3 May 2008

Minggu ke 1 May


TAKLUKKAN IRI HATI
Iri hati adalah akar dari segala kejahatan. Alkitab mencatat secara jelas dalam Yakobus 3 : 16, “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”.

Orang yang iri hati bisa melakukan apa saja untuk mencelakakan orang lain. Pembunuhan pertama di dunia ini terjadi karena iri hati. Kain membunuh Habel karena iri kenapa persembahan Habel diterima Tuhan sedang persembahannya tidak. Kemudian hal itu berlanjut terus. Lebih jauh Alkitab juga mencatat, ”Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?” (I Korintus 3 : 3). Itu adalah suatu pernyataan yang sangat tegas dari Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dan masih berlaku sampai hari ini. Mengapa demikian? Karena iri hati sangat berbahaya. Iri hati perlu dan harus ditaklukkan. Secara sadar kita harus mengenali iri hati di dalam diri kita dan kemudian dengan pertolongan Roh Kudus kita menaklukkannya. Iri hati adalah benih semak berduri yang dengan sangat cepat akan tumbuh menjadi semak berduri dan menutupi seluruh tanah hati kita sehingga benih kebenaran firman Tuhan tidak mendapat tempat untuk bertumbuh. Yesus dalam perumpamaan tentang benih di Matius 13 secara jelas menyatakan bahwa firman Tuhan jatuh ke atas 4 macam tanah dan salah satunya adalah tanah yang penuh semak berduri (ayat 7). Semak berduri akan menghimpit benih yang baik sehingga benih yang baik mati, begitu juga iri hati akan menghimpit firman Tuhan yang diterima, sehingga firman Tuhan mati. Artinya orang itu tidak menerima apa-apa dari firman Tuhan. Rohaninya tidak bertumbuh, jiwanya tetap terikat dan jasmaninya juga tidak bahagia. Kerugian yang sangat besar bahkan untuk pribadi orang tersebut. Iri hati datang dalam bentuk yang kecil dan sederhana. Iri hati tidak pernah menggemparkan seperti halnya kemarahan, tetapi iri hati adalah benih yang harus segera dibasmi dan dihancurkan sebelum menghancurkan dan membasmi kita. Selain menghancurkan pribadi kita, iri hati juga bisa menghancurkan SEMUA yang ada di sekeliling kita. Iri hati bisa menghancurkan keluarga, pekerjaan, pertemanan, persekutuan, gereja bahkan bisa menimbulkan perang, terutama perang saudara. Sungguh mengerikan akibat dari iri hati. Tidak heran Tuhan ingin kita menaklukkan iri hati dan membuangnya jauh-jauh. Iri hati tidak hanya menghancurkan, tetapi dia juga menular. Alkitab menginginkan agar kita tertawa dengan mereka yang berbahagia dan menangis bersama orang yang sedih, tetapi akibat iri hati adalah sebaliknya. Orang yang iri hati akan menangis melihat orang berbahagia dan tertawa melihat orang sedih.

Untuk dapat menaklukkan iri hati, kita perlu mengetahui hal-hal apa saja yang biasanya menjadi sumber iri hati seorang terhadap yang lain, di antaranya :
1. Kekayaan.
Kenapa dia bisa punya rumah? Kenapa dia bisa liburan ke luar negeri? Kenapa dia bisa punya uang banyak?
2. Kekuasaan.
Kenapa dia punya pengawal banyak? Kenapa dia bisa menyuruh orang? Kenapa dia jadi gubernur?
3. Ketenaran.
Kenapa dia banyak dicari orang? Kenapa dia lebih sering masuk TV?
4. Kedudukan/jabatan.
Kenapa dia bisa jadi direktur? Kenapa dia dipromosi?
5. Kepribadian.
Kenapa dia lebih menarik? Kenapa dia lebih cantik/ganteng? Kenapa dia lebih banyak teman?

Bagaimana kita menaklukkan iri hati?
1. Perangi iri hati sebagai dosa.
Jelas, untuk menaklukkan iri hati kita harus menyadari, mengakui dan kemudian menghancurkan iri hati sebagai dosa, seperti tembok Yerikho yang dihancurkan lewat pujian dan kuasa Tuhan. Tanpa pertama-tama menyadari bahwa kita iri pada orang lain sama saja seperti tidak mengakui bahwa tanah hati kita telah dipenuhi oleh semak berduri. Orang yang mau menanam gandum dalam ladang yang telah dipenuhi semak berduri pertama-tama harus membabat semak itu sampai bersih, sampai ke akar-akarnya dengan tuntas, baru kemudian bisa ditanami. Begitu juga dengan iri hati, kita harus mencabut semua iri hati sampai ke akarnya baru firman Tuhan bisa benar-benar tertanam dalam hati kita.
2. Bawalah lawan kita dalam doa.
Kita juga perlu membawa orang yang telah kita irikan dalam doa, berkati orang itu. Ini sangat perlu. Lewat doa kita buat orang itu, Tuhan akan mengubah hati kita. Paksakan diri kita untuk berdoa walaupun kita tidak mau, walaupun hati kita berat sekali. Benih iri hati yang telah berakar kuat dalam hati kita hanya dapat dicabut lewat doa.
3. Nyatakan kembali kebaikan Tuhan kepada kita.
Jangan ingat kekurangan kita, tapi hitung berkat Tuhan dalam hidup kita. Hal itu akan membuat kita sadar bahwa Tuhan mencukupi kebutuhan setiap orang menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (Filipi 4 : 19). Dengan mengingat-ingat kebaikan Tuhan maka tidak ada tempat untuk iri hati kepada apa yang Tuhan berikan pada orang lain, karena kita akan sadar dan tahu bahwa setiap orang punya bagiannya masing-masing dan tidak ada seorangpun yang dapat lebih atau kurang dari Tuhan. Setiap orang mendapat sesuai takarannya masing-masing.
4. Kobarkan kembali kasih Tuhan dalam hati kita.
Kasih adalah seperti api yang dapat menghanguskan semua semak berduri. Kasih dapat menaklukkan iri hati. Semakin iri kepada seseorang semakin kita perlu menunjukkan kasih dan mencurahkan kebaikan kepada orang itu. Sama halnya yang sudah dicontohkan Tuhan Yesus. Dia tetap mencurahkan kasih-Nya bahkan untuk orang-orang yang tidak menyukai-Nya, orang-orang yang memusuhi-Nya.
5. Ubah cara berpikir kita.
Akhirnya untuk menaklukkan iri hati kita harus mengubah cara berpikir kita. Iri hati biasanya timbul karena kita kurang bisa bersyukur. Iri hati timbul karena kita mengingini milik orang lain. Di mana awal iri hati masuk ke hati kita? Dari pikiran, dari pengaruh luar yang masuk ke dalam hati kita. Jadi kita perlu mengubah pikiran kita menjadi serupa pikiran dan perasaan Kristus (Filipi 2 : 5). Rasul Paulus memberitahu caranya dalam Filipi 4 : 8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”. Hanya dengan melatih pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang dikatakan Paulus, kita bisa menaklukkan iri hati.

Iri hati adalah tembok penghalang berkat dan janji Tuhan yang berbahaya sekali. Iri hati perlu ditaklukkan bila kita mau hidup kita diubahkan, bila kita mau menikmati berkat Tuhan. Hal-hal terbaik dalam hidup ini disediakan Tuhan secara cuma-cuma, buat apa iri hati? (Cubs)

Senin, 5 Mei 2008
YANG MANA?
Yakobus 4 : 8
Keponakan kami memelihara 2 ekor kura-kura kecil, salah satu namanya Tungku. Tungku berlaku seperti anjing, bisa mengikuti orang dan dia paling suka berada di kamar mandi. Kalau kita berputar dia juga bisa berputar. Dia mengenal namanya kalau dipanggil. Tungku juga senang berada dekat tuannya. Tungku mempunyai sahabat namanya Tareksi. Tareksi sering tidur sepanjang hari dan bersembunyi. Seringkali sebagai orang Kristen kita termasuk salah satu dari keduanya. Mari kita renungkan sejenak, apakah sebagai orang Kristen kita seperti Tungku yang respon terhadap panggilan tuannya dan senang berada di dekat tuannya? Atau Tareksi yang tidak peduli dengan apapun juga dan bersembunyi dalam gelapnya dosa? Bacaan hari ini menghimbau kita untuk mendekat kepada Tuhan maka Dia akan mendekat kepada kita juga. Bagaimana caranya? Dengan mentahirkan tangan dan hati kita! Dengan kata lain, mari tinggalkan dosa dan segala beban, maka kita akan bisa datang dekat Tuhan! (FF)
Pilih yang mana? Jelas yang terbaik donk, yaitu dekat Tuhan!

Selasa, 6 Mei 2008
SEPERTI KRISTUS
Mazmur 141 : 8
Kita pasti punya idola baik itu bintang film, penyanyi atau tokoh-tokoh terkemuka lainnya. Kalau kita perhatikan ada orang-orang tertentu yang sangat mengidolakan artis sampai-sampai ia mengikuti mereka dalam hal pakaian, rambut atau kebiasaan artis itu. Tahukah Anda bahwa otak kita menyimpan hal-hal yang kita dengar dan kita lihat? Oleh sebab itu apapun yang kita lihat dan dengar di televisi itu akan secara otomatis terekam di dalam memori otak kita sehingga secara tidak sadar itu semua akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap kita. Oleh karena itu kita harus memilih-milih tontonan yang bermanfaat. Untuk mencegah hal-hal yang negatif masuk dalam otak kita maka kita harus senantiasa memusatkan pikiran kita pada Kristus. Bila kita mengarahkan mata kita pada Kristus maka kita akan mulai bertingkah lebih mirip seperti Kristus. Kita akan melakukan perbuatan seperti yang Yesus kerjakan dan akan meniru gaya hidup-Nya. Agar kita memiliki karakter dan sifat seperti Kristus, kita harus senantiasa membaca Alkitab. Di sana kita akan menemukan karakter dan sifat Yesus. Mari kita mulai meniru karakter dan sifat yang ada di dalam Yesus Kristus. (Giant)
Renungkan dan lakukan apa kata Alkitab untuk jadi seperti Kristus.

Rabu, 7 Mei 2008
JANGAN SAMPAI TERLAMBAT
Lukas 23 : 33-43
Pada saat Yesus disalib, ada dua penjahat yang disalibkan bersama Dia. Penjahat yang seorang menghujat Dia, tetapi yang seorang lagi mengakui dosanya dan mendapat pengampunan. Kata Yesus kepadanya, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (ayat 43).
Anugerah pengampunan tetap akan Tuhan berikan sampai saat terakhir ketika maut datang menjemput, walaupun kita telah berbuat banyak sekali dosa dan kesalahan, asal kita mengaku dan minta ampun. Tetapi karena tidak seperti penjahat yang di salib itu, kita tidak tahu kapan waktunya tiba, akuilah dosa kita kepada Tuhan dan mintalah pengampunan-Nya sekarang, sebelum terlambat. Firman Tuhan berkata, ”Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (I Yohanes 1 : 9). Bersiaplah setiap saat! (Ginny)
Jangan malu mengaku dosa kepada Tuhan. Anugerah-Nya besar!

Kamis, 8 Mei 2008
TERLEPAS DARI MERASA MALU
Mazmur 119 : 80
Tahukah kita bahwa firman Allah akan melindungi kita dari merasa malu? Peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan-Nya sudah ditentukan untuk melindungi kita. Jika kita mengikuti firman-Nya, kita akan punya suatu kenyataan dan pasti sudah mengambil suatu kebenaran. Alkitab menamakan musuh kita penuduh manusia. Itu berarti bahwa ia membuat kita ragu-ragu, merasa bersalah dan terkutuk. Ia mencoba membuat kita penuh ketidakpastian. Tetapi ingat, ”musuh kita” sudah dikalahkan. Kita bebas dari merasa malu. ”Musuh kita” sudah tidak punya kuasa lagi, kecuali kita membiarkan pintu hati kita terbuka baginya. Tetaplah menutup pintu rapat-rapat dengan menyerahkan diri kita kepada Tuhan. Mohon Tuhan memberi kita hati yang bersih yang dapat mengikuti perintah-perintah-Nya. Jika kita melakukannya kita akan berjalan dalam perlindungan dan pimpinan-Nya dan hidup bebas dari rasa malu. (DBR)
Hanya di dalam Tuhan kita bisa terlepas dari merasa malu.

Jumat, 9 Mei 2008
PERCAYA KEPADA TUHAN
Mazmur 9 : 11
Apa artinya percaya kepada Tuhan? Kalau direnungkan secara serius, percaya kepada Tuhan ternyata bukan hanya bicara tentang kerohanian saja, tetapi juga mencakup segala sesuatu tentang tubuh/jasmani dan jiwa juga. Allah kita adalah Allah Tritunggal, Dia Allah yang super lengkap, jadi Dia menjaga, menolong, melindungi dan mendidik kita juga super lengkap, rohani, jiwa dan jasmani. Tugas kita hanya satu, taat melakukan apa yang Dia katakan dan Allah akan mengurus sisanya. Ya, dunia boleh memburuk dari hari ke hari, kita boleh merasa bahwa masa depan tidak berpengharapan lagi, bahwa segala sesuatu sedang menuju kebinasaan, tetapi kalau kita percaya kepada Tuhan dan melakukan tugas kita, apapun yang kita alami Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita dan membiarkan kita binasa. Percayalah kepada Tuhan! (cubs)
Percaya kepada Tuhan maka kita akan hidup, apapun situasinya.
Sabtu, 10 Mei 2008
BERHARAPLAH KEPADA ALLAH
Mazmur 42 : 11-12
Bulan Pebruari 2008 kakak ipar saya meninggal karena operasi jantung yang dijalaninya di bulan Oktober tidak berhasil dan mengalami infeksi. Kemudian dia menjalani operasi yang kedua kali di bulan Desember. Kakak saya begitu terpukul, mengalami kepedihan yang luar biasa, karena isterinya begitu mendukungnya waktu dia melewati masa-masa yang sulit. Kesehatan kakak saya turun secara drastis dan dia selalu menunduk, seperti tidak punya pengharapan lagi. Seluruh semangatnya merosot karena istri yang menjadi tempat berharap pergi meninggalkan dia. Kita kadang juga mengalami kepedihan yang sama, ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai atau mengalami masalah-masalah yang sulit seolah-olah tidak ada jalan keluar. Kita perlu ingat bahwa ketika kita berharap kepada manusia, pengharapan itu tidak kekal karena setiap manusia pasti mati atau meninggalkan kita. Kalau kita berharap kepada Allah, Dia setia dan tidak akan pergi ke mana-mana, jadi serahkan pengharapan kita hanya kepada Allah saja. (FF)
Diberkatilah mereka yang berharap kepada Tuhan.

Minggu, 11 Mei 2008
BERSUKACITALAH SENANTIASA
FILIPI 4 : 4
Tahukah bahwa kita dapat selalu bersukacita? Sesungguhnya sebagai orang percaya kita diharuskan untuk bersukacita. Bersukacita membawa pintu kemenangan dalam kehidupan. Jika kita memuji dan menyembah Tuhan, kita membuat suatu pernyataan bahwa Allah lebih besar dari masalah kita, membuat pernyataan bahwa kita percaya kepada-Nya. Mungkin kita berpikir, “Bagaimana aku dapat bersukacita bila aku tidak merasa sukacita?”. Kita dapat memilih untuk bersukacita dengan kata-kata atau dengan tindakan tergantung suasana hati kita.
Mungkin harus berbuat seperti yang Daud lakukan dalam Mazmur 103 : 1 dan katakan pada diri kita, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!”. Jika kita memilih untuk selalu bersukacita, Allah akan mencurahkan kuasa dan kekuatan-Nya atas kita supaya dapat hidup berkemenangan dalam seluruh kegiatan kita pada hari ini. (DBR)
Masalah boleh datang, tapi bisa dihalau oleh sukacita dalam hati.