3 Oct 2008

Minggu ke 2 Oktober

PANCA INDERA

Allah itu Roh. Saya adalah roh, Holy Spirit Thou Art welcome (Roh Kudus masuklah dalam hatiku) ……saya mempunyai jiwa dan saya hidup di dalam tubuh. Amsal 20 : 27 berkata, “Roh manusia adalah pelita Tuhan yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.”
Kita hidup mempunyai 2 macam pancaindera :
A. Panca indera jasmani fungsinya di dunia nyata
1. Mata 1. Melihat
2. Telinga 2. Mendengar
3. Hidung 3. Membau
4. Mulut 4. Mengecap
5. Kulit 5. Merasakan
Menerima rangsangan-rangsangan dari dunia, alam semesta dan seisinya, Informasi masuk ke dalam otak, lalu oleh pikiran, kehendak dan emosi diproses lalu dikeluarkan sebagai tindakan.

B. Panca indera roh fungsinya di dunia maya
1. Mata hati
2. Telinga hati
3. Pikiran Filipi 4 : 8
4. Kehendak Lukas 22 : 42b
5. Emosi Pengkhotbah 4 : 6
Menerima informasi dari Roh Kudus. Roh Allah berkomunikasi dengan roh manusia.
Kelima panca indera ini ialah sumber utama kreativitas di dalam manusia. Melalui merekalah realitas rohani dilahirkan di dalam dunia nyata.
Namun awas dan waspada terhadap roh siapa yang masuk. Bila dipenuhi oleh Roh Kudus, hasilnya hidup dan pengharapan. Bila dipenuhi oleh roh Iblis hasilnya keputusasaan dan kematian.
Ada 3 tahap dalam kelahiran realitas spiritual ke dalam dimensi kita (dunia nyata) :
Tahap pertama adalah Pembuahan.
Ini terjadi ketika telinga hati mendengar perkataan Roh Kudus. Mata hati kita melihat suatu penglihatan dari Roh Kudus.
Tahap kedua adalah Masa inkubasi (pengeraman).
Ketika pikiran hati merenungkan perkataan atau penglihatan dari Tuhan maka kehendak hati dibangun dan kita mulai mengucapkan apa yang memenuhi hati kita.
Kemudian emosi kita tergugah, lalu kita bertindak berdasarkan perkataan dan penglihatan kita.
Tahap ketiga adalah Kelahiran.
Ketika waktunya sudah genap, realitas spiritual menjadi realitas fisik (nyata).
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (I Korintus 2 : 9).
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3 : 11)
Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. (Amsal 20 : 27) (Dete)


SENIN, 6 Oktober 2008
CUKUP
Lukas 12 : 13-21
Seberapakah artinya “cukup”? Ada orang yang memiliki penghasilan kecil, tapi sudah merasa cukup. Tetapi ada juga orang yang walaupun sudah memiliki banyak, tetap tidak pernah merasa cukup. Pengkhotbah mengatakan, “Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.” (Pengkhotbah 5 : 9). Jadi cukup atau tidak bagi seseorang tergantung dari hatinya. Orang yang hatinya terikat kepada uang dan kekayaan tidak akan pernah merasa cukup. Itu sebabnya kita melihat banyak orang yang walaupun sudah memiliki harta berlebih, tetap saja melakukan korupsi untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Mereka lupa bahwa kalau mereka mati, harta itu tidak akan mereka bawa. Seperti orang kaya bodoh dalam bacaan kita hari ini, ia hanya memikirkan bagaimana menyimpan dan memiliki harta yang lebih banyak lagi dan tidak sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Yesus mengingatkan, ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (ayat 15). Mari jaga hati kita, jangan sampai terikat kepada uang atau harta, karena ada banyak hal yang lebih berharga dari pada kekayaan. (Ginny)
Kecukupan bukan bergantung dari banyaknya kita miliki, melainkan dari hati.
SELASA, 7 Oktober 2008
TETAP FOKUS PADA YESUS
I Petrus 4 : 7
Bagi orang yang sibuk, waktu tentunya sangat berharga. Di zaman super cepat seperti sekarang ini, rasanya kita dikejar-kejar terus oleh waktu. Begitu banyak hal yang harus dikerjakan, waktu 24 jam sehari sepertinya tidak cukup. Tawaran-tawaran dari dunia untuk mengejar sukses dan menjadi kaya sungguh menggiurkan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus sangat berhati-hati agar tidak terjebak dalam arus dunia ini. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, ”...kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu di dunia ini tidaklah abadi. Kekayaan, ketenaran, kesuksesan, semua itu tidak akan kita bawa jika kita menghadap Tuhan. Jangan sampai fokus kita melenceng. Firman Tuhan mengingatkan kepada kita untuk selalu mengarahkan mata kita kepada Yesus, yang memimpin dan membawa kita kepada kesempurnaan iman (Ibrani 12 : 1-2). Mari jaga hati kita untuk tetap fokus kepada Tuhan. (Ginny)
Banyak tawaran menggoda, jangan sampai kehilangan fokus.
RABU,8 Oktober 2008
MELIHAT ALLAH
Ibrani 12 : 14; Yohanes 17 : 17
Melihat Allah itu kerinduan setiap orang percaya, tapi permasalahannya tidak mudah dapat melihat Allah. Hanya orang-orang yang tinggal dalam kekudusan saja yang dapat melihat Allah. Firman-Nya berkata, “…tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” Jadi kita harus menjaga hidup kita tetap kudus di hadapan Tuhan. Bagaimana cara agar hidup kita tetap kudus? Yohanes 17 : 17 berkata, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Dari sini kita tahu bahwa bila ingin hidup dalam kekudusan maka kita harus hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Firman itulah yang akan menuntun dan mengajar kita untuk hidup benar dan kudus di hadapan manusia dan Allah. Bila hidup kita sesuai dengan firman Tuhan maka hidup kita akan dikuduskan oleh firman Tuhan itu, sehingga Allah akan berkenan dengan hidup kita. Bila Allah berkenan akan hidup kita maka Allah akan mengijinkan kita untuk melihat Dia. Jadi, kejarlah kekudusan itu dengan hidup benar sesuai dengan firman Tuhan. (Giant)
Hanya orang yang kudus yang dapat melihat Tuhan.
KAMIS, 9 Oktober 2008
BERTOBAT
Kisah Para Rasul 19 : 13-20
Kota Efesus adalah kota pusat dewa-dewa kegelapan dan roh-roh sihir. Begitu banyak buku berisi mantera sihir yang beredar di kota itu, bahkan apa saja dapat mereka pakai untuk melakukan sihir. Hanya nama Yesuslah yang tidak dapat mereka pakai sebagai mantera. Karena roh-roh jahat tahu bahwa nama Yesus tidak dapat dipakai sembarangan, maka roh-roh justru menyerang kembali orang-orang yang menggunakan nama Yesus dengan sembarangan dan menganiaya mereka sehingga mereka lari dengan terluka dan telanjang (ayat 16b). Demikianlah yang terjadi bagi orang-orang yang merendahkan nama Yesus, mereka akan dipermalukan dan direndahkan. Hal ini sangat mengesankan bagi orang-orang di kota Efesus yang menyaksikan hal tersebut sehingga mereka menjadi percaya kepada Kristus dan melepaskan dewa-dewa dan roh-roh sihir dari diri mereka sendiri bahkan membakar semua buku tentang mantera dan sihir. Pertobatan yang sungguh-sungguh harus terlihat supaya menjadi kesaksian bagi banyak orang. Pertobatan harus sampai pada tindakan membuang semua hal yang dapat menghalangi hubungan kita dengan Tuhan, bahkan kesenangan-kesenangan kita yang tidak Tuhan sukai harus kita tinggalkan, yang pada akhirnya hal tersebut kita anggap sampah semuanya. Pertobatan dan pengorbanan dengan membuang semua kesenangan kita harus berjalan bersama-sama. (DBR)
Jadi siapa yang mau kehilangan hidup, akan memenangkannya kembali dalam Kristus.
JUMAT, 10 Oktober 2008
MENERIMA TEGORAN
Yeremia 17 : 23
Ketika kita melakukan kesalahan, atau kita telah mengalami begitu banyak “koreksi” selama hidup, maka kecenderungan orang adalah melakukan pembenaran diri sendiri, tidak mau mengaku salah. Salah satu sifat dosa adalah kesombongan, merasa diri benar, merasa orang lain tidak dapat mengerti kita, merasa ditinggalkan sendiri dan sebagainya, akibatnya orang tidak mau mendengar tegoran orang lain. Mereka berdalih bahwa “yang perlu di dengar hanyalah firman Tuhan”, atau bahwa “hanya saya yang tahu masalah yang sebenarnya”. Atau ketika ditegor hanya mengiyakan tetapi tidak mau berubah. Hal itu sebenarnya justru bertentangan dengan kehendak Tuhan. Contohnya orang Farisi yang tidak mau ditegor Yesus dengan dalih bahwa mereka sudah melakukan firman Tuhan dalam hukum Taurat, mereka merasa sudah sangat benar. Perlu kita ingat bahwa tidak semua tegoran orang lain adalah kritikan, adalah bersifat menghina atau hendak menjatuhkan. Disadari atau tidak, dengan tidak mau menerima tegoran orang lain, kita telah mengeraskan hati kita dan itu mendukakan Tuhan. Firman hari ini telah jelas berkata bahwa orang yang tidak mau menerima tegoran adalah keras kepala dan Tuhan tidak suka orang yang keras kepala. Tuhan menggunakan sesama kita untuk menegor kita seperti dinyatakan oleh orang paling berhikmat yaitu Salomo, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” (Amsal 27 : 17). (cubs)
Menerima tegoran lebih sulit karena ego kita yang selalu mau benar.
SABTU, 11 Oktober 2008
BERTUMBUH LEWAT PENDERITAAN
I Petrus 2 : 20
Banyak orang Kristen masih saja memiliki pemikiran bahwa mengikut Tuhan itu selamanya akan menikmati berkat Tuhan, tidak pernah mengalami masa kesukaran karena ketika kesukaran itu datang maka dengan segera pertolongan Tuhan datang. Kita dengan pemikiran konyol kita menganggap Tuhan harus selalu bersedia memberikan pertolongan bagi setiap anak-anakNya. Memang benar Tuhan adalah Tuhan yang setia. Namun ingatlah ayat firman Tuhan ini, ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.” (Filipi 3 : 10).
Tuhan ingin kita dalam kehidupan kerohanian kita bertumbuh menjadi dewasa. Hanya kekristenan yang kanak-kanak sajalah yang memiliki pemikiran tersebut di atas. Adalah menjadi bagian hidup kita untuk juga merasakan dan mengalami penderitaan, karena melalui penderitaan kita akan belajar mengenal kasih Tuhan yang sempurna. Dengan penderitaan kita belajar mengenal rancangan Tuhan yang sesungguhnya dalam hidup kita. Bahkan Ia mau melalui penderitaan yang kita alami kita bertumbuh menjadi serupa dengan Dia. Hidup tidak dirancang bebas dari masalah, namun seperti yang dinyatakan dalam firman hari ini, dengan pengharapan yang Bapa janjikan kepada kita, maka kita mampu menangani masalah-masalah kita sehari-hari.(Mar)
Tidak ada pertumbuhan tanpa penderitaan.

MINGGU, 12 Oktober 2008
ALLAH YANG PELIHARA
Matius 6 : 30-34
Suatu pagi saya dan suami pergi berjalan kaki di taman dekat rumah kami. Kami melewati satu pohon bunga, di bawahnya banyak bunga putih yang berjatuhan. Beberapa kali saya melewati pohon itu tetapi kali ini saya memperhatikan bunga putih yang jatuh itu. Bunganya indah sekali. Dalam hati saya berkata, ”Sayang ya bunga seindah ini akhirnya dibuang.” Tiba-tiba saya teringat akan firman Tuhan yang mengatakan, ”Jadi jika Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Ya, saya tidak perlu kuatir akan hidup ini karena Tuhan memelihara hidup saya. (FF)
Kita tidak pernah akan kekurangan karena Allah yang pelihara.