16 Dec 2010

BULAN DECEMBER

MENJADI SAHABAT DEKAT DENGAN TUHAN


Mazmur 25 : 14b

Tuhan ingin menjadi Sahabat baik Anda. Hubungan Anda dengan Tuhan memiliki banyak aspek berbeda. Tuhan adalah Pencipta, Pembentuk, Tuan, Hakim, Penebus, Juruselamat, dan banyak lagi. Namun, sebenarnya yang paling mengejutkan adalah Tuhan Yang Maha Besar rindu menjadi Sahabat Anda! Anda dibuat untuk hidup dalam hadirat Tuhan yang berkesinambungan. Namun, setelah jatuh dalam dosa, hubungan yang ideal itu hilang. Hanya sedikit orang pada masa Perjanjian Lama yang memiliki hak istimewa persahabatan dengan Tuhan. Musa dan Abraham disebut ”sahabat-sahabat Tuhan”. Daud disebut ”seorang dengan hati Tuhan”. Ayub, Henokh, dan Nuh memiliki persahabatan yang akrab dengan Tuhan.

Ketakutan terhadap Tuhan dalam Perjanjian Lama lebih umum dari pada persahabatan. Yesus mengubah keadaan tersebut. Ketika Ia membayar dosa-dosa Anda di atas kayu salib, tirai di bait Allah yang melambangkan keterpisahan Anda dari Tuhan terbelah dua dari atas ke bawah, yang menunjukkan bahwa akses langsung kepada Tuhan sudah terbuka lagi. Sekarang Anda bisa mendekat kepada Tuhan kapan saja. Tuhan mengundang Anda untuk menikmati persahabatan dan persekutuan dengan ketiga Pribadi Tritunggal, Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Tuhan secara mendalam menghendaki bahwa Anda mengenal Dia secara akrab. Mengenal dan mengasihi Tuhan adalah hak istimewa terbesar Anda, dan dikenal dan dikasihi Tuhan adalah kesenangan yang paling besar. Namun, apa maksudnya ketika Tuhan menginginkan Anda menjadi sahabat-Nya? Bagaimana persahabatan itu bisa dijalin atau dibangun? Melalui percakapan terus-menerus. Persahabatan dengan Tuhan dibangun dengan membagi semua pengalaman hidup Anda dengan-Nya. Ia ingin dilibatkan dalam setiap kegiatan, setiap percakapan, setiap masalah, dan bahkan setiap pemikiran Anda. Suatu kesalahpahaman yang umum adalah bahwa ”menghabiskan waktu dengan Tuhan” berarti sendiri dengan Dia. Tentu, seperti yang diteladankan Yesus, Anda membutuhkan waktu sendiri dengan Tuhan tetapi itu hanya sebagian kecil waktu sadarmu. Setiap hal yang Anda lakukan bisa menjadi ”menghabiskan waktu dengan Tuhan” jika Ia diundang untuk menjadi bagian di dalamnya, dan Anda terus menyadari kehadiran-Nya.

Kunci dari persahabatan dengan Tuhan bukanlah mengubah apa yang Anda lakukan, melainkan mengubah sikap Anda terhadap apa yang Anda lakukan. Apa yang biasanya Anda lakukan untuk diri sendiri mulai Anda lakukan untuk Tuhan, entah itu makan, mandi, bekerja, bersantai, atau membuang sampah.

Melalui meditasi terus-menerus. Merenungkan firman-Nya sepanjang hari disebut meditasi. Alkitab berulang-ulang mendorong Anda untuk merenungkan siapa Tuhan, apa yang Ia telah lakukan, dan apa yang Ia telah katakan. Anda tidak bisa mengasihi Tuhan kecuali Anda mengenal-Nya, dan Anda tidak bisa mengenal-Nya tanpa mengenal firman-Nya. Ketika Anda memikirkan sebuah masalah terus-menerus, itu disebut kuatir. Ketika Anda memikirkan firman Tuhan terus-menerus, itu disebut meditasi. Jika Anda tahu bagaimana kuatir, Anda juga tahu bagaimana bermeditasi! Anda hanya perlu memindahkan perhatian dari masalah-masalah kehidupan Anda ke ayat-ayat Alkitab.

Sahabat berbagi rahasia dan Tuhan akan membagi rahasia-rahasia-Nya kepada Anda jika Anda mengembangkan kebiasaan memikirkan firman-Nya sepanjang hari. Semakin lama dan semakin sering Anda merenungkan apa yang telah Tuhan katakan, Anda akan semakin memahami ”rahasia” kehidupan ini yang banyak orang lain tidak mengetahuinya. Doa membiarkan Anda berbicara kepada Tuhan, sedangkan meditasi membiarkan Tuhan berbicara kepadamu. Keduanya sangat penting dalam sebuah persahabatan. (GKG)


8 LANGKAH MENDAPAT SUASANA NYAMAN DI RUMAH

1.KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah hadiah yang tak ternilai harganya. Memang, kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2.MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan hadiah ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya, tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terimakasihpun akan terdengar manis baginya.

3.DIAM

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

4.KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “kau bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggungjawab atas segala hal yang dia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih menarik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Misalnya vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah.

6.TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, seringkali kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan "terima kasih" atas segala hal yang dia lakukan untuk Anda? Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian, serta permintaan maaf adalah kado indah yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN UNTUK MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai terjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

8. SENYUM

Percaya atau tidak, kekuatan sebuah senyum amat luar biasa. Senyum, terlebih yang diberikan dengan tulus, dapat mencairkan hubungan yang beku, memberi semangat dalam keputusasaan, mencerah suasana muram, bahkan membuat tenang jiwa yang resah. Senyum merupakan isyarat membuka diri bagi dunia sekeliling kita. Kapankah terakhir kali Anda menghadiahkan senyum manis pada orang yang Anda kasihi? (DJ)



MENULIS DI ATAS PASIR,

Ini adalah sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan rnelintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suami menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik merasa sakit hati dan tanpa berkata-kata dia menulis di atas pasir :

"Hari ini suamiku menyakiti hatiku"

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis di mana mereka memutuskan untuk mandi. Sang istri mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan oleh suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia memahat di atas sebuah batu :

"Hari ini suamiku yang baik menyelamatkan nyawaku"

Suami bertanya: "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu?" Istrinya sambil tersenyum menjawab: "Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin.”

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Terkadang malah saling menyakiti. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah lalu. Maksud yang hendak disampaikan dari tulisan di atas adalah: Belajarlah untuk menulis di atas pasir untuk semua peristiwa yang tidak mengenakkan hati kita dan biarkan angin maaf menghapuskannya. (DJ)



TUHAN YESUS MENGETUK PINTU


Wahyu 3 : 20

Suatu hari Tuhan Yesus mendekati sebuah rumah dan mengetuk pintu rumah tersebut. Di dalam rumah itu ada seorang yang sedang duduk dan menonton televisi. Ternyata orang itu tidak mendengar suara ketukan pintu karena keasyikan menonton televisi. Kemudian Tuhan Yesus datang ke rumah yang lainnya dan mengetuk pintu kembali. Di dalam rumah tersebut ada seorang yang juga sedang duduk dan menonton televisi. Orang itu mendengar suara ketukan pintu, kemudian mendekati pintu, tetapi tidak jadi membukanya, lalu kembali lagi ke tempat duduknya karena tidak mau meninggalkan serunya acara di televisi. Tuhan Yesus pun datang ke rumah yang lainnya lagi dan mengetuk pintu. Di dalam rumah tersebut ada seorang yang juga sedang duduk dan menonton televisi. Orang itu mendengar suara ketukan, kemudian mendekati pintu, membukakannya dan mempersilahkan Tuhan Yesus masuk ke rumahnya. Setelah itu, orang itu kembali ke kursinya dan menikmati acara di televisi, sedangkan Tuhan Yesus dibiarkannya saja. Di hari lain, Tuhan Yesus datang ke rumah yang lainnya dan mengetuk pintu. Di dalam rumah tersebut ada seorang yang juga sedang duduk dan menonton televisi. Orang ini mendengar suara ketukan pintu, kemudian mendekati dan membukakan pintunya, lalu mempersilahkan Tuhan Yesus masuk ke rumahnya. Kemudian ia mengambil remote televisi dan mematikan televisinya, lalu ia mempersilahkan Tuhan Yesus duduk di kursi dan melayani-Nya. Ketika Tuhan Yesus mengetuk pintu hati kita, kira-kira seperti orang yang manakah respon kita terhadap suara ketukan pintu dari Tuhan Yesus? Orang yang pertama adalah orang yang tidak peduli dengan suara/panggilan Tuhan Yesus karena terhanyut dengan kenikmatan duniawi. Orang kedua adalah orang yang mendengarkan suara/panggilan Tuhan Yesus, tetapi tidak mau membuka pintu hatinya buat Tuhan Yesus karena merasakan kenikmatan duniawi jauh lebih menyenangkan. Orang ketiga adalah orang yang mendengarkan suara/panggilan Tuhan dan mau membuka pintu hatinya buat Tuhan Yesus, tetapi tidak mau Yesus bertahta/berkuasa di dalam hidupnya. Dengan kata lain, orang tersebut tidak mau menjadikan Yesus sebagai penguasa tunggal hidupnya. Dan orang yang keempat adalah orang yang mendengarkan suara/panggilan Tuhan dan mau membuka pintu hatinya buat Tuhan Yesus, dan mau menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan penguasa tunggal dalam hidupnya. (FF)



SERVE HIM NEVER END

"Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu." (Roma 1 : 9).



Pelayanan sering salah digambarkan sebagai suatu pekerjaan yang rendah, menurunkan martabat, dan tidak menyenangkan. Tetapi pandangan Alkitab tentang pelayanan jauh berbeda. Pelayanan merupakan salah satu panggilan paling mulia bagi manusia. Dalam melayani Allah tidak dikenal istilah pensiun. Sebab kita dipanggil melayani Allah dan sesama sampai kita kembali kepada Bapa. Dengan kata lain pelayanan yang kita lakukan adalah pelayanan yang tiada henti. Kapan pun, di mana pun dalam situasi apa pun kita harus bisa melayani Allah. Sebab pelayanan yang kita lakukan adalah seumur hidup. Bagaimana kita dapat melakukan pelayanan sampai akhir hidup kita? Ada tiga hal yang dapat menolong kita agar kita dapat melayani Allah tanpa henti.

1. Melayani Dengan Kasih.

Hidup orang Kristen harus ditandai oleh kasih. Paulus berkata bahwa kasih merupakan karunia terbesar

(I Korintus 13 : 13), dan Yohanes menyuruh kita untuk saling mengasihi (I Yohanes 3 : 11). Kasih merupakan bukti bahwa Kristus ada di dalam hidup kita. Kasih yang memotivasi pelayanan kita kepada Allah, orang lain tanpa mementingkan diri sendiri. Segala sesuatu yang kita lakukan, termasuk pelayanan, harus diliputi oleh kasih. Sebab tanpa kasih pelayanan yang kita lakukan tidak akan pernah mempermuliakan Allah.

2. Menentukan Prioritas.

Alkitab menjelaskan bahwa fokus utama hidup kita seharusnya adalah "Kerajaan Allah dan kebenarannya" (Matius 6 : 33). Karena itu, segala sesuatu yang kita lakukan hendaknya ditempatkan sesudah prioritas nomor satu ini. Dan Alkitab menjelaskan bahwa kita adalah manusia yang utuh, bukan hanya "roh" atau" manusia fisik." Iman kita harus diterapkan pada setiap aspek hidup: fisik, sosial, mental, dan rohani. Ini termasuk akal budi kita

(Roma 12 : 1-2), hubungan kita. Yesus memberikan teladan yang sempurna: Dia "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. Fokuslah saat ini kepada Allah. Utamakanlah Tuhan lebih dari semua yang ada.

3.Miliki Prinsip Yang Benar Tentang Melayani.

Melayani adalah suatu anugerah bukan beban. Seorang penatalayan adalah orang yang ditugaskan mengurus sesuatu yang menjadi kepunyaan orang lain. Orang Kristen disebut penatalayan sebab mereka mempunyai tanggung jawab untuk mengurus segala sesuatu yang Allah sudah percayakan. Oleh sebab itu kita harus memiliki prinsip yang benar dalam melayani Allah. Selamat melayani Allah tanpa henti. Tuhan Yesus memberkati. (GKG)



EMPAT DOSA LIDAH

I Petrus 3 : 10-12

Dalam ayat ini Rasul Petrus menasihatkan kepada kita untuk menjaga lidah dan bibir kita agar kita dapat melihat hari-hari baik. Mengapa harus menjaga lidah? Lidah meskipun organ tubuh yang kecil tapi memiliki kuasa yang besar. Bila kita salah menggunakannya maka kita akan menerima akibat yang dapat menghancurkan hidup kita. Dengan lidah kita akan mendapat berkat. Dengan lidah pula kita akan mendapat kutuk. Dengan lidah kita dibenarkan, dan dengan lidah pula kita bisa berdosa. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan lidah. Ada empat hal yang membuat kita menjadi berdosa ketika kita salah menggunakan lidah.

• Bohong / dusta, semua orang pasti pernah melakukan perbuatan ini. Terkadang kita menganggap berbohong untuk menolong orang lain itu tidak apa-apa. Karena kita anggap bahwa itu adalah bohong putih sehingga tidak mengandung dosa. Di dalam kekristenan tidak ada bohong hitam atau bohong putih. Semua kebohongan mengandung dosa yang harus diterima oleh setiap orang yang melakukannya.

• Gosip, digosok semakin sip. Istilah ini tidak asing lagi buat kita, bahkan mungkin kita sering melakukannya. Di saat kita berkumpul dengan teman-teman kita, kita mulai bergosip ria. Gosip adalah menceritakan kejadian yang dialami oleh teman atau orang lain yang kabar beritanya belum tentu benar. Biasanya berita yang diterima oleh orang pertama berbeda dengan orang yang berikutnya. Karena dari orang pertama ke orang berikutnya sudah ada penambahan cerita dari orang pertama. Mengapa gosip bisa membuat orang menjadi berdosa? Karena orang yang bergosip biasanya menceritakan keburukan seseorang dan beritanya belum tentu benar.

• Fitnah, banyak orang yang melakukan perbuatan ini untuk menjatuhkan orang yang tidak ia sukai. Orang yang memfitnah biasanya menuduhkan sesuatu yang tidak benar. Fitnah itu sama dengan pembunuhan karakter dan kalau Tuhan saja memberi kesempatan orang bertobat, dengan memfitnah kita menutup pintu tobat untuk orang itu karena banyak orang akan tahu dan mengingat terus kesalahan orang itu bila ada.

• Perkataan kotor, biasanya orang mengatakan perkataan kotor di saat mereka sedang marah atau emosi. Pernahkah Anda mendengar pernyataan ini? ”Rongga mulut manusia kecil tapi satu kebun binatang bisa masuk di dalamnya. Binatang-binatang itu diikat pada satu tiang yaitu lidah. Ketika tali-tali itu putus maka binatang-binatang yang ada di dalamnya akan keluar dari mulut kita.” Dari setiap perkataan kotor yang kita keluarkan maka akan mengandung resiko yang sangat besar. Bila kita memaki orang dengan perkataan kotor maka kita akan menerima makian dan pukulan bila orang yang kita maki itu tidak terima.

Berhati-hatilah dengan lidah kita agar kita dapat melihat hari-hari yang diberkati Tuhan Yesus. (Giant)



SEBUAH PROSES PANJANG


Rajawali adalah burung yang cukup terkenal karena ketangguhan dan kegagahannya. Rajawali memiliki beberapa keistimewaan yang seringkali diangkat untuk dijadikan gambaran penting bagi kehidupan manusia. Dari semua jenis unggas, rajawalilah yang bisa mencapai usia paling panjang. Rajawali bisa mencapai usia 70 tahun, tetapi usia sepanjang itu tidak didapatkan begitu saja. Ada tahap di mana seekor rajawali harus membuat keputusan penting demi kelangsungan hidupnya. Keputusan itu tidak mudah dan bisa dibilang menyakitkan, tetapi itulah yang harus ia lakukan jika ingin bertahan hidup lebih lama.

Memasuki usia yang keempat puluh, tubuh seekor rajawali akan menunjukkan tanda-tanda penuaan. Ini ditandai dengan paruh yang semakin panjang dan juga bengkok ke arah tubuhnya, sehingga lama-kelamaan paruh tersebut akan menyentuh dadanya. Begitu pula dengan cakar-cakarnya, tidak sekuat dulu lagi karena termakan usia. Bulu-bulu sayapnya menebal tak beraturan dan menjadi berat, sehingga sulit baginya untuk terbang dengan lincah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka yang akan terjadi pada rajawali tersebut adalah kematian. Mau tidak mau ia harus menentukan pilihan. Mati atau melalui sebuah proses panjang yang menyakitkan selama 150 hari. Umumnya rajawali memilih untuk melalui proses menyakitkan tersebut dengan berusaha sekuat tenaga terbang ke puncak gunung. Di sanalah ia membuat sarang di sebuah tebing yang tinggi. Di sarang itulah ia tinggal dan memulai proses panjang yang akan mendatangkan pembaruan baginya. Proses pembaruan dimulai dari paruhnya yang sudah terlalu panjang dan bengkok. Paruh tersebut akan dipatuk-patukkan pada batu karang sampai akhirnya paruh tersebut lepas. Setelah paruh lepas, ia akan berdiam diri lagi selama beberapa waktu hingga tumbuh paruh baru. Dengan paruh yang baru itu, ia akan mencabut cakar-cakarnya. Setelah mencabut cakar-cakarnya, ia akan menunggu lagi sampai tumbuh cakar baru. Setelah cakar baru tumbuh, maka ia akan mencabut bulu-bulunya dengan cakar baru itu. Setelah 150 hari atau sekitar 5 bulan, bulu-bulu yang baru akan tumbuh. Rajawali kini bisa terbang kembali dengan kekuatan dan penampilan yang sudah dibarui. Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan ini di mana kita perlu berdiam diri dan membuat satu pilihan yang penting yang akan mendatangkan transformasi atau perubahan hidup. Kita menginginkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna, yang berbeda dengan kehidupan kita yang lama. Suatu perubahan sikap, cara berpikir, dan tindakan yang menjadikan kita manusia-manusia rajawali yang Tuhan harapkan. Proses menuju perubahan itu terkadang menyakitkan karena kita harus rela membuang kebiasaan-kebiasaan lama dan mengenakan sifat serta kebiasaan baru sebagaimana yang Tuhan inginkan. (FF)


HADIRAT TUHAN

Imamat 26 : 12

Apakah yang paling penting dan paling berharga dalam hidup ini? Uangkah atau emas permata? Ternyata yang paling penting dalam hidup ini adalah kehadiran Tuhan. Yang terindah dan yang sangat menyenangkan ialah bahwa Allah mau hadir dan berjalan di antara umat-Nya sebagaimana la berjalan dengan Adam dan Hawa, orang pertama. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita itu jauh lebih penting. Apa yang terjadi ketika Tuhan hadir dalam hidup kita? Yang terjadi ketika Tuhan hadir dalam kehidupan kita adalah yang sakit disembuhkan, yang susah dihibur, yang lemah dikuatkan dan yang membutuhkan jawaban dalam pergumulan diberi jalan keluar oleh Tuhan. Ada 3 sikap untuk tetap dalam hadirat Tuhan:

1. TIDAK PERNAH PUAS AKAN ROH-NYA (Matius 5 : 3).

Banyak orang yang memiliki harta yang banyak tetapi tidak memiliki Roh, sehingga tidak terlihat ada kehidupan melalui kehidupannya. Orang yang merasa miskin di dalam Roh adalah orang yang selalu ingin mengejar hadirat Tuhan, dia membuang segala kebanggaan yang dimilikinya, untuk mengejar manifestasi kehadiran Roh Tuhan dalam dirinya. Orang tipe semacam ini adalah pribadi yang menyadari bahwa tanpa kehadiran Tuhan dia bukanlah apa-apa. Setiap kita butuh hadirat Tuhan dalam kehidupan ini. Sebab ketika Tuhan hadir maka pasti terjadi mujizat dalam kehidupan kita.

2.KERINDUAN BERSEKUTU DENGAN TUHAN

(Mazmur 84 : 3,11).

Daud adalah pribadi yang tidak pernah puas memburu hadirat Tuhan. Dia berani berkata, "Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup." Kunci untuk mengalami lawatan Tuhan adalah selalu rindu untuk bersekutu dengan Tuhan. Umat yang sungguh merindukan-Nya akan mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Dan ketika Allah dan kerajaan-Nya berinvasi melangkah turun dari sorga dengan segala kemuliaan-Nya, seperti tiang awan dan tiang api yang dapat dilihat semua orang Israel, sehingga semua orang mengalami kelepasan dan pemulihan serta dipenuhi dengan Shekinah Glory.

3. KEMBALI KEPADA KASIH MULA-MULA (Wahyu 2 : 4).

Jemaat di Efesus adalah jemaat yang tekun, tetap sabar dan menderita demi nama Yesus. Bahkan lebih ekstrim lagi jemaat ini adalah jemaat yang melayani tanpa mengenal lelah. Namun demikian jemaat ini tetap dicela oleh Tuhan karena mereka telah meninggalkan kasih mula-mula.

Ketika pertama kali seseorang bertobat dan percaya, dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, dapat dipastikan ia penuh semangat antusias untuk mengalami hubungan dengan Tuhan. Tetapi dengan berjalannya waktu, iman seseorang akan diuji dengan persoalan dan pergumulan. Dari situ kita dapat melihat apakah ia tetap semangat dan mencari wajah Tuhan. Ada kerinduan Tuhan agar kita kembali kepada kasih mula-mula dan lakukan lagi yang pernah kita buat ketika pertama kali berjumpa dengan Yesus. Mari kita miliki kerinduan untuk selalu bersekutu dengan Tuhan dengan cara menantikan Tuhan. (GKG)

NILAI MANUSIA DI MATA TUHAN

Mazmur 17 : 8

Suatu ketika saat seorang pendeta sedang mengajar anak-anak kecil, ada seorang anak yang tiba-tiba bertanya kepada pendeta, "Pak pendeta, sedemikian berharganyakah kita sehingga Tuhan Yesus mau berkorban demi kita?" Pendeta itu heran namun akhirnya tersenyum dengan pertanyaan polos dari anak tersebut. Anak itu benar, seberharga apakah kita ini, manusia, sehingga Tuhan Yesus mau datang ke bumi, menderita dan wafat di salib demi kita semua? Pendeta itu lalu mengeluarkan selembar uang sebesar Rp 50.000 lalu memperlihatkannya di depan anak-anak tersebut. Pendeta itu bertanya, "Siapakah di antara kalian yang menginginkan uang ini?" Spontan semua anak mengangkat tangannya sambil berteriak, "Saya! Saya!" Tentu saja, siapa yang tidak mau diberikan uang 50 ribu rupiah gratis? Berapa banyak permen dan snack yang bisa dibeli dengan uang sebesar itu? Pendeta itu lalu meremas uang itu keras-keras, lalu kembali memperlihatkan uang itu pada anak-anak. "Siapakah di antara kalian yang masih menginginkan uang ini?" tanya pendeta itu kembali.

"Saya! Saya!" kata anak-anak itu. Biarpun penampilannya jelek, uang kan tetap uang, dirapikan sedikit nanti bagus lagi kok. Uang itu tidak diberikan kepada siapa pun, sebaliknya, uang itu dilemparkan ke tanah, diinjak-injak hingga bercampur dengan debu dan tanah. Uang itu sekarang benar-benar kusam dan kotor. Sekali lagi pendeta itu mengangkat uang itu dan bertanya, "Siapakah di antara kalian yang masih menginginkan uang yang kumel ini?"

Pendirian anak-anak itu tidak berubah, biar pun jelek, kotor, toh itu tetaplah uang sebesar 50 ribu rupiah! "Demikianlah nilai kita di mata Tuhan. Sejelek apapun, sebodoh apapun, sekotor apapun, semiskin apapun, betapapun berdosanya kita, Tuhan tidak menganggap kita berbeda. Nilai kita di mata Tuhan begitu besar, bahkan dosa-dosa kita sekalipun tidak menutupi nilai kita di mata Tuhan. Tuhan berusaha agar kita tidak hancur, agar kita tidak lenyap. Karena itu Ia mengutus anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kehancuran."

Daud, orang yang disebut Tuhan sendiri sebagai orang yang berkenan di hati-Nya, menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala kelakuannya selama ini dia tidak layak di mata Tuhan, ketika dia sambil duduk di hadapan Tuhan berkata, "Siapakah aku ini, ya TUHAN Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?”(I Tawarikh 17 : 16). Itu ungkapan raja Daud di saat tuanya, setelah segala sesuatu yang dia alami dan setelah dia mendengar nabi Natan mengatakan apa rencana Tuhan untuk keturunannya. Sungguh suatu anugerah luar biasa dari Allah untuk anak-Nya yang mau merendahkan diri dan bertobat. Daud bukan orang yang selalu suci dan benar, tetapi setiap kali berdosa, Daud langsung bertobat, tidak membenarkan diri. Dan setiap kali Allah selalu mengampuni. Karena itu percayalah, sehina apapun diri Anda di dunia ini, tangan Tuhan tetap terbuka untuk Anda. Tuhan YESUS mengasihi Anda.. (FF/cubs)





TEKUN BERLOMBA

Ibrani 12 : 1-6

Rasul Paulus menggambarkan kehidupan orang beriman sebagai orang yang sedang dalam perlombaan lari maraton atau lari lintas alam yang naik turun dengan berbagai rintangannya. Pada saat sedang berlomba pasti kita tidak membawa barang apapun yang dapat rnemperlambat lari dan yang akan membuat kita lelah sia-sia. Paulus menyarankan untuk "menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu rnerintangi". Apakah kita begitu bodoh untuk membawa banyak barang sambil lari? Tidak terbayangkan, bukan? Karena menurut Paulus. banyak orang beriman masih dibayang-bayangi oleh dosa masa lalu, atau oleh kegagalan--kegagalannya. Jika kita tidak mau menanggalkan segala beban itu, kita akan tertlnggal jauh dan akan menjadi patah semangat dan akhirmya ga¬gal total. Dalam kehidupan ini kita harus selalu yakin bahwa Yesus telah mengampuni kita sehingga bisa mengampuni orang lain dan tidak lagi perlu mengingat-ingat dosa kita. Yesus Kristus mati bagi dosa kita, sekali untuk selamanya (Roma 6 : 10). Oleh karenanya dalam tekun berlomba kita harus melakukannya dengan rnata tertuju kepada Yesus yang memimpin iman kita dan membawa iman kita dalam kesempurnaan. (DBR)



PRIORITAS

Matius 23 : 23

Bill Havens, seorang pendayung berkaliber Internasional menjelang piala dunia mendayung menerima berita bahwa istrinya akan segera melahirkan. Dia memilih pulang dan tidak mengikuti kejuaraan dunia untuk menunggui istrinya melahirkan. Belasan tahun kemudian tahun 1952, Bill menerima telegram dari putranya, Frank, yang baru saja memenangkan medali emas kano 10.000 meter Olimpiade di Finlandia. Bunyinya: "Ayah, terimakasih karena telah menunggu kelahiran saya. Saya akan pulang membawa medali emas yang seharusnya ayah menangkan beberapa tahun yang lalu. Anakmu tersayang, Frank.".

Dari kisah di atas kita bisa belajar bagaimana kehadiran keluarga berdampak sangat besar bagi anggota keluarga tersebut. Theodore Roosevelt, mantan Presiden AS berkata, "Aku lebih suka melewatkan waktu bersama dengan keluargaku dari pada dengan petinggi-petinggi dunia manapun.". Saudaraku, pada akhirnya kita akan sampai pada suatu titik di mana pada dasarnya semua yang kita lakukan, semua jerih payah kita dalam pekerjaan, semua untuk mereka, keluarga yang kita cintai. Pada akhirnya kita akan menemukan bahwa jabatan, prestasi, dan promosi tidak lebih berarti dari pada kebersamaan keluarga. Jadi relakah Anda menukar kehangatan dalam keluarga Anda dengan kesibukan dalam pekerjaan? Tentukan sikapmu dari sekarang! Investasikan waktumu dengan keluargamu. Selalu ada hasil yang terbaik dari kerja keras. Selamat menjalani hari yang sibuk. Jangan lupa, bahwa keluargamu adalah yang terbaik dari segala urusan yang terbaik... (Dj)



KUALITAS RENCANA, KUALITAS HIDUP

Yesaya 32 : 6-8

Cinderella bersepatu kaca? Ya, begitulah dongeng yang kita baca dan dengar berulang kali. Padahal sebenarnya Cinderella bersepatu kaca adalah contoh sebuah kesalahan yang lestari. Pada 1697, Charles Perrault menulis kisah Cinderella dalam bahasa Prancis. Ia menggunakan frasa pantoufle en vair untuk sepatu Cinderella. Dalam penerjemahan ke dalam bahasa Inggris, kata vair (bulu tupai) salah dibaca sebagai verre yang berarti kaca. Akibat kesalahan tak sengaja ini akhirnya jadilah Cinderella bersepatu kaca (Sumber: Ensiklopedia Kelirumologi, Jaya Suprana). Ada kesalahan yang terjadi secara tidak sengaja, tetapi ada orang yang memang berencana untuk melakukan hal yang salah. Yesaya menuturkan bahwa salah satu ciri orang bebal adalah hatinya merencanakan yang jahat, dan bibirnya mengucapkan kata-kata yang menyesatkan (ayat 6). Orang bebal merancangkan perbuatan-perbuatan keji terhadap orang lain. Orang bebal bukan berarti bodoh. Bebal berarti tahu yang benar, tetapi merencanakan dan melakukan yang sebaliknya. Bertolak belakang dengan tindakan orang bebal, orang berbudi luhur merencanakan hal yang baik bagi orang lain (ayat 8). Kualitas manusia terlihat dari apa yang direncanakan dalam hati dan pikirannya. Khususnya apa yang direncanakannya bagi hidup orang lain. Hari ini, apa yang kita rencanakan dalam hati dan pikiran? Rencana untuk memfitnah atau melakukan kejahatan terhadap orang lain menunjukkan kebebalan kita, sebab kita sudah tahu apa yang benar. Sebaliknya, keluhuran hati dan pikiran kita terlihat dari rencana untuk melakukan hal yang baik kepada orang lain, bahkan yang membenci kita sekalipun. (FF)



JANGAN ANGGAP REMEH

I Samuel 13 : 13-14

Saul kehilangan kerajaannya karena dia tidak taat kepada perintah Tuhan. ini adalah suatu teladan yang bisa juga terjadi pada kita bila kita tidak taat kepada Tuhan. Kita bisa kehilangan keselamatan kita, hak kita sebagai anak Allah. Banyak orang berpikir bahwa karena Yesus Maha Pengampun maka tidak apa-apa berbuat dosa karena nanti pasti diampuni. Paulus mengingatkan jemaat Galatia, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”(Galatia 6 : 7). Peringatan itu juga masih berlaku sampai saat ini. Jujurlah pada diri sendiri. Bila sampai saat ini Anda masih suka menganggap remeh anugerah Allah, bertobatlah selagi masih ada waktu. Bagaimana mungkin saya menganggap remeh Tuhan? Orang menganggap remeh Tuhan bila dia tidak mematuhi apa yang diperintahkan Tuhan. Dia tidak mempertanggungjawabkan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan. Setiap pemberian Tuhan harus dipelihara dengan baik, bahkan harus dikembangkan semaksimal mungkin. (cubs)



SEMUA KARENA ANUGERAH

I Korintus 15 : 10a

Seorang gembala yang telah dianugerahi kedudukan penting oleh seorang raja, sering pergi seorang diri ke sebuah kamar di dalam istana. Raja menjadi curiga dan menduga gembala itu sedang merencanakan suatu komplotan untuk menentang raja. Dia masuk ke kamar yang penuh rahasia itu. Raja sangat terkejut waktu melihat benda-benda di ruangan itu: sebuah kursi, sebilah tongkat gembala dan sebuah syal yang sudah lapuk. “Apa arti semua ini?” Tanya Raja ketika dia memanggil gembala itu. Jawab gembala, “Saya seorang gembala yang hina pada waktu raja mengangkat saya. Saya masuk ke ruang itu untuk melihat tongkat dan syal tua. Benda-benda ini mengingatkan saya, siapa saya dahulu dan siapa saya sekarang. Semua adalah karena anugerah yang telah raja berikan kepada saya.” Kalau orang Kristen tahu bahwa hanya oleh anugerah-Nya ia bisa diselamatkan, bertumbuh dan menjadi kuat, maka tidak ada alasan baginya untuk sombong. Kenapa banyak orang Kristen yang sombong? Karena mereka tidak menyadari anugerah Allah yang bekerja begitu kuat dalam dirinya. (Aping)



DOA

Lukas 22 : 40

Perhatikan perkataan Corrie Ten Boom, ”Iblis tersenyum ketika kita membuat rencana, ia tertawa ketika kita menjadi terlalu sibuk. Namun, ia gemetar ketika kita berdoa.” Bila kita renungkan kalimat tersebut, maka kita akan menyadari betapa dahsyatnya sebuah doa. Ketika kita merancangkan sebuah rencana, maka Iblis berharap agar kita membuat rencana yang akan membuat kita sibuk sehingga kita akan lupa untuk berdoa. Iblis akan tertawa terbahak-bahak ketika kita sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan kita sehingga kita tidak ada waktu untuk berdoa. Keadaan seperti inilah yang selalu ditunggu-tunggu oleh Iblis, karena saat seperti ini kita akan mudah dikalahkan. Oleh sebab itu, saat kita merancangkan sebuah rencana, kita harus berdoa terlebih dahulu agar Tuhan memberikan hikmat sehingga rencana yang kita hasilkan adalah rencana yang datang dari Allah. Kita harus serahkan semua rencana kita kepada Tuhan, agar Tuhan memberkati setiap rencana yang telah kita susun. Bila kita ingin selalu kuat dan diberkati Tuhan maka kita harus selalu berdoa. Mulailah berdoa untuk memulai segala sesuatu. Doa orang benar sangat besar kuasanya. (Giant)



MENJADI SAKS I

Kisah Para Rasul 4 : 1-20

Membaca cerlta hari ini seharusnya kita juga merasa terheran-heran meiihat keberanian Petrus dan Yohanes, sama seperti mereka yang hadir dalam sidang pengadilan itu. Bayangkan Petrus ketika menyangkal Tuhannya tlga kali sewaktu Tuhan Yesus ditangkap dan sedang diadili. Seorang hamba perempuan telah membuat Petrus begitu ketakutan ketika dia dituduh mengenal Yesus (Lukas 22 : 54-71). Namun beberapa bulan kemudian, Petrus dan Yohanes dan kawan-kawannya yang dulu melarikan diri menjadi pemberani. Petrus yang sama itu bersaksi di depan para pemimpin agama yang dulu menyalibkan Yesus Kristus, Tuhannya. Apakah Petrus yang sama itu? Bukan. Petrus sekarang adalah Petrus yang baru, penuh dengan Roh Kudus. Petrus dan Yohanes disebut sebagai "orang biasa yang tidak terpelajar", namun kini mereka dengan berani menghadapi orang-orang yang telah menentang dan melarang kesaksian mereka. Dewan pemimpin sidang menjadi heran, karena mereka tidak tahu bahwa Tuhan Yesus yang hidup tinggal dalam Petrus dan Yohanes melalui Roh Kudus.

Sebagai umat beriman kita juga terpanggil untuk menjadi saksi Yesus sama seperti Petrus, Yohanes dan para murid lainnya. Apakah kita merasa takut dikenal sebagai pengikut Kristus? Jika demikian, janganlah kita mencoba untuk menjadi lebih berani. Marilah kita berdoa mohon Tuhan Yesus memenuhi kita dengan Roh Kudus. Hanya di dalam Roh Kudus kita bisa bersikap sama seperti para murid Yesus yang dulu penakut Itu dan berkata, “kami akan senantiasa bersaksi melalui perkataan dan perbuatan.” (DBR)



FAEDAH BACA ALKITAB

Mazmur 19 : 8-12

Bacaan hari ini dengan jelas menyebutkan 3 faedah bila seseorang membaca Alkitab, yaitu :

1) Menyegarkan jiwa yang sedang letih atau kering; 2) memberi hikmat yang sangat kita butuhkan untuk menghadapi setiap masalah; 3) membuat mata bercahaya, karena firman Tuhan membuat pengharapan dan hidup kita tenteram dan damai sejahtera, dan itu bisa dilihat orang.

Jika faedah membaca Alkitab begitu besar dan menyenangkan mengapa masih banyak orang percaya Kristus yang tidak suka atau enggan atau bahkan tidak pernah sama sekali membaca Alkitab?? (cubs)



BERAWAL DARI HAL SEPELE

Yohanes 10 : 10

Beberapa abad silam, tidak satupun semak berduri ada di seluruh daratan Australia. Seorang Skotlandia, yang sangat mengagumi tumbuh-tumbuhan berduri, beranggapan bahwa sungguh menyedihkan apabila suatu negara seluas seperti ini tidak memiliki simbol yang mengagumkan dan menakjubkan. Karena itu, ia mengumpulkan biji-biji semak berduri dan membungkusnya dalam suatu bungkusan kecil, kemudian mengirimnya kepada salah seorang temannya di Australia. Ketika bungkusan itu tiba di kantor pos Sydney, salah seorang pegawai kantor pos berkata, "Yah, biarkan saja, ini hanya satu bungkusan kecil yang akan membuat seseorang bahagia. Lagi pula, ini hanya akan ditaburkan di pekarangan rumah.". Semua pernyataan itu benar, tetapi kini hampir seluruh wilayah Australia ditutupi semak berduri itu. Semak berduri itu telah menjadi bencana bagi para petani. Jangan pernah mengijinkan benih-benih dosa mengambil bagian sekecil apapun dari hidup kita untuk bertumbuh. Saat kita menganggap sepele perkara-perkara dosa dan memberinya tempat dalam hidup kita, maka tanpa kita sadari ia akan menguasai dan menghancurkan hidup kita. (FF) 

JANGAN RAGUKAN ALLAH


Matius 6 : 31

Hudson Taylor adalah utusan Injil yang melayani di RRC. Satu kali, ia melayani sepasang suami istri. Pasangan ini adalah pasangan yang amat miskin. Meski sang istri menderita suatu penyakit tapi kemiskinan membuat mereka tidak mampu berobat. Awalnya, Hudson Taylor mengunjungi keluarga ini dengan niat untuk menguatkan mereka dengan kata-kata yang meneduhkan, namun orang sakit tidak cukup diberi kata-kata. Ia butuh pengobatan, atau tepatnya ia butuh uang untuk membeli obat dan makanan bergizi. Saat itu, Taylor hanya punya uang satu dollar di dompetnya, namun uang itu juga ia butuhkan untuk bertahan hidup. Tapi saat itu ia mendengar suara agar satu dollar itu ia berikan kepada ibu yang sakit tersebut. Pergulatan batin dialami sang misionaris, haruskah ia memberikan satu-satunya uang yang juga ia butuhkan? Dalam pergumulan itu, lagi-lagi ia mendengar suara, “Hudson Taylor, bukankah kau ini hamba Tuhan? Masakan kau ragu atas pemeliharaan Tuhan atas dirimu?”. Akhirnya Taylor pun memberikan uang itu kepada si ibu. Sukacita melimpah ia dapatkan dan penyertaan Tuhan atas hari-harinya ke depan juga benar-benar nyata dalam hidupnya.

Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa hidup ini dipelihara oleh Allah. Bila Allah memelihara hidup kita pada kekekalan, apalagi selama hidup kita di dunia ini! Masalah makan minum bukan perkara yang sukar bagi Allah karena dunia dan segala isinya saja bisa Ia ciptakan. Karena itu, firman Tuhan sering kali berkata jangan kuatir dan jangan pernah kuatir! Pemazmur tahu benar akan hal ini, sehingga ia berkata, “Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121 : 2).

Terlalu murah bila kita meragukan kuasa Allah hanya karena masalah kecil seperti makanan dan pakaian. Pernahkah Anda melihat seorang anak jutawan mengeluh takut jika ayahnya tidak bisa memberikan makan? Jelas tidak, karena ia tahu ayahnya sangat mampu untuk menyediakannya! Demikian juga kita sebagai anak Tuhan. Masalah kebutuhan hidup sehari-hari bukan hal sulit bagi-Nya, Dia sangat mampu menyediakannya. Asal kita berusaha dan mengandalkan Dia, pasti Dia memelihara kita dengan cara-Nya. Anda percaya? (FF)



HIDUP YANG BERMAKNA

Mazmur 90 : 1-2

Alkisah ada seorang guru yang berambisi menjadi kepala sekolah. Setahun beradaptasi dengan pekerjaannya sebagai tenaga pengajar, kemudian dia larut dalam pekerjaan rutin sehari-hari. Beberapa tahun kemudian ia merasa bahwa waktu yang dilaluinya selama itu cukup memadai untuk bekal mencari pekerjaan sebagai kepala sekolah. Mulailah ia melamar dari tahun ke tahun. Setiap kali ia mendengar lowongan untuk kepala sekolah ia pasti melamar, tetapi selalu gagal. Tak terasa sudah 15 tahun ia menjadi guru dan sudah lebih dari 8x ia melamar. Kenyataan ini membuatnya gusar. Apalagi setelah seorang guru lain yang menurutnya hanya berpengalaman 7 tahun berhasil mendapat posisi yang ia dambakan. Dengan marah ia menelpon ketua Yayasan sekolah yang bersangkutan. “Aneh sekali kalau Anda menerima orang tersebut, bukan saya,” ia mencemooh. “Saya lebih senior, pengalaman saya 15 tahun, ia hanya 7 tahun!” “Oh, Anda keliru,” ketua Yayasan menanggapi. “Ia berpengalaman 7 tahun. Kalau Anda, hanya 1 tahun yang diulang sebanyak 15x.”. Hidup tidak diukur dari lamanya, tetapi dari isinya. (Aping)



MELARIKAN DIRI

Matius 26 : 40

Betapa pedihnya hati Yesus menyaksikan sikap murid-murid-Nya. Mereka yang dalam keseharian begitu akrab dengan Yesus, yang amat banyak mendengar ucapan dan pengajaran-Nya, juga yang melihat tanda-tanda ajaib-Nya kini justru meninggalkan-Nya di saat Yesus sangat membutuhkan dukungan mereka. Menelusuri perkembangan zaman saat ini kita perlu menyadari bahwa perjalanan kita mengikut Dia semakin curam dan mendaki. Situasi di sekitar kita cukup menantang namun tantangan dari dalam diri kita sendiri juga amat besar. Karena itu tak cukup kita hanya rajin berdoa, mendengar firman dan menjadi aktivis gereja, sebab kualitas iman baru diuji ketika kita menghadapi tantangan, kesulitan dan bahaya. Saat ini mungkin kita sedang dalam kebimbangan memilih antara tetap mengikut Dia atau mencari selamat, melarikan diri dari pada-Nya. Dia memang tak pernah memaksa untuk tetap tinggal bersama-Nya, kitalah yang pernah memutuskan untuk menjadi murid-Nya. Bila demikian bukankah sudah sepantasnya kita sungguh bertanggung jawab atas pilihan kita? Yesus tak akan pernah mengecewakan! (DBR)



MENERIMA DAN MEMBERI!

Efesus 2:1-10

Kegiatan orang beriman yang paling sering dilakukan adalah menerima. Menerima tanpa diikuti kegiatan memberi bisa menjadi sangat berbahaya. Mengapa? Karena kemungkinan besar orang itu belum pernah tersentuh oleh kasih karunia Tuhan. Allah memberikan keselamatan kepada kita dengan cuma-cuma. Oleh karena itu Paulus berkata di ayat 8 bahwa karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus terdorong oleh kasih-Nya dan seutuhnya, dari awal sampai akhir, adalah pekerjaan Allah. Oleh karena itu, dengan diselamatkannya kita, maka kita telah menjadi milik Allah

(I Korintus 3 : 23). Sebagai milik Kristus kita seharusnya dapat berkata seperti rasul Paulus bahwa kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, ““Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20 : 35). Mengapa berbahagia? Karena dengan berbagi anugerah dan pemberian Allah kepada orang lain kita menyatakan diri kita sebagai milik Kristus yang telah diubah oleh kasih-Nya. Marilah kita sebagai orang beriman giat memberi karena kita telah menerima segala sesuatunya dari Tuhan lebih dulu. Tangan yang tergenggam tidak bisa memberi atau menerima. (DBR)



SEMANGAT NATAL

Lukas 2 : 1-7

Waktu pendaftaran Yusuf dan Maria jatuh bersamaan dengan waktu untuk melahirkan. Yusuf menjadi kebingungan, karena tidak ada penginapan yang mau menerima mereka dengan alasan sudah penuh. Pemilik penginapan tidak mau menanggung resiko dengan perempuan yang melahirkan di penginapannya. Banyak orang lain bisa menginap dan membayar tanpa harus merepotkan dirinya. Oleh pertimbangan demikian itu, Yusuf mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat bagi Maria, wanita yang dicintainya. Akhirnya ditemukan sebuah kandang domba yang sebenarnya tidak layak untuk menginap atau melahirkan. Tetapi, ternyata tempat bersalin yang sangat sederhana itu sesuai dengan rencana Allah. Anak itu akan menjadi besar dan akan dapat menghayati nasib orang yang tersingkir dan terasingkan. Inilah berita Natal yang seharusnya dirayakan bukan dengan pesta meriah tetapi dengan memperhatikan mereka yang miskin, yang terjepit dan terbeban. Pada setiap perayaan Natal baik di desa atau di kota sebaiknya dirayakan dengan sederhana dan bertujuan membuka hati setiap orang beriman untuk menolong orang lain yang tertimpa berbagai macam krisis. Memang tidak semua orang dapat ditolong dan tidak semua kita mampu, Mungkinkah kita memiliki sedikit tetapi tidak rela berbagi? Rela berbagi itulah semangat Natal. (DBR)



ARTI NATAL

Yohanes 3 : 3-7

Natal sebenarnya mempunyai makna yang lebih dalam dari pada sekedar merayakan kelahiran Yesus Kristus ke dunia ini. Bila kita perhatikan yang dikatakan Alkitab, pada peristiwa Natal ada 2 kelompok orang yang datang mendapatkan bayi Yesus. Yang pertama adalah orang Majus yang membawa persembahan. Yang kedua adalah para gembala di padang sekitar tempat kelahiran Yesus. Setelah mereka melihat atau bertemu secara pribadi dengan Yesus, yang terjadi pada kedua kelompok itu adalah perubahan hidup. Mereka menjadi dipenuhi sukacita dan tidak tahan untuk tidak memberitakan kabar kelahiran Yesus. Sebenarnya itulah arti Natal sesungguhnya dan arti dari menjadi orang Kristen, yaitu perjumpaan pribadi dengan Yesus yang membawa akibat berupa perubahan hidup. Kemudian dalam masa hidupnya di dunia, Yesus secara terus-menerus juga menekankan hal ini. Setiap kali DIa melakukan mujizat, pasti selalu didahului dengan perjumpaan pribadi antara Yesus dan orang yang menerima mujizat. Perubahan hanya bisa terjadi setelah seseorang berjumpa secara pribadi dengan Yesus. Saulus, berubah menjadi Paulus setelah dia berjumpa secara pribadi dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik. Jadi setiap orang yang mau menjadi orang Kristen, pertama-tama perlu berjumpa secara pribadi dengan Yesus dan kemudian terjadi perubahan dalam hidupnya yang nyata dan dapat dilihat orang lain. (cubs)



NAVIGASI

Amsal 3 : 5

Pernahkan kita berpikir betapa hebatnya seorang pilot? Ia bukan hanya dapat mengemudikan sebuah pesawat terbang, tetapi ia bisa membawa kita sampai ke tujuan yang kita ingin kunjungi. Padahal kalau kita perhatikan di udara tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang mengarahkan seorang pilot untuk menuju ke suatu tempat. Lalu bagaimanakah cara seorang pilot bisa membawa pesawat sampai ke tujuan? Dalam mengemudi pesawat terbang seorang pilot dibantu dengan sebuah alat yang bernama navigasi. Alat inilah yang menuntun seorang pilot menuju ke tempat tujuan. Dan orang yang mengarahkan disebut seorang navigator. Bila seorang pilot mendengarkan perkataan seorang navigator maka pesawat itu akan sampai ke tujuan. Bila seorang pilot tidak mau mendengarkan petunjuk seorang navigator maka ia akan membawa pesawat itu ke tempat yang salah, atau bahkan pesawat itu hanya akan berputar-putar di udara saja. Hidup kita seperti layaknya pesawat terbang, dan yang menjadi pilot adalah diri kita sendiri. Sedangkan yang menjadi navigatornya adalah Tuhan Yesus. Bila kita ingin berada di tempat yang terindah maka kita harus mendengar perkataan Tuhan Yesus. Ia akan mengarahkan hidup kita menuju ke tempat itu. Bila kita bebal tidak mau mendengarkan suara-Nya maka hidup kita akan mengarah kepada penderitaan. Percayalah dan lakukanlah perintah-Nya maka kebahagiaan akan kita terima. (Giant)



MAWAR UNTUK IBU

Efesus 6 : 2

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya, tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu." Pria itu tersenyum dan berkata, "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau." Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya. Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, "Ya, tentu saja. Maukah Anda mengantarkan ke tempat ibu saya?" Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, di mana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya. (FF)



INGAT KEBAIKAN BUKAN KESALAHAN


Yohanes 8 : 7

Dari setiap orang yang ada di dunia ini pasti ada keburukan dan ada kebaikannya. Pembunuh terkejam pun ada sisi baiknya. Dermawan tersaleh pun ada sisi buruknya. Banyak orang lebih suka melihat keburukan dari orang lain dan melupakan kebaikannya. Memang ada pepatah, “karena nila setitik, rusak susu sebelanga”, sekali perbuatan buruk merusak kebaikan bertahun-tahun. Alkitabpun mengatakan demikian (baca Yehezkiel 18 : 21-24). Tetapi bacaan hari ini mengajak kita untuk mengingat kebaikan orang lebih dari pada kesalahan atau keburukannya. Tidak ada orang yang sempurna. Lebih baik kita berkaca dulu, apakah kita sendiri tidak pernah salah? Atau tidak punya keburukan dalam sikap dan tabiat kita? Selain Yesus tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Mari mulai hari ini kita belajar mengingat kebaikan yang sudah orang lakukan pada kita lebih dari keburukannya. (cubs)



PERISTlWA KECIL YANG MEMPUNYAI ARTI

Lukas 13 : 18-21

Pada suatu kesempatan saya mengikuti sebuah pendalaman iman selama kurang lebih satu minggu. Pada saat itu ada satu kalimat indah yang diberikan kepada kamI untuk direnungkan. Kalimat itu berbunyi, "Coba mendengar apa yang tidak kelihatan.". Dalam kesempatan itu kami diminta berjalan berkeliling dan mengamati semua hal yang ada di dalamnya. Lalu kami diminta memusatkan perhatian pada sesuatu yang menarik. Sesuatu itu kemudian direnungkan. Dalam bagi pengalaman, ada pelbagai pengalaman, ada pelbagai refleksi yang menarik dari pelbagai hal yang diamati. Misalnya, ada orang yang mengamati pot bunga yang sangat indah dan bagus namun bunganya layu dan kering, sebagai lambang penampilannya yang bagus tapi hatinya hampa. Untuk menjelaskan Kerajaan Allah, Yesus menggunakan contoh-contoh sederhana yang dekat kehidupan manusia seperti biji sesawi dan ragi. Dengan perumpamaan ini Yesus mau menunjukkan bahwa Kerajaan Allah itu tidak dapat dijelaskan secara tuntas atau digambarkan dengan bahasa manusia. Tetapi kita dapat mengenal sorga itu melalui tanda-tanda duniawi. Tanda-tanda itu dapat berbicara tentang diri kita dan Kerajaan Allah. Teman-teman, apa yang kita pelajari dari kedua perumpamaan ini? Pertama kita belajar bahwa peristiwa-peristiwa sekecil apapun kadang-kadang memberikan kepada kita sebuah makna yang mendalam tentang kehidupan di dunia ini dan di akhirat nanti. Hargailah setiap peristiwa, perjumpaan, komunikasi dan aktivitas yang kita lakukan. Sama seperti ragi, kita sebagai orang beriman dipanggil untuk memberi pengaruh baik di tempat tinggal kita lewat hal-hal kecil yang kita lakukan, kata-kata sederhana yang kita katakana, lewat cara hidup kita yang biasa namun penuh iman kesetiaan dan cinta. (DBR)



NYANYIAN UKTUK TUHAN

Mazmur 13

Pujian kepada Allah bisa dalam bentuk sebuah nyanyian. Gereja-gereja di kota umumnya mempersiapkan kebaktian Natal dengan memilih pujian dari jauh hari dan paduan suara sudah berlatih dua atau tiga bulan. Mereka ingin tampil yang terbaik. Paduan suara biasanya terdiri dari sopran, alto, tenor dan bas. Bagaimana dengan persiapan Natal di desa yang sebagian besar anggotanya buta aksara? Mereka juga tidak tahu not. Namun hal itu tidak menghalangi mereka untuk memuji Tuhan. Mereka dengan gembira belajar menghafal lagu pujian. Pemimpin melatih lagu tersebut sampai mereka hafal baik syair maupun lagunya. Yang mengherankan, mereka tidak memerlukan waktu lama untuk bisa menyanyi dengan kompak. Mereka umumnya di tempat pekerjaan masing-masing tanpa malu-malu menyanyi dan menghafal sehingga pada waktu latihan bersama kesalahan bisa dikoreksi. Mereka sungguh mencoba menghayati lagu itu pada waktu menyanyi.. Suara mereka menggetarkan kalbu karena dinyanyikan dalam kesederhanaan. Pemazmur ternyata juga tergerak untuk menyanyi bagi Tuhan karena Tuhan telah berbuat baik kepadanya. Salah satu cara mengucap syukur kepada Allah adalah dengan menyanyi. Bagi orang Kristen menyanyi merupakan bagian dari kehidupan. Tanpa lagu pujian, iman kita bisa menjadi layu dan kering. (DBR)



BERSERU KEPADA TUHAN

Yeremia 33 : 3

Apakah saat ini merupakan saat yang sangat berat buat Anda? Apakah beban ekonomi, hubungan dengan orang lain, keadaan rohanimu sedang ada pada titik terendah? Jawabnya untuk kelepasan hanya satu! Berserulah kepada Tuhan dan Dia akan menjawab Anda. Jawaban-Nya mungkin tidak sesuai dengan harapan Anda, tidak mengapa, percaya saja bahwa jawaban-Nya lebih baik dari harapan terbaik Anda. Dia tahu setiap anak-Nya. Dia berkata, ”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7 : 11). Jadi bila kita menghadapi masalah, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berseru kepada Tuhan dan kemudian melakukan setiap langkah yang diperintahkan-Nya. (cubs)



ANAK GELAP

Efesus 5 : 8

Dalam ayat renungan kita hari ini di katakan, ”Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.” Rasul Paulus menegaskan bahwa kita dahulu adalah kegelapan, ia tidak berkata kita hidup dalam kegelapan. Ada perbedaan antara kegelapan dan hidup dalam kegelapan. Bila kita hidup dalam kegelapan, belum tentu semua orang yang ada di dalamnya adalah kegelapan, tapi ada kemungkinan juga ada orang terang yang jatuh dalam kegelapan. Rasul Paulus mengingatkan dahulu kita adalah kegelapan, tetapi sekarang kita adalah terang di dalam Tuhan. Bila kita adalah terang maka kita harus memiliki hidup anak-anak terang. Jangan sampai kita adalah terang tapi hidup kita masih anak-anak gelap. Kita masih mempraktekkan cara-cara hidup anak gelap. Apa saja yang dilakukan anak-anak kegelapan? Ada empat hal yang dilakukan anak-anak kegelapan.

 Tidak bisa melihat ke atas, maksudnya setiap anak kegelapan tidak dapat melihat keberadaan Tuhan. Karena dosa membuat mata mereka menjadi buta, sehingga mereka tidak bisa melihat Allah. Mereka hidup hanya mengandalkan kekuatannya sendiri. Mereka percaya tanpa Tuhan mereka dapat melakukan semua perkara.

 Tidak bisa melihat orang di sekelilingnya, maksudnya setiap anak kegelapan lebih memiliki sifat egoisme. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak mau tahu akan keberadaan orang lain. Ini sangat bertentangan dengan prinsip kekristenan yang mengutamakan kasih.

 Tidak bisa membedakan kebenaran, maksudnya setiap anak kegelapan tidak dapat membedakan mana yang baik atau jahat, mana yang benar dan mana yang salah. Bagi mereka semuanya benar meskipun pada kenyataannya salah. Semua yang jahat mereka kerjakan meskipun mereka tahu itu adalah kejahatan.

 Tidak bisa melihat keadaan di sekitarnya, maksudnya setiap anak kegelapan tidak dapat berjalan pada jalan yang benar. Karena mata hatinya dibutakan oleh dosa maka mereka berjalan hanya meraba-raba, tanpa tahu pasti arah dan tujuan hidup mereka. (Giant)



CUKUP ITU BERAPA

Filipi 4 : 11-13

Paulus ingin mengingatkan kepada jemaat Filipi dan kita semua saat ini tentang ukuran kecukupan dalam hidup seseorang. Berapakah cukup bagi Anda? Bila Anda mendapat seratus ribu rupiah per bulan, apakah cukup? satu juta..10 miliar..?? Dalam kehidupan nyata sering kita temui bahwa berapapun pendapatan seseorang tidak pernah cukup buat orang itu. Orang yang sudah berpenghasilan sangat besarpun masih berusaha mendapat lebih lagi karena tidak pernah merasa cukup. Yang paling benar dan paling berkenan kepada Tuhan adalah ketika kita, seperti Paulus, mau belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Bukan berarti kita boleh bermalas-malasan, tetapi janganlah kita menjadi dikendalikan dengan harta milik kita. Pada saat kita sudah bekerja keras sekuat tenaga, tetapi penghasilan kita tidak terlalu banyak, bersyukurlah dan cukupkan diri dengan penghasilan tersebut. Sedapat mungkin jangan berhutang, itu yang Paulus maksud. Mari kita belajar mencukupkan diri dengan apa yang kita punya. Bila punya seratus jangan belanja seribu, itu namanya besar pasak dari pada tiang. Belajar mendahulukan Tuhan dan setelah itu belajar menabung. Baru kemudian pakai secukupnya saja. (cubs)



KONSISTEN

Yesaya 41 : 10

Suatu ketika ada seorang yang takut akan Tuhan hidup di tengah-tengah kumpulan orang-orang yang menyembah dewa. Di desa itu hanya dia yang percaya kepada Tuhan sedangkan yang lain penyembah berhala. Suatu ketika Tuhan berkata kepada dia, ”Anakku yang setia, aku ingin memberitahukan kepadamu bahwa besok Aku akan membuat air sungai yang biasa diminum orang-orang itu menjadi air yang dapat membuat orang menjadi gila bila mereka meminum air tersebut. Oleh sebab itu, malam ini kamu harus mengisi penuh gentong-gentongmu sehingga besok kamu tidak minum air itu.” Lalu orang itu melakukan seperti perintah yang dikatakan oleh Tuhan. Setelah orang itu mengisi penuh gentong-gentongnya maka Tuhan membuat air sungai menjadi air yang dapat membuat orang menjadi gila bila meminumnya. Keesokan harinya penduduk desa itu mengambil air yang ada di sungai itu. Setiap orang yang meminum air itu menjadi gila, sampai semua penduduk desa itu menjadi gila, kecuali orang percaya itu. Saat siang hari orang percaya itu keluar rumah dan ia menemukan bahwa semua penduduk desa itu telah menjadi gila. Setiap ketemu orang, orang percaya itu dikatai ”kamu gila, kamu gila”. Karena tidak tahan oleh ejekan penduduk desa yang telah gila itu, maka akhirnya ia memutuskan untuk meminum air sungai itu juga, sehingga orang percaya itupun menjadi gila juga.

Cerita di atas mengisahkan orang percaya yang tidak memiliki iman yang kuat. Ia tidak tahan oleh tekanan sehingga ia mengikuti apa yang orang perbuat meskipun ia tahu bahwa itu salah. Ada banyak orang Kristen yang memiliki sikap yang seperti ini. Karena mereka tidak tahan oleh tekanan maka mereka melepaskan iman mereka dan mengikuti orang dunia. Ayat renungan kita hari ini mengingatkan bahwa Allah akan senantiasa menyertai kita, Ia akan meneguhkan, Ia akan menolong kita dan memegang kita dengan tangan kanan-Nya. Oleh sebab itu, janganlah menyerah meskipun tekanan menghimpit kita, percayalah pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. (Giant)



PERSEMBAHAN YANG SALAH

Yesaya 43 : 22-25

Usaha menyucikan diri dari segala kesalahan dan dosa sudah dilakukan orang sepanjang zaman. Rasa bersalah dan berdosa ini telah membuat hidup tidak tenteram. Untuk menenteramkan kegelisahan hati banyak orang memberikan korban sajian ataupun mengadakan puasa dengan harapan bahwa Allah akan berkenan mengampuninya. Sebagian orang memandang Allah berdiam di tempat-tempat keramat, sehingga sajian dan korban dipersembahkan di sana. Tuhan Allah menjelaskan dengan tegas bahwa Dia yang berkuasa atas langit dan bumi tidak ingin memberati umat. Justru Tuhan bermaksud mengangkat beban hidup orang yang mau bersandar kepada-Nya. Bukan persembahan atau korban sajian yang menyebabkan Allah memberikan pengampunan, tetapi karena inisiatif dan anugerah-Nya. Tuhan berkata, "Akulah yang menghapus dosa... dan tidak mengingat dosamu.” (Yesaya 43 : 25). Pengampunan diberikan Allah karena Dia memang mengasihi manusia. Firman Allah berkata bahwa Tuhan merasa diberati oleh hati manusia yang senantiasa cenderung kepada dosa. Oleh karena itu, Allah membukakan pintu pengampunan kepada semua orang untuk datang kepada-Nya. Janganlah kita berpendapat bahwa Allah mau mengampuni karena kita memberikan persem¬bahan yang cukup kepada-Nya. Bagi orang yang miskin, firman Tuhan ini suatu berita yang menggembirakan sekali.Bagaimana mereka memperoleh pengampunan Allah jika keselamatan berdasarkan atas persembahan yang berjumlah besar? Firman Tuhan hari ini sangat melegakan hati orang papa. (DBR)



PILIHAN ALLAH

I Petrus 2 : 9

Bila mungkin Anda sedang resah, tidak berpengharapan, orang-orang yang Anda andalkan meninggalkan Anda sendirian di tengah masalah yang begitu berat, ingatlah bahwa Anda adalah pilihan Allah, kepunyaan Allah. Biarpun seluruh dunia berkata Anda tidak berguna, tidak ada harganya, selalu ingat dan percaya bahwa buat Allah Anda sangat berharga, bahkan sangat mahal, karena untuk mendapatkan Anda sebagai kepunyaan-Nya, Dia harus menebus dengan Putra-Nya mati di kayu salib. Jangan ragu, jangan bimbang, Anda kepunyaan Tuhan. tidak ada seorangpun yang bisa merebut dari pada-Nya. (cubs)



SIAPA ANDALANMU??

Yeremia 9 : 23-26

Pernahkah Anda mendengar cerita humor dari tiga anak yang berbangga dengan ayah mereka? Anak pertama berkata bahwa ia berbangga. karena ayahnya adalah seorang pejabat tinggi. Anak kedua lebih berbangga lagi karena ayahnya seorang penasehat presiden. Lalu, anak ketiga berkata, "Ayahku lebih hebat dari semua karena ia selalu bercakap-cakap dengan Tuhan sebelum berkhotbah.r! la adalah seorang anak pendeta. Meski humor, namun ada benarnya. Siapakah yang Anda andalkan dalam hidup ini? Harta atau gelarkah? Paulus berkata, "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan",

(I Korintus 1 : 31). Sudahkah Anda mengandalkan Tuhan dalam segala aktivitas sehari-hari? Biarlah lewat renungan firman hari ini, kita mengenal apa kesukaan Tuhan bagi orang- orang yang mengandalkan Dia. Mari, jadikanlah Saat Teduh hari ini sebagai bekal bagi masa depan. (DBR)



GIAT MENDENGARKAN

Lukas 10 : 38-42

Ayat ini mengatakan bahwa Marta bukan hanya sibuk tetapi sibuk sekali melayani. Saya membayangkan Marta bukan berjalan masuk dapur keluar dapur, tetapi ia lari bolak balik ke dapur dan kesana kemari. Melihat begitu banyak tamu ia merasa kewalahan, tidak sanggup meneruskan. Nampaknya Tuhan Yesus tidak peduli dengan keadaannya dan membiarkan Maria, saudaranya, duduk di dekat kaki-Nya. Jadi Marta menghampiri dan menegur, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Saya mempunyai seorang teman yang lebih sibuk dari pada Marta. la seorang gembala jemaat yang juga sibuk di beberapa yayasan. Dia sempat memperhatikan wajah istrinya yang makin pucat dan tubuhnya makin kurus. Suatu hari istrinya jatuh pingsan, teman saya sadar. Ia telah mengabaikan istri dan keluarganya serta ia sudah lama tidak membaca firman Allah untuk diri sendiri. Mendengar keluhan Marta, Yesus menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu, Maria telah memilih bagian yang terbaik…”. Keadaan demikian itu bisa terjadi dengan kita yaitu kita sibuk dengan pelbagai kegiatan dari pagi sampai malam, sehingga tidak ada waktu untuk diri sendiri dan untuk keluarga. Yang lebih menyedihkan kita tidak ada waktu untuk Tuhan. Jangan kita kuatir dan gelisah seperti Marta tetapi biarlah kita duduk mendengarkan Tuhan seperti Maria. Giat mendengarkan Tuhan adalah bagian yang sangat penting untuk Marta dan untuk kita juga. (DBR)



HITUNG BERKAT

Filipi 4 : 8

Ada lagu ‘jadoel’ yang berkata, “Hitung berkat satu persatu,…nanti engkau heran lihat jumlahnya.”. Memang, bila kita mengingat kebaikan yang Tuhan sudah lakukan dalam hidup kita satu persatu, jumlahnya sangat banyak sekali. Tetapi sangat disayangkan lebih banyak orang yang hanya melihat, memikirkan dan berfokus hanya kepada masalah, kerugian, beban dan semua yang negatif alias “kutuk”. Mengapa tidak memikirkan berkat, anugerah dan kebaikan Tuhan? Firman hari ini mengingatkan untuk memikirkan semua hal yang baik, yang benar…Mari kita belajar melakukannya dan lihat betapa itu dapat membawa perubahan hidup yang drastis. (cubs)



GIAT MEMGAMPUNI

Matius 18 : 21-35

Setiap kali saya rnembaca tentang penghapusan hutang seorang hamba yang berhutang sepuluh ribu talenta,, saya selalu tidak habis mengerti jalan pikirannya. Nampaknya ia memiliki hati batu atau lebih tepat lagi, hati yang jahat. Bagaimana mungkin seseorang yang baru saja mengalami peng¬hapusan hutang yang demikian besarnya tega berbuat begitu kejam ter¬hadap kawannya yang hutang demikian kecil kepadanya? Orang macam apa dia sehingga tega berlaku kejam terhadap kawannya sendiri? Perumpamaan ini timbul menanggapi pertanyaan Petrus, ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sarnpai tujuh kali?”. Mungkin Petrus mengharap pujian dari gurunya karena ia bersedia mengampuni saudaranya tujuh kali, bukan hanya dua kali atau tiga kali. Bagi saya sikap Petrus ini sudah luar biasa hebat! Ternyata jawaban Tuhan jauh lebih mengejutkan, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.". Bukankah ini permintaan yang mustahil? Tuhan menghendaki suatu pengampunan yang tidak ada batasnya! Jika terhadap kesalahan atau dosa seorang saudara kita harus bersikap begitu luar biasa sekali, apalagi terhadap kesalahan istri, suami, orang tua atau seorang anak yang lebih dekat dengan kita? Kita harus se-lalu mengingatkan diri bahwa status dosa kita terhadap Allah sama seperti hamba yang dihapuskan hutangnya yang begitu banyak itu. Apakah kita juga memiliki hati batu atau hati yang penuh dendam? Dalam doa ‘Bapa Kami’, Tuhan Yesus mensyaratkan kemampuan atau kesudian kita mengampuni ini untuk pengampunan kita. Orang beriman harus giat mengampuni tanpa batas. (DBR)

DOA AKHIR TAHUN

I Tesalonika 5 : 18

Kami mengucap syukur akan tempat di mana kita berada. Untuk kasih yang mempersatukan kami satu sama lain. Untuk perasaan damai pada hari ini, untuk harapan yang kami dapat dalam menanti esok hari. Untuk kesehatan, pekerjaan, makanan dan langit biru yang membuat hari-hari kami indah. Lindungi teman-teman kami, biar kami berhati lembut terhadap musuh-musuh kami. Berkatilah kami jika mungkin dalam kelakuan kami yang sudah berusaha keras menjadi baik. Jika tidak, berilah kami kemampuan menghadapi apa yang akan terjadi, supaya kami menjadi berani menghadapi risiko, tetap setia dalam kesengsaraan, berkepala dingin, menghadapi kegusaran dan kemarahan, sampai pada gerbang kematian, tetap mengasihi satu sama lain. (DBR)


merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman

Jika aku menghitung hari-hari akhir ini, kita sudah mendekat pada hari NATAL. Rasanya begitu cepat, sepertinya baru saja kita memasuki bulan pertama tahun 2010, sekarang kita sudah menginjak bulan terakhir dari tahun 201O. Apa kamu juga merasa bahwa hari-hari lewat dengan cepat? Tetapi bukankah itu berarti bahwa Tuhan juga cepat akan datang untuk kedua kalinya, untuk menjemput anak-anak-Nya yang la kasihi? Itu yang aku sadari, teman. Kita memuji dan bersyukur untuk-Nya. Sebentar lagi kita memasuki tahun 2011 oleh kasih-Nya. tetapi kita menghadapi peringatan hari NATAL 2010 dahulu. Untuk memberi arti akan hari NATAL yang kita rayakan, saya kira kita memberi tempat dahulu pada Kristus. Karena bukan hari NATALnya yang kita rayakan, tetapi Kristusnya yang ki¬ta sambut. Teman, banyak juga orang-orang yang tidak merayakan hari NATAL karena keadaan mereka; berada di pengungsian karena bencana alam yang sekarang melanda di mana-mana di negeri kita ini. Sedih mengingatnya. Bukannya Tuhan tidak mengetahui ini semua. Kita percaya akan rencana Tuhan untuk kita semua. Peringatan NATAL di dalam keluargaku tidak akan berbeda dengan tahun-tahun lalu, sederhana. Keluarga akan berkumpul sesudah pulang dari gereja mengikuti kebaktian NATAL. Sederhana dan prihatin akan keada¬an ekonomi dan kesehatan masing-masing, Juga karena kami kehilangan beberapa anggota keluarga untuk merayakan bersama. Yang penting adalah Tuhan memberi kita hadiah yang indah dan sungguh berharga dan mulia, tak boleh dilupakan, kelahiran Anak-Nya. "Karena begi¬tu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3 : 16). Hadiah itu untuk kita orang berdosa. Sebuah hadiah untuk menyelamatkan kita, karena itu rencana-Nya. Hadiah dari Allah Bapa yang diberikan penuh kasih kepada dunia (Efesus 1 : 4,5; 3 : 11). Hadiah penuh kasih harus diterima dengan penuh sukacita. Marilah kita mengucapkan "Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!" (II Korintus 9 : 15). Pada hari NATAI pasti kau menyediakan masakan istimewa kesukaan anak-anak dan cucu-cucu, yang kali ini merayakan di tempatmu? Kita mengingat yang paling utama; dengan mata dan hati terbuka menerima NATAL sebagai respon akan HADIAH dari Allah Bapa, yaitu Anak-Nya. Fokuslah, kau dan keluarga, akan motivasi untuk menghormati Bayi Yesus yang bertumbuh menjadi besar dan mati untuk semua dosa kita.

Marl kita berdoa: Tuhan Juruselamat kami, Engkau datang untuk menebus kami semua, supaya kami berada dalam terang-Mu selalu. Terima kasih Yesus. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.


Salam

Debora

dd

JENIS MAKANAN AJAIB UNTUK  USIR VIRUS
Menurut para ahli kesehatan dengan pendekatan holistik alami, menjaga kekebalan tubuh sebenarnya dapat dimulai dengan memelihara dan mempertahankan kesehatan sistem pencernaan. Dengan kondisi sistem pencernaan yang baik, penyerapan nutrisi dari setiap makanan yang dicerna menjadi lebih mudah. Pencernaan yang sehat juga dapat menetralisasi racun serta melawan bakteri dan virus yang membahayakan tubuh.

Supaya sistem pencernaan tetap oke, ada banyak cara bisa dilakukan selain makan secara teratur dengan gizi berimbang. Salah satunya adalah mengonsumsi jenis-jenis makanan yang meningkatkan kekebalan. Berikut adalah tujuh jenis makanan yang membuat tubuh Anda secara alami mampu menolak penyakit.

1. Bawang putih: Bahan aktifnya, allicin, berperan sebagai antivirus dan antibakteri. Zat ini dapat membersihkan hati sehingga pada gilirannya akan membersihkan darah serta merangsang produksi sel darah putih.

2. Jahe: Tumbuhan ini mengandung sejumlah zat penting yang dapat menghangatkan tubuh, membuat badan berkeringat, mengatasi demam, dan menetralisasi racun. Jahe juga memicu pelepasan lendir dan efektif untuk melegakan pernapasan dan saluran paru. Jahe juga sering digunakan untuk obat sakit perut karena fungsinya sebagai pembersih.

3. Madu: Cairan ini adalah antibiotik alami sekaligus sebagai antiseptik. Madu juga mengandung zat pemacu kekebalan tubuh serta beragam vitamin dan mineral seperti B-kompleks, vitamin C, D, E, dan propolis. Madu juga dapat mengatasi problem tenggorokan, alergi, asma, dan masalah pernapasan lainnya berkat kemampuannya mengatasi iritasi.

4. Cabai rawit: Makanan yang satu ini memiliki kadar vitamin C, A, B, kalsium, dan potasium tinggi. Selain itu, cabai rawit juga bisa merangsang sirkulasi darah dan dikenal dapat mengobati sejumlah penyakit pencernaan.

5. Acidophilus dan bifidus: Dikenal sebagai bakteri baik, mikroba ini berperan menekan pertumbuhan bakteri jahat dalam usus, memperbaiki fungsi kekebalan serta merangsang produksi vitamin K. Dua jenis bakteri ini dapat ditemukan dalam yogurt atau kefir.

6. Sayuran hijau: Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam mengandung vitamin B12, asam folat, potassium, vitamin A, C, dan K, yang semuanya dikenal bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

7. Asam dan alkalin: Campuran asam atau alkalin yang seimbang diklaim memperbaiki pencernaan dan membantu penyembuhan. Contohnya, Anda dapat membuat minuman perasan lemon yang dicampur air hangat. (FF)

21 Nov 2010

BULAN NOVEMBER

ADAKAH BERSYUKUR DALAM HARI- HARIMU ?


Berapa banyak dari hari-hari dalam kehidupan ini kita dihadapkan pada persoalan-persoalan yang seolah-olah enggan untuk berlalu begitu saja? Tidak sedikit masalah tersebut menimbulkan masalah lainnya. Adakah kita pernah luput dari perasaan kesal dan “pengen marah” saat kita ‘kepepet’ dengan berbagai permasalahan tadi? Belum lagi saat setiap masalah ada bukan karena salah kita. Lumrah jika lontaran-lontaran kekesalan memenuhi pikiran, hati dan mulut. Mengeluh, ataupun memasang tampang mengeluh adalah salah satu cara mengekspresikan betapa kita tidak terima terhimpit permasalahan apalagi bila masalah ‘dilimpahkan’ orang lain. Namun pada saat seperti itu, masih ada suara yang berbisik, “Adakah kasih di hatimu? Di mana kau tinggalkan Aku?”. Tapi, sekali lagi, dengan berbagai macam alasan seperti: “Loh, itu kan bukan salahku, itu kan bukan bagianku.. Kenapa aku yang dipersulit?” atau, “Apa tidak ada yang bisa mengerti kalau aku juga punya masalah?”, dan lain sebagainya. Bersungut-sungut pun berlanjut…Namun suara itu masih saja setia…”Di manakah cahaya-Ku yang telah Kuletakkan di matamu? Di mana cinta-Ku yang Kucurahkan di hati dan mulutmu?”. Dan hati kita pun menjadi berat…berat dengan perasaan malu. Teringat pada kata Paulus kepada umat di Filipi, “…lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda…” (Filipi 2 : 14-15a). Mulut dan hati kita bersukacita saat menaikkan pujian, begitu pula saat pikiran melayang pada kasih-Nya yang ajaib tiada tara …tapi begitu mudahnya kita menodai kemuliaan-Nya dengan bersungut-sungut atas tanggung jawab dan permasalahan yang ada. Memang, beberapa kali kita masih ingat bahwa kita sanggup ini, itu, jago ini, itu…dan kita lupa bahwa sebenarnya kita tidak ada apa-apanya tanpa embel-embel pendidikan, keluarga, status, kekayaan, pekerjaan. Namun, tetap saja kita masih sanggup berdiri tegak dan berkata, “Ya. saat ini saya mau coba menghadapi semuanya –jika perlu: dunia– SENDIRI!”. Dan hasilnya…..? “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30 : 15). Tapi… “Tetapi kamu enggan, kamu berkata: “BUKAN, KAMI MAU NAIK KUDA DAN LARI CEPAT,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: ”KAMI MAU MENGENDARAI KUDA TANGKAS,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi. (Yesaya 30 : 16). Ada banyak yang rela jatuh bangun demi menunjukkan pada dunia bahwa “SAYA SANGGUP DENGAN KEKUATAN SAYA SENDIRI…. INILAH SAYA….(ha..ha..ha)”. Dan saat jatuh…jatuh lebih dalam lagi. Padahal hanya ada satu yang berani berjanji seperti ini, “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11 : 28). Dan janji itu setia. Saat kita mau dengan rendah hati menyerahkan segala beban kepada-Nya, dan mau membiarkan hujan kasih-Nya membasahi dan membilas hati dan pikiran kita, maka benarlah apa yang telah dikatakan-Nya, “…karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.“ (Matius 11 : 29). Tidak perlu ngoyo…tidak perlu stres dan migrain segala. Sebab segala permasalahan menjadi hadiah yang begitu indah dari-Nya, saat kita merasakan betapa lemah lembut kasih-Nya dan betapa rendah hati diri-Nya…Dan yang kita rasakan hanya bahagia, haru dan sukacita… saat itu, segala permasalahan musnah…dan jalan keluar terbentang di muka sana, sebab Dia tidak pernah membiarkan semua pintu dan jendela tertutup bagi yang percaya kepada-Nya. Saat itu, adakah kita tersadar, dengan melepaskan segala kepunyaan kita, segala kedudukan dan keilmuan kita…Kita hanyalah sasaran dari curahan kasih Yesus yang paling besar, dan itu adalah hal yang akan membuat mulut, hati dan pikiran kita bersukacita saat permasalahan menghimpit…“Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

(Matius 11 : 30). (IR)

KASIH

I Korintus 13 : 1-13

Suatu ketika ada seorang raja yang berkata kepada anaknya, ”Anakku, sekarang ayah sudah tua dan sakit-sakitan, hidup ayah tidak lama lagi. Oleh karena itu, ayah berharap kamu menggantikan sebagai raja. Apakah kamu siap?”. ”Sesungguhnya aku belum siap ayah, karena aku masih sangat muda. Tapi bila ayah meminta aku untuk menggantikan maka aku akan berusaha sebaik mungkin.” jawab pangeran. ”Tenang anakku, ayah telah menyiapkan orang-orang yang akan membantumu,” kata raja meyakinkan anaknya. Beberapa bulan kemudian raja meninggal, pangeranpun dilantik menjadi raja. Pada saat diangkat menjadi raja, ia berumur 20 tahun. Lalu ia memanggil orang-orang pandai untuk berkumpul. ”Saya sadar, saya masih muda. Oleh sebab itu, saya minta kalian untuk menuliskan hal-hal yang bijaksana dalam dunia ini,” kata raja baru itu. Kemudian para orang pandai itu mulai menulis dan menyusunnya menjadi buku. Setelah 40 tahun kemudian terkumpullah beribu-ribu buku. Lalu raja itu berkata, ”Tidak mungkin aku harus membaca buku sebanyak ini, sekarang kalian coba ringkas lagi biar aku dapat membacanya. Lalu para orang pandai itu melakukan perintah sang raja. Setelah sepuluh tahun bekerja, para orang pandai itu berhasil meringkas buku-buku itu menjadi 50 buku. ”Itu masih terlalu banyak, saya sudah berusia 70 tahun. Ringkaslah lagi menjadi inti sari dari bijaksana yang ada di dunia.” Maka para orang pandai itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan itu menjadi satu buku. Tetapi pada waktu itu raja sakit parah, maka pemimpin kelompok orang pandai itu memeras lagi menjadi satu pernyataan, ”Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah kasih.”

Memang hanya kasihlah yang bertahan lama. Dengan kasih maka kita akan diingat orang, dengan kasih maka orang melihat Kristus dalam hidup kita. Manusia tidak kekal, tapi kasih kita akan senantiasa diingat oleh orang-orang yang merasakan kasih tersebut. (Giant) 

HIDUP ADALAH SEBUAH TUGAS SEMENTARA

II Korintus 4 : 18

Hidup di bumi adalah sebuah penugasan sementara. Untuk memanfaatkan kehidupan dengan sebaik-baiknya Anda tidak pernah boleh lupa akan dua kebenaran ini. Pertama, dibandingkan dengan kekekalan, kehidupan ini teramat singkat. Kedua, bumi hanyalah sebuah tempat tinggal sementara, jadi jangan terlalu terikat. Mintalah Tuhan menolong agar Anda dapat memandang kehidupan di bumi sebagai kehidupan sementara di negeri asing, bumi bukan rumah yang tetap atau tujuan akhir Anda. Tuhan menghendaki anak-anak-Nya berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang tidak percaya. Orang-orang percaya mengerti bahwa ada yang jauh lebih besar dalam kehidupan ini dari pada sekedar beberapa tahun kehidupan di bumi ini. Jati diri Anda ada pada kekekalan dan kampung halaman Anda adalah sorga. Apabila menggenggam kebenaran ini, Anda akan berhenti mencemaskan tentang ”memiliki segalanya” di bumi. Alkitab berkata, ”Anda adalah duta-duta Kristus”. Tuhan memperingatkan Anda agar tidak terlalu terikat pada apa yang ada di sekitar karena itu hanya sementara. Dengan segala atraksi menarik, media yang menakjubkan, dan pengalaman-pengalaman menyenangkan yang tersedia saat ini, Anda dengan mudah lupa bahwa pengejaran kebahagiaan bukanlah kehidupan seperti itu. Hanya ketika Anda mengingat bahwa kehidupan adalah sebuah ujian, sebuah kepercayaan, dan sebuah penugasan sementara, daya tarik semua hal itu kehilangan cengkeramannya pada kehidupan Anda. Kenyataan bahwa bumi bukanlah rumah akhir Anda menjelaskan mengapa sebagai pengikut Yesus Anda mengalami kesusahan, kesedihan dan penolakan di dunia ini. Hal itu juga menjelaskan mengapa beberapa janji Tuhan seolah tidak terpenuhi, beberapa doa tampak tidak terjawab, dan beberapa keadaan seperti tidak adil. Anda tidak sepenuhnya bahagia di sini karena memang seharusnya demikian! Bumi bukanlah rumah terakhir. Anda diciptakan untuk sesuatu yang jauh lebih baik. Anda akan memiliki saat-saat bahagia di sini, tetapi tidak sebanding dengan kebahagiaan yang Tuhan telah rencanakan bagi Anda. Beranggapan bahwa tujuan Tuhan bagi kehidupan adalah kelimpahan materi, keberhasilan, atau kepopuleran seperti didefinisikan dunia adalah sebuah kesalahan fatal. Hidup berkelimpahan tidak ada hubungannya dengan kelimpahan materi, dan kesetiaan kepada Tuhan tidak menjamin keberhasilan dalam karier atau bahkan pelayanan. Jangan pernah memfokuskan pada mahkota-mahkota sementara. Jutaan orang setia telah menjadi martir, kehilangan segalanya, atau mati tanpa apa-apa. Namun, akhir kehidupan mereka bukanlah akhir segala-galanya. Di mata Tuhan, pahlawan-pahlawan iman terhebat bukanlah mereka yang mencapai kelimpahan, keberhasilan, dan kuasa dalam hidup ini, tetapi mereka yang memperlakukan kehidupan ini sebagai penugasan sementara dan melayani dengan setia, berharap pada upah yang dijanjikan di sorga. Keberadaan Anda di bumi bukanlah cerita lengkap kehidupan Anda. Anda harus menunggu sampai mencapai sorga untuk keseluruhan babnya. Diperlukan iman untuk hidup di bumi sebagai perantau.

Ketika kehidupan menjadi berat, ketika keraguan melanda, atau ketika berpikir apakah kehidupan bagi Kristus sungguh sebanding usaha Anda, ingatlah bahwa Anda belum sampai di rumah Anda yang sebenarnya, rumah di sorga. Saat kematian berarti saat pulang ke rumah Bapa di sorga.(GKG)


DAHULUKAN ALLAH ...

Matius 6 : 33

Ada seseorang yang tak punya makanan apapun untuk keluarganya. Ia masih punya bedil tua dan tiga butir peluru. Jadi ia putuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk makan malam. Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci dan ia tembak kelinci itu tapi luput. Lalu ia melihat seekor bajing, dia tembak tapi juga luput lagi. Ketika ia jalan lebih jauh lagi, dilihatnya seekor kalkun liar di atas pohon dan ia hanya punya sisa sebutir pelor. Tapi terdengar olehnya suatu suara yang berkata begini. "Berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.". Namun, pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang adalah lebih menguntungkan. Senapannya ia turunkan dan dibidiknya rusa itu. Tapi lantas ia melihat ada ular berbisa di antara kakinya, siap-siap untuk mematuknya, jadi dia turunkan lebih ke bawah lagi, mengarah untuk menembak ular itu. Tetap, suara itu masih berkata kepadanya, "Aku bilang 'berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.'" Jadi orang itu memutuskan untuk menuruti suara itu. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapan itu tinggi ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar itu. Peluru itu mental dari kalkun itu dan mematikan rusa. Pegangan senapan tua itu lepas, jatuh menimpa kepala si ular itu dan membunuhnya sekali. Dan, ketika senapan itu meletus, ia sendiri terpental ke dalam kolam. Saat ia berdiri untuk, melihat sekelilingnya, ia dapatkan banyak ikan di dalam semua kantungnya, seekor rusa, dan seekor kalkun untuk bekal makanannya. Ular (Iblis) mati konyol sebab orang itu mendengarkan suara Allah. Berdoalah sebelum kau lakukan apapun, bidik dan arahkan ke atas pada tujuanmu, dan tinggallah terpusat pada Allah. Jangan kau dikecil hatikan oleh siapapun mengenai masa lampaumu. Masa lampau itu memang tepatnya begitu - "sudah lewat, sudah lampau." Hidupilah setiap hari sehari demi sehari. Dan ingatlah bahwa hanya Allah yang tahu masa depan kita dan bahwa Ia tidak akan membiarkanmu melewati daya tahanmu. Janganlah memandang pada sesamamu untuk meminta berkat melainkan lihat dan bergantungkah pada Tuhan. Ia bisa membuka pintu-pintu bagimu yang cuma Ia saja yang bisa lakukan. Pintu-pintu yang bukan kau masuki dengan menyelinap, melainkan yang hanya Ia yang sudah persiapkan bagi dan demi kamu. Jadi, tunggulah, tenanglah, sabarlah: dahulukan Allah dan lain-lainnya akan nyusul dengan sendirinya. (IR)



PRUNING (PEMBERSIHAN)

Yohanes 15 : 2

Firman Tuhan mengatakan bahwa ranting yang berbuah perlu dibersihkan (prune) supaya buahnya jauh lebih banyak dan lebih bagus. Apa maksudnya pruning? Pruning artinya pada ranting tersebut bila ditemukan parasit, benalu atau ‘makhluk’ asing yang tidak sesuai akan dipotong, dicabut dari ranting tersebut. Mengapa demikian? Karena ‘makhluk’ asing tersebut mengambil, mencuri makanan yang seharusnya diserap oleh ranting asli sehingga dia tidak bisa berbuah lebih lebat lagi. Dengan adanya ‘makhluk’ asing tersebut ranting yang asli akan mengalami banyak gangguan bahkan bisa jadi ranting itu mati atau jadi kering. Demikian juga dengan kerohanian kita. Bila kita tidak mau di pruning akibatnya kita akan jadi orang Kristen ‘kerdil’, artinya walaupun sudah lama menjadi orang Kristen tetapi tidak bertumbuh menjadi dewasa karena banyak penghalang. Apa saja penghalang yang mungkin mengganggu pertumbuhan rohani kita? Di antaranya dosa yang belum diakui, kutuk keturunan, gambar diri yang salah, kepahitan, pengalaman masa lalu, kepandaian ilmu pengetahuan, dan banyak lagi. Bagaimana pruning rohani dilakukan? Seperti yang dikatakan firman Tuhan bahwa kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus dan saudara seiman serta kesediaan dan kemauan kita untuk melakukan apa yang diperintahkan sehingga pembersihan itu dapat terjadi. Contoh, bila selama ini kita tidak bisa mengampuni orang lain dan kemudian kita menyatakan mau di pruning, maka kita akan dibimbing oleh Roh Kudus lewat orang lain untuk belajar mengampuni. Bila kita dengan rendah hati mau mengikuti bimbingan itu maka kita akan dibersihkan dari segala sakit hati dan kepahitan yang ada.

Itu sebabnya Yesus menyebut pengikut-Nya dengan kata ‘murid’ karena itulah yang Dia inginkan. Seorang murid akan melakukan apa yang diajarkan gurunya. Begitu juga kita. Orang Kristen sejati adalah murid Kristus, yaitu orang-orang yang melakukan apa yang diajarkan Yesus. Salah satu pengajaran Yesus adalah memikul salib dan menyangkal diri. Untuk bisa dibersihkan kedua hal tersebut teramat sangat penting. Tanpa penyangkalan diri tidak mungkin seorang mau dibersihkan. Apa sih penyangkalan diri? Apakah saya harus berkata bahwa saya bukan saya? Tidak seperti itu. Penyangkalan diri adalah perjuangan melawan ego kita, melawan kebenaran diri di atas firman Tuhan. Contohnya, seperti dikatakan di atas untuk proses pembersihan itu Roh Kudus mungkin menggunakan orang lain atau saudara seiman. Salah satu tindakan penyangkalan diri, bila orang lain yang dipakai Roh Kudus untuk membimbing kita lebih muda atau anak kita atau karyawan kita yang posisinya lebih rendah dari kita, apakah kita mau menerima bimbingan mereka? Itu suatu perjuangan dengan diri sendiri dan itulah yang dimaksud dengan penyangkalan diri. Tuhan bisa pakai siapa saja, tanpa kecuali. Di kitab nabi Yoel bahkan dikatakan bahwa Tuhan menggunakan anak-anak, teruna, orang tua untuk menyatakan firman-Nya (Yoel 2 ; 28). Banyak orang kesulitan menerima bimbingan atau nasihat dari orang yang lebih muda atau kurang pengalaman. Tuhan berkata bahwa Dia bisa menggunakan apa saja untuk mengajar dan menegur orang yang dikasihi-Nya. Contoh dalam Alkitab, Tuhan menggunakan keledai untuk memperingatkan Bileam, Gideon yang masih sangat muda untuk memimpin Israel mengalahkan musuhnya, bahkan Daud yang diangkat tinggi oleh Tuhan untuk menjadi raja Israel, yang berarti menjadi raja juga atas ayah dan keluarganya. Pernahkah kita berpikir tentang hal itu? Mari, bila kita mau dibersihkan, salah satunya kita belajar mendengarkan apa yang dikatakan orang muda atau orang yang lebih rendah posisinya dari kita. Itu juga salah satu proses pembersihan dari Tuhan. (cubs)

POHON ARA

Lukas 13 : 6-9

Ada kisah yang menarik pada bacaan kita hari ini. Ada pohon ara yang tumbuh di tengah perkebunan anggur. Pohon ara ini mendapat anugerah karena ia ada di tempat yang tidak seharusnya. Ia berada di tengah kebun anggur. Apa maksudnya ini? Pohon ara merupakan gambaran orang berdosa yang mendapatkan anugerah pengampunan, sehingga ia berubah status dari orang berdosa menjadi orang yang dibenarkan oleh Kristus. Perubahan dilakukan supaya menghasilkan buah. Sangat disayangkan pohon ara itu tidak berbuah selama 3 tahun, sehingga membuat pemilik kebun kecewa dan menyuruh pegawainya untuk menebang pohon ara tersebut. Apakah hidup kita seperti pohon ara itu? Tuhan Yesus sudah memberi kesempatan untuk kita berubah dan berbuah tetapi kita tidak berbuah. Jika kita seperti pohon ara itu, maka kita harus siap-siap untuk ditebang. Dalam kisah tersebut pemilik kebun anggur masih memberikan kesempatan untuk hidup, tetapi bila musim panen tiba dan pohon ara itu tidak berbuah juga, maka pohon ara itu harus ditebang. Saat ini Allah masih memberikan kesempatan untuk kita berubah dan berbuah, oleh sebab itu, hendaknya kita berubah dan berbuah. Bagaimana caranya?

 Ranting yang tidak berguna harus dipotong. Ranting berbicara tentang sikap/ tindakan/ perbuatan kita yang mengarah kepada dosa harus dimatikan/ dibuang dari hidup kita.

 Akar yang merambat ke tempat yang kotor harus dipotong dengan cangkul. Akar berbicara tentang sifat kedagingan (amarah, benci, iri hati, roh pemecah, dan lain-lain).

 Tumbuhan parasit yang melekat di ranting-ranting harus dibuang. Tumbuhan parasit berbicara tentang dosa yang melekat dalam hidup kita.

 Mendapat pupuk yang cukup. Pupuk berbicara mengenai firman Tuhan. Setiap hari kita harus mendapat firman Tuhan yang cukup supaya pertumbuhan iman kita baik sehingga kita dapat menghasilkan buah.

Inilah langkah-langkah yang dapat kita lakukan agar kita dapat berubah dan berbuah. Lakukan maka Anda akan merasakan perubahan dalam hidup Anda dan Anda akan dapat menghasilkan buah yang dapat memberikati orang lain sehingga nama Tuhan dimuliakan. (Giant) 

KARENA IMAN

Matius 17 : 20

Angel baru berumur 8 tahun ketika dia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang kakaknya Thomas. Kakaknya sakit dan mereka telah melakukan semuanya untuk menyelamatkan nyawanya. Hanya pengobatan yang sangat mahal yang dapat menolongnya sekarang tapi itu tidak mungkin karena kesulitan keuangan keluarga. Angel mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya sekarang. Angel masuk ke kamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya. Lalu ia menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati-hati, ia menghitung uang tersebut sampai 3 kali agar tidak salah menghitung. Dia memasukkan uang koin tersebut ke dalam saku bajunya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Angel bosan dan dia menghentak-hentakkan kakinya ke lantai untuk membuat keributan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Angel kecil. Akhirnya dia keluar dan menemui Angel. ”Apa yang kamu mau?” Tanya si apoteker dengan keras. ”Saya sedang berbicara dengan saudara saya.” ”Baik, saya ingin berbicara tentang kakak saya,” Angel menjawab dengan nada yang sama, ”Dia sakit, dan saya ingin membeli suatu mujizat.” ”Maaf, apa yang kamu katakan?” Kata si apoteker. ”Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya, nah sekarang berapa harga mujizat itu?” ”Kami tidak menjual mujizat di sini, anak kecil, Saya tidak dapat menolongmu.” ”Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya,” kata Angel dengan lantang. Seorang pria dengan berpakaian rapi duduk jongkok di hadapannya dan bertanya, ”Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?” ”Saya tidak tahu,” jawab Angel. Air mata mulai mengalir di pipinya, ”Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ibu saya mengatakan kalau dia harus dioperasi. Tapi keluarga saya tidak dapat membayarnya, jadi saya mengambil tabungan saya.” ”Berapa banyak yang kamu punya?” Tanya pria itu. ”Seratus ribu rupiah,” jawabnya dengan bangga. ”Dan inilah semua uang yang saya punya di dunia ini.” ”Wah, suatu yang luar biasa,” senyum pria tadi. ”Seratus ribu rupiah harga yang tepat untuk mujizat yang menyelamatkan kakakmu.” Dia mengambil uang tersebut dan tangan satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata, ”Bawa aku ke rumahmu, aku ingin bertemu dengan kakak dan orang tuamu.”. Pria berpakaian rapi itu adalah seorang dokter spesialis bedah. Operasi berjalan dengan sempurna dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Thomas kecil pulang ke rumah dan sudah sembuh. Angel tersenyum sendiri, dia tahu persis berapa harga mujizat untuk kesembuhan kakaknya. Seratus ribu rupiah dan tentu saja ditambah dengan IMAN dari si Angel kecil. Seperti firman Tuhan, iman sebesar biji sesawi akan diperhitungkan. Bila kita memiliki iman pada Kristus maka apapun penyakit/ persoalan kita pasti Tuhan Yesus akan menolong kita. Ia akan membebaskan kita dari semua beban kita, asalkan ada iman dalam hati kita. (Giant)

BAMBU DAN PAKIS

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan," kataku. "Berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti."

Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu," kata-Nya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?" "Ya," jawabku. Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya. Aku beri mereka air. Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah. Namun, tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tapi Aku tidak berhenti merawatnya. Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. Lalu pada tahun ke lima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaan-Ku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. Tahukah engkau anak-Ku, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu. Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu." Tuhan berkata, "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis. Tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah.". "Saatmu akan tiba," Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat tinggi.". "Seberapa tinggi aku harus bertumbuh?" Tanyaku. "Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya. "Setinggi yang mereka mampu?" Aku bertanya. "Ya," jawab-Nya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhanmu, setinggi yang engkau dapat capai.". Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku. Dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda. Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberikan pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini. (IR)

KUASA PERKATAAN

Amsal 18 : 21

Kata-kata adalah unsur yang penting dalam proses penciptaan alam semesta. Segala sesuatu dalam alam ini terjadi, melalui kata-kata yang diucapkan dari mulut Allah. Karena kita diciptakan segambar dengan Allah, maka kata-kata yang keluar dari mulut kitapun mengandung kuasa. Kuasa untuk menciptakan atau menghancurkan. Melukai atau menyembuhkan. Menghidupkan atau mematikan. Alkitab memberikan gambaran perihal kata-kata mengandung kuasa dalam berbagai ungkapan. Sebagai contoh, Amsal 18 : 21 mengatakan, "Hidup atau mati dikuasai lidah.". Ibarat pohon yang dapat menghasilkan buah, itu berarti hasil yang akan kita peroleh terletak pada lidah kita. Jika lidah kita mengatakan sesuatu maka pengaruhnya ganda. Kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Jika kita mengatakan sesuatu yang bermakna, positif, membangun, memberi semangat, maka hasilnya kita dapatkan sendiri seperti apa yang kita ucapkan.

Amsal 14 : 3 dengan jelas mengatakan, "Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.". Ungkapan yang sama dari raja Salomo, "Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya." (Amsal 12 : 14).

Kuasa kata-kata yang kita ucapkan bukan saja dapat memberkati, menghidupkan atau merusak dan membunuh kita, tetapi kata-kata kita juga dapat memberkati atau membunuh orang lain. Itu yang diungkapkan oleh rasul Yakobus, "Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (Yakobus 3 : 6).

Dari mulut yang satu kita dapat memuji Tuhan, tetapi dari mulut yang sama kita menghina manusia yang diciptakan segambar dengan Allah. Pedang hanya dapat membunuh satu orang saat digunakan. Tetapi lidah lebih hebat dari pedang, seperti bom yang dapat membunuh sekian banyak orang saat digunakan dalam posisi tidak memuliakan Allah. Betapa hebat memiliki kuasa kata-kata yang kita pergunakan. Karena kata-kata yang kita pergunakan begitu hebat kuasa dan pengaruhnya, maka kata-kata yang kita ucapkan harus diatur dan dikendalikan. "Kendali yang dapat mengontrol kata-kata kita adalah Roh Kudus, firman Allah dan doa," Demikian ungkapan Cho Yonggi, Gembala Gereja terbesar di Seoul, Korea Selatan. (NN)


IMAN DAN KUASA ALLAH

Mazmur 40 : 2-3

Mereka yang mengembangkan iman yang kokoh memiliki fondasi, langkahnya ditetapkan ketika pencobaan datang. Iman sejati dapat berarti menerima hal-hal yang sukar, bukan meminta dilepaskan dari masalah. Iman yang disertai kuasa Allah adalah iman yang bergantung pada kekuatan Tuhan pada waktu kita menghadapi pencobaan. Apa yang menjadi ciri khas dari orang percaya yang hidup dalam iman dan kuasa Allah?

1. Iman yang tidak pernah menyangkali kenyataan.

Bagaimanapun buruknya, iman yang benar mengakui fakta yang lebih tinggi dan lebih berkuasa, yaitu tentang integritas dan janji-janji Allah. Abraham menghadapi apa yang secara manusiawi merupakan situasi tanpa harapan. Tetapi iman Abraham berkata, "Tidak ada harapan bukan perkataan orang Kristen. Kita perlu berpikir tentang iman dalam arti mutunya, bukan jumlahnya. Iman bukan alat untuk jual beli, seperti mata uang yang dihitung menurut nilainya. Kita cenderung berpikir bahwa bilamana kita mempunyai cukup iman maka kita bisa "membeli" apa saja yang kita inginkan dari Allah. Tidak. Iman adalah kepercayaan mutlak dan penyerahan total seluruh hidup kita kepada Allah.

2. Kristus sebagai tujuan iman kita.

Iman harus mempunyai objek. Jika iman itu sampai kepada keselamatan, maka objeknya adalah Yesus Kristus. Jika kita menghilangkan Yesus Kristus, maka kita tidak akan memiliki keselamatan. Objek itulah yang membuat iman ada harganya. Kunci iman bukanlah orang yang mempercayai, melainkan orang yang dipercayai. Kuncinya bukanlah kesetiaan orang yang menggunakan imannya, melainkan kesetiaan Dia yang kepada-Nya iman kita ditaruh, yaitu Yesus Kristus.

3. Percaya dan mentaati firman Allah.

Orang percaya mendapatkan iman dari firman Allah. "Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus.” Kepercayaan kita pada firman Tuhan itu pun merupakan tindakan ilahi. Pusat iman kita adalah Allah, dan perwujudan iman kita adalah ketaatan pada penyataan Allah. Allah selalu menyatakan diri-Nya kepada kita supaya kita mau percaya pada-Nya, dan percaya bahwa la mengasihi kita dan sangat memperhatikan kita. Iman adalah percaya pada Allah yang menciptakan dan memelihara, percaya pada apa yang sudah la firmankan, dan hidup sesuai dengan firman-Nya. Percayakah kita bahwa Yesus Kristus bisa melakukan apa yang la akui sanggup la lakukan? Jika kita percaya, maka kita harus hidup dalam "Iman dan kuasa Allah." Sebab Yesus hanya meminta kita untuk percaya. (GKG)





HIDUP BARU

Lukas 19 : 1-10

Perjumpaan Zakheus dengan Yesus telah membawa perubahan dalam hidupnya. Itulah yang seharusnya terjadi jika seseorang berjumpa dengan Yesus. Seperti juga yang terjadi pada perempuan Samaria di tepi sumur (Yohanes 4:1-42) dan Saulus (Kisah Para

Rasul 9 : 1-19a), hidup mereka berubah setelah mereka berjumpa dengan Yesus. Kekristenan adalah tentang hidup yang diubahkan. Rasul Paulus menulis dalam suratnya, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (II Korintus 5 : 17). Sudah berapa lamakah kita menjadi anak Tuhan? Adakah perubahan dalam hidup kita? Atau masih sama saja? Sifat pemarah kita, suka berbohong, menipu, mencuri, mendendam, tidak mau mengampuni, sombong, tidak suka menolong, tidak bisa mengasihi, egois, mudah tersinggung, selalu kuatir, tidak bisa bersukacita. Dulu seperti itu, sampai sekarang juga tidak berubah. Bagaimana kita bisa berkata bahwa kita sudah berjumpa dengan Yesus? Perjumpaan dengan Yesus seharusnya membawa perubahan dalam hidup kita, perubahan yang nyata, dapat dilihat oleh orang lain, perubahan yang semakin meningkat ke arah yang lebih baik, hingga mencapai kesempurnaan seperti Yesus. (Ginny)



KETIKA MERASA BERSALAH

Matius 27 : 3-5; Lukas 22 : 54-62

Rasa bersalah pasti bukan hal yang asing bagi kita. Rasa bersalah karena menabrak seorang pejalan kaki, dan sebagainya. Yang jelas perasaan bersalah yang tak terpecahkan akan merusak seluruh hidup, membuat tertekan, menghilangkan kegembiraan, membuat panik, tidak percaya diri. Bahkan bisa merampas persekutuan kita dengan Tuhan, membuat kita gentar untuk datang kepada-Nya. Petrus dan Yudas juga mengalami keadaan itu, tetapi mereka menghadapinya dengan cara yang sama sekali berbeda. Yudas menyesal, lalu gantung diri. Petrus menyesal lalu bertobat. Pernyataannya mengharukan: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.". Ungkapan sederhana ini menunjukkan bahwa Petrus sadar Tuhan mengetahui semua kelemahan dan kesalahannya. Seperti halnya terhadap Petrus yang menyesal dan bertobat lalu memperoleh pengampunan dan pemulihan, Yesus juga mengundang kita yang mungkin selama ini tertekan oleh rasa bersalah untuk menyesal, bertobat dan berhenti menyiksa diri dengan perasaan seperti itu. Jika Kristus telah berkenan mengampuni dan memulihkan Anda, Anda juga harus menerima dlri Anda. Mulailah kehidupan baru bersama Tuhan dan nikmati berkat-berkat-Nya, (DBR)



TANGGUH DAN KOKOH

Amsal 22 : 6

Ada 2 orang petani sedang bertanding, mana yang lebih kuat pohon pakis atau pohon bambu. ”Pohon bambu lebih kuat dari pohon pakis,” jawab petani 2. Lalu petani 1 berkata, ”Kalau begitu mari kita buktikan. Aku akan menanam pohon pakis, kamu pohon bambu.”. Petani 2 menjawab, ”Oke, mari kita mulai. Lalu mereka menanam menurut kesepakatan bersama. Meskipun yang menanam dua orang petani, tapi teknik menanam yang diterapkan sama, disiram dan diberi pupuk. Ternyata keduanya menunjukkan pertumbuhan yang berbeda. Pakis bertumbuh dengan cepat, daunnya hijau lebat menutupi tanah di sekitarnya, sementara benih bambu itu tidak menunjukkan sesuatu apapun. Tetapi petani itu tidak panik, ia tetap merawat benih bambu itu. Tahun kedua pakis semakin tumbuh lebat dan subur, benih bambu tetap belum menunjukan tanda-tanda pertumbuhan. Pada tahun ketiga, benih belum juga muncul, pakis sebagian ada yang kering tersengat sinar matahari, sebagian tidak selebat waktu awal-awal, karena lahan sudah terlalu sempit. Tahun ke empat benih bambu belum juga menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, tapi petani tetap memeliharanya. Pada tahun kelima, muncullah tunas bambu masih kecil, tetapi setiap bulannya tunas kecil itu terus memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan. Dalam waktu 6 bulan tunas kecil itu telah tumbuh lebih dari

20 meter. Ternyata bambu memerlukan waktu 5 tahun untuk mengokohkan akar-akarnya sampai dalam agar dapat menopang batang-batang yang besar, tinggi dan lebat.

Cerita di atas mengajarkan kita bahwa dasar yang kuat menentukan bangunan di atasnya. Bila tertanam jauh ke dalam maka sebesar dan setinggi apapun bangunan di atasnya, bangunan itu tidak akan roboh. Demikian juga ketika kita mendidik anak. Jangan sampai kita membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dunia saja tetapi biarlah kita mengisi hidup mereka dengan firman Tuhan. Karena firman Tuhan adalah dasar yang kuat untuk membangun pondasi hidup mereka. Bila kita menanamkan firman Tuhan dalam hidup mereka maka ketika mereka besar, mereka akan menjadi anak Tuhan yang kuat dan kokoh. (Giant)



MANFAAT BACA FIRMAN

Mazmur 19 : 8-12

Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan. Dia yang menulis Mazmur yang menjadi renungan hari ini. Dalam tulisannya yang diilhamkan Tuhan itu Daud mengatakan kegunaan/manfaat membaca Alkitab yang bukan saja berguna untuk mendekatkan kita kepada Tuhan tetapi ternyata firman Tuhan juga berguna untuk menyegarkan jiwa (ayat 8a), memberi hikmat (ayat 8b), menyukakan hati (ayat 9a), membuat mata bercahaya (ayat 9b). Orang yang berpegang pada firman dan menjadikan firman sebagai landasan hidupnya akan mendapat upah yang besar

(ayat 11), satu-satunya senjata untuk membebaskan kita dari kesesatan (ayat 12). Banyak sekali manfaatnya. Mari kita mulai baca firman tiap hari, gak ada ruginya loh?? Selamat membaca firman Tuhan. (cubs)


PAS, TIDAK LEBIH

I Korintus 10 : 1-13

Ketika kita harus memilih, tak jarang Iblis membisikkan bahwa tidak salah jika kita melanggar sedikit agar mendapat keuntungan lebih banyak. Iblis selalu mencari-cari peluang untuk menghancurkan dasar kehidupan supaya manusia berontak melawan Allah. Tuhan Yesus juga dicobainya supaya gagal mengemban tugas-Nya

(Matius 4 : 1-11). Rasul Paulus mengajak kita menyadari bahwa Allah memberi kita kekuatan untuk mengalahkan pencobaan (I Korintus 10 : 13). Betapa indah pernyataan firman Tuhan ini, betapapun hebatnya pencobaan, Tuhan memberikan kekuatan yang kita perlukan. Persoalannya, kitalah yang kurang kesungguhan, kemauan dan keberanian untuk mengatasi pencobaan dengan kekuatan yang dari Tuhan itu. Selama kita beranggapan bahwa kita menghadapi pencobaan itu sendirian, kita berada di jalan yang menuju kekalahan. la berjanji tidak akan membiarkan pencobaan melampaui kekuatan kita berarti Dia tau dengan tepat batas ketahanan anak-anak-Nya. Gunakanlah Firman Allah sebagai perisai untuk melawan setiap bujukan iblis. (DBR)


OMDO

Matius 23 : 1-7

Dalam firman hari ini kita membaca peringatan Yesus terhadap ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka hanya bisa mengajar orang tetapi tidak melakukan apa yang diajarkan. Sayangnya, zaman sekarangpun kita lihat berapa banyak pendeta dan mereka yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan yang berbuat seperti itu? Kalau berkhotbah sangat bagus dan menarik hati orang, tetapi dalam kenyataannya hidup mereka tidak seperti apa yang mereka khotbahkan. Kita harus berhati-hati, jangan mengikuti teladan mereka yang pintarnya cuma “omdo” (omong doang). Yakobus memberi peringatan, “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3 : 1-2). Kalau kita mau mengajar orang lain, ingatlah, kita harus bisa melakukannya terlebih dahulu. (Ginny)



HARI SABTU

Kejadian 37 : 5-8; 41 : 41

Bila kita belajar dari kehidupan Yusuf maka kita akan menemukan sesuatu yang indah, ia mendapatkan mimpi dari Tuhan dan mimpinya itu menjadi kenyataan. Pengalaman yang luar biasa. Yusuf harus mengalami peristiwa-peristiwa yang keras dan sulit. Kisah yang dialami Yusuf hampir sama dengan peristiwa yang dialami oleh Tuhan Yesus. Sebelum Tuhan Yesus dimuliakan pada hari minggu, Ia harus mengalami penderitaan dan siksaan pada hari jum’at. Demikian juga dengan Yusuf, sebelum mimpinya menjadi nyata, ia harus mengalami kejadian yang membuat ia kecewa dan menderita, dimusuhi oleh saudara-saudaranya karena mimpinya, dibuang ke dalam sumur mati, lalu dijual kepada saudagar dan dibawa ke Mesir. Di Mesir ia difitnah oleh istri Potifar sehingga membuat Yusuf masuk penjara. Inilah “hari jum’at”nya Yusuf, ia mendapat mimpi dan menderita karena mimpinya. Dan “hari minggu”nya, Yusuf diangkat oleh Firaun untuk menjadi orang nomor 2 di Mesir (Kejadian 41 : 41). Untuk sampai ke “hari minggu” (penggenapan janji Allah) dari “hari jum’at” (pemberian janji Tuhan) maka harus melewati namanya “hari sabtu”. Apakah maksud “hari sabtu” ini? “Hari sabtu” adalah hari di mana kita menantikan penggenapan janji Tuhan. Apakah yang harus kita lakukan di “hari sabtu” ini?

 Menunggu dengan penuh pengharapan. Maksud menunggu di sini bukanlah menunggu secara pasif yang tidak melakukan apa-apa, tetapi menunggu secara aktif berbuat sesuatu sampai Tuhan menggenapi janji-Nya. Seperti yang dilakukan Yusuf, ia menunggu penggenapan mimpinya dengan melakukan setiap pekerjaannya dengan sebaik mungkin (Kejadian 39 : 2-5; 39 : 22-23).

 Sabar menanti sampai tiba penggenapan janji Tuhan. Dalam hal ini kita dapat belajar dari Yusuf. Ia salah satu tokoh yang paling sabar menantikan penggenapan mimpinya. Selama 13 tahun Yusuf sabar menantikan janji Tuhan. Ia sangat percaya bahwa Tuhan akan merealisasikan mimpinya, sebab Tuhan tidak pernah mengingkari janji yang telah Ia ucapkan. Memang membutuhkan waktu yang tidak kita ketahui untuk sampai di “hari minggu”, oleh sebab itu diperlukan kesabaran yang besar

Dua hal inilah yang harus kita lakukan saat kita menantikan penggenapan janji Tuhan. Kita tidak tahu berapa lama “hari sabtu” itu berlangsung. Mungkin bisa 1 bulan, 1 tahun,

10 tahun atau bisa lebih dari itu, yang kita perlukan hanyalah sabar dan menunggu dengan penuh pengharapan. (Giant)



MENGASIHI DENGAN PERBUATAN

I Yohanes 3 : 18

Salah satu maksud ketika orang menjadi murid Kristus adalah mengikuti cara hidup-Nya Yesus ketika menjadi manusia, yaitu menunjukkan kasih kepada siapa saja tanpa kecuali dengan perbuatan. Bagaimana mengasihi dengan perbuatan? Artinya memenuhi kebutuhan orang lain pada saat itu. Kalau kita perhatikan selama hidupnya di dunia Yesus selalu melakukan kasih. Buktinya? Yang sakit Dia sembuhkan, yang buta dicelikkan yang kerasukan setan dipulihkan. Itulah yang dimaksud dengan mengasihi orang lain dengan perbuatan. Kasih bukan hanya dinyatakan dengan kalimat ‘aku mengasihimu’ atau “I love you”. Yang lebih dahsyat bila kasih dinyatakan dalam perbuatan. Perbuatan yang tepat guna, tidak ngawur. Contoh, bila orang lapar, yang benar kita beri makan, bukan uang. Mari kita belajar menyatakan kasih kita juga dengan perbuatan kepada orang lain. Dalam menyatakan kasih kepada orang lain hendaknya kita selalu ingat Roma 12 : 9a yaitu bahwa kasih kita tidak pura-pura alias kasih yang tulus. (cubs)

IA SELALU ADA

Habakuk 3 : 1-19

Bacalah sekali lagi ungkapan nabi Habakuk itu. Dia sedang mengandai-andaikan “sekalipun pohon tak berbuah, ladang tak menghasilkan…” (ayat 17). Ungkapan itu sebenarnya adalah sebuah ungkapan iman. Keyakinan bahwa tak pernah ada hari di mana pohon ara tak berbunga, pohon anggur tak berbuah sama sekali dan ladang-ladang sedikitpun tak menghasilkan. Juga tak akan pernah ada hari di mana kambing domba punah seluruhnya, sebab ada Tuhan yang setia memelihara ciptaan-Nya. Tekad bahwa sekalipun semuanya berjalan seperti yang tidak diharapkan tetapi ia akan tetap bersyukur kepada Tuhan. Bila kita berani menyerahkan masa depan kepada Tuhan, kita akan merasakan bahwa hidup ini indah, lalu kita akan menyongsong hari esok dengan penuh pengharapan. Sebaliknya jika kita hidup dalam kekuatiran,, keluh kesah dan kemurungan, hidup ini akan terasa membosankan. Memang berjalan bersama Tuhan tak: sepi kesulitan, tetapi kesulitan tak akan memupus harapan kita, (DBR)



BERSIHKAN SUMBERNYA

Matius 15 : 10-20

Hati adalah sumber apa yang keluar dari mulut. Itulah yang Yesus katakan dalam bacaan kita hari ini, “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.” (ayat 18). Oleh sebab itu betapa pentingnya kita menjaga hati kita. Kalau hati kita kotor, tentu yang keluar dari mulut kita juga bukanlah hal-hal yang baik. Yakobus berkata, “Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.” (Yakobus 3 : 11-12). Kalau perkataan kita seringkali berisi hal-hal yang negatif, kritikan, sungutan, omelan, selidikilah hati kita, apakah masih ada sakit hati, kemarahan, kekecewaan, kepahitan yang tersimpan? Mungkin ada sesuatu yang tidak kita sadari tersembunyi di dalam hati kita. Mintalah Roh Kudus untuk menyatakannya, dan minta Tuhan untuk menyucikan hati kita agar hati kita bersih. Penulis Amsal mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4 : 23). Hati yang bersih akan membawa sukacita, kedamaian dan kehidupan bagi orang di sekelilingnya. (Ginny)



MENGASIHI SEBAGAI SAUDARA

Roma 12 : 10

Mungkin banyak orang zaman sekarang yang sulit melakukan firman Tuhan hari ini. Mereka mungkin bingung bagaimana mengasihi sebagai saudara, karena zaman sekarang persaudaraan sudah mengalami pergeseran nilai yang sangat jauh dari beberapa waktu sebelumnya. Sepuluh tahun yang lalu atau lebih masih sangat jarang diberitakan adik-kakak saling bunuh, walaupun Alkitab menyatakan sejak zaman Adam dan Hawa hal itu sudah terjadi, tetapi masih sangat jarang. Tetapi akhir-akhir ini mulai cukup sering. Kakak yang kaya dan adik yang miskin dan tidak dibantu, atau sudah dibantu tapi ‘ngelunjak’ dan sebagainya. Belum lagi prinsip “lu-lu, gue-gue” kata orang Jakarta, yang artinya kamu sendiri, saya sendiri. Banyak lagi yang lain. Hubungan antara dua manusia sekarang ini banyak dihitung dari uang, kepentingan diri dan untung-rugi. Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk kembali kepada Alkitab. Mengasihi sebagai saudara artinya memberi tumpangan, menolong sesuai kebutuhan, saling memperhatikan, saling mengunjungi, dan sebagainya. Bila kita tidak tahu bagaimana caranya mengasihi sebagai saudara belajarlah di Alkitab, karena di sana semuanya lengkap. Anda bisa belajar dari orang Samaria yang baik hati, Yesus memberi makan lima ribu orang, dan lain-lain. Berkat yang Anda bisa terima bila melakukan hal ini adalah Anda juga akan dikasihi sebagai saudara, Anda akan bertumbuh menjadi dewasa dalam iman dan Anda akan menyukakan hati Tuhan. (cubs)


SETIA

Lukas 16 : 18

Ada seorang pria merasa kesepian karena hidupnya terpisah dari istrinya yang berada di luar kota. Pria itu iseng-iseng ”berselingkuh”dengan wanita lain dalam dunia maya di internet. Selama 3 bulan mereka saling chatting, mereka benar-benar merasa cocok dan saling jatuh cinta. Bahkan sepasang kekasih itu berniat untuk menikah. Mereka lantas membuat janji untuk bertemu di suatu tempat. Namun saat mereka bertemu, mereka terkejut. Ternyata wanita yang diajak chatting itu adalah istrinya sendiri. Kontan saja mereka saling menuduh bahwa ia pasangan yang tidak setia. Rencana perkawinanpun batal dan sebaliknya mereka berdua sepakat untuk bercerai karena satu sama lain tidak setia.

Kesetiaan menjadi barang yang sangat langka di zaman sekarang ini. Banyak pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah akhirnya memutuskan untuk bercerai. Begitu mudah seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, sementara itu si istri tidak mau kalah dengan mencari PIL / Pria Idaman Lain. Ujung-ujungnya pun mudah ditebak, mereka memutuskan unuk bercerai. Yang menyedihkan, hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak kenal Kristus, tetapi banyak orang Kristen juga bercerai karena ketidaksetiaan. Meskipun sekarang lagi tren perceraian, tetapi anak Tuhan tidak diperbolehkan untuk bercerai. Hendaknya kita selalu setia dengan pasangan yang Tuhan berikan kepada kita. (Giant)


MELAYANI SIAPA?

Roma 8 : 32

Dalam pelayanan, berapa banyak kali kita hitung-hitungan dengan Tuhan? Kita merasa sudah memberi terlalu banyak, tetapi balasan yang kita terima ternyata tidaklah sebanding dengan apa yang kita korbankan, dan kita menjadi marah karena merasa telah diperlakukan tidak adil. Sebenarnya kalau kita melayani Tuhan, kita tidak perlu merasa kecewa jika pelayanan kita tidak dilihat oleh manusia, tidak dihargai orang. Apa yang kita berikan untuk Tuhan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang kita terima dari Tuhan. Firman Tuhan hari ini berkata, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang mengaruniakan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”. Tuhan telah memberikan segalanya untuk kita, bahkan sampai Anak-Nya pun Dia korbankan untuk keselamatan jiwa kita. Apakah yang kita miliki yang tidak kita terima dari Tuhan? Pantaskah jika kita masih berhitung-hitung dalam melayani Tuhan? Kalau kita melakukan segalanya dengan fokus kepada Tuhan, karena kita mengasihi Tuhan, tentu kita tidak akan merasa kecewa, sakit hati, ataupun marah jika pekerjaan kita tidak diperhatikan orang. Tetapi bila segala yang kita lakukan adalah untuk kepentingan organisasi gereja, untuk menyenangkan/mengambil hati pendeta/gembala, untuk mencari kedudukan/posisi dalam gereja, untuk mencari nama bagi diri sendiri, tentu kita akan merasa kecewa/sakit hati/marah ketika kita merasa pengorbanan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mari perbaiki fokus pelayanan kita, bukan melayani gereja, pendeta, atau diri sendiri, tetapi melayani Tuhan. Dan kita pasti akan menerima upahnya dari Tuhan. (Ginny)


PERHATIKAN DONK!!!

Ayub 33 : 14

Allah berfirman atau berbicara dengan manusia bisa menggunakan bermacam-macam cara. Ayub memperingatkan kita semua bahwa seringkali Allah sudah berbicara, tetapi kita tidak memperhatikan sehingga kita kehilangan apa yang dikatakan Allah. Sering kita bertanya kenapa Allah tidak menjawab pertanyaan kita? Kenapa Allah tidak menyayangi saya? Kenapa Allah berbicara kepada orang lain tetapi tidak kepada saya? Sebenarnya yang menjadi masalah bisa jadi bukan karena Allah tidak berbicara kepada kita, tetapi karena kita yang tidak memperhatikan ketika Allah bicara. Miskomunikasi ini bisa disebabkan berbagai hal, di antaranya adalah kita punya pengharapan bahwa kalau Allah bicara harus dengan cara tertentu, atau perkataan Allah tidak sesuai dengan keinginan kita, atau kita merasa bahwa Allah hanya menggunakan orang-orang tertentu seperti pendeta/pastor atau diaken atau orang-orang ‘rohani’ dan sebagainya. Kalau kita perhatikan ayat-ayat berikut dari bacaan hari ini, di sana dijabarkan bahwa Allah punya berjuta cara untuk menyampaikan firman-Nya kepada manusia. Mari kita belajar untuk memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, mari kita buang pembatasan yang ada di pikiran kita tentang bagaimana Allah bicara kepada manusia, sehingga ketika Allah berbicara kita menangkap dan mengerti maksud Allah dan menikmati keintiman pergaulan dengan Allah. Waspadalah, Allah bisa bicara kepadamu kapan saja, di mana saja dan bagaimana saja. (cubs)



BUKAN BIASA TAPI LUAR BIASA

II Korintus 4 : 1-15

Ketika gagal menghadapi godaan Iblis atau merasa tak sanggup lagl menghadapi beban kehidupan, orang sering dengan mudah berkata, "Saya Ini kan cuma manusia biasa.". Dengan berkata demikian seakan wajarlah jika manusia gagal dan kalah karena memang dicipta dalam kondisi :lemah. Rasul Paulus menggambarkan manusia seperti bejana tanah liat: ringkih, rentan, gampang pecah. Tetapi ia juga mengingatkan bahwa dalam bejana tanah liat itu tersimpan kekuatan Allah yang luar biasa. Hal ini dialami dan dirasakan sendiri oleh Paulus dalam pelayanannya bagi Tuhan. Kami ditindas namun tidak terjepit, habis akal namun tidak putus asa, dianiaya tetapi tidak ditinggalkan sendirian, dihempaskan namun tidak binasa. Jelas itu hanya dimungkinkan oleh kekuatan Allah. Dengan kata lain manusia itu tidak biasa tetapi luar biasa. Allah telah menghembuskan nafas hidup kepadanya. 0leh sebab itu dalam menghadapi berbagai gelombang kehidupan, marilah kita tidak menyerah. Jangan mempermalukan Allah yang sudah memperlengkapi. Bersandarlah tetap kepada-Nya yang memberi kita kekuatan. (DBR)



HAKIM DAN PEMBELA

Kisah Para Rasul 10 : 42-43

Firman Tuhan hari ini agak unik. Mengapa demikian? Karena di dunia ini hampir tidak ada seorang hakim yang merangkap juga sebagai pembela. Karena tugas hakim adalah menghukum sementara tugas seorang pembela adalah membebaskan seseorang dari hukuman. Tetapi itulah peran yang dilakukan Yesus kelak ketika waktu-Nya telah tiba. Pada ayat 42 dikatakan bahwa Yesuslah yang akan menjadi hakim atas orang hidup dan orang mati. Itu tidak dapat disangkal lagi. Tetapi yang unik di ayat 43 dinyatakan bahwa hanya dalam nama-Nya seseorang dapat memperoleh pengampunan dan untuk itu ada syaratnya yaitu percaya kepada-Nya. Jadi untuk mendapat pengampunan seseorang harus percaya kepada Yesus, tidak ada jalan lain. Kita yang percaya kepada-Nya tidak perlu takut karena benar Tuhan sudah menetapkan bahwa setiap orang pada akhirnya harus menghadap pengadilan Tuhan yang tidak dapat dipermainkan dan berdasarkan kebenaran mutlak bila kita punya hakim yang sekaligus menjadi pembela. Pokoknya aman di tangan Tuhan, jadi percayalah kepada Yesus Kristus. (cubs)





SENGAJA BERDOSA? JANGAN DONG!!

I Timotius 1 : 12-17

Betapa besarnya kasih Tuhan kepada orang berdosa dapat kita baca dari firman hari ini. Rasul Paulus berkata bahwa ia adalah seorang yang paling berdosa karena sebelum mengenal Kristus ia adalah seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi oleh kasih karunia Tuhan ia diampuni, bahkan dipercaya untuk melayani Tuhan. Dalam ayat 16 kita membaca, “Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”. Mungkin ada di antara kita yang sebelum mengenal Tuhan hidup dalam dosa dan kejahatan. Setelah kita menjadi anak Tuhan ada perasaan bersalah dan menyesal yang tidak bisa hilang dalam hati kita. Dosa masa lalu seperti mengikuti terus. Jangan mau dibohongi Iblis! Kita harus percaya bahwa ketika kita menerima Yesus menjadi Juruselamat kita dan kita minta ampun atas segala dosa kita, Yesus telah mengampuni kita, darah-Nya menyucikan kita. I Yohanes 1 : 9 berkata, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”. Tuhan tidak lagi mengingat segala kesalahan kita di masa lalu. Puji Tuhan! Tetapi sayangnya, banyak orang karena berpegang pada ayat tersebut, jadi seenaknya berbuat dosa karena berpikir “ah, nanti minta ampun juga diampuni..”. Hati-hati! Jangan mempermainkan anugerah Tuhan! Penulis surat Ibrani mengingatkan, “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.” (Ibrani 10 : 26-27). Kalau kita sengaja berbuat dosa padahal kita sudah tahu kebenaran, kita akan menerima hukuman. Oleh sebab itu, jika kita sudah menerima kasih karunia Tuhan, dan kita sudah belajar dari kebenaran firman Tuhan, mari kita jaga hidup kita sesuai dengan apa yang firman Tuhan ajarkan. (Ginny)



PERLUNYA BERTOBAT

Kisah Para Rasul 2 : 38

Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang yang mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya adalah bertobat. Dia harus menyadari bahwa dia orang berdosa, terlebih lagi dia perlu tahu apa kesalahannya. Banyak petunjuk dan penjelasan secara rinci sekali tentang berbagai macam dosa pada manusia. Orang perlu bertobat dengan tepat. Contoh, firman Tuhan dengan jelas melarang orang berzinah. Jadi bila seorang mau bertobat dan dia memiliki dosa itu, dia harus mengakuinya dan bertobat dari perzinahan, baru dia dapat dibersihkan dan disucikan dari dosanya itu. Akan tidak tepat bila seseorang berdosa perzinahan tetapi bertobat dari kebiasaan berbohong..itu tidak tepat. Ingat dalam I Yohanes 1 : 9 dikatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”. Jadi dosa perlu terlebih dahulu diakui baru bisa diampuni. Masalah sebenarnya Tuhan sudah tahu dosa apa saja yang ada pada kita, tetapi yang Dia kehendaki adalah kita juga menyadari dosa apa yang ada pada kita sehingga dengan pengakuan dan pertobatan kita tidak ada setitik celahpun yang masih kita biarkan terbuka sehingga dapat digunakan Iblis untuk menghancurkan kita. Tuhan tahu itu dan Dia tidak mau itu terjadi pada kita. Jadi mari kita bertobat dari dosa kita. Bila kita tidak tahu dosa apa yang kita miliki, carilah maka kamu akan mendapat, caranya bagaimana? Berdoa minta Roh Kudus membuka dosa apa yang ada pada kita, kemudian kita bisa menggunakan berbagai sarana yang sudah disediakan Tuhan seperti orang lain, buku, ilmu pengetahuan dan sebagainya yang dapat kita gunakan untuk menggali dan menemukan dosa di dalam hidup kita dan kemudian kita bertobat. (cubs)



DI MANAKAH ANDA?

Kisah Para Rasul 16 : 31

Hidup kristiani adalah suatu perjalanan. Beberapa orang dapat menunjukkan saat dan tempat tertentu di mana mereka mulai berjalan bersama Allah, yaitu ketika mereka dengan sadar menyerahkan diri untuk mengikut Kristus. Itu dapat terjadi di mana dan kapan saja. Ia menjadi kenangan yang penting dan amat berharga. Namun kadang kita tidak dapat mengingatnya. Iman itu telah membentuk kita sejak awal, gandengan saudara seiman terasa begitu akrab sejak semula. Ini mengingatkan saya kepada anak perempuan saya. Ia adalah seorang anak yang tidak pernah menyembunyikan kemesraan hubungannya dengan saya. Ketika ia menjadi remaja saya tentu harus membatasi diri, tak mungkin lagi memeluknya di depan umum. Namun suatu hari setelah kami mengikuti kebaktian, ia memeluk leher saya dan menyandarkan tubuhnya ke tubuh saya. Saya kaget dan mengingatkannya bahwa kita ada di depan umum. Anda tahu apa jawabnya? Ia berkata, “Ini bukan umum. Ini adalah gereja kita.”. Saya segera sadar apa yang ia maksud. Gereja adalah rumah baginya. Anda termasuk kelompok mana? Kadang mereka yang tidak mempunyai pengalaman “pertobatan” tertentu begitu menginginkannya seolah ia merupakan bagian terpenting dari perjalanan. Namun sekalipun bacaan hari ini menyatakan kita harus percaya supaya selamat, tetapi tidak menjelaskan kapan percaya itu mulai. Setiap kita, kapan saja, dapat mengambil keputusan untuk menjalin hubungan yang lebih sadar dengan Allah. Namun meskipun kita telah menerimanya, kadang-kadang ada saatnya dalam perjalanan iman itu kita merasa lesu dan berjalan lamban, sedang pada waktu lain penuh semangat dan gairah untuk maju dengan cepat. Cepat atau lambat kekuatan serta kerinduan untuk tetap berjalan selalu datang dari Yesus yang selalu mengundang kita, “IKUTLAH AKU”. (DBR)

BERKENAN DI HATI TUHAN

Kisah Para Rasul 13 : 22

Dalam bacaan hari ini Daud disebut Allah sebagai orang yang berkenan di hati-Nya. Mengapa bisa demikian? Kalau kita meneliti hidup Daud, dia bukan orang yang ‘suci-suci amat’. Daud juga berulang kali melanggar perintah Tuhan. Dia berzinah dengan Betsyeba dan membunuh suaminya; Daud juga menjadi sombong dan melakukan sesuatu yang tidak disenangi Tuhan; Daud tidak diperbolehkan membangun Bait Allah karena tangannya berdarah, dan sebagainya. Tetapi kenapa di Kisah Para Rasul yang ditulis jauh setelah masa hidup Daud, Tuhan sekali lagi mengulangi firman-Nya itu. Alasannya paling sedikit ada tiga:

1. Daud punya hati yang menyembah.

Dia selalu memuji Tuhan, menyembah Tuhan yang dilatihnya sejak dia menjadi gembala di padang rumput. Daud tidak pernah berhenti menyembah Tuhan, bahkan setelah menjadi raja, Daud ‘hilang kendali’ ketika menari di depan tabut Tuhan.

2. Daud sangat bergantung kepada Allah seumur hidupnya.

Sebelum melakukan apapun Daud selalu bertanya kepada Allah apa yang harus dia lakukan. Setiap kali berperang, Daud selalu berdoa dulu. Dia sangat menghormati dan menaati setiap perintah Allah.

3. Daud punya hati yang cepat bertobat setiap kali dia berdosa.

Ketika diperingatkan nabi Natan, Daud langsung bertobat. Begitu juga ketika dia bersalah setelah menghitung pasukannya, Daudpun menyatakan penyesalannya dengan mengoyak jubahnya.

Ketiga alasan kenapa Daud menjadi orang berkenan di hati-Nya Tuhan itulah yang harus kita tiru. Kita jadikan ‘gaya hidup’ kita, sehingga pada akhirnya Tuhan juga akan berkata bahwa “….(nama Anda) orang yang berkenan di hati-Ku.”. (cubs)

TIADA JALAN KELUAR

Amsal 31 : 10-31

Pernikahan tidak memiliki pintu belakang. Banyak orang memasuki pernikahannya dengan anggapan bahwa mereka mempunyai sebuah pintu belakang yang dapat dipergunakan dalam keadaan darurat setiap saat. Ketika salah paham timbul dan pertengkaran terjadi mereka mencoba melarikan diri melalui pintu belakang ke rumah orang tua, ke tempat hiburan, memakai obat terlarang, dan lain-lain. Alkitab menjelaskan bahwa dasar pernikahan adalah saling percaya dan kesetiaan. Pernikahan adalah persekutuan kasih seumur hidup. Suami istri tidak boleh membiarkan pikiran dikuasai oleh pihak ketiga yang bisa menghancurkan ikatan keluarga. Tanpa kesetiaan, kasih tidak dapat bertumbuh dan berkembang. Kesejahteraan di dalam keluarga dikukuhkan oleh rasa saling mengasihi dan hanya kasihlah yang dapat melupakan dan mengampuni kesalahan. Betapa bahagianya istri yang berpegang pada ayat hari ini, “hati suaminya percaya kepadanya” dan bagi para suami, “ia berbuat baik kepada suaminya sepanjang umurnya”. Ingatlah, Allah mengasihi keluarga kita dan Ia selalu setia hadir dalam hidup pernikahan kita untuk selama-lamanya. (DBR)

TAK LUPA KACANG PADA KULITNYA

Amsal 10 : 7

"Kembali ke laptop!" Begitu seru Tukul Arwana setiap memandu acara talk show 'Empat Mata' di sebuah stasiun televisi. Dalam sebuah episode, dihadirkan 'bintang-bintang tamu' yang istimewa. Bukan dari kalangan selebritas, tetapi kebanyakan adalah orang-orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Tukul di masa silam. Ada mantan majikannya, seorang kawan yang mengenalkan dengan dunia Jakarta dan juga pengamen karib yang memberi nama belakang 'Arwana' kepadanya. Nama Tukul Arwana-lah yang kemudian mengantarnya sukses di dunia hiburan hingga kini. Meski dalam suasana canda yang kental, nampak jelas bahwa Tukul begitu berterima kasih kepada orang-orang yang berpengaruh dalam hidupnya itu. Merekalah yang mengantarnya hingga ke puncak sukses hari ini. Tukul 'tidak lupa kacang pada kulitnya.'

Dalam episode kehidupan kita, Tuhan sering membawa kita dari sebuah sukses ke sukses berikutnya. Dalam saat-saat yang demikian, ingatlah bahwa kita tidak pernah sampai di puncak seorang diri. Selalu saja ada orang-orang terbaik yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita. Tak peduli siapa dan apa peranan mereka, orang-orang itu menorehkan sejarah bagi kita dengan tinta mereka masing-masing.

Tak salah kalau kemudian kita mengambil waktu untuk mengingat mereka kembali. Kita bisa menelpon atau sekedar mengirim SMS. Atau mengambil aksi konkrit dengan mengunjungi mereka dan memberi bingkisan untuk menyampaikan ungkapan terima kasih. Dengan begitu, orang akan melihat kita sebagai pribadi yang tahu berterima kasih. (NKH)

BANGSA YANG KUDUS

Keluaran 19 : 6a

Dari Mesir Allah mendengar jeritan bangsa Israel. Karena kasih dan memang rencana-Nya, Allah membebaskan mereka. Dalam perjalanan ke Kanaan sampailah di gunung Sinai. Musa bertemu dengan Allah yang menyatakan diri juga kepada umat-Nya. Dibuatlah perjanjian: "Kalau umat setia kepada Tuhan, maka mereka akan menjadi harta kesayangan, menjadi milik Tuhan.". Mereka dipilih dan ditetapkan sebagai bangsa yang kudus. Artinya menjadi pelayan Tuhan, untuk memberitakan karya Allah yang ajaib bagi dunia. Pembebasan Allah bagi Israel menunjuk pada karya pembebasan yang sempurna dalam Yesus Kristus, yaitu melalui kematian dan kebangkitan-Nya membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan menjadi umat yang dikuduskan bagi-Nya. Dengan percaya kepada Yesus kita telah menjadi bagian bangsa yang dikuduskan Tuhan. Di tengah kehidupan masyarakat, gereja dan keiuarga yang sarat dengan berbagai masalah, kehadiran dan pengutusan kita bukanlah hal yang kebetulan. Karenanya sikap hidup dan tingkah laku kita tidak boleh mengecewakan Tuhan dan seharusnya menjadi teladan bagi orang lain. (DBR)

TABUR KINI, TUAILAH NANTI

Mazmur 119 : 59

Rekan saya pernah bercerita bahwa sebelum ia sukses dan berhasil dalam perjalanan hidupnya, ia harus mengalami masa-masa sulit dan berat. la harus menjadi seorang kurir dan pesuruh di suatu tempat untuk mencukupi kebutuhan hldupnya dan untuk melanjutkan pendidikannya. Mesklpun situasi di sekitarnya sulit dan hampir tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik, namun ia tetap memiliki reaksi yang optimis. la juga berusaha dengan segenap kekuatannya. Alhasil, sekarang ia benar-benar menjadi orang yang sukses dan berhasil. Jelaslah sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa 10% dari kehidupan terdiri dari apa yang terjadi pada diri kita, dan 90% sisanya adalah bagaimana kita bereaksi terhadap apa yang terjadi pada diri kita. Di situlah karakter dibangun, di situlah kepribadian dibentuk, di situlah sikap diungkapkan. Reaksi kita terhadap apa yang terjadi di sekitar kita dapat menentukan pembentukan karakter dan hal tersebut menentukan apa yang terjadi pada masa depan kita. Setiap kita diperhadapkan oleh berbagai hal dalam kehidupan kita, yang menentukan adalah apa reaksi kita terhadap semua hal itu. Semuanya tergantung pilihan kita dan juga sikap hati kita terhadap apa yang akan menjadi rancangan Tuhan akan hidup kita.

Karakter yang dibentuk bermanfaat bukan untuk masa sekarang tapi untuk masa yang akan datang. Lakukan sekarang dan lihatlah nanti, adalah ungkapan yang pas untuk mengerti bahwa hal-hal yang mempengaruhi pembentukan karakter memiliki hasil yang baik di masa depan kita, asal kita mau ikuti dan taati jalan pembentukan itu. Tuhan memakai apa yang ada di sekeliling kita untuk membentuk karakter kita. (NKH)


HATI YANG MURUNG

I Petrus 3 : 8-12

Suasana hati yang murung dapat mempengaruhi orang-orang di sekitar kita, seperti keiuarga, teman-teman, koiega dan kenalan-kenalan kita. Kehidupan kita dapat mempengaruhi sesama, apakah itu suasana hati yang baik atau buruk. Tiap-tiap kita bertanggung jawab pada reaksi kita sendiri, tentunya. Tetapi cara kita berkelakuan memberi pengaruh yang lain pada sekeliling kita. Rasul Petrus menyarankan agar kita mempunyai belas kasihan kepada orang lain, mengasihi, untuk punya hati yang lemah lembut dan murah hati. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan. Mengikuti perintah-perintah-Nya membuat kita jauh dari rasa " uring-uringan". Dengan berharap pada tuntunan Roh Kudus, kita dapat meyakinkan setiap orang yang kita jumpai, biarpun tanpa kata-kata, hanya dengan senyuman dan bersedia mau mendengarkan. Marilah kita bersedia melukiskan hari-hari ini dengan warna-warna yang cerah. (DBR)



AIR TENANG MENGHANYUTKAN

Kejadian 39 : 6b

Dunia sedang mencari sesuatu yang sifatnya bombastis dan fenomenal. Segala sesuatu harus serba dahsyat dan punya 'daya ledak' tinggi. Contohnya, pada waktu Tim Pemburu Hantu mengusir dedemit di rumah (yang katanya banyak hantunya) di bilangan Pondok Indah, orang yang berhasrat menonton acara itu sampai memacetkan jalan. Acara yang disiarkan di salah satu TV swasta itu pun menjadi laris. Sampai akhirnya para ulama memutuskan untuk tidak 'mengeksploitasi' setan, tetapi menyembah Allah saja.

Dalam gereja, fenomena itu pun ada. Banyak orang mulai membuat klasifikasi bahwa pendeta ini mempunyai karunia 'mengusir setan', pendeta itu mempunyai karunia 'penyembuhan', dan lain-lain. Baik pendeta ini maupun itu lebih terkenal dibanding yang tidak mempunyai karunia apapun. Dalam Perjanjian Lama pun ada yang seperti ini. Ada seorang tokoh yang bernama Saul. Postur tubuhya di atas rata-rata orang Israel dan yang lebih hebat lagi, ia mempunyai karunia seperti para nabi waktu itu

(I Samuel 10 : 10-11). Tetapi, waktu membuktikan bahwa ia mempunyai karakter yang tidak baik, dan akhirnya ditolak Tuhan.

Lain dengan Yusuf. la tidak se-spektakuler Saul atau mungkin Simson, namun ia mempunyai karakter dan integritas yang terpuji dan teruji oleh waktu. la tidak pernah melakukan hal-hal sensasional yang membuat orang terperangah melihat kedahsyatannya. Pada waktu dipercaya oleh Potifar, ia sangat menjaga integritasnya sebagai orang yang takut akan Allah. Dan Allah membuat apa yang dikerjakannya berhasil, walaupun harus melalui proses waktu yang lama dan menyakitkan. Orang model Yusuf adalah orang yang selalu menempatkan Tuhan di atas segalanya dan dia akan melakukan semua pekerjaannya dengan dasar takut akan Allah. Memang dalam gereja diperlukan orang yang mempunyai karunia, tetapi juga harus mempunyai karakter Kristus. Air yang tenang memang menghanyutkan. (NKH)

PERHATIKANLAH HIDUPKU, YA ALLAH

Yeremia 18 :18-25

Kesetiaan dan ketaatan melaksanakan tugas yang diberikan Allah telah menempatkan Yeremia dalam keadaan bahaya. Jiwanya tertekan berat dan nyawanya terancam hilang. Itulah sebabnya Yeremia mengeluhkan perasaannya kepada Allah. Ia meminta Allah memperhatikan sengsaranya. Ini adalah sesuatu yang wajar dan sah-sah saja. Ketika melayani Tuhan dalam kebenaran, seringkali kita menghadapi kecaman dan ancaman. Kadang-kadang tentangan itu justru datang dari orang-orang seiman juga. Hal yang paling menyedihkan dan melukai perasaan, ketika kita menyatakan kebenaran hukum di dalam persekutuan jemaat, justru pemuka agama yang menjadi penentangnya. Ke manakah kita akan mengadu? Ke manakah kita akan memohonkan pertolongan? Siapakah yang akan membela perkara kita? Yeremia menasihati, agar kita memohon kepada Tuhan. Ceritakan semua perasaan kita, bahkan mintalah pengadilan Allah, agar Dia menyatakan kebenaran-Nya di hadapan siapapun, terutama di dalam gereja. Nyatakanlah semua yang kita tanggung karena melakukan kebenaran dan keadilan, maka Tuhan pasti menolong. (DBR)

PERBAIKILAH TNGKAH LAKUMU

Yeremia 26 :12-19

Apa gunanya kita memperbaiki keiakuan apabila kelakuan yang saiah tersebut menurut kita menyenangkan? Bukankah orang cenderung lebih senang pada kenikmatan sesaat dari pada menderita dalam sesaat? Misalnya, mencuri/korupsi itu salah, tetapi menyenangkan, karena tanpa bekerja keras orang dapat penghasilan banyak. Memiliki sifat marah itu salah, tetapi menyenangkan, karena sifat marah itu menyebabkan orang akan segan dan takut pada kita. Bergosip itu salah, tetapi mendengar dan menceritakan keburukan orang lain itu menyenangkan. Menekan orang lain itu salah, tetapi menyenangkan, karena membawa pada rasa berkuasa atas orang lain. Berselingkuh itu salah, tetapi menyenangkan, karena membawa kenikmatan bagi diri sendiri. Nah, mengapa harus memperbaiki kelakuan mencuri/korupsi, mudah marah, bergosip, suka menekan orang lain, selingkuh sebagai sifat yang salah padahal menyenangkan bagi pelakunya? Adakah hal-hal yang salah itu selalu identik dengan kesenangan, kepuasan dan kenikmatan hidup? Apakah membangun hidup yang bertanggung jawab akan selalu bertentangan dengan kenikmatan hidup? Atau apakah untuk membangun hidup yang bertanggung jawab selalu merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi diri pribadi? Sama sekali tidak! Jika kita mengejar kesenangan hidup dengan cara yang salah, memang pada mulanya seakan kenikmatan hidup akan menjadi milik kita. Tetapi Anda akan melihat sendiri bahwa ketika waktu berlalu maka Anda akan kehilangan kesenangan dan beralih kepada masa yang penuh penderitaan. Yeremia mengalami derita karena harus menyampaikan maksud Allah melalui firman-Nya. la tidak mengalami kesenangan hidup secara manusia. Tetapi Allah adalah sumber kekuatannya sehingga ia selalu tabah dan setia. Kita harus juga demikian. Kita harus memperbaiki kelakuan hidup kita, dengan cara menghilangkan hal-hal perbuatan yang salah, meskipun itu Iebih menyenangkan, dan berbaiik untuk menuruti kehendak Allah dalam hidup kita. (DBR)

BERBUAT BAIK KEPADA SATU ORANG

Galatia 6 : 9-10

Suatu kali ada seorang tua sedang melemparkan kembali bintang laut yang terdampar di pinggir pantai ke tengah laut. Begitu banyak bintang laut yang terdampar di pantai dan hampir mati. Tetapi orang tua itu dengan setia memunguti dan melemparkan bintang-bintang laut tersebut kembali ke laut satu per satu. Beberapa anak muda datang dan melihat apa yang dilakukan orang tua itu dan memandanginya dengan keheranan. Mereka berkata kepada orang tua itu bahwa apa yang dilakukannya itu hanya membuang waktu saja sebab ada jutaan bintang laut yang terdampar di situ. Orang tua itu mengambil satu bintang laut lagi dan melemparkannya ke laut sambil tersenyum dan berkata, “Ada perbedaan bagi yang satu ini.” Dia percaya akan jauh lebih baik jika bintang laut itu dilemparkan kembali ke laut dari pada dibiarkan begitu saja terdampar di pinggir pantai dan mati. Begitu juga dengan kehidupan kita sebagai orang percaya, Mungkin kita tidak dapat mempengaruhi jutaan orang dengan kehidupan kita, tetapi kita bisa membuat perbedaan kepada satu orang yang dekat dengan kita. Hari ini, lakukanlah perbuatan baik kepada seseorang, misalnya dengan mengirim sms kata-kata yang menguatkan, menelepon dan menanyakan keadaan mereka, mengirim kue, menawarkan bantuan atau sekedar memberikan senyum yang ramah. Bila Anda melakukannya, Anda akan melihat perbedaan: hari ini akan terasa lebih menyenangkan karena kita menabur benih kebaikan dan menjadi berkat bagi orang lain. (NKH)

KETERBUKAAN YANG MENYELAMATKAN

Matius 5 : 1-12

Adakah sesuatu yang bisa kita peroleh dari seorang petani miskin atau seorang nelayan sederhana di desa? Yang pasti emas atau uang yang berlimpah akan sulit kita peroleh dari mereka. Tetapi semangat kesetiaan, ketekunan bekerja, kejujuran dan kepolosan hidup, kerja keras dan solidaritas menjadi kumpulan nilai yang dapat kita teladani dari hidup mereka. Inilah kekayaan berharga yang melebihi uang atau emas. Injil bercerita tentang orang miskin yang disebut Yesus sebagai yang berbahagia. Oleh karena segala yang ia peroleh merupakan rahmat yang diterima dari Tuhan, maka ia tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Keterbukaan hati bagi Allah dan sesama inilah yang mendatangkan kebahagiaan hidup. Uang dan materi memang dibutuhkan untuk memberi jaminan hidup kita. Kita perlu mencari dan mengusahakannya. Tetapi semua yang didapatkan itu mesti dipandang sebagai rahmat yang diperoleh dari Tuhan. Karena itu, kekayaan tidak semestinya menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Kitapun disebut kudus dan hidup kita bahagia bila hidup kita diresapi cinta dan pengorbanan bagi Allah dan sesama. (DBR)



MELIHAT KEBAlKAN DALAM DIRI SESAMA

Lukas 23 : 33-43

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang dua orang penjahat yang disalibkan bersama Yesus. Penjahat di sebelah kiri menghina Yesus, bahkan menguji ketuhanan Yesus. la tidak melihat kekurangan diri sendiri, tetapi justru mengejek Yesus. Dalam dirinya tidak ada perubahan dan pertobatan sekalipun ia telah di¬salibkan. Baginya, ia lebih dari orang lain. Berbeda dengannya, penjahat di sebelah kanan menyadari siapa yang berada di sampingnya, Kristus Tuhan yang memiliki kuasa pengampunan bagi setiap orang yang bertobat. la berkata, ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”.. Yesus pun berkata kepadanya, "Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus.". Kita kerap tergoda untuk membanggakan diri dan mencari bahkan mengejek kekurangan dan kelemahan orang lain. Bukankah lebih baik bila kita melihat hal-hal positif dalam diri sesama kita lebih dari pada kekurangannya? Marilah kita menyadari bahwa kita pun adalah orang terbatas yang penuh dengan kekurangan bahkan dosa. Ingatlah Yesus selalu akan mengampuni orang yang bertobat. (DBR)


merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman,

Suratmu aku sudah terima. Terima kasih. Dalam suratmu kau menanyakan sesuatu perkara yang sulit dijawab, tetapi akan kucoba. Yah, teman, tugas kita memang selalu harus mendoakan pergumulan anak-anak kita. Dan pergumulan ini sangat berat, aku ikut prihatin denganmu, teman, tetapi jangan belum apa-apa kau sudah kuatir. Kita punya Tuhan Yesus. Aku dan keluargaku mendoakan juga untuk anakmu. Kau cerita bahwa anakmu mendapat tekanan dari atasan di pekerjaannya, dengan ancaman akan dikeluarkan dengan tidak hormat dan tanpa pesangon, karena anakmu tldak mau ikut dengan "permainan" mereka. Engkau tidak usah ceritakan padaku “permainan" apa itu. Kita sudah mengerti. Sudah benar bahwa anakmu tidak mau ikut. Ia bertahan untuk tetap menjadi teladan yang baik. Memang menggiurkan apa yang ditawarkan padanya, tetapi kejahatan pasti dlhukum (baca Efesus 6 : 10-12). Tuhan sudah memberi kita seluruh perlengkapan senjata Allah, Rasul Paulus tidak saja memberi nasihat kepada jemaat Efesus, tetapi untuk kita yang hidup di zaman ini juga. Berat memang sehingga anakmu ada rencana untuk mencari pekerjaan yang lain. Sebetulnya ia suka akan pekerjaan ini, sudah ditekuni 10 tahun, cukup lama untuk merasa betah. Tetapi akhir-akhir ini karena ditekan dia sudah tidak betah lagi. Apa yang harus kita lakukan? Tentu yang pasti kita mencari Tuhan. Pada-Nya ada jawaban. Biarlah anakmu tetap setia, tetap percaya dengan penuh iman bahwa pada Tuhan Yesus ada jawaban. Jawaban apa atau bagairnana? Tuhan punya cara-Nya, asal kita mau serahkan semua kepada-Nya.

Kau akan ke tempat anakmu di kota untuk mendampinginya dan ikut berdoa dengan keluarganya. Itu yang kita harus lakukan dalam pergumulan semacam ini. Kalau tidak salah dia adalah anakmu yang pertama. Tuhan akan memperhitungkan kesetiaannya. Ia tidak mau ikut-ikutan dalam dosa. la harus membayar mahal memang dengan dikeluarkan dari pekerjaannya. Tetapi nanti Tuhan akan memberi yang terbaik sebagai gantinya. Percaya saja! Sikap hati dan motivasi yang benar, itulah yang berkenan di hati Tuhan. Anakmu akan berkata seperti di dalam Mazmur 28 : 7, tfTuhan adalah kekuatanku dan perlsaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku dan dengan nyanyianku aku bersyukur pada-Nya.”.

Mari kita berdoa: “Tuhan, Kau tahu akan pergumulan keluarga temanku. Tetapi mereka, dan kami juga, mau serahkan dalam tangan-Mu saja. Demi nama Yesus. Amin.”

Sekian dulu suratku kepadamu. Jangan putus asa. juga pada keluarga anakmu, istri dan anak-anak. Tuhan berkati kalian semua.



Salam



Debora


10 MAKANAN TERBAIK UNTUK MELANGSINGKAN



Saatnya bagi Anda sekarang untuk membuat terobosan dalam program penurunan berat badan. Terobosan itu adalah mengkonsumsi makanan yang tepat sehingga program penurunan berat badan bisa tercapai tanpa harus menyiksa diri. Sejumlah riset menyebutkan, mengkonsumsi jenis makanan tertentu akan meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh Anda, selain juga mengurangi kecanduan makan. Inilah 10 jenis makanan yang dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

1. Daging sapi : Bertolak belakang dengan persepsi populer, menyantap steak daging sapi ternyata dapat menurunkan berat Anda. Riset yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, wanita yang dalam dietnya menyertakan daging merah mencatat penurunan berat lebih banyak ketimbang mereka yang menyantap jumlah kalori sama dengan sedikit daging sapi. Kandungan protein dalam steak, kata peneliti, dapat mempertahankan massa otot selama program penurunan berat badan.

2. Telur : Telur tidak akan merusak jantung Anda, tetapi justru membantu Anda lebih langsing beberapa inci. Riset para ahli di Louisiana State University Baton Rouge menunjukkan, wanita yang menjalani diet rendah kalori dan menyantap telur, roti dan jelly tiap pagi kehilangan berat dua kali lebih banyak ketimbang mereka yang sarapan bagel dengan jumlah kalori sama tapi tanpa telur. Menurut peneliti, telur membuat kenyang, sehingga Anda makan lebih sedikit.

3. Oat : Oatmeal menempati peringkat teratas dalam hal mengenyangkan di antara makanan lain. Tidak seperti kebanyakan karbohidrat, oat—bahkan yang berjenis instan sekalipun —akan dicerna dengan lambat. Jadi, makanan ini berpengaruh kecil pada gula darah.

4. Kacang lentil : Lentil adalah makanan terbaik untuk merampingkan perut. "Mereka tinggi akan protein dan serat larut, dua nutrien yang dapat menstabilkan kadar gula darah," kata Tanya Zuckerbrot, R.D., penulis The F-Factor Diet (Putnam Adult). “Mengkonsumsi lentil dapat mencegah lonjakan insulin yang membuat tubuh Anda membentuk lemak, terutama di area perut.".

5. Apel : Sebuah apel sehari dapat mencegah terjadinya penambahan berat, demikian riset para ilmuwan di Penn State University. Mereka yang makan sebuah apel sebelum menyantap pasta tercatat mengkonsumsi sedikit kalori dibanding mereka yang menyantap kudapan lain. Apel memiliki kandungan serat yang tinggi —4 sampai 5 gram—yang membuat perut jadi kenyang. Hebatnya lagi, antioksidan pada apel dapat mencegah sindrom metabolik, yang ditandai dengan penumpukan lemak di lingkar perut.

6. Cabai : Cabai bisa meningkatkan metabolisme. Zat yang terkandung dalam cabai yang disebut capsaicin mempunyai efek thermogenik, yakni membuat tubuh membakar ekstra kalori selama 20 menit setelah menyantap cabai. Selain itu, Anda tak lagi bisa menyantap hidangan dalam sekejap. Makan dengan lambat membuat otak Anda merekam bahwa perut Anda kenyang. Jadi Anda tidak akan makan secara berlebihan.

7. Yogurt : Pelaku diet menyebut plain yogurt sebagai makanan sempurna. Dengan kombinasi karbohidrat, protein dan lemak, yogurt dapat menekan rasa lapar dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Studi para ahli di University of Tennessee, menyatakan mereka yang menjalani diet rendah kalori dengan menambah yogurt mengalami penurunan lemak total 61 persen lebih besar dan 81 persen lemak perut ketimbang mereka yang diet tanpa yogurt.

8. Parmesan : Wanita yang minum whole milk atau makan keju setiap hari cenderung tidak terlalu mengalami penambahan berat badan, menurut studi yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition. Penggemar lowfat-dairy justru tidak memperoleh manfaat yang sama. Produk whole milk memiliki asam linoleat terkonjugasi, yang dapat membantu tubuh Anda membakar lemak.

9. Alpukat : Jangan biarkan kandungan lemak dalam sebuah alpukat (29 gram) membuat Anda cemas. Justru itulah yang membuat makanan ini menjadi penurun berat terbaik. Kandungan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan rasa kenyang. Alpukat sebenarnya buah yang baik, tetapi cara kita mengkonsumsinya yang membawa masalah. Banyak orang yang membuat es alpukat yang ‘yummy’ dan kemudian menuduh alpukat sebagai penyebab penyakit. Padahal pada es alpukat ada tambahan susu, gula dan mereka itulah penyebabnya.

10. Olive oil : Seperti halnya alpukat, olive oil memiliki kandungan lemak yang meningkatkan rasa kenyang, dan menghentikan selera makan. Riset juga menunjukkan olive oil berkhasiat sebagai anti radang. (FF)