5 Jul 2008

Minggu ke 1 July 2008


MENGUSIR KESEPIAN

K

esepian adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa sendirian, berada dalam keadaan terisolasi, terpisah dari orang-orang lain, bukan saja secara fisik, tetapi bisa juga secara mental/kejiwaan. Orang bisa kesepian walaupun dia sedang berada di tengah pesta yang sangat ramai. Mengapa kesepian harus diusir? Karena kesepian adalah penyebab utama orang menderita depresi, paranoia, kelainan jiwa dan bahkan bunuh diri. Lebih dari itu kesepian menghalangi kita bersekutu dengan Tuhan, melakukan tugas kita dan pada akhirnya akan menghancurkan hidup kita. Mengapa demikian? Karena kesepian adalah salah satu penyebab kita mengasihani diri sendiri atau bahasa sekarang, “kasian deh gue!”, dan kita menjauh dari Tuhan karena kita selalu memikirkan diri sendiri. Bila kita sendirian atau mengalami kesepian dan tidak mengusirnya, maka segala macam setan akan masuk ke pikiran kita. Kesepian biasanya lebih banyak terjadi pada orang-orang yang sudah berulang kali mengalami kehilangan, atau biasa terjadi pada orang-orang yang berulangkali mengalami kegagalan. Kesepian tidak memandang usia, dari anak-anak sampai orang-tua bisa mengalaminya. Banyak orang berpikir bahwa kesepian hanya dialami oleh para lajang, atau janda/duda, tetapi ternyata banyak juga dijumpai istri/suami yang kesepian, anak-anak dan sebagainya. Jangan berpikir bahwa karena kita tidak terisolasi, kita hidup di tengah orang banyak maka kita tidak akan pernah kesepian. Itu adalah pikiran yang salah, kita perlu waspada.

O

rang yang kesepian biasanya membangun benteng yang sangat kuat untuk menahan serangan dari luar, mereka menolak pertemanan, mereka menolak nasihat, mereka gampang menjadi tersinggung dan susah mengampuni. Biasanya komentar yang sering diutarakan orang yang kesepian antara lain, “mereka tidak mengerti aku..”, “mereka tidak pernah mengalami sih?”, “tidak ada orang lain yang mengalami masalah seberat ini..”,“aku tidak butuh nasihat mereka..”, “tolong, jangan hakimi aku..”, “aku memang sudah dari sananya begini…”, “sudah tidak usah dibicarakan lagi?..”. Setiap kali ada orang lain yang menawarkan simpati atau berusaha membangunkan mereka dari kesendiriannya, mereka dengan sangat cepat akan menolak. Tembok yang mereka bangun, bila dibiarkan dalam waktu yang lama akan semakin susah untuk dihancurkan. Hati-hati bila anda sering mengatakan baik secara terbuka atau dalam hati komentar diatas atau reaksi diatas, jangan-jangan anda sedang dikuasai oleh kesepian yang berat.

B

agaimana mengusir kesepian itu sebelum menguasai dan menghancurkan hidup kita?

1.Akui bahwa anda sedang kesepian.

P

engakuan atau keterbukaan selalu merupakan awal dari pemulihan. Banyak orang terutama orang Kristen tidak mau mengakui bahwa mereka kesepian karena mereka beranggapan bahwa orang Kristen pantang kesepian. Kalau orang Kristen kesepian artinya tidak atau kurang beriman. Kekristenan bukanlah penyangkalan atas kenyataan. Yesus mengajar kita untuk menghadapi dan mengalahkan musuh-musuh, atau raksasa yang menghalangi rencana Allah jadi dalam hidup kita. Sama halnya dengan pendapat yang berkata bahwa ‘menjadi orang Kristen artinya tidak punya masalah lagi’ adalah pendapat yang keliru, menyangkal bahwa ‘saya kesepian’ adalah sesuatu yang salah. Orang yang kesepian biasanya mulai dengan menutup diri, masuk dalam tempat isolasi. Bisa jadi karena sudah begitu sering dikecewakan, akibatnya mereka menghindar dari membicarakan masalahnya, akibatnya mereka menghindar untuk bertemu dengan orang, akibatnya mereka terjerumus lebih dalam kesepian. Langkah pertama untuk mengusir kesepian adalah berani untuk mengatasi masalah dengan berani menceritakan pada seorang yang dapat dipercaya, berani untuk menerima nasihat, tidak mengasihani diri sendiri, berani untuk menjadi malu(walaupun sebenarnya tidak akan malu, tapi dari pandangan orang yang kesepian, menceritakan masalahnya, membiarkan kelemahannya, kesalahannya diketahui orang lain apalagi orang yang dekat dengannya adalah memalukan). Memang nasihat atau teguran itu tidak enak, tidak menyenangkan, tetapi bila kita mau mengusir kesepian kita, kita harus mau terima bahwa kita salah, bahwa kita keliru dan mau menerima, mau melakukan apa yang dinasihatkan. Bila kita luka, kita perlu diobati dan semua obat itu tidak enak, semua proses pengobatan itu sakit. Ingat, tidak ada orang yang tidak pernah salah, tidak ada orang yang sempurna dan tidak ada masalah yang terlalu berat. “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”(1 Korintus 10 : 13).

2.Terima dan percaya bahwa hanya Tuhan yang dapat mengusir kesepian anda.

D

alam Ibrani, Rasul Paulus, rasul yang sangat sering mengalami kesepian dalam penjara dan dalam penderitaan lainnya menulis, “…Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."(Ibrani 13 : 5b). Bila kita mau mengusir kesepian kita ikutilah teladan Paulus ini, percayalah bahwa Allah saja yang dapat secara sempurna mengusir kesepian kita karena hanya Dia yang kekal, yang tetap tinggal selama-lamanya. Bila kita mencoba mengusir kesepian kita dengan mencari orang lain, maka suatu saat orang itu juga akan meninggalkan kita. Kita hanya bisa mendapat ‘kelegaan’ sementara. Contoh, bila seorang janda mencari suami lain, dia bisa mendapatkannya, tetapi suatu saat suaminya yang baru ini juga bisa meninggalkannya lewat kematian dan sebagainya. Hanya bila kita datang kepada Tuhan dan menerima serta percaya kepada-Nya kita bisa mengusir kesepian kita secara kekal. Kekosongan yang ada dihati kita akan terisi secara sempurna dan kekal bila kita menyerahkan seluruh hati kepada Tuhan untuk dipenuhi dengan kasih-Nya yang melimpah. Yesus berkata kepada orang banyak, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."(Yohanes 7 : 38). Orang yang dihatinya mengalir aliran-aliran air hidup tidak akan pernah kesepian!

3.Gunakan hidup anda untuk melayani orang lain yang membutuhkan.

A

khirnya, untuk mengusir kesepian hendaknya kita jangan terpaku pada diri sendiri, mulailah memusatkan pikiran pada orang lain. Mulailah mengangkat kepala dan lihat apa yang dibutuhkan orang lain. Berdoa pada Tuhan dan minta supaya Dia membawa kita kepada orang yang kesepian juga atau membutuhkan orang yang mau menemaninya. Dua orang kesepian yang bersatu akan menjadi kekuatan yang kokoh untuk saling mengusir kesepian masing-masing. Ingat perumpamaan bahwa sebatang lidi sangat mudah dipatahkan tetapi dua atau tiga batang lidi yang menjadi satu tidak mudah untuk dipatahkan/dihancurkan. Bila kita tidak mau berhenti memikirkan atau mengasihani diri kita sendiri, kita tidak akan pernah dapat mengusir kesepian. Kesepian akan menghancurkan hidup kita seperti sudah diuraikan diatas. Bila anda kesepian, cobalah memikirkan tentang orang lain, bila itu terlalu berat, berdoalah. Doakan siapa saja yang terlintas dalam pikiran anda selain anda sendiri. Berdoalah untuk keluargamu, bila anda seorang lajang/janda/duda, tetap kan ada keluarga yang perlu didoakan? Bahkan ketika anda tahu bahwa keadaan mereka baik-baik, tetap doakan mereka, berkati mereka. Orang yang kesepian biasanya punya banyak waktu luang karena mereka enggan melakukan kegiatan lain. Jadi berpikirlah untuk melakukan sesuatu yang baru, apa saja. Paksakan diri kita untuk melakukan apa saja selain melamun, selain mengasihani diri sendiri. Misalnya, kita bisa memaksa untuk membersihkan rumah atau gereja, atau kalau senang memasak, bisa membuatkan makanan untuk dimakan setelah ibadah dan banyak lagi yang lain. Jangan pikirkan ‘ah itu kan tidak ada artinya’, jangan, bahkan sekecil apapun, coba lakukan. Paksakan diri untuk tidak memikirkan diri sendiri. Kita akan lihat, seperti halnya para imam yang memanggul tabut perjanjian melakukan langkah pertama masuk sungai Yordan yang akibatnya sungai Yordan terbelah dan Yosua berserta seluruh bangsa Israel bisa masuk tanah Kanaan, sesuatu yang kecil dan tidak berarti yang kita lakukan akan berdampak dahsyat dalam mengusir kesepian kita.

K

etiga cara untuk mengusir kesepian diatas tidak akan berarti apa-apa bila tidak dilakukan. Kesepian dapat menghambat rencana Tuhan dalam hidup kita. Jangan biarkan kesepian menghancurkan hidup kita! Usir kesepian dan nikmati berkat Tuhan. (cubs)

Selasa, 1 Juli 2008

MENJADI SAKSI KRISTUS

Kisah Para Rasul 1: 8

T

ahukah saudara bahwa menjadi saksi dan bersaksi itu berbeda. Memang sekilas bila kita dengar kedua kata ini memiliki arti yang sama. Tetapi bila kita renungkan lagi kedua kata ini sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Menjadi saksi memiliki arti yang jauh lebih dalam dari pada bersaksi. Bersaksi berarti kita menceritakan mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi atau yang telah kita alami. Sedangkan menjadi saksi adalah kita bukan hanya menyampaikan cerita melalui perkataan tetapi perbuatan atau tindakan kita pun menjadi kesaksian. Dengan kata lain bersaksi hanya dengan perkataan tetapi menjadi saksi dengan perkataan dan perbuatan. Inilah yang Tuhan Yesus inginkan. Kita bukan hanya bersaksi mengenai Dia tetapi kita harus menjadi saksi-Nya. Sering kali orang lebih percaya apa yang kita lakukan dari pada apa yang kita katakan. Orang lebih suka melihat bukti nyata dari pada perkataan yang kita katakan. Di dalam 1 Timotius 4 : 12, Rasul Paulus mengingatkan anak didiknya, Timotius agar menjadi saksi Kristus dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Ini pula yang harus kita perbuat ketika kita menjadi saksi Kristus. Kita harus dapat menjadi teladan dalam perkataan kita. Perkataan yang kita keluarkan adalah perkataan yang membangun, menguatkan dan menghibur, bukan perkataan yang menjatuhkan atau menhancurkan. Tingkah laku kita hendaknya dapat menjadi teladan, jangan lah perbuatan kita perbuatan yang menyakiti orang lain. Kita juga harus menjadi saksi dalam kasih, kesetiaan dan kesuciaan. Karena ketiga hal inilah yang tidak dimiliki oleh orang dunia. Hendaknya kita dapat menjadi saksi Kristus dalam hidup kita. (Giant)

Perkataan dan perbuatan yang dipenuhi kasih merupakan kesaksian yang hidup

Rabu, 2 Juli 2008

PENYAKIT TERBURU-BURU

Filipi 3 : 7-16

“C

epatlah!” – “Kita akan terlambat!” – “Engkau terlalu lambat!”. Beberapa kali kita dengar kata-kata “cepat” keluar dari mulut kita tiap hari? Apakah itu menunjukkan hidup kita yang serba “cepat”. Jika kita tidak berhati-hati, kita menjadi manusia yang hidup di jalan “cepat”, ingin semuanya serba cepat tercapai. Pakar stress menamakan ini “penyakit terburu-buru”Rasul Paulus dalam Filipi 3 menyatakan pengalamannya seumur hidup dalam iman. Itu dapat memberi semangat, tetapi tidak dengan tergesa-gesa.Karena bagi Tuhan memakan waktu menjadikan saleh seseorang. Pertumbuhan seorang Kristen adalah pertumbuhan dalam proses sepanjang hidupnya. Buah apel yang belum matang tidak cocok untuk dimakan,tetapi kita jangan menyalahkannya.Buah itu belum siap untuk dimakan, karena Tuhan belum menyiapkannya untuk menjadi matang. Semuanya itu adalah perlu waktu supaya tepat pada tempatnya. Apakah anda tidak sabar akan kemajuan rohani anda? Ingatlah! Bahwa Allah belum selesai dengan kita. Dia juga tidak mengharapkan engkau sudah mencapainya sampai ia memanggil kita pulang.Pastikanlah bahwa tujuan kita sudah merupai Kristus. Dan lambat laun, tetapi pasti dengan kita berjalan dibawah langit yang cerah atau menghadapi badai, Dia membawa kita mencapai kedewasaan iman. Ini adalah proses yang pasti untuk “penyakit terburu-buru” kita.(DBR)

Terburu-buru malah akan memperburuk keadaan dengan semakin banyak kesalahan.

Kamis, 3 Juli 2008

MILIK TUHAN

Roma 14 : 8

T

uhan menciptakan manusia untuk menjadi milik kepunyaan-Nya, untuk menjadi mahluk yang menyembah dan bersekutu dengan-Nya. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, hubungan itu terputus. Manusia menjadi mahluk dosa. Menjadi budaknya iblis. Dimanapun bila seorang budak hendak dibebaskan, dia atau orang yang mau membelinya harus membayar tebusan Ketika Yesus ating ke dunia, Dia membayar lunas tebusan yang diperlukan bagi setiap orang yang mau menerima pembayaran-Nya itu. Bila kita mau dan menerima tebusan Yesus, maka kita tidak lagi menjadi budak iblis tapi kita jadi milik Tuhan secara sah. Kalau kita adalah milik Tuhan maka kita harus melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Tidak boleh melawan. Syarat yang diajukan Tuhan kepada milik-Nya sangat ringan. Dalam Matius 11 : 30 Yesus berkata,”Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan”. Jadi kenapa kita masih menolak untuk menjadi milik Yesus dan tetap memilih menjadi milik/budak iblis? Terimalah tebusan-Nya, dan pilihlah yang enak dan yang ringan, jangan mau diperbudak terus? Caranya mudah, bertobat dari dosa, terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, percaya sepenuh hati dan lakukanlah apa yang Dia mau.(cubs)

Milik siapa kita? Kalau milik Tuhan yaa taat sama Tuhan!

Jumat, 4 Juli 2008

PERCAYA SAJA

Matius 6 : 28

S

uatu hari seorang pilot pesawat terbang mengajak anaknya yang masih kecil umur 10 tahun terbang ke Australia. Dia duduk di cabin sendiri dan asyik bermain game. Di tengah perjalanan mendadak cuaca berubah, angin bertiup kencang, semua penumpang di dalam pesawat itu panik, ada yang berteriak-teriak, ada yang berdoa, ada yang menangis dan sebagainya. Anak umur 10 tahun ini tenang-tenang saja, terus main game, mengapa? Karena dia tahu bahwa ayahnya itu seorang pilot yang pintar, berpengalaman. Dia tahu benar bahwa ayahnya dapat menanggulangi semua ini dan pasti selamat.

D

i dalam pesawat itu juga ada seorang ibu tua yang mau menengok anaknya yang sekolah di Australia. Pada waktu penumpang-penumpang lain kacau balau dia tidur dengan tenang. Waktu dia turun dari pesawat seorang pramugari bertanya,”Bu, kok ibu bisa enak-enak tidur dengan tenang sewaktu pesawat diombang-ambingkan angin itu?”“Oh, begini nak, saya ini punya 2 orang anak, yang satu sekolah di Australia dan yang lainnya sudah tinggal di rumah Bapa. Jika Tuhan ijinkan saya menengok anak saya di Australia, ya syukurlah, namun jika Tuhan mau agar saya menengok anak saya yang di Surga, ya jadilah kehendak-Nya! Jadi buat apa saya takut dan gelisah. Di tangan Bapa segala sesuatunya adalah baik, amin “(DeTe)

Janganlah takut, PERCAYA saja.

Sabtu, 5 Juli 2008

RETREAT

Markus 6 : 30-32

D

i zaman yang super sibuk seperti sekarang ini, manusia sepertinya tidak punya waktu lagi untuk beristirahat. Pekerjaan yang menumpuk, target-target yang harus dicapai, kebutuhan yang meningkat, itu semua membuat manusia menjadi “gila kerja”. Akibatnya mereka menjadi lelah, fisik maupun mental. Manusia bukanlah mesin atau robot yang dapat bekerja 24 jam tanpa berhenti dan dalam jangka waktu lama. Mesin pun jika dioperasikan terus-menerus 24 jam sehari tanpa berhenti, tentu akan rusak. Ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi, dikatakan dalam Alkitab, ”Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” (Kejadian 2 : 3). Jadi sejak awal Tuhan telah menetapkan ada hari untuk ”berhenti” dari segala pekerjaan kita, hari untuk beristirahat.

D

alam bacaan hari ini, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk beristirahat sejenak setelah bekerja. Istirahat sangat kita butuhkan untuk memulihkan kembali hidup kita. Sebagai orang Kristen, tentu istilah ”retreat” sudah tidak asing bagi kita. Arti sebenarnya dari ”retreat” adalah ”mundur”. Mundur sejenak dari kesibukan sehari-hari, menenangkan diri bersama Tuhan. Itulah yang dibutuhkan bagi fisik dan jiwa yang lelah.

Hari ini, jika Anda merasa lelah, fisik maupun jiwa, mari, beristirahatlah sejenak. Tenangkan diri Anda, carilah Tuhan dan berdiamlah dekat-Nya. Dia mau memulihkan kekuatan Anda, terlebih lagi Dia mau memulihkan jiwa Anda yang lelah. Firman Tuhan berkata, ”Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40 : 31). (Ginny)

Hanya Tuhan yang dapat memulihkan jiwa yang lelah.

Minggu, 6 Juli 2008

PEMBERI KESANGGUPAN

Filipi 4 : 13

D

isebuah lembah ada sebuah kolam penuh dengan lumpur, hitam dan berbau busuk. Ada seseorang yang begitu suka akan lumpur itu, bermain disana dan tidak mau keluar. Suatu hari lumpur itu makin lama makin tinggi, membuat orang itu hampir tenggelam. Kalau dia tidak segera keluar dari lumpur itu, dia akan mati. Akhirnya dia mencoba untuk naik, tetapi lumpur terus meninggi. Dengan sekuat tenaga orang itu berusaha untuk naik ke atas gunung. Untuk mencapai puncak gunung itu sangat sukar. Dia menemui banyak kerikil, tanjakan, yang begitu berat, kakinya sering tersandung serta jatuh, kadang membuat dia hampir putus asa. Tapi dia tidak sendirian, ada Seorang yang berjalan di depan dia, siap menolong dia setiap saat.

K

ita juga sering berkubang di lumpur dosa, penderitaan, masalah dan herannya kita betah dengan keadaan itu atau kita juga mau keluar tetapi tidak mampu. Tuhan mengajak kita untuk naik ke atas gunung Tuhan, bukan sendirian tetapi bersama-sama Dia, untuk menikmati kelimpahan yang Dia sudah sediakan. Bersediakah kita untuk naik ke gunung-Nya Tuhan dan meninggalkan kubangan lumpur dosa? Bila kita mau, ikutilah cara-Nya, mintalah Dia berjalan bersama kita, karena seperti bacaan hari ini hanya Dia yang dapat memberi kekuatan dan kemampuan sehingga kita sanggup melakukan apapun untuk menaklukkan gunung dan sampai di puncak. (FF)

Hanya dengan Tuhan yang memberi kesanggupan kita bisa sampai puncak!

Senin, 7 Juli 2008

OKE TUHAN !!!!

Lukas 5 : 1-11

S

aat itu Petrus dan saudara-saudaranya sedang membersihkan jala di tepi danau Genesaret. Wajah mereka sangat muram, karena sudah semalaman mereka ditengah laut untuk menangkap ikan tapi mereka tidak mendapat satu ekorpun. Lalu datanglah Yesus menghampiri perahu Petrus, dan berkata kepada Petrus, “Bertolaklah sedikit jauh dari pantai sebab aku hendak mengajar orang bayak.” Lalu Petrus pun melakukan sesuai dengan permintaan Yesus. Setelah selesai mengajar ia menyuruh Petrus untuk menolakkan perahunya ketempat yang dalam dan menyuruh dia untuk menebarkan jalanya untuk menangkap ikan. Mendengar perintah itu Petrus pun menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa.” Disini Petrus hendak mencoba menerangkan kepada Tuhan Yesus bahwa semalaman ia telah berupaya mengerahkan semua kemampuannya sebagai seorang nelayan, tapi yang ia peroleh nihil / tidak ada hasil. Kalau kita pikir-pikir benar juga yang dikatakan Petrus, bila ditelusuri Petrus adalah keturunan seorang nalaya. Pasti sejak kecil ia telah dilatih untuk menjadi seorang nelayan yang handal dan ia diajarkan jika menangkap ikan pada malam hari bukan siang hari. Apa yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus berlawanan dengan ilmu yang telah dia peroleh turun temurun. Mana ada nelayan menangkap ikan pada siang hari. Tetapi satu kunci keberhasilan Petrus adalah pada kalimat selanjutnya. “Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Meskipun perintah Tuhan Yesus itu tidak masuk akal tapi Petrus tetap mau menuruti perintah-Nya. Dan bisa kita lihat hasil dari ketaatannya itu, ia mendapatkan banyak sekali ikan sampai-sampai kapalnya hamper tenggelam karena banyak ikan yang ditangkap. Seringkali kita berada posisi seperti yang dialami Petrus. Kita sudah berusaha sekuat tenaga dan kemampuan kita, tapi yang kita terima tidak ada hasil. Lalu kita datang kepada Yesus melalui doa kita. Dan Tuhan mendengar doa kita dan Ia memberikan jawaban. Ternyata jawaban yang Tuhan berikan itu tidak masuk logika kita. Kita berkata, “Mana mungkin Tuhan! Itu tidak masuk akal!” Kita tidak dapat mempercayai jawaban yang Tuhan telah berikan untuk masalah kita. Seringkali kita meragukan solusi yang Tuhan berikan. Sebenarnya kita hanya perlu menjawab, “OKE TUHAN !” maka mujizat itu akan nyata. Kita tidak perlu mengotak-atik jawaban yang telah Tuhan berikan dengan pikiran kita, yang harus kita lakukan hanya berbuat seperti yang Dia perintahkan. Jadilah murid yang taat. (Giant)

Jangan gunakan pikiran kita untuk dapat melihat karya yang ajaib dari tuhan

Selasa, 8 Juli 2008

APA YANG ADA DALAM MULUTMU?

Mazmur 126

M

ulut pemazmur penuh dengan puji-pujian waktu ia menulis Mazmur 126. Tuhan telah berbuat perkara-perkara besar bagi dirinya dan bangsanya. Semua orang di sekelilingnya menyaksikannya. Mengingat akan anugerah dan berkat Tuhan ia berkata : “Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak sorai” (ayat 2a) Kata-kata apa yang kita dapat pakai, jika kita menulis tentang ayat 3 berikutnya? Seringkali kelakuan kita adalah seperti ini : “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, dan saya … tak dapat mengingat perkara-perkara ini pada saat ini juga …”, aku sedang menunggu-nunggu perkara apa lagi yang Ia akan lakukan”…. “aku butuh lebih banyak lagi” atau apakah kita dapat mengakhiri ayat 3 dengan berkata : “Aku mau memuji dan berterima kasih kepadaNya oleh karena kebaikan-kebaikanNya padaku”. Jika kau mengingat-ingat berkat-berkatNya pada hari ini, ucapkanlah kata-kata yang memuji-mujiNya.(DBR)

Apakah mulutmu memuji Tuhan hari ini?

Rabu, 9 Juli 2008

HANYA SEKALI

Matius 25 : 9-11

K

ita hidup di dunia ini hanya sekali, sudah itu mati. Ketika kita mati/meninggal dunia, maka semua kesempatan yang kita peroleh ketika hidup sudah selesai, tidak ada lagi. Kesempatan kita untuk menikmati dunia tidak ada lagi, hilang untuk selamanya. Kesempatan untuk berbuat baik, kesempatan untuk bertobat, semua lenyap tak berbekas. Tidak ada satu carapun yang dapat mengembalikannya. Kematian itu datang tidak pernah terduga. Di usia berapapun. Tidak seorangpun tahu kapan waktunya selesai, habis. Banyak orang suka membuang waktu, kesempatan yang ada. Ketika kesempatan itu lewat, barulah penyesalan mendalam timbul, tetapi kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa pada saat itu! Namanya juga sudah lewat, sudah lepas, sudah tamat! Jadi karena kita hidup hanya sekali dan tidak mungkin untuk mengulang kembali, pergunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin, dengan semaksimal mungkin. Selama masih hidup pergunakan kesempatan yang ada SEKARANG! dan berusahalah untuk mengisi persediaan minyak kita sebanyak-banyaknya karena kita tidak pernah tahu kapan kesempatan itu habis, kapan pintu tempat pesta ditutup! Jangan seperti gadis bodoh, yang hanya bisa menyesal tidak ikut pesta!(cubs)

Jangan pikir masih lama! Bertobat sekarang!

Kamis, 10 Juli 2008

JANGAN TAKUT

Yesaya 41 : 30

P

ernahkah Anda merasa takut menjalani hidup ini? Melihat segala hal yang terjadi, harga BBM naik, menyebabkan harga kebutuhan pokok ikut meningkat, akibatnya pengangguran bertambah dan kejahatan pun semakin banyak. Belum lagi bencana yang datang silih berganti seolah tak ada habisnya. Masa depan tampaknya begitu suram, tidak ada lagi harapan. Banyak orang menjadi putus asa dan takut. Tetapi hal itu seharusnya tidak membuat takut anak-anak Tuhan karena semuanya telah tertulis dalam Alkitab. Segala sesuatu yang terjadi justru harus membuat kita waspada bahwa kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. Satu hal yang harus kita pegang adalah janji Tuhan bahwa Ia selalu menyertai kita. Janji itu seharusnya menguatkan kita, karena Tuhan selalu setia pada janji-Nya. Ia tidak pernah ingkar. Jadi bila Anda takut, ingatlah janji Tuhan ini! (Ginny)

Jangan takut, karena Tuhan setia!

Jumat, 11 Juli 2008

IMAN SEDERHANA

Ibrani 11 : 1

S

eandainya anda ditanya oleh anak anda yang umurnya + 7 tahun. “Pah atau Mah iman itu apa?” Apakah jawab anda, seperti Ibrani 11:1 atau apa? Pada suatu hari di satu keluarga mengadakan pertemuan keluarga dengan anak-anak. Seorang anak kecil umur 7 tahun mendadak bertanya pada papanya “Pah, iman itu apa?” Jawab papanya,”Begini Nak, seandainya kita semua sekeluarga mau pergi menengok nenek yang tinggal di Surabaya. Apakah kau sibuk cari-cari baju-baju atau celana, pakaian dalam dan kau tata rapih di dalam koper?” jawab si anak, “ Tidak, segalanya itu akan dilakukan oleh Ibu.”. “Apakah kau repot memikirkan pergi ke setasiun kereta api naik kendaraan apa, siapa yang menyopir?”. “Tidak, saya tahu bahwa Ayah akan mengurus semuanya itu.” “Di setasiun kereta api apakah kau takut kalau papa salah pilih gerbong yang akan kita naiki?”. “Tidak karena papa tahu persis gerbongnya.”. “Dan apakah kau tidak bimbang jangan-jangan papa turun di setasiun kereta api lain, dan bukan Surabaya?”“Tidak, karena papa berasal dari Surabaya”.(DeTe)

Iman itu berarti tahu beres.

Sabtu, 12 Juli 2008

LEBIH BESAR

Roma 8 : 31

A

da seorang pemuda, dia tinggal bersama keluarga saudaranya. Keluarga ini membaca,merenungkan dan melakukan firman Tuhan secara teratur setiap hari. Pemuda ini mempunyai ilmu kebal dan dia ingin menguji mereka. Waktu keluarga ini sedang keluar rumah, dia mengambil pisau dan menyayat tangannya, tetapi darah keluar. Dia menjadi penasaran, dia keluar rumah dan menyayat tangannya, ternyata tidak berdarah. Dia begitu heran, kenapa dia tidak kebal di dalam rumah? Suatu hari dia diajak ke gereja. Di kebaktian pendeta mengundang siapapun yang mau menerima Yesus untuk maju ke depan. Diapun maju kedepan bukan untuk bertobat, tetapi untuk “menantang” pendeta. Waktu didoakan, dia merasa ada balok kayu besar dan panjang menghujam perutnya. Dia menjadi lemas dan tidak dapat berjalan selama seminggu. Sejak itu dia mengakui bahwa Yesus itu Tuhan dan menerimanya sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Ini sebuah peringatan bagi kita, bahwa kekuatan gelap, iblis akan selalu mencoba untuk mengganggu kita, untuk menyakiti kita, tetapi bila seperti apa yang dikatakan firman Tuhan hari ini, kita memiliki Roh Allah dalam hati kita maka Roh Allah akan mengalahkan segala usaha itu. (FF)

Tidak ada yang lebih besar dari Roh Allah! Yakin!

Minggu, 13 Juli 2008

KUNCI KESEMBUHAN

Amsal 3: 7-8

K

alau kita baca Amsal 3: 7-8 ini maka kita akan menjumpai kejanggalan antara ayat 7 dan 8. Karena ayat 8 merupakan sambungan dari ayat 7. Ayat 7 berkata, “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.” Dan ayat 8 berkata, “Itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” Apa hubungannya tidak menganggap diri sendiri bijak, takut akan Allah dan jauhi kejahatan dengan kesembuhan atau kesehatan. Bila direnungkan lagi maka kita sulit untuk menghubungkan kedua hal tersebut. Untuk menjelaskan hal ini saya ingin mengajak kita melihat pelayanan yang Tuhan Yesus kerjakan. Bila kita baca kitab Injil maka kita akan menemukan bahwa ketika Ia menyembuhkan orang sakit, Ia berkata, “Hai anak-Ku dosamu sudah diampuni (Mat 9: 1-8; Mar 2: 1-12; Luk 5:17-26). Pertama-tama yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menyembuhkan orang yang lumpuh itu adalah dengan mengampuni dosanya. Dosa merupakan ketidaktaatan manusia kepada Allah dan perintah-perintah-Nya. Dan dosa memiliki akibat yang begitu dasyat, hubungan kita dengan Allah menjadi jauh, dan hidup kita dikuasai oleh kutuk. Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu, Ia mengampuni dosanya. terlebih dahulu. Dengan mematahkan kuasa dosa itu, maka orang yang lumpuh itu memperoleh anugerah yaitu kesembuhan. Jadi tidak heran bila Amsal 3: 7-8 berbunyi seperti itu. Karena tidak menganggap diri sendiri bijak, takut akan Allah dan jauhi kejahatan = hidup benar dihadapan Allah. Bila hidup kita benar dihadapan Allah maka hidup kita tidak berada dibawah kuasa dosa melainkan dibawah kuasa Allah. Bila hidup kita dikuasai oleh Allah maka kuasa dosa itu (penyakit) tidak berkuasa atas diri kita. Jadi bila kita dapat menjaga hidup kita senantiasa benar dihadapan-Nya maka Amsal 3: 8 itu akan menjadi milik kita. (Giant)

Kunci kesembuhan adalah iman + pengampunan dosa