16 Sept 2007

Minggu ke 3 September



BERPIKIR SEPERTI SEORANG HAMBA

Pelayanan bermula di pikiran Anda. Tuhan selalu lebih tertarik pada mengapa Anda melakukan sesuatu dari pada apa yang Anda lakukan. Sikap lebih berharga dari pada pencapaian. Pelayan-pelayan sejati melayani Tuhan dengan sebuah kerangka berpikir yang terdiri atas lima sikap. Pelayan:
1. Lebih memikirkan orang lain dari pada diri sendiri.
Sayangnya, kebanyakan pelayanan Anda bersifat melayani diri sendiri. Anda melayani agar disukai orang lain, dikagumi, atau mencapai tujuan-tujuan Anda sendiri. Itu adalah manipulasi, bukan pelayanan. Pelayan-pelayan sejati tidak mencoba memanfaatkan Tuhan bagi tujuan mereka. Mereka membiarkan Tuhan memakai mereka bagi tujuan-Nya.
2. Berpikir seperti seorang penjaga, bukan pemilik.
Untuk menjadi seorang pelayan sejati Anda harus menyelesaikan masalah keuangan dalam kehidupan Anda. Uang memiliki potensi terbesar untuk menggantikan Tuhan dalam hidup Anda. Apabila Yesus menjadi Tuan Anda, uang akan melayani Anda, sebaliknya apabila uang menjadi tuan, Anda menjadi budaknya. Pelayan-pelayan Tuhan harusnya selalu lebih mementingkan pelayanan dari pada uang. Bagaimana cara Anda mengelola uang mempengaruhi seberapa banyak Tuhan dapat memberkati hidupmu.
3. Memikirkan pekerjaan mereka, bukan apa yang dikerjakan orang lain.
Mereka tidak membandingkan, mengkritik atau bersaing dengan pelayan-pelayan lainnya. Mereka terlalu sibuk melakukan pekerjaan yang Tuhan berikan kepada mereka. Pelayanan Anda bagi Kristus tidak pernah terbuang percuma terlepas dari apapun yang dikatakan orang.
4. Mendasarkan jati diri mereka dalam Kristus.
Semakin dekat Anda kepada Kristus, semakin sedikit Anda mempromosikan diri,
5. Memandang pelayanan sebagai sebuah peluang, bukan sebuah kewajiban.
Mereka menikmati menolong orang, memenuhi kebutuhan dan melakukan pelayanan.
Bayangkan apa yang dapat terjadi jika sepuluh persen saja dari semua orang Kristen di dunia serius terhadap peran mereka sebagai pelayan. Apakah Anda bersedia menjadi salah satu dari orang-orang itu? Tuhan akan memakai Anda jika Anda mau mulai bertindak dan berpikir seperti seorang pelayan. Albert Schweitzer berkata, “Orang yang benar-benar bahagia hanyalah mereka yang telah belajar bagaimana melayani.”

Senin, 17 September 2007
KERAJAAN ALLAH
Matius 6 : 33; Roma 14 : 17
Banyak orang Kristen yang hidupnya hanya mendambakan berkat Tuhan, mereka tidak mendambakan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Setiap kali mereka berdoa, mereka hanya meminta agar Tuhan memberkati seluruh keluarga dan pekerjaan mereka. Mereka berdoa tidak bertujuan untuk mencari dan bersekutu dengan Tuhan, melainkan mengejar sesuatu yang fana. Tuhan Yesus berkata, ”Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.” Inilah yang seharusnya dikerjakan orang Kristen, yaitu mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya. Setelah kita menemukan Kerajaan Allah dan kebenarannya maka berkat-berkat-Nya akan mengikuti kita. Rasul Paulus menambahkan bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, melainkan soal kebenaran yang sejati, damai sejahtera yang abadi, dan sukacita oleh Roh Kudus. Inilah yang harus dikejar oleh orang Kristen dalam hidup mereka. Mereka harus menemukan Kerajaan Allah itu. Karena bila kita telah menemukan Kerajaan Allah itu maka kita akan memperoleh berkat yang abadi. Sudahkah kita menemukan Kerajaan Allah dan kebenarannya? Bila belum, mari mulai hari ini kita mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya. (Giant)
Hanya ada sukacita dan damai sejahtera yang tak terhingga dalam Kerajaan Allah.
Selasa, 18 September 2007
RASA BERSALAH
Yakobus 2 : 10
Ketika kita melakukan sesuatu yang kita tahu tidak boleh dilakukan, bagaimana perasaan kita? Di saat seperti itu hati nurani kita seperti tersengat sebab kita menyadari dan merasa bersalah. Apa sebenarnya rasa bersalah itu? Barangkali kita berpikir bahwa itu adalah perasaan ketika Tuhan sedang marah dan siap menghukum kita. Atau mungkin perasaan ketika kita terpisah dari Allah dan orang lain karena ”awan gelap” dan penyesalan. Dari sekian banyak penafsiran tentang rasa bersalah, kita perlu memahami dengan benar apa itu perasaan bersalah, agar kita dapat menanganinya dengan kematangan rohani. Ketika perbuatan kita menimbulkan konflik dan Roh Kudus yang tinggal di dalam kita mengingatkan sehingga kita merasa ada “sesuatu” di hati kita, itulah yang dimaksud dengan rasa bersalah, yaitu gejolak emosi yang disebabkan oleh sesuatu yang salah yang telah kita perbuat. Secara sederhana, rasa bersalah adalah perasaan bertanggung jawab untuk kesalahan yang kita perbuat, apakah itu suatu tindakan, pikiran, perkataan yang sia-sia, atau lain-lain. Memang baik bagi kita untuk memiliki alarm di dalam hati kita, namun kita harus lebih waspada terhadap kecenderungan untuk hanyut dan tenggelam di dalam rasa bersalah. Kadangkala perilaku kita begitu buruk sehingga kita mengalami penyesalan yang begitu dalam dan perasaan bersalah itu terus tinggal di dalam diri kita. Lalu kita menghukum diri sendiri dengan membiarkan rasa bersalah itu menguasai perasaan kita. Bila kita mengalami hal itu, ingatlah bahwa Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita. Itu berarti Ia telah mengangkat beban rasa bersalah itu. Kita didapati-Nya tidak bersalah! Sebab dosa kita telah dipakukan di kayu salib, demikian juga rasa bersalah kita. Memang kita harus selalu bertanggung jawab untuk setiap tindakan kita, namun kita telah memiliki kebebasan di dalam Kristus. Jadi buanglah rasa bersalah itu. (Aping)
Rasa bersalah menyadarkan kita bahwa kita telah berbuat dosa. Bertobatlah!
Rabu, 19 September 2007
BUAH YANG MATANG
Galatia 5 : 22; Yohanes 15 : 5
Kasih adalah buah roh manusia ciptaan baru yang lahir karena Kristus telah tinggal di dalam kehidupannya. Cobalah Anda bayangkan sebuah pohon buah-buahan, di manakah terdapat buahnya? Buah biasa terdapat pada ranting pohon. Yesus menggunakan perumpamaan tentang pokok anggur itu. Siapakah ranting-rantingnya? Kita inilah ranting-rantingnya. Lalu bagaimanakah buah itu tumbuh pada ranting-rantingnya? Buah menerima sesuatu dari batang pohonnya. Dalam contoh di atas ialah buah anggur menerima zat makanannya dari pokok anggur. Satu kehidupan dari pokok anggur itu mengalir ke dalam ranting-ranting. Tuhan adalah kehidupan. Tuhan adalah kasih. Kehidupan dan kasih dari Tuhan yang mengalir kepada kita menyebabkan kita menghasilkan buah yaitu kasih. Buah yang tumbuh pada ranting tidak serta-merta matang. Demikian juga kasih yang ada dalam kita tidak serta-merta sempurna. Alkitab berkata, “Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.” (I Yohanes 2 : 5). Marilah kita terus ada di dalam Tuhan, supaya kasih yang ada di dalam kita terus disempurnakan. (DBR)
Kasih yang sempurna telah kita terima dari Allah.
Kamis, 20 September 2007
APA YANG KAU PIKIRKAN??
I Tesalonika 5 : 18
Apakah kau berpikir mengapa rumahmu jelek? Bersyukurlah, banyak orang yang tidak memiliki rumah!
Apakah kau berpikir makananmu tidak enak? Bersyukurlah, banyak orang yang tidak bisa makan!!
Apakah kau berpikir pekerjaanmu rendah? Bersyukurlah, banyak orang menganggur!!
Apakah kau berpikir keluargamu tidak beres? Bersyukurlah, banyak orang tidak punya keluarga!!
Apakah kau berpikir teman-temanmu mengganggu? Bersyukurlah, banyak orang tidak punya teman!!
Daripada berpikir tentang apa yang tidak kau punya saat ini, bagaimana kalau mulai bersyukur dengan apa yang Tuhan telah berikan kepadamu? Bagaimana kalau berpikir mensyukuri apa yang Allah telah berikan??(cubs)
Yang sudah Allah berikan itu lebih baik dinikmati, dari pada berpikir yang tidak ada!!
Jumat, 21 September 2007
RINDU AKAN RUMAH TUHAN
Mazmur 84 : 1-8
Orang yang mengasihi Tuhan pasti senantiasa rindu akan kediaman Tuhan. Ia sangat senang bila ia dapat senantiasa berada di dalam rumah Tuhan. Jiwanya akan hancur karena merindukan pelataran Tuhan. Ia akan bersorak-sorai dengan segenap hati, karena ia tahu benar bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang hidup. Orang yang berada di dalam rumah Tuhan akan bahagia karena Tuhan akan menyertai hidupnya. Meskipun ia berada dalam keadaan yang sulit, Tuhan akan menolongnya dan menjadikan keadaan yang sulit itu menjadi keadaan yang membahagiakan. Ia akan berjalan semakin lama semakin kuat, karena Tuhan akan memberikan kekuatan kepadanya. Bila kita mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan maka kita juga harus merindukan kediaman Tuhan. Kita harus senantiasa mencari wajahNya, melalui persekutuan kita dengan Tuhan. (Giant)
Berada di rumah Tuhan memberi damai dan sukacita yang tak ternilai bagi jiwa kita.
Tetapi hendaknya kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian, kamu menipu sendiri. (Yakobus 1 : 22)

Sabtu, 22 September 2007
CANTIK DI MATA TUHAN
Amsal 30 : 31
Setiap wanita tentu ingin kelihatan cantik. Itu sebabnya begitu banyak kosmetik, alat kecantikan, obat-obat dan tindakan operasi yang dapat membuat wanita kelihatan cantik, menarik dan awet muda, dipromosikan untuk menarik hati wanita. Bahkan bukan hanya wanita, kini untuk priapun mulai gencar dipromosikan produk-produk agar kelihatan lebih tampan, lebih gagah dan lebih keren. Banyak orang tidak segan mengeluarkan uang untuk membeli produk-produk yang ditawarkan walaupun harganya mahal. Memang tidak ada salahnya untuk kelihatan cantik atau tampan di mata manusia, tetapi sebenarnya yang lebih penting adalah: apakah kita cantik di mata Tuhan? Bagi Tuhan yang penting bukanlah apa yang tampak di luar, tetapi apa yang ada di dalam (I Samuel 16 : 7). Tuhan tidak pernah peduli apakah kita gemuk atau kurus, tinggi atau pendek, mancung atau pesek, kulit hitam atau putih. Jadi walaupun kita mengeluarkan uang banyak untuk kelihatan cantik, bahkan sampai melakukan operasi plastik, itu tidak ada artinya bagi Tuhan, karena yang Tuhan lihat adalah manusia batiniah (hati kita, karakter kita). Seringkali seseorang kelihatan anggun, cantik atau tampan, tetapi ternyata hatinya jahat, penuh dengan iri hati, kemarahan, dendam; dan karakternya tidak terpuji, begitu kena senggol sedikit mulutnya langsung mengeluarkan makian dan segala macam kata-kata yang tidak enak didengar telinga, atau bisa juga langsung main hantam dan pukul. Apakah yang demikian itu cantik bagi Tuhan?
Bagaimana agar kita cantik di mata Tuhan? Amsal 4 : 23 berkata, ”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Yesus berkata, ”Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Lukas 6 : 45). Mari kita jaga hati kita agar berkenan kepada Tuhan dan miliki karakter yang dipenuhi buah Roh (Galatia 5 : 22-23), sehingga kita tampak cantik di mata-Nya. (Ginny)
Cantik di mata Tuhan jauh lebih berharga dari pada cantik di mata manusia.

Minggu, 23 September 2007
CARA ALLAH
Matius 6 : 25-34
Bila seorang bertanya, “Apa kebutuhanmu?” Pasti kita akan menjawab dengan cepat bahkan mungkin dapat mengutarakan dengan terperinci hal-hal yang kita yakini dapat membuat hidup kita menjadi lebih baik. Namun bila pertanyaannya adalah, “Bagaimana engkau dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu itu?” Mungkin kita akan mendapat kesulitan untuk menjawabnya. Saat ini banyak orang bersedia melakukan apa saja untuk memperoleh yang mereka butuhkan. Mereka bersedia bersekongkol, berbuat curang, memanipulasi, berdusta, menipu, dan bahkan mencuri bila mereka pikir itu perlu dilakukan. Namun semua upaya itu tidak dapat memberikan kepuasan! Berbagai upaya yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan pribadi sangat sering membawa kita kepada dosa. Bahkan sekalipun kebutuhan itu merupakan kebutuhan rohani, kita juga dapat jatuh ke dalam dosa, bila kita mengupayakannya dengan cara-cara yang tidak rohani. Ketahuilah, kita dapat menghindari hal ini dan membuat keputusan yang tepat. Di dalam ayat 33 Yesus mengatakan dengan jelas bahwa setiap kali kita merasakan adanya kebutuhan, respon kita yang pertama haruslah mencari Dia dan berdoa. Alkitab tidak mengatakan, “Carilah Kerajaan-Nya” melainkan, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya”. Jadi ketika kita menanggapi setiap kebutuhan kita dengan doa dan permohonan, kita akan mulai melihat Tuhan bergerak dan kekuatan-Nya nyata di dalam hidup kita. Hanya Dia yang mempunyai kuasa untuk menyediakan apapun yang menjadi kebutuhan kita. Percayalah bahwa Dia akan selalu menggenapi janji-Nya. Begitulah cara Dia bekerja dan itu adalah cara yang sangat Dia senangi, teruslah berjalan bersama-Nya. (Aping)
Cara Allah bukan cara manusia. Cara-Nya itu yang terbaik.

1 comment:

Anonymous said...

betul sekali kak, yang penting adalah bahwa kita bisa menikmati dan mengucap syukur. kalo kita mengejar kekayaan terus, maka seperti dikatakan Pengkhotbah, itu cuman usaha menjaring angin & hanya menjadi kesia2an belaka. mereka mencari kekayaan dgn susah payah tapi orang lain yg menikmati (dan menghabiskan). sungguh kasian & ironis.