16 Feb 2008

Minggu ke 4 Februari


APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU?

Mereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu. Tapi apakah doa sungguh dapat mengubah segala sesuatu? Ya! Doa sungguh dapat mengubah segala sesuatu!
->Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!
-> Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu di masa depan? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!
-> Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!
-> Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan kau inginkan? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!
-> Apakah doa mengubah caramu melihat dunia? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!
-> Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubah harapanmu di masa depan!
-> Apakah doa mengubah orang-orang di sekitarmu? Tidak, tidak selalu, tetapi doa pasti akan mengubahmu - masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang di sekitarmu!
-> Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan? O ya, selalu! Doa akan benar-benar mengubah seluruh dirimu!
-> Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu? Ya! Doa sungguh mengubah segala sesuatu! (IR)

Senin, 18 Pebruari, 2008
HANYA TUHAN
Mazmur 23 : 4

Hidup ini kadang seperti melewati rumput hijau dan lembah kekelaman. Pada saat kita melewati lembah kekelaman kadang kita tidak melihat adanya harapan dan pertolongan. Ketika melewati lembah kekelaman sering terjadi hal buruk, bahkan bertubi-tubi. Seperti pepatah mengatakan sudah jatuh tertimpa tangga. Pada saat itu kita merasa sendirian, tidak ada seorang pun yang bisa menolong. Kita menjerit, tapi sepertinya Tuhan tidak mendengar doa kita. Tetapi saat kita menikmati hidup yang menyenangkan dan kita melihat kembali ke belakang, ke saat kita melewati lembah kekelaman, baru kita dapat melihat penyertaan Tuhan, kasih Tuhan yang kekal. Dan kita akan mengucap syukur, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (FF)
Hanya Tuhan yang tahu dan memahami diri dan perasaan kita.

Selasa, 19 Pebruari, 2008
SUDAH LENGKAP
I Korintus 1 : 4-8

Tuhan adalah arsitek yang teliti dan lengkap. Ketika Dia menciptakan manusia, setiap orang diberi-Nya segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya di bumi. Dalam Alkitab, banyak sekali karunia, talenta yang sudah diberikan kepada setiap orang sesuai kebutuhan. Sangat disayangkan kita manusia suka iri, suka mengingini milik orang lain, tidak senang kalau orang lain dapat lebih banyak. Banyak orang yang tidak mau melayani karena minder, merasa tidak punya karunia apa-apa, merasa cacat karena tidak seperti orang lain. Tuhan tidak pernah pilih kasih. Dia melengkapi setiap orang dengan sempurna. Mari kita yakini itu dan mari kita gunakan apa yang Tuhan sudah berikan buat kita untuk melakukan pekerjaan-Nya. Paulus berkata bahwa, ”…sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya di dalam segala hal;…” (ayat 5). Tunggu apalagi? Jangan sia-siakan apa yang Tuhan beri dan lakukan misi kita. (cubs)
Apa yang ada pada kita sudah lengkap. Ayo pakai untuk kemuliaan Tuhan.

Rabu, 20 Pebruari, 2008
MENGELUH TENTANG DOSA
Ratapan 3 : 39-42

Mengeluh atau bersungut-sungut merupakan suatu sikap yang sangat tidak disenangi oleh Tuhan. Mengeluh terjadi ketika seseorang tidak dapat bersyukur buat segala yang terjadi dalam hidupnya. Kita sering mengeluh tentang apa yang telah merugikan kita, tetapi kita tidak pernah mengeluh tentang apa yang telah kita lakukan yang telah merugikan orang lain. Bacaan hari ini mengajar kita, sebaiknya kita mengeluh tentang dosa yaitu pikiran, perkataan yang salah dan tindakan yang tidak benar yang mungkin telah menyakiti orang lain atau terlebih lagi hati Tuhan. Mengeluh tentang dosa di sini adalah menyelidiki dan memeriksa hidup kita, mengangkat hati dan berpaling kepada Tuhan. Adakalanya orang merasa tenang ketika ia melakukan kesalahan atau menyakiti orang lain. Mari kita mulai belajar mengeluhkan kesalahan kita, sikap kita yang merugikan orang lain atau membuat orang lain tersandung di hadapan Allah Bapa agar Ia berkenan dengan hidup dan hati kita. Sudahkah Anda mengeluh tentang dosa Anda? Sekaranglah saatnya! (Neke)
Mengeluh tentang dosa adalah langkah awal pertobatan.

Kamis, 21 Pebruari, 2008
PEMALASKAH?
II Tesalonika 3 : 6-12

Pernahkah Anda melihat orang-orang yang cacat atau memiliki kelemahan dalam fisik tetapi bisa berhasil dalam hidupnya? Ada yang menggunakan mulut atau kakinya untuk melukis karena tidak memiliki tangan, ada yang menggunakan tangannya untuk menjadi tukang pijat karena matanya buta, ada yang memiliki prestasi dalam olahraga atau pendidikan walaupun tubuhnya tidak sempurna. Mereka adalah orang-orang yang mau berjuang untuk memperbaiki hidup, tidak hanya sekedar menangis dan menyesali kekurangannya. Mereka tidak mau hidupnya menjadi beban bagi orang lain. Sayang sekali, banyak orang yang memiliki kesempurnaan fisik tetapi ternyata tidak memiliki mental seperti itu. Sebaliknya, mereka suka hidup santai, malas bekerja, hanya mau bersenang-senang dan tidak peduli bahwa hidupnya menjadi beban bagi orang lain. Bahkan ternyata banyak anak Tuhan pun demikian.
Firman Tuhan hari ini mengajar kita untuk tidak menjadi orang yang malas. Rasul Paulus menulis, ”Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.” (ayat 10-11). Rasul Paulus berkata bahwa ia sendiri juga telah memberi teladan dengan bekerja, supaya ia tidak makan roti orang dengan percuma (ayat 7-8). Salomo berkata, ”Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” (Amsal 6 : 6-8).
Jangan sia-siakan hidup Anda! Jangan sampai orang melihat kita sebagai anak Tuhan yang malas dan hanya mau menikmati hidup dengan bersenang-senang. Mari bekerja agar hidup kita tidak menjadi beban bagi orang lain. (Ginny)
Ora et labora : Berdoa dan bekerja.

Jumat, 22 Pebruari, 2008
TUHAN YANG MENDENGAR
Kejadian 16 : 1-16
Tuhan Yesus adalah Tuhan yang hidup. Ia selalu mendengar setiap keluh kesah kita. Kebenaran ini dapat kita lihat dalam bacaan hari ini. Tuhan telah mendengar tentang penderitaan Hagar (ayat 11). Waktu itu Hagar kabur dari Sarai karena ia sudah tidak tahan ditindas. Di tengah pelarian itu ia berjumpa dengan malaikat Tuhan dan malaikat itu mengatakan bahwa Tuhan telah mendengar setiap seruannya. Tuhan tidak hanya mendengar tapi Dia pun bertindak dengan mengutus malaikat-Nya untuk menolong Hagar. Bila saat ini kita sedang mengalami persoalan hidup yang berat, berserulah kepada Tuhan karena Tuhan akan mendengar dan menolong kita untuk menghadapi persoalan itu.
Janganlah kita berseru kepada manusia. Manusia tidak dapat memberi jawaban bagi setiap masalah kita. Hanya di dalam Tuhan ada jalan keluar. Tuhan tidak akan jemu-jemu untuk mendengar setiap keluh kesah kita. Dia Bapa yang baik, dan percayalah Tuhan punya jawaban. (Giant)
Allah mendengar dan menjawab seruan anak-anak-Nya.

Sabtu, 23 Pebruari, 2008
MENGAPA.. OH.. MENGAPA..??
Roma 9 : 20
Ada seorang anak perempuan kecil, dia baru mendapat menstruasi pertamanya. Dia tidak mengerti apa-apa. Dia bertanya kepada mamanya, “Kenapa laki-laki tidak menstruasi?” Ia protes kepada mamanya kenapa dia dilahirkan sebagai seorang perempuan. Dia bertanya, “Mama, apakah itu bisa diubah?” Sering pertanyaan yang sama dilontarkan oleh banyak orang. Kenapa Tuhan menciptakan aku? Kenapa aku dilahirkan dalam keluarga yang tidak kaya? Ada yang tidak bisa kita ubah dalam hidup ini. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan sebagai seorang laki-laki atau perempuan. Kita tidak bisa memilih orang tua dan keluarga kita, juga lingkungan kita dilahirkan. Ucapkanlah syukur untuk apa yang kita miliki dan tidak dapat kita ubah. (FF)
Tak guna bertanya mengapa, percayalah apa yang ada pada kita itu yang terbaik.

Minggu, 24 Pebruari, 2008
BUAH YANG SESUAI
Matius 3 : 8

Seorang perwira yang mudah marah menempeleng seorang serdadu. Serdadu itu seorang pemberani. Dia hanya berkata, ”Saya akan membuat bapak bertobat.” Suatu hari dalam pertempuran, serdadu itu melihat perwira yang pernah menempelengnya terluka dan terpisah dari pasukannya yang tengah terkepung. Serdadu yang berani tersebut segera menolong perwira itu. Dia membawa perwira itu ke tempat yang aman. Dengan emosi yang meluap perwira itu bertanya, ”Mengapa engkau membalas perbuatanku dengan kebaikan seperti ini?” Serdadu itu dengan lembut menjawab, ”Bukankah dulu saya berkata bahwa saya akan membuat bapak bertobat?” Sejak saat itu mereka pun menjadi sahabat kental.
Yohanes Pembaptis mengungkapkan suatu prinsip yang mendasar mengenai sebuah pertobatan sejati. Jika seseorang mengaku bahwa dia sudah bertobat tetapi perbuatannya tidak sesuai dengan hal itu, maka pertobatan orang tersebut sangat diragukan. Tetapi jika perbuatannya sesuai dengan pertobatannya, itulah pertobatan sejati. Jika kita dulu adalah seorang pembohong, maka setelah bertobat tidak lagi berbohong. Walaupun kita sudah menerima Kristus dalam hidup kita, kita tetap bisa jatuh lagi ke dalam dosa. Bila kita jatuh maka kita juga harus bertobat lagi. Untuk melihat atau menilai apakah kita sudah bertobat atau belum, adalah dengan buah yang kita hasilkan, apakah sudah sesuai atau belum. Jika belum, mari kita datang kepada Tuhan Yesus Kristus, mengakuinya dan mohon pengampunannya. Maka I Yohanes 1 : 9 akan berlaku dan Tuhan akan menolong kita untuk menghasilkan buah pertobatan. (Aping)
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.