7 Sept 2010

Bulan September

DICIPTAKAN UNTUK MENJADI SEPERTI KRISTUS


Anda diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus. Dari semula, rencana Tuhan adalah untuk menjadikan Anda serupa dengan Putra-Nya, Yesus. Inilah tujuan ketiga dari hidup Anda. Dari seluruh penciptaan, hanya manusia yang diciptakan ”menurut gambar Tuhan”. Seperti Tuhan, Anda adalah makhluk roh. Roh Anda abadi dan akan melampaui tubuh fana ini. Anda memiliki akal budi, sehingga dapat berpikir, berargumentasi dan memecahkan masalah. Anda juga memiliki sifat suka berhubungan yang membuat Anda dapat memberi dan menerima kasih sejati. Anda memiliki suatu kesadaran moral, sehingga dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang membuat Anda bertanggung- jawab kepada Tuhan. Seperti apakah ”gambar dan keserupaan” penuh dari Tuhan itu? Seperti Yesus Kristus! Tuhan ingin anak-anak-Nya memiliki gambar dan keserupaan dengan-Nya. Anda tidak akan pernah menjadi Tuhan, atau bahkan seorang ilah. Kebohongan yang angkuh itu adalah godaan setan yang tertua. Banyak agama dan filosofi zaman baru masih mempromosikan kebohongan kuno ini bahwa Anda bersifat ilahi dan dapat menjadi ilah. Keinginan untuk menjadi ilah ini muncul setiap kali Anda mencoba untuk mengendalikan keadaan, masa depan dan orang-orang sekitar Anda. Namun, sebagai ciptaan, Anda tidak akan pernah menjadi Sang Pencipta. Tuhan tidak menginginkan Anda menjadi ilah; Ia menginginkan Anda menjadi kudus meneladani nilai-nilai-Nya, sikap-Nya dan karakter-Nya.

Tujuan akhir Tuhan bagi hidup Anda di bumi bukanlah kenyamanan tapi pengembangan karakter. Tuhan ingin Anda mengembangkan jenis karakter yang digambarkan dalam ucapan bahagia Yesus, buah Roh, bab tentang kasih dari Paulus, dan daftar karakteristik hidup yang efektif dan produktif dari Petrus. Setiap kali Anda lupa bahwa karakter adalah salah satu tujuan Tuhan bagi hidup Anda, Anda akan menjadi frustasi oleh keadaan Anda dan akan bertanya-tanya, ”Mengapa ini terjadi padaku? Mengapa aku mengalami saat yang begitu sulit?” Salah satu jawabannya adalah kehidupan memang seharusnya sulit! Itulah yang memampukan Anda bertumbuh. Ingat, bumi bukanlah sorga! Banyak orang Kristen salah mengintepretasikan janji Yesus akan ”hidup berkelimpahan” sebagai kesehatan sempurna, gaya hidup yang nyaman, kebahagiaan yang tetap, perwujudan yang lengkap dari mimpi-mimpi Anda, dan kelepasan instan dari masalah-masalah melalui iman dan doa. Jangan pernah lupa bahwa kehidupan bukanlah tentang Anda! Anda adalah bagian dari tujuan Tuhan, bukan sebaliknya.

Roh Tuhan bekerja di dalam Anda. Tugas Roh Kuduslah untuk menghasilkan karakter serupa Kristus di dalam Anda. Anda tidak dapat mereproduksi karakter Yesus dengan kekuatan sendiri. Hanya Roh Kuduslah yang memiliki kuasa untuk membuat perubahan-perubahan yang Tuhan inginkan dalam kehidupan Anda. Keserupaan dengan Kristus tidak dihasilkan oleh tindakan peniruan, tetapi melalui tindakan penempatan diri sebagai tempat tinggal. Anda mengijinkan Kristus hidup di dalam Anda. Bagaimana ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari? Melalui pilihan-pilihan yang Anda buat. Anda memilih untuk melakukan yang benar dalam setiap situasi dan kemudian percaya bahwa Roh Tuhan memberi Anda kuasa, kasih, iman dan hikmat-Nya untuk melakukannya.

Anda harus bekerjasama dengan karya Roh Kudus. Roh Kudus melepaskan kuasa-Nya begitu Anda mengambil langkah iman. Ketika Yosua dihadapkan pada sebuah penghalang yang tak terlalui, air sungai Yordan surut hanya setelah para pemimpin melangkah ke dalam arusnya dengan ketaatan dan iman. Ketaatan membuka pintu kepada kuasa Tuhan. Tuhan menunggu Anda bertindak dulu. Jangan menunggu merasa kuat atau percaya diri dulu. Majulah dalam kelemahanmu, lakukanlah yang benar bagaimanapun takutnya perasaan Anda. Usaha yang Anda lakukan tidak berhubungan dengan keselamatan, tetapi berkaitan erat dengan pertumbuhan rohani Anda. Paulus menjelaskan dalam Efesus 4 : 22–24 tentang tiga tanggung jawab Anda dalam menjadi serupa dengan Kristus. Pertama, meninggalkan cara bertindak yang lama. Kedua, mengubah cara berpikir Anda; Anda mengijinkan Tuhan mengarahkan pikiran-pikiran Anda. Ketiga, mengenakan karakter Kristus dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan kudus yang baru.

Tuhan menggunakan firman-Nya, umat dan keadaan untuk membentuk Anda. Firman Tuhan menyediakan kebenaran yang Anda butuhkan untuk bertumbuh, dan keadaan menyediakan lingkungan yang Anda butuhkan untuk bertumbuh. Keadaan menyediakan lingkungan yang Anda butuhkan untuk mempraktekkan keserupaan dengan Kristus. Kedewasaan rohani yang sejati adalah tentang belajar mengasihi seperti Yesus, Anda tidak dapat praktek menjadi seperti Yesus tanpa berada dalam hubungan dengan orang lain. Ingat, semuanya tentang kasih, mengasihi Tuhan dan sesama manusia.

Menjadi seperti Kristus adalah proses pertumbuhan yang panjang dan perlahan. Tuhan jauh lebih tertarik dalam membangun karakter Anda dari pada segala hal yang lain. Anda cemas ketika Tuhan tampak diam pada permasalahan-permasalahan spesifik seperti ”karier apa yang sebaiknya kupilih?” Kenyataannya adalah ada banyak karier yang berbeda-beda yang dapat berada dalam kehendak Tuhan bagi hidup Anda. Apa yang Tuhan paling pedulikan adalah bahwa apapun yang Anda lakukan, Anda lakukan dalam cara yang serupa dengan Kristus. Tuhan jauh lebih memikirkan karakter dari pada karier, karena Anda akan membawa karakter ke dalam kekekalan, tetapi karier tidak.

Yesus tidak mati di atas kayu salib hanya agar Anda bisa hidup nyaman. Tujuan-Nya jauh lebih dalam dari itu. Tuhan mau membuat Anda seperti Dia sebelum membawa Anda ke sorga. Inilah keistimewaan terbesar Anda, tanggung jawab terdekat Anda, dan tujuan akhir Anda.

Perenungan: Di bidang hidupku yang mana aku perlu memohon kuasa Roh Kudus untuk menjadi seperti Kristus hari ini? (GKG)


MEMERIKSA DIRI SENDIRI

Matius 3 : 1-12

Setelah mengajar seorang dosen membagikan sebuah kertas kepada mahasiswanya. Dosen itu berkata, ”Kalian sudah menerima kertas dari saya, tugas kalian sekarang tuliskan cara mengajar saya selama ini, saya ingin kalian menulisnya dengan jujur. Saya ingin kalian menulis hal negatif dan positif dari cara mengajar saya.”. Lalu para mahasiswa itupun melakukan seperti apa yang diperintahkan oleh dosennya itu. Dosen itu ingin mengevaluasi cara mengajar yang telah ia lakukan selama ini. Memang sangat bermanfaat bila kita melakukan evaluasi yang telah kita kerjakan. Hendaknya evaluasi dipandang sebagai "cermin" untuk meningkatkan kualitas kinerja kita. Akan tetapi, pernahkah kita mencoba mengevaluasi diri sendiri, untuk melihat berapa banyak kebenaran yang sudah atau belum kita lakukan? Atau, kita lebih suka mengevaluasi orang lain?

Yohanes Pembaptis dipakai Tuhan untuk menyerukan "... hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan" (ayat 8). Sangat menarik bahwa kalimat ini ia katakan di depan orang-orang Farisi dan Saduki yang sudah mengenal hukum Taurat. Mereka datang kepada Yohanes untuk dibaptis

(ayat 7). Di situlah Yohanes mengingatkan mereka agar berbuah, sesuai dengan pertobatan mereka.

Seseorang yang mengaku telah bertobat, tidak boleh pasif atau tidak berbuah. Justru pertobatan itu harus mendorongnya untuk senantiasa menghasilkan buah pertobatan, yaitu perkataan dan perbuatan yang memberitakan kasih Tuhan. Buah pertobatan adalah perubahan yang nyata, perubahan yang bisa dilihat banyak orang. Kita dituntut untuk senantiasa berbuah, apa pun keadaan kita. Respon yang benar bukanlah menawar atau mengajukan beribu alasan untuk tidak berbuah, melainkan taat untuk berbuah. Dan di tangan Tuhan, sesuatu yang sederhana dapat Dia jadikan berkat bagi orang lain. Oleh sebab itu, satu hal yang perlu kita lakukan: belajar berani mengevaluasi diri. Tanyakan pada diri sendiri: Sudahkah saya berbuah? Apakah yang saya berikan hari ini adalah perkataan dan perbuatan yang meninggikan nama Tuhan, atau diri sendiri? Kita perlu menjadi berani untuk mengevaluasi diri sendiri, karena perubahan Tuhan lakukan setahap demi setahap. Sebagai salah satu sarana untuk menolong evaluasi diri ini ada di Galatia 5 : 22-23, buah Roh. Kita dapat memeriksa dengan jujur, buah Roh apa yang telah menjadi karakter kita, yang telah kita miliki. Kemudian kita bisa berdoa kepada Tuhan, minta pertolongan Roh Kudus supaya kita bisa juga memiliki buah Roh yang lain, sehingga pada waktu-Nya karakter kita sepenuhnya adalah buah Roh itu. Perlu doa dan ketekunan untuk bertobat. Perlu doa dan ketekunan untuk berubah. Bila bukan diri sendiri yang melakukan evaluasi dengan penuh kejujuran, siapa lagi yang bisa? Tidak ada orang lain yang bisa menolong, karena kita bisa berpura-pura di depan orang, tetapi tidak di depan Tuhan dan diri sendiri. Kiranya kita didorong untuk melakukan yang lebih baik bagi Tuhan dan sesama. (Giant)


WAKTUNYA TUHAN

Mazmur 119 : 121–136

Waktunya untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN: mereka telah merombak Taurat-Mu. Mazmur 119 : 126

Kita semua mengetahui bahwa Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3 : 11). Bahkan kitab Pengkhotbah menggambarkan dengan detail bahwa untuk segala sesuatu di bumi ini bagi seseorang ada waktunya (Baca Pengkhotbah 3 : 1-10). Itulah sebabnya orang percaya yakin Tuhan pasti menolong tepat pada waktu-Nya. Namun yang menjadi persoalan, tidak semua orang mengerti kapan waktunya Tuhan untuk menolong mereka, karena waktu Tuhan bisa saat itu juga, atau jangka waktu singkat, atau bisa sampai puluhan tahun. Tidak jarang karena tidak mengerti, akhirnya mereka menjadi tidak sabar menunggu pertolongan Tuhan dinyatakan. Banyak yang kemudian mengambil jalan yang menurut mereka benar. Padahal di pihak Tuhan, Ia sudah menyelesaikan segala sesuatu dengan sempurna, yaitu melalui penumpahan darah-Nya di atas salib. Itulah penyempurnaan dari janji Tuhan. Bila untuk keselamatan saja Dia sudah genapi, apalagi untuk setiap masalah kita yang menurut Allah sangat jauh lebih ringan dari pada menyelamatkan manusia dari dosa. Jadi artinya pertolongan itu dinyatakan ketika kita sudah siap menerima pertolongan-Nya dan mengalami mujizat-Nya.

Dalam ayat nats ini kita jumpai empat hal yang menjadi pedoman tentang kapan waktunya Tuhan menolong kita, yaitu :

1. Pada waktu kita berserah kepada-Nya (ayat 121). Sesungguhnya Allah ingin menolong kita secepat mungkin, tetapi hal itu sangat tergantung pada sejauh mana kita berserah total pada-Nya. Oleh karena itu kita harus segera berserah total pada-Nya. Sebab selagi kita tetap mengandalkan kekuatan sendiri, maka Allah tidak akan turun tangan dan memberikan pertolongan.

2. Pada saat kita menghargai firman Tuhan lebih dari segala yang lain (Mazmur 119 : 124-127; 37 : 5). Firman Tuhan adalah isi hati Tuhan sendiri. Jadi bila kita mentaati firman-Nya, artinya kita hidup berjalan dalam kehendak-Nya, pastilah pertolongan Tuhan nyata dalam hidup kita. Karena itu jadikanlah firman Tuhan sebagai pedoman dalam hidup ini.

3. Pada saat kita berjalan dalam iman

(I Samuel 17 : 45). Allah berjanji pasti akan memberikan pertolongan, dan bagi orang beriman itu adalah “Ya dan Amin” maka pertolongan itu terjadi dalam hidupnya.

4. Pada saat kita hancur hati di hadapan Tuhan (Mazmur 84 : 3). Alkitab mencatat Tuhan itu dekat pada setiap orang yang hancur dan remuk jiwanya (ET/cubs)


MENGALAHKAN PENCOBAAN

Selalu ada jalan keluar. Anda mungkin kadang-kadang merasa bahwa sebuah pencobaan terlalu berat untuk Anda tanggung, tetapi itu adalah sebuah dusta dari setan. Tuhan tidak akan pernah mengijinkan pencobaan apapun yang Anda alami tidak dapat diatasi. Bagaimanapun juga, Anda harus melakukan bagian Anda dengan mempraktekkan keempat kunci alkitabiah untuk mengalahkan pencobaan:

1. Palingkan perhatian Anda pada hal lain.

Anda dianjurkan untuk memalingkan perhatian Anda dari pikiran yang menggoda karena melawannya percuma. Itu hanya memperbesar fokus Anda pada hal yang salah dan menguatkan godaannya. Anda tidak bisa mengalahkan pencobaan dengan melawan rasanya. Semakin Anda lawan suatu perasaan, semakin ia menguasai dan mengendalikan. Ubah saja perhatian pikiran Anda dan taruhlah ketertarikan pada sebuah gagasan lain.

2. Kemenangan atau kekalahan dalam pertempuran atas dosa terjadi dalam benak Anda.

Apapun yang mendapatkan perhatian Anda akan mendapatkan Anda. Misalnya tentang diet. Kebanyakan diet tidak berhasil karena diet tersebut membuat Anda terus-menerus memikirkan makanan sepanjang waktu, memastikan bahwa Anda akan kelaparan. Dengan cara yang sama, seorang pembicara yang terus mengulang kepada dirinya, ”Jangan gugup!” menjebak dirinya untuk menjadi gugup! Sebaliknya bila ia memfokuskan perhatiannya pada apa saja kecuali perasaannya, pada pentingnya pidatonya, pada Tuhan atau pada kebutuhan pendengar maka ia tidak akan menjadi gugup. Mengabaikan suatu godaan jauh lebih efektif dari pada melawannya. Secara rohani, pikiran adalah organ yang paling rentan. Untuk mengurangi godaan, terus isilah pikiran dengan firman Tuhan dan pikiran-pikiran baik lainnya. Setan tidak dapat memperoleh perhatian ketika pikiran Anda terisi dengan hal lain. Alkitab berkata, ”....semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

3. Kelolalah pikiran Anda dan pantau masukan media Anda.

Jangan biarkan sampah masuk ke dalam pikiran Anda tanpa saringan. Selektiflah. Pilih dengan hati-hati apa yang Anda pikirkan. Ungkapkan pergumulanmu kepada seorang teman atau kelompok pendukung rohani. Apakah Anda sungguh-sungguh ingin disembuhkan dari pencobaan yang gencar itu yang terus mengalahkan Anda lagi dan lagi? Solusi Tuhan sederhana: jangan ditekan, akui! Jangan sembunyikan, ungkapkan. Mengungkapkan perasaanmu adalah permulaan penyembuhan. Alasan Anda menyembunyikan kesalahan-kesalahan Anda adalah keangkuhan. Anda ingin orang lain berpikir Anda ”mengendalikan” segalanya. Anda membutuhkan sebuah kelompok kecil atau seorang partner yang dapat dipercaya yang akan menguatkan, mendukung, berdoa, mengasihi tanpa syarat dan mempercayai Anda.

4. Lawanlah Iblis.

Jangan dengan pasif menyerahkan diri Anda pada serangannya. Bagaimana Anda melawan Iblis? Langkah pertama adalah dengan menerima keselamatan dari Tuhan. Anda tidak akan dapat berkata ’tidak’ kepada Iblis kecuali Anda telah berkata ’ya’ kepada Kristus. Jika Anda seorang yang percaya kepada Yesus, setan tidak dapat memaksa Anda untuk melakukan apapun. Ia hanya dapat menyarankan. Kedua, Anda harus menggunakan firman Tuhan sebagai senjata melawan setan. Yesus meneladankan ini ketika Ia dicobai di padang gurun. Setiap kali setan menyarankan suatu godaan, Yesus menangkis dengan mengutip firman Allah. Ia tidak berbantah dengan setan. Ada kuasa dalam firman Tuhan dan setan takut terhadapnya. Jangan pernah mencoba berdebat dengan Iblis. Ia lebih pintar berdebat dari pada Anda, dengan pengalaman ribuan tahun. Anda tidak dapat menggertak setan dengan logika atau pendapat tetapi Anda dapat menggunakan senjata yang membuatnya gemetar: kebenaran Tuhan. Sadarilah kerentanan Anda. Tuhan memperingatkan Anda untuk tidak pernah congkak dan terlalu percaya diri; itulah resep terhindar dari bencana. Apabila berada dalam keadaan-keadaan yang tepat, siapapun dari Anda dapat berbuat dosa. Jadi, jangan dengan ceroboh menempatkan diri Anda dalam situasi yang menggoda. Ingatlah bahwa lebih mudah untuk menjauhi godaan dari pada keluar dari godaan.

Perenungan: Siapa yang dapat aku minta untuk menjadi seorang partner rohani untuk membantuku mengalahkan sebuah pencobaan yang gencar dengan berdoa untukku?


MEMBANGUN KOMUNIKASI DAN KEMESRAAN KELUARGA

Efesus 4 : 32

Komunikasi dalam keluarga adalah kesiapan membicarakan dengan terbuka setiap hal dalam keluarga, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Juga siap menyelesaikan masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam kasih mesra, kesabaran, penuh kejujuran dan keterbukaan. Fungsi komunikasi dalam keluarga adalah:

1. Memberi pengertian bagi pasangan tentang hal-hal yang disukai dan hal-hal yang tidak disukai.

2. Mengungkapkan pandangan masing-masing tentang bagaimana menurut pendapatnya mengenai masalah-masalah yang terjadi.

3. Memberi pengertian yang lebih dalam tentang siapa sebenarnya pasangan kita.

4. Mempererat kasih mesra dan kepercayaan dalam keluarga.

Bagaimana membangun komunikasi dan kemesraan dalam keluarga:

1. Kembangkan sikap saling memahami. Setiap makhluk ciptaan Tuhan pasti memiliki kekurangan. Begitupun dengan suami dan istri, pasti masing-masing memiliki kekurangan dan kelemahan. Rumah tangga yang bahagia adalah mereka dapat memahami kekurangan pasangannya. Akibat ketidakmampuan memahami pasangan adalah timbulnya pertengkaran yang tidak perlu. Sebaliknya ketika kita dapat memahami pasangan kita maka cinta menjadi lebih dewasa, keterikatan makin terasa dan keluarga semakin diberkati karena ada pengertian satu sama lain.

2. Miliki sikap untuk mengalah (I Korintus 13 : 4-5).

Setiap rumah tangga pasti pernah mengalami masalah. Masalah yang terjadi biasanya adalah pemicu dari sebuah argumentasi atau perdebatan yang diwarnai dengan emosi; biasanya akan berakhir dengan keributan, sakit hati bahkan seringkali berakhir dengan perceraian. Cinta bukan sekedar pernyataan “I Love you”, namun juga kesediaan untuk tidak mengakhiri perdebatan dalam kebencian dan emosi. Mengapa perlu kita memiliki sikap mengalah? Sebab mengalah adalah kehendak Allah. Mengalah adalah tanda kedewasaan rohani.

3. Bangun komunikasi yang tulus terhadap pasangan

(II Tawarikh 16 : 9). Ketulusan berarti menerima segala sesuatu apa adanya dengan segala kekurangannya. Membangun komunikasi dalam keluarga harus disertai dengan ketulusan. Suami harus menerima istri apa adanya. Demikian pula istri harus menerima suami apa adanya. Anak-anakpun harus menerima orang tua mereka sebagaimana adanya dan orang tua harus mengasihi anak-anaknya dengan tulus. Mari bangun komunikasi dan kemesraan dalam kaluarga. Jangan tunda hari esok maka keluarga kita akan semakin harmonis. Tuhan Yesus memberkati. (GKG)

JIKA HARI ESOK TAK DATANG LAGI

Di suatu daerah hidup seorang anak dalam keluarga bahagia bersama orangtua dan sanak saudaranya. Dia selalu menganggap itu sesuatu yang wajar. Ketika remaja, sekolah amat menyenangkan. Dia belajar, mendapat teman dan sangat bahagia! Semua begitu saja dijalani; ia merasa hal itu memang sudah sewajarnya. Suatu hari dia berkelahi dengan teman baiknya. Meski dia tahu itu salah, tetapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk meminta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Pikirnya, “Ah, besok kan bisa.”

Ketika lulus sekolah, kerja membuatnya sibuk. Dia begitu terhanyut dengan pekerjaan. Sebenarnya dia rindu bertemu dengan teman-temannya, tapi ia tidak pernah menghubungi mereka. Dia selalu berkata, “Ah, aku capek, besok saja aku menghubungi mereka.” Namun itu tidak pernah dilakukannya. Setelah menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras untuk membahagiakan keluarganya. Begitu sibuknya hingga tidak pernah punya waktu untuk istri dan anak-anaknya, sekalipun di hari ulang tahun mereka. Dia tidak pernah hadir di pesta ulang tahun anak-anaknya. Bahkan ulang tahun istri dan pernikahannya tak diingatnya. Kadang ia merasa bersalah, tapi lagi-lagi dia beralasan, “Ah, besok saya masih bisa melakukannya.” Dia tidak menyadari bahwa semua itu berpengaruh pada perkembangan anak-anaknya. Anak-anaknyapun mulai menjauhi dia.

Suatu hari, istrinya mengalami kecelakaan. Saat itu dia sedang rapat. Dia tidak pernah mengira kecelakaan itu berakibat fatal. Ketika dia tiba di rumah sakit, istrinya sudah hampir dijemput maut. Sebelum dia sempat berkata, “Aku cinta kamu”, istrinya telah pergi untuk selamanya. Hati laki-laki itu remuk; dicobanya menghibur diri dengan mendekatkan diri kepada anak-anaknya, tetapi mereka tidak mau berkomunikasi dengannya karena tidak terbiasa. Segera anak-anaknya tumbuh dewasa dan masing-masing membangun keluarga. Tidak ada satupun yang peduli dengan orang tua ini yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktu untuk mereka. Saat mulai tua renta, ia pindah ke rumah jompo. Uang yang semula disimpannya untuk jalan-jalan ke luar negeri di hari tua bersama istrinya, kini dipakai untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo. Dia merasa sangat kesepian, hanya ditemani sesama penghuni panti dan suster yang merawatnya. “Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu…”. Perlahan-lahan ia menghembuskan napas yang terakhir dengan linangan air mata di pipi.

Jika Anda terus berpikir bahwa masih ada hari esok, sadarlah mungkin hari itu tidak akan pernah tiba. Jika Anda selalu berpikir besok akan datang, maka esok akan pergi dengan amat cepat hingga Anda baru menyadarinya ketika kesempatan itu telah meninggalkanmu. (GKTP)


IMAN YANG MEMULIHKAN

Markus 5 : 21-34

Tuhan mengerti bahwa manusia itu lemah. Sekuat apapun jasmaninya atau sepintar apapun otaknya, manusia tetap lemah dan terbatas. Oleh sebab itu, Tuhan sendirilah yang menyediakan suatu pemulihan bagi segala persoalan yang kita hadapi. Hanya satu syarat yang dituntut Tuhan yaitu mengimani dan mentaati firman-Nya. Dalam Injil Markus pasal 5 di atas, kita membaca ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus (ayat 27), maka timbullah imannya sehingga dia berani berkata: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (ayat 28) dan di ayat 29 kita mem¬baca bahwa perempuan itu sembuh total dari pendarahannya. Juga kisah sepuluh orang kusta. Peris¬tiwa ini sudah seringkali kita baca dan banyak yang hafal akan kisah ini. Namun demikian marilah kita mempelajari apa yang terkandung dalam peristiwa ini. Ada ditulis: "Ketika Ia (Yesus) memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!". Lalu la memandang mereka dan berkata :"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.". Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir."

(Lukas 17 : 12-13). Kalau kita perhatikan jawaban Yesus tersebut, kita akan merasa heran. Mengapa Yesus tidak mengatakan lebih dahulu "Sembuhlah engkau.", melainkan menyuruh mereka "Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam."? Justru di sinilah tantangannya. Tuhan Yesus tahu benar bahwa mereka perlu bertindak dengan iman, artinya apakah mereka mau taat akan apa yang diperintahkan Yesus walaupun kelihatannya aneh dan tidak masuk akal. Alkitab tidak mencatat bahwa orang kusta itu bertanya kepada Yesus bagaimana mereka bisa menghadap imam-imam, bukankah mereka belum sembuh? Sebaliknya mereka bertindak dan berjalan kepada imam-imam, mereka taat akan perintah Yesus. Maka "sementara mereka di tengah jalan me¬reka menjadi tahir." (Lukas 17 : 14b).

Sikap seperti yang dilakukan orang-orang kusta: itu perlu diteladani umat Tuhan yang hidup di zaman ini. "Kusta" yang kita hadapi saat ini jauh lebih ganas dari pada kusta mereka di zaman Tuhan Yesus. Tetapi percayalah bahwa sama seperti pada zaman Yesus hidup di dunia ini 2000 tahun yang lalu, sekarangpun, zaman inipun, Tuhan Yesus juga telah menyediakan pemulihan itu! Yang perlu kita lakukan adalah taat akan perintah-Nya dan jangan bimbang. Percayalah pada-Nya! Walaupun perintah-Nya secara kasat mata kelihatan bertentangan dengan segala sesuatu yang kita pahami, tetap percaya, tetap lakukan saja. IMAN DAN TAAT AKAN FIRMAN-NYA MEMBAWA PEMULIHAN. (DBR)

MENGAPA KITA BERDOA

Matius 26 : 41

Doa adalah bentuk komunikasi orang percaya dengan Allah. Melalui doa, kita menjaga kehangatan hubungan dengan Allah, serta dapat lebih memahami kehendak dan maksud-maksud Allah dalam hidup ini. Artinya, kita harus selalu berdoa untuk membentuk hubungan yang kuat dan kokoh dengan Allah. Adapun dalam kehidupan ini masih sangat banyak orang berpikir bahwa doa merupakan bentuk komunikasi satu arah. Manusia hanya bisa menyampaikan unek-uneknya kepada Tuhan. Bahkan tidak sedikit orang melihat bahwa doa adalah ritual belaka, yaitu cara orang untuk mengungkapkan sesuatu dalam dirinya. Ada yang menempatkan doa sebagai rutinitas belaka atau ikut-ikutan agar pantas. Sebenarnya, apakah doa itu dalam kehidupan orang percaya? Apa pengaruhnya, dan mengapa kita harus berdoa? Ini merupakan pertanyaan mendasar yang penting untuk kita pahami sehingga kita tahu pasti arti doa tersebut. Paling sedikit ada empat alasan bagi orang Kristen untuk selalu berdoa:

1. Kita berdoa karena ada banyak hal yang tidak kita mengerti. Dalam banyak aspek kehidupan manusia, banyak hal yang tidak dapat kita ungkapkan. Untuk itu kita perlu mendekat kepada Allah melalui doa sehingga maksud dan rancangan-Nya dapat kita pahami.

2. Kita berdoa karena kekuatan kita ada batasnya

(Ayub 6 : 11-12). Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa tanpa penyertaan Allah tak ada yang mampu kita lakukan dengan benar. Menyadari keterbatasan itulah maka kita harus tetap berdoa. Hanya Allah semata yang mampu melakukan perkara dalam kehidupan kita.

3. Kita berdoa karena mujizat tetap dapat terjadi

(Mazmur 65 : 7-10). Masih banyak orang Kristen yang tidak yakin akan kuasa doa. Padahal Alkitab dengan tegas berkata bahwa doa orang benar besar kuasanya (Yakobus 5 : 16).

4. Kita berdoa karena mendekatkan diri kepada Allah (Yakobus 4 : 2-10). Inilah sebuah pemahaman yang mendasar, yakni dengan berdoa kita membangun hubungan yang mesra dan dekat dengan Tuhan.

PERMOHONAN PADA BAPA UNTUK ORANG TUAKU

Limpahkan mereka dengan kebahagiaan

Balas air mata yang tercurah atas sikapku

Jauhkan mereka dari kedukaan

Karena cukup sudah oleh perbuatanku

Penuhi hati mereka dengan sukacita

Sebanyak doa-doa yang diucapkan atasku



Sempurnakan mereka dengan kesehatan

Ganti tetesan peluh untuk memenuhi kebutuhanku

Pancarkan kasihku saat bertatap muka

Lembutkan suaraku ketika bertutur

Lunakkan hatiku

Mampukan aku menghormati ayah ibuku.

Sanggupkan aku. Sesungguhnya

itupun belum cukup membalas kasih mereka. Dj, Jakarta 130710

in memoriam dr. Dien Tan

APA YANG MEMBUAT ALLAH TERSENYUM

Mazmur 147 : 11

Senyuman Tuhan adalah tujuan hidup Anda. Karena menyenangkan Tuhan adalah tujuan pertama hidup Anda, tugas Anda yang terpenting adalah menemukan bagaimana caranya melakukannya. Alkitab memberikan Anda teladan yang jelas dari sebuah kehidupan yang memberikan kesukaan bagi Tuhan, yaitu kehidupan Nuh.

Pada zaman Nuh, seluruh dunia telah mengalami kemerosotan moral. Setiap orang hidup bagi kesenangan mereka sendiri, bukan bagi Tuhan. Tuhan merasa begitu jijik dengan manusia sehingga mempertimbangkan untuk memusnahkannya. Namun, ada satu orang yang membuat Tuhan tersenyum. Alkitab berkata bahwa Nuh adalah kesukaan bagi Tuhan. Tuhan berkata bahwa orang ini menyenangkan-Nya, ia membuat-Nya tersenyum. Tuhan akan memulai lagi dengan keluarganya. Karena Nuh menyenangkan Tuhan, Anda sekarang hidup. Dari kehidupan Nuh Anda mempelajari kelima tindakan penyembahan yang membuat Tuhan tersenyum.

1. Tuhan tersenyum ketika Anda mengasihi-Nya di atas segalanya.

Nuh mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu di dunia ini, bahkan ketika tidak ada orang lain yang mengasihi Tuhan. Alkitab menceritakan bahwa seluruh hidupnya Nuh dengan konsisten mengikuti kehendak Tuhan dan menikmati hubungan yang akrab dengan-Nya. Pencipta Anda ingin bersekutu dengan Anda. Tuhan menciptakan Anda untuk mengasihi Anda, dan Ia rindu Anda mengasihi-Nya juga. Ia rindu Anda mengenal-Nya dan menghabiskan waktu bersama-Nya. Inilah mengapa belajar mengasihi dan dikasihi oleh-Nya seharusnya menjadi tujuan terbesar hidup Anda.

2. Tuhan tersenyum ketika Anda percaya kepada-Nya sepenuhnya.

Nuh menyenangkan Tuhan karena ia percaya kepada Tuhan, bahkan ketika hal itu tidak masuk akal. Alkitab berkata bahwa oleh iman, Nuh membangun sebuah bahtera di atas daratan yang kering. Ia diperingatkan tentang sesuatu yang tidak bisa dilihatnya, dan bertindak pada sesuatu yang diperintahkan kepadanya. Hasilnya, Nuh menjadi akrab dengan Tuhan. Percaya kepada Tuhan sepenuhnya berarti memiliki iman bahwa Ia tahu yang terbaik bagi kehidupan Anda. Percaya adalah suatu tindakan penyembahan seperti orang tua senang ketika anak-anak mereka percaya akan kasih dan kebijaksanaan mereka. Iman Anda membuat Tuhan bahagia.

3. Tuhan tersenyum ketika Anda menaati-Nya sepenuh hati.

Alkitab menceritakan bahwa Nuh melakukan segalanya tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Perhatikan bahwa Nuh taat sepenuhnya (tidak ada instruksi yang diabaikan) dan tepat (sebagaimana dan pada waktu menghendaki diselesaikan). Ia menaati Tuhan sepenuh hati. Itu artinya melakukan apapun yang diminta Tuhan tanpa keberatan atau keraguan. Tuhan tidak berhutang penjelasan ataupun alasan bagi segala hal yang diminta-Nya untuk Anda lakukan. Pemahaman bisa menunggu, tapi ketaatan tidak. Pada kenyataannya, Anda tidak akan pernah mengerti beberapa perintah sampai Anda menaatinya dulu. Ketaatan membuka pemahaman. Mengapa ketaatan begitu menyenangkan Tuhan? Karena itu membuktikan Anda benar-benar mengasihi-Nya. Yesus berkata, ”Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan melakukan perintah-perintahKu.”.

4. Tuhan tersenyum ketika Anda memuji dan mengucap syukur kepada-Nya terus-menerus.

Tindakan pertama Nuh setelah selamat dari air bah adalah mengungkapkan syukurnya kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban bakaran. Karena pengorbanan Yesus, Anda tidak mempersembahkan korban binatang seperti Nuh. Sebaliknya, Anda diperintahkan untuk mempersembahkan bagi Tuhan ”persembahan pujian” dan ”persembahan syukur”. Anda memuji Tuhan karena siapa Dia, dan Anda mengucap syukur kepada Tuhan untuk apa yang telah Anda lakukan. Ketika Anda memberi Tuhan kesenangan, hati Anda dipenuhi sukacita!

5. Tuhan tersenyum ketika Anda menggunakan kemampuan Anda.

Seperti orang tua yang bangga, Tuhan secara khusus sangat menikmati melihat Anda menggunakan talenta dan kemampuan yang telah diberikan-Nya kepadamu. Anda tidak memuliakan atau menyenangkan Tuhan dengan menyembunyikan kemampuan atau dengan mencoba menjadi orang lain. Anda menyenangkan-Nya dengan menjadi diri sendiri. Mulailah menggunakan kemampuan Anda bagi kesenangan Tuhan.



Perenungan : Karena Tuhan tahu yang terbaik, dalam bidang hidup Anda yang mana Anda paling perlu mempercayai-Nya?


BERAT UNTUK MEMBUANG

Kolose 3 : 1-17

Pada suatu hari Pak Iman mengajak istri dan anaknya yang berumur 5 tahun untuk bertamasya ke pantai. Di sana anaknya yang kecil itu sangat senang karena ia dapat bermain pasir. Di tengah-tengah asyiknya bermain pasir, anak itu melihat pedagang es krim, lalu ia meminta pada ibunya. Ibu segera membeli es krim untuk anaknya. Akan tetapi, saat melihat mulut anaknya penuh dengan pasir, ibupun urung memberikan es krim itu. Lalu ibu itu berkata, "Ayo, nak, buang dulu pasir itu dari mulutmu. ibu punya sesuatu yang lebih baik untukmu!" Anak itu tidak mau melakukan perintah ibunya. Lalu ibu itu berkata lagi, "Ibu tak akan memberi es krim ini sebelum kamu membersihkan mulutmu, sebab ibu mengasihimu. ibu tidak ingin kamu makan es krim bercampur dengan pasir!"

Cerita di atas merupakan gambaran antara kita dengan Bapa di Sorga. Sesungguhnya Tuhan menawarkan kepada kita sesuatu yang sangat baik yaitu hidup baru, hidup yang dipenuhi dengan kasih, damai, dan berkat. Akan tetapi, kita tidak akan menerima hidup baru itu sebelum kita dapat membersihkan diri kita dari "pasir" dosa. Apakah itu ”pasir” dosa? Percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu (Kolose 3 : 5,8). Sama seperti es krim tidak enak bila dimakan bersama dengan pasir, demikian juga gaya hidup lama tidak bisa kita campur dengan gaya hidup manusia baru. Yang lama harus ditanggalkan, supaya yang baru bisa kita kenakan. Orang-orang yang telah mengenakan manusia baru adalah orang-orang yang telah menghasilkan buah rohani

(Kolose 3 : 12-15). Apakah kita sudah mewujudkan buah rohani dalam diri kita? Bila belum, apa penyebabnya? Apakah karena masih ada sisa-sisa kelakuan manusia lama yang enggan kita buang/lepaskan? Buanglah manusia lama kita dan kenakan manusia baru yang telah Tuhan Yesus siapkan bagi kita. (Giant)

RANCANGAN TUHAN ADALAH YANG TERBAIK

Yeremia 29 : 1-14

Ada rancangan yang baik; ada rancangan yang lebih baik dan ada rancangan yang terbaik. Dengan hikmat manusia, kita bisa memilih rancangan yang baik tanpa bertanya pada Tuhan. Dengan doa yang dinaikkan kepada Tuhan, kita dapat berjalan dalam rancangan Tuhan yang terbaik. Kita membutuhkan ketekunan, kesabaran dan kesetiaan. Tuhan berbicara melalui Yeremia, ”Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,” (ayat 12-13). Ini membutuhkan konsistensi. Jika kita rindu untuk mendapatkan yang terbaik, maka Tuhan akan memberi diri-Nya untuk ditemukan oleh kita. Rindukah Anda berjalan dalam rencana Tuhan yang terbaik? Lakukanlah! (DBR)

KEKUATAN DARI ALLAH

Keluaran 9 : 16

Ada banyak orang di dunia ini yang telah mengalami keselamatan atau mujizat yang luar biasa, yang membuat kita bertanya, “Bagaimana bisa?”. Ternyata bila direnungkan dari pernyataan atau kesaksian mereka, orang-orang itu bisa melalui lembah kekelaman hidup mereka dengan kekuatan dari Tuhan. Seperti yang dinyatakan dalam bacaan hari ini. Tuhan memberikan kekuatan-Nya kepada kita supaya nama-Nya dipermuliakan di seluruh bumi. Sudahkah kita mempermuliakan Tuhan dengan menceritakan bagaimana kekuatan-Nya yang memampukan kita melalui lembah kekelaman? Tuhan memberikan kekuatan-Nya supaya orang lain tahu bahwa ada Tuhan yang hidup dan sangat kuat. Jadilah alat-Nya, supaya sebanyak mungkin orang tahu dan juga bisa mengalami. (cubs)

AKU TAK MAU TERPURUK

Mazmur 37 : 23-40

Semua orang pasti pernah terjatuh dalam dosa saat menjalani kehidupan ini. Kita pun pernah mengalami putus asa dalam menghadapi permasalahan yang begitu berat. Akan tetapi kita tidak boleh menyerah kalah pada dosa dan masalah. Bila kita jatuh itu adalah hal yang wajar. Akan tetapi, ada hal yang lebih buruk dari sekadar terjatuh yakni terus berada dalam kejatuhan. Orang fasik akan jatuh dan tidak bangkit lagi, tetapi tidak demikian halnya dengan orang benar. Meskipun kadangkala jatuh, tapi kita tidak akan menyerah begitu saja dan berusaha untuk bangkit kembali. Memang tidak seharusnya kita berbuat dosa, tapi pada kenyataannya kita banyak melakukannya.

Firman Tuhan berkata, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri.”

(I Yohanes 1 : 8). Jadi, semua orang pernah jatuh dalam dosa, hanya Tuhan Yesuslah yang tidak pernah berbuat dosa. Tetapi firman Tuhan juga menuliskan kabar baiknya, “Hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita.” (I Yohanes 2 : 1,2). Akuilah kegagalan-kegagalan Anda, dan jangan terus mencemaskannya. Awalilah hari-hari kita dengan menyediakan waktu untuk mengaku dosa, mengakui kelemahan kita, dan meminta kekuatan dari Allah untuk melakukan kehendak-Nya. Dengan berserah pada anugerah dan kekuatan Tuhan, saya percaya kita akan segera tahu apa arti kemenangan yang sesungguhnya. (Giant)

BERGANTUNGLAH PADA-NYA

I Yohanes 5 : 5

Dunia ini dipenuhi dengan kecurigaan, ketakutan, penghukuman, penyesalan dan kehancuran. Hanya iman dan kasih yang dapat mengalahkan semuanya itu. Banyak orang berusaha menolong dirinya sendiri, tetapi yang Tuhan inginkan adalah bergantung kepada-Nya secara mutlak dan menyeluruh. Jika kita percaya kita akan mewarisi janji-janji Tuhan untuk mengalahkan dunia ini, berjalanlah dalam iman dan kasih. (DBR)


SETIA DALAM PERKATAAN

Matius 5 : 33-37

Ada satu cerita anak-anak yang saya sukai, mungkin Anda juga suka. Anda ingat cerita tentang Pinokio. Boneka kayu yang menjadi manusia. Dalam cerita itu ada pelajaran yang bagus yang dapat kita terapkan dalam hidup kita. Apakah itu? Kejujuran. Ketika Pinokio berbohong maka hidungnya akan panjang, dan bila ia terus berbohong maka hidungnya akan semakin panjang. Akan tetapi, bila ia berkata jujur maka hidungnya akan kembali normal lagi. Kejujuran adalah sesuatu yang sangat langka saat ini.

Sebagai orang kristiani kita harus bertindak dan berbicara jujur agar Sang Juruselamat dimuliakan. Bila kita berjanji, tepatilah janji itu. Bila kita membuat suatu komitmen, hormatilah itu. Bila kita menerima suatu tanggung jawab, jalankanlah dengan penuh tanggung jawab. Ingat perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 5 : 37, "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, ..." Kejujuran kita harus dibuktikan sehingga kita dapat menjadi orang yang dipercaya. Bila kita ingkar janji maka orang akan tidak percaya lagi kepada kita. Oleh sebab itu hendaknya kita menjaga kepercayaan orang dengan setia dengan perkataan kita. Janganlah kita terlalu banyak berkata besar bila kita tidak dapat melakukannya. Lebih baik kita berkata sedikit tapi kita dapat melakukan perkataan kita itu. (Giant)



TIDAK BISA SENDIRI

Kejadian 2 : 18-20

Di zaman modern ini kemajuan teknologi memungkinkan untuk beberapa waktu tertentu seseorang hidup soliter, artinya seluruh hidupnya dihabiskan tanpa kontak (bertemu secara fisik) dengan seorang manusia lain. Peralatan teknologi memungkinkan menjalin komunikasi tanpa bertemu muka. Segala sesuatu telah dirancang dan diatur sedemikian sehingga seolah-olah bantuan orang lain tidak dibutuhkan. Tetapi statistik juga menyatakan bahwa ternyata kejahatan semakin banyak, orang semakin cepat tersinggung hanya karena hal sepele, segala sesuatu menjadi kacau balau, orang tidak tahu etika, sopan santun, salah satunya mungkin disebabkan karena manusia tidak saling bertemu satu dengan lain. Firman Tuhan kembali mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang biar bagaimanapun membutuhkan orang lain. Setiap orang memerlukan orang lain yang mereka bisa panggil sahabat, yang mengerti dan yang bisa memperhatikan mereka, yang bisa mengasihi mereka. Ternyata bahwa secanggih apapun kemajuan teknologi, tetap firman Tuhan yang ditulis ribuan tahun lalu yang lebih andal, yang lebih terbukti kebenarannya, yaitu manusia tetap tidak bisa sendiri. Bisakah Anda menyebut paling sedikit satu orang yang menjadi sahabat/teman Anda? Bila Anda kesulitan menjawab pertanyaan ini, cepat-cepatlah mencari teman, keluar dari kesendirianmu, sebelum kesendirian itu membinasakan jiwamu. (cubs)


JANGAN HANYA SELAMAT SENDIRI

Yudas 17-23

Berkat-berkat yang kita terima memang menyenangkan, tapi bila kita terbuai akan berkat-berkat itu kita akan lupa akan panggilan tertinggi dari Bapa. Banyak gereja diayun dan dininabobokan dalam buaian kepuasan. Banyak pula orang Kristen telah puas dengan berkat-berkat jasmani dan rohani yang mereka terima sehingga mereka berhenti sampai di situ dan tak lagi rajin mencari perkara-perkara ilahi yang Allah bebankan kepada mereka. Gereja-gereja yang sudah demikian berkembang dan berlimpah dalam berkat-berkat Allah sering lupa pada orang-orang yang hidup di daerah-daerah pedalaman, pegunungan dan tempat-tempat terpencil yang sama sekali belum pernah mendengar nama Tuhan Yesus. Tetapi untuk menyelamatkan mereka yang berada di pedalaman memerlukan biaya. Mereka yang sungguh-sungguh terbeban untuk menarik mereka dari api, harus juga berani menyalurkan berkat yang telah diterimanya untuk misi penginjilan jika mereka sendiri tak dapat memberikan firman Allah. Bagi yang dapat memberitakan firman Allah harus berani mengeluarkan biaya transport untuk mencapai mereka. Jangan kita santai dan berpuas bagi keselamatan diri sendiri! Ingatlah orang lain yang belum diselamatkan. (DBR)



KEKECEWAAN

Kisah Para Rasul 16 : 6-11

Dalam perjalanan pelayanan Paulus, ia sangka Tuhan setuju saja ke mana ia mau pergi. Sudah direncanakan oleh Paulus, tetapi waktu dia mau mengikuti kehendaknya, Roh Kudus yang memimpin seluruh perjalanannya, dan ia harus mengikuti-Nya. Sebetulnya Paulus kecewa tak dapat menginjil di Asia, karena Roh Kudus mencegah mereka. Paulus dengan teman-temannya sampai di Troas dan harus bermalam. Pada malam itu Paulus mendapat penglihatan bahwa seorang dari Makedonia berseru padanya untuk menyeberang dan menolong mereka di Makedonia, karena mereka rindu akan Injil. Kita lihat Paulus dipimpin oleh Roh Kudus ke Troas dan Tuhan mengutus Paulus ke sana. Kita mengerti bahwa dalam melayani, kita tak boleh menentukan jalan kita sendiri, tetapi kita harus taat kepada-Nya. Jika Anda bersedia untuk taat, Allah menghendaki kita mendapatkan yang terbaik. Tetapi kita harus bekerja sama dengan Allah supaya hidup kita berhasil, Pelayanan kita berhasil dan kita beruntung. Tetapi syaratnya adalah TAAT. (DBR)



BELAJAR DARI LEBAH MADU


Yohanes 4 : 1-42

Ada hal yang menarik dari seekor lebah madu. Seekor lebah madu akan berkeliling mencari makanan. Setelah menemukan makanan maka ia akan makan sampai puas. Setelah puas si lebah tersebut langsung terbang lagi ke sarangnya. Sesaat kemudian ia kembali bersama sekelompok lebah lainnya. Kelompok ini kemudian membawa lebih banyak lebah lagi. Akhirnya tempat itu tertutup segerombolan lebah dan tak lama kemudian mereka membawa semua madu ke sarang mereka.

Dari kehidupan lebah madu ini kita mendapatkan pelajaran yang berharga. Bila kita renungkan kita telah mendapat sesuatu yang berharga, yaitu Yesus Kristus. Apakah kita telah menceritakan Pribadi Kristus yang telah kita temukan kepada orang lain? Kristus telah memberikan keselamatan pada kita, apakah kita telah menceritakan keselamatan itu kepada orang lain? Seperti seekor lebah madu menemukan makanan, maka ia memberitahukan dan menunjukkan kepada teman-temannya tempat makanan itu. Dan seperti perempuan Samaria yang telah mendengar kabar keselamatan, ia pun pulang kembali ke kampungnya dan mengajak orang-orang lain untuk berjumpa dengan Kristus. Demikian pula hendaknya kita yang telah menerima keselamatan seharusnya membagikan keselamatan itu kepada orang lain. Ingat keselamatan itu bukan hanya diperuntukkan bagi kita sendiri. Tetapi keselamatan itu harus dibagikan kepada semua orang. Oleh karena itu, mulailah sekarang kita membagikan kabar keselamatan ini kepada semua orang yang belum menerima keselamatan tersebut. Anak Allah akan melakukan seperti yang telah dilakukan Bapanya. Bila kita mengaku Anak Allah maka kita harus memberitakan Injil seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. (Giant)



NAMA YESUS SUMBER SEGALA KESELAMATAN

Kisah Para Rasul 4 : 1-22

Dari bencana yang terjadi kita melihat tidak ada sesuatu yang menjadi kebanggaan manusia, baik ilmu pengetahuan, baik teknologi yang dapat menjamin keselamatan manusia. Hal ini jelas seperti yang dikatakan Tuhan Yesus: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan." (Markus 13 : 2). Sejarah membuktikan sejak zaman dahulu kala sampai zaman yang dikatakan modern ini, sungguh perkataan Tuhan Yesus ini benar. Dunia dengan segala kemegahan yang dicapai manusia, timbul tenggelam silih berganti. Betapa besar dan kuat pun satu kerajaan, akan berakhir juga. Demikian juga betapa maju dan hebatnya peradaban manusia, sekarang hanya tinggal kenangan saja. Demikian juga dengan hari dan saat kedatangan Tuhan Yesus, Dia sendiri dengan tegas berkata, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24 : 36). Oleh sebab itu perlu kita se¬lalu waspada dan berjaga-jaga, seperti peringatan Tuhan Yesus buat kita semua, "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!" (Markus 13 : 5). Peringatan Tuhan Yesus ini perlu diperhatikan dengan sungguh, sebab saat ini penulis banyak mendengar ada banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tetapi memutarbalikkan kebenaran firman Tuhan. (DBR)

TUHAN YANG MEMILIH AKU

Yohanes 15 : 14-17

Ada seorang anak kecil bernama Roy, ia ingin sekali terlibat dalam pertunjukan drama Natal di gerejanya. Keinginannya ini disampaikan kepada mamanya. ”Ma, Roy ingin sekali main drama di gereja, kira-kira aku bisa ga ya?” Tanya Roy kepada mamanya. ”Kamu pasti bisa, nak”, jawab mamanya meyakinkan Roy. Lalu tibalah hari Minggu, hari pemilihan pemain drama. Roy yang diantar mamanya pergi dengan semangat. Mamanya ikut ibadah umum dan Roy pergi ke kelas Sekolah Minggu. Sepulang dari gereja mamanya bertanya kepada Roy, ”Roy gimana kamu terpilih main drama?”. ”Iya ma, aku dipilih menjadi seorang gembala,” jawab Roy dengan senyum manisnya.

Seperti cerita di atas, kita pun sesungguhnya dipilih oleh Tuhan untuk memerankan suatu peran. Setiap peran yang Tuhan percayakan kepada kita mengandung tugas dan tanggung jawab. Mungkin saat ini kita dipercayakan Tuhan untuk menjadi orang tua, suami, isteri, pejabat negara, pendeta atau majelis di gereja, semuanya itu pasti mengandung tugas dan tanggung jawab. Ketika Tuhan memberikan peran-peran itu, Tuhan pasti tidak secara kebetulan atau tanpa sengaja melainkan Ia telah merancangkan sesuai kemampuan kita. Sama seperti ketika Tuhan Yesus memilih kedua belas murid. Ia tidak sembarangan memilih, namun dengan suatu tujuan tertentu, yaitu agar mereka menghasilkan buah (ayat 16). Oleh karena itu, apapun peran kita sekarang ini, pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah, ”Apakah yang Tuhan ingin kita lakukan dengan peran tersebut?” Bila kita adalah orang tua, Tuhan ingin kita menjadi orang tua seperti apa? Bila kita menjadi pejabat negara, Tuhan ingin kita menjadi pejabat seperti apa? Bila kita adalah pendeta atau majelis gereja, Tuhan ingin kita menjadi pendeta atau majelis gereja seperti apa? Ingat Tuhan memilih kita sebagaimana kita ada sekarang dengan tujuan mulia, yaitu melakukan kehendak Bapa di sorga. (Giant)


SANG TUKANG KEBUN YANG AGUNG

YESAYA 58 : 11

Ingatlah akan Sang tukang kebun yang Agung, yang memelihara engkau seperti dilakukan oleh tukang kebun kita. Di sini memotong, di sana melindungi dari panas terik, menanam dan menabur suatu kebenaran, Melindungi dari hujan yang deras, untuk menolong dia bertumbuh, dengan hati-hati dan penuh kasih. Sangat sedih hatinya jika tanaman tidak bertumbuh dengan baik atau rusak. Penuh sukacita jika Ia mengembang dan berbuah, dari benih yang Ia tabur dan menjadi subur. Sang Tukang yang besar, biarlah Ia merawat kebun penghidupanmu. Kebun yang pasti jadi indah. Ya Tuhan, maukah Engkau menjadi tukang kebunku? Aku yang menanam benih dan Engkau boleh menuainya. (DBR)

GANTI DONK!!!

Matius 22 : 11

Apa yang dilakukan tamu di pesta kawin anak raja itu sangat tidak pantas. Sudah lazim, untuk menghormati tuan rumah yang mengundang, tamu datang ke pesta pasti dengan pakaian yang baik dan bagus. Tamu yang satu ini tidak menghormati tuan rumahnya dengan berpakaian yang seadanya.

Secara rohani, perumpamaan ini ingin mengatakan bahwa baju rohani kita yaitu karakter kita juga perlu berubah menjadi baik bila kita mau datang sebagai tamu undangan ke pesta kawin Anak Domba Allah. Kita tidak bisa masuk ke sorga dengan karakter jelek. Sebagai orang Kristen, kita tidak bisa acuh begitu saja, datang ke pesta dengan karakter seadanya. “Yah, saya kan sudah begini, tidak bisa diubah.”. Pernyataan itu sangat salah dan tidak akan diterima oleh Allah. Memang kita tidak mampu mengubah karakter kita sendiri, tetapi bukankah Yesus telah berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,” (Yohanes 14 : 16). Penolong itu adalah Roh Kudus. Ia telah datang, dan sesuai yang diminta Yesus, Dia akan menyertai dan menjadi Penolong kita untuk berubah. Jadi tidak ada lagi alasan kita tidak bisa kalau ada Roh Kudus di dalam kita. Jangan mempermalukan diri sendiri dengan tidak mau berubah dan pada akhirnya akan dilempar ke tempat gelap. Orang yang tidak mau berubah sama dengan orang yang menolak keselamatan dari Tuhan. Jangan mau jadi orang seperti itu, mintalah perubahan karaktermu menjadi baik, maka kamu akan menerima perubahan itu, seturut rencana dan bersama dengan Roh Kudus. Jangan datang ke pesta memakai baju rumah, jangan datang ke sorga dengan karakter lama. Ganti donk!!! (cubs)


KUNCI KEBAHAGIAAN

Yeremia 7 : 21-28

Banyak orang yang pergi ke gunung-gunung atau ke tempat-tempat yang jauh untuk menemukan kebahagiaan. Namun, jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya, renungkan firman Tuhan ini, Anda akan mendapat jawabannya. Tuhan berkata, “Hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka; Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!” (ayat 23). Ternyata dalam Alkitab sudah tertulis kunci untuk mendapatkan kebahagiaan, namun banyak orang yang tidak mau mendengar atau memberi perhatian pada perintah Tuhan, mereka mengikuti rancangan hatinya sendiri. Mari, dengarkanlah suara Bapa di sorga dan lakukanlah perintah-Nya, maka Anda akan bahagia. (DBR)


DATANGLAH KERAJAAN-MU

Matius 6 : 10a

Berapa sering doa kita tidak dijawab oleh Tuhan? Pernahkah kita berdoa yang kita panjatkan untuk mendatangkan kemuliaan Kerajaan-Nya? Biasanya doa yang tidak dijawab oleh Tuhan karena kita berdoa untuk mendatangkan kerajaan kita sendiri bukan Kerajaan Allah. Jadi, bila selama ini kita berdoa dan doa kita tidak dijawab Tuhan maka coba kita lihat kembali apakah doa kita mendatangkan Kerajaan Allah atau untuk mendatangkan kerajaan kita sendiri. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita supaya ketika berdoa hendaknya doa yang kita panjatkan untuk mendatangkan Kerajaan Allah. Bila kita berdoa untuk mendatangkan kemuliaan Kerajaan Allah maka doa kita akan dijawab oleh Tuhan. Janganlah kita berdoa hanya untuk mendatangkan keuntungan/kepuasan hawa nafsu kita. Bila kita berdoa demikian maka sudah pasti doa kita tidak akan dijawab oleh Tuhan. Berdoalah untuk mendatangkan Kerajaan Allah, maka kita akan melihat dan merasakan penggenapan atas doa kita. (Giant)



KUASA ALLAH

II Korintus 13 : 4

Yesus disalibkan untuk menanggung semua dosa, penyakit dan kelemahan kita. Ketika Dia bangkit pada hari ketiga sebenarnya itu adalah bukti paling kuat dari kuasa Allah yang sanggup mengalahkan kuasa apapun di dunia ini. Kebangkitan Yesus berarti kuasa Allah menang atas segala persoalan di dunia ini, bahkan termasuk menang dari kematian. Bila hal itu tidak cukup meyakinkan kita bahwa kuasa Allah sangat dahsyat, tidak tahu lagi dengan apa kita bisa diyakinkan. Jangan jadi seperti orang Mesir yang walaupun telah berkali-kali merasakan hasil kerja kuasa Allah lewat tulah-tulah, tetap saja tidak mau melepaskan orang Israel untuk keluar dan menuju tanah perjanjian. Juga jangan menjadi seperti bangsa Israel yang walaupun berkali-kali melihat mujizat, tetap saja tidak mau percaya bahwa Yesus Anak Allah. Tidak ada apapun dan seorangpun yang bisa melawan kuasa Allah, jadi jangan coba melawan, tetapi jadilah orang yang mengalami kuasa itu. Jangan jadikan kuasa Allah menjadi lawan, tetapi biarlah kuasa Allah menjadi sekutu, menjadi partner dalam menghadapi setiap permasalahan di dunia ini. (cubs)

SERAHKANLAH

Mazmur 37 : 5

Ada orang-orang yang tidak menerima jawaban atas doa-doanya, karena isi doanya tidak sesuai dengan firman Tuhan. Mereka minta saya mendoakan supaya merasa lega dan tidak kuatir. Saya katakan bahwa Tuhan tidak akan melakukan hal itu, karena Ia sudah memberitahu kepadamu apa yang harus dilakukan yaitu: SERAHKANLAH!! Supaya Anda tidak kuatir dan cemas, serahkanlah...kepada Tuhan. (DBR)

BAPA KAMI YANG DI SORGA

Matius 6 : 9

Dalam memulai doa Tuhan Yesus mengajarkan supaya kita memulainya dengan ”Bapa kami yang di sorga”. Ini merupakan tujuan/arah doa kita. Seperti halnya kita mengirim surat, maka diperlukan alamat surat, supaya surat kita sampai ke tujuan. Bila kita tidak menulis alamat dan nama orang yang kita maksudkan maka saya jamin surat itu pasti tidak akan sampai. Oleh sebab itu ketika kita berdoa harus jelas, kepada siapa doa kita tujukan. Selain tujuan/arah doa kita, kata ”Bapa kami yang di sorga” mengandung makna:

• Bapa: Tuhan Yesus ingin mengajarkan bahwa Allah merupakan Bapa yang mengasihi manusia. Ia ingin membuat hubungan antara Allah dengan manusia menjadi dekat, karena dosa telah menjauhkan manusia dari Allah. Bila kita berdoa/berbicara kepada Bapa, pasti Bapa akan mendengar dan bila kita meminta sesuatu maka Ia akan mengabulkannya.

• Kami: kata ”kami” merupakan kata jamak. Jadi, Bapa bukanlah milik kita sendiri, melainkan milik semua orang. Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengajarkan Bapa kami, bukan Bapa saya. Di sini ingin mengajarkan kepada kita bahwa bila kita sudah diangkat menjadi Anak-Nya maka kita harus mengajak orang-orang yang belum menjadi Anak Allah untuk menjadi Anak Allah. Sebagai orang yang telah diselamatkan maka kita juga harus memberitakan kabar keselamatan itu kepada semua orang.

• Yang di Sorga: ini merupakan tempat kediaman Allah. Jika kita manjadi Anak Allah maka kita juga akan berada di sisi Allah yaitu di sorga. Bagi orang dunia masuk sorga bukan sesuatu yang pasti, mereka masih berkata ’mudah-mudahan masuk sorga’. Tetapi bagi orang percaya masuk sorga adalah kepastian, karena Tuhan sendiri telah menjamin dan menyediakan sorga bagi kita (Yohanes 14 : 2-3).

Jadi ketika kita berdoa kepada Tuhan harus dengan iman, karena kita berdoa kepada Bapa kita di sorga. (Giant)



BANYAK KESEMPATAN

I Korintus 16 : 9

Dalam pelayanannya yang berpindah tempat, Paulus tahu kapan harus ada di suatu kota dan kapan harus berpindah tempat. Semua keputusannya didasarkan atas kepentingan orang-orang di tempat yang akan disinggahinya. Pelajaran yang dapat diambil dari situ adalah di tempat di mana kita di tempatkan oleh Tuhan di dunia ini, di situlah tempat di mana banyak kesempatan buat kita untuk melayani Tuhan dan orang-orang di sekitar kita. Sayangnya banyak orang yang kehilangan kesempatan itu karena mereka senang berandai-andai. Pepatah mengatakan ‘rumput tetangga lebih hijau’. Sebagai contoh, banyak orang yang tinggal di kota kecil berandai bisa tinggal di kota besar, demikian juga sebaliknya. Bila Anda salah seorang yang berpikir demikian, ingatlah apa yang dikatakan Paulus hari ini, kota atau tempat tinggal Anda sekarang inilah tersedia banyak kesempatan untuk melayani, lihat sekeliling, buka mata rohanimu, perhatikan keadaan orang di sekitarmu. Bila sudah habis kesempatan untuk melayani, jangan kuatir, Tuhan pasti membawamu ke tempat baru. Sebelum Tuhan memindahkan, lakukan semaksimal mungkin di tempat engkau berada. (cubs)



TERANG KEHIDUPAN

YOHANES 1 : 1-9

Di dalam kegelapan kita tidak dapat melihat apa-apa, mudah tersandung dan jatuh, meraba-raba tanpa kepastian. Hidup di dalam kegelapan adalah seperti itu. Mungkin kita mempunyai banyak kekayaan, tetapi kita tak melihat pegangan dan arah hidup yang jelas. Mungkin kita dapat menikmati banyak kesenangan dunia, tapi rasa nikmat itu begitu cepat berlalu. Dan kita meraba-raba lagi mencari kenikmatan yang lebih bertahan lama. Tidak hanya Yesus yang menawarkan terang, dunia di sekitar kita juga menawarkan kegemilangan dan kecemerlangan. Tapi ketika terpikat dan terikat, kita akan mengetahui bahwa kita tetap berada dalam kegelapan, tetap meraba-raba tanpa pegangan yang pasti, mudah tersandung dan jatuh. Yesus tidak menawarkan kegemilangan. Ia menawarkan terang, terang kehidupan.Terang ini justru paling terasa maknanya, ketika hidup kita berada dalam kegelapan seperti itu. Kita mempunyai kepastian di tengah ketidakpastian, pengharapan di tengah keputusasaan, pegangan di tengah kebingungan. Bapa, terimakasih karena terang kehidupan di dalam Yesus Kristus. Tolonglah agar kami berjalan mengikuti terang itu dengan setia, sehingga kami tidak tersandung ataupun tersesat. Amin. (DBR)

JADILAH KEHENDAK-MU DI BUMI SEPERTI DI SORGA

Matius 6 : 10b

Bila kita perhatikan susunan doa yang Tuhan Yesus ajarkan dalam ”Doa Bapa Kami”, maka saat Tuhan Yesus berkata, ”Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”, Ia belum meminta sesuatu. Baru setelah perkataan itu Ia berkata, ”Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.”. Seringkali saat berdoa kita meminta berbagai macam keperluan kita, baru kita berkata biarlah kehendak-Mu yang jadi. Memang Tuhan kita adalah penolong hidup kita, tetapi Ia bukanlah pembantu kita. Sering tidak kita sadari kita meminta sesuatu, dan permintaan itu harus diberikan. Bukankah demikian pula yang kita perlakukan kepada pembantu? Saat kita menyuruh pembantu mengerjakan sesuatu, kita ingin ia melakukan semua permintaan itu. Bila kita berdoa dan memaksakan Tuhan untuk mengabulkan doa itu, kita telah menjadikan Tuhan sebagai pembantu. Ingat Tuhan bukanlah pembantu! Oleh sebab itu sebelum kita meminta banyak hal kepada-Nya, ingat ”Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi, bukan keinginan kita. Percayalah bila kehendak Tuhan yang jadi maka kita akan menerima semua yang baik, karena Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-Nya. Jadi, sebelum kita meminta segala sesuatu, mulailah dengan berkata, ”Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. (Giant)

KEKUATANKU HANYA DALAM YESUS

Mazmur 46 : 2

Bila kita ingat peristiwa pada akhir tahun 2004 dan menjelang awal Tahun Baru 2005 maka kita akan teringat peristiwa yang menggemparkan dunia, yaitu Tsunami yang melanda Aceh dan Sumatra Utara. Kejadian yang sangat mengejutkan itu mengingatkan kita bahwa sehebat apapun kita, hidup kita tetap tergantung pada Allah karena kuasa-Nya melebihi semua kuasa dan kehebatan manusia. Mazmur 46 : 2-4 mengatakan bahwa sesungguhnya Allah pencipta langit dan bumi ini adalah tempat perlindungan dan kekuatan serta penolong dalam kesesakan kita. Manusia bukanlah Allah, karena setinggi apapun pengetahuan yang kita miliki, Allah pasti lebih hebat dari kemampuan dan kepandaian seseorang. Karena itu manusia masih dan harus tetap bergantung pada kasih Tuhan. Ada tiga hal di mana manusia tetap memerlukan dan membutuhkan pertolongan dan kuasa Allah dalam hidupnya:

1. Meskipun manusia dapat membuat nafas buatan bagi pasien yang sudah sangat kritis, tetapi ia tidak berkuasa membuat nafas yang sebenarnya. Begitu juga dalam menghadapi masa depan, siapa di antara kita mengetahui secara pasti apa yang terjadi hari esok seperti halnya yang terjadi di akhir tahun 2004 yang lalu? Karena itu, hidup dan masa depan kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.

2. Orang yang kuat dalam menghadapi penderitaan dan pencobaan baik dalam rumah tangga, pekerjaan maupun dalam pelayanan di ladang Tuhan adalah orang yang mampu menggantungkan iman dan pengharapan serta mempercayakan dirinya kepada kuasa Allah.

3. Semua yang kita miliki apakah itu harta kekayaan, sandang pangan dan papan serta kesehatan dan sebagainya, adalah karunia Tuhan yang patut kita syukuri karena kehidupan kita sangat tergantung kepada kemurahan Tuhan. Mazmur 62 : 6-9 mengatakan hanya pada Allah saja hidup kita tenang sebab Dialah pengharapan dan gunung batu keselamatanku. (Giant)


RANCANGAN TUHAN TIDAK MUDAH DI MENGERTI

Yesaya 55 : 1-13

Harus kita akui bahwa tidak ada seorangpun yang mengerti rancangan Allah dalam hidup ini sebab terlalu besar dan terlalu ajaib Tuhan untuk dipikir dengan akal manusia. Oleh sebab itu seringkali kita mengeluh kepada Tuhan, ‘mengapa penderitaan ini harus menimpa kami?’. Tidak dapat disangkal bahwa tujuan penderitaan yang sementara ini adalah suatu kekayaan yang kekal di dalam Dia. Allah kita yang Maha Pengasih tidak pernah menginginkan penderitaan yang kita alami tidak ada jalan keluarnya. Tujuannya ialah semua penderitaan itu akan membimbing kita kepada kelimpahan dan kekayaan. Allah tidak akan membiarkan anak-anakNya menderita dan melarat terus- terusan. Semuanya ini bukanlah satu garis akhir tetapi semuanya akan berakhir. Firman-Nya jelas sekali mengatakan, "… Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya ke¬pada barangsiapayang mengasihi Dia?"

(Yakobus 2 : 5). Seperti hal Yerusalem baru disebutkan dalam Alkitab terbuat dari permata yaspis/emas tulen/kaca murni dan segala jenis permata (baca Wahyu 21 : 18-21). Tidak ada gumpalan emas dari kota itu yang tidak diuji dalam api dan tidak ada batu permata yang tidak melalui ujian. Tidak ada mutiara yang dihasilkan tanpa melalui penderitaan. Jadi untuk menjadi ka¬ya dalam iman harus melalui ujian. Hal inilah yang tidak mudah dimengerti oleh manusia, sebab kita sangat terbatas. TERLALU BESAR HIKMAT ALLAH BUAT KITA. APAPUN YANG ALLAH LAKUKAN BUAT KITA, SEMUANYA UNTUK KEBAIKAN. (DBR)



DENGARKAN KATA TUHAN

Ayub 33 : 13-15

Ada banyak sekali cara Tuhan menyampaikan isi hati-Nya kepada umat kesayangan-Nya, manusia. Bisa lewat firman (Alkitab), perkataan keluarga, kejadian di alam ini, masalah yang tak terduga, mimpi dan sebagainya. Yang menjadi persoalan, manusia terhalang pendengarannya sehingga seringkali menjadi komunikasi tidak nyambung. Apa yang Tuhan ingin sampaikan tidak kita dengar, tidak kita perhatikan. Kemudian manusia akan mengeluh, mengapa Tuhan tidak bicara padaku? Seperti yang dialami Elia ketika bersembunyi di gua akibat kejaran Izebel. Tuhan tidak bicara ketika angin menderu, petir menggelegar dan sebagainya, tetapi Tuhan bicara di dalam angin sepoi-sepoi. Manusia seringkali punya ekspektasi sendiri tentang bagaimana seharusnya Tuhan bicara, tetapi mereka lupa, siapa yang punya kuasa. Mari ubah pola pikir kita, belajar mendengarkan Tuhan, Dia bisa bicara kapan saja lewat apa saja. Jangan sampai kehilangan petunjuk berharga dengan tidak mendengarkan ketika Tuhan bicara. (cubs)


MANUSIA ROH KITA

I Yohanes 3 : 9

Ayat di atas sering disalahmengerti karena kalimat “tidak berbuat dosa lagi”. Padahal yang dimaksud adalah ‘manusia baru’ kita. Sejak lahir baru, manusia roh kita tidak berbuat dosa lagi. Di dalam hati nurani seorang Kristen pasti tak ada keinginan untuk berbuat dosa. Jika masih ada keinginan itu, pasti belum lahir baru. Jadi sekalipun kita berbuat dosa, manusia roh kita tidak terlibat, sebab manusia roh kita tidak setuju dan tidak ikut ambil bagian dalam pelanggaran tersebut. Biarkan manusia rohmu mengambil alih kehidupanmu sehari-hari. Lebih dengarkan kata hati nuranimu, tempat Roh Kudus berdiam dari pada mendengarkan pikiranmu, tempat daging dan segala kenikmatan duniawi coba menghancurkan jiwamu. (DBR)


MENGEJAR TUHAN

Matius 6 : 33

Apakah Anda sudah merasa puas dengan apa yang telah Anda capai? Apakah yang menjadi tujuan hidup Anda? Kesuksesan/materi/jabatan? Bila 3 hal itu yang menjadi tujuan hidup Anda maka Anda tidak akan pernah puas dengan apa yang telah Anda capai. Mengapa bisa demikian? Ada 2 tipe manusia:

a. Tipe Orang 1 (orang yang tujuan hidupnya pada kesuksesan/materi/jabatan)

• Setiap hari dari pagi sampai malam ia hanya bekerja dan bekerja untuk memuaskan kampung tengahnya/ perut (Filipi 3 : 19).

• Hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka (Yudas 1 : 18, II Petrus 3 : 3).

• Menjauhkan diri dari pertemuan ibadah

(Ibrani 10 : 25).

• Hidupnya hanya mengandalkan kekuatannya (Yeremia 17 : 5).

• Mengabdi kepada mamon (Matius 6 : 24).

b. Tipe Orang 2 (Orang yang tujuan hidupnya pada Tuhan)

• Setiap hari ia hanya mencari kehendak Allah dalam hidupnya (Mazmur 1 : 2).

• Hidup menuruti Roh (Galatia 5 : 16-17).

• Mendekatkan diri dari pertemuan ibadah karena selalu rindu bersekutu dengan Tuhan.

• Hidupnya mengandalkan Tuhan (Yeremia 17 : 7).

• Mengabdi kepada Allah (Matius 6 : 24).

Jadi, bila hidup Anda seperti tipe orang 1 maka Anda tidak akan pernah merasa puas atas apa yang telah Anda capai, karena Anda hanya akan menuruti hawa nafsu yang tidak pernah puas. Sedangkan bila hidup Anda tipe orang 2 maka Anda akan merasa puas dengan apa yang telah Anda capai, karena Anda akan menyadari bahwa kesuksesan/materi/jabatan adalah pemberian Allah, sehingga apapun yang telah kita capai dan terima akan senantiasa kita syukuri. Bila kita renungkan Matius 6 : 33 maka kesuksesan/materi/jabatan adalah tambahan yang Tuhan berikan setelah kita menemukan Kerajaan Allah dan kebenarannya. Jadi, biarlah kita menjadi orang yang senantiasa mencari Tuhan dalam hidup kita. (Giant)


HARAPAN YANG TERBAIK DARI TUHAN.

Yesaya 55 : 9

Rancangan Tuhan jauh melebihi apa yang kita pikirkan. Rancangan-Nya sungguh sempurna bagi setiap kita. Apa yang kita alami di masa lalu tidak akan pernah sama dengan apa yang terjadi di kemudian hari. Sekalipun banyak hal menyelimuti kita akhir-akhir ini, saat selubung itu terkuak kita akan melihat kemuliaan Tuhan; bahwa ternyata kasih setia-Nya tidak pernah meninggalkan kita. Yusuf mengalami pergumulan berat semasa mudanya. Sekalipun kakak-kakaknya jahat terhadap dia tetapi Allah justru memakai hal itu untuk kebaikan Yusuf. Harapkan yang terbaik dari Tuhan karena Dia telah menyiapkan rancangan yang sempurna untuk masa depan kita. (DBR)


JANGAN HANYA DENGAN PERKATAAN

I Yohanes 3 : 18

Banyak orang dengan gampang mengatakan “aku mengasihi kamu” atau “I love you” atau menyebut dengan panggilan “sayang” dan sebagainya. Tetapi sayangnya perkataan itu banyak yang tidak disertai dengan perbuatan, istilah zaman sekarang ‘lip service/hanya di bibir saja’. Yang menyedihkan hal ini juga terjadi antara suami-istri dan orang Kristen yang seharusnya tidak demikian. Yesus turun ke dunia untuk meneladani, untuk memberi contoh bagaimana mengasihi yang sepenuh hati, tidak hanya berupa perkataan tetapi juga perbuatan. Apakah perbuatan kasih itu? Antara lain memberi dan mengampuni. Ini yang tidak banyak terjadi. Banyak orang bilang ‘sayang’ tetapi tidak mau mengampuni, tidak mau memberi/membantu dengan waktu, tenaga apalagi uang. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita kembali bahwa Tuhan menghendaki kita mengasihi tidak hanya dengan perkataan tetapi dengan perbuatan. Mari kita lakukan perintah Tuhan itu kalau kita murid-Nya. (cubs).



DITUNTUN TUHAN

Lukas 10 : 38-42

Teman saya pernah bercerita bahwa kalau ia sudah keasyikan bekerja, bahkan hingga tengah malam, maka ia akan lupa berdoa. Dia merasa sangat lelah dan langsung cepat tidur. Kalaupun berdoa, doanya terasa kering dan tidak bermakna. Kerap juga ia merasa bergumul antara memenuhi kebutuhan keluarga dan pergi berkumpul bersama umat beriman untuk berdoa sebagai satu persekutuan kristiani. Bacaan hari ini berbicara kepada kita tentang melayani dan mendengarkan. Dikisahkan bahwa Yesus bersama murid-murid mengunjungi rumah Marta. Marta sibuk melayani sedangkan Maria duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan Dia. Situasi yang tampak gembira tiba-tiba dikejutkan dengan pernyataan Marta yang meminta Maria membantunya melayani rombongan. Yesus menunjukkan hal terpenting ketika menyambut kehadiran-Nya, yakni mendengarkan Dia. Banyak kali kita sibuk dengan pelbagai pekerjaan dan kegiatan. Apa yang menjadi rencana kerja kita sedapatnya kita wujudkan dengan tekad untuk memperbaiki mutu hidup kita dengan selalu dekat dengan Dia, mendengar DIa dan bersekutu dengan-Nya. Di tengah kesibukan kita, Tuhan mengundang kita untuk selalu menyadari kehadiran-Nya dan mendengarkan Dia. Karena Tuhan akan menuntun kita ke jalan yang benar. Tuhan mengetahui yang terbaik bagi kita dan kita perlu untuk membiarkan diri kita dituntun oleh-Nya menuju kepada apa yang kita harapkan. Dekatlah dengan Tuhan Maha Penyayang. (DBR)



merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman,

Terima kasih atas suratmu. Aku ikut senang dengan panenmu yang berhasil. Kau ada panen cabe merah dan tomat. Terutama cabe merahnya yang dapat terjual dengan harga yang baik. Sekarang cabe merah lagi mahal di pasaran. Kau juga dapat menyisihkan sedikit untuk dibagikan dengan teman-teman dari gerejamu. Tentu saja mereka senang menerimanya. Kau sudah menjualnya di pasar sebanyak 10 kilo, itu sudah lebih dari lumayan untuk hasil dari satu petak tanah yang kau punya, juga untuk buah tomat yang kau peroleh, Terbayang olehku, bahwa kau petik dengan sukacita. Kau minta anakmu yang bungsu datang membantumu. Patut kita untuk mengucap syukur kepada-Nya. Tuhan sudah memberi kau panen yang berhasil, terutama juga kau sudah terhindar dari serbuan ulat yang sempat berada di kebun tetanggamu, yang menanam buah labu kuning. Tetanggamu sudah siap untuk memotong buah labunya, tetapi dalam satu malam ulat memakan daun-daunnya sampai habis. Kebunnya memang tidak seluas yang kau punya. Untung mereka tidak serbu buah labunya. Tetapi kau menyesal karena kau sebelumnya sudah pesan daunnya untuk dibuat masakan sayur daun labu. Aku sudah membayangkan masakan sayur yang lezat menurut resepmu yang terkenal itu. Buatkan untukku jika aku datang bulan depan ya! Dengan ini kukirim cerita padamu mengenai ulat dari buku “Pujian dan doa 70 binatang” oleh Fr. Wahyu Sulistiyana. Pernah sudah aku mengirim padamu cerita dari buku yang sama mengenai katak. Masih ingat?

ULAT

TUHAN, akulah si ulat yang mungkin paling mengalami kesedihan. Tak ada satu makhlukpun yang bersedia bermain denganku. Binatang-binatang lain saling bersuka-ria bersama-sama menikmati alam karya jari manis-Mu. Mereka berkicau menyanyi bermain penuh dengan kegirangan satu dengan yang lainnya. Sementara aku binatang kecil yang dibenci di seluruh muka bumi. Manusia jijik setiap mendengar namaku. Bahkan manusia mencariku untuk dibunuh. Burung-burung mencariku. Bukan untuk menghibur atas kemalangan hidupku, tetapi justru ingin memangsaku menjadi santapan empuk baginya. Tuhan, mungkin semua itu karena akibat tingkah lakuku selama ini yang tidak ikut menanam tetapi memetik buahnya, yang tidak menyiram tanaman tetapi makan daunnya.

Oh Tuhan, mungkinkah keterpencilanku dan kebencian binatang lain disebabkan kerakusanku dalam makan apa saja yang aku jumpai? Mungkinkah manusia selalu dendam karena aku menempelkan racun pada buah hatinya saat kami berebut mangga yang ranum itu? Mungkinkah karena setiap langkahku tidak menampakkan rasa persahabatan dengan makhluk di bumi ini? Oh, sungguh tidak enak hidup ini kalau setiap tindakan selalu merugikan ciptaan yang lain karena mengakibatkan penyesalan di hari kemudian. Dan penyesalan selalu mengakibatkan air mata mengalir membasahi pipi. Tuhan, ijinkanlah aku hidup bertapa untuk merenungkan perjalanan hidupku selama ini. Kalau Engkau berkenan, ubahlah aku menjadi ciptaan baru-Mu.



Mari kita berdoa: “Tuhan Yesus, terima kasih bahwa lewat cerita di atas tentang ulat boleh menyadarkan kami bahwa persahabatan lebih penting dari kemakmuran dan kekayaan serta kepentingan diri sendiri. Ajar kami, Tuhan, untuk memperhatikan kepentingan orang lain juga. Terima kasih, Tuhan Yesus. Amin.”

Sekian dulu suratku ini. Sampai lain kali lagi. Salam untuk keluargamu. Tuhan berkati!



Salam,

DEBORA

DIA ADA DALAM PENGENDALIAN

Ia dapat menenangkan laut yang bergelora

Jika kau berjalan dalam kegelapan yang mencekam

Ada harapan jika kau merasa tak ada harapan

Karena tahu bahwa Tuhanmu ada di sana



Berbagilah dengan sesama ketika harimu cerah

Jika kau dalam lembah curam dan lebar

Ia tak akan pernah meninggalkan engkau

Ia selalu di sampingmu



Tak ada teman yang setia dan dapat dipercaya

Melalui sinar matahari atau hujan

Melalui air mata dan canda tawa

Di dalam kebahagiaan atau derita



Kita selalu dapat berterimakasih pada-Nya

Untuk kasih-Nya yang Ia berikan dengan cuma-cuma

Tak pernah berubah… tak pernah berakhir

Melalui semuanya sampai kekekalan



Oh, ajaibnya di atas segala keajaiban

Jika kita hidup dari hari – ke sehari

Mengetahui bahwa kita punya seorang Bapa

Yang selalu menyertai kita sepanjang hidup kita (DBR)





DOA UNTUK ANAK-ANAKKU

Hamba meletakkan nama anak-anakku

Dalam tangan-Mu, ya Tuhan

Ukirlah mereka dalam tangan-Mu

Dengan huruf yang tidak dapat dihapuskan

Agar tidak sesuatu atas seorangpun

Dapat membakarnya lagi dalam tangan-Mu,

Juga kalau setan akan menyaring mereka dari gandum



Peganglah erat anak-anakku, Tuhan

Kalau hamba harus melepaskannya

Dan biarlah kuasa-Mu senantiasa

Berdiri di atas kelemahan mereka

Engkau tahu bagaimana besarnya

Kebencian dunia akan mereka

Jika mereka tidak mau berjalan menurut skema dunia ini (DBR)