14 Jun 2008

Minggu ke 3 June

Bapa ku seorang pemulung ulung
Yohanes 3 : 16

Suatu hari seorang guru sekolah Minggu memberi tugas kepada murid-muridnya. "Seperti apa Allah Bapa itu? Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang ayah," ujar guru tersebut. Minggu berikutnya, sang guru menagih PR dari setiap murid. "Allah Bapa itu seperti dokter," ujar seorang anak yang ayahnya adalah dokter. "Ia sanggup menyembuhkan penyakit seberat apapun." "Allah Bapa seperti guru," ujar anak lain. "Dia selalu mengajarkan kita untuk berbuat yang baik dan benar." "Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh! Apa saja yang kita minta Dia punya,” ujar seorang anak konglomerat. Guru tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan sosok Allah Bapa dengan semangat. Ada satu anak yang sejak tadi diam saja dan nampak risih mendengar jawaban lain. "Eddy, menurut kamu Allah Bapa itu seperti…?" Ujar guru dengan lembut. Ia tahu anak ini tidak seberuntung yang lain dalam hal ekonomi dan cenderung lebih tertutup. Eddy hampir tidak dapat mengangkat muka dan suaranya begitu pelan ketika menjawab, "Ayah saya seorang pemulung...jadi saya pikir....Allah Bapa itu seorang pemulung ulung.." Guru terkejut dan anak-anak lain protes mendengar Allah Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai ketakutan. "Eddy," ujar guru, "Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan pemulung?" Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum akhirnya menjawab, "Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anak-Nya. Sama seperti papa yang memungut kaleng bekas Coca Cola, botol AQUA dan menjadikannya bernilai untuk memberi kami makan, Eddylah kaleng bekas Coca Cola itu yang sekarang dijadikan berguna oleh Allah Bapa. Dia adalah Pemulung Ulung." Memang, bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah seperti Anda dan saya, menjadikan kita anak-Nya, hidup bersama Dia, menjadikan kita biji mata kesayangan-Nya, bahkan menjadikan kita pewaris Kerajaan Allah. (IR)

Senin, 23 Juni 2008

PERCAYA SAJA DAN TERIMALAH

Markus 11 : 24
Apakah Allah pernah berbicara dalam hati kita yang sampai sekarang belum terwujud? Jika kita percaya untuk mendapatkan sesuatu, kadangkala mudah sekali keadaan atau tekanan-tekanan hidup menyeret kita ke lembah keputusasaan. Jika kita memilih untuk menerima janji-Nya, dengan membayangkannya dalam pemikiran kita dan menyatakan dengan kata-kata yang keluar dari mulut kita, iman percaya kita akan menjadi lebih kuat. Kita akan punya perasaan percaya diri. Kita akan mulai merasa lebih tenang. Kita mulai punya sukacita dan kedamaian karena tahu Allah sedang bekerja dengan rahasia untuk kepentingan kita. Apa kita percaya Tuhan hendak melakukan untuk kita hari ini? Dapatkah kita membayangkannya dalam pikiran? Dapatkah kita melihat diri kita sembuh dari penyakit? Dapatkah kita melihat bahwa kita sudah melunasi hutang kita yang terakhir? Dapatkah kita melihat bahwa berat badan kita sudah berkurang? Dapatkah kita melihat persekutuan yang indah dengan keluarga atau teman-teman sekerja yang sudah lama didambakan? Bertanyalah kepada Tuhan untuk memberi kita suatu gambaran dari apa yang Ia lihat jika Ia memandang pada kita. Jika kita membuka hati dan membiarkan Tuhan memberi pemikiran-Nya ke dalam hati kita, itu akan menjadi pemikiran kita juga dan kita menerima janji-janji-Nya karena iman kita. (DBR)
Butuh iman dan percaya untuk menerima janji Tuhan.

Selasa, 24 Juni 2008

MELAWAN KEINGINAN DAGING

Galatia 5 : 16-18
Satu keistimewaan yang Tuhan berikan kepada kita adalah ”kehendak bebas”, hak untuk memilih. Saat kita berkata ”ya” dan menerima Tuhan dalam hidup kita, Ia masuk dan tinggal dalam kita, tetapi Ia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita. Ia memberikan kepada kita kebebasan untuk memilih, apakah kita mau taat kepada-Nya dan membiarkan Ia memimpin hidup kita atau kita tetap mau mengikuti keinginan kita sendiri. Berbeda dengan Iblis. Sekali kita berkata ”ya” kepada Iblis, ia akan mencengkeram erat hidup kita dan memaksa kita untuk terus menuruti kemauannya.
Sebagai manusia yang masih memiliki keinginan daging, seringkali sukar bagi kita untuk tetap taat kepada Tuhan. Akibatnya seringkali kita tidak melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, tetapi kita ”kalah” dan mengikuti keinginan daging kita. Rasul Paulus juga memiliki pergumulan ini, seperti yang ditulisnya dalam surat kepada jemaat di Roma, ”Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.” (Roma 7 : 22-23). Bagaimana caranya supaya kita bisa menang? Rasul Paulus memberi kuncinya dalam firman hari ini, ”...hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” (ayat 26). Kita harus memberi hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari agar kita dapat melawan keinginan daging kita. Yesus pun pernah berkata kepada Petrus, ”Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26 : 41).
Kalau kita sadar bahwa kita lemah, mari kita minta pimpinan Roh Kudus setiap hari, terus berjaga-jaga dan berdoa. Dengan demikian kita akan mampu melawan keinginan daging kita dan tunduk kepada kehendak Tuhan. (Ginny)
Dengan kekuatan Roh Kudus kita akan mampu menaklukkan keinginan daging.

Rabu, 25 Juni 2008

KARIB DENGAN ALLAH

Mazmur 62 : 2
Teman saya sudah 10 tahun berumah tangga dan baru melahirkan seorang anak perempuan yang lucu dan manis. Teman saya meninggalkan pekerjaannya demi mengurus bayinya. Dia menjadi seorang ibu rumah tangga penuh waktu yang begitu mengasihi anaknya. Kadang-kadang dia merasa kelelahan tapi dia tetap bergembira karena dia menikmati detik demi detik bersama anaknya, dan dia senang melihat pertumbuhan anaknya waktu demi waktu. Demikian juga Bapa di sorga, Dia menikmati detik demi detik dengan kita anak-anak-Nya, senang bercakap-cakap dengan kita. Dia menginginkan persekutuan yang indah, Dia mencurahkan perhatian-Nya kepada kita anak-anak-Nya. Tetapi sering kita tidak sadar, kita mencoba dengan kekuatan kita sendiri, berjalan jauh dari Allah. Padahal bila kita jauh dari Allah hanya masalah dan kesulitan saja yang mengelilingi kita. Kalau kita tetap dekat dengan Allah maka kita akan selamat, kita akan tenang menghadapi apapun. Siapa tidak mau? (FF)
Karib dengan Allah itu nikmat dan penuh berkat.

Kamis, 26 Juni 2008

TANPA VISI KACAU

Amsal 29 : 18
Saya sangat suka membaca cerita sejarah dan kepahlawanan. Salah satu buku sejarah yang pernah saya baca adalah mengenai kehebatan raja Louis XVI dari Perancis saat ia ditawan oleh orang-orang yang menggulingkan dan memenjarakan ayahnya. Mereka pikir raja Louis adalah calon pewaris takhta kerajaan Perancis, jika moralnya dihancurkan ia tidak akan duduk di takhta. Mereka pun membawanya ke negeri yang jauh dan memperlihatkan segala yang kotor, hawa nafsu orang muda dan pelacur. Bukan hanya itu, ia dihadapkan pada makanan yang mampu memperbudak dirinya 24 jam sehari. Ia dikelilingi segala hal yang menyeret jiwanya serendah-rendahnya. Mereka melakukan itu selama 6 bulan, namun ia tidak tergoda dengan bujukan dan rayuan mereka. Akhirnya mereka bertanya, ”Mengapa engkau tidak tertarik dengan semua itu padahal semua itu bisa memuaskan gairah mudamu?” Ia pun menjawab dengan elegan, ”Aku tidak mau melakukan semuanya itu karena aku dilahirkan untuk menjadi seorang raja.” Ia tidak mau menyentuh semua yang najis dan kotor karena visinya jelas, menjadi seorang raja.
Visilah yang menyebabkan orang biasa menjadi luar biasa, membangkitkan semangat kepahlawanan seseorang untuk menghasilkan hal-hal yang heroik seperti memaksa seseorang untuk berani bayar harga, menyebabkan seseorang memiliki api yang berkobar dan menyala di dalam jiwanya, menghasilkan dan membangkitkan semangat yang membara dan roh yang menyala-nyala, menyebabkan orang bisa berkobar secara emosional dan meledak-ledak saat menceritakannya, dan mengangkat seseorang hidup di atas rata-rata. Bagaimana dengan Anda, sudahkah memiliki visi yang harus diperjuangkan? (YS)
Tanpa visi yang jelas orang akan kehilangan arah dan tujuan hidup.

Jumat, 27 Juni 2008

TELADAN LEBIH BERARTI

Filipi 3 : 17
Di dalam apapun orang lebih melihat teladan dari pada kata-kata. Ada peribahasa, “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Dalam mendidik anak, banyak orangtua yang disarankan untuk lebih memberi teladan dari pada hanya mengajari lewat kata-kata. Sering kita baca di koran berita yang mengatakan rakyat mengikuti teladan pemimpinnya, ternyata di Alkitab juga demikian. Itu salah satu penyebab kenapa Yesus sampai datang ke dunia menjadi manusia, supaya Dia dapat memberi teladan apa yang berkenan kepada Allah. Sedikit keteladanan lebih berarti dari pada banyak kata-kata. Yesus juga berkata bahwa kita harus menjadi teladan untuk setiap orang di sekitar kita. Dikatakan bahwa orang lain harus bisa melihat Yesus dalam kehidupan kita. Mari kita persedikit kata-kata dan perbanyak perbuatan yang bisa dijadikan teladan oleh orang lain. (cubs)
Teladan adalah contoh yang akan ditiru.

Sabtu, 28 Juni 2008

BAGAIMANA MENILAI DIRI KITA

Amsal 23 : 7
Kita punya daya khayal yang sangat kuat. Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang punya ketajaman mata. Memilih punya kesan yang tepat itu penting, karena hidup akan mengarah ke pemikiran kita. Cara kita melihat diri kita dalam pemikiran kita akan masuk dalam hati dan akan menjadi kenyataan. Jika kita menciptakan suatu gambaran dalam pemikiran kita untuk sesuatu yang kita inginkan atau sesuatu impian melintas, kita akan menuju ke arah itu. Lebih baik kita bangun tiap pagi dan menggambarkan kita adalah orang yang sukses, gambarkan kita sehat walafiat, gambarkan diri kita dan keluarga bukan hanya diberkati tetapi menjadi berkat bagi orang lain. Jika kita punya pemikiran yang tepat dan selalu menyerahkan hidup kita kepada Tuhan melalui doa dan puji syukur kita, kita akan maju dalam hidup kemenangan yang Tuhan sudah janjikan kepada kita. (DBR)
Kita adalah sebagaimana yang kita pikirkan.


Minggu, 29 Juni 2008 YANG BAIK Filipi 4 : 8
A
da seorang juru masak yang sangat handal mengolah berbagai macam masakan. Suatu hari ia diwawancarai oleh wartawan yang bertanya, ”Apakah rahasia Anda sehingga masakan Anda begitu enak?” Juru masak itu menjawab, ”Rahasia kelezatan masakanku terletak dari bahan-bahan yang segar. Saya menggunakan sayuran yang baik dan segar, daging yang berkualitas tinggi dan segar, dan saya mencampurkan kombinasi bumbu yang tepat sehingga masakan yang tercipta adalah masakan yang lezat. Tetapi bila saya memakai sayuran dan daging yang tidak baik, maka hasil masakannya pun tidak enak.” Prinsip juru masak ini dapat kita terapkan dalam hidup kita. Jika hidup kita dipenuhi dengan hal-hal yang buruk seperti kekerasan, kebencian, kemarahan dan perbuatan buruk lainnya, maka hasil yang akan kita keluarkan adalah suatu kejahatan. Tetapi bila hidup kita dipenuhi dengan hal-hal yang baik seperti kasih, kebaikan dan perbuatan baik lainnya, maka hasil yang akan kita keluarkan adalah suatu kebaikan. Mari kita penuhi pikiran kita dengan kebenaran, keindahan dan kebaikan, maka yang akan kita hasilkan adalah sesuatu yang akan menyukakan hati Tuhan dan sesama. (Giant)
Penuhilah hidup kita dengan hal-hal yang baik.

Minggu Ke 2 June


TUHAN SUDAH DEKAT
Apakah artinya itu? Artinya bahwa Tuhan Yesus yang berjanji untuk datang ke dunia untuk yang kedua kalinya itu sudah dekat, tidak lama lagi. Kapan? Hanya Allah Bapa sendirilah yang tahu, namun tanda-tanda akhir zaman sudah banyak sekali terjadi di dunia ini. Pertanyaannya sekarang, apakah kita anak-anak Bapa dan murid-murid Yesus sudah mulai bersiap-siap untuk menyambut kedatangan-Nya itu?
Di dunia sekuler saja kalau orang-orang di daerah diberitahu bahwa bapak presiden mau datang mengunjungi mereka, maka mereka akan sibuk sekali mempersiapkan kedatangan tamu agung itu. Berbagai makanan dan minuman disiapkan, keamanan diperketat, semua tempat dibersihkan, dan sebagainya. Bagaimana kita sebagai orang-orang percaya, apakah kita telah mengadakan persiapan-persiapan untuk menyambut Raja kita Yang Maha Kuasa, Maha Mulia, Maha Agung dan Maha Besar? Seharusnya kita harus lebih keras lagi mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, tidak bisa santai-santai dan menganggap, ”ah, masih lama” dan sebagainya. Jika persiapan ini tidak kita kerjakan dengan serius, kita bisa ketinggalan kereta. Matius 24 : 44, ”Sebab itu hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Juga dalam Matius 25 : 1-13 gadis-gadis yang bijaksana waktu menyongsong kedatangan mempelai laki-laki, mereka siap dengan pelita dan minyak tambahan. Sedangkan gadis-gadis yang bodoh hanya membawa pelita saja tanpa minyak cadangan. Waktu mempelai pria datang, gadis-gadis yang bodoh kebingungan dan baru pergi membeli minyak tambahan. Namun mempelai laki-laki tidak mau menunggu, mereka ditinggal dan akhirnya mereka menyesal.
Persiapan-persiapan apa yang harus kita kerjakan? Paulus dalam nasihat-nasihatnya mengatakan:
1.Kita harus menjaga hati dengan bersukacita senantiasa dalam Tuhan.
Kita juga harus selalu menjaga pikiran kita dengan hanya mendengarkan suara Tuhan, yaitu pikiran-pikiran yang positif. Pikiran yang negatif berasal dari setan, itu harus langsung kita tolak dengan mengucapkan firman Tuhan, seperti waktu Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun (Lukas 4). Pikiran yang positif adalah semua pikiran yang adil, benar, mulia, suci, manis, sedap didengar, kebajikan, patut dipuji. Mengapa kita harus bersukacita senantiasa di dalam Tuhan? Karena bersukacita dalam Tuhan adalah sukacita yang sejati, yaitu kasih karunia Allah kepada kita.
2.Berbaik hati kepada semua orang.
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang, artinya banyaklah berbuat baik terhadap orang lain. Mengapa? Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik. Paulus juga mengatakan, ”Hendaklah kamu melakukan apa yang benar dan baik, melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik untuk semua orang.” Di dunia sekuler sekarang ini banyak terjadi pengangguran di mana-mana, namun di ladang Tuhan justru banyak kekurangan pekerja. Yesus mengatakan, ”Tuaian memang banyak, tapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Maukah kita menjadi pekerja-pekerja yang dibutuhkan itu, menjadi mitra kerja di ladang Tuhan? Umur tidak menjadi persoalan. Kita dapat membantu pekerjaan Tuhan dengan salah satu dari 3D (Doa, Daya, Dana).
3.Jangan kuatir tentang apapun juga, pasrah dalam iman.
”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (I Petrus 5 : 7). Bacalah Matius 6 : 25-34 tentang hal kekuatiran, lalu berdoa dan bekerjalah. Jangan hanya dipikir dan direnungkan saja.
4.Bergaul intim dengan Tuhan, banyak berdoa mengajukan permohonan kepada Tuhan.
Curahkanlah isi hatimu kepada Tuhan dengan sejujur-jujurnya, menangislah dengan hati yang hancur di hadapan Tuhan. ”Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” (Yesaya 57 : 15). Percayalah akan firman ini karena firman Tuhan adalah ya dan amin. Tuhan pasti menggenapi firman-Nya. Ingat juga akan firman dalam Yakobus 5 : 16b.
5.Selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun juga.
Ada tiga cara Tuhan menjawab doa: ya, tunggu atau tidak. Apapun jawabannya, kita harus tetap percaya dan bersyukur bahwa Tuhan tahu yang terbaik buat kita dan Dia sangat mengasihi anak-anak-Nya sehingga tidak mungkin tidak memberikan apa yang kita butuhkan.
(DeTe)

Senin, 16 Juni 2008

CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH

Matius 6 : 33
Apa yang coba kita capai dengan sekuat tenaga dalam hidup ini? Apakah kita mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu? Dalam Alkitab tertulis bahwa Kerajaan-Nya adalah kebenaran-Nya saja, damai dan sukacita dalam Roh Kudus. Jika kita mencari kebenaran, yang adalah cara Allah untuk melakukan sesuatu, sebenarnya kita sedang mencari Kerajaan-Nya. Jika kita mencari kedamaian di dalam hati dan di dalam hubungan dengan sesama, kita sedang mencari Kerajaan-Nya. Jika kita mencari sukacita dan mengundang Roh Kudus untuk menuntun langkah-langkah kita, kita sedang mencari Kerajaan Allah. Seperti ayat bacaan hari ini berkata, jika kita mengutamakan Allah maka semuanya akan ditambahkan. Apa artinya “semuanya” itu? Itu adalah segala-galanya. Itu adalah perbekalan untuk hidup. Itu adalah kesehatan. Itu adalah kekuatan. Itu adalah tuntunan dan bimbingan untuk kehidupan. Jika selama ini kita mendahulukan perkara-perkara yang lain, ambillah keputusan sekarang juga untuk merubah dan mulai mencari jalan-jalan Tuhan. Dahulukan Kerajaan-Nya. Jika kita melakukan itu, kita akan dipenuhi dengan kedamaian di setiap sudut kehidupan kita. (DBR)
Allah harus nomor satu, fokus pada Dia.

Selasa, 17 Juni 2008

TAAT AGAR TIDAK BERDOSA

Ibrani 10 : 19-31
Kita semua tentu tahu bahwa kita berdosa jika kita melanggar larangan Tuhan seperti mencuri, membunuh, berzinah dan sebagainya. Tetapi apakah kita tahu bahwa kita juga berdosa jika tidak melakukan apa yang diminta oleh Tuhan? Dalam suratnya, Yakobus menulis, ”Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yakobus 4 : 17). Dalam bacaan hari ini, penulis surat Ibrani mengajak kita untuk:
- Menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh (ayat 22).
- Teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita (ayat 23).
- Saling memperhatikan supaya saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (ayat 24).
- Jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, tetapi saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat (ayat 25).
Jika kita tahu bahwa hal-hal ini harus kita lakukan, tetapi kita tidak mau melakukannya, kita sudah berdosa. Dalam ayat selanjutnya penulis mengatakan, ”Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.” (ayat 26).
Mari, mulai hari ini kita belajar untuk tidak melakukan apa yang dilarang oleh Tuhan, dan sebaliknya melakukan apa yang Tuhan minta untuk kita lakukan. (Ginny)
Taat adalah melakukan yang diperintahkan dan tidak melakukan yang dilarang.

Rabu, 18 Juni 2008

DIINDAHKAN TUHAN

Mazmur 8 : 4-6
Kami mengikuti tur di atas kapal ferry dan melihat kembang api. Bulan dan bintang begitu indah dan gedung-gedung pencakar langit dengan lampu-lampunya yang berkelap-kelip menambah suasana jadi semarak. Selain kapal ferry kami, banyak kapal-kapal yang lain juga. Waktu kembang api diperagakan, semua orang bersorak-sorai, begitu takjub melihatnya. Kembang api itu begitu indah. Di atas kapal ferry saya menangis, saya merasakan kasih Tuhan dalam hidup saya. Seringkali dalam hidup saya, saya melukai hati-Nya, tetapi Dia tetap mengasihi saya. Kalau dipikir, Tuhan yang empunya langit dan bumi, yang memiliki segala keindahan di bumi dan seluruh jagat raya ini, mengindahkan saya? Mengindahkan debu yang tidak berguna? Mengindahkan manusia yang umurnya terbatas? Yang seringkali tidak setia? Yang suka memberontak? Benar-benar seperti kata pemazmur hari ini, ”…apakah manusia…?” Semua itu bisa terjadi hanya ketika kita diindahkan Tuhan! Dihiasi dengan mahkota yang dari Tuhan! (FF)
Manusia hanya bisa berharga bila diindahkan oleh Tuhan.

Kamis, 19 Juni 2008

MEMILIH MENDERITA

Lukas 22 : 42
DEsperaux, tikus kecil berkuping besar dalam dongeng indah Kate di Camillo, dua kali turun ke ruang tahanan bawah tanah di sebuah kastil. Peristiwa pertama berlangsung sebagai hukuman karena dia dianggap sebagai pelanggar tata tertib masyarakat tikus di kastil tersebut. Peristiwa kedua terjadi dalam konteks yang sama sekali berbeda. Kali ini dia masuk tahanan karena dia mau menyelamatkan putri yang sangat dicintainya. ”Kau tahu, kau pergi ke ruang bawah tanah bukan karena terpaksa, kau ke sana karena kau memilih sendiri untuk ke sana. Jadi hukumanmu pantas untuk kau terima.” Seekor tikus lain berkomentar.
Kisah ini mengingatkan saya pada nyanyian yang sangat terkenal dan sudah kita hafal syairnya yaitu ”via dolorosa”. Salah satu bait lagu itu menyatakan, ”Dia memilih jalan itu karena Dia mengasihi Anda dan saya”, berbeda dengan kedua pencuri yang tergantung di kayu salib karena kejahatan mereka. Yesus meregang nyawa secara hina berdasarkan pilihan-Nya sendiri. Yesus memilih untuk berserah kepada Bapa, yaitu untuk menggenapi rencana penebusan bagi umat manusia.
Yesus mau kita sebagai pengikut-Nya memilih jalan serupa, memikul salib, keluar dari zona kenyamanan kita, mau menderita untuk orang yang belum mengenal Dia. Itu yang Dia mau kita lakukan, memilih sengsara karena lebih mencintai jalan Tuhan dari pada jalan dunia. Maukah Anda memilih salib? (YS)
Salib Kristus bukan paksaan tapi pilihan.

Jumat, 20 Juni 2008

HARUS MENJADI KADO

Efesus 4 : 29
Banyak orang menggunakan mulutnya sebagian besar untuk mengeluarkan kata-kata kotor, tidak berguna dan merugikan baik dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya. Sebagai orang Kristen seharusnya kita berbeda dengan orang dunia, salah satunya dari perkataan kita. Seharusnya kata-kata kita menjadi seperti kado atau hadiah buat orang yang mendengarnya. Artinya, seharusnya kata-kata kita bersifat menghibur, menguatkan dan membangun, yang indah-indah, yang berarti, yang berguna. Kita tidak pernah memberi kado yang jelek-jelek bukan? Mungkin selama ini kita telah terbiasa mengucapkan kata-kata kotor dan kita mau berubah. Perubahan itu butuh latihan. Yang pertama kita perlu melatih pikiran kita untuk hanya memikirkan yang baik-baik, yang indah-indah, yang berguna saja. Bila pikiran kita sudah kita latih, maka perkataan kita akan mengikuti, kita akan mulai terbiasa mengucapkan kata-kata yang baik, yang berguna. Mari kita mulai latih, karena Tuhan berkata bahwa orang akan melihat kita murid Kristus bila kita saling mengasihi dan salah satu wujud kasih adalah kata-kata kita. (cubs)
Kado adalah tanda saya mengasihi kamu.

Sabtu, 21 Juni 2008

PERGILAH

Matius 28 : 19
Ada film kesaksian yang luar biasa. Kisah ini mengenai seorang bintang film Hongkong berwajah ganteng yang baru menikah dan ternyata didiagnosa kanker. Tetapi isterinya yang sudah mengenal Tuhan Yesus dengan setia mendampingi serta merawatnya, akhirnya suaminya menerima Tuhan Yesus. Sang suami dengan roh yang menyala-nyala bersaksi di gereja sehingga seluruh keluarganya juga diselamatkan. Walaupun dengan wajah yang “rusak” karena kanker sudah menjalar di wajahnya, dia tetap mengucap syukur. Banyak jiwa datang kepada Tuhan Yesus melalui kesaksian hidupnya. Sampai akhir hidupnya, sampai detik kematiannya dia tetap mengucap syukur dan memuji Tuhan. Dia sudah melaksanakan perintah Tuhan yang paling penting, ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (FF)
Sudahkah kita menjadi saksi Kristus?

Minggu, 22 Juni 2008

KUATIR

Filipi 4 : 6-7
Bila Anda sedang mengalami kekuatiran, ke mana Anda pergi? Apakah Anda mengadu kepada orangtua atau kepada orang yang Anda anggap dapat menolong? Rasul Paulus mengajarkan kepada kita agar saat kita kuatir, hendaknya datang kepada Yesus melalui doa. Kita dapat menyatakan segala kekuatiran dan keinginan hati kita, mencurahkan isi hati kita dalam doa. Tuhan Yesus pasti akan mendengarkan setiap keluh kesah kita karena Dia adalah Allah yang setia. Allah akan mencurahkan damai sejahtera kepada kita. Dengan damai sejahtera-Nya itu hati dan pikiran kita akan terpelihara. Di ayat ini pula Rasul Paulus mengingatkan kita agar tidak perlu kuatir tentang apapun karena Tuhan telah merencanakan rancangan yang begitu indah. Sekarang tinggal bagaimana kita dapat hidup sesuai dengan rencana Allah. Ingat, Yesus mati di atas kayu salib menebus segala dosa dan kekuatiranmu. Jadi tidak ada lagi yang perlu dikuatirkan. (Giant)
Jangan kuatir, serahkan pada Tuhan.