10 Oct 2008

Minggu ke 3 Oktober

LIMA CARA YANG BAIK UNTUK MENGETAHUI APAKAH PERJALANAN HIDUPANDA DENGAN ALLAH ITU DANGKAL

Jika Anda mengikut Tuhan hanya karena apa yang bisa Ia lakukan untuk Anda, artinya perjalanan Anda dengan Dia itu dangkal. Jika Anda mengasihi-Nya, sehingga Anda bisa bertanya kepada-Nya apa yang bisa Anda lakukan untuk-Nya, saat itulah perjalanan Anda bersama-Nya menjadi semakin dalam.
1. Jika Anda berdoa pada Tuhan hanya jika segalanya terasa sulit atau Anda membutuhkan sesuatu, artinya perjalanan Anda dengan Dia itu dangkal. Jika Anda berdoa terus kepada-Nya berulang kali dalam sehari, hanya karena Anda suka diam di dalam hadirat-Nya, maka hubungan Anda dengan-Nya semakin dalam.
2. Jika Anda marah kepada Allah di saat Dia tidak melakukan apa yang Anda inginkan, artinya perjalanan Anda dengan Dia itu dangkal. Jika Anda bisa tetap memuji Tuhan meski apapun yang terjadi dalam hidup ini, maka hubungan Anda dengan-Nya semakin dalam.
3. Jika Anda mengasihi Allah hanya atas dasar apa yang dilakukan-Nya, artinya perjalanan Anda dengan Dia itu dangkal. Jika Anda mengasihi dan menghormati Dia atas dasar apa adanya Dia, maka hubungan Anda dengan-Nya semakin dalam.
4. Jika Anda berpikir Anda harus memohon kepada Allah atau memaksa-Nya menjawab doa Anda, artinya perjalanan Anda dengan Dia itu dangkal. Jika Anda percaya bahwa Allah selalu ingin menjawab doa yang Anda panjatkan, yang sejalan dengan kehendak-Nya, maka hubungan Anda dengan-Nya semakin dalam. (DBR)

SENIN,13 Oktober 2008
MENGAMPUNI
Mazmur 103 : 8-13
Mudahkah mengampuni? Kenyataannya mengampuni tidaklah semudah yang diucapkan. Seringkali bila seseorang berbuat salah atau menyakiti hati, kita mengatakan sudah mengampuni, tetapi sedapat-dapatnya kita menghindar dan tidak mau berhubungan lagi dengan orang itu; atau kita masih suka menceritakan kembali kejadian itu kepada orang lain; atau dalam hati kita mengharap supaya Tuhan yang membalas atau menghukumnya. Semua itu menunjukkan bahwa sebenarnya kita masih menyimpan sakit hati dan belum mengampuni dengan sungguh-sungguh. Tetapi bukan demikian dengan Tuhan. Bila Tuhan mengampuni kita, Tuhan tidak mengingat-ingat lagi kesalahan kita. Itu yang ditulis oleh pemazmur dalam bacaan kita hari ini, ”Tidak dilakukannya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, ... sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.” (ayat 12). Jika demikian, bagaimana dengan kita? Apakah kita tidak mau ”membebaskan” orang yang bersalah kepada kita? Padahal tanpa sadar kita telah ”mengikat” diri kita sendiri dengan sakit hati, luka, kemarahan, dendam dan kepahitan. Dengan mengampuni, kita akan membebaskan diri kita dari hal-hal tersebut. Memang tidak mudah, tetapi jika kita sungguh-sungguh mau melakukannya, Tuhan akan memberikan kemampuan dan kekuatan sehingga kita bisa benar-benar mengampuni dengan tulus. (Ginny)
Kita harus mengampuni karena Tuhan sudah mengampuni kita.
SELASA, 14 Oktober 2008
BERITA YANG SESUNGGUHNYA
Kisah Para Rasul 26 : 12-32
Festus beranggapan bahwa perkataan Paulus adalah tidak benar, suatu kebohongan tentang pembicaraan mengenai kebangkitan Kristus. Pada zaman sekarang banyak orang juga masih belum percaya akan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan sudah lakukan. Dapat dimengerti karena manusia terbatas pemikirannya, mereka tidak dapat menyelami perbuatan-perbuatanNya yang besar dan ajaib. Berbahagialah bahwa Tuhan dapat lebih banyak melakukan perkara-perkara besar dari pada semua orang-orang di muka bumi ini. Kita tidak boleh menguji Allah, tetapi kita harus meminta-Nya untuk menguji kita dan akan terbukti bahwa kita tidak lulus. Tetapi karena kasih karunia kita akan ditolong, itu sudah cukup bagi kita. Ini bukan perkataan dan janji-janji yang sia-sia, tetapi sebuah kebenaran. Berita kebenaran yang sesungguhnya yang Tuhan sudah sampaikan pada kita. Tinggal bagaimana kita menanggapi berita kebenaran tersebut. Apakah kita langsung menerima? Ataukah kita masih ragu-ragu, masih harus diuji dulu kebenarannya dengan akal manusia? Ataukah kita langsung menolaknya karena tidak sesuai dengan logika kita, apalagi tidak sejalan dengan kesenangan-kesenangan yang ternyata harus dibuang jauh-jauh? (DBR)
Berita yang kita baca dari dalam Alkitab adalah kebenaran yang sesungguhnya.
RABU,15 Oktober 2008
MURTAD
Ibrani 3 : 12-14
Kalau kita baca Ibrani 3 : 7-18, maka kita akan menemukan judul “Binasa karena murtad”. Tahukah Anda arti murtad? Murtad adalah orang yang dahulu percaya kepada Kristus, sekarang meninggalkan imannya dan beralih kepada ilah lain. Dan bila orang itu murtad berarti ia membuang keselamatan yang telah diterimanya. Oleh sebab itu upah bagi orang yang murtad adalah kebinasaan. Terkadang orang bisa murtad karena harta/kekayaan, tahta/kedudukan/jabatan, wanita/pria/pasangan hidup. Godaan terbesar yang dihadapi oleh orang muda biasanya adalah pasangan hidup. Sedangkan bagi orang yang sudah berkeluarga, godaan terbesar adalah harta dan tahta. Karena mengikuti keinginan daging mereka/hawa nafsu mereka maka mereka menjual Kristus. Alangkah malang orang yang demikian! Oleh karena itu surat Ibrani mengingatkan kita agar saling menasihati seorang akan yang lain setiap hari. Dengan saling menasihati maka kita akan saling mengingatkan agar kita tidak tergoda oleh tipu muslihat Iblis. Jagalah hati kita agar tidak terpikat oleh bujukan Iblis yang menyenangkan daging kita. (Giant)
Orang yang murtad sulit untuk kembali.
KAMIS, 16 Oktober 2008
DOA MENGUATKAN
Kisah Para Rasul 20 : 29-38
Rasul Paulus tidak meninggalkan kota Efesus begitu saja karena ia tahu bahwa jemaat di Efesus akan menghadapi hari-hari yang berat (ayat 29-30), mereka harus diperingatkan. Memang sangat sulit bagi jemaat Efesus untuk melepaskan Rasul Paulus. Hanya satu saja yang dapat mereka lakukan untuk Paulus, demikian pula Paulus untuk mereka, yaitu berdoa. Mereka berdoa bersama-sama, saling mendoakan untuk menguatkan masing-masing. Dengan demikian Rasul Paulus menyerahkan mereka dan dirinya ke dalam tangan Tuhan. Suatu penghiburan bagi seseorang jika kita berdoa bersama-sama dengannya. Dengan demikian ada kepastian bahwa kita aman di dalam tangan-Nya, karena pemeliharaan Tuhan lebih baik dari pada pemeliharaan manusia. Dengan berdoa bersama-sama dengan seseorang yang membutuhkan dukungan moril karena masalah-masalah yang dihadapinya, merupakan suatu penghiburan dan penguatan bagi orang tersebut. Karena ia akan merasa bahwa ada orang-orang lain atau persekutuan jemaat yang peduli padanya dan pada masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Sehingga orang tersebut akan kuat imannya menghadapi masalahnya. (DBR)
Doa dapat menguatkan diri sendiri dan orang lain.
JUMAT, 17 Oktober 2008
DOA SYAFAAT
Yehezkiel 22 : 30
Kita perlu menaikkan doa untuk orang lain karena itu salah satu yang Tuhan cari. Dia ingin ada orang yang mau berdoa syafaat terutama untuk menyelamatkan suatu kota, keluarga bahkan pribadi dari murka Tuhan. Allah adalah Allah yang adil dan kudus. Dia tidak bisa melihat ketidakadilan atau ketidakkudusan apalagi dari anak-anak-Nya, dari umat-Nya. Tetapi Allah adalah Allah yang juga kasih, jauh dalam hati-Nya Dia tidak mau ada seorangpun binasa, Dia sangat sabar menunggu orang bertobat. Karena itu ketika ada orang yang bersyafaat untuk orang lain, mendoakan supaya orang bertobat, itu sangat menyenangkan Allah, itulah yang dikehendaki Allah. Mari kita mulai berdoa syafaat, berdoa untuk orang lain, supaya murka Allah tidak jadi dan supaya orang bertobat dan berbalik kepada Tuhan. (cubs)
Doa syafaat besar manfaatnya dan mulia adanya.
SABTU, 18 Oktober 2008
CERMIN PENGAMPUNAN ALLAH
Efesus 4 : 32
Suatu ketika saya sedang marah dengan sikap teman saya yang tidak pernah berubah dari kebiasaannya, padahal sudah seringkali saya nasihati. Saya jadi uring-uringan sendiri karena sikap teman saya itu. Tapi ketika saya membaca buku kecil tentang untaian kata bersama Sang Penebus, saya tersentak. Kalimat singkat itu berbunyi demikian, ”Pengampunan kita bagi orang lain merupakan bukti bahwa betapa besarnya Tuhan telah mengampuni kita.” Saya mulai mengintrospeksi diri saya, apakah kemarahan saya terhadap kebiasaan teman saya yang tidak berubah itu akan membuatnya segera berubah? Kalimat itu mengingatkan saya betapa seringnya saya berbuat kesalahan tetapi betapa panjangnya pengampunan yang Yesus berikan bagi saya. Saya jadi malu dengan sikap saya itu. Saya yang banyak kali memperoleh pengampunan dari Dia masakan saya tidak mau mengampuni teman saya itu. Apa buktinya kalau Tuhan sangat mengasihi dan mengampuni saya kalau teman yang berbuat kesalahan saja saya tidak bisa mengampuninya? Dengan pemikiran ini tidak hanya menunjukkan kasih Allah yang luar biasa dalam hidup saya kepada orang lain, tetapi juga membebaskan saya dari rasa yang uring-uringan. (Mar)
Kita adalah cermin-Nya Allah karena diciptakan segambar dan serupa Dia.
MINGGU, 19 Oktober 2008
SIAPA YANG PERLU?
Yesaya 50 : 4-5
Suatu saat saya mengalami kesedihan, dan saat itu juga saya menerima sms dari seorang teman bahwa dia sedih, dia merasa orang-orang terdekatnya tidak mendukung dia. Saya juga merasakan hal yang sama seperti itu. Tetapi saya tahu, apabila saya mengalami suatu peristiwa, Tuhan punya rencana untuk hidup saya. Firman Tuhan berkata, ”Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.” Saya lalu sms teman saya dan memberi dia semangat. Bukankah kita semua murid Kristus? (FF)
Lihat sekeliling, siapa yang memerlukan semangat baru hari ini?