15 Dec 2007

MINGGU KE 3 DESEMBER


PENGAMPUNAN

Seseorang yang pernah mengalami suatu peristiwa mengenaskan dalam hidupnya akan mempunyai luka batin. Luka batin itu perlu disembuhkan supaya orang itu bisa melihat kemuliaan Tuhan dalam hidupnya. Yang bisa menyembuhkan luka batin seseorang hanyalah orang itu sendiri dan Roh Kudus.
Kendala terbesar untuk penyembuhan batin biasanya adalah pengampunan. Termasuk dalam penyembuhan batin adalah penyembuhan hubungan sosial yang dipulihkan melalui pengampunan. Apabila Anda mengampuni, Anda dimerdekakan dari ikatan-ikatan dengan masa lalu. Bila Anda melepaskan pengampunan, Anda akan terlepas dari luka batin. Pengampunan yang sejati bukanlah:
Menghakimi kesalahan orang lain yang telah dilakukan terhadap Anda (misalnya mengatakan, “Oh, mereka sedang mengalami banyak tekanan sehingga mereka melakukan kesalahan itu.”).
Menyangkal bahwa Anda terluka. Penyangkalan membawa kita pada depresi.
Menerima dengan pasrah apa yang telah dilakukan terhadap Anda.
Menunggu waktu dengan harapan bahwa luka batin akan sembuh dengan sendirinya (tidak pernah ada).
Pengampunan sejati adalah:
1.Mengenali bahwa apa yang telah dilakukan terhadap Anda adalah salah.
Ini akibat perbuatan dari seorang berdosa yang tinggal dalam dunia yang berdosa. Tidaklah perlu kembali ke masa lalu dan menghidupkan kembali kejadian itu secara mental.
2.Mengakui luka Anda di hadapan Tuhan.
Datanglah kepada Tuhan dalam doa dan akui sejelas-jelasnya tentang luka Anda. Jangan ada yang ditutupi. Ingat Tuhan sebenarnya sudah tahu, Dia hanya mau Anda mengatakannya. Ceritakan kesakitan Anda kepada-Nya.
3.Minta Tuhan untuk menolong Anda mengampuni orang lain.
Hanya Tuhan Yesus yang telah mengampuni orang-orang yang menyiksa dan menyalibkan Dia yang dapat menolong Anda mengampuni orang lain. Kekuatan Anda sendiri tidak akan pernah sanggup mengampuni orang lain sepenuhnya. Dalam Kolose, Paulus berkata, “...sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3 : 12-13).
4.Ampunilah dirimu sendiri.
Ini bahkan jauh lebih sukar dari pada mengampuni orang lain. Mengampuni diri sendiri adalah langkah vital dalam proses penyembuhan luka batin. Jangan lupa! Berikut adalah beberapa cara mengampuni diri sendiri:
A.Jangan menoleh ke belakang. Jangan simpan lebih lama lagi luka-luka batin masa lalu. Jangan menyeret masa lalu dan membangkitkan ingatan-ingatan lama. Jika setan mencoba mengingatkan masa lalu, tolaklah segera.
B.Tolaklah imajinasi sia-sia; jangan terlalu sering berpikir “seandainya”, berandai-andai ria itu tidak ada, hadapilah kenyataan.
C.Latihlah roh Anda untuk mengatur emosi Anda. Jika setan mencoba mengingatkan kembali perasaan marah, mengasihani diri sendiri, penyesalan dan sebagainya, berdoalah, akui perasaan ini kepada Tuhan lalu dengan otoritas dalam nama Yesus usir perasaan itu.
D.Belajarlah kuasa pujian dan penyembahan. Bila emosi negatif timbul, mulailah memuji dan menyembah Tuhan, bahkan jika Anda tidak merasa ingin melakukan itu. Dalam waktu tidak lama setan akan menangkap fakta bahwa setiap kali dia mencoba menjerat Anda untuk beremosi negatif, Anda mulai memuji Tuhan. Dia benci pujian dan penyembahan dan dia akan mundur, membawa pergi tali-tali roh jahat dengannya.
5.Mengakui dosa yang menyebabkan Anda bersalah dan emosi-emosi dosa. Bertobatlah!
6.Ketahuilah bila Tuhan mengampuni, Dia melupakan.
7.Klaim I Yohanes 1 : 9 dan Roma 8 : 1.
8.Bebaskan diri Anda sendiri dari tuduhan dengan pikiran Anda.

Senin, 17 Desember 2007
PERCAYA DIRI
Lukas 19 : 1-10
Kisah Zakheus dalam bacaan hari ini adalah cerita yang menarik menurut saya. Pada suatu hari, Tuhan Yesus masuk kota Yerikho dikerumuni banyak orang yang ingin melihat-Nya. Ia yang mereka sebut “Yang membuat keajaiban”. Ada satu orang yang tidak berada di tengah-tengah orang banyak tersebut. Orang itu adalah Zakheus. Karena tubuhnya pendek ia tidak dapat melihat Tuhan Yesus. Oleh karenanya ia naik ke atas sebuah pohon menunggu Tuhan Yesus lewat. Zakheus adalah seorang Yahudi yang berpengaruh di dalam pemerintahan Romawi sebagai pemungut cukai, tetapi orang-orang Yahudi tidak menyukainya. Orang yang bertubuh pendek ini menjadi pemungut pajak dengan harapan menjadi kaya karena ia bisa memungut lebih dari yang ditentukan. Dengan menjadi kaya ia berharap dapat berkuasa, dan kekuasaan memberinya percaya diri. Tetapi mengapa pada hari itu ia sangat ingin melihat Yesus? Untuk minta uang pajak? Tidak! Ia hanya ingin punya percaya diri yang lebih besar yang ia tahu dapat ia peroleh hanya di dalam Yesus. Hanya Tuhan Yesus yang dapat memberi kepuasan itu. Uang, kuasa, mengikuti kerumunan itu, tetapi tidak ada siapapun yang memberi kepuasan dan percaya diri yang tepat kepada kita selain jika kita mencari dan menyerahkan diri kita ke dalam tangan Tuhan. Itu yang dicari Zakheus dengan naik pohon untuk dapat melihat Tuhan Yesus, dan dari atas pohon itulah ia dapat melihat Tuhannya dan memperoleh kepuasan dan percaya diri yang tepat dari Yesus. (DBR)
Hari ini aku akan mencari percaya diriku di dalam Yesus.

Selasa, 18 Desember 2007
PERBUDAKAN vs KEMERDEKAAN
Matius 11 : 30
Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kita semua sebagai keturunannya juga jatuh dalam dosa. Sebagai bukti yang paling gampang adalah bahwa kita, seperti Adam dan Hawa, tidak boleh masuk taman Eden dan menikmati persekutuan yang erat dengan Allah. Hubungan kita dengan Tuhan juga terputus. Itu tandanya kita keturunan Adam dan Hawa, keturunan dosa, yang harus menanggung hukuman dosa.
Dosa itu dapat diartikan sebagai jatuh dalam perbudakan Iblis. Di mana-mana jadi budak itu tidak enak. Jadi budak artinya kehilangan kebebasan, kehilangan hak azasi, segala sesuatu diatur, diperintah, tidak ada kesempatan sama sekali untuk maju, berkembang, apalagi menikmati hidup. Tidak ada sama sekali! Mungkin kita akan membantah pernyataan di atas, saya tidak jadi budak siapa-siapa koq? Saya orang merdeka, saya bisa pergi ke mana saya mau, saya punya pekerjaan bagus, rumah bagus, dan sebagainya. Kita tidak sadar bahwa sebenarnya yang dimaksud itu adalah dunia roh! Yang diperbudak adalah roh kita, jiwa kita. Itu sebabnya, kita merasa tidak tenang, gelisah, tidak bahagia dan sebagainya. Mungkin kita punya segala sesuatu, tapi kita tidak merasa bahagia; kita punya uang banyak, tapi tetap merasa kuatir, kekurangan dan terdorong mencari uang lebih banyak lagi. Itu tandanya kita berada dalam perbudakan. Ingat apa kata firman Tuhan? Hendaklah kamu bersyukur selalu, hendaklah kamu mencukupkan diri dengan apa yang ada padamu. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kalau kita menerima Yesus, kalau kita merdeka, maka kita akan bisa bersyukur walaupun mungkin uang kita sedikit, rumah kita tidak besar. Kalau kita bersyukur, itu artinya kita bisa berbahagia, kita adalah orang merdeka! (cubs)
Tanda orang merdeka, puas dan bahagia dengan apa yang dimilikinya.

Rabu, 19 Desember 2007
TANAH YANG SUBUR
Matius 13 : 8, 23
Untuk menjadi orang Kristen yang bertumbuh dengan baik maka kita harus memiliki hati seperti tanah yang subur. Mengapa? Karena hati seperti tanah subur yang dapat menerima firman dengan baik. Di hati yang seperti itu firman Allah dapat tertanam dan bertumbuh dengan baik. Bagaimana caranya hati kita dapat seperti tanah subur? Pertama, kita harus memiliki kerinduan dan rasa haus untuk dipenuhi oleh firman Allah. Kedua, kita harus menyadari behwa kita sangat memerlukan firman Allah. Karena hanya firman Allah sajalah yang menjadi kekuatan kita. Oleh sebab itu bila kita ingin memiliki hati seperti tanah yang subur maka kita harus memiliki dua hal di atas itu. Milikilah hati yang subur agar hati kita dapat ditaburi oleh firman Allah. (Giant)
Hanya di hati yang subur firman Allah bisa menghasilkan perubahan hidup.

Kamis, 20 Desember 2007
HIDUP TANPA KRISTUS
Efesus 2 : 2
Pohon mangga tidak mungkin dapat tumbuh kalau batangnya tidak berakar. Dalam firman hari ini, Paulus menuliskan betapa mengerikannya hidup tanpa Kristus. Mengapa demikian?
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan yang mati. Kata ”mati” berarti hidup jauh dari persekutuan dengan Allah.
Kehidupan tanpa Kristus berarti hidup dalam pelanggaran dan dosa. Pelanggaran dan dosa memisahkan manusia dari Allah. Pelanggaran dapat berarti tergelincir atau jatuh. Istilah ini biasanya dipakai untuk menggambarkan seseorang yang kehilangan arah atau tersesat. Pelanggaran ini dapat juga berarti mengikuti jalan yang salah, menyimpang dari kebenaran firman Allah. Dosa menunjuk kepada keadaan di mana seseorang telah gagal untuk menjadi sebagaimana yang seharusnya Allah maksudkan ketika menciptakan manusia.
Kehidupan tanpa Kristus adalah hidup yang mengikuti jalan dunia ini.
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan di bawah kuasa Iblis.
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan yang tidak taat.
Kehidupan tanpa Kristus adalah memenuhi keinginan daging.
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan di bawah murka Allah.
Benarkah Kristus telah hadir dalam hidupmu, atau hidupmu hampa tanpa kehadiran-Nya? Bangkitlah jika kamu sungguh-sungguh telah menyadari bahwa Kristus belum hadir dalam dirimu. Jangan biarkan hidupmu semakin jauh dari Tuhan. (Aping)
Hidup tanpa Kristus adalah hidup yang hampa dan menderita.

Jumat, 21 Desember 2007
PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA
Wahyu 19 : 6-10
Pernahkah Anda datang ke pesta pernikahan? Apa yang Anda perhatikan di sana? Dekorasinya? Pelaminan? Kue pengantin? Makanannya? Semakin mahal biaya yang dikeluarkan maka akan semakin mewah pula pestanya. Tetapi semewah apapun pesta perkawinan yang kita hadiri, tidak akan bisa menandingi pesta perjamuan kawin Anak Domba yang kita baca hari ini, yang tidak akan bisa kita bayangkan seperti apa. Firman Tuhan berkata, ”Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” (ayat 9). Inginkah Anda menghadirinya? Sayang, ternyata tidak semua orang berminat untuk itu. Dalam perumpamaan-Nya (Lukas 14 : 15-24), Yesus berkata bahwa ada seorang yang mengadakan perjamuan besar dan mengundang banyak orang, tetapi orang-orang yang diundang ke perjamuan memberikan banyak alasan untuk tidak datang, sehingga menyebabkan tuan rumah murka. Dan Ia berkata, ”Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda meresponi undangan Tuhan ini?
Dalam firman hari ini kita membaca, ”Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” (ayat 7). Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menulis, ”Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” (II Korintus 11 : 2). Zaman dulu, seorang pengantin perempuan haruslah suci ketika ia menikah dengan seorang laki-laki. Dengan semakin menurunnya standar moralitas di zaman sekarang ini, banyak gadis-gadis yang ternyata tidak perawan lagi ketika masuk dalam pernikahan. Tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang kudus, Tuhan yang tidak pernah menurunkan ”standar moral”-Nya. Rasul Paulus berkata bahwa Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk menguduskan kita, menyucikan kita dengan air dan firman, ”supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5 : 25-27). Sebagai calon mempelai Kristus, Tuhan menuntut kesucian kita. Firman Tuhan berkata, ”Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (I Petrus 1 : 15-16). Mari kita jaga kekudusan hidup kita bagi Tuhan. (Ginny)
Hari ini, maukah Anda meresponi undangan-Nya?

Sabtu, 22 Desember 2007
DIA MENYERTAI
Yesaya 43 : 1-2
Seringkali kita merasa berjalan sendirian di tengah-tengah dunia ini, kita merasa ditolak, ditinggalkan, atau tidak dipedulikan oleh orang-orang yang kita kasihi. Firman Tuhan hari ini memberi pengharapan bagi kita. Ayat 1 berkata, ”Janganlah takut.” Ini adalah perkataan Tuhan. Dia berjanji akan menyertai kita dan tidak ada sesuatu yang dapat menenggelamkan atau menghancurkan kita. Oleh sebab itu, tidak peduli apapun yang kita hadapi dalam kehidupan ini, kita tidak akan menghadapinya sendirian. Yakinlah akan penyertaan Tuhan yang setia dan sempurna. (Neke)
Bahkan di lembah kematian Dia menyertai kita. Jangan takut!

Minggu, 23 Desember 2007
HIDUP INI ADALAH SATU PILIHAN
Lukas 13 : 22-30
Hidup ini adalah satu pilihan. Hal ini sudah jelas. Sebab tidak akan ada orang bisa berdiri di atas dua perahu dengan kedua kakinya, jadi mau atau tidak mau orang harus memilih. Pilihan yang kita ambil akan menentukan apakah kita hidup atau mati. Demikian juga dalam hidup kerohanian, mau tidak mau kita tetap harus memilih apakah kita mau kehidupan rohani kita hidup atau mati. Keadaan yang kita alami dewasa ini sudah dialami oleh mereka yang hidup di Perjanjian Lama, ”Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati Tuhan, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa, tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” (Ulangan 30 : 15-18). Oleh karena itu apapun pilihan yang harus kita hadapi, perlu sekali kita mohon pimpinan Roh Kudus untuk memberi kita hikmat pilihan mana yang harus kita ambil. ”Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya.” (Matius 7 : 13). (DBR)
Pilihan kita menentukan masa depan kita.

9 Dec 2007

MINGGU KE 2 DECEMBER




PINTU PINTU YANG TERTUTUP








Pernahkah Anda mengucap syukur kepada Tuhan untuk "pintu-pintu" yang tertutup dalam kehidupan Anda sebagaimana Anda mengucap syukur untuk "pintu-pintu" yang terbuka?
Mungkin saat ini Anda sedang bertanya-tanya, mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku untuk bisa bekerja di perusahaan itu? Mengapa usaha dan bisnis yang aku rintis dan doakan tidak berhasil bahkan sering gagal? Mengapa hubunganku dengan kekasihku kandas di tengah jalan? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu seringkali muncul dalam pikiran kita di saat impian, harapan dan cita-cita kita tidak tercapai dan bahkan berantakan.
Pernahkah kita berpikir bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya Tuhan sedang mengarahkan kita kepada pintu yang lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita?
Seringkali kita tidak bisa berpikir jernih dan melihat kebenaran tentang hal tersebut karena jiwa kita merana karena kesedihan dan mata kita buram dengan airmata. Kita lupa sama sekali tentang kebenaran yang mengatakan bahwa Allah menuntun kita seperti seorang ayah menuntun anaknya, seperti seorang gembala yang baik menuntun domba-dombanya yang lemah dan bodoh. Kita lupa tentang kebenaran yang mengatakan, "...jika kamu yang jahat tahu memberikan apa yang baik untuk anak-anakmu, terlebih lagi Bapamu yang di sorga!......"
Salah satu alasan kenapa Tuhan menutup sebuah pintu atau beberapa pintu dalam kehidupan kita, yaitu karena di balik pintu-pintu itu tidak tersedia sesuatu yang berharga bagi hidup kita, atau juga mungkin ada sesuatu hal yang tidak akan membawa suatu kebaikan bagi kita.
Seringkali Tuhan menutup beberapa pintu dalam kehidupan kita hanya untuk membuat kita lebih dewasa, lebih tangguh, lebih berkualitas dan membuat kita lebih tahan uji! Tuhan memilih melakukan hal itu karena dalam keadaan demikianlah kita lebih mudah untuk menjadi rendah hati untuk belajar mendengarkan nasihat-Nya; belajar tentang hal-hal yang lebih berarti, lebih bersifat kekal, belajar tentang menghargai orang lain dan belajar untuk tidak lagi bernafsu meninggikan diri sendiri!
Seorang penjual burung harus menyelubungi sangkar burungnya dengan sehelai kain hitam saat menginginkan burung yang ada di dalam sangkar itu untuk mengeluarkan suara kicauannya yang merdu dan indah. Konon dengan menutupi sangkar burung dan menjadikannya gelap akan membuat burung tersebut berkonsentrasi sehingga memunculkan hal-hal yang baik dari dirinya, yaitu kicauannya. Dan ketika sang burung melihat cahaya terang kembali, kicauannya selalu menjadi bunyi yang riang dan menyegarkan.
Seorang pandai besi harus memanaskan berkali-kali batang besi yang berbentuk jelek dan kemudian harus menghajarnya juga berkali-kali di atas landasan tempa untuk kemudian menjelmakan bentuk besi jelek tersebut menjadi sebuah perkakas yang kuat, tahan banting dan berguna untuk banyak orang atau menjadikannya sebagai sebuah benda seni yang sangat indah dan mahal.
Nah, sekarang dapatkah Anda percaya bahwa pintu-pintu yang tertutup dalam hidup Anda bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak mengasihi Anda dan maukah Anda mulai belajar mempercayakan hidup Anda kepada-Nya, kepada Dia yang Maha Tahu, Maha Bijaksana dan yang sangat mengasihi Anda? Baiklah Anda mulai belajar bersyukur kepada-Nya untuk pintu-pintu yang tertutup dalam kehidupan Anda, karena itu hanya mengarahkan Anda kepada pintu anugerah dan berkat yang terbaik yang dibuka oleh Tuhan untuk kehidupan Anda! (ES)





Buah Roh
Ada kekuatan dalam KASIH. Orang yang sanggup memberikan kasih adalah orang yang kuat karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa SUKACITA. Orang tertawa gembira adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah terlarut dalam tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan dalam kedamaian diri. Orang yang dirinya penuh DAMAI SEJAHTERA adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan dalam KESABARAN. Orang yang sabar adalah orang yang kuat karena ia sanggup menanggung segala sesuatu dan tidak pernah merasa disakiti.

Ada kekuatan dalam KEMURAHAN. Orang yang murah hati adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan dalam KEBAIKAN. Orang yang baik adalah orang yang kuat karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan dalam KESETIAAN. Orang yang setia adalah orang yang kuat karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekuatan dalam KELEMAH-LEMBUTAN. Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan dalam PENGUASAAN DIRI. Orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Sadarkah Anda bahwa Anda juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala permasalahan dalam hidup ini? Di manapun, seberat dan serumit apapun juga. Karena pencobaan tidak pernah akan dibiarkan melebihi kekuatan kita.
(IR)


Senin, 10 Desember 2007
BERANI TAMPIL BEDA
Roma 12 : 1-2
Apakah kita ingat cerita tentang tiga pemuda Israel yang tidak mau membungkuk di depan patung raja Nebukadnezar sehingga mereka dibuang ke dalam api yang menyala-nyala (Daniel 3)? Mengapa mereka dapat selamat dari api itu? Karena mereka tidak mau kompromi. Sebagai anak Tuhan, kita mempunyai standar atau nilai-nilai yang berbeda dengan dunia ini karena standar atau nilai-nilai kita berasal dari Allah. Jadi sebagai orang Kristen kita harus berbeda dengan dunia ini, harus lebih baik. Tetapi zaman sekarang dunia ini memberi tekanan yang sangat kuat kepada kita orang Kristen untuk berkompromi dengan standar atau nilai-nilai dunia kalau tidak mau tersingkir. Sayangnya, banyak anak Tuhan yang berkompromi dan berusaha menjadi sama dengan dunia ini. Yohanes berkata, ”..., janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. ...” (III Yohanes 11). Jika kita ingin mempertahankan kebenaran, kira harus memiliki keberanian untuk tampil beda dari dunia ini. Kadangkala kebenaran berarti bersedia untuk sendirian. Kita mungkin akan dikucilkan, tapi timbulkan keberanian untuk tetap berada dalam kebenaran. Dengan demikian kita akan menjadi anak-anak kesukaan Tuhan dan memuliakan Dia. (Neke)
Nyatakan identitas kita sebagai orang Kristen, yang memang jelas berbeda, dengan cara yang santun.

Selasa, 11 Desember 2007
MENGERTI KEBENARAN FIRMAN TUHAN
Roma 1 : 16-17
Setiap anak Tuhan perlu punya pemahaman yang benar akan Injil sebab bila tidak akan timbul penafsiran yang dapat menyebabkan salah pengertian. Jadi siapapun yang percaya dengan sungguh dan yakin akan kebenaran firman Tuhan, dia pasti selamat Orang dapat saja mendengar berita Injil atau firman Tuhan berkali-kali, tetapi bila dia tidak percaya dengan tidak menaati apa yang dikatakan Tuhan lewat firman-Nya, jelas orang ini tidak akan pernah menerima keselamatan. Yakobus memperingatkan, ”Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1 : 22). Dengan memahami dengan benar akan Injil maka segenap kegiatan hidup kita pasti kita landaskan pada kebenaran firman-Nya. Hal ini dengan jelas dikatakan Rasul Paulus, ”Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.” (I Tesalonika 2 : 13). Injil dapat menyelamatkan karena Injil yang memimpin kita untuk berjalan dalam kebenaran Allah, asal saja kita mau taat melakukan apa yang tertulis dalam Injil yaitu firman Tuhan dan mempercayainya. (DBR)
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.

Rabu, 12 Desember 2007
KEPUASAN SEJATI
I Tesalonika 5 : 18
Banyak orang berusaha mati-matian untuk memperoleh kepuasan. Kepuasan setiap orang juga berbeda-beda. Ada yang merasa akan puas kalau sudah menikah, ada yang merasa akan puas kalau sudah punya uang banyak, atau ada yang merasa akan puas kalau sudah menjadi direktur. Tetapi ketika mereka sudah melakukan atau mencapai impian mereka, ternyata mereka mendapati bahwa kepuasan yang mereka alami hanya berlangsung sebentar saja. Setelah itu, mereka mulai merasa jemu, mencari kepuasan baru dan seterusnya. Mereka akan terjerat dalam ’lingkaran setan’ yang tidak akan pernah menghasilkan kepuasan sejati. Kepuasan sejati hanya bisa didapat kalau kita bisa mengucap syukur atas apa yang sudah Tuhan berikan, bukan apa yang Tuhan belum berikan. Kepuasan sejati bisa didapat kalau kita bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita saat ini. (cubs)
Kepuasan sejati hanya ada di dalam Tuhan.
Kamis, 13 Desember 2007
TOLONG MENOLONG
Galatia 6 : 2
Di puncak sebuah gunung di Spanyol dapat ditemukan seekor kambing gunung yang besar dan indah, kambing gunung itu tidak pernah bisa ditembak. Mengapa? Karena dia memiliki teman, yaitu seekor kambing muda yang bersuara jika ada musuh di dekat mereka. Ada juga persahabatan seekor badak dan seekor burung yang saling membantu. Banyak binatang berbeda jenis yang saling bekerja sama untuk bertahan hidup. Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Galatia supaya mereka juga saling membantu satu dengan yang lain sebagai jemaat. Hal ini sangat penting untuk dilakukan supaya mereka dapat bertahan dan saling menguatkan. Manusia adalah makhluk sosial yang Tuhan ciptakan untuk saling membantu sesuai fungsinya masing-masing. Tidak ada seorangpun manusia di dunia ini yang dapat hidup sendiri. Ketika Adam diciptakan, Allah juga menciptakan Hawa sebagai penolong dalam hidupnya (Kejadian 2 : 18). Hal tersebut berbeda sekali dengan keadaan saat ini. Dengan berkembangnya budaya dan ekonomi akibat modernisasi, manusia cenderung bersifat individualistis. Harga sebuah pertolongan menjadi rendah karena diukur dengan uang. Setiap manusia butuh bantuan orang lain. Oleh karena itu kita tidak boleh menyombongkan diri atau menganggap diri lebih dari yang lain. Marilah kita mempunyai sifat yang mau memberikan bantuan kepada orang lain karena Kristus telah menolong kita keluar dari lumpur dosa yang membawa kepada kebinasaan. (Aping)
Kalau kita menolong orang, kita juga pasti akan ditolong di saat perlu.

Jumat, 14 Desember 2007
CIPTAAN BARU
II Korintus 5 : 17
Renungan hari ini hendak mengingatkan kita bahwa orang yang berada di dalam Kristus adalah ciptaan baru. Jadi bila kita mengaku berada di dalam Kristus maka kita harus menjadi ciptaan baru. Segala sesuatu yang bersifat kedagingan harus kita hilangkan dalam hidup kita. Selama kita masih menyimpan sifat kedagingan itu di dalam hidup kita maka kita masih berada di dalam manusia lama. Kita harus mematikan setiap keinginan daging kita, agar kita dapat menjadi ciptaan baru. Orang yang telah menjadi ciptaan baru pasti hidupnya dipenuhi oleh buah Roh. Untuk dapat dipenuhi oleh buah Roh maka kita harus mengalami namanya proses. Proses yang dilakukan Tuhan atas hidup kita akan membawa dampak kepada kesempurnaan. Oleh sebab itu, bila saat ini hidup kita sedang mengalami proses dari Tuhan maka kita harus sabar. Karena setelah proses itu selesai maka kita akan menjadi seperti emas yang murni yang sangat berharga. Mari kita mematikan kedagingan kita dan bersabar dalam proses Tuhan karena semuanya itu akan menyempurnakan hidup kita. (Giant)
Ciptaan baru berbeda dengan ciptaan lama dan bisa dilihat orang lain.
Sabtu, 15 Desember 2007
DIDIKAN YANG MENGHASILKAN
Ibrani 12 : 5-11
Sebagai anak-anak Tuhan, banyak orang mengerti dan bisa menerima bahwa masalah atau ujian dalam hidup ini adalah suatu proses dari Tuhan untuk mendidik dan mengajar, tetapi sayangnya tidak semua orang bisa menghasilkan buah yang baik lewat proses itu. Firman hari ini berkata, ”Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (ayat 11). Sebenarnya itulah yang Tuhan inginkan, agar lewat proses kita mencapai apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita, entah itu berupa suatu perubahan dalam sifat kita (pembentukan karakter), pertumbuhan dalam iman dan pengenalan kita akan Tuhan, atau sesuatu yang Tuhan mau kita lepaskan dalam hidup kita. Banyak orang tidak mengerti akan hal ini, sehingga setelah mereka melewati proses, mereka tidak menghasilkan apa-apa. Akibatnya kemudian mereka masuk lagi dalam proses yang sama. Seperti seorang anak sekolah yang menghadapi ujian, bila ia belajar dengan baik, ia akan lulus dan mendapat hasil yang memuaskan. Tetapi bila ia tidak belajar sehingga tidak lulus dan tidak naik kelas, ia akan menghadapi ujian yang sama lagi. Begitu juga jika kita menghadapi proses, kita harus ”belajar” agar bisa melewati ujian dengan mencapai hasil yang baik sehingga kita bisa ”naik kelas”. Karena itu bila kita menghadapi masalah, mari kita belajar untuk mengerti, apa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari kita? Jangan sampai kita susah-susah menjalani proses tanpa hasil. (Ginny)
Ujian bukanlah tanpa tujuan. Mari belajar agar memberi hasil!
Minggu, 16 Desember 2007
KEMBANGKAN TALENTA
I Petrus 4 : 10
Allah telah menganugerahi kita beberapa kemampuan rohani atau bakat. Allah telah membuat investasi dalam diri kita. Dia ingin dan mengharapkan keuntungan atas investasi itu dari bakat yang diberikan-Nya kepada kita. Artinya, kita bertanggung jawab kepada Tuhan untuk mengembangkan bakat yang Tuhan sudah berikan dengan setia. Kesetiaan tidak bergantung pada apa yang tidak saya miliki atau yang tidak dapat saya lakukan. Kesetiaan bergantung pada apa yang saya lakukan dengan apa yang saya miliki. Saya tidak bertanggung jawab untuk bermain musik bagi Allah bila Dia tidak memberikan bakat itu. Kita tidak dapat menjadi hebat dalam semua hal tetapi kita dapat menjadi orang yang setia. Kesetiaan kita akan diperhitungkan oleh Allah. (Neke)
Tuhan memberi kita talenta bukan untuk disimpan atau dikagumi, tapi untuk digunakan.