12 Sept 2008

Minggu ke 3 September



Jawaban Tuhan
Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang. Dengan lelah, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai. Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit. Yang paling parah pria itu kehilangan semua miliknya. Dia sedih dan marah pada Tuhan dan berseru, "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" Dia menangis. Pagi-pagi keesokan harinya dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" Tanya pria itu kepadapenyelamatnya. "Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini," jawab mereka.
Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk, tetapi kita tidak boleh goyah karena Tuhan tetap bekerja di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, itu adalah "tanda asap" bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut. (IR)


SENIN, 15 September 2008
TIDAK ADA YANG TERSEMBUNYI
Lukas 12 : 1-5
Di salah satu stasiun televisi Amerika ada acara kuis yang menyediakan hadiah uang yang sangat besar, tetapi yang diminta kepada peserta adalah menjawab pertanyaan dengan jujur. Pertanyaan yang diajukan sampai yang bersifat pribadi dan sangat rahasia, dan peserta tidak bisa berbohong karena mereka dites dengan poligraf (alat pendeteksi kebohongan). Di depan keluarga, teman dan semua penonton televisi, segala rahasia mereka terbuka.
Dalam hidup, banyak kali kita menyimpan rahasia, sesuatu yang tidak ingin diketahui orang lain, bahkan oleh orang terdekat sekalipun. Kita sering memakai “topeng” (kemunafikan/kepura-puraan) dalam hubungan kita dengan orang lain. Tetapi dalam bacaan hari ini, Yesus berkata, “Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.” (ayat 2). Akan tiba saatnya segala sesuatu dibukakan, karena tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Firman Tuhan berkata, ”Karena segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan, dan segala langkah orang diawasinya.” (Amsal 5 : 21). Bahkan hal-hal yang paling rahasia pun yang tersimpan dalam hati kita Tuhan tahu (Yeremia 17 : 10).
Mari kita belajar untuk berhati-hati dengan hidup kita. Ingatlah, suatu saat nanti semua orang akan tahu apa yang kita rahasiakan, dan kita juga harus mempertanggung jawabkan semuanya kepada Tuhan. (Ginny)
Saat dibukakan, apakah Anda akan bangga atau malu dengan hidup Anda?
SELASA, 16 September 2008
DOA FAJAR
Mazmur 57 : 1-12
Suatu hari saya bermalam di rumah teman saya dan kami main Play Station sampai jam 2 pagi. Sesudah main PS saya langsung tidur karena sudah begitu lelah. Pagi-pagi buta saya terbangun oleh teriakan sebuah loudspeaker yang berada pas di bawah rumah teman saya. Saya sempat merasa jengkel karena suara tersebut sangat keras dan berulang-ulang. Tuhan mengingatkan saya akan peristiwa ini, bahwa banyak orang yang konsisten bangun tiap pagi untuk mencari wajah Tuhan, namun bagaimana dengan saya? Karena keletihan saya mencari alasan untuk tidak bersaat teduh. Tapi pagi itu saya ditegor Tuhan supaya dalam keadaan apapun saya harus ambil tindakan untuk tetap memandang wajah Tuhan melalui saat teduh pagi.
Ketika Daud dikejar oleh Saul, mungkin perasaan hatinya begitu takut, namun hal tersebut tidak menyurutkan Daud untuk mencari wajah Tuhan bahkan dalam ayat 8 dikatakan, “Aku mau membangunkan fajar”. Berarti Daud bangun sangat pagi mendahului matahari terbit untuk memuji dan meninggikan Allah. Daud tidak mencari alasan menurut suasana hatinya saat itu, tapi dia konsisten untuk bangun pagi dan bersekutu dengan Allah. Mari kita bangun hubungan yang intim dengan Tuhan setiap saat terutama di pagi hari maka kita akan melihat mujizat yang luar biasa. (Yus)
Hari yang dimulai bersama Tuhan adalah hari yang penuh berkat dan nikmat.
RABU, 17 September 2008
ORANG YANG MENGAMPUNI
Matius 6 : 12
Apa yang dijanjikan Tuhan kepada orang yang mau mengampuni kesalahan orang lain?
1. Ia akan menyembuhkan luka batin kita, sebab Ia berjanji untuk menyembuhkan mereka yang menderita (I Petrus 5 : 10).
2. Ia akan mengangkat beban dan kesedihan kita. Dalam Alkitab tertulis bahwa pembalasan bukanlah hak kita tetapi hak-Nya Allah (Roma 12 : 29).
3. Ia akan memulihkan sukacita kita. Sukacita akan kita peroleh berkat pertolongan-Nya.
4. Ia akan menghargai ketaatan kita kepada-Nya (Markus 11 : 25).
Ketika kita memilih untuk menjadikan pengampunan bagian dari hidup kita maka tidak ada lagi beban yang akan membelit kita. Pengampunan akan membawa damai sejahtera dan membuat kita menikmati keakraban yang lebih mendalam dengan Tuhan. (DBR)
Pengampunan akan memberi kelegaan dan kebebasan buat kita.
KAMIS , 18 September 2008
MENYERAHKAN KEKUATIRAN
I Petrus 5 : 7
Paulus menasihati jemaat di Filipi, "Janganlah kuatir tentang apa pun juga." (Filipi 4 : 6). Petrus memerintahkan para pembacanya untuk menyerahkan segala kekuatiran mereka kepada Tuhan Yesus Kristus (I Petrus. 5:7). Bagaimana mungkin seseorang dapat berhenti merasa kuatir dan "diam"? Hanya dengan doa dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang penuh kasih (Filipi. 4 : 6,7). Mereka yang menyerahkan kekuatiran kepada-Nya dapat menyingkirkan kekacauan dan kebingungan, ambisi dan pergumulan, serta mengalami damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus (ayat. 7). Mereka yang "diam" di hadapan Tuhan tidak berarti akan lolos dari bahaya dan dilema hidup, tetapi mereka akan dimampukan untuk tenang saat mengalaminya. Walau kesulitan tidak akan hilang, tetapi kebingungan, ketakutan terhadap sesuatu yang akan terjadi, dan keputusasaan mulai lenyap. Orang-orang ini tenang menghadapi tekanan; mereka tak tergoyahkan oleh guncangan hidup; mereka memancarkan damai sejahtera ke mana pun mereka pergi. Bila Anda tidak pernah mengalami kedalaman kasih Tuhan Yesus Kristus dan panggilan-Nya bagi Anda untuk hidup dalam kasih itu, maka hidup Anda akan dipenuhi kecemasan dan kekhawatiran. Anda akan sering resah dan gelisah-selalu mencari "sesuatu lainnya" yang semu. Tatkala Anda belajar memercayai Tuhan dan menyerahkan semua kekuatiran Anda kepada-Nya, Anda dapat merasa tenang di tengah berbagai tuntutan hidup. (Mar)
Tinggal dalam Yesus membuat kita tidak kuatir akan apapun.
JUMAT, 19 September 2008
BAGAIMANA MUNGKIN??
Roma 8 : 32
Banyak orang Kristen mudah digoyahkan imannya oleh kenyataan. Ketika diperhadapkan dengan kenyataan, mereka lupa bahwa Allah telah mengaruniakan segala sesuatu kepada mereka. Semuanya telah tersedia, tinggal dipergunakan, tapi ternyata itulah hambatan terbesar bagi banyak orang Kristen, mempergunakan karunia yang sudah diberikan Tuhan untuk memecahkan masalah, untuk mendapatkan jalan keluar. Contoh, ketika sedang sakit, banyak orang Kristen lupa bahwa mereka telah mendapat karunia kesembuhan, tinggal dinyatakan lewat doa, diyakini, dan jadilah kesembuhan itu. Sayangnya banyak yang tidak percaya bahwa mereka telah mendapat karunia itu, sehingga seperti dinyatakan ayat hari ini, ”… bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” Paulus heran kenapa banyak jemaat Roma tidak percaya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga akan ditanya, “Bagaimana mungkin Allah tidak….?” Ketika kita menggunakan karunia dari Allah, itu akan meningkatkan pertumbuhan iman kita, percaya kita kepada-Nya. Untuk menggunakan karunia yang telah diberikan Tuhan yang dibutuhkan hanya percaya saja dan kemudian melangkah, kalau kita percaya tapi tidak melangkah, itu bukan percaya namanya. (cubs)
Semua karunia telah diberikan Allah, pergunakan sesering mungkin.
SABTU, 20 September 2008
MENGASIHI TUHAN
Mazmur 1 : 1-6
Setelah kita baca Mazmur 1 : 1-6 ini, maka kita menemukan dua jenis orang. Pertama, jenis orang saleh yang berciri kebenaran, kasih, taat kepada firman Tuhan dan terpisah dari dunia ini. Kedua, jenis orang fasik yang senantiasa hidup menurut nasihat dunia ini dan tidak tinggal di dalam firman Tuhan. Di manakah kedudukan Anda saat ini? Apakah saat ini Anda menjadi orang saleh atau sebaliknya menjadi orang fasik? Pasti kita ingin menjadi orang saleh. Bila kita ingin menjadi orang saleh maka kita harus mengikuti gaya hidup orang saleh. Menerungkan dan melakukan firman Tuhan adalah hal yang wajib kita lakukan. Ini tidak dapat kita tawar-tawar lagi bila kita ingin menjadi orang yang saleh. Firman Tuhan membuat kita akan lebih bijaksana (Mazmur 119 : 98). Dan firman Tuhan itu merupakan pelita bagi kaki kita yang menerangi setiap jalan-jalan kita sehingga kita akan hidup dalam terang firman-Nya yang mengarahkan kita kepada kebenaran. Orang yang mengasihi Tuhan pasti rindu hidup di dalam kebenaran-Nya. Oleh sebab itu, bila saat ini Anda ingin mengasihi Tuhan, maka Anda harus hidup dalam firman-Nya. (Giant)
Bukti mengasihi Tuhan hanya satu: melakukan firman-Nya.
MINGGU, 21 September 2008
ASUMSI SELALU SALAH
Amsal 25 : 11
“Selamat siang, Ini perusahaan Dua Ikan?” Tanya suara di seberang. Teman saya yang sedang menggantikan sementara operator yang sedang tidak berada di tempat menjawab telepon itu dengan ketus, ”Bukan! Di sini Tiga Monyet.” Padahal suara di seberang sana benar-benar ingin menelpon PT. Dua Ikan, tetapi teman saya berasumsi bahwa orang itu sedang mempermainkannya. Seringkali ketika kita berasumsi, kita menggunakan pengertian kita sendiri dan kita melakukan kesalahan karena apa yang kita asumsikan tidak sama dengan apa yang dimaksud orang itu. Seringkali hal itu menimbulkan kesalahpahaman yang bisa berdampak buruk. Kita tidak pernah dapat membaca pikiran orang, kenapa dia mengatakan itu atau seperti contoh di atas, teman saya berasumsi bahwa itu hanya sebuah canda, padahal itu adalah sesuatu yang serius. Mari belajar untuk menghilangkan asumsi dan benar-benar mendengarkan apa yang diucapkan orang lain. Jangan berasumsi karena asumsi itu selalu salah dan kata-kata yang diucapkan dengan benar akan membawa berkat. (FF)
Jangan asumsi, tidak pernah benar sekalipun!