19 May 2007

MINGGU KE-4 May

TUNJUKKANLAH PADAKU JALAN -JALANMU

Jikalau engkau tidak sabar,
duduklah dengan tenang dan bicaralah dengan Ayub.

Jikalau engkau agak sedikit keras kepala,
pergilah dan temui Musa.

Jikalau engkau mulai tawar hati,
pandanglah kepada Elia.

Jikalau tidak ada nyanyian dalam hatimu,
dengarkanlah mazmur Daud.

Jikalau engkau suka pada peraturan,
bacalah tentang Daniel.

Jikalau engkau berlaku buruk,
beradalah beberapa saat dengan Yesaya.

Jikalau imanmu tampak menurun,
bacalah tentang Paulus.

Jikalau engkau menjadi malas,
belajarlah dari Yakobus.

Jikalau engkau tidak dapat MEMANDANG MASA DEPAN naiklah anak tangga Wahyu, dan pandanglah sekejap TANAH PERJANJIAN.

Filipi 1 : 5-6: “Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu,akan meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus.”

Senin, 21 Mei 2007

TABUR – TUAI

Mazmur 126 : 5-6

Siapa menabur, pasti menuai. Itu prinsip yang berlaku di mana-mana. Berlaku dalam ekonomi, hukum, sosial, politik, apa saja. Tidak terkecuali juga dalam kekristenan. Sayang, banyak orang tidak mau percaya akan hal ini. Banyak yang hanya mau menuai saja, tidak mau menabur dulu. Menabur=membuang=melepaskan. Menuai=menerima=mendapatkan. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Biasanya kita berharap menuai jauh lebih banyak dari yang kita tabur. Tuhan juga setuju akan hal itu! Dalam Hosea dikatakan siapa menabur angin (sedikit) menuai badai (banyak). Jadi hati-hati dengan apa yang kita tabur. Kalau orang menabur kasih, maka sudah pasti dia akan menuai kasih yang jauh lebih banyak. Kalau seseorang membeli buku, maka dia akan menuai pengetahuan. Demikian juga, kalau kita pernah menipu orang, maka percayalah, kita akan juga ditipu orang, bahkan berkali-kali. Berhati-hatilah! Perbanyak menabur yang baik, supaya tuaian kita juga baik dan banyak. (cubs)

Antara menabur dan menuai ada masanya. Tapi satu hal yang pasti, tuaian pasti datang dengan berlimpah!

Selasa, 22 Mei 2007

JANGAN MEMBISU

Roma 10 : 13-15

Seorang penulis terkenal pernah berkomentar bahwa ia tidak pernah merasa perlu membaca koran karena kalau ada peristiwa penting, teman-temannya pasti akan mengabarinya. Ia yakin bahwa teman-temannya akan memberitahukan kepadanya peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sehari-hari. Tetapi bagaimana seandainya teman-teman itu diam saja? Tanpa membaca berita dan tanpa informasi dari teman-temannya, penulis ini pasti tidak akan pernah mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang sedang terjadi. Berita terpenting di segala zaman yang dapat mengubah hidup manusia adalah berita keselamatan yang diberikan Yesus Kristus. Sayangnya banyak orang yang menganggapnya biasa-biasa saja, tidak mau peduli untuk menyebarluaskan berita ini. Ada yang berpendapat, “Oh, Ani kan sudah dewasa. Dia pasti tahu tentang Yesus dan punya kesempatan untuk menerima-Nya kalau ia mau.” Yang lain berkata, “Ah, saya tidak fasih menjelaskan Alkitab. Lebih baik orang lain saja yang mewartakan perlunya menerima Yesus.” Ironisnya, ada banyak orang dapat berdiskusi hingga berjam-jam membahas masalah politik, olahraga atau hiburan, tetapi enggan buka mulut sedikitpun untuk mengabarkan berita terpenting dalam sejarah dunia, yaitu keselamatan melalui iman kepada Yesus. “Sebab barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya jika mereka tidak percaya kepada-Nya? Bagaimana mereka dapat percaya kepada-Nya jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia kalau tidak ada yang memberitakan-Nya?” (ayat 13-14). (DBR)

Apakah Anda puas menjadi orang Kristen yang membisu saja?


Rabu, 23 Mei 2007

KUNCI KEBAHAGIAAN

Mazmur 1 : 1-2

Keinginan setiap orang pastilah hidup bahagia. Seringkali saat orang memasuki pernikahan, dikatakan kepadanya: ”Semoga berbahagia.” Karena kebahagiaan itulah yang dicari setiap orang yang masuk dalam pernikahan. Tetapi seperti apakah kebahagiaan itu sebenarnya? Apakah kita bisa hidup bahagia? Di manakah kebahagiaan itu bisa dicari? Firman Tuhan hari ini berkata bahwa orang yang berbahagia adalah orang ”yang kesukaannya adalah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (ayat 2). Yesus juga berkata demikian, ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Lukas 11 : 28). Ternyata yang dapat memberikan kebahagiaan kepada kita adalah firman Tuhan. Bila hidup kita dipenuhi dengan firman Tuhan, kita akan memiliki kepuasan di dalam Tuhan. Dengan adanya kepuasan, kita tidak akan memiliki tuntutan-tuntutan lagi. Tanpa adanya tuntutan-tuntutan kita akan merasakan kebahagiaan dalam hidup kita. Manusia selalu menuntut disebabkan adanya ketidakpuasan; ketidakpuasan menyebabkan timbulnya kemarahan, iri hati, dengki, tamak, dan itu semua yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Jadi bagaimana? Apakah Anda ingin bahagia? Cintailah firman Tuhan, renungkanlah siang dan malam, penuhi hidupmu dengan firman-Nya, dan Anda akan berbahagia! (Ginny)

Carilah kebahagiaan di dalam firman Tuhan, bukan di tempat lain.

Kamis, 24 Mei 2007

SAHABAT YANG KARIB

Amsal 18 : 24

Alkitab tidak melarang kita untuk memiliki banyak teman, tetapi Alkitab mengingatkan bahwa “ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara”. Ini adalah gambaran yang indah tentang peranan Roh Kudus. Ia tidak selalu menjadi sahabat yang “menyenangkan hati”, sebab Ia terus bekerja membentuk diri kita supaya kita layak hidup di hadapan Bapa. Sungguh luar biasa bahwa meskipun pelayanan-Nya begitu beraneka ragam dan kemampuan-Nya begitu banyak, Ia bersedia untuk berdiam di dalam diri kita, bahkan tinggal di dalam kita selamanya. Yesus menjelaskan demikian, “Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” (Yohanes 14 : 16). Dalam hubungan persahabatan, mungkin kita cenderung berusaha menghindari penggunaan kata-kata keras untuk menegor secara langsung, misalnya “kamu selalu terlambat” atau “kamu kok tidak pernah menghubungi saya sih?”. Sebaliknya jarang sekali kita memberikan pujian untuk hal-hal yang sebenarnya patut dipuji. Bagi Roh Kudus kata-kata keras dan tegas adalah hal yang biasa. Dengarlah perkataan Tuhan Yesus untuk menggambarkan Roh Kudus, “Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yohanes 14 : 26). Ia akan bersaksi tentang Aku (Yohanes 15 : 26). Segala sesuatu yang Bapa punya adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima dari-Ku (Yohanes 16 : 15).” (Aping)

Setiap orang butuh sahabat. Tidak ada sahabat yang lebih karib dari Roh Kudus.

Jumat, 25 Mei 2007

KRISTEN YANG TAHAN UJI

II Korintus 13 : 1-10

Di akhir zaman ini, Tuhan sangat mengharapkan anak-anak-Nya memiliki hidup rohani yang berkualitas; seorang Kristen yang bergerak aktif, semangat terus menyala-nyala dan bukan seorang Kristen yang loyo, suam-suam kuku atau biasa-biasa saja. Dengan tegas firman-Nya berkata, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” (Wahyu 3 : 15-16). Tuhan menginginkan setiap kita memiliki ketegasan dalam membuat pilihan hidup, hidup benar secara total atau tidak benar. Tidak ada istilah hidup dalam persimpangan, harus ada satu pilihan karena Tuhan tidak mengenal kata kompromi! Ada beberapa hal dasar bagi seseorang sehingga ia dapat dikatakan sebagai orang yang teruji, di antaranya: 1. pertobatan: ini erat hubungannya dengan ketaatan dalam diri seseorang. Bertobat berarti meninggalkan hidup lama dan tidak lagi hidup di dalam dosa, jadi ada suatu perubahan hidup yang nyata. 2. memiliki komitmen: komitmen ini bicara mengenai kesetiaan dan ketekunan, suatu kondisi hati yang tetap konsisten dan tidak mudah goyah di dalam keadaan apapun untuk terus melayani Tuhan sesuai dengan setiap tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada kita. (DBR)

Kristen yang tahan uji akan menerima mahkota pada waktunya.

Sabtu, 26 Mei 2007

HATI HAMBA

Efesus 6 : 6

Di dalam dunia ini tidak ada yang dapat kita banggakan. Semua yang kita miliki itu hanyalah pemberian Tuhan, bukan karena kuat dan gagah kita. Materi atau harta yang kita miliki saat ini semuanya itu adalah sebagian kecil berkat Tuhan yang Ia berikan bagi kita. Kita harus ingat, pada saat kita lahir ke dalam dunia ini kita tidak membawa apa-apa, dan kelak ketika kita meninggal kitapun tidak akan membawa apa-apa. Oleh sebab itu kita tidak boleh membangga-banggakan harta atau posisi yang telah kita capai. Semuanya itu hanyalah suatu kefanaan saja, tidak abadi. Harta yang sesungguhnya, yang tidak boleh lepas atau hilang dari hidup kita, adalah Kristus. Kristus adalah harta yang abadi yang membawa hidup kita kepada kehidupan yang kekal. Oleh sebab itu pegang terus dan jangan lepaskan, apapun yang terjadi biarlah Kristus senantiasa ada di hati dan hidup kita. Tuhan tidak menginginkan hati yang angkuh melainkan Ia menginginkan hati seorang hamba, hati yang senantiasa mau taat kepada Tuhan, hati yang tidak pernah memberontak akan segala keputusan yang telah Tuhan tetapkan. Hanya orang yang mengijinkan Kristus masuk dalam hidupnya dan berkuasa atas hidupnya yang memiliki hati seorang hamba. Orang yang memiliki hati seorang hamba pasti akan senantiasa menyembah Tuhan. Milikilah hati seorang hamba yang senantiasa taat dan menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. (Giant)

Hati hamba ditentukan oleh ketaatan dan kerendahan hati.

Minggu, 27 Mei 2007

MENGIKUTI TELADAN YESUS

I Petrus 2 : 18-25

Di dalam dunia yang keras, menjadi anak Tuhan mungkin dianggap sebagai suatu kelemahan oleh sebagian orang. Mengapa? Karena sebagai anak Tuhan, kita dituntut untuk selalu menunjukkan kasih, sabar dan mengalah terhadap orang lain. Bagi orang dunia, itu bukanlah sesuatu yang menarik. Dengan persaingan yang semakin ketat dalam segala hal, semuanya harus diraih dengan saling sikut, saling hantam, tipu-menipu, untuk bisa keluar sebagai pemenang. Jadi bersikap sebagai anak Tuhan yang sabar dan mengalah adalah suatu kelemahan. Bahkan bagi banyak orang Kristen, untuk dapat menjadi anak-anak Tuhan yang ”sesuai firman Tuhan” sangat sukar untuk dilakukan. Tetapi firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kita harus belajar dari teladan Yesus yang telah menderita untuk kita. Petrus berkata, ”Sebab untuk itulah kamu kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.” (ayat 21, 23). Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Seringkali ”ego” kita terluka ketika kita diperlakukan tidak adil. Tetapi itulah yang Tuhan mau dari kita. Yesus berkata, ”Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5 : 46-48). Mari kita belajar dari teladan Yesus. Saat kita berhasil mengalahkan ”ego” kita, berarti kita telah berhasil mengalahkan ’keinginan daging’ kita, dan percayalah Tuhan pasti bangga melihat kita. (Ginny)

Yang dianggap kelemahan oleh dunia, adalah kekuatan di dalam Tuhan.