6 Sept 2007

Minggu ke 2 September





DATANG APA ADANYA






Ketika tiba di tempat yang tertulis dalam undangan yang kuterima beberapa waktu lalu, aku terpana. Tempat itu begitu indah, begitu damai dan penuh dengan sukacita. Aku tak percaya! Kulihat lagi undangan yang akhirnya kuterima, setelah beberapa orang mencoba mengundangku ke tempat itu sebelumnya. Tempatnya benar! Tetapi pakaianku sangat kumal, bau dan kotor, badanku juga penuh dengan bisul yang bau. Aku hampir tidak punya keberanian untuk masuk ke sana. Tetapi ketika kuberanikan diri, ternyata pegawai di sana menerimaku dengan ramah. Juga sudah ada satu meja dengan namaku tertulis di sana! Mereka mengharapkanku! Itu saja sudah suatu perasaan yang lain. Tak pernah terpikir olehku orang mengharapkan kedatanganku! Kalau penolakan sudah sering kuterima. Kemudian ketika kulihat menu di sana, aku menemukan ada damai sejahtera, sukacita, pengampunan, kasih. Aku heran! Ketika pelayan menanyakan apa yang aku inginkan dan aku berkata tidak tahu, dia menawarkan, “Bagaimana kalau semuanya?” Kutanya, “Bagaimana aku bisa bayar untuk semuanya?” Pelayan itu berkata, “Sudah dibayar oleh Orang di sana itu, namanya Yesus.” Aku terperangah! Ada orang yang mau memberikan semuanya kepadaku?? Ketika kulihat ke arah Orang itu, Dia tersenyum dan memanggilku. Akupun menghampiri-Nya dan bertanya, “Mengapa?” Dia tersenyum dan berkata, ”Karena Aku mengasihimu, Aku ingin kamu datang kepada-Ku sebagaimana kamu adanya, tidak usah ditutup-tutupi dengan semua ketidakberdayaanmu, dengan semua kegagalanmu, dengan semua kekecewaan dan sakit hatimu.” Air mataku menetes. Dia bertanya, “Maukah kamu menerima semua yang ada di menu itu yang terbungkus dalam KESELAMATAN dari-Ku? Kalau kamu mau menerima, Aku akan mengubahkan seluruh keberadaanmu, tubuhmu, pakaianmu, bahkan hatimu!” Tentu saja aku mau. Seketika itu juga, aku merasa tubuhku menjadi bersih dan sehat, pakaianku putih bersih dan wangi, damai dan sukacita mengalir di hatiku, aku bahagia sekali! Yesus berkata, “Jika kamu suka akan apa yang kamu terima, bagikanlah kepada orang-orang di sekitarmu, sehingga mereka juga bisa mendapat apa yang kamu dapat hari ini, karena lihatlah sekelilingmu, begitu banyak tempat tersedia untuk mereka, tetapi mungkin mereka belum menerima undangan seperti yang telah kau terima. Aku juga menunggu mereka!” (IR).





Senin, 10 September 2007



MALU, TIDAK LA YAU!



Markus 8 : 38




Pernahkah kita malu menjadi orang Kristen? Saya harap jangan pernah kita malu untuk mengatakan, “Aku ini orang Kristen.” Ketika orang bertanya, “Apakah agamamu?” Biarlah dengan bangga kita menjawab dengan suara lantang, ”Aku orang Kristen!” Janganlah kita menyembunyikan identitas Kristen kita kepada semua orang, tetapi nyatakanlah kekristenanmu di dalam hidupmu dalam perkataan dan perbuatan. Bila di depan orang kita bangga menyebut diri kita sebagai pengikut Kristus maka Tuhan Yesus pun akan bangga mengakui kita sebagai anak-Nya. Markus 8 : 38 ini merupakan tegoran bagi kita yang saat ini masih malu-malu mengakui sebagai orang Kristen. Memang benar saat ini kita hidup di tengah-tengah orang yang bukan Kristen, tetapi hendaknya keadaan itu tidak memaksa kita menyembunyikan identitas kekristenan kita. Biarlah di tengan-tengah mereka kita malah menunjukkan kekristenan kita melalui kasih kita kepada mereka. Hanya dengan kasih kita kepada mereka maka Kristus akan diterima dalam hati mereka. Bila kita malu menjadi pengikut Kristus maka Tuhan pun akan malu karena kita. Dan bila Tuhan telah malu akan diri kita maka kita pun tidak akan menerima hak sebagai anak Allah. Jadi banggalah menjadi Kristen. (Giant)




Jangan malu dengan kekristenan kita, nanti Tuhan juga tidak akan malu dengan kita!




Selasa, 11 September 2007



MENYOGOK TUHAN?



I Samuel 15 : 1-23




Dalam firman hari ini kita membaca kisah tentang Saul yang disuruh Tuhan untuk menumpas bangsa Amalek. Tuhan berfirman lewat nabi Samuel, ”Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.” (ayat 3). Saul memang melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, tetapi ”Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga; tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.” (ayat 9). Ketika nabi Samuel datang untuk menegornya, Saul berdalih dengan mengatakan, ”Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allahmu, tetapi selebihnya telah kami tumpas.” (ayat 15).
Di zaman sekarang, kita memang tidak membawa korban hewan lagi kepada Tuhan. Tetapi mari kita pikirkan, seringkali kitapun berbuat seperti Saul. Kita memberi persembahan untuk ”menutup” dosa kita. Atau kita mencoba ”menyogok” Tuhan dengan memberi persembahan persepuluhan atau berbuat amal kebajikan (menyumbang) dari penghasilan yang kita dapatkan secara tidak halal. Apakah kita pikir Tuhan mau menerima persembahan kita? Jawaban Samuel kepada Saul adalah sama seperti jawaban Tuhan kepada kita, ”Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? Sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” (ayat 22). Mari kita belajar dari firman hari ini. Tuhan lebih suka kita taat kepada perintah-Nya walaupun kita tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada-Nya. (Ginny)




Persembahan yang Tuhan inginkan adalah hati yang mengasihi dan taat kepada-Nya.

Rabu, 12 September 2007





KARENA TUHAN

Lukas 17 : 10


Ketika malam hari kita merenungkan kembali apa yang telah kita kerjakan sepanjang hari, maka kita akan menemukan banyak sekali hal-hal yang luar biasa yang telah kita kerjakan. Sadarkah kita bahwa semua yang telah kita lakukan itu bukanlah semata-mata karena kekuatan kita sendiri? Kita harus ingat bahwa Tuhanlah yang memberikan kekuatan kepada kita sehingga kita dapat mengerjakan semua pekerjaan kita itu. Tanpa Tuhan maka kita tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan kita. Firman hari ini hendak mengingatkan agar kita senantiasa tidak sombong atas apa yang telah kita kerjakan dan yang telah kita capai dalam hidup kita. Karena kita hanya melakukan pekerjaan yang Tuhan tugaskan kepada kita. Bila saat ini kita sudah puas akan apa yang telah kita capai dan akhirnya kita menjadi sombong, maka kesombongan kita itu akan menghentikan karya Tuhan dalam hidup kita. Karena kita ketahui bersama bahwa Tuhan sangat tidak senang dengan orang yang sombong (Yakobus 4 : 6). Ketika saat ini kita telah berhasil dan banyak orang memuji keberhasilan kita. Seharusnya kita jangan terhanyut dalam pujian tersebut, tetapi kita harus berkata semuanya itu karena Tuhan (Roma 11 : 36). Biarlah segala pujian hanya bagi Tuhan karena Dialah yang mengerjakan segala sesuatu dalam hidup kita. (Giant)


Kesombongan kita dapat menghentikan karya Tuhan dalam hidup kita.

Kamis, 13 September 2007

DIBEBASKAN

Roma 5 : 8-9

Apa yang membuat kita yakin bahwa Allah telah menyatakan kita “tidak bersalah”? Jawabnya adalah karena pembebasan ini telah dilakukan sepenuhnya oleh Allah sendiri. Kita sama sekali tidak dapat melakukan apa-apa untuk menyingkirkan noda dosa kita sendiri. Itulah sebabnya Bapa mengutus Anak-Nya ke dalam dunia. Satu-satunya tebusan yang cukup untuk dosa adalah kematian (Roma 6 : 23). Dengan kematian Anak-Nya di kayu salib, Allah membebaskan kita dari hukuman mati. Ia memberikan kepada kita satu-satunya jalan keluar yaitu korban Anak Domba yang tak bercacat cela, Yesus Kristus nama-Nya (ayat 8). Apa yang telah dilakukan Yesus? Ia memungkinkan kita untuk kembali mendekat kepada Allah yang Maha Kuasa sebagai orang-orang yang bersih, murni dan kudus. Kemurnian kita tidak ada kaitannya dengan apapun yang telah kita lakukan karena darah Yesus telah memurnikan kita. Kita telah dibasuh di dalam darah-Nya dan hanya dengan darah-Nya noda dosa kita dapat dihapuskan. Setelah kita diselamatkan dengan darah Yesus, kita dibenarkan oleh-Nya. Dengan kata lain, Allah menyatakan bahwa kita adalah “orang yang tidak bersalah”. Itu berarti bahwa sekarang kita dapat berdiri di hadapan Bapa yang Maha Kudus dan sempurna, karena kita tahu bahwa sekarang Ia melihat kita sebagai anak-anak-Nya sendiri. Apakah itu berarti bahwa kita tidak akan berbuat dosa lagi? Bukan begitu. Yang pasti, jika kita telah menaruh iman kita di dalam Yesus, maka semua dosa kita telah diampuni-Nya. Karena itu bersyukurlah kepada Bapa di sorga, bukan hanya karena Ia telah mengampuni dosa kita, melainkan juga karena Ia telah membebaskan kita dari beban rasa bersalah. (Aping)
Pembebasan dari Allah bersifat kekal; berlaku baik di dunia maupun di sorga.

Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak. (Mazmur 37 : 5)
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
(1 Petrus 5 : 7)



Jumat, 14 September 2007


LUAR – DALAM

I Korintus 9 : 27


Sebagai orang Kristen hendaklah kita belajar membiarkan manusia baru di dalam diri kita menguasai manusia lahiriah kita sebab manusia lahiriah kita itu bukan manusia baru. Tubuh kita bukanlah tubuh yang dapat mengalami kelahiran baru. Tubuh kita akan tetap ingin melakukan segala sesuatu yang biasa dia lakukan. Hal-hal yang justru berada pada jalan yang salah. Tubuh Pauluspun berkeinginan untuk berbuat hal-hal yang demikian. Rasul yang agung ini tentu tidak perlu menahan-nahan dirinya apabila tidak ada keinginan menyimpang yang timbul dari dalam tubuhnya yang cenderung ingin selalu mengikuti hawa nafsu daging. Jadi janganlah Anda heran apabila tubuh Andapun menghendaki perbuatan seperti itu sebab kita memang harus memiliki tubuh jasmaniah sebagai wadah sementara kita hidup di dunia ini. Maukah Anda memutuskan kebiasaan lama yang buruk? Inginkah Anda dapat mengalahkan suatu godaan dari masa lalu? Maukah Anda berjalan dalam kemenangan atas tubuh Anda? Lakukanlah seperti apa yang telah dilakukan Rasul Paulus yang mengatakan, “Aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya... supaya jangan aku sendiri ditolak.” Siapa yang menguasai seluruhnya? Manusia baru yang berada dalam dirinya itu. (DBR)

Manusia rohani kita harus lebih kuat dan menguasai manusia jasmani kita.

Sabtu, 15 September 2007

MATA ITU PELITA

Matius 6 : 22-23


Apakah suatu kebetulan Yesus berkata seperti dalam bacaan hari ini? Mungkin kita berpikir bahwa itu sesuatu yang aneh. Terang gelapnya hidup kita tergantung dari mata kita. Apa benar? Kalau kita renungkan baik-baik, ternyata firman Tuhan tetap ‘ya’ dan ‘amin’, termasuk firman-Nya yang ini. Memang benar, mata sangat berpengaruh pada bagaimana sikap kita. Orang desa yang tidak punya televisi, tidak pernah melihat kehidupan kota yang kelihatannya menyenangkan, tidak akan merasa kurang. Mereka dapat menikmati kehidupannya dengan tenang, puas dengan apa yang mereka miliki dan kerjakan. Gangguan mulai datang ketika televisi masuk desa, atau ada orang kota dengan segala perlengkapannya yang kelihatan ‘wah’ datang ke desa itu. Mereka tiba-tiba jadi gelisah, jadi merasa ada yang kurang. Dari mana sebenarnya kegelisahan itu datang? Dari ‘melihat’, dari mata. Demikian juga orang bisa bertobat, bisa percaya Yesus setelah ‘melihat’ kuasa-Nya, melihat sendiri bahwa Yesus hidup. Banyak lagi contoh lain yang semuanya menunjukkan bahwa firman Tuhan dalam bacaan hari ini sangat benar sekali. Jadi mari, jadikan mata kita sebagai pelita untuk menerangi seluruh kehidupan kita, bukan menggunakan mata untuk menggelapi hidup, membuat kita terjerumus ke dalam kejahatan. (cubs)

Lewat mata seluruh kehidupan kita dapat terlihat, baik terang maupun gelap.

Minggu, 16 September 2007

HANYA OLEH IMAN

Efesus 2 : 8-10

Banyak orang sering berpikir bahwa mereka bisa masuk sorga dengan melakukan amal dan perbuatan baik. Firman Tuhan hari ini jelas mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh iman, bukan karena usaha kita, melainkan pemberian Allah (ayat 8). Jika kita bisa selamat karena perbuatan baik yang kita lakukan, kita bisa menjadi sombong. Tetapi firman Tuhan mengingatkan, ”Itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri.” (ayat 9), supaya kita tidak bisa membanggakan perbuatan baik kita, walaupun kita berkata bahwa itu semua kita lakukan ”tanpa pamrih”. Keselamatan kita terima hanya oleh iman kepada Yesus! Firman Tuhan berkata, ”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4 : 12). Tanpa iman kepada Yesus, perbuatan baik kita akan sia-sia.
Jadi bila demikian, apakah kita tidak perlu berbuat baik? Tentu tidak begitu! Ayat selanjutnya dalam bacaan kita hari ini berkata, ”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (ayat 10). Tuhan menciptakan kita untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Ia persiapkan, agar lewat perbuatan baik yang kita lakukan, orang akan mengenal kasih-Nya. Dalam suratnya, Yakobus menulis, ”...iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” (Yakobus 2 : 22). Yesuspun mengajarkan, ”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5 : 16). Biarlah melalui perbuatan baik yang kita lakukan nama Tuhan dipermuliakan! (Ginny)

Perbuatan tanpa iman adalah sia-sia; iman tanpa perbuatan adalah mati.

2 Sept 2007

Minggu 1 September 2007


MENGHINDARI
SIKAP NEGATIF UNTUK HIDUP YANG LEBIH SEHAT

Sikap negatif berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita. Dampak-dampak dari sikap negatif yang tidak pernah terpikir oleh kita sebelumnya adalah :
KEMARAHAN, dapat menyebabkan :
- Rematik - Serangan jantung
- Penyakit jantung - Gagal jantung
- Kanker - Tekanan darah tinggi
- Stroke - Tukak lambung
Dr. Robert Eliot, seorang ahli kardiologi ternama, menemukan bahwa ketika "para pereaksi panas" itu memendam perasaan-perasaan mereka, itu pada akhirnya berubah menjadi permusuhan dan kemarahan. Ketika itu terjadi, tekanan darah meningkat tajam, resiko serangan jantung dan stroke akan lebih tinggi. Maka, lepaskan kemarahan dan mintalah pengampunan, jangan menyimpan kemarahan sampai matahari terbenam.
KEBENCIAN dan IRI HATI, dapat menyebabkan :
- Tekanan darah tinggi - Sakit kepala migran
- Penyakit jantung - Tukak lambung
- Kanker
Ketika seseorang mengalami kemarahan yang berlebihan, kekuatiran dan stres yang diakibatkan oleh kebencian, tingkat adrenalinnya meningkat, tekanan darah juga meningkat dan dengan begitu jantung -khususnya serangan jantung- bertambah bagi mereka yang hidup dalam kemarahan. Orang-orang itu menghadapi resiko penyakit jantung dua kali lebih tinggi dibanding orang lain. Sebagai tambahan, ketika seseorang mengalami kekecewaan, kemarahan atau ketakutan saat makan, perasaan-perasaan negatif ini merangsang sistem saraf simpatiknya, yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya pengeluaran enzim-enzim pankreas, yang menciptakan kesulitan dalam pencernaan makanan. Ini menyebabkan perut kembung, adanya gas, sakit ulu hati, dan masalah pencernaan lainnya. Stres yang berlebihan yang disebabkan oleh perasaan-perasaan negatif cukup berbahaya karena itu meningkatkan tingkat kortisol kita, yang kemudian menekan sistem kekebalan tubuh kita. Ketika sistem kekebalan kita tertekan, sel kanker mulai terbentuk dan berkembang.
Kebencian dan iri hati merupakan perasaan-perasaan yang merusak.
KESOMBONGAN, dapat menyebabkan :
- Penyakit mental - Stroke
- Serangan jantung - Kematian
Menurut pandangan saya, perasaan yang paling mematikan adalah kesombongan.
Kerendahan hati dan ucapan syukur kepada Pencipta akan melindungi Anda dari perasaan yang paling mematikan - kesombongan.
KETAKUTAN dan KEKUATIRAN, dapat menyebabkan :
- Penyakit jantung - Penyakit mental
- Kepanikan - Depresi
- Serangan jantung - Fobia
Tubuh Anda bisa menanggapi ketakutan dan kekuatiran dengan memicu pelepasan hormon adrenalin secara berlebihan, yang menyebabkan percepatan denyut jantung, peningkatan ventilasi paru yang abnormal, telapak tangan berkeringat, dan meningkatnya kontraksi sistem pencernaan. Ketakutan dan kekuatiran yang berkesinambungan dapat menyebabkan keadaan peningkatan ini terjadi terlalu lama, dan dapat menyebabkan kelelahan, kegelisahan dan kepanikan, gejala sulit buang air besar dan sakit kepala karena ketegangan. Kelelahan fisik dan emosional dan kelemahan sistem kekebalan tubuh Anda dapat terjadi, dan hasil akhirnya adalah penyakit.
DEPRESI, dapat menyebabkan : Kanker
Penelitian telah menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk melepaskan kemarahan mereka, sementara wanita cenderung menyembunyikannya. Adalah benar bahwa kanker dapat menyerang semua orang, tetapi salah satu faktor yang paling umum yang ditemukan para peneliti sebelum kanker menyerang adalah 'kurangnya penyaluran emosi'. Ibu rumah tangga memiliki peluang 54% lebih besar terkena kanker dibanding populasi pada umumnya dan 157% lebih besar dibanding dengan para wanita yang bekerja di luar rumah.
Itulah akibat dari perasaan-perasaan negatif yang dapat membunuh kita. Memang benar, semua penyakit di atas tidak disebabkan oleh perasaan negatif saja, misalnya, faktor makanan yang kita makan, kurang olahraga dan sebagainya, juga dapat menimbulkan penyakit mematikan di atas. Tetapi yang ingin ditekankan di sini adalah bahwa perasaan negatif tersebut dapat mempercepat timbulnya penyakit itu. Alkitab juga jelas-jelas menunjukkan hal itu. Alkitab dengan jelas menyatakan hati yang gembira adalah obat (Amsal 17 : 22). Hati yang gembira artinya hati yang tidak punya perasaan negatif. Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit :
1.Mengampuni.
2.Mengendalikan lidah.
3.Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif.
4.Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran Anda. Artinya, jangan memikirkan yang negatif, tetapi seperti kata Alkitab, pikirkanlah hal-hal yang baik, yang benar, yang berkenan kepada Allah (Filipi 4 : 8).
5.Kehidupan beribadah akan mengubah kehidupan Anda.

Senin, 3 September 2007

MENGUCAP SYUKUR

1 Tesalonika 5 : 18

Jika Anda, seperti kebanyakan orang percaya lainnya, lebih menyukai ayat-ayat Alkitab yang meminta Anda untuk menjalani perintah-perintah tertentu yang mudah dan masuk akal, mungkin Anda akan mendapat kesulitan dengan perintah dalam bacaan hari ini. Bagaimana kita bisa mengucap syukur “senantiasa”? Mengapa Rasul Paulus tidak menyatakan saja “bersyukurlah” atau “mengucap syukurlah sebanyak mungkin”? Kalau tidak maka kita bisa meremehkan atau mengabaikan ucapan syukur yang seharusnya kita berikan dalam keadaan apapun kepada Tuhan. Tidak selalu mudah untuk bersyukur, misalnya ketika kita kehilangan pekerjaan atau anak-anak nakal atau kita mengalami kesulitan ekonomi. Sifat manusiawi kita memang mampu membuat rasa syukur meningkat di saat-saat yang baik namun menyusut di saat-saat buruk. Ketika itu menjadi tantangan bagi kita untuk belajar bekerja sama dengan Tuhan. Ketahuilah ketika kita memuji Allah senantiasa, bahkan di saat-saat yang sulit, dua hal penting terjadi. Pertama, kita diingatkan akan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Kedua, kita diingatkan pentingnya bergantung mutlak kepada Dia yang menguasai hidup kita.
Memuji-Nya di saat-saat sulit membutuhkan sebuah langkah iman. Hal itu sangat dihargai oleh Allah. Bersyukurlah kepada Allah untuk setiap kesukaran di dalam kehidupan kita.
Besok kita akan melihat bagaimana Dia dapat mengubahkan semua itu untuk kebaikan kita. (Aping)

Mengucap syukur membuat beban yang berat menjadi ringan.

Selasa, 4 September 2007

DITENTUKAN UNTUK BERTUMBUH

I Timotius 6 : 12
Satu-satunya pertarungan yang patut bagi orang Kristen yang terpanggil untuk melaksanakannya ialah pertandingan iman yang benar. Apabila Anda ikut dalam suatu pertandingan yang lain coraknya, maka ini berarti Anda berada dalam pertandingan yang keliru. Anda tidak perlu lagi memerangi dosa, sebab Yesus telah menjadi Penebus bagi dosa-dosa kita. Anda tidak perlu menandingi Iblis, karena Yesus telah menaklukkan Iblis. Walaupun demikian, kita masih menghadapi satu pertarungan, yakni pertarungan untuk menegakkan iman. Dalam hal ini kita masih menghadapi musuh-musuh atau rintangan-rintangan. Musuh yang terbesar, pada hakekatnya adalah diri kita sendiri. Yang kedua ialah kurangnya pengertian mengenai firman Tuhan. Anda tidak mungkin memiliki iman atau kepercayaan yang melebihi dari pengetahuan Anda mengenai firman Tuhan. Iman Anda akan bertumbuh dengan sendirinya apabila pengertian Anda tentang firman Tuhan bertumbuh (Roma 10 : 17). Apabila iman Anda tidak bertumbuh, maka hal itu disebabkan oleh karena pengetahuan Anda tentang firman Tuhan tidak bertumbuh, dan Andapun tidak dapat bertumbuh atau berkembang secara rohani. Ketentuan yang terbaik yang Anda dapat ambil hari ini ialah agar supaya dalam waktu yang mendatang pengetahuan Anda tentang firman Tuhan bertambah. Oleh sebab itu hendaklah Anda mencurahkan perhatian sepenuhnya terhadap hal ini. Mulai dari hari ini tambahlah pengertian Anda tentang firman Tuhan antara lain dengan mulai lebih teratur membaca Alkitab. Percayalah pembacaan Alkitab akan menambah pengetahuan Anda tentang firman Tuhan yang pada akhirnya akan membuat iman Anda bertumbuh. (DBR)

Iman pasti bertumbuh kalau kita mendengar, merenungkan dan melakukan firman setiap hari.

Rabu, 5 September 2007

ALLAH MENGERTI

I Tawarikh 28 : 9

Bacaan hari ini sungguh luar biasa! Daud yang adalah orang yang berkenan di hati Tuhan, orang yang benar-benar hidupnya bergaul akrab dengan Tuhan, berpesan kepada anaknya Salomo, ” …sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita…”. Daud mengatakan hal itu berdasarkan pengalaman hidupnya. Dia tahu, bahwa di saat dia mengalami sukacita, dukacita, tekanan yang begitu hebat, lawan yang begitu berat, Allah selalu ada di sampingnya. Daud mengerti penyertaan Tuhan dalam hidupnya begitu nyata. Daud tahu ketika dia ingin membangun rumah Allah, Allah tidak mengijinkan dia. Daud tahu Allah memegang kehidupannya waktu dia dikejar-kejar oleh Saul, melarikan diri dari Absalom dan musuh-musuhnya. Ketika Allah memberinya orang-orang yang gagah perkasa, pahlawan-pahlawan untuk membantunya, nabi Natan untuk mendampingi dan menasehatinya. Karena itu apa yang Daud pesankan kepada Salomo hendaknya juga menjadi pegangan dalam hidup kita. Jangan takut karena Allah mengerti segala niat dan cita-cita. Dia tidak akan membiarkan kita menjalankan niat yang tidak sesuai, Dia tidak akan mau kita jatuh mati. Oleh karena itu marilah kita bersikap seperti Sadrakh. Mesakh dan Abednego ketika mereka hendak dimasukkan dalam dapur api, “…tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui… kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3 : 17-18). (cubs)

Allah mengerti semua hal kecil dalam hidup kita, percayalah!

Kamis, 6 September 2007

HAMBA SIAPA?

Roma 6 : 15-23

Hamba adalah seorang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada tuannya. Seorang hamba tidak memiliki hak atas dirinya, bahkan atas hidup matinya. Seorang hamba tidak boleh membantah apapun yang diperintahkan tuannya untuk dilakukan. Dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus berkata bahwa kita dulu adalah hamba dosa. Hidup kita dikuasai oleh hawa nafsu (kedagingan/dosa) yang membawa kepada kematian. Tetapi setelah kita ditebus oleh darah Yesus, kita dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran; seharusnyalah hidup kita jadi dikuasai oleh Kristus. Tapi berapa sering kita lupa bahwa Tuhan yang menjadi ”Tuan” atas hidup kita? Kita lupa apa artinya menjadi ”hamba Kristus”. Kita masih mau mengatur hidup kita sendiri, kita tidak taat kepada perintah ”Tuan” kita. Bahkan adakalanya kita lebih taat kepada perintah manusia dari pada perintah Tuhan. Kita lebih mau menyukakan hati orang walaupun itu bertentangan dengan firman Tuhan. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus menulis, ”Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” (Galatia 1 : 10). Mari kita belajar untuk menjadi hamba Kristus yang sebenar-benarnya dengan menyerahkan diri dan hidup kita ”sepenuhnya” kepada Tuhan. Biarkan Tuhan yang berdaulat atas hidup kita. Apapun yang Dia mau kerjakan atas hidup kita, itu adalah hak-Nya. (Ginny)
Bila kita hamba-Nya, Tuhan adalah ”Tuan” atas seluruh hidup kita.

Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10 : 10)

Jumat, 7 September 2007

HARTA DI SORGA

Matius 6 : 19-20

Zaman sekarang ini sangat banyak orang terlalu sibuk bekerja, mengumpulkan harta di dunia. Dunia menganjurkan itu. Banyak kontes diadakan untuk mencari orang paling kaya, pintar, cantik, dan sebagainya. Dunia menempatkan orang berdasarkan banyaknya harta atau gelar yang dimiliki. Tetapi kita juga melihat atau paling sedikit sering mendengar bahwa harta duniawi itu tidak kekal. Kita sering mendengar orang baru mengambil uang di bank dirampok, rumah mewah terbakar, usaha bangkrut dan sebagainya. Bagaimana orang bisa bunuh diri, atau jadi gila karena kehilangan harta, kehilangan kedudukan dan lain-lain. Ternyata Tuhan sudah tahu itu. Karenanya secara khusus Dia mengingatkan kita untuk tidak mengumpulkan harta duniawi, tetapi harta sorgawi. Apa maksud-Nya? Apakah kalau begitu kita tidak usah kerja? Tidak usah usaha? Bukan itu yang dimaksud Tuhan. Tuhan ingin agar hidup kita seimbang, ada masuk harus ada keluarnya juga. Seringkali kita lupa bahwa kalau Tuhan memberkati kita, itu artinya Dia mau supaya kita juga memberkati orang lain, memberkati pekerjaan-Nya. Dia tidak mau semua kita nikmati sendiri, jangan seperti orang kaya yang bodoh (Lukas 12 : 13-21). Tuhan ingin mengingatkan kita, bahwa harta duniawi bisa habis dimakan ngengat dan karat atau dicuri, tetapi harta sorgawi kekal sifatnya, tidak rusak dan tidak bisa dicuri. Karena itu jangan hanya mengumpulkan harta di dunia, tetapi yang lebih penting kumpulkan harta di sorga. Bagaimana caranya? Ada di Matius 25 : 35-40. (cubs)

Kita hidup di dunia sementara, yang kekal itu di sorga. Sudah siapkan harta di sana?

Sabtu, 8 September 2007

PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR

Mazmur 100

Mengapa kita pergi ke gereja? Ada banyak jawabannya. Tapi mari kita lihat pada dua alasan yang paling banyak diberikan orang: Mereka pergi semata-mata karena ingin pergi, atau mereka pergi untuk menyembah Allah. Disayangkan banyak orang yang pergi ke gereja di hari Minggu bersungut-sungut. Mereka berkata, “Aku tidak suka musiknya.” Atau, “Musiknya terlalu keras.” Bila kita masuk ke rumah Allah dengan sikap seperti itu, sesungguhnya kita sedang membawa diri kita kepada kegagalan. Penyembahan selain mengandung penghormatan, juga sukacita! Namun sikap saling tidak setuju atas bentuk penyembahan sekarang ini justru menjadi sumber perpecahan di banyak gereja. Begitu banyak orang terjebak ketika berusaha mengatakan apa itu penyembahan sejati; padahal lebih baik kita menghabiskan waktu untuk benar-benar menyembah dari pada hanya meributkan saja. Apa yang dikatakan Alkitab? Kita diminta untuk “bersorak-sorak bagi Tuhan” dan “beribadah kepada Tuhan dengan sukacita”. Lalu kita dipanggil untuk “masuk melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian” (ayat 1-4). Ini berarti bahwa kita seharusnya masuk ke dalam penyembahan dan mengharapkan sesuatu yang luar biasa terjadi. Bila kita membangun tembok pertahanan di hati dan pikiran kita berupa sungut-sungut tentang pelayanan; sesungguhnya kita sedang menolak berkat penyembahan sejati. Setiap akan pergi ibadah, ambillah waktu untuk sungguh-sungguh mempersiapkan hati kita untuk menyembah Tuhan. Janganlah masuk ke tempat kudus hanya karena kewajiban atau kebiasaan; sebaliknya melangkahlah ke rumah Tuhan dengan suatu penghormatan yang tulus akan segala sesuatu yang ingin dilakukan-Nya dalam hidup kita. (Aping)

Pujian dan ucapan syukur yang berkenan kepada Tuhan adalah yang keluar dari hati yang kudus.

Minggu, 9 September 2007

TIDAK LAGI

Ibrani 10 : 16-17

Apabila Tuhan memandang kepadamu, Ia tidak mengingat lagi bahwa kamu pernah mempunyai masa lampau. Kalau Tuhan tidak ingat lagi, kenapa kita harus mengingat-ingat masa lalu kita? Banyak orang yang suka terus-menerus membahas masa lalunya seolah-olah Tuhan tidak berbuat apapun dengan mereka. Mereka bicara seolah-olah Tuhan tidak pernah menyembuhkan mereka dari penyakit, tidak mendengar doa mereka, tidak pernah mengampuni mereka. Mereka memiliki pengertian yang kurang sekali mengenai arti lahir baru, mengenai bagaimana sebenarnya hakekat manusia baru. Apabila seorang berdosa datang kepada Kristus maka ia telah menerima pengampunan dosa, penghapusan seluruh dosa-dosanya (I Yohanes 1 : 9). Berapa lamakah menurut pendapat Anda waktu yang dibutuhkan Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa Anda? Sepuluh menitkah? Sepuluh tahunkah? Tidak! Tuhan langsung memberi pengampunan kepada kita. Pada detik itu juga Ia membersihkan kita dari segala dosa kita. (DBR)

Sejauh timur dari barat Tuhan membuang dosa kita.