19 Mar 2011

BULAN MARET

PRINSIP-PRINSIP KETAATAN KRISTUS.



Mempelajari prinsip-prinsip ketaatan Kristus berikut ini akan membantu kita untuk hidup sebagai pelayan ketaatan yang rindu mempunyai hubungan benar dengan Tuhan. Dalam Kristus, ketaatan ini adalah prinsip hidup. Inilah prinsip-prinsip itu:

1. MENJIWAI SELURUH KEHIDUPAN-NYA.

Ketaatan bagi Dia tidak berarti satu tindakan ketaatan sewaktu-waktu atau bahkan rangkaian tindakan, tapi menjiwai seluruh kehidupan-Nya. “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,” (Yohanes 6 : 38a). “…Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu…”

(Ibrani 10 : 9b). Yesus datang ke dunia untuk satu tujuan. Dia hidup hanya untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Satu-satunya kuasa yang menguasai hidup-Nya adalah ketaatan. Yesus rela membuat kita mampu melakukan hal yang sama. Ini adalah janji-Nya ketika Dia berkata, “Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Matius 12 : 50).

2. SUKACITA.

“..aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;” (Mazmur 40 : 9a); "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku…”

(Yohanes 4 : 34a). Makanan seorang adalah menyegarkan dan memberi tenaga baru. Manusia yang sehat makan rotinya dengan sukacita. Tapi makanan lebih dari kesenangan, itu adalah kebutuhan pokok dalam hidup. Sama juga, melakukan kehendak Tuhan adalah makanan yang dibutuhkan Kristus, tanpa makanan ini Dia tidak dapat hidup. Ketaatan adalah satu-satunya makanan yang dapat memuaskan rasa lapar-Nya, satu-satunya yang dapat memberikan kesegaran, kekuatan dan kebahagiaan bagi Dia. Hal ini juga yang ada dalam pikiran Daud ketika dia berbicara mengenai firman Tuhan sebagai “lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” (Mazmur 19 : 10b). Ketika hal itu dimengerti dan diterima, ketaatan akan menjadi lebih alami dan kebutuhan bagi kita. Ketaatan akan menjadi lebih menyegarkan dari pada makanan sehari-hari kita.

3. SABAR MENANTI TUHAN MENYATAKAN KEHENDAK-NYA.

Tuhan tidak menyatakan kehendak-Nya kepada Kristus sekaligus, tetapi hari demi hari sesuai dengan keadaan saat itu. Dalam hidup ketaatan-Nya, ada masa pertumbuhan dan perkembangan; pelajaran tersulit adalah yang paling akhir. Setiap tindakan ketaatan memperlengkapi Dia untuk penemuan baru dari perintah Bapa berikutnya. Dia berkata, “Engkau telah membuka telingaku… aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;“ (Mazmur 40 : 6b, 8a). Ketika ketaatan menjadi semangat hidup kita, Roh Allah akan membuka telinga kita untuk menantikan pengajaran-Nya. Kita akan puas hanya dengan petunjuk ilahi yang menuntun pada kehendak Tuhan yang sempurna bagi kita.

4. TAAT SAMPAI MATI.

Ketika Dia berbicara, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 6 : 38), Dia telah siap untuk melakukan apapun untuk menolak kehendak-Nya sendiri dan melakukan kehendak Bapa dalam setiap keadaan. Dia mungkin telah berkata pada diri-Nya sendiri, “tidak ada kemungkinan kehendak-Ku; dengan segala resiko, kehendak Tuhan.”. Ini adalah ketaatan yang Dia tawarkan kepada kita dan untuk melakukannya Dia memberi kuasa kepada kita. Penyerahan total kepada ketaatan dalam segala hal adalah satu-satunya ketaatan sejati. Satu-satunya kuasa yang membuat kita bertahan melalui kehidupan. Jika saja orang Kristen dapat mengerti bahwa tidak ada satupun selain ketaatan yang dapat membawa sukacita dan kekuatan bagi jiwa kita.

5. KELUAR DARI KERENDAHAN HATI YANG PALING DALAM.

“Hendaklah kamu …menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang …tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, … mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan … merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2 : 5-8). Ini adalah seorang manusia yang rela untuk sepenuhnya mengosongkan diri-Nya untuk menjadi dan hidup sebagai pelayan ketaatan untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan manusia, kepada siapa ketaatan Yesus akan merebakkan keindahan dan kuasa. Dia mungkin mempunyai kehendak kuat tentang kepercayaan diri yang mengejar ketaatan dan gagal. Hanya ketika kita menghampiri Tuhan dalam kerendahan hati, lemah lembut, kesabaran dan penyerahan total pada kehendak-Nya, baru Dia akan menyatakan kepada kita berkat dalam ketaatan. Untuk melihat berkat ini dalam tugas kita, kita harus tunduk pada ketidakberdayaan total dan ketergantungan pada Dia, bertolak belakang dengan diri kita sendiri.

6. IMAN DALAM KETERGANTUNGAN TOTAL KEPADA KEKUATAN DARI TUHAN.

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;” (Yohanes 5 : 30a). “…Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.”

(Yohanes 14 : 10b). Anak berserah penuh pada kehendak Bapa disambut oleh pencurahan kuasa yang tak henti dan total bekerja di dalam-Nya.

Itulah prinsip-prinsip ketaatan yang telah dicontohkan oleh Tuhan Yesus Kristus ketika Dia hidup di dunia ini. Itu juga yang perlu kita ikuti dan gunakan bila kita mau, suatu saat kelak, mendengar pernyataan ini dari Tuhan, Bapa kita, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; …Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25 : 21). Untuk itu tidak ada jalan lain selain menjadi seperti Kristus, taat sampai akhir. (cubs)

KEKURANGAN BUKANLAH ALASAN

I Timotius 4 : 14

Bukankah Tuhan ingin agar kita mengembangkan talenta yang ada pada kita, bukan yang ada pada orang lain? Bukankah itu berarti kita harus menjadi diri sendiri? Tentu saja, kita harus menjadi diri sendiri. Kita harus mampu menemukan talenta kita untuk kemudian mengembangkannya sehingga dapat memberkati hidup sesama dan memuliakan nama-Nya di muka bumi ini. Mengenai cara menemukan talenta, saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan Rick Warren, penulis buku Purpose Driven Life bahwa kita harus menanyakan kepada Sang Pencipta. Dialah yang paling mengetahui dalam bidang apa kita harus berkarya. Untuk itu kita harus tekun berdoa dan bertanya kepada Tuhan mengenai kehendak-Nya bagi hidup kita. Ada sejumlah cara, metode atau alat bantu talenta. Kita yakin talenta yang kita miliki sangat berhubungan dengan panggilan hidup kita. Tidak mungkin misalnya seseorang yang dipanggil sebagai tukang bangunan diberi talenta sebagai penari balet. Percayalah, Tuhan tidak pernah meminta kita melakukan sesuatu tanpa memberi kita kemampuan untuk itu dan mengirim orang lain untuk membantu kita. Terkadang awalnya kita sama sekali tidak menyadari kalau kita memiliki kemampuan tersebut, mempunyai suatu talenta. Akhirnya terbukti bahwa kemampuan itu sungguh ada. Hanya awalnya kemampuan itu masih berbentuk potensi. Itu sebabnya tidak ada seorang manusiapun yang bisa hidup sendiri, karena setiap orang memerlukan bantuan orang lain untuk menemukan potensi dan mengembangkan talentanya dan kemudian juga perlu membantu orang lain menemukan potensi dan mengembangkan talentanya. Manusia perlu kerjasama satu dengan lain. Bila Anda ingin tahu apakah yang sekarang sedang Anda kerjakan, baik di pekerjaan atau pelayanan (buat mereka yang masih sekolah ambil satu pelajaran seperti matematika atau bahasa atau seni atau sosial) sesuai dengan talenta Anda, setidaknya ada 10 ciri yang dapat dipakai menentukan:

1. Menyukai pekerjaan tersebut.

2. Mau melakukannya meski tidak dibayar.

3. Merasakan kemudahan ketika melakukannya.

4. Terus bertumbuh dalam bidang itu.

5. Sering dipuji orang karena pekerjaan tersebut.

6. Bersemangat ketika membicarakannya.

7. Sering lupa waktu ketika melakukannya.

8. Merasa bangga bisa melakukannya.

9. Mudah mempengaruhi orang lain dalam bidang itu.

10. Meraih sesuatu yang berguna bagi kita dan sesama, terlebih untuk memuliakan nama-Nya di muka bumi ini.

Tuhan pasti memberikan karunia buat setiap orang. Jumlah mungkin bisa beda, tapi paling sedikit pasti ada 1 (satu). Apapun karunia Tuhan bagi kita, lakukanlah itu dalam hidup ini, selagi kita masih punya banyak kesempatan. Jangan kita melihat dan fokus pada kekurangan kita sehingga kita tidak dapat melihat dan kekurangan waktu untuk menggali dan menemukan potensi kita. Perhatikan contoh berikut:

Emmanuel Manny Yarbrough pernah merasa minder dengan tubuhnya yang begitu besar. Wajar saja dengan tinggi 2 meter dan berat badan 350 kg, siapa yang tidak merasa dirinya sebagai orang aneh di antara masyarakat? Akan tetapi ia tidak mau terus berlarut-larut dalam keterpurukan. Ia memutuskan untuk membuang pikiran negatif tentang dirinya. Ia mulai bangkit dan mencoba untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya. ia pun mulai mendalami olah raga sumo. Terbukti olah raga itu sangat cocok untuk tubuhnya yang besar. Setelah bekerja keras dan pantang menyerah, pria asal Amerika tersebut berhasil menjadi juara dunia amatir sumo, sekaligus menjadi atlet sumo paling populer di luar Jepang.

Contoh dalam Alkitab tentang orang yang tidak melihat kekurangannya sebagai penghalang adalah Zakheus, si pemungut cukai kaya di Yerikho yang terkenal dengan tubuhnya yang pendek. Karena begitu ingin melihat Yesus, Alkitab mencatat bahwa kemudian ia melakukan dua hal. Pertama, ia berlari mendahului orang banyak. Kedua, ia memanjat pohon ara agar dapat melihat Yesus. Zakheus tidak menggunakan kelemahannya untuk mohon belas kasihan orang lain atau menghalangi dia mencapai tujuannya melihat Yesus. Zakheus tidak protes atau meratapi kondisi tubuhnya tetapi ia mau bertindak yaitu berlari dan memanjat. Itu yang disebut dengan membayar harga atau berkorban. Berlari bericara tentang bertindak lebih cepat. Memanjat adalah untuk berada di tempat yang lebih tinggi. Belajar dari Zakheus, jika kita ingin sukses dalam hidup dan pengiringan kepada Yesus, dibutuhkan lebih dari sekedar menyadari apa kelemahan kita, tetapi juga harus tahu apa kelebihan kita. Pergunakan apa yang Tuhan sudah berikan lewat karunia dan talenta, hikmat dari Tuhan dan “sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”. (DBR/GKT).


HIDUP BERIMAN DAN BERBUAH

Yohanes 15 : 1-2

Untuk menjadi orang Kristen, seseorang harus hidup beriman kepada kuasa Yesus yang menyelamatkan. Sebab orang benar hidup dengan iman dan dibenarkan karena iman kepada Yesus Kristus. Jika iman tidak menghasilkan perbuatan yang benar, iman itu mati. Dan perbuatan saja, tanpa iman yang menunjangnya, adalah mati. Iman dan perbuatan berjalan bergandengan. Orang diselamatkan oleh iman kepada Kristus Yesus dan iman kepada Kristus harus berbuah. Bagaimana kita hidup beriman dan menghasilkan buah? Minimal ada tiga hal yang harus kita lakukan dari pembacaan kita di atas ketika kita hidup beriman dan berbuah:

1. Harus tinggal di dalam Bapa (Yohanes 15 : 4). Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Hanya ranting-ranting yang tetap terhubung (tinggal di dalam Bapa) dengan pokok anggur (Yesus) yang akan menghasilkan buah (Yohanes 15 : 5). Jenis "buah" yang Tuhan Yesus kehendaki untuk dihasilkan oleh murid-murid-Nya didasarkan pada kasih kepada Allah dan kasih kepada orang lain.

2. Rela untuk dibersihkan {Yohanes 15 : 2). Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia Iebih banyak berbuah. Agar anggur berbuah lebat, petani perlu membersihkan dan memangkas ranting-ranting yang sudah tua dan ranting-ranting yang tidak memberikan buah. Pada ayat yang ketiga berbunyi "kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu". Kita tidak otomatis menjadi bersih ketika kita percaya kepada Yesus. Untuk itu kita perlu dibersihkan setiap hari dengan firman Tuhan. Kita harus membuang segala dosa dan ikatan yang tidak membuat kita berbuah.

3. Memberi tanggapan yang benar terhadap proses Allah (Yohanes 15 : 6). Barang siapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Tanggapan berupa ketaatan dan kasih kepada Tuhan yang berdiam di dalam diri kita akan mengubah kita. Sifat rela untuk diproses dan dibentuk oleh Allah akan menghasilkan buah yang matang, yang kemudian dapat dinikmati oleh orang lain. Selama kita tidak menanggapi dengan benar proses Allah dalam hidup kita, maka selama itu juga kita akan lambat untuk berbuah. Mungkin kita akan mengalami kekeringan rohani karena respon hati yang salah.

Melalui renungan ini, mari kita melangkah dengan pasti di tahun 2011 dengan hidup beriman kepada Kristus. Percaya Allah sanggup menolong kita melewati hari-hari ke depan. (GKG)

INTIM DENGAN TUHAN DALAM DOA DAN FIRMAN

Mazmur 63 : 1-9

Daud seorang yang hidup intim dengan Tuhan

(I Samuel 13 : 14). Keintimannya dengan Tuhan bukan berarti sepanjang hidupnya tak pernah bermasalah dan menderita. Alkitab mencatat, hidupnya diwarnai tantangan dan cobaan. Seperti di dalam pembacaan kita ini, di mana Daud sedang berada di padang gurun Yehuda, dikejar-kejar raja Saul dan akan dibunuh. Walaupun demikian, Daud tidak pernah putus asa, ia tidak menyerah, bahkan Daud tetap tabah, dan ia terus membangun keintiman dengan Tuhan.

Di kala terhimpit masalah, hendaklah kita bersikap seperti Daud. Jangan mudah menyerah, tapi carilah Tuhan, dekatkan diri pada-Nya. Sebab hanya dekat Tuhan kita akan kuat dan menjadi tenang dalam menghadapi semua tantangan (Mazmur 62 : 2-3).

Ada empat hal yang bisa kita lihat dari tindakan Daud saat mengalami berbagai kesulitan hidup:

1. Daud mencari Tuhan (ayat 2). la rindu kepada Tuhan, bahkan diumpamakan seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Daud tidak putus asa, tetapi semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

2. Daud memandang Tuhan {ayat 3). Daud tahu, jika pandangannya tertuju kepada persoalan, hal itu hanya membuat ia kuatir, takut dan putus asa. Tetapi oleh karena ia memandang Tuhan, Daud memiliki keyakinan bahwa ia pasti dapat mengatasi segala tantangan itu, sebab Daud tahu kuasa dan kemuliaan Tuhanlah yang menjadi kekuatannya. Daud menyadari kekuatan lahir dari sebuah keintiman dengan Tuhan dan perenungan akan firman Allah. Dalam Mazmur 1 : 2-3 Daud berkata, "Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.". Salah satu kunci keberhasilan Daud dalam memimpin bangsa Israel selama ia menjadi raja adalah hikmat yang didapat dari keintiman dengan Tuhan dan perenungan akan firman Kristus.

3. Daud memuji Tuhan (ayat 5). Daud tahu bahwa Tuhan bertahta di atas pujian umat-Nya (Mazmur 22:4). Untuk itulah ketika hidupnya terhimpit, justru ia memuji-muji Tuhan karena ia tahu Tuhan pasti hadir dan pasti akan menolongnya.

4. Daud melekatkan jiwanya kepada Tuhan (ayat 9). Daud tahu hanya Tuhanlah sumber kekuatan dan pertolongannya yang pasti. Itulah sebabnya Daud selalu hidup bergaul dengan Tuhan (Mazmur 23 : 6).

Melalui renungan ini, mari kita membangun keintiman dengan Tuhan di dalam doa dan firman sehingga kita dapat memperoleh kekuatan untuk melewati setiap pergumulan hidup kita. (GKG) 

DUA TIPE MANUSIA DUNIAWI


Roma 12 : 2

Kehidupan dunia sekarang ini dapat menyeret kita pada suatu tawaran, tawaran yang memikat kita dan bersifat “Hedonisme” atau keduniawian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus bergerak harus diimbangi dengan tingkat iman yang bijak dalam mengikuti perkembangannya. Paradigma hidup manusia duniawi ternyata tidak akan selaras dengan nilai–nilai kekristenan yang berpusat pada nilai–nilai yang diajarkan dan dibangun oleh Yesus Kristus. Bagi manusia duniawi mereka dengan begitu mudah “dihanyutkan” oleh pola hidup yang konsumtif dan materialistis.

a). Pola hidup yang konsumtif.

Kecenderungan orang konsumtif didasari pada keinginan mata yang tidak terkendalikan. Melihat orang lain memiliki TV atau mobil baru, dia pun berhasrat untuk membeli. Alhasil daftar pengeluaran yang telah dianggarkan cenderung meningkat sehingga terjadilah apa yang disebut ”besar pasak dari pada tiang”, konsekuensinya konflik antara suami dan istri dalam rumah tangga tidak terhindarkan karena kita kurang bijak dalam mengelola keuangan kita. Kita cenderung mendahulukan keinginan dari pada kewajiban dan kebutuhan, padahal skala prioritas menyangkut keuangan kita harus yang menjadi prioritas adalah kewajiban, setelah itu kebutuhan kemudian keinginan. Alkitab memberikan pesan moral bagi kita bahwa keinginan mata pada hakekatnya tidak akan pernah terpuaskan. Oleh karena itu jangan sampai kita diseret oleh keinginan, sebaliknya kitalah yang harus menaklukkan segala keinginan kita sehingga kita menjadi orang yang bijak dalam bersikap.

b). Pola hidup yang materialistis.

Banyak orang berpendapat bahwa hidup ini dikendalikan oleh uang, sehingga uang dijadikan prioitas utama di dalam hidup. Sebagai konsekuensinya tanpa disadari uang telah menjadi berhala di dalam hidup kita. Hari Minggu yang biasanya kita siapkan untuk beribadah kepada Tuhan, kita abaikan dan sibuk dengan bisnis untuk mencari keuntungan, sehingga tidak ada lagi ruang bagi kita untuk bersekutu dengan Tuhan karena kita terfokus mengejar sesuatu yang fana. Kepentingan bisnis atau pekerjaan menjadi lebih penting dari pada kita datang ke gereja bersekutu dalam hadirat-Nya. Padahal sangat jelas pesan Tuhan Yesus bagi umat-Nya, ”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6 : 33). Uang memang penting tetapi yang lebih utama adalah kedekatan kita dengan Tuhan karena dari pada-Nya berkat itu kita peroleh. Dalam Mazmur 127 : 2b dijelaskan bahwa Tuhan memberikan berkat-berkat-Nya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. Jadi bagi orang yang dicintai-Nya berkat itu datang mengejar kita bukan kita yang mengejar berkat.

Bila kita ingin memiliki hidup yang bahagia di tahun 2011 ini, maka kita harus menjauhi dan menghindari dua tipe manusia duniawi ini. Bila kita terjebak di dalamnya maka kita harus cepat-cepat keluar, agar hidup kembali ke dalam jalan-Nya. (Giant)

DIA DATANG DAN AKAN DATANG KEMBALI

Matius 24 : 37

Suatu hal yang menarik dan patut kita perhatikan bahwa Yesus mengatakan keadaan zaman pada kedatangan-Nya kedua kali sama dengan keadaan zaman di mana Nuh hidup. Kita tahu bahwa Nuh dan keluarganya adalah satu-satunya yang selamat dari air bah pemusnahan yang dilakukan Allah karena bumi telah penuh dengan kekerasan dan kejahatan.

Bukankah hal ini yang sedang terjadi di sekitar kita saat ini? Di mana setan sedang mencoba untuk menyerang orang percaya, di mana iman diuji, dicobai, dianiaya, dipertanyakan oleh orang-orang dunia, atau lewat masalah di hidup kita. Setan terus mencobai untuk membuat banyak orang berbuat dosa.

Pada kesempatan ini kita akan belajar bagaimana Nuh dapat bertahan di dalam iman dan menang dalam menghadapi situasi kemustahilan, ketidakpercayaan, cemooh, kerusakan moral orang yang ada di sekitarnya dalam menantikan kedatangan Tuhan (Kejadian 6 : 9-22).

1. Nuh hidup bergaul dengan Allah (ayat 9). Saat ini suatu roh keintiman yang baru dan kudus sedang dilepaskan oleh Allah ke atas gereja-Nya. Di mana ada gelombang kehausan dan kelaparan yang baru akan Allah yang hidup terjadi di setiap denominasi gereja. Nuh mengerti akan hal ini dan ia bergaul dengan Allah lewat membangun hubungan dengan Allah melalui saat teduh, yaitu dengan berdoa tanpa mengenal lelah. Hal ini jangan sampai hilang atau berkurang dalam hidup kita dan waspadalah karena setan pasti selalu akan berusaha mencobai kita menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kali.

2. Nuh mendengar firman-Nya (ayat 13). Kalau kita sudah setia dan tekun, pasti kita dapat mendengar suara Allah. Suatu hal yang mengherankan kalau orang percaya tak mau, dan tidak mampu atau takut mendengar suara-Nya. Kita adalah anak-Nya. Kalau kita tidak peka mendengar suara Tuhan lagi, kita harus kembali periksa hubungan kita dengan Tuhan.

3. Nuh taat kepada Tuhan (ayat 22). Ketaatan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan orang percaya.

Raja Saul ditolak Allah karena ia tidak taat akan firman-Nya untuk membunuh habis orang Amalek. Nuh tetap taat untuk membangun bahtera di atas gunung. Suatu hal yang kelihatannya bodoh bagi orang-orang di sekitarnya. Tetapi Nuh percaya akan firman-Nya dan melakukan dengan iman. Tetaplah setia dan taat akan apa yang kita pernah dengar atau ketahui. Mungkin saja godaan dan aniaya akan kita hadapi, namun ketaatan kita kepada-Nya, pasti akan mendorong Allah mengerjakan sesuatu yang dahsyat dalam hidup kita. Mari tetap setia dan melekat pada Kristus sekalipun kita banyak menghadapj kesuiitan hidup. Sebab orang yang bertahan sampai kesudahannya akan diselamatkan. (GKG)

BELAJAR MENGENAL KEHENDAK TUHAN



Penyerahan tanpa syarat untuk taat adalah kondisi pertama untuk masuk pada sekolah ketaatan Kristus. Itulah satu-satunya pola pikir untuk menerima instruksi kehendak Tuhan bagi kita. Tuhan mempunyai kehendak secara umum bagi semua anak-anak-Nya. Kita dapat mempelajarinya, dalam ukuran tertentu, dari Alkitab. Tapi juga ada penerapan khusus dan perseorangan (individual) dari beberapa perintah – kehendak Tuhan mengenai kita pribadi - yang hanya dapat diajarkan oleh Roh Kudus. Dia hanya akan mengajar kehendak Tuhan pada mereka yang telah berjanji untuk taat.

Itulah sebabnya ada begitu banyak doa tak terjawab supaya Tuhan dapat memberitahu kehendak-Nya. Yesus berkata, “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.” (Yohanes 7 : 17). Jika seseorang telah berkehendak untuk melakukan kehendak Tuhan dan dia melakukannya sampai pada taraf yang dia ketahui, dia akan tahu lebih banyak tentang apa yang Tuhan ingin ajarkan padanya.

Hal ini secara gampangnya adalah sama seperti seorang mahasiswa terhadap jurusannya, seorang pemagang dengan dagangannya. Melakukan adalah satu-satunya cara untuk benar-benar membuktikan. Demikian juga, kapasitas kita untuk menerima pengetahuan yang benar tentang kehendak Tuhan bagi kita terletak pada janji kita untuk melakukan, kemudian ketaatan kita untuk melakukan kehendak Tuhan sejauh yang kita tahu dan sesuai yang dinyatakan-Nya kepada kita. Dalam hubungan dengan hal ini ada 3 hal yang sangat perlu mendapat perhatian khusus:

1. SADAR BAHWA ANDA TIDAK MAMPU DAN RENDAH HATI MENERIMA PENGAJARAN.

Carilah untuk mempunyai perasaan mendalam tentang pengabaian Anda yang besar terhadap kehendak Tuhan dan ketidakmampuan Anda lewat usahamu sendiri untuk mengetahuinya secara benar. Dengan menyadari kelalaian itu akan membuat Anda dapat diajar. Mereka yang dengan rendah hati mengakui kebutuhannya untuk pengajaran (Mazmur 25 : 9) adalah tidak berdaya dan rendah hati. Ilmu pengetahuan hanya memberikan kepada manusia pemikiran tanpa kuasa. Tuhan, dengan Roh-Nya, memberikan pengetahuan hidup yang dapat masuk ke hati yang penuh kasih dan bekerja dengan efektif.

2. BERTUMBUH DALAM IMAN DAN PENYERAHAN TOTAL.

Menumbuhkan iman yang kuat bahwa Tuhan akan membuat Anda mengetahui hikmat atas bagian-bagian tersembunyi dalam hatimu (lihat Mazmur 51 : 6). Pemikiran ini mungkin kelihatan aneh. Pelajari bahwa pekerjaan Tuhan, tempat di mana Dia memberikan hidup dan terang-Nya, adalah di dalam hati. Dia bekerja pada tingkat yang lebih dalam dari pada semua pemikiran kita. Setiap ketidakpastian tentang kehendak Tuhan membuat ketaatan yang penuh sukacita tidak mungkin. Percaya dengan yakin bahwa Bapa bersedia menyatakan apa yang Dia ingin Anda lakukan. Percayalah pada Dia dalam hal ini, harapkan itu dengan keyakinan.

3. MENGALAHKAN KEDAGINGAN DAN BERUBAH.

Ingatlah bahwa sifat kedagingan dan pemikiran sempit yang gelap dan menipu. Mintalah Tuhan untuk benar-benar menyelidiki dan menerangi dengan Roh Kudus. Mungkin ada banyak hal yang Anda biasa pikir benar atau diijinkan yang Bapamu ingin rubah.

Memperhatikan ketiga hal di atas adalah kehendak Tuhan karena Anda dan orang-orang lain yang tidak berpikir demikian dapat dengan efektif menutup peluang Anda untuk mengetahui kehendak Tuhan dalam hal-hal lain. Bawalah semuanya, tanpa syarat, pada penghakiman firman seperti dijelaskan dan dilakukan oleh Roh Kudus. Layanilah Tuhan dan nantikan pimpinan-Nya untuk mengetahui semuanya tentang Anda dan melakukan apa yang menyenangkan dalam pandangan-Nya. (cubs)

PRINSIP-PRINSIP KETAATAN KRISTUS.


Mempelajari prinsip-prinsip ketaatan Kristus berikut ini akan membantu kita untuk hidup sebagai pelayan ketaatan yang rindu mempunyai hubungan benar dengan Tuhan. Dalam Kristus, ketaatan ini adalah prinsip hidup. Inilah prinsip-prinsip itu:

1. MENJIWAI SELURUH KEHIDUPAN-NYA.

Ketaatan bagi Dia tidak berarti satu tindakan ketaatan sewaktu-waktu atau bahkan rangkaian tindakan, tapi menjiwai seluruh kehidupan-Nya. “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,” (Yohanes 6 : 38a). “…Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu…”

(Ibrani 10 : 9b). Yesus datang ke dunia untuk satu tujuan. Dia hidup hanya untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Satu-satunya kuasa yang menguasai hidup-Nya adalah ketaatan. Yesus rela membuat kita mampu melakukan hal yang sama. Ini adalah janji-Nya ketika Dia berkata, “Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Matius 12 : 50).

2. SUKACITA.

“..aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;” (Mazmur 40 : 9a); "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku…”

(Yohanes 4 : 34a). Makanan seorang adalah menyegarkan dan memberi tenaga baru. Manusia yang sehat makan rotinya dengan sukacita. Tapi makanan lebih dari kesenangan, itu adalah kebutuhan pokok dalam hidup. Sama juga, melakukan kehendak Tuhan adalah makanan yang dibutuhkan Kristus, tanpa makanan ini Dia tidak dapat hidup. Ketaatan adalah satu-satunya makanan yang dapat memuaskan rasa lapar-Nya, satu-satunya yang dapat memberikan kesegaran, kekuatan dan kebahagiaan bagi Dia. Hal ini juga yang ada dalam pikiran Daud ketika dia berbicara mengenai firman Tuhan sebagai “lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” (Mazmur 19 : 10b). Ketika hal itu dimengerti dan diterima, ketaatan akan menjadi lebih alami dan kebutuhan bagi kita. Ketaatan akan menjadi lebih menyegarkan dari pada makanan sehari-hari kita.

3. SABAR MENANTI TUHAN MENYATAKAN KEHENDAK-NYA.

Tuhan tidak menyatakan kehendak-Nya kepada Kristus sekaligus, tetapi hari demi hari sesuai dengan keadaan saat itu. Dalam hidup ketaatan-Nya, ada masa pertumbuhan dan perkembangan; pelajaran tersulit adalah yang paling akhir. Setiap tindakan ketaatan memperlengkapi Dia untuk penemuan baru dari perintah Bapa berikutnya. Dia berkata, “Engkau telah membuka telingaku… aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;“ (Mazmur 40 : 6b, 8a). Ketika ketaatan menjadi semangat hidup kita, Roh Allah akan membuka telinga kita untuk menantikan pengajaran-Nya. Kita akan puas hanya dengan petunjuk ilahi yang menuntun pada kehendak Tuhan yang sempurna bagi kita.

4. TAAT SAMPAI MATI.

Ketika Dia berbicara, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 6 : 38), Dia telah siap untuk melakukan apapun untuk menolak kehendak-Nya sendiri dan melakukan kehendak Bapa dalam setiap keadaan. Dia mungkin telah berkata pada diri-Nya sendiri, “tidak ada kemungkinan kehendak-Ku; dengan segala resiko, kehendak Tuhan.”. Ini adalah ketaatan yang Dia tawarkan kepada kita dan untuk melakukannya Dia memberi kuasa kepada kita. Penyerahan total kepada ketaatan dalam segala hal adalah satu-satunya ketaatan sejati. Satu-satunya kuasa yang membuat kita bertahan melalui kehidupan. Jika saja orang Kristen dapat mengerti bahwa tidak ada satupun selain ketaatan yang dapat membawa sukacita dan kekuatan bagi jiwa kita.

5. KELUAR DARI KERENDAHAN HATI YANG PALING DALAM.

“Hendaklah kamu …menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang …tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, … mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan … merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2 : 5-8). Ini adalah seorang manusia yang rela untuk sepenuhnya mengosongkan diri-Nya untuk menjadi dan hidup sebagai pelayan ketaatan untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan manusia, kepada siapa ketaatan Yesus akan merebakkan keindahan dan kuasa. Dia mungkin mempunyai kehendak kuat tentang kepercayaan diri yang mengejar ketaatan dan gagal. Hanya ketika kita menghampiri Tuhan dalam kerendahan hati, lemah lembut, kesabaran dan penyerahan total pada kehendak-Nya, baru Dia akan menyatakan kepada kita berkat dalam ketaatan. Untuk melihat berkat ini dalam tugas kita, kita harus tunduk pada ketidakberdayaan total dan ketergantungan pada Dia, bertolak belakang dengan diri kita sendiri.

6. IMAN DALAM KETERGANTUNGAN TOTAL KEPADA KEKUATAN DARI TUHAN.

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;” (Yohanes 5 : 30a). “…Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.”

(Yohanes 14 : 10b). Anak berserah penuh pada kehendak Bapa disambut oleh pencurahan kuasa yang tak henti dan total bekerja di dalam-Nya.

Itulah prinsip-prinsip ketaatan yang telah dicontohkan oleh Tuhan Yesus Kristus ketika Dia hidup di dunia ini. Itu juga yang perlu kita ikuti dan gunakan bila kita mau, suatu saat kelak, mendengar pernyataan ini dari Tuhan, Bapa kita, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; …Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25 : 21). Untuk itu tidak ada jalan lain selain menjadi seperti Kristus, taat sampai akhir. (cubs)

RENUNGAN HARIAN
PERTANYAAN TENTANG JAMINAN

Roma 8 : 35-39

Allah berkuasa mengatur hari depan kita. Oleh sebab itu orang-orang Kristen terjamin hari depannya. Segala tulisan dalam Alkitab memberi pengharapan dan rasa aman. Pengikut Kristus dengan mantap berkata, "Siapakah yang dapat memisahkan kami dari kasih Kristus?" Iman dalam Kristus menjawab, "Tidak, tidak seorangpun. Sekali-kali tidak.” Seorang teman bercerita tentang ibunya yang hidup dalam sebuah tabung paru-paru buatan selama 40 tahun. Tidak pernah, bahkan tidak satu kalipun ia mengeluh karena ia sangat yakin bahwa tidak ada sesuatu apapun yang "dapat memisahkan dia dari kasih Allah yang ada dalam Yesus Kristus", Ketika ia mendekati ajalnya, ia mengutip Mazmur 16 : 9-11 dan berkata, "Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.". Iman berakar kokoh dalam janji kasih Allah dalam Kristus. (DBR)



BERSAHABAT DENGAN PENCOBAAN

Yakobus 1 : 2–4; Yohanes 16 : 3

Untuk tiba di “Tanah Perjanjian”, kita harus mengarahkan jalan kita melewati padang belantara. Ketika kita melangkah pasti akan menjumpai rintangan, masalah dan tantangan, tetapi keputusan kita mengenai bagaimana kita berespon terhadap semua itu sangatlah menentukan. Orang dengan 20 tantangan dua kali lebih hidup dibanding orang dengan 10 tantangan. Jika kita belum mempunyai tantangan apa pun, kita harus berlutut dan bertanya, ”Tuhan, apakah Engkau tidak percaya kepadaku lagi?” Jadi, bila kita mengalami masalah, itu bagus! Mengapa? Karena kemenangan yang terus-menerus atas masalah kita adalah langkah penting pada tangga kita menuju sukses. Orang sukses tidak akan pernah melihat hari yang tidak menghasilkan masalah baru, dan tanda sukses adalah berurusan dengan masalah secara efektif. Kita tidak akan pernah menjadi orang yang maksimal jika tekanan, ketegangan dan disiplin dicabut dari hidup kita. Jika kita mulai menjumpai beberapa benturan keras, jangan kuatir. Setidaknya, kita keluar dari rutinitas. Jika kita menemukan jalan tanpa rintangan kemungkinan besar jalan itu tidak menuju ke mana pun yang penting. Kesengsaraan adalah ibu dari penemuan, dan kesengsaraan manusia selalu merupakan peluang Tuhan. Kesulitan melahirkan peluang. Apa perbedaan antara rintangan dan peluang? Sikap kita terhadapnya. Setiap peluang memiliki kesulitan, dan setiap kesulitan mempunyai peluang. Banyak orang mempunyai maksud yang baik, tetapi ketika sesuatu yang buruk menghadang,

mereka cuma berhenti. Semua jalan mempunyai genangan air, tetapi genangan air dapat menjadi alat yang Tuhan gunakan untuk membentuk kita demi memperoleh hal-hal yang lebih baik. Di dalam setiap masalah ada benih solusinya sendiri. Jika Anda tidak mempunyai masalah, Anda tidak mempunyai benih apa pun. Waspadalah akan keadaan darurat, itu adalah peluang yang besar. Jalanilah hidup Anda supaya Anda dapat mengatakan, ”Hidup saya penuh tantangan, syukur kepada Tuhan!” (Giant)



SULIT TAPI BISA
 Markus 4 : 35-41

Alkitab mengatakan “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11 ; 1). Itu adalah salah satu perintah yang cukup sulit. Manusia sangat sulit menerima bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan. Manusia kebanyakan mempunyai paradigma seperti Tomas, lihat dulu baru percaya. Hal inilah, perubahan cara berpikir atau paradigma dari ‘lihat lalu percaya’ menjadi ‘percaya lalu lihat’ yang dikatakan Paulus dalam Roma 12 : 2. Tanpa itu, tidak mungkin kita bisa beriman. Tanpa iman, tidak mungkin kita bisa bersekutu dengan Allah karena Alah adalah Roh dan Roh tidak terlihat dengan mata jasmani. Memang memiliki iman itu sulit sekali, seperti dinyatakan bacaan hari ini, murid-murid tidak percaya bahwa mereka bisa selamat dari amukan badai, tapi bersama Yesus ternyata badai pun dikalahkan. Bukankah dalam hidup ini kita juga sering seperti murid-murid? Ketika masalah dan kesulitan datang semua pengharapan kita, semua pelajaran yang kita pernah terima serasa hilang. Yang ada kita dilanda kepanikan, putus asa. Seperti dinyatakan di atas, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Justru di saat badai datang kita harus berpegang kuat-kuat pada pengharapan kita, itulah iman. Punya iman sulit, bukan tidak mungkin. Ingat, bagi Allah tidak ada yang mustahil, begitu juga yang berhubungan dengan iman. Hanya Roh Kudus yang dapat membantu supaya iman kita bertumbuh, tetapi sekali lagi, kita tidak bisa minta bukti dulu, bahkan kepada Roh Kudus, baru mau percaya. Dalam Kerajaan Allah yang berlaku adalah percaya dulu baru lihat. Itu sebabnya Allah memberi kita kesempatan hidup sebagai anak-Nya untuk melatih paradigma kita supaya kita percaya dulu baru melihat. Itu sulit, tapi bisa dengan bantuan Roh Kudus dan kemauan kita melatih diri, memaksa diri untuk merubah paradigma lama kita menjadi baru sesuai paradigma sorga. (cubs)

RAJA KEMULIAAN
Mazmur 24

Kita tentu tahu jawaban atas pertanyaan raja Daud, "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" Kita telah merayakan kelahiran-Nya beberapa waktu lalu. Memang raja Daud juga tahu jawabannya meski ia tidak tahu secara khusus tentang Yesus Kristus atau bahwa keselamatan akan datang melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Namun ia tahu bahwa Allah adalah tetap Tuhan yang menyelamatkan. Menurut pengalaman Daud, Allah telah memelihara dirinya dari serangan binatang buas, dari bangsa Filistin, dari raja Saul, dan dari hukuman atas dosa-dosanya. Allah yang menciptakan alam semesta dan segala isinya memberikan berkat dan syalom kepada umat-Nya. itulah sebabnya,raja Daud berseru kepada kota Jerusalem, yang diwakili oleh pintu-pintu gerbangnya untuk mengangkat kepalanya dan memuji Allah.

Kita orang beriman zaman sekarang lebih tahu tentang Allah yang menyelamatkan bukan? Kita telah melihat kemuliaan-Nya. Raja Kemuliaan datang dalam diri Yesus Kristus yang pernah tinggal di antara kita di bumi ini. Dia telah menanggalkan kemuiiaan dan kekayaan-Nya untuk mengalahkan dosa dan maut bagi kita dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dia telah membawa kemuiiaan bagi Allah melalui karya keselamatan-Nya untuk alam semesta dan teristimewa untuk kita manusia berdosa. Hari ini kita mengangkat kepala kita karena tekad dan kerinduan kita memuji Raja Kemuiiaan. (DBR)

YANG ASLI SULIT DITEMUKAN TETAPI MUDAH DIKENALI

Matius 25 : 14-30

Berapa banyak tokoh terkemuka yang Anda kenal dengan karakteristik yang unik dan mencolok? Mereka berbeda. Saya percaya bahwa salah satu dari pujian terbesar yang dapat Anda terima adalah jika seseorang datang menghampiri Anda dan berkata, ”Anda memeng beda!” Saya tidak mengatakan bahwa Anda aneh demi keanehan itu sendiri. Jadilah diri sendiri, maka Anda pun akan menonjol. Jangan menjadi puding hidup, kita tahu bahwa bentuk puding meniru pola bentuk cetakannya. Jangan terpesona oleh orang lain dan berusaha meniru mereka. Tak seorang pun dapat menjadi seperti Anda seefisien dan seefektif yang Anda bisa. Salah satu hal yang tersulit tentang menaiki tangga sukses adalah menembus kerumunan tiruan di bagian bawah. Jumlah orang yang tidak memanfaatkan bakat mereka lebih banyak dari pada jumlah orang yang memanfaatkan bakat yang jarang mereka miliki. Mulailah menerima cara Tuhan menciptakan Anda. Anda adalah spesialis. Anda tidak diciptakan menjadi segalanya bagi semua orang. Lebih dari 90% dari semua bunga mempunyai bau yang tidak menyenangkan atau tidak mempunyai bau sama sekali. Namun bunga dengan keharuman yang menyenangkanlah yang cenderung diingat. Jadilah orang yang menonjol! Terlalu banyak orang membuat kuburan atas hidup mereka dengan mengubur bakat dan karunia mereka. Sesungguhnya semakin besar minat dan perhatian yang kita berikan kepada bakat dan karunia maka semakin berharga kemampuan kita itu. Tiruan menyesuaikan diri dengan dunia, tetapi yang asli berusaha menyesuaikan dunia dengannya. Setiap kita mempunyai cara individual yang unik. Tidak ada pendahulu, Andalah yang pertama yang pernah ada. Andalah orang yang paling memenuhi syarat di muka bumi untuk mengerjakan apa yang ditetapkan untuk Anda kerjakan. (Giant)

MENYESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN MANUSIA

Markus 4 : 33

Allah kita adalah Allah yang luar biasa. Pengkhotbah yang kebanyakan ditulis Salomo, orang paling berhikmat di dunia mengatakan bahwa manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Allah dari awal sampai akhir. Itu sebabnya Yesus perlu turun ke dunia menjadi manusia. Dia perlu memberitahu dan mengajar manusia dengan pengertian yang mereka bisa tangkap. Setiap kali Yesus hendak menerangkan sesuatu Dia menggunakan perumpamaan. Mengapa? Karena Dia mau manusia bisa menangkap apa yang hendak diajarkan-Nya. Kalau Yesus tidak menggunakan perumpamaan tidak ada seorangpun yang akan mengerti apa maksud-Nya. Ayat berikut dari bacaan hari ini mengatakan bahwa kepada murid-murid Yesus menjelaskan setiap perumpamaan-Nya, tetapi itupun tidak bisa dimengerti oleh mereka. Jadi pelajaran yang bisa kita ambil hari ini adalah, untuk mengerti maksud Allah kita perlu mengerti tentang perumpamaan-Nya, dan untuk itu kita perlu banyak merenungkan dan mencari tahu dan mempelajari Alkitab. Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang binasa karena kita tidak tahu maksud Allah seperti dikatakan Alkitab dalam kitab Hosea 4 : 6a, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah;”. (cubs)

MORAL MANUSIA SUDAH HANCUR.

I Korintus 6 : 12-20

Kalau kita perhatikan keadaan moral manusia zaman ini, cuma ada satu ka¬ta yang pantas kita berikan yaitu MENGERIKAN! Lihat saja, bukan hanya di kota-kota besar, tetapi juga sampai di pelosok-pelosok pedesaan, banyak orang sudah tidak lagi menghargai kekudusan. Percabulan, zinah, perselingkuhan sudah bukan hal yang memalukan, sepertinya semuanya itu menjadi bagian hidup manusia sehari-hari. Sekarang yang perlu dipertanyakan, bagaimana dengan moral umat Tuhan yang mengaku dirinya Kristen? Sesungguhnya setiap anak Tuhan yang sudah tahu firman Tuhan, tidak perlu melakukan perbuatan yang jahat. Dalam hal ini, rasul Paulus dengan keras memperingatkan, "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri." (l Korintus 6 : 18-19). Oleh sebab itu dalam hidup kita yang singkat ini, benar-benar kita harus selalu waspada, jangan sampai kita terpikat oleh "kenikmatan" sesaat tetapi akibatnya maut. Bagi yang sudah terlanjur salah langkah, mari minta ampun pada Tuhan dan berjanji untuk tidak mengulangi segala perbuatan yang sesat itu. (DBR)


HANYA TUHAN YANG KUMILIKI, HANYA DIA YANG KUPERLUKAN

II Tawarikh 32 : 8; Yakobus 4 : 8

Anda dapat menemukan Tuhan! Akan tetapi ada syaratnya. Carilah Dia dengan segenap hati Anda. Anda akan selalu mengalami kesulitan jika berusaha mengatasi hidup Anda tanpa Tuhan. Tuhan adalah Panglima tertinggi yang hidup di dalam Anda. Jika Anda seorang prajurit bagi Kristus, jangan kuatir tentang pendapat umum. Kuatirlah hanya tentang pendapat Komandan Anda. Jika Anda takut akan Tuhan, tidak perlu takut akan apa pun yang lain. Percayalah kepada Tuhan dan buatlah sesuatu! Iblis tidak peduli apa yang kita sembah selama kita tidak menyembah Tuhan Yesus. Terlalu banyak orang meminta Tuhan untuk membimbing mereka dan kemudian mereka merebut roda kemudi. Hubungan Anda dengan Tuhan akan berlangsung apabila Ia yang utama di dalam hidup Anda. Seringkali orang menginginkan berkat Tuhan tetapi mereka tidak menginginkan Dia. Ketika Anda kehilangan Tuhan, bukan Tuhan yang hilang. Ada orang yang berbicara tentang menemukan Tuhan seolah Ia dapat tersesat dalam jalan-Nya. Alkitab mengatakan, ”Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.” (Yakobus 4 : 8). Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Tuhan selain kehendak kita sendiri, atau lebih tepatnya kehendak kita adalah pemisah kita dari Tuhan. Untuk meningkatkan nilai kita, kenalilah Tuhan. Berdoalah kepada Bapa, ”Aku ingin ada di dalam kehendak-Mu, bukan menjadi penghalang di dalam jalan-Mu.”. Berhentilah setiap hari dan dahulukan Dia. Alkitab menemukan kita di mana kita berada, dan dengan ijin kita Alkitab akan membawa kita ke tempat seharusnya kita berada. Buku lain diberikan kepada kita untuk informasi, tetapi firman Tuhan diberikan kepada kita untuk transformasi. Hendaknya kita berkata demikian, ”Tuhan, kuasailah bibirku dan bicaralah melalui bibirku ini, kuasailah pikiranku dan berpikirlah melalui pikiranku ini, kuasailah hatiku dan nyalakanlah hatiku ini.”. Kita tidak boleh hanya menyerahkan apa yang kita miliki, kita juga harus menyerahkan diri kita kepada Tuhan. (Giant)

RESPON YANG TEPAT
 Wahyu 3 : 19-20

Kitab Wahyu adalah “…wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.” (Wahyu 1 : 1). Jadi ini adalah kitab yang menyatakan apa yang akan terjadi di kemudian hari, kitab nubuatan yang pasti akan terjadi. Salah satunya seperti dinyatakan bacaan hari ini (silakan Anda baca) adalah kehendak Tuhan buat setiap orang percaya. Yaitu bila mendapat tegoran atau hajaran dari Tuhan ada 2 tindakan yang harus kita ambil sebagai respon terhadap tegoran atau hajaran itu, rela untuk menerima (alias tidak membela dan membenarkan diri) dan bertobat. Itulah respon yang tepat yang dikehendaki Tuhan buat setiap orang yang dikasihi-Nya. Itu adalah untuk kita yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus. Bila ditegor apalagi dihajar memang tidak enak, tetapi ketidakenakan itu adalah sementara. Bila kita tidak mau menerima tegoran atau hajaran, kelihatannya untuk sementara enak, tetapi kemudian untuk waktu yang kekal akan tidak enak. Jadi mana pilihan Anda? Beri respon yang tepat dan terima berkatnya. (cubs)


BERHATI LEMBUT
Amsal 15 : 1-33

Firman Tuhan mengatakan, "Orang yang baik rnengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." (Lukas 6 : 45). Setiap perkataan yang keluar dari bibir kita merupakan refleksi dari hati kita. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus meneladani sifat atau karakter yang ada dalam Kristus di segala aspek kehidupan kita. Salah satu sifat Tuhan adalah berhati lembut. Sifat inilah yang senantiasa mendatangkan penghiburan bagi setiap umat-Nya seperti ada tertulis, "Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia." (Mazmur 103 : 8). Sudah sangat jelas dari pembacaan ayat ini bahwa Tuhan memiliki kelembutan hati yang sangat luar biasa, yaitu suatu perasaan yang penuh kasih sayang dan sangat peduli terhadap penderitaan orang lain. Sikap hati yang lembut akan menghasilkan ucapan-ucapan yang membuat orang lain menjadi teduh dan damai.

Zaman sekarang yang penuh dengan kekerasan dan kekejaman ini, orang yang berhati lembut langka dan jarang ditemukan. Bagaimana dengan kehidupan kita sehari-hari? Apakah kita memiliki hati dan ucapan yang lembut terhadap orang lain? Ataukah justru sebaliknya, kita selalu bersikap kasar dengan ucapan yang membuat luka orang lain? Seharusnya kita dapat menunjukkan kelembutan hati kepada semua orang. Oleh karena itu kita harus terus berpaut kepada Tuhan, karena Tuhan memiliki hati yang lembut dan penuh dengan kasih. Mari kita mohon pimpinan Roh Kudus agar kita selalu memiliki hati yang lembut. (DBR)

HARGAI KELUARGA
 Kolose 3 : 13-14

Mohandas Gandhi mengatakan bahwa kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat Anda berikan, bukan pada apa yang dapat Anda peroleh. Pernahkah Anda mengucap syukur atas keluarga yang Anda miliki? Atau Anda hanya melihat kekurangan mereka saja? Belajar berdoa sebagai berikut untuk keluarga Anda, “Bapa yang baik, dahulu kami memimpikan hidup bersama, menghabiskan waktu sepanjang siang dan malam bersama. Sekarang kami mengetahui hidup bersama dan hidup harmonis tidaklah sama. Tidak ada di antara kami yang sempurna karena seharusnya kelemahan dilengkapi dengan kekuatan masing-masing. Ajar kami cara hidup keluarga yang benar, yang lengkap dengan toleransi, pengampunan, kasih dan cinta. Amin.”. Keluarga adalah satu-satunya lembaga yang dibentuk Allah sendiri dari sejak awal. Hargai keluarga Anda. (Dj)


ANDA SIAP?
Kejadian 13 : 1-18

Bagi seseorang dunia ini sunyi, membosankan dan hampa, bagi seorang yang lain dunia yang sama ini tampak kaya, menarik dan penuh makna. ”Mata yang memandang sudah biasa. Mata yang melihat itulah yang langka.” Bagaimana kita menempatkan diri untuk menerima sangatlah menentukan. Anda tidak pernah dapat melihat matahari terbit dengan memandang ke barat. Pilihannya terserah Anda. Jika Anda memandang hidup ke arah yang salah, selalu ada alasan untuk kuatir. Hal yang sama juga berlaku dengan uang 20 ribu dapat tampak begitu besar ketika kita di gereja dan begitu kecil ketika kita berbelanja di supermarket. Apa yang Anda lihat bergantung terutama pada apa yang Anda cari. Tempatkan diri Anda untuk menerima, bukan menolak. Bagaimana Anda melihat segalanya di luar Anda bergantung pada bagaimana segalanya di dalam diri Anda. Fakta apa pun yang menghadang kita tidaklah sepenting sikap kita terhadapnya, karena sikap menentukan sukses atau gagal. Jangan berdoa minta hujan jika Anda mengeluh tentang lumpur. Anda dan saya tidak melihat segalanya sebagaimana adanya. Kita melihat segalanya sebagaimana kita adanya. Ketika Anda berdiri di posisi yang tepat, peluang hadir dengan sendirinya. Peluang dapat jatuh ke pangkuan Anda jika Anda mempunyai pangkuan tempat peluang itu jatuh. Lihatlah sukses di mana orang lain hanya melihat kegagalan. Harapkanlah sesuatu yang baik untuk terjadi. Harapan itu akan memberi energi pada impian Anda dan memberi momentum pada impian tersebut. Anda akan memperoleh keuntungan dengan mengerjakan segalanya sebelum segalanya itu perlu dikerjakan, yaitu menempatkan diri Anda di depan. Kesulitan masa depan bagi kebanyakan orang adalah masa depan itu tiba sebelum mereka siap untuk itu. Menempatkan diri Anda untuk menerima menyebabkan Anda siap. Anda siap? Kita pergi ke mana visi kita berada. (Giant)



KEMENANGAN SUDAH PASTI
 Yesaya 41 : 10

Firman Tuhan untuk kita hari ini dengan jelas memberikan ketegasan akan berlangsungnya sebuah proses dari Tuhan. Diawali dengan “jangan takut” dan diakhiri dengan “membawa kemenangan”. Itulah pedoman yang kita bisa pegang kuat-kuat di saat menghadapi masalah apapun dalam hidup ini. Apakah menghadapi penyakit, tidak punya uang, kehilangan semuanya, kita bisa pegang janji Tuhan yang sangat luar biasa ini. Janji itu tidak saja luar biasa tetapi sangat ampuh, sangat terbukti kebenarannya. Janji itu juga membuktikan bahwa Tuhan tahu bahwa di saat kita menghadapi masalah yang berat, siapapun pasti takut dan tidak yakin akan bisa mengatasi masalah itu dengan kemenangan. Bersama Tuhan kita tidak perlu takut dan pasti akan menang dari apapun juga yang bisa terjadi dalam hidup ini. Bukankah Yesus bahkan telah menang dari maut? (cubs).


TERLALU SIBUK
Lukas 10 : 38-42

Bila kita renungkan ayat tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa Marta adalah seorang pribadi yang rajin dan suka bekerja. Hal ini terlihat ketika Tuhan Yesus dalam perjalanan-Nya singgah ke rumahnya. Bagi Marta, melayani Tuhan berarti melakukan kegiatan sebatas aktivitas fisik dan ia berharap bahwa segala jerih payahnya akan mendapat respon atau pujian dari Tuhan. Ternyata reaksi Tuhan justru bertolak belakang. Tuhan malahan menegor Marta dengan berkata, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara." (ayat 41). Apakah kita termasuk orang seperti Marta yang sibuk dengan berbagai aktivitas pekerjaan dan pelayanan? Memang, kita harus bekerja dan beraktivitas namun kita harus lebih dahulu memperhatikan hal yang lebih utama yaitu memiliki persekutuan yang dekat dengan Tuhan. Dalam firman-Nya dikatakan, "Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku.” (Imamat 10 : 3). Jadi bagi Tuhan yang menjadi penilaian utama bukanlah hal-hal yang berkenaan dengan kesibukan kita secara lahiriah, namun Tuhan melihat hati dan motivasi kita. Langkah yang tepat telah diambil oleh Maria yang lebih memilih "duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya," (ayat 39b). Kita harus memperhatikan sikap hati kita terlebih dahulu, sudah bereskah hati kita di hadapan Tuhan? Karena sikap hati menunjukkan tentang diri kita sendiri dan sikap hati itu terbentuk oleh pikiran. Bila kita memikirkan hal-hal yang benar, mulia, sedap didengar dan sebagainya

(Filipi 4 : 8), ini juga akan mempengaruhi sikap hati kita yang pada akhirnya dinyatakan melalui setiap tindakan kita. Sikap hati dan motivasi yang benar itulah yang berkenan di hati Tuhan. (DBR)

BELAJAR DARI SEMUT
Amsal 6 : 1-11

Semut merupakan binatang yang biasa bekerja tanpa komando, tidak ada pemimpinnya namun tetap dapat bertanggung jawab dalam setiap pekerjaannya. Ia tidak menghilang saat jam kerja atau asal kerja dan tidak menyia-nyiakan waktu terbuang dengan sia-sia. Semut terkenal rajin bekerja dan sepertinya tanpa henti. Semut memiliki kerjasama yang baik, oleh sebab itu mereka memiliki kekuatan dan tidak mudah dipecah belah. Yang lebih menarik adalah mereka dapat saling komunikasi dengan lancar untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Mereka tidak punya HP namun bila ada kerjaan yang harus diselesaikan, Anda bisa melihat dalam waktu singkat semut-semut sudah berdatangan. Mereka tidak serakah. Hasil kerja mereka bersama disimpan untuk dinikmati bersama nantinya. Tidak ada yang dikorupsi atau disembunyikan di antara mereka. Oleh sebab itulah mereka kuat, dapat bertahan, semakin bertambah banyak dan tidak mudah untuk dimusnahkan. (Giant)

RAHASIA HIDUP ADALAH MEMBERI

Kisah Para Rasul 20 : 35

Salah satu cara untuk menilai seseorang adalah melalui apa yang ia ucapkan. Cara yang lebih baik adalah melalui apa yang ia kerjakan. Cara yang terbaik adalah melalui apa yang ia beri. Berbahagialah mereka yang dapat memberi tanpa mengingat dan menerima tanpa melupakan. Yang menjadi masalah besar bukanlah siapa yang kaya dan tidak kaya, melainkan siapa yang tidak memberi. Charles Spurgeon berkata, ”Kasihilah orang lain dengan isi dompetmu.” Kemurahan hati terbaik adalah yang cepat memberi. Ketika Anda memberi dengan cepat, maka ini sama dengan memberi dua kali lipat. Ketika Anda hanya memberi sesudah diminta, Anda sudah menunggu terlalu lama. Apa pun yang baik terjadi dalam hidup Anda tidak terjadi agar Anda dapat menyimpannya sendiri. Sebagian darinya dimaksudkan untuk diberikan kepada orang lain. Memberi selalu merupakan termometer kasih kita kepada orang lain. Ketika Anda berhenti memberikan kontribusi, Anda mulai mati. Hidup bagi orang lain adalah cara terbaik untuk hidup bagi diri Anda. Ketamakan selalu mengurangi apa yang sudah diperoleh. Memberi adalah bukti Anda sudah menaklukkan ketamakan. Jika Anda mempunyai, berilah! Hukum penuaian adalah menuai lebih banyak dari yang Anda tabur. Sikap egois terus berakhir dengan kerusakan diri sendiri. Tidak ada kebahagiaan dengan memiliki atau menerima, tetapi hanya dengan memberi. Ujian kemurahan hati tidak harus berapa banyak Anda memberi, tetapi berapa banyak yang tersisa. Jika Anda memberi uang, berilah diri Anda juga. Hiduplah dengan apa yang Anda beri. (Giant)

MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN

Mazmur 1 : 2-3

Kata kunci dalam bacaan firman hari ini adalah MERENUNGKAN. Bila kita teliti merenungkan sesuatu adalah mengolah sesuatu yang kita baca sehingga kita mendapatkan arti tersirat dan tersurat. Apa itu tersirat? Adalah arti yang tidak terlihat dari sebuah kata, sedangkan tersurat adalah arti yang jelas terlihat begitu kita membacanya. Contoh, dalam Wahyu 3 : 20 Yesus berkata, “Lihatlah, Aku berdiri di muka pintu…” arti tersurat pintu adalah sebuah benda biasanya dari kayu yang dipakai sebagai alat keluar masuk sebuah ruangan. Sedang arti tersiratnya adalah hati kita, tempat di mana hidup kita berpusat. Arti tersirat hanya dapat kita mengerti kalau kita mengolah ayat yang kita baca itu. Mengolah kata berarti mengajukan banyak pertanyaan seperti ‘apa’, ‘mengapa’, ‘bagaimana’, dan sebagainya. Kemudian kita sendiri yang mencari jawabannya. Jangan takut salah. Firman Tuhan bisa mempunyai sejuta lebih arti tersirat. Yang penting kita merenungkan firman Tuhan maka sesuai janji-Nya pada ayat 3 apapun yang kita buat akan berhasil dan yang lebih penting lagi kita akan dapat mempunyai hubungan intim dengan Tuhan yang mengalahkan semua persoalan hidup. (cubs)

PERTOLONGAN DARI TUHAN
Mazmur 18 : 1-20

Hati Daud merasa cemas dan gelisah ketika ia terus dikejar dan dikepung oleh musuh-musuhnya. Di batas kemampuannya, Daud datang kepada Tuhan de¬ngan penuh kepasrahan. Katanya, "Sebab musuh telah mengejar aku dan mencampakkan nyawaku ke tanah, menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah mati. Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun di dalam tubuhku." (Mazmur 143 : 3-4). Pada saat itu Daud berada di padang gurun Yehuda, satu tempat di mana ia bersembunyi dan berlindung dari kejaran Saul yang terus berusaha untuk membunuhnya. Daud benar-benar dalam kondisi terjepit karena musuh yang dihadapinya lebih kuat dan tangguh, Tidak ada jalan lain selain mencari pertolongan kepada Tuhan. Bukankah kita juga, seringkali dihadapkan pada situasi seperti yang dialami oleh Daud, yaitu mengalami padang gurun dan diliputi oleh masalah dan tekanan yang berat? Mari kita belajar seperti yang diperbuat oleh Daud, berteriak dan menjerit kepada Tuhan minta pertolongan. Sia-sia belaka bila kita mengharapkan pertolongan manusia. Dalam ketidakberdayaan kita teruslah fokus dan memandang Tuhan, Dia adalah Sahabat kita. Di saat orang lain tidak peduli dan beranjak menjauh, Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita, Pertolongan Tuhan itu sungguh terbukti dalam hidup Daud, seperti tertulis dalam ayat 7b, 14, 15 dan 18. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Tuhan karena Dia yang akan memberikan kelegaan senantiasa. (DBR)

MENELADANI ALLAH BAPA
 Efesus 5 : 1-2

Helen Keller mengatakan sendirian kita dapat melakukan sedikit, bersama-sama kita dapat melakukan banyak. Seperti halnya orangtua seharusnya menjadi teladan bagi anak-anaknya, demikian juga seharusnya kita, anak Tuhan, meneladani Bapa sorgawi kita yang telah kita ketahui dari apa yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus ketika menjadi manusia dan tertulis dalam Alkitab. Untuk bisa meneladani Bapa kita perlu selalu minta bimbingan dan kekuatan dari Roh Kudus karena prosesnya tidak mudah. Mengapa kita perlu meneladani Bapa? Supaya gambar dan rupa Bapa tercermin dalam hidup kita. Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Pernahkah kita membicarakan sikap baik dari masing-masing orang di sekitar kita yang dapat dijadikan contoh oleh yang lain? Dengan melihat kebaikan orang, kita akan lebih mudah meneladani Bapa sorgawi. (Dj)

MASALAH ANDA ADALAH PROMOSI ANDA

Roma 8 : 28

Setiap rintangan memperkenalkan seseorang kepada dirinya sendiri. Bagaimana kita berespon terhadap rintangan sangatlah penting. Contoh terbesar dari respon yang benar terhadap rintangan di dalam Alkitab adalah dalam kisah Daud melawan Goliat. Saat Goliat mengintimidasi pasukan Israel, mereka memilih untuk tidak berbuat apapun mengenai rintangan di hadapan mereka. Tetapi Daud memilih sebaliknya, yaitu melawan Goliat. Ada perbedaan antara pasukan Israel dengan Daud dalam memandang masalah tersebut. Pasukan Israel memandang rintangan dan membayangkannya terlalu besar untuk dihantam, tetapi Daud melihat rintangan dan membayangkannya terlalu besar untuk meleset. Cara Anda memandang setiap rintangan di dalam hidup Anda sangat menentukan. Biarkanlah setiap rintangan baru memaksa Anda untuk naik ke tingkat berikutnya bersama Tuhan. Tidak ada rintangan yang akan pernah meninggalkan Anda dengan cara rintangan itu menemukan Anda. Anda akan menjadi lebih baik atau Anda akan menjadi lebih buruk. Ingatlah fakta penting ini mengenai rintangan, setiap rintangan mempunyai jangka hidup yang terbatas. Kita kuatir mengenai perkara-perkara tahun lalu yang bahkan tidak dapat kita ingat hari ini. Jangan percaya Iblis ketika ia mengatakan kepada Anda bahwa segalanya tidak akan berubah, bahkan semuanya itu tidak akan berlalu. Rintangan menundukkan orang yang biasa-biasa saja, tetapi pemimpin besar naik di atas rintangan. Kita harus seperti layang-layang yang naik menentang angin. Setiap masalah mempunyai titik lemah, ada jawaban untuk semua masalah. Penghalang adalah apa yang kita lihat ketika kita mengalihkan pandangan dari tujuan. Tetaplah menatap tujuan dan ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan Anda. Pada masa kesukaran, Anda tidak mempunyai rintangan, Anda mempunyai pilihan. Di tengah keadaan yang sulit dipercaya, percayalah. Tuhan menyiapkan promosi untuk Anda. (Giant)

JADI LEBIH BAIK
 Roma 12 : 2

Sebagai anak Tuhan kita harus lebih baik dari orang yang bukan anak-Nya atau orang dunia, bukan sebaliknya. Jika orang dunia suka bohong, anak Tuhan harusnya suka jujur. Jika orang dunia suka menipu, anak Tuhan harusnya suka menolong. Jika orang dunia suka memanfaatkan orang, anak Tuhan harusnya suka memberkati orang. Bukan sebaliknya. Sangat disayangkan banyak anak Tuhan yang jauh lebih ‘tidak baik’ dari pada orang dunia. Banyak orang Kristen yang senang ‘mengerjai’ orang, memanfaatkan orang, tidak bertanggung jawab dan sebagainya. Mari hari ini seperti dikatakan firman Tuhan dalam Ibrani 4 : 7, jika kita membaca renungan ini dan merasa ditegor, bertobat dan minta ampun serta menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tubuh kita adalah bait Allah, jangan mengecewakan Allah kita dengan menjadi lebih buruk dari orang dunia. Kita seharusnya menjadi garam dan terang bukan menjadi batu sandungan. (cubs).

JANGAN MENJADI CONGKAK
Obaja 1 : 1-16

Keadaan dunia akhir-akhir ini sungguh sangat memprihatinkan. Banyak orang makin nekat dan tidak mempunyai belas kasihan terhadap yang lain. Benar apa yang dikatakan firman Tuhan: "Dan karena makin bertambah kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Matius 24 : 12). Manusia sekarang cenderung membanggakan diri sendiri, mencari keuntungan sendiri dan makin materialistis. Tidak sedikit dari anak-anak Tuhan yang juga bertindak demikian. Begitu pula bagi para hamba Tuhan. Hendaklah hal ini menjadi suatu bahan perenungan agar terus mengintrospeksi diri dalam setiap pelayanannya, agar motivasi pelayanan dilakukan tetap murni. Obaja yang adalah nabi Allah, mendapat penglihatan dari Tuhan tentang keadaan yang sebenarnya terjadi di Edom. Secara geografis, Edom adalah negeri yang sangat aman. sulit diserang bangsa lain. Sayang, karena merasa sebagai negeri yang paling kuat lupa diri dan menjadi sangat sombong. Oleh karena itu, dengan sangat keras Tuhan menegornya melalui Obaja, demikian tertulis di ayat 3-4. Ketahuilah bahwa Tuhan itu sangat membenci orang yang sombong dan congkak. Kita harus sadar bahwa "...apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya…" (Galatia 6 : 7b-8). Apa yang kita punya saat ini, kekayaan, kepopuleran dan juga kejayaan, itu dalam sekejap bisa lenyap. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat.” (I Petrus 5 : 6a). (DBR)


PEMBAHARUAN PIKIRAN
Efesus 4 : 23

Pernahkah Anda setelah membaca firman Tuhan hari ini merenungkan apa yang dimaksud dengan “supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu”? Ada baiknya bila kita mencari, bila perlu bersama saudara seiman dalam persekutuan, maksud kalimat itu dan kemudian berdoa, “Bapa kami yang di sorga, melalui hidup, kematian dan kebangkitan-Mu, Engkau memberi kami bukan hanya kehidupan baru, tetapi juga melengkapinya dengan Roh-Mu yang kudus. Segarkanlah dan perbaiki pikiran kami setiap hari sehingga kami dapat berkata-kata dan bertindak sebagai wanita dan pria yang selayaknya ciptaan-Mu. Amin.”. (Dj)


APAKAH KITA PEDULI?
Ulangan 15 : 1-11

Tidak dapat disangkal, akhir-akhir ini jurang pemisah antara si kaya dan si miskin sangat lebar; artinya mereka yang kaya bertambah kaya sementara si miskin bertambah miskin. Bagaimana dengan mereka yang menamakan dirinya Kristen? Sungguh hati ini menjadi sangat sedih karena banyak di antara saudara-saudara yang nasibnya beruntung, yang saat ini dapat menikmati berkat-berkat Tuhan melimpah dan kaya, tidak pernah ambil peduli akan saudara-saudara seiman yang kurang beruntung. Jika untuk menyumbang pembangunan gereja, pasti mereka menyumbang besar-besaran. Itu tidak salah. Tetapi untuk mereka yang hidup di bawah jembatan, untuk mereka yang hidup sebagai pengamen di lampu-lampu merah perempatan jalan, mereka yang hidup dari mengumpulkan barang-barang bekas di tumpukan sampah, adakah yang peduli akan mereka-mereka ini? 0leh karena itu, dari lubuk hati kami yang paling dalam masih terbersit kebanggaan karena masih ada orang Kristen yang yang mau peduli akan nasib mereka yang kurang beruntung. Ada kelompok-kelompok pemuda Kristen yang rela menyisihkan pendapatan mereka dan secara rutin mengunjungi tempat penampungan orang cacat dan tunawisma serta mengumpulkan anak-anak jalanan. Mereka tidak saja menginjili tetapi juga membagi-bagikan sembako dan keperluan sehari-hari; bahkan mereka juga membagikan Alkitab. Hal demikian ini mereka lakukan bukan sekali saja, tetapi sudah merupaKan tugas tetap. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25 : 40b). (DBR)



PEMBALASAN ADALAH HAK TUHAN

Roma 12 : 5-21

Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup sendiri melainkan harus hidup bermasyarakat, hidup bersama-sama dengan orang-orang lain. Justru dalam hidup bermasyarakat inilah sering timbul perselisihan, bahkan tidak jarang timbul peperangan antar bangsa karena adanya perbedaan pemikiran. Sejak zaman dahulu kala kita umat Tuhan selalu dihadapkan pada persoalan beda keyakinan. Bagi mereka yang senang pada kita tentu tidak ada persoalan. Tetapi bagi mereka yang tidak senang tentu dengan berbagai macam cara akan menjelekkan kita. Andaikata yang dijelekkan adalah diri kita dan keluarga kita, mungkin kita masih bisa bertahan. Tetapi bila sudah menyangkut keyakinan kita dan Tuhan kita persoalannya akan jadi lain. Namun demikian, setiap kita hendaknya sadar bahwa yang sedang kita hadapi adalah penggenapan firman Tuhan (Baca. Matius 10 : 16-22). Jadi apakah kita akan marah, menghina atau berkelahi dengan mereka yang menghina Tuhan Yesus atau melecehkan keyakinan kita? Jelas itu bukan sikap anak Tuhan. Mari kita perhatikan apa yang firman Tuhan katakan, "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” (Roma 12 : 17-19). Apa yang dilarang untuk dilakukan oleh Tuhan, kita harus menurutinya. "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan,

tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan."

(Roma 12 : 21). (DBR)

ANAK DIDIK
 Yosua 1 : 1-7

Ketika para pemilik perusahaan ditanya apa yang menjadi syarat seseorang diterima sebagai anak didik, mereka menjawab bahwa orang tersebut haruslah "seseorang yang mau belajar".

Dalam Alkitab, contoh yang baik tentang seorang anak didik adalah Yosua. Kita ingat kisah Yosua yang mengelilingi tembok Yeriko. Ia juga mendapat tanggung jawab yang penting sebagai pengintai (Bilangan 13 : 16) dan sebagai pejuang (Keluaran 17 : 10). Namun, Yosua sering berada di bawah bayang-bayang orang lain, yaitu Musa. Selama 40 tahun, Yosua melayani sebagai asisten, pembantu, dan anak didik Musa (Keluaran 24 : 13).

Allah memiliki jangka waktu-Nya sendiri dalam menyiapkan kita bagi pelayanan. Kadangkala, masa penantian itu berharga, yakni sebagai proses untuk mempelajari semua sasaran dan strategi yang dibutuhkan. Yosua memperhatikan iman Musa di dalam Allah. Ia belajar bagaimana menjadi lemah lembut (Bilangan 12 : 3), bagaimana cara menaati perintah (Keluaran 17 : 10), dan bagaimana menjadi pelayan Allah yang sesungguhnya (Yosua 1 ; 1; 24 : 29). Bahkan kemarahan Musa pun (Bilangan 20 : 7-12) merupakan kesempatan yang perlu diperhatikan dan dipelajari. Dengan menghabiskan waktu bersama Musa, Yosua mempelajari hal-hal yang tidak dapat dipelajari dari sebuah buku.

Waktu bagi Yosua untuk memimpin pun akan tiba. Dan ketika saat tersebut tiba, ia dapat mempercayai janji Allah kepadanya, "Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" (Yosua 1 : 5). Orang-orang yang akan menjadi pemimpin besar kadang perlu untuk belajar bagaimana melayani dan mengikuti orang lain. Lalu mereka akan mendapatkan gilirannya untuk memimpin. Orang yang tidak bersedia untuk menjadi pengikut tidak akan siap untuk memimpin. (IR)


MENEPATI JANJI
Pengkhotbah 5 : 4

Sebuah hubungan (persahabatan, perkawinan, persaudaraan) dapat dibumbui dengan musik, kata-kata lembut dan wangi-wangian, tetapi kelangsungannya ditopang oleh kerja keras, perhatian, saling menghormati dan masakan enak. Jika Anda mengalami masalah dalam membina salah satu hubungan seperti disebut di atas, berdoalah sebagai berikut, “ Bapa yang kudus, aku sudah berjanji di hadapan manusia dan di hadapan-Mu untuk membangun sebuah hubungan ….(sebut jenis hubungan itu) dengan… Kami tahu sebuah hubungan mudah untuk memulai tetapi sulit sekali untuk mempertahankan dan membinanya. Seperti roler coaster saja yang naik turun semaunya. Belum lagi keadaan di sekitar kami sangat mempengaruhi terpeliharanya hubungan tersebut. Ada saat di mana kami saling tidak menepati janji yang telah kami buat. Tuhan, beri kami kemauan untuk berpegang teguh pada komitmen kami satu sama lain. Hanya kekuatan dari Engkau saja yang memampukan kami untuk terus saling mengasihi, saling menolong dan saling memperhatikan. Jangan biarkan kasih kami menjadi dingin, Tuhan. Amin.” (Dj)

KUASA ALLAH TIDAK PERNAH BERUBAH

Ibrani 12 : 28

Setiap orang pasti mengakui bahwa hidup ini, di zaman ini, selalu diliputi keresahan. Keadaan dunia selalu berubah setiap saat. Sesungguhnya, kita tidak perlu sangsi, sebab semua apa yang terjadi dewasa ini adalah penggenapan firman Tuhan yang mengatakan, “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.”(Lukas 21 : 25-26). Bukankah apa yang dinubuatkan oleh firman Tuhan ini semuanya sedang terjadi sekarang ini? Kita sadar bahwa kita diselamatkan bukan karena kebaikan kita tetapi semata-mata karena kemurahan dan anugerah Allah. Satu hal yang pasti bahwa Allah tidak pernah meninggalkan ciptaan tangan-Nya. Umat tebusan Allah merupakan orang-orang yang masuk ke dalam “bahtera Allah”, seperti keluarga Nuh yang berada dalam bahtera dan selamat ketika air bah melanda bumi. Gelombang, guntur silih berganti menimpa bahtera itu tetapi seisi bahtera itu tetap selamat di tangan Allah sampai air bah berlalu. Hidup kita sekarang ini memang harus menghadapi gelombang, kilat dan guntur silih berganti, tetapi selama kita tidak keluar dari bahtera pemeliharaan Tuhan hidup kita pasti terpelihara oleh kasih-Nya. (DBR).


KEBERADAAN TUHAN
 Matius 18 : 20

Keberadaan Tuhan dalam hidup kita sungguh punya arti yang luar biasa. Seringkali kita tidak menyertakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita yang menentukan kapan Tuhan diikutsertakan dalam proses hidup dan kapan juga Tuhan hanya boleh melihat tanpa dapat melakukan apa-apa. Padahal, tanpa cinta-Nya, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan cinta-Nya, tidak ada yang tidak dapat aku lakukan. Ingat selalu bahwa kita perlu keberadaan Tuhan senantiasa setiap saat dalam setiap keadaan. Minta pada Bapa supaya Dia selalu ikut serta dalam setiap langkah hidup kita. Kita juga perlu konsekuensi dengan keputusan kita. Bila kita minta Tuhan ikut serta maka kita juga harus bersedia melepaskan hak kita dan taat melakukan apapun yang dikatakan-Nya. Kita juga tidak mau bukan bila ada orang lain minta tolong tetapi kemudian tidak mau menerima pertolongan kita? (cubs).

PERCAYALAH KEPADA TUHAN
Amsal 3 : 1-5

Pada suatu malam sebuah rumah terbakar dan seorang anak laki naik ke atas atap rumah untuk menyelamatkan diri. Ayahnya berdiri di bawah, dengan tangan terentang memanggil anaknya dan berkata, “Lompat, papa akan menangkap kamu.”. Ayahnya tahu bahwa anak itu harus melompat untuk menyelamatkan nyawanya. Yang dapat dilihat oleh anak itu antara dia dan ayahnya, hanyalah api, asap, kegelapan dan hanya bayangan samar ayahnya. Dapat dibayangkan, anak itu menjadi kebingungan. Ayahnya berteriak lagi, “Lompat anakku! Papa akan menangkapmu.”. Namun anak itu protes dengan mengatakan, “Ya papa, namun masalahnya saya tidak dapat melihat di mana papa.”

Persoalan serupa sering menimpa kita di saat-saat kritis atau ketika kita hanya sendirian. Saat kita bingung mencari pertolongan karena semua seolah-olah buntu maka yang dapat kita lakukan hanyalah berteriak dalam kebingungan tanpa bertindak apa-apa. Jelas pada akhirnya kita tidak memperoleh apa-apa. Allah berjanji menyediakan pertolongan bagi mereka yang berseru kepada-Nya (Mazmur 17 ; 6), namun jika kita tidak bertindak atau melangkah dengan iman maka pertolongan yang sudah Allah sediakan menjadi sia-sia. Walaupun kita tidak bisa melihat Tuhan dengan jelas di tengah masalah, kita perlu percaya bahwa Tuhan selalu akan menolong kita pada saat yang tepat. (Giant)


merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman

Syukur kepada Tuhan Yesus, kita bertemu lagi dalam suratku ini. Kita bersyukur bahwa kita telah lalui tahun 2010 dengan keadaan kita sekarang. Tak terasa juga sudah 2 bulan lewat di tahun yang baru ini. Sungguh waktu berjalan cepat sekali. Aku lupa menanyakan bagaimana perayaan tahun baru di keluargamu, teman? Aku belum terima kabar darimu tentang hal itu. Di suratmu yang terakhir kau berkata anak-anak dan cucu-cucu datang merayakan tahun baru di rumahmu di desa. Cucu-cucu pasti senang merayakan hari libur dalam suasana lain. Dalam membuat perencanaan apapun sebaiknya kita bertanya kepada Roh Kudus apakah itu sesuai dengan kehendak-Nya, itulah artinya berjalan bersama Tuhan. Tanpa persetujuan-Nya sebaiknya kita tidak melangkah, karena bila melangkah hasilnya tidak baik, membawa kekecewaan dan dukacita. Sering orang memandang kita ekstrim karena mengikutsertakan Tuhan dalam semua hal. Tanpa mengikutsertakan Tuhan apa jadinya dengan kita memasuki tahun baru yang masih gelap (Mazmur 16 : 11). Karena dengan Tuhan kita diberitahukan jalan kehidupan dan masa depan kita. Hanya pada Tuhan ada sukacita yang berkelimpahan. Kita tidak salah kalau mengikutser¬takan Tuhan dalam segala hal. Sungguh luar biasa; bahwa kita tidak perlu berjalan sendiri memasuki tahun 2011. Allah memberikan persekutuan kristiani kepada kita (Mazmur 119 : 63). Bagi kita yang mengenal "Pengakuan Iman Rasuli" persekutuan kristiani itu kita ikrarkan bersama. Marilah kita mencari sesama kita yang seiman untuk bersekutu dan mengucap syukur bersama kepa¬da Allah. Tuhan yang memberi berkat kasih karunia supaya kita mengucap syukur. Sebab hanya Tuhan yang bisa membuat segaia sesuatu menjadi berkat, baik bagi diri kita maupun bagi sesama. maka tempat yang paling aman bagi kita tetap saja dalam mengikutsertakan Tuhan.

Mari kita berdoa: Bapa kami, kami sangat mau mengikutsertakan Dikau dalam hidup ini. Tanpa Engkau kami tidak tahu arah di masa depan. Tinggallah sertaku dan temanku dengan keluarganya. Terima kasih. Dalam nama Yesus. Amin.

Sekian suratku. Aku tunggu berita darimu. Salam untukmu dan sekalian keluarga. Tuhan beserta kita.



Salam





Debora