13 Sept 2011

BULAN SEPTEMBER

BERJUANG MERAIH PENGHARAPAN



(Roma 8 : 18-30)

Setiap orang pasti mempunyai pengharapan. Pengharapan itu biasanya berupa suatu cita-cita untuk hidup lebih baik. Jika Anda orang tua, pasti berharap agar kelak anak-anak Anda menjadi orang berguna. Anda biasanya tidak segan membayar mahal untuk menyekolahkan mereka di sekolah paling favorit baik di Indonesia maupun luar negeri. Anda memberikannya les bahasa Inggris, piano, Mandarin dan segala les sampai kadang-kadang anak Anda itu tidak ada waktu untuk bermain. Tujuannya agar mereka lebih baik dari hari ini, paling sedikit lebih baik dari kedua orang tuanya. Jikalau hari ini Anda orang muda, maka pengharapan Anda lain lagi, Anda mungkin berharap menjadi orang yang kaya-raya dan bahagia, lalu Andapun mulai kuliah dengan baik, kemudian mencari pekerjaan yang terbaik, cari isteri yang cantik, melahirkan anak-anak yang cerdas dan sebagainya.

Namun semua pengharapan ini tidak selalu berjalan mulus, kadang kala Anda akan mengalami liku-liku bahkan kegagalan. Mengapa? Sebab orientasi manusia adalah sesuatu yang berhasil itu baru disebut sukses, apabila tidak berhasil maka dianggap sebagai suatu kegagalan atau sial. Nah, ketika kita gagal, maka muncul rasa kecewa dan putus asa yang bercampur-baur. Oleh sebab itu rasul Paulus merasa perlu menasihati kita. Ayat 18, "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." Kemuliaan itu merupakan pengharapan setiap orang percaya. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana supaya kita meraih pengharapan itu? Apakah sudah menemui jalan buntu atau mandek?

1. Pengharapan bagi orang percaya itu pasti adanya

Ayat 21 menekankan kepada kita bahwa, baik penderitaan yang kita alami (8 : 17-18) maupun kesia-siaan yang dialami oleh ciptaan Allah (8 : 20) bersifat sementara, dan akan diganti dengan kemerdekaan yang mulia. Ayat 22 merupakan ilustrasi Paulus yang mengatakan bahwa penderitaan itu sifatnya seperti orang yang sakit bersalin. Bagi para ibu yang sudah pernah melahirkan tentu lebih mengerti apa yang dimaksud dengan rasa sakit bersalin. Di situlah letak perjuangan antara hidup dan mati; tetapi ketika bayi tersebut sudah lahir ke dunia ini, rasa sakit itu langsung berakhir diganti dengan sukacita. Percayalah pada suatu saat segala ciptaan akan dibebaskan dan segala ciptaan yang mengeluh akan menjadi ciptaan yang mulia! Orang percaya tidak boleh selalu berpusat pada penderitaan-penderitaan yang dialaminya pada saat ini; ia menantikan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

Kalau kita perhatikan dalam beberapa tahun belakangan banyak orang kehilangan segalanya karena penipuan yang sangat canggih dan beragam jenisnya. Orang tidak ragu mengorbankan seluruh miliknya demi sebuah janji bodong, punya uang banyak tanpa kerja. Akibatnya, banyak juga yang mengakhiri hidupnya setelah mereka menyadari telah kehilangan seluruh miliknya tanpa mendapat apa-apa. Apa yang dapat kita pelajari dari kenyataan ini? Sesungguhnya manusia mulai merasa gelisah dan tidak tahan akan segala kesusahan, penderitaan yang dia alami. Ketika ada kesempatan yang gampang untuk mencari keuntungan, siapa sih yang mau menolak kesempatan ini. Namun Tuhan ingin menguji kita, seberapa kuat kita boleh bertahan? Yang sangat menghibur kita juga adalah, ingat bahwa penderitaan itu sifatnya sementara, karena kita menyembah pada Allah yang penuh pengharapan dan pasti.

2. Pengharapan bagi orang percaya membuahkan hasil yang baik

Sebagai orang percaya kita yakin bahwa semua kejadian yang terjadi dalam hidup kita ini berada di bawah pengawasan Allah. Tidak ada satu kejadianpun yang terluput, termasuk kejadian-kejadian yang bagi pandangan kita buruk, merugikan, tidak kita sukai dan menyakitkan. Sebagai orang percaya kita harus yakin bahwa Allah akan mengerjakan hasil yang baik buat kita.

Banyak orang cenderung mengaitkan "prestasi" yang dicapai dengan "kesuksesan" dan "ketiadaan prestasi" dengan "kegagalan". Jikalau hari ini Anda diberi sekarung emas, maka Anda akan dikatakan orang sukses; jika tidak maka Anda akan disebut gagal. Jika Anda memperoleh selembar ijazah, maka Anda akan dikatakan sebagai orang yang sukses, jika tidak maka Anda gagal. Jika Anda telah sanggup memikat hati wanita yang Anda cintai, Anda "orang yang sukses". Jika tidak, Anda "orang yang gagal". Orang-orang dunia tidak mau tahu dari mana dan bagaimana caranya Anda memiliki emas, ijazah, dan wanita, yang penting itulah yang kelihatan nyata di dalam hidup kita untuk dianggap berhasil.

Orang percaya diselamatkan karena pengharapan, walaupun semua itu belum terlihat dengan mata kepala sendiri. Artinya kita harus berjalan dengan iman kepada Tuhan. Sebuah pepatah yang indah berbunyi "Lebih baik mencoba dan gagal, dari pada gagal mencoba". Sesuai dengan Roma 8 : 26 Roh yang akan membantu menyelesaikan segala kesulitan yang kita alami. Oleh sebab itu, sesuai dengan firman Tuhan, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih dan lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11 : 28), jangan sungkan serahkan pengharapan itu sepenuhnya kepada-Nya.

3. Pengharapan bagi orang percaya merupakan kemuliaan

Apabila kita memperhatikan Roma 8 : 29-30, digambarkan seuntai rantai yang terdiri dari lima mata rantai. Mata rantai yang pertama bunyinya "Sebab semua orang yang dipilih-Nya". Paulus tidak mengatakan oleh karena Allah mengenal kita dari semula maka Ia menentukan kita menjadi anak-anak-Nya, tetapi sebelum kita melakukan apa-apa, Ia sudah terlebih dahulu memilih kita; ini membuktikan kasih-karunia-Nya. Mata rantai yang kedua berbunyi "Ditentukan dari semula" untuk menjadi gambar Allah yang sejati. Ketika kita disebut sebagai gambar Allah, maka seharusnya apa yang dialami oleh Tuhan kita Yesus, adalah pengalaman kita juga. Namun ada orang percaya yang menghindari penderitaan, maunya yang senang-senang saja; sehingga ia tidak serupa dengan Tuhan Yesus. Mata rantai selanjutnya bunyinya, "mereka dipanggil-Nya" (3), kemudian "dibenarkan-Nya" (4) dan akhirnya mereka "dimuliakan" (5). Tentunya ketiga mata rantai ini ada prosesnya yang tersendiri. Orang-orang yang dipanggil itu tentu merupakan suatu panggilan yang efektif dari Allah melalui iman pada Kristus. Setelah itu dibenarkan, bukan diampuni atau diselamatkan atau diberi hidup baru, sesuai dengan Roma 1 : 17, "Orang benar akan hidup oleh iman". Dan akhirnya barulah masuk di dalam "kemuliaan".

Terus terang saja, kita sebagai manusia itu tidak sabar, maunya yang sederhana, mulus, enak, gampang dan jalan tol. Kita ingin dimuliakan tetapi tanpa penderitaan atau kesulitan; bahkan bila perlu tanpa pengorbanan sedikitpun.

Di sebuah dermaga saat kesibukan ada sebuah kapal penumpang bersandar, di sana ada seorang bocah berusia kurang lebih 5 tahun sedang mengejar balonnya yang diterpa angin. Anak itu terjatuh ke laut. Ketika melihat anak itu banyak orang berteriak minta tolong. Namun tidak ada satupun di antara mereka yang mengambil resiko untuk menolong anak itu; karena laut itu terkenal dengan ikan buasnya. Namun tiba-tiba seorang kakek berusia

60 tahun sudah berada di dalam laut. Dia berenang sekuat tenaga untuk menyelamatkan anak ini dan berhasil. Banyak orang datang memberi selamat dan memuji-muji kakek ini. Datang juga wartawan bertanya kepadanya, "Apa kesan bapak waktu menolong anak ini?". Dengan tenang dan mantap kakek ini berkata, "Tunggu, tunggu sebentar; saya mau nanya.” Wartawan yang ada menjadi heran, kenapa kakek itu balik bertanya? Kakek itu berkata “Tadi siapa mendorong saya ke laut??" Ternyata kakek itupun tidak bermaksud menolong; tetapi karena didorong orang maka terpaksa ia menolong. Jangan kita tertawa dahulu, bukankah cerita ini seringkali kita praktekkan? Kita ingin kemuliaan, pujian dan kehormatan; tetapi kita tidak mau melakukan pekerjaan dan mengatasi kesulitannya. Sebagai pengurus baru, semangat pelayanan kita menggebu beberapa bulan saja karena baru dilantik. Kita merasa bangga dan senang karena selalu muncul di warta gereja. Tetapi hal itu berjalan sebentar saja, tatkala kita kecewa, sakit hati, marah; semangat itu menjadi buyar. Coba ingat kembali. kita tidak bertanggung jawab pada ketua majelis atau pada pendeta, tetapi kita bertanggung jawab pada Tuhan. Jangan coba-coba menghalangi pekerjaan Tuhan. Raihlah pengharapan maka nama Tuhan dimuliakan. (Mar)

KeTIKA

Ketika waktu tidak lagi terkendali

Tidak ada lagi waktu untuk keluarga

Tidak ada lagi waktu untuk berdiam diri

Tidak ada lagi waktu untuk Sang Pencipta



Ketika alam tidak lagi bersahabat...

Musim panas lebih panas

Musim dingin menjadi sangat dingin

Musim panen tidak menguntungkan



Ketika kekasih kita meninggalkan kita sendiri

Tidak ada teman di masa penantian

Tidak ada dukungan di saat sulit

Tidak ada tawa sukacita dalam hari-hari



Tetapi Tuhan Setia

Dia tidak meninggalkan siapa yang mengandalkan-Nya

Dia tidak mengecewakan yang bersandar pada-Nya

Dia memberi damai sejahtera bagi yang dekat pada-Nya

Dj, Durban 23/06/11

SENTUHAN SEORANG AYAH

Markus 10 : 13-14, 16

Minggu itu adalah satu minggu yang penuh dengan kesibukan rutinitas biasa. Ada satu yang memperumit rutinitas: ketidakhadiran seorang ayah (John). Kami semua, terutama saya, sangat merindukannya. Di hari kelima, saya sudah kelelahan. Sejujurnya saya tidak tahu bagaimana seorang ibu tunggal dapat melalukan semua itu. Saya sangat menghormati kegigihan dan ketekunan mereka menghadapi tekanan yang begitu besar. Saat John tidak berada di rumah, saya disadarkan betapa pentingnya ia bagi saya dan anak-anak dan betapa berat beban keluarga yang dipikulnya. Semuanya berjalan lebih lancar saat kami bekerja sama sebagai tim. Anak-anak juga merasakannya. Mereka memiliki radar alami yang 100 persen akurat untuk mendeteksi kapan saya kehabisan tenaga. Saya pikir itu sifat manusia yang wajar, tapi saat ayah mereka tidak di rumah, tampaknya mereka berusaha lebih keras. Mereka jadi nakal dan mencoba menguji batas kesabaran saya dengan cara-cara yang tidak terpikirkan oleh mereka jika ayah mereka ada di rumah. Saya menghadapi persekongkolan dan bujuk rayu mereka. Nathan yang paling keterlaluan. Telah berbulan-bulan berlalu semenjak Nathan kabur dari sekolahnya, dan kami pikir ia telah sembuh dari kebiasaan buruknya itu. Tapi saat John berada di luar negeri, Nathan berhasil kabur dari rumah tanpa sepengetahuan saya; bukan hanya sekali dua kali, tapi sampai tiga kali. Ia kabur untuk pertama kalinya ketika saya pikir ia sedang ada di kamarnya bersama kakaknya, Ben, bermain Nintendo. Saya sedang menikmati secangkir kopi panas di dapur dan menulis surat ketika bel pintu berbunyi. Saat menatap keluar jendela depan, saya melihat sebuah mobil yang tidak saya kenal diparkir di halaman depan dan bertanya-tanya siapa yang sekiranya mampir di hari Sabtu pagi. Ketika saya membuka pintu, wanita yang tinggal di seberang jalan sedang berdiri di depan pintu sambil menyeret Nathan. “Apa ini putra Anda?” Tanyanya. Dengan ragu-ragu saya mengiyakan. Lalu terungkaplah semuanya. “Saya sedang mengemudikan mobil dan saya melihat anak ini sedang berlari di jalanan. Saya menghentikan mobil, menyuruhnya masuk dan mengantarnya pulang.”. Saya hampir tidak percaya. Saya berterima kasih pada tetangga ini, yang bahkan namanya pun saya tidak tahu, karena bersedia meluangkan waktu untuk menyelamatkan Nathan. Setelah wanita itu pergi, saya segera kehilangan selera makan. Pikiran-pikiran negatif berkecamuk dalam benak saya. Yang bisa saya lakukan hanyalah memeluknya erat-erat. Saya sangat bersyukur karena ia tidak terluka. Setelah agak tenang, saya menegur Nathan perihal bahaya meninggalkan rumah tanpa ayah atau ibunya. Lalu ia dihukum duduk di kursi dapur untuk waktu yang sangat lama. Setelah Nathan menjalani hukumannya, saya memintanya untuk menunjukkan pada saya bagaimana ia bisa kabur. Ia membawa saya menuruni tangga menuju ke pintu belakang basement. Bukti-bukti bertebaran. Di depan pintu, ada kursi yang berada dalam posisi sempurna sehingga Nathan dapat membuka gerendel yang kami pasang untuk pengamanan tambahan. Saya terhenyak di kursi, menyenderkan kepala sambil mengeluh dan bertanya-tanya, sekarang apa yang harus kami lakukan? Imajinasi saya semakin tidak terkendali dan pikir saya, “Bagaimana dengan alat pelacak elektronik? Atau bagaimana dengan chip komputer yang ditanam dan dapat melacak seperti radar?”. Saya tahu saat itu saya sedang gugup. Tapi saat Anda kehilangan akal, semua hal yang aneh-aneh pun kelihatan masuk akal. Saya harap saya bisa mengatakan bahwa masalahnya selesai sampai di situ. Tapi lalu saya mulai menerima surat dari guru Nathan yang menggambarkan perubahan perilaku Nathan yang tidak seperti biasa. Segera saya menyadari apa yang sedang terjadi. Ia tidak melihat ayahnya selama beberapa hari, dan baginya ini tidak beres. Ia telah terbiasa dengan kehadiran John. Ia terbiasa dipeluk di pagi dan malam hari dan beberapa kali sepanjang hari. Ia terbiasa memperlihatkan gambar-gambar yang dibuatnya di sekolah yang menjelaskan aktivitasnya sehari-hari. Wajah-wajah yang tersenyum dan cemberut menjelaskan perilakunya seharian itu. Ayahnya akan memuji setiap gambar wajah yang tersenyum. Dan ketika Nathan dengan malu-malu menuding gambar wajah-wajah cemberut, ayahnya menyemangatinya, “Nathan, besok kau bisa lebih baik lagi. Besok kau berbaris saat istirahat dan mengikuti instruksi gurumu. Bawakan Ayah wajah yang tersenyum, oke?”. “Oke, Yah.”. Saat kekhawatiran saya perihal Nathan hampir tak tertahankan lagi, John pulang. Syukurlah! Saat makan malam ia bercerita tentang dua panti asuhan yang ia kunjungi. Ia menghabiskan waktu berminggu-minggu mencari tahu apa kebutuhan anak-anak itu agar tim dari gereja dapat menolong mereka. Pengalaman itu membuatnya menangis, “Aku tidak akan pernah melupakan bagaimana anak-anak itu memelukku saat aku mengunjungi mereka. Mereka nyaris membuatku tidak dapat melangkah. Mereka begitu haus akan kasih sayang, seakan-akan mereka berjuang keras untuk tetap hidup.”. Dalam beberapa hal saya sadar, Nathan, Anda dan saya juga seperti anak-anak penghuni panti asuhan itu. Saat kita jauh dari Bapa, ada perasaan bahwa sesuatu tidak beres. Kita bersikap tidak seperti biasanya. Kita mencari-cari pintu belakang agar dapat melarikan diri dari pergumulan batin. Kita mencari-cari rasa aman yang palsu, berharap dapat memuaskan kerinduan hati yang paling dalam. Mencoba mengisi kekosongan dalam jiwa kita dengan orang-orang, kedudukan, kekuasaan, kesenangan, pil tidur. Tapi yang sebenarnya kita butuhkan adalah sentuhan dari Bapa kita.

Sentuhan-Nya memberi kedamaian, tidak mudah digoncangkan oleh kejutan-kejutan yang kita alami dalam hidup ini.

Sentuhan-Nya memberi kita hikmat, seringkali melampaui logika manusia.

Sentuhan-Nya memberikan rahmat, memiliki kekuatan untuk menghapuskan perasaan bersalah kita.

Sentuhan-Nya penuh kasih, menerima kita apa adanya, dan pada saat yang sama mengubah kita menjadi diri kita yang seharusnya.

Sentuhan kuasa-Nya membangkitkan, dapat menghidupkan kembali apa yang telah mati dalam jiwa kita.

Betapa besar arti kehadiran dan sentuhan seorang ayah. Bagaimana dengan Anda?? (INT)

CERITA PETANI

Alkisah zaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan puteranya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda satu-satunya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan. Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu berkata, "Wahai pak tani, sungguh malang nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...". Keesokan harinya ternyata kuda pak tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa, Orang-orang dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda-kuda yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang-pedagang kuda segera menawar kuda-kuda tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak tani pun menerima uang dalam jumlah banyak dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tuanya. Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata, "Wahai pak tani, sungguh beruntung

nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...". Keesokan harinya, anak pak tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakkan kuda barunya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kakinya. Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata, "Wahai pak tani, sungguh malang nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...". Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kakinya. Perlu waktu lama hingga tulangnya yang patah akan baik kembali. Keesokan harinya, datanglah panglima perang raja ke desa itu. Dia memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak tani pun tidak harus berperang karena dia cacat. Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putranya bertempur, dan berkata, "Wahai pak tani, sungguh beruntung nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ..."

Kisah di atas mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa-apa yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkaii di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan" . Maka orang-orang seperti pak tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label-label "beruntung", "sial", dan sebagainya. Siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sungguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaannya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status ‘job-less’nya telah memecut dan membuka jalan bagi dirinya untuk menjadi bos besar di perusahaan lain. Berhentilah menghakimi apa-apa yang terjadi hari ini, kejadian-kejadian PHK, Paket Hengkang, Mutasi tugas dan apapun namanya… yang selama ini kita sebut dengan "kesialan", "musibah" dan lain-lain, karena sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian di balik peristiwa itu. "Hadapi badai kehidupan sebesar apapun. Tuhan takkan lupa akan kemampuan kita. Kapal hebat diciptakan bukan untuk dilabuhkan di dermaga saja.". (IR)



Pemuda dan Pendeta........

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, pendeta atau siapapun yang bisa menjawab

3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Pendeta : Saya hamba Allah dan dengan ijin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan Anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Pendeta : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan :

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya. 2. Apakah yang dinamakan takdir? 3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berpikir sejauh itu?

Tiba-tiba pendeta tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa Anda marah kepada saya?

Pendeta ; Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.

Pendeta : Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya.

Pendeta : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.

Pendeta : Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Pendeta : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak.

Pendeta : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak.

Pendeta : Itulah yang dinamakan takdir.

Pendeta : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda ?

Pemuda: Kulit.

Pendeta : Terbuat dari apa pipi Anda?

Pemuda: Kulit.

Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Sakit.

Pendeta : Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan. (IR) 

BAGAIMANA POLA PIKIRMU?

Tahukah Anda bahwa Anda dapat terbebas dari pola pikir negatif? Langkah pertama menuju kebebasan dari pola pikir negatif adalah menyadari dan berani berkata, “Saya orang negatif dan saya mau berubah.”. Jika Anda sungguh- sungguh ingin berubah maka Anda pasti bisa karena Alkitab mengatakan bahwa di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru (II Korintus 5 : 17). Berikut adalah langkah yang perlu Anda lakukan untuk berubah dari orang negatif menjadi orang positif:

1. Temukan penyebabnya.

Apakah Anda selalu berpikir bahwa tidak ada hal baik yang dapat terjadi dalam hidupmu? Atau apakah Anda telah lelah dengan kejadian buruk yang bertubi-tubi menghantam kehidupan Anda? Apakah Anda tidak berani berharap sesuatu yang baik dapat terjadi dalam hidup Anda karena selama ini segala sesuatu tidak baik? Apakah Anda tidak berani ambil resiko, senang bermain aman saja? Pemikiran-pemikiran di atas menyebabkan terhalangnya pola pikir positif menjadi pola pikir Anda. Menyadari bahwa selama ini Anda telah takut berpikir positif akibat pengalaman masa lalu akan menjadi pembuka jalan kebebasan Anda seperti yang dijanjikan firman Tuhan. Sebagai orang Kristen, kita perlu belajar melatih bagaimana pola pikir kita seharusnya karena pola pikir kita tidak selalu sejalan dengan pola pikir Kristus. Bila pola pikir kita tidak sejalan dengan pola pikir Kristus, kita harus melawannya. Pola pikir Kristus adalah pola pikir positif, bukan negatif. Itu yang dimaksud dalam Roma 12 : 2 tentang pembaharuan budi alias perubahan pola pikir, dari negatif menjadi positif. Banyak orang telah melakukan hal ini dan merekapun telah berubah dari pengecut menjadi pemenang. Ada orang-orang yang tadinya berpikir tidak mungkin aku bisa tapi setelah dia merubah pikirannya akhirnya bisa jadi orang terkenal. Lance Armstrong, Joyce Meyer dan banyak lagi yang telah membuktikan ketika mereka tahu penyebab terhalangnya pikiran mereka dan mengatasinya, tidak ada yang tidak bisa mereka capai. Firman Tuhan berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4 : 13).

2. Latihlah berpikir positif setiap saat.

Setelah Anda menemukan penyebab pola pikir negatif yang menguasai Anda selama ini sebagaimana dinyatakan di atas, berikutnya Anda perlu mulai melatih pemikiran positif dalam segala situasi. Jika Anda sedang melewati masa susah dalam hidupmu, mulai belajar percaya bahwa Tuhan akan mengubah masalah Anda menjadi sesuatu yang membawa kebaikan bagi hidup Anda (Roma 8 : 28). Bahkan mereka yang sudah terbiasa berpola pikir positif dalam hidupnya juga tetap menghadapi masalah besar. Perbedaannya adalah mereka belajar tidak membiarkan masalah itu menguasai hidupnya dan tetap menikmati hidup apapun yang terjadi. Itulah perbedaan orang berpikir negatif dan positif. Untuk itu dibutuhkan latihan setiap hari dan setiap saat.

3. Perkatakan firman Tuhan setiap waktu.

Iman timbul dari pendengaran. Demikian juga pola pikir positif. Anda tidak cukup hanya berpikir positif, tapi Anda juga harus mengatakannya dengan mulut Anda sebagai pernyataan iman Anda (lihat Markus 4 : 24). Secara singkat, Allah mencoba mengatakan pada kita bahwa semakin banyak kita membaca dan merenungkan firman Tuhan, semakin sering kita akan melihat manfaatnya dalam hidup kita setiap hari dan mengakibatkan kita memiliki hubungan yang semakin intim dengan Tuhan. Dia bahkan menjanjikan bahwa kita akan berhasil dan beruntung (Yosua 1 : 8).

Mari kita mulai menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan dan membandingkannya dengan pola pikir kita. Beri Tuhan kesempatan untuk membantu Anda menyelaraskan pola pikir Anda dengan pola pikir-Nya (Filipi 2 : 5). Buat komitmen hari ini untuk bekerja mengubah pola pikir Anda. Banyak orang telah menyaksikan bahwa hidup mereka berubah drastis ketika mereka berkomitmen dan minta pertolongan Roh Kudus untuk merubah pola pikir mereka. Kalau mereka bisa, Anda dan saya pasti juga bisa, asal kita mau. Tuhan Yesus memberkati. (cubs)

Membersihkan Rumah

Minggu lalu aku membuang KEKUATIRAN. Sudah usang dan menghalangiku menjadi diri sendiri dan membuatku tak berbuat sesuai jalan Tuhan. Aku membuang KEPUTUSASAAN; Mereka hanya menyesakkanku saja. Memberikan tempat untuk PERTUMBUHAN, Menyingkirkan mimpi usang dan keraguan. Aku membuang buku tentang MASA LALU (pun tidak sempat membacanya) menggantinya dengan CITA-CITA BARU. Mulai membacanya hari ini. Aku menyingkirkan kebencian dan kenangan buruk, (ingat bagaimana aku begitu apik menyimpannya?) Aku juga memilih FILOSOFI BARU, yang lama sudah aku buang. Membaca beberapa buku baru juga. Judulnya AKU MAMPU, AKU MAU dan AKU HARUS. Membuang AKU MUNGKIN, AKU PIKIR dan AKU INGIN. Wow, debunya banyak.

Aku juga mendatangi KAWAN LAMA, Sudah lama tidak menjumpainya. Aku rasa namanya TUHAN. Ya, aku sungguh menyukai gaya-Nya. Dia menolongku dalam pembersihan ini dan menambahkan benda seperti DOA, HARAPAN dan IMAN. Ya, kuletakkan mereka semua di rak. Aku mengambil benda spesial ini dan meletakkannya di depan pintu. AKU MENEMUKANNYA - namanya KEDAMAIAN. Tidak ada yang dapat membuatku kecewa lagi, Ya, rumahku sudah terlihat nyaman. Terlihat indah sekelilingnya. Sudah tidak ada lagi tempat Untuk KEKUATIRAN dan MASALAH.

Sangatlah baik membersihkan rumah. Membuang barang-barang usang dari rak. Sekarang semuanya bersinar cemerlang. Mungkin kamu harus MENCOBANYA SENDIRI. DIBERKATILAH DAN JADILAH BERKAT UNTUK ORANG LAIN!!! (IR)



BEBAS UNTUK MEMILIH Yosua 24 : 15

Di dalam Alkitab berkali-kali diceritakan, dua negara atau dua individu harus mengambil keputusan yang berdampak pada masa depan mereka. Kadangkala mereka membuat pilihan-pilihan yang salah dan menimbulkan penderitaan. Di saat kita menghadapi keputusan-keputusan, kita perlu mengingat bahwa Allah tidak meninggalkan kita di dalam gelap, atau Dia tidak peduli. Allah mengasihi kita dan Dia menginginkan yang terbaik untuk kita. Dia memiliki rencana yang sempurna dalam kehidupan kita dan Dia ingin supaya kita memilihnya dan tidak memilih jalan-jalan yang salah seperti yang ditawarkan Iblis untuk diikuti. Bahkan ketika jalan kita sepertinya tidak jelas, Allah memberikan kita terang. Dia memberikan kita firman-Nya sehingga banyak keputusan kita akan jauh lebih mudah karena kita mengetahui prinsip-prinsip moral dan prinsip-prinsip rohaninya. Dia juga memberikan kita hikmat (kadang-kadang melalui orang lain) untuk memahami keadaan kita, dan Dia memberikan Roh Kudus untuk menuntun kita. Oleh karenanya, jangan pernah mengambil keputusan tanpa menyerahkan dahulu kepada Allah dan mencari kehendak-Nya. Mengikutsertakan Tuhan dalam keputusan-keputusan yang hendak Anda buat adalah langkah tepat yang tidak perlu dipertimbangkan. (Mar)



JANJI BAIK ALLAH I Raja-raja 8 : 56

Ketika kita membeli sesuatu yang nilainya tinggi, misalnya sebuah rumah, biasanya kita diminta untuk memberikan uang muka sebagai tanda kesungguhan dan janji bahwa kita berniat serius. Uang muka itu adalah bentuk dari asuransi, sebuah jaminan yang menambah makna dari perkataan kita. Allah telah membuat sejumlah janji yang luar biasa untuk kita. Dia telah berjanji bahwa kita dapat memiliki hubungan dengan-Nya melalui Putra-Nya. Dia telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan kita dan selalu bersama kita selamanya. Dia telah berjanji membawa kita ke sorga bila kita mati. Alkitab penuh dengan janji-janji Allah.

Seseorang mungkin berkata, “Apa jaminannya bahwa Allah serius? Bagaimana kita tahu janji-janji-Nya dapat dipercaya?”. Uang muka Allah adalah investasi paling berharga yang dapat dibuat oleh siapa pun juga: Putra-Nya, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya membeli keselamatan kita. Yesus Kristus bukan saja “uang muka” yang cukup untuk janji-janji Allah, sebenarnya, Dia adalah bayaran yang lunas! Allah tidak pernah sembarangan berjanji dan Dia juga tak pernah mengingkari apa yang telah diucapkan-Nya. (Mar)



GIAT BERBUAH Yohanes 15 : 1-8

Kita masih sering mendengar orang beriman dengan tegas berkata bahwa tujuan hidupnya adalah untuk mempermuliakan Tuhan atau nama Tuhan. Ada pula yang mengakhiri doa-doanya dengan "Biarlah kehendak-Mu jadi dan nama-Mu dipermuliakan”. Apakah mereka paham apa yang dimaksudkan dengan "Nama-Mu dipermuliakan"? Tuhan Yesus dengan jelas rnemberitakan arti mempermuliakan Allah yaitu jika kita berbuah banyak. Tuhan menambahkan pula bahwa dengan demikian terbukti kita adalah murid-murid-Nya. Bukankah pernyataan Tuhan Yesus ini praktis? Kita tidak bisa ngomong asal omong atau berdoa asal berdoa. Mungkin kita menjadi berkecil hati dan bertanya, "Apa yang dimaksud dengan berbuah banyak?"? Dalam pembicaraan Tuhan Yesus tentang pokok anggur yang benar, Tuhan Yesus mengungkapkan kunci rahasia-Nya. Pertama-tama, untuk dapat berbuah kita harus tinggal di dalam Dia. Hal ini berarti bahwa kita hidup dan berbuah karena kita berada dalam Yesus Kristus. Jadi, karena kita hidup dalam Tuhan, maka kitapun pasti berbuah di dalam Tuhan Yesus. Bagaimana kita bisa tahu? Tuhan mengatakan bahwa firman-Nya harus tinggal dan menguasai kita dan bahwa doa kita yang paling utama adalah agar Tuhan tetap tinggal dalam kita dan berbuah banyak. Bukankah kita akan makin lama makin menyerupai Kristus dan dikenal sebagai murid-Nya karena kasih-Nya? (ayat 10). (DBR)



BEKERJA UNTUK ALLAH II Korintus 3 : 3

Joe selalu menjadi tetangga yang baik. Pada suatu ketika, nyonya di sebelah rumahnya bertanya kepadanya kalau ia dapat mengantar putranya ke rumah sakit. Sebenarnya Joe sudah mempunyai rencana lain tetapi ia tidak tahu bagaimana harus mengatakan hal itu. Maka ia mendudukkan bocah itu ke kursi mobil, mengencangkan sabuk pengamannya, dan melaju menuju rumah sakit yang jaraknya 50 kilometer. Ketika mereka sedang meluncur, bocah lelaki itu menatap Joe perlahan dan bertanya, “Apakah engkau Allah?” Dengan terkejut, Joe menjawab, “Bukan.”. Anak lelaki itu melanjutkan, “Saya mendengar ibuku ketika ia sedang memohon kepada Allah cara agar aku dapat diantar ke dokter. Kalau engkau bukan Allah, apakah engkau bekerja untuk Dia?” Joe menjawab, “Kadang-kadang saya pikir memang demikian. Dan sekarang karena kamu bertanya begitu, maka saya ingin melaksanakannya lebih banyak lagi.”. Sudahkah orang lain melihat Kristus dalam hidup kita dan mereka berkata, “Wah, kamu beda, ya?” Coba kita renungkan, apakah hidup kita sudah maksimal bekerja bagi Dia. Sahabat, bekerja bagi Allah bukan hanya berbicara dalam pelayanan di dalam gedung gereja, namun di manapun Allah tempatkan kita, kita dapat mewartakan Dia melalui hidup kita. Mari hari ini, lihat sekeliling, apakah itu keluarga, tetangga, tempat pekerjaan kita, sudahkah mereka terberkati dengan kehadiran kita? Ayo, semangat bekerja dan memberikan yang terbaik untuk-Nya. Bukankah hidup kita adalah surat Kristus yang terbuka, untuk kemudian dibaca semua orang? [NO]


NYATAKAN IMAN LEWAT PERBUATAN

Yakobus 2 : 26

Yakobus menyatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Jadi kalau seorang beriman, dia harus mewujudkan imannya itu lewat perbuatan. Contoh dalam Alkitab adalah perwira tentara Romawi yang tinggal di Kapernaum

(Matius 8 : 5-13). Dia beriman bahwa Yesus tidak perlu datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambanya yang sakit. Dia percaya bahwa perkataan Yesus dari tempat di mana Yesus berada sekarang cukup untuk menyembuhkan hambanya itu. Dia membuktikan imannya dengan pulang sendirian tanpa Yesus setelah dia mendengar Yesus mengatakan hambanya sembuh. Itulah yang disebut dengan perbuatan yang membuktikan iman. Apa yang Yesus katakan tentang perwira itu? Yesus tidak pernah menemukan orang yang imannya sebesar itu. Contoh lain adalah Yosua dan Kaleb. Di antara 12 orang pengintai yang dikirim Musa, hanya Yosua dan Kaleb yang beriman bahwa mereka dapat mengalahkan bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanaan saat itu. Allah menghargai iman mereka dengan membuat hanya mereka berdualah yang masuk tanah Kanaan di antara orang-orang yang keluar dari tanah Mesir. Mereka beriman dan mereka melakukan perbuatan meyakinkan orang Israel bahwa bersama Allah mereka bisa mengalahkan orang Kanaan. Mereka bisa diam saja ketika ke-10 mata-mata mengatakan tidak bisa, tetapi salah satu bukti iman adalah menyatakan lewat mulut. Nyatakan iman kita lewat tindakan kita karena iman tanpa perbuatan adalah mati. (cubs)


MENJADI ORANG HEBAT 1 Korintus 1 : 27

Heinrich Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh. Ia menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahkan di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat. Semasa hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik. Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi di Perancis. Saat ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasanya bagi sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan siapa-siapa". Di tangan-Nya tidak ada yang mustahil. Bagi orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh selalu ada potensi untuk melejitkan diri. Jika kita merasa seperti Henky si bodoh, bangkitlah bersama Allah, dengan sikap rendah hati sambil tetap berserah diri. Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apapun asal ia menekuni dan mencintai pekerjaannya. (Mar)

KEGIATAN MENGUTUS Matius 9 : 35-38

Perintah Tuhan Yesus untuk pergi memang pada awal mula ditujukan kepada para murid-Nya agar mereka tidak hanya tinggal di Yerusalem saja. Tugas mereka adalah memberitakan kasih Allah dalam Yesus Kristus. Pertanyaan Paulus tetap berlaku bagi kita semua, "Bagaimana mereka dapat percaya kepada Yesus, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka bisa mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakannya jika mereka tidak diutus?"

(Roma 10 : 14-15). Pengutusan adalah kegiatan orang beriman dan gereja. Gereja harus selalu mencarl kesempatan untuk memberitakan Injil. Oleh karena itu sebelumnya ada pengumpulan tenaga dan pengutusan mereka haruslah didahului dengan doa kepada Tuhan, !!Yang empunya tuaian, supaya la mengirimkan pekerja untuk tuaian itu.” (Matius 9 : 38). Kegiatan berdoa harus mendahului kegiatan menampung dan menyeleksi -tenaga tersebut. Masih ingatkah kita akan peristiwa Tuhan Yesus berdoa semalam suntuk sebelum memilih kedua belas rasul-Nya? Oleh karena itu gereja tidak bisa tinggal diam. Gereja harus mendukung dan merangsang agar para anggota jemaatnya aktif dalam bersaksi. Gereja harus proaktif jika memang tugas utamanya adalah memberitakan Injil dan tidak bersikap menanti tetapi menciptakan kesempatan. Perintah "pergilah" adalah tetap untuk kita semua, komitmen selalu berarti keterlibatan. Tanpa keterlibatan tidak ada komitmen. (DBR)


JADILAH TENANG DENGAN TUHAN Mazmur 46:10

Terburu-buru adalah kematian bagi doa. Jika Anda terburu-buru dalam semua doa Anda, itu akan membunuh kehidupan doa Anda. Saya memiliki kebiasaan dalam kehidupan doa saya: sebelum saya berdoa, secara spontan saya mengambil napas dalam-dalam. Saya hanya santai, tenang, dan melepaskan ketegangan. Lalu, saya siap untuk bicara kepada Tuhan. Jadi, ketika Anda berdoa, rileks. Ambil napas dalam-dalam dan cobalah untuk melupakan siapa pun atau apa pun yang di sekitar Anda dan hanya memusatkan perhatian pada Tuhan untuk beberapa saat. Tenangkan diri dan rileks: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" (Mazmur 46 : 10). Yesus duduk di rumah Marta, tapi dia begitu sibuk, dia tidak bisa berhenti untuk berbicara dengan-Nya dan menikmati kehadiran-Nya. Yesus berkata, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10 : 41-42). Maria memilih untuk menjadi tenang di kaki Yesus, mendengarkan Dia, sementara perhatian Marta teralihkan oleh hal-hal lain (Lukas 10 : 40). Jadilah tenang dan rileks, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

(Matius 6 : 6). Kita perlu menjadi rileks, tenang dan fokus saat kita datang dan berdoa kepada Tuhan, agar doa-doa kita menjadi efektif. (Giant)


FIRMAN DULU Yohanes 1 : 1

Bacaan hari ini menyatakan bahwa pada mulanya adalah firman. Jadi sebelum segala sesuatu ada, firman telah ada terlebih dahulu. Firman seharusnya mendasari segala aspek kehidupan kita karena firman yang mendasari bumi ini, dunia ini bahkan seluruh alam semesta. Firman juga dikatakan adalah Allah. Jadi segala sesuatu yang ingin kita ketahui tentang Allah dapat kita temukan dalam firman-Nya, termasuk tentang sorga dan neraka, tentang bagaimana hidup di dunia, tentang bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, tentang kasih dan juga tentang segala sesuatu yang disenangi atau dibenci Allah. Apa artinya? Sebelum kita melakukan apapun kita perlu melihat apa yang dikatakan firman Tuhan tentang hal itu. Kemudian baru kita melakukan apa yang dikatakan firman Tuhan. Contoh, bila Anda mau korupsi apa saja, lihat apa yang dikatakan firman Tuhan tentang korupsi. Korupsi masuk kategori mencuri atau mengingini milik orang lain. Nah apa yang dikatakan firman tentang mencuri? “Jangan mencuri.” (Keluaran 20 : 15). Kemudian ya lakukan firman itu. Jadi kalau kita mau menuruti firman Tuhan kita tidak akan korupsi. Mari belajar mendahulukan apa kata firman dari pada semua apapun yang dikatakan dunia karena pada mulanya adalah firman. (cubs)

LABA MENGIKUT KRISTUS Filipi 3 : 7-8

Seorang ekonom dunia pernah menulis bahwa manusia itu adalah makhluk ekonomi. Apa maksudnya? Setiap perbuatannya didasarkan atas pertimbangan untung rugi. Orang akan melakukan yang memberi keuntungan lebih besar dan resiko rugi lebih sedikit. Dalam berhubungan dengan Allah, prinsip untung rugi ini sering digunakan juga. Beberapa orang memilih menjadi umat-Nya karena tergiur dengan segala berkat yang akan ia terima baik di bumi maupun di sorga. Mereka menganggap hidup mereka akan lebih terjamin bila bersama Allah. Bersama dengan Allah, kita tidak perlu kuatir karena Dia telah menyediakan segala apa yang kita butuhkan di bumi ini. Walaupun begitu, seharusnya hal-hal ini bukanlah fokus kita menjadi orang Kristen. Waktu kita memilih Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita, mengenal-Nya adalah tujuan utama kita, bukan yang lain. Menjadi serupa dengan-Nya adalah yang harus kita kejar, bukan berkat. Ini bukanlah pemikiran seorang yang naïf, tetapi seorang yang mengerti dengan benar mengapa ia harus mengikut Tuhan Yesus. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi mengatakan bahwa segala sesuatu telah ia anggap rugi karena pengenalan akan Yesus Kristus yang lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah, Paulus melepas semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya dirinya mendapatkan Kristus (Filipi 3 : 8). Bersyukurlah kepada Allah karena Anda mengenal Tuhan Yesus, Raja di atas segala raja, Juruselamat hidup manusia. Itulah laba terbesar Anda mengikut Dia. Kristus adalah keuntungan terbaik yang kita terima sebagai orang Kristen. (Mar)

MENJADI SAKSI Kisah Para Rasul 4 : 1-20

Membaca cerlta hari ini kita seharusnya merasa terheran-heran meiihat keberanian Petrus dan Yohanes dalam sidang pengadilan itu. Bayangkan Petrus ketika menyangkal Yesus tiga kali sewaktu Tuhan Yesus ditangkap dan diadili. Seorang hamba perempuan membuat Petrus ketakutan ketika dituduh mengenal Yesus (Lukas 22 : 54-71). Beberapa bulan kemudian, Petrus, Yohanes dan kawan-kawannya tiba-tiba menjadi pemberani. Petrus bersaksi di depan pemimpin agama yang dulu menyalibkan Yesus, Tuhannya. Apakah itu Petrus yang sama? Tidak, Petrus sekarang adalah Petrus yang baru, penuh dengan Roh Kudus. Petrus dan Yohanes disebut sebagai "orang biasa yang tidak terpelajar" , namun kini mereka dengan berani menghadapi para penentang yang melarang kesaksian mereka. Dewan pemimpin sidang menjadi heran, karena mereka tidak tahu bahwa Tuhan Yesus yang hidup tinggal dalam Petrus dan Yohanes melalui Roh Kudus. Sebagal umat beriman kita juga terpanggil untuk menjadi saksi bagi Yesus sama seperti Petrus, Yohanes dan lainnya. Apakah kita merasa takut dikenal sebagai pengikut Kristus? Jika demikian, janganlah mencoba untuk menjadi lebih berani. Berdoalah agar Tuhan Yesus memenuhi kita dengan Roh Kudus. Hanya di dalam Roh kudus kita bisa bersikap sama seperti para murid Yesus yang dulu penakut Itu dan berkata, "Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata.”. Umat beriman akan senantiasa bersaksi melalui perkataan dan perbuatan. (DBR)

POT RETAK II Korintus 4 : 7

Firman Tuhan di atas menyatakan bahwa Tuhan bekerja melalui bejana tanah liat, atau apa yang sering saya sebut sebagai "pot retak". Analogi firman ini berarti bahwa sebagai orang percaya, kita tidak sempurna, kita memiliki kelemahan, sehingga ketika orang melihat kita dan melihat hal-hal menakjubkan terjadi, mereka tahu itu pasti karena Tuhan yang bekerja. Saya percaya, siapapun yang benar-benar mengenal saya secara pribadi pasti tidak akan memiliki kesulitan untuk mengetahui bahwa pekerjaan yang saya lakukan saat ini adalah hanya karena Tuhan bekerja di dalam dan melalui saya. Mereka memberikan kemuliaan pada Tuhan, bukan pada saya, karena mereka melihat ketidaksempurnaan saya dan tahu keterbatasan saya. Allah memilih yang lemah dan yang bodoh dengan sengaja, sehingga hal-hal fana tidak memiliki kemuliaan dalam hadirat-Nya. (I Korintus 1 : 27-29). Bayangkan sebuah pot dengan lampu di dalamnya dan tutup di atasnya. Meskipun dapat diisi dengan cahaya, tidak ada orang yang dapat melihat cahaya di dalam pot tersebut. Namun jika pot itu retak, cahaya akan bersinar melalui celah-celahnya, sehingga orang dapat melihat cahaya tersebut. Dalam cara yang sama, Tuhan bekerja melalui ketidaksempurnaan kita. Apakah Anda bisa menyukai pot retak? Tuhan bisa! Adalah hal benar untuk menyukai diri Anda dengan cara seimbang dan sehat. Adalah salah untuk menolak dan membenci diri sendiri. Berdoalah seperti ini: "Tuhan, Engkau dan saya sama-sama menyadari ketidaksempurnaan saya. Saya meminta Engkau untuk bersinar terang melalui hidup saya, dan Engkau akan mendapatkan setiap kemuliaan untuk itu. Amin.". Di dalam kelemahan dan kekurangan kita Tuhan bekerja menyatakan hal-hal yang luar biasa sehingga orang akan melihat kemuliaan-Nya dalam hidup kita. (Giant)


JANGAN BIMBANG Yakobus 1 : 5-6

Kalau kita perhatikan jalan cerita sebuah film laga (action), kita akan melihat bahwa jagoan dalam film itu tidak pernah bimbang. Mereka mengerahkan segala daya upaya dan berkomitmen sungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Mereka bukan tidak menghadapi masalah dalam perjalanan mencapai tujuan itu, tetapi mereka menghadapi dan mengalahkan setiap masalah yang menghadang tercapainya tujuan mereka itu. Walaupun babak belur, atau terancam kematian sekalipun, mereka tetap tidak goyah, fokus mereka tetap pada tujuan yang hendak dicapai. Biasanya, akhirnya mereka memperoleh kemenangan, mereka mencapai tujuan di akhir film. Sebenarnya demikian juga kita. Kehidupan kita adalah seperti jalan cerita sebuah film laga. Banyak halangan dan masalah menghadang di tengah jalan menuju tujuan kita, menjadi mempelai Kristus. Firman hari ini memberitahu kita dua hal yang dapat membantu kita mencapai tujuan kita itu. Pertama, minta hikmat dari Tuhan untuk menghadapi masalah yang menghadang dan kedua adalah jangan bimbang. Apapun yang terjadi pandang terus kepada Yesus. Dia akan membimbing kita pada kemenangan di akhir film hidup kita. Bersama Dia kita pasti mencapai tujuan kita asal kita tidak bimbang. (cubs)


RENUNGAN HIDUP KITA

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?" "Ha?" Kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?" "Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" Jawab jam penuh keraguan. "Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali? Banyak sekali itu.". Tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya. Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?". "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" Kata jam dengan penuh antusias, Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali.

Adakalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap ‘impossible’ untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya. Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain. (IR)



KETIKA ANDA BERDOA, SERAHKAN KEKUATIRANMU KEPADA TUHAN Matius 6 : 11

Saat Anda memberikan kasih dan hidup pada Tuhan, Yesus mengajarkan untuk menyerahkan segala kekuatiran Anda dengan meminta pada Tuhan untuk menyediakan segala kebutuhan Anda. Percayalah bahwa Tuhan akan menyediakan. Apa yang Anda butuhkan hari ini? Kekuatan untuk melewati hari ini? Kebutuhan finansial? Hikmat? Anda memiliki dua pilihan: panik atau berdoa. Filipi 4 : 6 berkata, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Apa Anda benar-benar mempercayai hal tersebut? Tuhan berkata bahwa Anda dapat berdoa tentang segala sesuatu. Tidak ada hal yang terlalu besar melebihi kekuasaan Allah. Tidak ada hal yang terlalu sepele di luar perhatian-Nya pada kita. Segala sesuatu yang Anda kuatirkan dapat didoakan. Saat Anda menyerahkan pada Tuhan segala kekuatiran itu, Anda harus bercerita detailnya dengan spesifik. Apa yang Anda lakukan saat Tuhan menjawab "tidak"? Apakah itu berkat? Terkadang berkat datang dari masalah yang Anda hadapi. Anda sebaiknya berhati-hati saat Anda berdoa "Tuhan, berkatilah saya". Perhatikan bunyi ayat di Filipi tadi, "..dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur". Ketika Anda berdoa, berdoalah dengan lebih spesifik dan bersyukurlah. Psikolog berkata, ucapan syukur adalah emosi yang paling baik. Semakin Anda mengucap syukur untuk kehadiran Tuhan, keluarga, dan orang lain, maka semakin sehat juga emosi Anda. Anda menyembah Tuhan dalam doa ketika Anda memberikan cinta, hidup dan kekuatiran. Serahkan kekuatiran Anda kepada Tuhan maka Ia akan bertindak. (Giant)


Dapatkah pena berbangga diri

terhadap seorang penulis

Seakan pena menciptakan karya tulisan?

Ingatkan ia hanya alat di tangan seorang seniman.



Dapatkah garam menyombongkan diri

terhadap seorang juru masak

Seolah garam mengkreasikan makanan enak?

Ingatkan ia hanya sebagian kecil bahan dalam belanga.



Demikian juga dapatkah kita bermegah diri

terhadap Sang Pencipta

sehingga melupakan-Nya dalam perencanaan?

Berikan kami hikmat-Mu

sehingga cara hidup kami menyatakan kemuliaan-Mu

Dj - Washington 130711

KEKUATAN DI HIDUPKU Keluaran 15 : 2

Dalam hidup setiap orang pasti membutuhkan kekuatan di luar kekuatannya sendiri. Ada yang mencarinya dari obat-obatan, orang lain, kekayaan, kekuasaan dan sebagainya. Semua itu untuk waktu yang singkat dan sementara bisa memberi kekuatan yang dahsyat. Banyak atlet menggunakan obat untuk meningkatkan kekuatannya supaya bisa memenangkan pertandingan yang diikutinya. Tetapi itu dilarang karena tidak jujur. Dan sekali lagi sifatnya sementara, sebentar saja. Sangat berbeda bila kekuatan dalam hidup kita berasal dari Tuhan. Kekuatan yang datang dari Tuhan sifatnya kekal dan abadi. Kekuatan itu akan terus ada seperti yang dikatakan Daud, “Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."”

(I Samuel 17 : 37). (cubs)



PERLU ISTIRAHAT JUGA Kejadian 2 : 2-3

Suatu kali seorang pengusaha sedang berlibur ke sebuah kampung nelayan, la merasa terganggu saat melihat seorang nelayan sedang bersantai di bawah pohon. "Pak, mengapa bapak tidak melaut?" "Saya sudah melaut semalam dan saya perlu beristirahat." "Kalau Bapak melaut lagi bapak akan menghasiikan banyak ikan.” "Lalu?" “Bapak bisa mengumpulkan uang untuk membeli sebuah perahu." "Lalu?" "Dengan perahu itu bapak tidak perlu lagi menyetorkan sebagian keuntungan bapak kepada pemiiik perahu." "Lalu?" "Bapak bisa mengumpulkan !ebih banyak uang untuk membeli perahu kedua" "Lalu?" "Dengan dua perahu, bapak bisa menghasilkan lebih banyak uang dan membeli perahu ketiga, perahu keempat, perahu kelima, dan seterusnya." “Lalu?" "Jika perahu bapak sudah banyak, bapak bisa menyewakannya pada nelayan lain sehingga bapak tidak perlu lagi melaut." "Lalu?" "Bapak bisa hldup tenang dan bersantai.” Nelayan itu tersenyum dan berkata, “Menurut bapak apa yang sedang saya lakukan sekarang?” Nasihat pengusaha itu baik. Namun, apa yang dilakukan nelayan itu justru mengajarkan kita satu hal. Hidup harus seimbang. Pepatah Amerika menyatakan, “Bekerja terus tanpa istirahat akan menghasilkan orang seperti Jack, seorang yang mati dengan cepat dan Jean seorang janda yang kaya.”.

Kita perlu, secara sengaja, berhenti sejenak dari kerja keras dan rutinitas kita untuk menikmati segarnya rerumputan hijau, kicauan burung di udara, dan harumnya mawar yang sedang mekar. (IR)



TELADAN KRISTUS I Yohanes 3 : 16-20

Mungkin Anda pernah ikut mengumpulkan pakaian bekas untuk mereka yang terkena musibah? Barangkali pakaian bekas itu tidak layak pakai lagi sehingga akhir-akhir ini dalam kegiatan pengumpulan itu pengumumannya berbunyi "pakaian bekas layak pakai”. Masakan barang sudah rusak kita sumbangkan? Namun, itulah sikap kita terhadap Tuhan. Pada waktu kantong persembahan dituang di atas meja untuk dihitung, ternyata isinya banyak uang kotor dan uang kertas yang tidak karuan rupanya. Seharusnya, uang persembahan kita siapkan dua atau tiga hari sebelum hari Minggu, sehingga uang bagus-bagus yang kita berikan. Bukankah Tuhan Yesus memberikan yang terbaik bagi kita? Memang, kita jarang mendapat kesempatan untuk mengorbankan jiwa seperti Yesus, tetapi sampai pada zaman sekarang ada yang matl sahid karena tidak sudi menyangkal imannya. Bagaimana orang beriman terpanggil untuk mengorbankan waktunya, keahliannya atau hartanya untuk menolong mereka yang menderita, seperti yang dilakukan Yesus? Dalam hidup kita perlu mencontoh teladan pengorbanan Tuhan Yesus. Mengikuti teladan Tuhan Yesus mengasihi kita akan membuat makin yakin bahwa kita berada di jalan kebenaran. Meski kita lemah Tuhan akan menyempurnakannya. Janganlah kita memberi persembahan barang tidak layak pakai lagi. (DBR)



KETIKA ANDA BERDOA SERAHKAN KETAKUTANMU PADA-NYA Matius 6 : 13

Saya punya dua pertanyaan untuk Anda hari ini: Pertama, dalam bidang apakah Anda membutuhkan pengendalian diri? Apa yang tidak bisa Anda kendalikan dalam hidup Anda? Kedua, apa yang yang paling membuat Anda takut? Rasa takut akan kegagalan? Rasa takut karena kesehatan yang buruk? Rasa takut akan perceraian? Rasa takut akan penolakan? Rasa takut akan masa depan? Yesus mengatakan bahwa hal-hal ini adalah materi doa: hal-hal yang harus Anda bicarakan dengan Tuhan. Anda harus berdoa mengenai hal-hal di mana Anda paling tergoda. Anda harus berdoa mengenai hal-hal yang paling Anda takutkan. Yesus memahami ketakutan kita dan pencobaan yang kita alami, Imam Besar kita bukanlah sosok yang tidak bisa merasakan simpati untuk kelemahan kita. Sebaliknya, kita memiliki Imam Besar yang telah mengalami pencobaan dalam segala cara seperti kita juga, namun Dia tidak berbuat dosa (Ibrani 4 : 15). Alkitab mengatakan Yesus datang ke bumi, Dia berjalan di bumi selama tiga puluh tiga tahun, dan Dia mengalami setiap godaan yang dikenal manusia, hal-hal yang sama dengan yang kita alami. Bukanlah dosa ketika merasakan godaan, dosa adalah ketika Anda menyerah pada godaan. Alkitab mengatakan Yesus mengalami pencobaan terbesar yang pernah ada, namun Dia tidak menyerah. Tapi itu juga berarti ketika Anda berdoa, "Tuhan, saya berjuang di area ini. Saya tidak berhasil di sini. Saya terus tersandung. Saya terus jatuh." Dalam hal ini Allah mengerti karena Yesus telah mengalami pencobaan juga. Dia tahu bagaimana rasanya. Dia tahu bagaimana rasanya ingin menjadi depresi, ingin menjadi marah, dan ingin membalas dendam. Dia tahu bagaimana rasanya ketika disalahpahami dan kesepian. Karena Yesus "memahami setiap kelemahan kita" (Ibrani 4 : 15), Alkitab mengatakan kita dapat "penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4 : 16). Kita memiliki imam Besar yang mengerti segala kelemahan kita, sehingga kita dapat meminta bantuan-Nya kapan saja untuk mengatasi segala pencobaan yang kita alami. (Giant)

TEMPAT BERKAT TUHAN Kejadian 12 : 1-3

Perhatikan bagaimana Tuhan berkata kepada Abram, "Abram, Aku akan memberkati engkau, dan engkau akan menjadi berkat." Tapi di sini adalah apa yang saya ingin Anda pahami: Abram dapat menjadi berkat hanya jika Dia berada dalam tujuan Allah. Dia hanya bisa menjadi berkat yang besar jika dia mengikuti panggilan Tuhan. Anda tidak akan pernah menjadi berkat seperti yang Tuhan rencanakan untuk Anda, jika Anda tidak berjalan dalam tujuan ilahi Anda. Apakah ada resiko bagi Abram saat itu? Tentu saja! Dia harus meninggalkan segala sesuatu yang familiar baginya, semua rasa aman itu, dan segala sesuatu yang nyaman dan akrab. Dia meninggalkan Ur-Kasdim, yang menurut sejarah adalah salah satu kota paling maju dari dunia kuno. Mereka memiliki jalan bebatuan, sistem pembuangan limbah bawah tanah, dan menjadi tempat perdagangan dunia. Abram meninggalkan semua itu dan pergi dalam petualangan dengan iman, mengejar tujuan yang Tuhan rencanakan bagi hidupnya. Dan dalam mengejar tujuan itu, Tuhan memberkatinya, dan dia menjadi berkat. Tapi pikirkan tentang hal ini. Bagaimana jika Abram tetap tinggal? Bagaimana jika dia berkata, "Aku aman di sini, aku memiliki semuanya, aku memiliki rumah yang bagus dan semua yang aku butuhkan, aku pikir aku akan tinggal diam.". Jika Abram melakukannya, kita bahkan tidak akan tahu namanya, Abraham, Bapa segala bangsa. Kejarlah tujuan Anda. Itu adalah tempat berkat Tuhan. (Giant)



BERBAGI DENGAN ADIL I Korintus 11 : 20-23

Tuhan menghendaki agar kita saling berbagi dengan saudara seiman. Jangan menumpuk harta dan melupakan saudara yang kekurangan. Menurut istilah yang digunakan Paulus kepada jemaat Korintus, “…yang seorang lapar dan yang lain mabuk (kekenyangan).” (ayat 21b). Itu tidak menunjukkan gaya hidup jemaat Allah. Untuk bisa berbagi dengan adil butuh hikmat dari Allah. Berbagi dengan adil tidak berarti sama jumlahnya dan juga tidak terus- menerus. Masing-masing sesuai kebutuhan karena dalam Roma 12 : 3b dikatakan bahwa Allah memberi karuniapun tidak pukul rata, tetapi masing-masing. Berbagi dengan adil juga tidak berarti selalu memberi sehingga pihak penerima menjadi sangat tergantung dari pemberian itu. Tentang berbagi yang adil benar-benar hanya ada satu cara yaitu cara-Nya Tuhan dan kita perlu minta hikmat-Nya. Yang pasti Allah telah memberitahu bagaimana berbagi dengan adil dalam firman-Nya. Yang kita butuhkan hanya menggali dari firman itu sampai kita mendapat caranya berbagi dengan adil. (cubs)

TAK PERLU PANIK I Petrus 4 : 12-19

Sebelum mengadakan perjalanan dengan kapal laut atau pesawat akan ada penjelasan prosedur keselamatan jika terjadi sesuatu. Biasanya diperagakan cara memakai alat penyelamat. Diminta untuk tidak panik jika ada bunyi sirene atau tanda lain. Jika kita panlk, suasana menjadi kacau, tak terkendalikan, Mudah saja kita tergoncang oleh tanda bahaya (sirene) dalam hidup kita. Di zaman Petrus pengikut-pengikutnya mengalami situasl yang sama. Ia memberi pernyataan yang sederhana, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyaia api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadl atas kamu (ayat 12). Pencobaan dan sakit hati tanda bahaya untuk melarikan diri. Marilah kita berada dekat pada Tuhan Yesus dan mendengarkan firman-Nya. Pencobaan mungkin hanya sebuah peringatan supaya kita menyerahkan diri kila dan percaya pada Tuhan bukan manusia. Kita dapat percaya Dia. pada saat tanda bahaya terdengar. (DBR)



TUJUAN ANDA Efesus 2 : 10

Hari ini saya ingin membahas tentang arah hidup dan tujuan Anda. Dalam ayat di atas, Rasul Paulus mengatakan bahwa bahkan sebelum kita lahir, Allah sudah mempersiapkan pekerjaan baik agar kita dapat berjalan di dalamnya. Allah memutuskan bahwa kita akan melakukan hal-hal tertentu dalam hidup kita. Efesus 2 : 10 dapat diartikan, "Kita adalah karya desain-Nya. Allah telah menciptakan kita dalam Kristus Yesus, berjanji untuk melakukan perbuatan baik karena Dia telah mempersiapkan terlebih dahulu untuk dilakukan dalam hidup kita." Dalam Filipi 3 : 12, Paulus juga menyatakan, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.". Paulus mengatakan, "Aku mengejar". Apa yang sedang dia kejar? Tujuannya. Di jalan Damaskus, Yesus menjamah Saulus dari Tarsus, dan Dia melakukannya untuk suatu alasan. Ada tujuan dalam peristiwa itu. Dari hari pertama Yesus Kristus menjamahnya, hidup Paulus berubah untuk meraih jawaban atas pertanyaan, "Tuhan, mengapa Engkau menjamah dan mengubah hidup saya? Apa tujuan saya?". Yang sedang saya tekankan di sini adalah, Anda memiliki tujuan yang dirancang Allah dalam hidup Anda! Ada sesuatu yang Tuhan rencanakan untuk Anda lakukan secara khusus. Kita harus mengetahui tujuan itu, supaya kita dapat hidup dalam kepenuhan berkat-Nya. (Giant)



KASIH KRISTUS MASIH ADA Roma 8 : 35

Dalam dunia modern di mana segala sesuatu diukur dengan prestasi atau pencapaian material dan keegoisan satu sama lain, banyak orang telah kehilangan kasih terhadap orang lain bahkan tidak jarang juga, terhadap diri sendiri. Yang lebih dipentingkan adalah bagaimana saya bisa jadi pemenang, tanpa mempedulikan orang di sekitar kita. Banyak yang memaksa dirinya bekerja melebihi batas, tidak pernah istirahat, hanya supaya bisa mencapai status sosial yang tinggi. Dengan semua situasi seperti itu, firman hari ini terasa seperti embun di tengah padang pasir. Menyejukkan. Apapun keadaan kita, apapun keadaan dunia ini, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Kristus tetap mengasihi kita. Dia memang tidak senang kalau kita berbuat dosa. Kristus membenci dosa, tetapi Dia tidak membenci kita anak-Nya. Yang ada Kristus sedih kalau kita berbuat dosa dan Dia akan menanti saat kita bertobat dan kembali kepada-Nya. Bila saat ini Anda tidak dapat merasakan kasih Kristus, salah satu penyebabnya mungkin Anda sedang jatuh dalam dosa dan sedang jauh dari-Nya. Bertobatlah, kembalilah kepada-Nya dan rasakan bahwa kasih Kristus masih ada buat Anda. (cubs)

KETIKA BERDOA SERAHKAN LUKA HATI ANDA

Matius 6 : 14-15

Dalam kehidupan Anda, Anda akan terluka oleh orang lain, kadang-kadang sengaja, kadang-kadang tidak sengaja. Bagaimana Anda menangani sakit hati Anda akan menentukan kebahagiaan Anda. Bila Anda memendam sakit hati dalam hidup Anda dan terus menyimpannya, ini disebut kebencian. Jika seseorang menyakiti Anda tahun yang lalu dan Anda masih menyimpannya, itu akan meracuni hidup Anda. Untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus belajar untuk mengampuni. Alkitab mengatakan, mengampuni dan Anda akan diampuni. Bahkan, Yesus berkata, "Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6 : 15). Kedua hal ini saling terkait. Ini mengingatkan saya mengenai pengalaman John Wesley, pendiri gereja Methodis, di mana seseorang mengatakan kepadanya, "Saya tidak bisa memaafkan orang itu! Dia menyakiti saya terlalu dalam.". Respon Wesley waktu itu adalah, "Kalau begitu, saya harap Anda tidak pernah berbuat dosa.". Demi kebaikan Anda sendiri, lepaskanlah masa lalu. Jika seseorang menyakiti Anda, lepaskan, ampuni mereka. Itulah salah satu nilai berharga dari doa. Doa membantu Anda membongkar luka-luka hati Anda. Pengampunan adalah satu-satunya cara untuk menyingkirkan luka masa lalu. Memaafkan dan melepaskan. Melanjutkan hidup. Pengampunan menghapus rekaman video dari memori menyakitkan yang terus diputar berulang kali dalam pikiran Anda. Ini berarti kita telah memberikan kasih kita kepada Tuhan, kita telah memberikan hidup kita pada Allah dan saat kita melakukan itu, kita menyembah Allah. Memberikan pengampunan adalah untuk kebaikan kita sendiri, di mana kita akan mengalami damai sejahtera dan berkat dari Tuhan. (Giant)

SEBUAH PERINGATAN Ulangan 28 : 63-68

Saya membeli sebuah kartu ucapan “Selamat Ulang Tahun” dan di dalamnya terdapat kata-kata, “Seperti TUHAN bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu …” (ayat 63a). Menurut saya itu kata-kata yang indah sehingga saya membuka Alkitab di Ulangan 28. Ternyata kata-kata itu adalah sebagian dari ayat 63 dan selanjutnya, “membuat kamu banyak, demikianlah TUHAN akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memusnahkan kamu, dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya.”. Jika ayat itu seluruhnya terdapat dalam sebuah kartu ulang tahun, kartu itu menjadi aneh. Kenyataan ini mengingatkan saya begitu mudah mencari sebuah ayat atau bagiannya yang menyenangkan dan tidak menghiraukan kata selanjutnya yang bisa merubah arti ayat tersebut. Hari ini kita menerima peringatan dari Allah. Alkitab berisi kata-kata yang memberi kita kekuatan, dorongan dan peringatan atau tegoran. Penting sekali untuk menerima seutuhnya dan selengkapnya supaya kita berjalan dengan Kristus. (DBR)

KALAU MAU GAMPANG Yohanes 15 : 5

Pernahkah anda berpikir bahwa sebenarnya Kristus tidak butuh kita? Dia adalah Tuhan yang penuh kuasa dan punya kekuatan yang luar biasa. Kalau Dia mau, dengan gampang saja seluruh penduduk dunia akan bertobat. Kalau Dia mau, dengan gampang saja seluruh penduduk dunia akan habis, mati. Kalau Dia mau, dalam sekejap dunia hilang tak berbekas. Dunia dijadikan hanya lewat perkataan. Kalau Dia mau dunia juga bisa dihilangkan hanya lewat perkataan. Kita manusia adalah debu. Tidak berarti apapun dan tidak punya kekuatan apapun. Pernahkah Anda berpikir bahwa sebenarnya kita tidak bisa apa-apa karena kalau Dia mau dengan gampangnya Dia mematikan kita? Mari rendahkan hati kita dan sadari bahwa di luar Kristus kita tidak bisa berbuat apapun dan merupakan anugerah luar biasa dari Tuhan bahwa Dia mau bermitra dengan kita untuk karya keselamatan-Nya bisa disebarkan ke seluruh dunia. Kalau mau Dia bisa melakukan-Nya sendirian. Puji Tuhan Dia tidak mau dan Dia memilih melakukan-Nya bersama kita. Semua dan segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia segala pujian hormat dan kemuliaan. (cubs)


TUHAN YESUS MENANGIS Yohanes 11 : 35-44

Apa ada salahnya jika kita menangls? Yesus memberi jawabannya. Lazarus, teman dekat-Nya mati. Waktu Yesus sampai rumah Lazarus, saudara perempuannya dikelilingi teman-teman mereka yang ikut berdukacita. Yesus melihat Maria dan Marta berduka dan ikut menangis bersama mereka (ayat 35). Kedukaan, airmata, kesedihan adalah lazim untuk kita semua di dalam dunia ini, juga untuk Yesus waktu itu. Melihat Tuhan Yesus menangis berarti tidak apa-apa jika klta mau menangis. Menangis mengingatkan kita bahwa alasan mencucurkan airmata karena duka dengan segala kekuasaannya di dalam kekekalan akan padam. "Tak akan ada kematian, duka atau ratap tangis. Tak akan ada kesakitan (Wahyu 21 : 4). Jlka Allah menghapus akibat dosa, Ia juga akan menghapus keinginan untuk menangis - suatu alasan lagi untuk menanti kekekalan yang akan datang. (DBR)



HIKMAT BULAN INI

Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini, dan supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, -- selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya." (Keluaran 31 : 12-13).

Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25 : 8-14).

KERJA SAMA 1 Korintus 12 : 12-27

Sebagaimana tubuh manusia terdiri dari bermacam-macam bagian dengan keahlian dan kelemahan yang berbeda bekerja bersama sesuai tugasnya baru seorang manusia bisa hidup. Demikian juga orang Kristen dari berbagai gereja perlu bekerjasama menggunakan kelebihan masing-masing supaya nama Kristus dimuliakan di dunia ini dan setiap lidah mengaku serta setiap lutut bertelut. Coba Anda bayangkan bila salah satu anggota tubuh menolak bekerjasama, tidak mungkin manusia itu menjalankan hidupnya bukan? Seperti dinyatakan firman Tuhan dalam ayat 21 bacaan hari ini, “Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."”, tidak ada seorangpun atau sebuah organisasi gereja yang merasa tidak membutuhkan yang lain. Tidak ada satupun yang bisa hidup dan berfungsi sendirian. Firman Tuhan juga mengatakan dalam ayat 22, “Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.”. Kita saling membutuhkan, kita harus bekerjasama. Tidak ada yang paling hebat, tidak ada yang paling jelek, yang ada adalah tujuan bersama yaitu hanya nama Kristus dimuliakan di atas bumi. Untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama di antara kita semua, masing-masing sesuai dengan keahlian yang dari Tuhan juga. (cubs)



MASIH BERARTIKAH HIDUP INI BILA AKHIRNYA HANYA MATI

Yohanes 11 : 11

Cobalah kita lihat kedua telapak tangan kita. Entah samar atau jelas, dapat kita baca dua huruf M di dalamnya. Orang mengartikan dengan terjemahan dalam kata Latin, “Momento Mori” yang berarti “ingatlah hari kematianmu”. Bagaimana memberi arti hidup yang pasti akan berakhir dengan kematian? Kalau kita tanya pada Yesus dalam bacaan hari ini, jelas bahwa hidup manusia begitu berarti dan bernilai bagi Tuhan Allah, seperti disabdakan Yesus tidak hanya berempati dengan “ikut menangis dan berkabung” tetapi turun tangan mengatasi kemalangan manusia akibat kematian dengan membangkitkan menjadi manusia baru. Hidup tidak berakhir dengan kematian karena “setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3 : 16b). Kematian adalah awal kehidupan baru yang akan dijalani manusia. Itulah rahasia dan misteri kehidupan yang belum kita ketahui sekarang. Hidup yang berakhir merupakan awal hidup baru yang akan kita jalani nanti. Dengan demikian, pilihan kita jelas. Hidup atau “kesempatan hidup” ini adalah suatu kesempatan berharga untuk berbuat sesuatu. Dengan sukses-gagalnya, kita jalani dengan penuh kegembiraan dan syukur dengan harapan akan hari esok yang lebih baik karena Tuhan Yesus selalu bersama kita. (DBR)



TERANG vs GELAP Yohanes 1 : 4-5

Banyak pengajaran yang menyatakan supaya kita jangan masuk ke restoran yang bergambar naga, atau pergi ke tempat yang ada patung yang menyeramkan dan sebagainya. Intinya sebenarnya jangan pergi ke tempat gelap karena nanti terang kita padam. Kalau kita lihat bacaan hari ini, firman Allah berkata sebaliknya. Kalau kita pergi ke tempat gelap dan membawa terang, maka tempat gelap itu akan jadi terang, bukan terang itu yang padam jadi gelap. Artinya, kalau kita pergi ke restoran bergambar naga, maka naga itu yang pergi, bukan kita, kalau kita bersama Yesus. Syaratnya cuma satu, yaitu kita harus mempunyai terang. Firman Tuhan berkata bahwa kita hanya bisa punya terang bila Yesus ada dalam kita, tidak ada hal lain. Jadi kalau kita mau pergi ke tempat gelap, pastikan kita ajak Yesus ikut. (cubs)



MURAH HATI Matius 5 : 7

Andaikata setiap orang di dunia memiliki kemurahan hati, tentu kesenjangan sosial yang sedemikian besar dapat segera diatasi. Murah hati bisa dimiliki oleh siapa saja bahkan anak kecil sekalipun. Yang penting adalah ia memiliki hati yang peka terhadap hidup orang lain. Seorang anak kecil berumur enam tahun berada di rumah sendirian, seorang pengemis tua memanggil-manggil dengan suara lirih mohon belas kasihan. Anak kecil itu merasa tersentuh perasaannya ketika melihat pengemis tua yang tampak menyedihkan, la pun bergegas menuju kamarnya, kemudian keluar sambil menjinjing celengan dan mengeluarkan isinya. Lelaki tua yang lemah itu menerima setiap uang recehan dengan tangan gemetar. Tangannya gemetar bukan hanya karena ia sudah tua, tetapi karena ia bersyukur atas pemberian dari seorang anak yang murah hati. Anak itu tidak pernah menyesal telah memberikan isi celengannya kepada sang penge-mis itu. Peristiwa itu selalu terkenang dalam hidupnya, sehingga ia berkata, "Aku tidak pernah lagi merasakan sesuatu yang lebih membe¬rikan kepuasan bagi diriku saat aku bisa bermurah hati pada orang yang sungguh-sungguh membutuhkan.”. Kemurahan hati patut dinyatakan bukan hanya kepada saudara kita, tetapi juga pada orang yang tidak kita kenal, bahkan pada musuh kita sekalipun. Perintah Tuhan Yesus ini sungguh berat dan terkesan mustahil. Apakah kita mungkin bisa bermurah hati pada orang yang melukai kita, yang telah mengkhianati hati kita. atau kepada mereka yang telah menghancurkan hidup kita? Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa seorang Kristen harus ber;beda dari manusia umumnya. Jika seorang Kristen sanggup untuk tetap bermurah hati pada orang-orang yang telah berusaha menghancurkan hidupnya, itu bukan karena kekuatannya, melainkan karena pertolongan Roh Kudus. Murah hati merupakan bagian dari buah Roh dan itu muncul jika seseorang memiliki kasih (Galatia 5 : 22; I Korintus 13 : 4). Hendaklah kita bermurah hati, karena Bapamu yang di sorga pun penuh dengan kemurahan hati. Seorang yang bermurah hati akan menggunakan setiap berkat yang dimiliki secara bertanggung jawab sehingga berdayaguna bagi sesama. Tanpa kemurahhatian seseorang akan menjadi kikir dan egois. Namun kerelaan memberi tanpa hikmat Tuhan tidaklah bijaksana. (DBR)



merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman

Terima kasih atas suratmu, sudah kuterima dengan baik. Aku juga prihatin dengan kamu karena sudah lama belum turun hujan di desamu. Untuk memperoleh air juga sulit. Parit-parit sudah hampir tidak ada airnya. Kalau ada air tidak cukup untuk mengairi satu petak kebun. Terutama untuk memberi mlnum sapi, kambing dan ternak lain. Kasihan sekali. Di kotaku juga sudah lama tidak turun hujan. Yang kutakutkan ialah air sumur kami untuk masak dan keperluan rutin lain. Kami hanya bisa berdoa mohon kemurahan Tuhan untuk turun hujan mencukupkan air yang masih ada. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kita juga harus hemat. jangan buang-buang air percuma. Air cucian pakaian dipakai untuk membersihkan garasi. Kita harus bijaksana dengan air. Kau setuju denganku kan? Kau tahu, beberapa hari lalu aku menemukan sebuah cerita di majalah asing yang sangat menarik. Ditulis oleh NN (tanpa nama). Ceritanya mengenai seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak kecil. Judulnya, “Allah menangis karena bangga”. Ceritanya: “Saat aku di dapur memandang keluar jendela, aku melihat anak laki-lakiku yang berusia enam tahun sedang berjalan ke hutan yang berada di belakang rumah kami. Aku hanya dapat melihat punggungnya. Jelas sekali dia berjalan menuju sesuatu yang penting sambil melangkah berhati-hati. Begitu dia menghilang di dalam hutan, tak lama ia sudah terlihat kembali sambil berlari kencang menuju rumah. Saat itu aku tidak terlalu peduli akan tingkahnya. Kemudian aku melihat anakku keluar rumah lagi dengan langkah yang berhati-hati. Ada sesuatu yang ia genggam dalam tangan kecilnya, seperti membawa air yang harus dijaga jangan sampai tumpah. Begitu ia melakukan beberapa kali. Aku lalu mengikutinya dari belakang dengan hati-hati, berusaha jangan sampai anakku tahu bahwa aku mau memata-matainya, karena kelihatan bahwa ia melakukan sesuatu yang ia anggap serius. Ketika aku sedang mengawasinya aku melihat suatu pemandangan yang luar biasa. Beberapa rusa besar bermunculan mendekatinya. Anakku menuju ke arah mereka, seekor rusa jantan yang besar mendekati anakku. Aku tidak berani berteriak mengusirnya karena dapat membahayakan anakku. Rusa itu tidak melakukan apa-apa, bahkan ketika anakku mendekat dan berlutut. Aku terus mendekati anakku. Pada saat itu aku melihat sesuatu yang menakjubkan. Anakku berlutut di hadapan anak rusa kecil yang tergeletak di tanah dan jelas sedang lemah karena kekurangan air. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengangkat kepala untuk menjilat air dari tangan ke¬cil anakku. Ketika air habis anakku kembali pulang. Aku mengikutinya lagi. Saat itu ia melihatku sudah di hadapannya. Lalu ia menangis dan berkata, "Aku tidak sedang membuang-buang air dengan percuma bu, aku tidak sedang bermain dengan air itu.”. Aku lalu mengajaknya ke dapur dan mengisi ember kecil dengan air. Kami kembali ke hutan dan memberi minum rusa kecil itu. Kami masih bolak-balik beberapa kali dengan ember air untuk rusa-rusa yang lain. Aku berdiri di belakang anakku yang sedang sibuk dengan usahanya. Aku memandangnya, sebuah hati kecil dengan usaha luar biasa besarnya dan indahnya untuk menyelamatkan sebuah kehidupan lain. Ketika airmata membasahi wajahku tiba-tiba aku merasakan ada tetesan air lain menimpa pipiku, Iagi, dan lagi, lebih banyak. Aku memandang ke langit dan bisa merasakan bahwa Allah pun turut menangis karena bangga.. Satu mujizat. Dan hujan turun menyelamatkan pertanian kami, seperti yang dilakukan seorang anak kecil yang telah menyelamatkan nyawa makhluk lain. Mengharukan ceritanya bukan? Dapatkah kita JUga seperti anak kecil itu yang segera menangkap kebutuhan yang mendesak?

Marl kita berdoa: Ya Bapa sorgawi, Engkau yang memberi air hujan sebagai berkat, turun bagi orang jahat juga, tolong kami dapat melihat kebutuhan sesama kami. Terima kasih, Yesus. Amin.

Sekian suratku. Tuhan berkati engkau sekeluarga serta semua pekerja-pekerja yang membantumu di ladang.



Salam

Debora



Dibutuhkan usaha yang lebih untuk mempererat sebuah hubungan yang sudah lama terjalin. Ada baiknya untuk selalu menggali diri apa yang bisa Anda lakukan untuk pasangan ketimbang menunggunya untuk berinisiatif. Coba cek, apakah kelima hal yang dibutuhkan untuk bisa bertahan dalam hubungan ini sudah menjadi pondasi Anda dan si dia?

Altruisme. Pasangan yang mendahulukan kepentingan dan kebahagiaan orang yang dicintainya lebih puas dengan hubungannya ketimbang yang tidak.

Teman-teman. Hubungan antara pasangan yang erat memang penting, namun Anda berdua masih manusia sosial. Keduanya perlu teman-teman, saudara, dan keluarga yang bisa memberikan bantuan dan dukungan moral.

Komitmen. Dedikasi total dalam hubungan berarti masing-masing punya usaha lebih untuk membuat hubungan ini lebih berhasil.

Hal-hal lucu. Mungkin terkesan sepele. Namun, hal-hal seperti nama kesayangan, tindakan-tindakan usil menggemaskan pasangan bisa membuat Anda makin sayang. Hal-hal semacam ini seperti candu, bikin tambah rindu.

Ritual. Tindakan-tindakan kecil seperti mengirim SMS berisi “aku sayang kamu” sesekali dalam beberapa waktu, atau pergi ke restoran berdua setiap tanggal jadian, hingga ciuman sebelum berpisah bisa menjadi penyemangat dan energi pendorong untuk keduanya. Jika dilakukan dari dalam hati, hal ini bisa jadi semacam pengingat bahwa pasangan kita masih menyayangi kita. (JS)







5 Aug 2011

BULAN AGUSTUS

SEKALI MERDEKA, TETAP MERDEKA!


Kemerdekaan berarti bebas dari tekanan atau sesuatu yang mengikat. Sebelumnya, ada yang menekan - tidak bebas - beban berat yang harus dipikul. Tetapi kemudian menjadi orang yang merdeka. Sama seperti bangsa Indonesia yang 350 tahun lamanya dijajah oleh Belanda, lalu setelah Perang Dunia ke-2, dijajah Jepang selama 3.5 tahun. Tetapi kemudian menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Haleluya! Kita tidak lagi dijajah oleh bangsa asing, tetapi sudah merdeka!

Kemerdekaan

Alkitab bicara tentang kemerdekaan:

1. Bangsa- Keluaran 20 : 1-2

Setelah 400 tahun bangsa Israel diperbudak, ditekan dan ditindas, Allah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, yaitu tempat perbudakan. Mereka bukan lagi budak, tetapi bangsa yang merdeka.

Lima ratus tahun sebelum peristiwa itu terjadi, Allah telah memberikan nubuatan ini kepada Abraham.

Kejadian 15 : 13-14 : Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak."

2. Pribadi - Keluaran 21 : 1-2

Setelah 6 tahun bekerja sebagai budak, pada tahun ke-7 ia harus diijinkan keluar sebagai orang merdeka - ini adalah perintah Allah. Jadi, Allah bukan hanya peduli pada kemerdekaan suatu bangsa, tetapi juga kemerdekaan perseorangan.

Dari Budak, Menjadi Orang Merdeka

Dulu kita semua adalah budak dosa. Ada beban dan tekanan dosa dalam hidup kita. Tetapi oleh korban Yesus di kayu salib, kita yang percaya dibebaskan dari belenggu dosa, dan menjadi orang merdeka.

Yesaya 10 : 26-27a - Allah menggunakan cemeti untuk memukul dan menghukum bangsa-bangsa yang berusaha memerangi/menghambat perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Tuhan berkuasa menyingkirkan berbagai rintangan yang menghadang, dan memberi kemenangan. Dia akan memukul mundur semua musuh kita. Dan beban yang ditimpakan atas bahu kita akan terbuang, dan kuk yang diletakkan atas tengkuk kita akan lenyap [Bahasa Inggris "... because of the anointing" = oleh karena urapan. yaitu Roh Kudus], Karena urapan Roh Kudus, lenyaplah segala beban dan kuk yang harus kita pikul. Itu sebabnya sangat perlu kita dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Filipi 4 : 13 : "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." [Terjemahan Bahasa Inggris: "I can do ail things through Christ which strengthened me."].

Mengisi Kemerdekaan

Meski sudah merdeka, tetap ada banyak rintangan, Pihak asing tetap berusaha masuk kembali ke Indonesia untuk menjajah. Sesudah merdeka, dan dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, bangsa Israel masih harus menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Iblis tetap mengintip, berusaha menemukan celah untuk menjatuhkan, seperti yang dialami Kain. Sebagai orang percaya, ia dan adiknya sama-sama mempersembahkan korban. Namun karena korbannya tidak diterima, timbul kemarahan, lalu membunuh adiknya.

Kita sudah merdeka/bebas dari beban dosa. Tetapi dosa tetap mengintip - hendak menjerat dan menjatuhkan. Tuhan menghendaki agar kita menguasainya. Jangan sampai dosa yang menguasai kita kembali.

Perjalanan sesudah merdeka adalah suatu pergumulan berat. Kita harus senantiasa waspada dan terus bertumbuh dalam iman. Iman adalah sesuatu yang sangat penting dan harus kita kembangkan, jika ingin mencapai garis akhir: hidup berkelimpahan dalam perhentian Tuhan -

Ibrani 4 : 1-3.

Kita harus memelihara keselamatan yang Tuhan berikan. Jika tidak, Iblis akan datang dan menguasai kita kembali! Jika tidak, banyak yang akan gagal mencapai garis akhir, sama seperti sebagian besar bangsa Israel yang tidak masuk ke tanah perjanjian oleh sebab bersungut-sungut! Banyak orang Kristen sudah memulai dengan baik, tetapi akhirnya mundur - tidak mencapai tujuan akhir, yaitu sorga yang kekal.

Sekali Merdeka, Tetap MERDEKA!

Perjalanan mengisi kemerdekaan adalah suatu proses yang berat. Dunia akan semakin gelap. Berbagai kesukaran akan datang. Tetapi puji Tuhan, Yesus berkata, "Jadi apabiia Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8 : 36). "Benar-benar" berarti lengkap, utuh. Tuhan mau memberikan kemerdekaan yang lengkap untuk tubuh, jiwa dan roh kita!

Dan pada waktunya nanti, percayalah, Dia akan menyempurnakan saudara dan saya. I Tesalonika 5 : 23 : "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." .

Sebab itu, seberat apapun pergumulan saudara saat ini, jangan menyerah! Jangan mundur dan tinggalkan Tuhan. Tetaplah hidup dalam iman dan keselamatan yang dari Tuhan. Dalam suka ataupun duka, Tuhan Yesus berjanji sekali-kali la tidak akan meninggalkan kita. Sekali Yesus, tetap Yesus! Sekali merdeka, tetap merdeka! Tuhan Yesus memberkati. (Gpt)


SIAPA PILOTNYA??

Baca terus sampai selesai baru Anda mengerti seberapa besar iman yang seharusnya Anda miliki…

Seorang pendeta sedang berada di pesawat yang membawanya ke tempat pelayanan berikutnya. Tiba-tiba ada tanda bahaya dan semua penumpang diminta untuk mengencangkan sabuk pengaman di kursi masing-masing. Beberapa saat kemudian terdengar pengumuman yang memberitahu bahwa untuk sementara waktu tidak akan diedarkan makanan dan minuman karena mereka sedang menghadapi badai. Pendeta itu mengencangkan sabuk pengamannya dan kemudian dia melihat berkeliling. Dilihatnya orang-orang banyak yang menjadi pucat dan ketakutan. Beberapa saat kemudian terdengar lagi pengumuman minta maaf belum dapat melayani makanan penumpang karena badai belum berakhir. Lalu pesawat itu bersama seluruh penumpang masuk dalam badai yang sangat hebat. Badai itu mengguncang badan pesawat, para penumpang dapat melihat petir bersambaran dari jendela, bahkan suara guruh dapat mengalahkan suara mesin pesawat. Dalam waktu sekejap, pesawat itu diayun-ayunkan oleh kerasnya badai itu. Sesaat pesawat itu menanjak naik, kemudian secara tiba-tiba menukik turun. Sungguh situasi yang tidak menentu dan mengerikan sekali. Pendeta itu merasa seperti kebanyakan penumpang yang panik, tidak tahu apakah mereka dapat selamat sampai ke tujuan. Pendeta melihat banyak penumpang yang berdoa. Tiba-tiba matanya tertuju pada seorang anak kecil yang duduk tenang di kursinya. Anak itu seolah tidak terpengaruh oleh buruknya situasi di sekitarnya. Dia tenang saja duduk di sana sambil membaca sebuah buku. Segala sesuatu di sekitarnya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia terus membaca, sesekali dia mengistirahatkan matanya atau meregangkan tubuhnya dan kemudian kembali membaca. Anak kecil itu begitu tenang, tidak terpengaruh oleh badai atau ketakutan seperti penumpang lain. Pendeta itu heran. Walaupun pesawat dipermainkan begitu hebat oleh badai yang luar biasa besar, ketika banyak penumpang lain yang dewasa begitu ketakutan dan diliputi kekuatiran akan nasib mereka, gadis kecil itu sangat tenang dan yakin dia akan selamat. Pendeta itu begitu kagum akan ketenangan dan kedamaian yang menguasai gadis kecil itu. Tidak heran ketika akhirnya pesawat itu mendarat dengan selamat dan semua penumpang turun, pendeta itu menghampiri gadis kecil itu dan bertanya, “Kenapa kamu tidak takut sama sekali dan bisa tenang-tenang saja waktu pesawat kita melewati badai yang sangat besar dan mengerikan itu?”. Dengan tenang gadis kecil itu menjawab, “Kan pilotnya papaku. Dia pasti membawaku pulang.”.

Demikian juga kita. Selama hidup kita pasti akan mengalami berbagai macam badai yang luar biasa dan sangat mengerikan. Wajar sekali bila kita takut dan kuatir bisakah kita melalui badai itu dengan selamat. Setiap orang pasti sudah pernah atau bahkan telah berkali-kali mengalami badai dahsyat itu baik secara fisik, mental ataupun rohani. Kalau kita merenungkan pengalaman yang sudah lalu, kita pasti sadar bahwa kita juga dapat seperti gadis kecil itu, tetap tenang dan damai di tengah badai yang bergelora, di tengah pengalaman buruk itu, kalau kita mengandalkan dan membiarkan Tuhan yang menjadi pilot hidup kita. Karena itu mari, ketika kita juga mengalami badai dahsyat, selalu ingat bahwa Tuhanlah, Bapa sorgawi kita yang menjadi Pilotnya dan Dia akan membawa kita pulang. Yakinkan dan kuatkan diri kita bahwa di tangan Tuhan, di tangan Bapa sorgawi kita, kita pasti selamat dan melalui badai itu dengan sempurna. Jangan takut!! Tuhan Yesus memberkati. (Int)

PELAYANAN APA YANG DAPAT AKU LAKUKAN?

Banyak orang seringkali menganggap bahwa yang namanya pelayanan adalah tugas gerejawi seperti menjadi pendeta, aktifis, diaken, majelis, pemimpin kelompok sel, pemain musik, dan sebagainya. Hal itu tidak salah, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa yang disebut pelayanan bukan hanya itu. Manusia terdiri dari 3 wujud, tubuh, jiwa dan roh. Yang disebut pelayanan itu mencakup juga ketiga hal tersebut. Pelayanan gerejawi di atas termasuk pelayanan rohani. Ada banyak lagi jenis pelayanan. Setiap orang percaya pasti mempunyai tempatnya masing-masing untuk melayani sesama. Setiap pelayanan, baik melayani tubuh, jiwa maupun roh, semua sama pentingnya di mata Tuhan. Ketika Yesus ada di dunia, Dia juga melayani ketiga hal tersebut secara seimbang. Seorang istri yang melayani suami dan anak-anak juga termasuk pelayanan. Ada beberapa pelayanan yang oleh manusia sering dianggap sepele, kecil, tidak berarti, bahkan oleh yang bersangkutan. Beberapa contoh berikut diharapkan dapat menjelaskan bahwa sesungguhnyalah apa yang dianggap penting oleh Tuhan bisa dianggap sepele oleh manusia.

1. Menjadi ibu rumah tangga. Sesungguhnya ibu rumah tangga adalah panggilan mulia dan sangat dihargai oleh Tuhan. Waktu Yesus disalib, Dia menitipkan ibu-Nya kepada murid-Nya. Itu menunjukkan penghargaan Yesus akan seorang ibu. Sangat disayangkan, hari-hari ini banyak orang merendahkan diri ketika ditanya “apa pekerjaan Anda?”, “oh, saya cuma seorang ibu rumah tangga”. Seolah tugas dan pekerjaan seorang ibu sepele sekali. Padahal, tidak ada yang lebih penting dari pada seorang istri yang membantu dan menolong suaminya mencapai kesuksesan dan seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan kasih dan disiplin sehingga mereka menjadi seorang yang berhasil dalam kehidupannya. Jangan berkata dengan rendah diri “aku cuma seorang ibu rumah tangga” tetapi berkatalah dengan penuh percaya diri, “aku ibu rumah tangga”, karena itu juga sebuah pelayanan.

2. Menjadi seorang pendoa. Memang seorang pendoa mungkin tidak sepopuler seorang pendeta/pastor atau pelayanan gerejawi lain. Tetapi tanpa pendoa, semua itu tidak akan berguna. Tanpa pendoa, tidak mungkin seseorang bertobat, tanpa pendoa semua jenis pelayanan gerejawi akan kehilangan urapan. Sebelum melakukan apapun, Yesus selalu berdoa terlebih dahulu, bahkan ketika Dia menghadapi hukuman mati, Yesus berdoa di taman Getsemani. Menjadi pendoa bukanlah pelayanan yang kecil tak berarti tetapi seorang pendoa sangat dibutuhkan dalam setiap jenis pelayanan.

Selama Yesus hidup di dunia, Dia melakukan pelayanan terhadap roh, jiwa dan tubuh secara seimbang. Dia bahkan memperhatikan tentang membayar pajak. Pelayanan kita seharusnya mengikuti pelayanan Yesus, seimbang terhadap ketiganya. Sebaiknya pelayanan yang dilakukan menjawab kebutuhan orang lain dan kita juga.

Apapun pelayanan yang kita lakukan ada beberapa prinsip/rambu yang perlu diperhatikan dan diikuti supaya kita tidak menyimpang dan akhirnya tersesat di tengah jalan:

1. Memuliakan Tuhan dan membawa kebaikan bagi orang lain (Matius 22 : 37-40).

Pelayanan kita sudah tentu harus memuliakan Tuhan, bukan diri kita sendiri. Juga harus membawa dampak/kebaikan bagi orang lain. Contoh, bila kita melayani di desa yang kekeringan maka hasil pelayanan kita hendaknya juga merubah desa itu menjadi tidak kekeringan lagi dan penduduknya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

2. Dilakukan dengan taat dan sepenuh hati

(II Korintus 2 : 9).

Apapun yang Tuhan mau kita lakukan, apapun yang Tuhan perintahkan kita lakukan. Tidak pernah takut dan ragu untuk bayar harga. Pelayanan besar maupun kecil tetap dikerjakan sepenuh hati dan kesungguhan dan selalu dilakukan dengan roh kesempurnaan (spirit of excellence). Kalau kita sudah memberikan 100% maka hasilnya terserah Tuhan saja.

3. Merupakan pelayanan yang sempurna, bukan hanya baik dan berkenan.

Pelayanan yang sempurna adalah pelayanan yang menjawab kebutuhan, dilakukan dengan adil dan tentu saja diberikan dengan sebaik mungkin serta berkenan kepada yang dilayani. Contoh, bila Anda sedang kelaparan dan ingin makan nasi dan telur, maka bila saya mau melayani Anda maka pelayanan yang sempurna adalah saya memberikan nasi dan telor, bukan bukan nasi dan tahu. Juga bila saya memberikan uang, maka pelayanan saya baik dan mungkin berkenan, tapi tidak sempurna. Allah adalah sempurna, bila kita mau melayani Dia, maka pelayanan itu juga harus sempurna.

4. Tepat sasaran dan sesuai panggilan Tuhan buat setiap kita.

Buat setiap orang Tuhan akan memberitahu pelayanan apa yang dapat kita lakukan. Dia memberi kita masalah di antaranya adalah untuk menuntun kita menemukan bidang pelayanan kita. Contoh, orang yang pernah kecanduan narkoba, setelah bertobat Allah akan memakainya untuk menolong orang lain yang juga kecanduan narkoba. Pengalaman hidup kita adalah salah satu tuntunan Allah sehingga kita dapat menemukan tempat kita yang pas dan dapat melayani Allah dan sesama tepat sesuai sasaran yang ditetapkan Tuhan dan sesuai juga dengan panggilan kita. Apa yang kita lakukan tidak akan pernah kembali sia-sia kalau kita menuruti tuntunan Tuhan. Berdoalah, minta supaya Tuhan menunjukkan di mana kita melayani, jangan melayani sesuai kehendak kita, tetapi kehendak-Nya.

Jadi ada berbagai macam pelayanan yang dapat kita lakukan. Firman Tuhan berkata, “Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” (Yohanes 4 : 35). Selama kita melayani dengan mengingat dan memperhatikan rambu-rambu di atas maka percayalah Tuhan akan menolong dan menyertai. Mari mulai melayani Tuhan dan sesama. (cubs) 

KETIKA YESUS MELIHAT...

Ke manapun Yesus pergi, selalu saja ada banyak orang datang berbondong-bondong hendak menyaksikan atau mengalami keajaiban yang dilakukan-Nya. Alkitab mencatat, setiap kali Yesus melihat orang banyak datang mengikut Dia, ada sesuatu yang la kerjakan. Dalam bahasa aslinya, kata "melihat" berarti "memperhatikan dengan seksama” - bukan sekedar melihat sepintas. Apa reaksi Yesus ketika la melihat/memperhatikan keadaan seseorang?

1. Menyembuhkan - Yohanes 5 : 5-9, "Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ..."

Ketika Yesus melihat seorang yang sudah 38 tahun lamanya sakit lumpuh, la menyembuhkannya.

2. Memberi Makan - Yohanes 6 : 5, "Ketika Yesus... meiihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya..." Ketika Yesus melihat orang banyak yang datang, la mengenali lalu memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mereka yang saat itu sedang lapar. Dan la memberi mereka makan sampai kenyang.

3. Berbelas Kasihan - Matius 14 : 13-14, "Ketika Yesus mendarat, la meiihat orang banyak yang besar jumlahnya...". Ketika Yesus melihat sejumlah besar orang, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan! Dan jika hati Yesus tergerak oleh belas kasihan, maka berbagai mujizat heran pasti terjadi.

4. Masygul - Yohanes 11 : 33, "Ketika Yesus meiihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia...". Hati Yesus masygul saat melihat Maria dan orang-orang Yahudi lainnya menangis karena kematian Lazarus. Kata "masygul" di sini berarti "sedih campur geram/marah". la geram sebab semua kesedihan itu berasal dari dosa yang mendatangkan kematian dan menimbulkan duka di hati orang-orang yang dikasihi-Nya. Maka la mengubah dukacita menjadi sukacita; la memberikan kehidupan!

5. Marah – Yohanes 2 : 13-15, "...Daiam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang..."

Ketika la melihat kecurangan/ketidakadilan dan hal yang tidak berkenan di hati-Nya, Yesus menjadi sangat marah! Dan kala la marah, la menghukum dan membinasakan!

Ketika melihat murid/pengikut-Nya menentang/tidak taat pada kehendak Allah, Yesus pun marah. la pernah menghardik Petrus, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Matius 16 : 23).

Allah pernah pula menyesal telah menjadikan manusia di bumi. Mengapa? Oleh sebab apa yang dilakukan manusia semata-mata kejahatan, sehingga la kemudian menjatuhkan hukuman!

6. Memuji - Lukas 21 : 1-3, "... Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan... Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser..."

Dari segi nominal, pemberian janda miskin ini sangat kecil dan tak berarti, tetapi Yesus memujinya. Katanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu." Mengapa? Sebab ia telah memberi dari kekurangannya; ia memberikan semua yang ada padanya!

7. Memberi Pengajaran - Matius 5 : 1-2, "Ketika Yesus melihat orang banyak itu... Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka." Mengapa Yesus memberi pengajaran? Supaya kita: a) tidak binasa. Umat Tuhan binasa karena kurang pengetahuan - Hosea 4 : 6. Pengetahuan datang dari pengajaran; dan b) tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran - Efesus 4 : 13-14.

Berbeda dengan jemaat Smirna yang mengalami tantangan secara fisik/jasmani, tantangan yang dihadapi jemaat Filadelfia adalah adanya rupa-rupa angin pengajaran. Mereka menyebut diri orang Kristen/orang percaya tetapi dalam hati mereka menyangkal -

Wahyu 2 : 8-13. Keadaan serupa juga harus kita hadapi sekarang ini!

Sebab itu, kita harus pegang teguh apa yang telah kita dengar, yaitu ajaran sehat berdasarkan firman Allah. Namun hanya Roh Kudus, satu-satunya kekuatan yang membuat kita bisa tetap berpegang pada firman Allah, dan mencapai sasaran yaitu sorga yang penuh dengan kemuliaan!

"Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan iakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita."

(II Timotius 1 : 13-14). Yesus memberikan pengajaran yang keras sehingga banyak yang mundur dan tidak lagi mengikut Dia - Yohanes 6 : 66. Banyak pengajaran firman Allah yang telah kita terima dan tanam dalam hati. Itu yang membuat kita tidak terombang-ambing dan binasa, Dan ditilik dari sudut waktu, kita layak jadi pengajar/guru yang tahu membedakan baik atau buruk, ajaran sehat atau sesat, yang berkenan atau tidak berkenan di hati Allah!

"Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras." -

Ibrani 5 : 12. ;Kira-kira apa reaksi Tuhan Yesus saat la melihat saudara saat ini? Semoga la tidak masygul atau bahkan marah sehingga harus mendatangkan cambuk dan penghukuman! Sebaliknya, hati-Nya justru tergerak oleh belas kasihan, Dia memperhatikan, peduli, dan sangat mengerti setiap keadaan dan kebutuhan saudara dan saya. Dan Dia mau mengadakan mujizat heran dalam hidup kita. (GpT)

MINTALAH BANTUAN PADA DIA

Filipi 4 : 19

Ada sebuah janji yang mengagumkan, luar biasa, dan mencakup semua dalam Filipi 4 : 19 tentang penyediaan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya..". Perhatikan dua kata pertama: "Allah akan...". Ayat ini tidak mengatakan, "Dia mungkin memenuhi kebutuhan Anda.", ayat ini mengatakan, "Dia akan memenuhi kebutuhan Anda.". Hal ini ditulis sebagai fakta: Tuhan mempertaruhkan karakter dan reputasi-Nya di atasnya. Kemudian Alkitab mengatakan, "Allah akan memenuhi segala..". Ayat ini tidak mengatakan, "Allah akan memenuhi beberapa kebutuhan Anda." Yang dikatakan adalah, "semua". Sekarang, pahamilah bahwa firman ini tidak mengatakan, "Allah akan memenuhi semua keserakahan Anda." Ada perbedaan besar antara kebutuhan dan keinginan. Sebagai orang tua, apakah Anda memberikan segalanya yang anak-anak Anda inginkan? Saya harap tidak. Anda tidak melakukan hal itu karena Anda mengasihi mereka. Dan Bapa di sorga mengasihi Anda. Dia tidak akan memberikan semua yang Anda inginkan karena jika Dia melakukannya, Anda akan dimanjakan sampai mati. Tuhan tidak akan memberikan segala hal yang kita inginkan, tetapi Dia akan memberikan segala hal yang kita butuhkan. Lalu mengapa Anda masih memiliki kebutuhan keuangan? Apakah Tuhan gagal? Apakah Dia berbohong? Apakah Dia membesar-besarkan? Tidak! Dalam setiap janji, ada sebuah dasar -- ada kondisi dan persyaratan. Ketika Tuhan membuat janji, Dia berkata, "Aku akan melakukan bagian-Ku dan kamu melakukan bagianmu." Hikmat keuangan dari Tuhan sangat jelas dibuat bagi kita dalam firman-Nya. Meskipun Alkitab membahas banyak aspek mengenai keuangan -- termasuk prinsip-prinsip penghematan, belanja, memberi, investasi, dan pengelolaan -- kita akan melihat lima syarat khusus untuk stabilitas keuangan menurut Alkitab. Pertama, mintalah bantuan-Nya. Yesus berkata, "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." (Yohanes 16 : 24). Berikut adalah aturan yang baik: Sebelum Anda membayar untuk itu, berdoalah untuk itu. Berikan Tuhan kesempatan untuk memberikan sebelum Anda pergi keluar dan membayar. Anda mungkin lebih bergantung pada kartu kredit Anda dari pada bergantung pada Yesus Kristus. Mengapa Tuhan ingin saya meminta? Supaya Dia bisa memberikan. Mengapa Dia mau saya memberi? Supaya saya dapat menerima. Mengapa Dia ingin saya menerima? Supaya saya menjadi penuh dengan sukacita. Mengapa Dia ingin saya menjadi penuh dengan sukacita? Ini kesaksian besar bagi Yesus Kristus. Orang Kristen yang penuh sukacita adalah kesaksian positif. (Giant)

SEMENTARA

Sesuatu yang kita ingin selesaikan dalam hidup kita memerlukan tanggung jawab penuh untuk jangka waktu pendek dan hasilnya untuk sesuatu yang berharga selama hidup kita. Pikirkanlah sejenak mengenai orang-orang yang sudah berhasil memperoleh gelar Doktor dalam bidang mereka. Orang-orang ini dengan rajin dan tekun menyingkirkan tujuan-tujuan lain dan mengabdikan daya, keuangan, keahlian dan kerja keras untuk waktu lama, supaya mereka dapat menghasilkan sesuatu yang dalam waktu 50 tahun berikutnya masih mempunyai nilai dan nama untuk mereka. Usaha kerja keras yang sementara, menghasilkan suatu kebanggaan dan kehormatan seumur hidup. Dalam I Petrus, Rasul Petrus melukiskan waktu yang sulit diganti dengan hasil yang baik. Petrus tidak bicara mengenai pelajaran ilmu dalam pendidikan yang keras. Ia menulis mengenai penghidupan yang keras yang kita alami, biarpun kita tidak mencarinya. Ia menunjuk pada kemungkinan kita memperoleh hasil yang baik. ia menulis tentang penderitaan sementara yang datang dalam kehidupan kita yang dapat berguna bagi kita. Kita bersukacita dalam penderitaan, bukan karena penderitaan itu sendiri, tetapi kemuliaan yang akan kita peroleh yang adalah untuk selamanya. Masa-masa yang sulit memberi kita penderitaan dan sakit yang tidak dapat memberi kita perasaan damai sejahtera. Rasul Petrus ingin kita tetap, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (I Petrus 1 : 6-7). Rasul Petrus ingin kita melihat ke masa yang akan datang yang menjanjikan sukacita yang kekal dan menolong kita mengerti akan penderitaan yang kita alami untuk sementara ini. (DBR)

TUKANG LOGAM

Ada pepatah yang berbunyi, “Sejumput bulu domba menjadi wol, biji logam nan berat menjadi pesawat terbang.”. Ini adalah pepatah bagi orang yang mau berjuang untuk meraih sukses. Pepatah ini sekaligus menegaskan bahwa logam merupakan benda yang sangat berharga. Oleh sebab itu, penemuan logam merupakan hal yang sangat penting. Teknologi pengolahan dianggap sebagai kunci dasar bagi pengembangan teknologi modern, teknik dan manufaktur. Diperkirakan emas dan perak merupakan logam pertama yang digunakan di dunia kuno. Sebagaimana pemakaiannya pada zaman sekarang, zaman dulupun emas dan perak digunakan untuk perhiasan. Di samping itu juga dibuat gelas, mangkuk atau piring. Terobosan besar pertama datang ketika orang menemukan bahwa campuran dua logam yaitu tembaga dan timah menghasilkan logam yang lebih keras. Logam bentukan tersebut adalah perunggu. Perunggu menjadi bahan dasar perkakas rumah tangga dan juga senjata. Kekuatan dan ketajamannya jauh melebihi perkakas dan senjata yang dibuat dari batu yang sudah ada sebelumnya. Ini adalah era baru di dalam teknologi yang disebut dengan zaman perunggu. Zaman perunggu di Alkitab dimulai pada zaman Abraham. Setelah itu orang menemukan besi dan era itu disebut dengan zaman besi. Besi merupakan logam yang lebih keras dan lebih baik untuk dibuat senjata. Bangsa-bangsa yang lebh dulu mengenal besi memiliki keuntungan lebih besar di dalam peperangan. Filistin adalah salah satunya. Orang Israel pun pergi kepada orang Filistin untuk mendapatkan senjata yang terbuat dari besi. Sejak zaman Salomo, mereka mengerjakan sendiri perkakas dan senjata dari besi. Di dunia kuno, seorang tukang logam biasanya mempunyai bengkel kecil untuk melayani daerahnya sendiri. Mereka membeli logam yang dibutuhkan dalam bentuk bongkahan atau batangan dari pedagang keliling. Lalu seorang ahli akan melebur logam tersebut dalam tungku perapian. Setelah itu, leburan logam dimasukkan ke dalam cetakan tanah liat atau cetakan batu. Setelah dingin, seorang yang lain akan mengambil cetakan itu dan menggosok dengan batu sampai halus. Untuk membuat tajam, khususnya yang dari besi, cetakan dibakar lagi sampai membara, kemudian ditempa sampai mempunyai ketajaman yang diinginkan. Proses pengerjaan logam ini mengingatkan kita pada pembentukan orang percaya menjadi umat Tuhan yang siap pakai dan menjadi peralatan yang mulia. Api penderitaan seringkali digunakan untuk membuat orang percaya siap dibentuk sesuai kehendak Tuhan. gesekan-gesekan dengan orang lain dipakai untuk menghilangkan karakter-karakter buruk. Bahkan tekanan-tekanan, baik yang datang dari orang lain atau dari situasi akan membuat orang percaya semakin tajam di dalam wawasan, iman dan kerohanian. Dengan demikian, ia siap dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan memperluas kerajaan-Nya.

Doa: sekarang aku tahu mengapa kadang-kadang aku harus menderita. Bapa, kuatkan aku untuk menerima proses yang menyakitkan itu. Dalam nama Yesus aku mohon. Amin. (DBR)



DENGAN IMAN BUKAN DENGAN
PERASAAN.
Roma 1 : 16-17
Mengapa seseorang dapat bertobat secara radikal (atau tampaknya) dan begitu bergairah tentang iman baru mereka tapi kemudian tiba-tiba menyerah begitu saja? Mereka tampaknya memiliki pengalaman pertobatan yang paling menakjubkan, tapi tiba-tiba, mereka berhenti dan pergi. Bagaimana itu bisa terjadi? Saya pikir orang yang seperti itu sebenarnya tidak pernah benar-benar bertobat dan diselamatkan. Ini bukan tentang emosi sesaat, tetapi adalah tentang ujian waktu. Jika seseorang adalah Kristen sejati, dia akan terus bertahan -- meskipun tidak sempurna dan disertai banyak kesalahan. Seorang Kristen sejati tidak mungkin menjadi tersesat dan tidak pernah kembali. Tetapi jika seseorang adalah benar-benar orang yang percaya, dia selalu akan kembali. Jika mereka menyimpang dan tidak pernah kembali, berarti mereka tidak pernah benar-benar menjadi orang percaya yang sesungguhnya. Seperti dikatakan dalam I Yohanes 2 : 19, "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." Mungkin mereka membangun iman mereka pada pengalaman emosional, dan memang bisa ada pengalaman emosional dalam pertobatan, meskipun tidak selalu. Tetapi Anda tidak dapat membangun hidup Anda pada landasan emosi, karena emosi datang dan pergi. Seseorang yang mengharapkan bahwa kehidupan Kristen selalu dipenuhi oleh pengalaman emosional rohani setiap hari akan merasa kecewa ketika mereka bangun pagi dan tidak merasakan apa-apa. Itulah saatnya untuk mulai bertumbuh dan berjalan dengan iman, bukan dengan perasaan. Roma 1 : 17 mengatakan, "Orang benar akan hidup oleh iman." Namun beberapa orang membangun hubungan mereka dengan Tuhan atas dasar pengalaman emosional, dan ketika emosi tidak ada, mereka menyerah. Mereka membangun hidup mereka di atas dasar yang salah. (Giant)

RENUNGAN HARIAN

PEMENANG DALAM KRISTUS
 Filipi 3 : Ib-16

Bacaan hari ini mengajar kita bagaimana menjadi seorang pemenang. Bukan untuk menilai siapa yang paling unggul, tetapi bagaimana kita mengalami suatu hidup yang berkemenangan. Setiap hari kita dihadapkan dengan pergumulan hidup yang berat dan seringkali kita salah dalam melangkah dan membuat keputusan, sehingga kita malah tenggeiam dalam masalah itu dan menyerah kalah. Pada ayat 13-14, Tuhan kembali mengingatkan kita untuk memiliki tujuan hidup yang benar dan fokus dengan tidak mengingat-ingat masa lalu. Jadi dalam menjalani hidup di dunia ini kita harus memiliki tujuan dan arah yang jelas dan pasti. Seorang olahragawan yang bertanding, pasti ia fokus pada tujuannya yaitu meraih medali kemenangan. Begitu pula dengan kehidupan kerohanian kita; tidak ada istilah berpuas diri, melainkan harus terus mengejar "mahkota kehidupan" yang disediakan Tuhan itu. Semakin hari kita harus semakin bertumbuh dan bergerak maju, seperti yang dikatakan dalam ayat 12. Ayat tersebut adalah ungkapan ketidakpuasan Paulus dalam perkara-perkara rohani, sehingga ia terus berusaha untuk mengejamya. Karena Paulus sadar bahwa keselamatan yang ia terima dari Tuhan itu sangat mahaI, yaitu melalui pengorbanan Yesus sampai mati di atas kayu salib. Demikian juga kita, harus berusaha mati menuju kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Teruslah berjuang dalam iman untuk memperoleh kemenangan dalam Kristus. (DBR)

PIKIRKANLAH TERLEBIH DAHULU

Kisah Para Rasul 19 : 36b

Berkomitmen untuk melakukan sesuatu tanpa bertanya pada Tuhan tentang hal tersebut dan tanpa menantikan Dia berbicara kepada kita adalah tidak bijaksana. Juga tidak bijaksana untuk melompat pada banyak hal tanpa berpikir terlebih dahulu tentang apa yang harus kita siapkan untuk dilakukan. Kita sering mewajibkan diri untuk melakukan terlalu banyak hal dan akhirnya kita menjadi letih dan kelelahan. Tuhan jelas menguatkan kita melalui Roh-Nya, tetapi Dia tidak memperkuat kita untuk melakukan hal-hal yang berada di luar kehendak-Nya bagi kita. Dia tidak akan menguatkan kita untuk menjadi bodoh! Setelah kita berkomitmen untuk melakukan sesuatu, Tuhan mengharapkan kita untuk menepati janji kita dan menjadi orang yang memiliki integritas, sehingga nasihat-Nya kepada kita dalam ayat untuk hari ini adalah: "berpikir sebelum kita bertindak." Dalam pikiran kita, kita harus bertanya kepada Tuhan apa yang Dia pikirkan tentang hal yang ada dalam pertimbangan kita. Hal ini tentunya adalah pelajaran yang harus saya pelajari. Saya dulu sering mengijinkan antusiasme untuk menguasai diri saya sehingga saya berkata 'ya' untuk banyak hal tanpa meminta nasihat Tuhan dan akhirnya mengeluh tentang jadwal saya yang terlalu padat. Allah mengajarkan pada saya bahwa jika saya telah mencari-Nya terlebih dahulu dan mengikuti bimbingan-Nya, saya bisa menghindari frustrasi dan stres. Saya yakin Anda memiliki banyak kesempatan untuk terlibat dalam hal-hal yang akan Anda nikmati atau Anda anggap penting. Saya hanya mendorong Anda hari ini untuk tidak melakukan apa pun tanpa memberikan pemikiran serius dan tanpa mencari petunjuk Allah terlebih dahulu, apakah Dia ingin Anda melakukan hal-hal itu atau tidak. Firman Allah untuk Anda hari ini: Berpikirlah sebelum Anda berbicara dan bertindak! (Giant)


MERENUNGKAN FIRMAN
 Yosua 1 : 8

Bacaan hari ini memberitahu kita suatu rahasia kunci sukses dalam hidup yang sekarang ini banyak diadopsi oleh pembicara-pembicara motivational. Firman Tuhan berkata bila kita mau berhasil dalam hidup, kita perlu merenungkan firman siang dan malam. Bila Anda perhatikan berbagai seminar tentang kesuksesan, pembicara motivational banyak yang menggunakan prinsip Alkitab dalam ceramahnya. Kita sudah mendapatkan semua kunci sukses hidup dalam Alkitab kita. Yang perlu kita lakukan seperti kata firman hari ini ialah merenungkannya siang dan malam. Apa arti merenungkan firman? Artinya kita membaca firman dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Contoh, bila Anda sedang dizolimi orang, bacalah tentang Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya. Seperti apa yang dilakukan Yusuf, demikianlah juga yang perlu kita lakukan. Apa yang Yusuf lakukan? Dia tetap berpegang pada janji Tuhan apapun yang terjadi dan dia mengampuni saudara-saudaranya. Janji Tuhan ya dan amin. Kalau kita tekun merenungkan firman Tuhan, firman itu jadi bagian hidup kita dan pasti kita akan sukses menurut Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. (cubs)

BISA KARENA BIASA
I Petrus 4 : 10

Ronny untuk pertama kalinya mendapat kesempatan menyampaikan renungan singkat dalam pertemuan ibadah. Dia menyajikan kisah Yesus memberi makan

5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan. Karena grogi, dia salah ucap, “Saudaraku, Yesus sanggup mengenyangkan 5 orang dengan 5000 roti dan 2 ikan.” Kontan semua anggota ibadah geeerrr ketawa. Dengan muka merah menahan malu dia tetap melanjutkan pembahasan.

Minggu depannya dia mendapat tugas lagi untuk menyampaikan renungan di kelompok yang sama. Maka dia gunakan kesempatan itu untuk mengoreksi khotbahnya minggu lalu. “Seperti yang telah saya sampaikan, Yesus berkuasa memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan,” ujarnya. Tiba-tiba seorang temannya tertawa, mungkin karena ingat Ronny salah ucap minggu lalu. Merasa ditertawakan, Ronny dengan jengkel bertanya padanya, “Apa kamu juga bisa melakukan hal itu?” Kaget mendapat pertanyaan mendadak, rekannya menjawab, “Bisa, karena sisa roti minggu lalu masih banyak!” Sejak itu Ronny tidak mau lagi menyampaikan renungan karena grogi. Untunglah teman-temannya terus mendorong dia untuk mengembangkan talentanya. Kini dia menjadi seorang pengkhotbah yang sering diundang ke berbagai gereja untuk menyampaikan firman Tuhan yang memberkati jemaat.

Karunia itu tidak boleh disimpan namun harus digunakan untuk memberkati sesama. Untuk itu kita perlu mengembangkan karunia yang sudah Tuhan percayakan. Caranya dengan banyak berlatih. Salah-salah di awal tidak jadi masalah, karena lambat laun kita akan lebih terbiasa dan mahir. Karena itu mari kita kembangkan karunia kita untuk kemuliaan Tuhan. [GKG]

TUHAN SELALU MENYERTAI KITA

Ibrani 13 : 1-16

Dalam kita beribadah, meskipun kita tekun tetapi sekali waktu kita bisa juga lemah dan putus asa. Dalam keadaan seperti ini merupakan kesempatan Iblis untuk menebar tipuan dengan memberikan perasaan bahwa tidak ada seorangpun yang mau memperhatikan kita dan kita merasa bahwa kita sedang sendirian. Jika bisikan semacam ini terngiang di telinga kita, maka kita harus segera sadar dan dengan tegas kita tolak bisikan Iblis ini dengan mengatakan firman Tuhan yaitu ayat tersebut di atas. Dan ayat 6 merupakan pegangan kita menghadapi persoalan yang menghadang perjalanan hidup kita. Oleh sebab itu pikiran kita jangan hanya dipusatkan pada masalah, persoalan, kesusahan dan tantangan yang kita sedang alami, karena hal itu dapat menyebabkan kita tidak bisa memusatkan iman kita pada Tuhan Yesus dan firman-Nya, yang pada akhirnya kuasa firman-Nya tidak bisa bekerja dalam hidup kita sehingga kita dapat dikalahkan oleh Iblis yang menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan jauh dari kita. Harus diingat bahwa kuasa dan kasih-Nya tidak pernah berubah, ini tercantum dalam

ayat 8. Tuhan selalu mau menyertai kita. Tinggal kitalah yang harus mau menyerahkan segala persoalan kepada-Nya dengan tidak ada keraguan sedikitpun akan penyertaan-Nya. Yakinlah bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai kita dalam setiap persoalan yang kita hadapi, dan la selalu siap untuk menolong kita. (DBR)

PERTAJAM KARUNIA IMAN!

I Korintus 12 : 9b, 13b

Beberapa hari yang lalu, teman saya meminta waktu beberapa menit sebelum saya bekerja. Dalam pertemuan yang singkat ini teman saya menanyakan tentang keraguannya selama menjadi orang Kristen. Singkat cerita, rekan saya belum yakin bahwa dirinya akan memperoleh keselamatan kelak bila maut menjemputnya. Kesempatan ini tentunya tidak saya sia-siakan. Dengan bahasa yang sederhana saya mencoba menjelaskan tentang keselamatan menurut sudut pandang iman Kristen. Di akhir percakapan, rekan saya mulai membuka hati untuk mengenal siapa Yesus dan minta didoakan bahkan meminta waktu di lain kesempatan untuk membahas lebih jauh tentang iman dan keselamatan dalam ajaran kekristenan.

Kisah nyata ini bisa saja terjadi di lingkungan sekitar kita. Tidak menutup kemungkinan masih ada orang yang meragukan keselamatan yang telah Tuhan Yesus janjikan kepada mereka yang telah percaya. Kenyataan ini tidak perlu terjadi bila setiap orang memiliki karunia iman. Iman bahwa di dalam Yesus ada kehidupan kekal atau diselamatkan (baca Yohanes 3 : 16).

Untuk itu, penting bagi kita untuk mempertajam karunia iman yang telah Tuhan berikan. Karunia iman diberikan kepada semua umat pilihan-Nya yaitu mereka yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Anda dan saya adalah orang yang telah dipilih sebagai umat kepunyaan-Nya. Tugas kita adalah mewartakan kabar keselamatan kepada semua orang sehingga mereka mendapatkan kasih karunia. [Int]

BERSANDAR PADA-NYA
 Kolose 1 : 4

Tuhan ingin kita bersandar sepenuhnya pada Dia dan mendengar serta menaati suara-Nya di atas semua hal yang lain, ini adalah inti dari iman yang sebenarnya. Saya suka definisi iman yang diberikan dalam ayat yang kita baca hari ini dan kenyataan bahwa kita menyandarkan segala sesuatu yang ada pada diri kita pada Tuhan. Kita dapat bersandar pada Tuhan untuk menjaga kita dalam kehendak-Nya. Saya senang, karena mencoba untuk tinggal dalam kehendak Tuhan melalui kekuatan kita sendiri adalah hal yang terlalu sulit! Saya tidak tahu satu orangpun yang bisa dengan jujur mengatakan bahwa dia tahu 100 persen dengan pasti apa yang harus dilakukan setiap hari. Kita bisa melakukan segala sesuatu yang kita tahu harus dilakukan untuk membuat keputusan yang tepat. Bagaimana kita bisa tahu apakah kita melakukan hal yang benar? Kita tidak bisa. Kita harus mempercayai Tuhan untuk menjaga kita dalam kehendak-Nya, meluruskan jalur apapun yang bengkok di depan kita, terus menjaga kita di jalan sempit yang mengarah pada kehidupan, dan menjaga kita tetap jauh dari jalan yang luas yang menuju kepada kebinasaan (lihat Matius 7 : 13). Kita perlu berdoa, "Tuhan, hanya kehendak-Mu yang terjadi di dalam hidup saya.". Saya tahu beberapa hal tentang kehendak Allah bagi hidup saya, tapi saya tidak tahu segalanya, jadi saya harus belajar untuk tinggal dalam damai dengan bersandar pada Tuhan. Dan saya harus belajar untuk memberikan diri kepada-Nya dan berdoa agar kehendak-nya dilakukan dalam dan melalui saya. Kadang-kadang kita berpikir hanya orang lemah yang bersandar tetapi saya telah belajar bahwa bersandar adalah hal yang baik jika kita bersandar pada Tuhan. Firman Allah untuk Anda hari ini: Bersandar pada Tuhan sepenuhnya hari ini. (Giant)

ADA WAKTUNYA
 Pengkhotbah 3 : 1-11

Ada orang-orang yang punya prinsip untuk tidak mengekspresikan emosinya, terutama emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa dan sebagainya. Mereka mengajarkan bahwa bila seseorang mengekspresikan emosi tersebut berarti dia tidak beriman atau tidak percaya kepada Tuhan. Mereka mengharuskan untuk selalu beremosi positif seperti senang, bahagia, tersenyum dan sebagainya. Bahkan ada yang mengajarkan tidak boleh berduka kalau orang yang dikasihi meninggal dunia. Kalau kita lihat bacaan hari ini, ternyata itu bukan prinsip Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya (ayat 1). Jadi bila saatnya berduka, berdukalah, bila saatnya bergembira, bergembiralah, karena segala sesuatu ada waktunya. Firman Tuhan di bagian lain bahkan menganjurkan kita untuk sepenanggungan dengan saudara seiman kita. Bila mereka berduka, firman juga menganjurkan kita untuk berduka bersama mereka. Jadi tidak salah bila kita merasa sakit hati, terluka, berduka, marah, karena itu dari Tuhan. Yang salah ialah bila kita menyimpan emosi negatif itu sampai jangka waktu yang lama. Tuhan berfirman untuk segala sesuatu ada waktunya, termasuk emosi negatif. Tuhan tidak berfirman bahwa kita boleh menyimpan emosi negatif selamanya. (cubs)


BERBELAS KASIHLAH
Amsal 19 : 1-29

Pada masa sekarang ini kehidupan sangat sukar, yang mana kita melihat banyak orang yang hidupnya susah dan kekurangan. Bersediakah kita mengulurkan tangan membantu mereka? Terus terang, hanya orang-orang yang memiliki kasih Kristus dalam hatinya yang pasti punya beias kasih kepada mereka yang susah. Memang kita juga melihat ada orang yang memberi, tetapi tidak berdasarkan kasih melainkan hanya merupakan kewajiban dan untuk dilihat orang saja. Padahal, jika kita membantu dengan terpaksa atau tanpa kasih dan hanya supaya dilihat orang sebagai orang yang dermawan, sama sekali tidak ada artinya. Memang bagi yang telah mendapat bantuan dari orang macam begini sangat terbantu, tetapi sebenarnya buat orang itu sendiri tidak ada gunanya. Hal ini tepat benar seperti yang Rasul Paulus katakan, “Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." (I Korintus 13 : 3). Jelas sekali, motivasi kita dalam memberi adalah kasih. Jika motivasinya lain, jangan berharap Tuhan akan berkenan. Ingat, Tuhan tidak mau berhutang pada siapapun juga, seperti pada ayat tersebut di atas. Jadi Tuhan akan membayar kembali apa yang telah kita keluarkan bagi orang yang kesusahan, bahkan berlimpah lebih dari pada yang telah kita berikan. Namun demikian, dalam membantu kita juga perlu memiliki hikmat. Agar bantuan kita tidak membuat orang tergantung atau bersandar pada orang lain, padahal sesungguhnya orang ini masih mampu bekerja. Selain memberi bantuan sebaiknya kita juga mengajarkan mereka tentang kebenaran firman Tuhan, agar merekapun punya kesadaran sendiri untuk memperbaiki hidupnya dan tidak hanya bergantung kepada orang lain. Beias kasih kita seharusnya berdasarkan pada kasih Kristus, sehingga dapat memanusiakan manusia. (DBR)


PERCAYA SAJA
 Amsal 3 : 5

Alkitab mengatakan bahwa Anda harus mempercayai Tuhan dengan segenap hati Anda dan tidak bersandar pada pemahaman Anda sendiri. Hal ini tidak selalu merupakan hal yang termudah untuk dilakukan. Kadang-kadang, tampaknya begitu alami untuk mencoba mencari tahu sendiri tentang semuanya dan menjadi begitu sulit hanya untuk melepaskan dan mempercayai Allah. Kepercayaan dimulai dengan pilihan. Anda harus berkomitmen sepenuh hati Anda untuk mempercayai, kemudian pikiran dan emosi Anda akan mengikuti. Ketika Anda masih kecil, apakah Anda pernah bermain sebuah permainan di mana seseorang berdiri di belakang Anda dan Anda diharapkan untuk menjatuhkan diri ke tangan mereka? Pertama kali saya memainkan permainan itu dengan kakak saya, sangat sulit bagi saya untuk melakukannya, ada suatu kekhawatiran bagaimana jika kakak saya tidak menangkap saya ketika saya jatuh. Lalu kakak saya mengatakan, "Sudah, jatuhkan saja badanmu, aku akan menangkapmu!". Tapi saya masih enggan untuk melakukannya. Akhirnya, saya memutuskan dalam hati saya untuk percaya saja dan membiarkan diri saya jatuh ke belakang dan tentu saja, kakak saya langsung menangkap saya ketika saya jatuh. Setelah dia menangkap saya untuk pertama kalinya, saya tidak punya masalah untuk melakukannya lagi karena kakak saya sudah membuktikan dirinya kepada saya dan saya percaya padanya. Itulah yang harus Anda lakukan dalam hubungan Anda dengan Tuhan. Mungkin tidak mudah bagi Anda untuk percaya. Mungkin Anda memiliki beberapa kendala saat ini yang tampaknya luar biasa. Mungkin Anda sudah mencoba untuk percaya, tapi akhirnya justru Anda mengambil langkah mundur dan bersandar pada pemahaman Anda sendiri. Hari ini, saya ingin mendorong Anda untuk menyerahkan kekhawatiran Anda kepada-Nya. Buanglah segala beban yang mencoba untuk menguasai Anda dan biarkan diri Anda jatuh ke tangan Allah Yang Mahakuasa. Dia adalah Sahabat yang selalu ada untuk Anda, lebih dekat dari saudara. Dia tidak pernah meninggalkan Anda dan tidak pernah mengabaikan Anda. Dia mengasihi Anda dengan kasih yang kekal, dan Anda dapat mempercayai-Nya hari ini di setiap bidang kehidupan Anda. (Giant)

DI DALAM TUHAN ADA KEMENANGAN

Roma 8 : 31-39

Hidup orang-orang yang percaya kepada Tuhan senantiasa dihadapkan pada dua hal yang seolah-olah berlawanan satu dengan yang lain. Di satu sisi kita memperoleh janji dari Tuhan yaitu berkat, pemeliharaan, kelepasan dan kemenangan, sementara di sisi lain kita menghadapi realita hidup yang menakutkan, mengkhawatirkan, kesulitan demi kesulitan datang silih berganti, yang semuanya dapat membuat kita goyah dan bimbang. Lalu timbul pertanyaan, kapan janji Tuhan itu dinyatakan di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya sebagaimana firman Tuhan di atas? Harus diingat bahwa Tuhan sekali-kali tidak pernah meninggalkan kita dan membiarkan kita dalam menghadapi tantangan hidup ini, karena janji-Nya adalah "ya dan "amin". Karena itu kunci utama untuk memperoleh berkat Tuhan adalah kita harus taat terhadap segala firman-Nya. Taat berarti hidup dalam pertobatan yang sungguh-sungguh. Setiap orang yang mau hidup berkemenangan dalam Tuhan harus mengalami pertobatan dan perjumpaan dengan Yesus. Dalam

I Korintus 3 : 9 dikatakan bahwa kita adalah kawan sekerja Allah. Dengan demikian kita harus melibatkan Allah dalam seluruh aspek kehidupan kita; baik itu dalam usaha, sekolah, pelayanan, keluarga dan lain-lain. Jangan pernah mundur dalam keadaan sesulit apapun. Beranilah maju untuk menghadapi semuanya, karena Tuhan pasti turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kemenangan bagi anak-anak-Nya yang selalu berharap pada-Nya. (DBR)

PERSEMBAHAN SYUKUR
Mazmur 50 :1-23

Iblis sangat tidak senang apabila kita mempersembahkan syukur kepada Tuhan dan pujian bagi Dia, sebab Iblis tahu benar bahwa doa yang dipanjatkan banyak orang merupakan suatu pergumuian yang sudah sering dilakukan, tetapi ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan yang dinaikkan oleh anak-anak Tuhan dalam doa-doa mereka adalah suatu kemenangan besar atas pergumulannya. Oleh karena itu, setiap mendengar pujian dan ucapan syukur yang kita naikkan kepada Tuhan, Iblis tidak tahan dan akan lari. Pujian dan ucapan syukur yang dinaikkan dari dasar hati sebagai korban syukur akan menjadi seperti dupa yang harum bagi Tuhan. Daud mengerti benar apa yang harus diperbuatnya untuk membalas kasih dan kemurahan Tuhan di sepanjang hidupnya, sehingga ia berkata, "Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu! Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah." (Mazmur 51 : 17-19). Itulah yang dinamakan korban syukur, karena dilakukan pada saat yang tidak menyenangkan, misalnya dalam masalah atau dalam keadaan sakit, dan itu sangat berat untuk dilakukan, bagaikan suatu korban dari orang yang mengalaminya. Dalam keadaan apapun, biariah kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan. (DBR)

APA YANG TUHAN TAHU TENTANG ANDA?

Mazmur 56 : 9

Para ilmuwan menyatakan bahwa kita tidak akan pernah melupakan apapun. Dikatakan demikian karena diperkirakan bahwa dalam seumur hidup, otak manusia dapat menyimpan satu juta miliar bit informasi. Mungkin sulit untuk mempercayai hal itu, karena sepertinya kita melupakan banyak hal. Namun ada saat-saat di mana hal-hal tertentu terjadi dan memicu kembali kenangan yang telah bertahun-tahun lalu terjadi. Herannya, kita dapat mengingat hal tersebut dengan begitu jelasnya. Allah mengingat semuanya -- setiap saat. Tidak pernah ada kekosongan dalam memori-Nya. Dia tidak pernah melupakan seorangpun. Allah adalah Maha Tahu, yang berarti Dia tahu segalanya. Pengetahuan Allah adalah kekal seperti Dia. Apa yang Tuhan ketahui, Yesus sudah tahu dan selalu akan tahu. Tuhan tidak belajar hal baru; Dia sudah mengetahui semuanya sejak awal mulanya. Kita belajar hal-hal baru, tetapi Tuhan tidak demikian. Alkitab mengatakan bahwa Allah tahu tentang setiap burung kecil yang jatuh ke tanah. Dan tidak hanya itu, Dia tahu tentang Anda. Yesus berkata, "Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya." (Matius 10 : 30). Allah yang menciptakan alam semesta ini memperhatikan Anda. Apa yang mengganggu Anda? Apa kekhawatiran Anda? Apa yang membuat Anda berduka? Apa yang menyebabkan Anda menangis? Hal ini menjadi perhatian Allah. Jadi apa pun yang Anda hadapi sekarang, Dia tahu tentang itu. Dia peduli tentang hal itu. Dia tahu segala dosa yang kita lakukan di dunia saat ini. Allah yang Maha Tahu mengasihi Anda. Dan Dia menyambut Anda ke dalam persekutuan dengan Dia. (Giant)

BERSYUKUR SELALU
 I Tesalonika 5 : 18

Firman Tuhan dalam berbagai kesempatan, baik dalam bacaan hari ini maupun bagian lain menghendaki agar apapun keadaan kita, baik maupun buruk, suka maupun duka, selalu mengucap syukur. Mengucap syukur bukan berarti menyangkali masalah atau kesedihan atau sakit hati yang sedang kita hadapi, atau lari menghindar darinya, tapi mengucap syukur berarti bahwa kita menyadari bahkan masalah berat yang sedang melanda kita saat ini tetap akan mendatangkan kebaikan buat kita. Hal itu dinyatakan dalam Roma 8 : 28 oleh rasul Paulus. Kalau kita percaya kepada Tuhan, setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita berada dalam kendali-Nya. Salah satu contoh dalam Alkitab adalah Ayub. Tidak ada masalah yang dapat terjadi tanpa seijin Allah. Allah kadang-kadang mengijinkan masalah terjadi karena Dia tahu melalui masalah kita dapat belajar banyak hal, melangkah maju dalam proses menuju kedewasaan rohani. Masalah buat umat Tuhan adalah seperti ujian buat anak sekolah. Sebagaimana halnya anak sekolah tidak bisa belajar lebih lanjut, kerohanian kita juga tidak bisa bertumbuh bila tidak ada masalah. Itu sebabnya di tengah masalah kita tetap perlu bersyukur. (cubs)



PERJANJIAN TUHAN DENGAN ABRAHAM

Roma 4:1 - 25

Janji Tuhan kepada Abraham (lihat Kejadian 12) akan berlaku juga bagi kita yang adalah keturunan Abraham, karena hubungan Tuhan dengan Abraham merupakan hubungan kita dengan Tuhan sebagai Bapa kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia, apapun yang telah dijanjikan-Nya pasti akan ditepati; hal ini tertulis dalam Mazmur 105 : 8-9: "la ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.". Agar janji berkat Tuhan itu dapat turun ke atas kita, kita harus taat kepada Tuhan. Sebab walaupun Tuhan telah mengikat perjanjian dengan Abraham, namun Abraham harus terlebih dahulu mengalami ujian ketaatan (lihat Kejadian 22 : 1-13) dan barulah berkat itu diturunkan atas dia. Kalau Abraham saja harus mengalami ujian ketaatan, apakah kita sebagai keturunan Abraham secara rohani tidak perlu diuji ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan? Karena Abraham telah lulus dari ujian ketaatan tersebut, maka haruslah kita juga semakin teguh dan taat kepada Tuhan agar Tuhan melimpahkan janji berkat-Nya kepada kita. (DBR)


MENJADI ORANG YANG MURAH HATI
Lukas 6 : 38

Bukanlah hal yang aneh jika kita seringkali mendengar ayat di atas dikaitkan dengan pengorbanan materi berupa uang untuk pekerjaan Tuhan. Sementara banyak orang memahami ayat ini dengan prinsip mengenai uang, padahal sebenarnya Yesus tidak berbicara mengenai uang persembahan ketika Ia membuat pernyataan ini. Agar mendapat pengertian sepenuhnya mengenai ayat ini, Anda perlu membaca ayat 35-37. "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.". Yesus ingin menekankan kepada kita kebenaran ini: Jika Anda memberikan pengampunan, dan Anda juga memberikan cinta, dan Anda memberikan rahmat, maka semua itu akan kembali kepada Anda dalam segala perkara yang baik dengan ukuran yang sama. Yesus ingin kita memahami bahwa apa yang Anda berikan akan datang kembali kepada Anda dengan ukuran yang sama. Coba pikirkan bagaimana jika Anda menghakimi dan mengutuk orang lain, apa yang akan kita terima sebagai balasannya? Biarlah kita menjadi orang yang murah hati, yang mau memberikan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita. (Giant)

KASIH ALLAH II
Korintus 9 : 6-14

Kita tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kasih; seperti itulah la adanya, maksudnya adalah bahwa sifat ke-ilahian-Nya dan kasih-Nya tidak tergantung kepada perbuatan kita. Kasih yang Tuhan berikan kepada kita karena memang sifat Tuhan adalah kasih dan mau memberi, tertulis pada ayat 9. Jadi, kasih yang ditunjukkan Tuhan itu bersifat aktif, bukan pasif. Kemurahan yang kita terima, baik itu berkat materi maupun rohani menunjukkan gerakan dari kasih karunia-Nya. Sebagai anak-anak yang beroleh kasih karunia dari Tuhan, Sudah seharusnya hidup kita mencerminkan kasih Tuhan itu, yaitu senantiasa aktif dalam berbuat baik. Karena sifat Tuhan itu pemberi, maka sifat yang demikian juga harus ada di dalam kehidupan kita. Ayat 6 menyatakan bahwa berkat Tuhan akan banyak kita terima bila kitapun mau membagi berkat banyak juga bagi orang lain yang membutuhkan. Bagaimana dengan orang yang berkekurangan tetapi rindu untuk membagi berkat bagi sesama? Hal itupun dapat dilakukan. Berkat tidak hanya berupa materi, tetapi dapat berupa perhatian (simpati dan empati) dan doa. Bagi orang miskin yang telah menerima Tuhan dan kasih-Nya dalam kehidupannya tidak hanya menjadi objek belas kasihan orang lain tetapi iapun dapat berperan serta dalam mengasihi sesama. Tuhan telah lebih dahulu mengasihi kita, karena itu marilah kitapun mengasihi sesama dengan aktif. "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20 : 35). (DBR)

YANG PALING............!!!
Yeremia 17 : 7

yang PALING penting dalam hidup = TUHAN

yang PALING sia-sia dilakukan = CEMAS

kebahagiaan yang PALING besar = MEMBERI

pekerjaan yang PALING memuaskan = MEMBANTU ORANG LAIN

sifat kepribadian yang PALING jelek = MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI

Spesies yang PALING langka = PEMIMPIN YANG PUNYA DEDIKASI

Suntikan yang PALING hebat = DORONGAN YANG MEMBESARKAN HATI

masalah yang PALING besar diatasi = RASA TAKUT

pil tidur yang PALING efektif = KEDAMAIAN PIKIRAN

penyakit kegagalan yang PALING melumpuhkan = CARI ALASAN

kekuatan yang PALING besar dalam hidup = "CINTA"

komputer yang PALING istimewa di dunia = OTAK MANUSIA

senjata yang PALING mematikan = LIDAH

dua kata yang PALING kuat = SAYA BISA

aset yang PALING besar = KEPERCAYAAN

emosi yang PALING tak berharga = MENGASIHANI DIRI SENDIRI

harta yang PALING berharga = INTEGRITAS

harta yang PALING wajib dimiliki = HARAPAN

sesuatu yang PALING cantik = SENYUMAN

saluran komunikasi yang PALING hebat = DOA (IR)



ATUR PIKIRANMU
Filipi 4 : 8

Sebagai umat percaya, kita perlu mengatur pikiran kita. Itu yang dikehendaki Tuhan, baik seperti yang tercantum dalam bacaan hari ini, maupun seperti yang terdapat dalam Roma 12 : 2-3, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.”, dan Ayub 3 : 25, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.”. Bila kita membiarkan kekuatiran dan kecemasan menguasai pikiran kita, maka itu yang akan terjadi. Kita bisa mengatur pikiran kita dengan menyimpan atau membuang pikiran yang datang ke otak kita. Buang pikiran negatif dan buruk, simpan pikiran baik dan positif. Mari gunakan firman Tuhan di atas untuk belajar mengatur pikiran kita supaya pikiran kita menjadi serupa dengan pikiran Kristus (Filipi 2 : 5). (cubs)

TUHAN KITA DAHSYAT
 I Raja-raja 18 : 20-46

Elia mendapat pengalaman yang luar biasa bersama Tuhan ketika kekeringan dan kelaparan melanda negeri. Elia dipelihara Tuhan secara ajaib di tepi sungai Kerit melalui burung gagak. Saat sungai menjadi kering Tuhan memakai janda Sarfat untuk memberkati dia. Sungguh Tuhan yang Elia sembah adalah Tuhan yang dahsyat! Karya Tuhan berlanjut ketika Elia harus berhadapan dengan empat ratus lima puluh nabi Baal di gunung Karmel. Tuhan kembali menunjukkan kedahsyatan-Nya; Elia mampu mengalahkan nabi-nabi Baal itu di hadapan Raja Ahab (ayat 38-40a). Bahkan ketika Elia berkata kepada Raja Ahab bahwa akan turun hujan (meskipun belum kelihatan tanda-tandanya), ia penuh iman dan yakin bahwa hal itu pasti terjadi. Oleh karena itu ia begitu tekun berdoa meminta hujan turun, dan sungguh benar firman Tuhan bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5 : 16b). Setelah tujuh kali Elia berdoa, barulah tampak tanda di langit (ayat 44a). Setelah melihat ada awan kecil, iman dan pengharapan Elia kepada Tuhan semakin kuat; secara manusia tak mungkin awan sekecil telapak tangan dapat menurunkan hujan, tetapi di dalam Tuhan tidak ada perkara yang mustahil. Kuasa Tuhan akan bekerja karena iman yang digantungkan kepada-Nya. Oleh sebab itu seberat apapun masalah kita jangan menyerah dan tetaplah menaruh harapan kepada Tuhan. (DBR)



LANDASAN YANG SALAH
I Korintus 3 : 11

Salah satu alasan orang tidak dapat bertahan dalam iman adalah karena mereka telah membangun iman mereka di atas dasar yang salah. Kadang-kadang kita membangun iman kita pada sebuah gereja. Kita menjadi sangat bergairah tentang gereja kita dan bahkan dapat mengembangkan sikap "gereja saya lebih baik dari gereja yang lain.". Memang ada banyak gereja-gereja besar di dunia. Dan kita semua adalah bagian dari gereja, bukan hanya sebuah denominasi gereja tertentu. Atau kita mungkin memiliki pengajar Alkitab favorit atau mungkin seperti salah satu pendeta yang kita anggap lebih baik dari yang lain. Ini bahkan terjadi dengan orang percaya abad pertama. Rasul Paulus memperingatkan, "Karena jika yang seorang berkata: 'Aku dari golongan Paulus,' dan yang lain berkata: 'Aku dari golongan Apolos,' bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya." (I Korintus 3 : 4-5). Tidak ada yang salah dengan menyukai seorang pendeta tertentu atau menikmati gereja tertentu di mana Anda menjadi bagian dari gereja tersebut, tapi jangan membangun dasar iman Anda pada hal-hal ini. Gereja-gereja akan mengecewakan Anda, karena mereka dijalankan oleh manusia. Dan manusia membuat kesalahan. Kadang-kadang mereka disalahpahami juga. Pendeta akan mengecewakan Anda juga, karena mereka adalah manusia seperti orang lain. Jadi jika Anda membangun landasan Anda di atas gereja tertentu atau pendeta tertentu, Anda bisa jatuh suatu hari, karena orang-orang mungkin akan membuat kesalahan. Menulis kepada jemaat di Korintus, Paulus menekankan, "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." (I Korintus 3 : 11). Ini semua adalah tentang Anda dan Tuhan. Dan ketika Anda berdiri di hadapan-Nya suatu hari, Dia akan ingin tahu apakah yang Anda lakukan dengan Yesus -- bukan bagaimana tentang semua orang yang Anda kenal yang mengaku sebagai seorang Kristen. Jadi jangan membangun dasar Anda pada manusia. Bangun dasar Anda pada Yesus Kristus. (Giant)


TETAP DALAM YESUS
I Yohanes 2 : 28-29

Perjalanan kita bersama Tuhan Yesus akan selalu aman bila kita tetap berada di dekat-Nya dan membiarkan Roh Kudus memimpin kita. Namun seringkali hati kita tergoda oleh Iblis untuk berbuat curang seperti menyontek, mencoba narkoba, mencuri, berjudi ataupun melakukan hubungan seks dengan pasangan bukan istri atau suami. Selama kita membiarkan Roh menguasai kita, kita akan mampu melawan segala godaan itu. Itulah sebabnya, pengakuan iman kita ialah Yesus sebagai Tuhan yang memerintah hidup kita. Iman itu pulalah yang memberikan kita keyakinan akan kelahiran baru kita sebagai anak-anak Allah. Iman kita mampu bertahan, tumbuh dan berkembang bilamana kita tetap berada dalam Yesus dan di dalam firman-Nya (Yohanes 15 : 7). Bagaimanakah kita tahu bahwa kita telah dilahirkan kembali? Rasul Yohanes mengatakan bahwa kita tahu, karena kita "berbuat kebenaran”. Perbuatan yang benar ini mewujudkan diri dalam Roh berupa buah Roh seperti yang disebutkan dalam Galatia 5 : 22-23. Oleh karena itu kita perlu saling mendoakan dan saling mendorong dalam membuktikan diri sebagai manusia baru "yang diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. la mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2 : 10). Dengan demikian kita pun tidak usah malu bilamana Yesus datang kembali ke dunia. (DBR)

EFESUS 6 : 10-18

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu- penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya.

SESUATU YANG DIPEROLEH TANPA BERBUAT APA-APA
 Yesaya 55 : 1-7

Banyak orang tertarik pada bisnis undian (lotere). Jutaan orang sebetulnya membeli sesuatu yang mereka harapkan tetapi belum tentu bisa mendapatkannya. Namanya juga undian. Untung-untunganlah jika dapat. Inilah gambaran manusia yang berharap dapat uang banyak dengan sekali-kali bell undian. Jika ia beruntung, ia berharap akan bisa hidup mewah dan terjamin. Banyak yang berharap tanpa berbuat apa-apa hanya menunggu penarikan lotere saja, sudah bisa dapat uang banyak. Waktu Allah bertanya pada umat-Nya melalui nabi Yesaya, ”Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! ... Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti… Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" (ayat 1»3a). Tuhan justru memberi kita apa yang kita tak dapat beli: pengampunan dan pemberian maaf. DIa merubah hidup kita bila Dia ada di dalam kita (II Korintus 5 : 17). la mengundang kita, "Carilah Tuhan selama la berkenan ditemui;…” (ayat 6). Dengan nama Allah penuh kasih karunia kita dapat menerima sesuatu dari-Nya dengan cuma-cuma. Kasih karunia Allah yang mengagumkan, tidak terhingga, diberikan-Nya pada semua orang yang percaya pada-Nya dengan limpah serta cuma-cuma. (DBR)

MEMBALAS
 Efesus 4 : 25-5 : 1

Jika salah satu kekasih kita dilukai orang lain, pikiran kita adalah untuk membalas. Kita tidak akan dapat balas dengan memuaskan karena tiap-tiap kita membalas dengan cara kita sendiri. Pengampunan adalah salah satu cara untuk menghentikan lingkaran sakit hati yang dilakukan dalam ingatan kita. Dengan pemahaman ini dapat kita mengerti mengapa rasul Paulus menulis: "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (ayat 31-32). Rasul Paulus tahu bahwa roh pengampunan perlu bagi pertumbuhan rohani kita, kita perlu mengampuni atas dasar pengampunan Kristus bagi kita. Pengampunan bukan saja melepaskan, memaafkan atau menghilangkan persoalan, tetapi mengampuni mematahkan lingkaran balas dendam dan menciptakan kemungkinan baru di mana kita dapat melepaskan diri dari masa lalu yang tidak adil. Mengampuni adalah pekerjaan kasih. Untuk mengampuni berarti mengikuti kehendak hati Allah yang penuh dengan kasih. Itu ada¬lah mengikuti gelombang besar dan kuat dari kasih itu. Dengan mengampuni kita membebaskan seorang tawanan dan menemukan bahwa sebenarnya yang ditawan adalah kita sendiri. (DBR)

TUHAN PENOLONGKU
 Ibrani 13 : 5-6

Apa yang ditulis dalam bacaan hari ini sungguh sangat menguatkan orang yang membacanya. Dalam 2 ayat saja terdapat beberapa hal yang harus kita jadikan pegangan dalam menjalani hidup ini. 1) mengucap syukur. Tuhan mau kita mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki. Berambisi baik, tetapi terlalu serakah dan menghalalkan segala cara tidak baik. Kita harus berusaha ya, tetapi sampai meninggalkan keluarga dan kerohanian tidak baik. 2) Allah selalu menyertai. Dalam perjalanan hidup kita pasti akan mengalami badai, akan menghadapi masalah berat. Janji Allah hari ini selalu ya dan amin. Selama kita tidak meninggalkan Tuhan, Dia juga tidak akan sedetikpun meninggalkan kita. 3) Tidak ada yang dapat melawan kita. Selama Tuhan menyertai seperti dikatakan penulis Ibrani, “…dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhanlah penolongku…” (ayat 6a). Memang ketika kita melalui lembah kekelaman, sering kita merasa sendiri, tidak ada harapan, gelap sekeliling kita dan sebagainya. Ingatlah bahkan di tempat gelap sekalipun, Tuhanlah penolong kita, dulu, sekarang sampai selamanya. (cubs)

MATA TUHAN SELALU TERTUJU PADA KITA

Mazmur 33 : 18, 34

Salah satu sukacita yang diperoleh seorang yang percaya pada Yesus adalah tahu bahwa Bapa sorgawi selalu memandang ki¬ta. Janji-Nya dalam bacaan hari inl diarahkan juga pada kita ke manapun kita pergi. Apapun yang kita hadapi, mata Tuhan selalu tertuju pada kita dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (ayat 15). Kita tidak akan pernah di luar pandangan Allah. Betapa indah-Nya bahwa la memandang pada kita dari kediaman-Nya di sorga, selalu beri perlindungan oleh kasih-Nya. Mata-Nya tertuju pada burung pipit dan aku tahu bahwa la menjagaku juga. (DBR)



APA YANG ADA DALAM MULUTMU?
 Mazmur 126

Mulut pemazmur penuh dengan puji-pujian waktu ia menulls Mazmur 126. Tuhan telah berbuat perkara-perkara besar bagi pribadi dan bangsanya. Semua orang di sekelilingnya menyaksikan. Mengingat akan anugerah dan berkat Tuhan ia berkata, "Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai."

(ayat 2a). Kata-kata apa yang kita dapat pakai jika kita menulis tentang ayat 3 berikutnya? Seringkali kelakuan kita adalah seperti ini, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita dan saya tak dapat mengingat perkara-perkara ini... Aku sedang menungga-nunggu, perkara apa lagi yang la akan lakukan… Aku butuh lebih banyak lagi.". Atau apakah kita dapat mengakhiri ayat 3 dengan berkata, "Aku mau memuji dan berterima kasih pada-Nya oleh karena kebaikan-kebaikan-Nya padaku."? Jika kau mengingat berkat-berkat-Nya pada hari ini, ucapkanlah kata-kata yang memuji-muji-Nya. Jika ingatanku dengan firman-Nya menyatu, maka kata-kata yang keluar dari mulutku adalah hanya untuk kemuliaan-Nya saja. Janganlah kata-katamu diam di dalam ingatanmu saja sehingga membuatmu lupa untuk mengucapkannya. Kata-katamulah pujian syukurmu. (DBR)

sURAT SAHABAT
merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman

Senang menerima surat darimu. Terima kasih. Teman, aku terima suratmu dengan sedikit geli karena kau cerita bahwa sekarang kau terpilih menjadi anggota komisi orang-orang lansia di gerejamu. Sebetulnya kau sudah menolak karena itu sesuatu hal yang baru bagimu. Menurutku tentang hal itu teman begini, Tuhan mau kau masuk pelayanan bagian mengurus lansia. Pada hari pertama kau dan kelompok komisi lansia sudah mengalami berbagai macam tingkah laku yang agak membingungkan? Jangan bingung, teman. Setiap orang pasti menjadi tua. Ketika orang menjadi tua, dia pasti berubah, teman. Ada yang menjadi tua dengan penuh rahmat, dihiasi dengan kehormatan. Sebagian lain menjadi suka mengomel dan cepat marah. Sangat penting bagi kita teman untuk tahu ke arah mana kita bertumbuh. Seorang tidak dapat menjadi mudah tersinggung dan pemarah hanya karena menjadi tua. Ketuaan tidak membuat kita terlampau kritis atau suka mencela dan menjadi aneh pikirannya. Bukan karena itu tetapi sepertinya sudah bawaan dari sebelumnya. Rasul Paulus berkata, “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6 : 8). Mereka yang memperhatikan kepentingan sendiri dan berbuat keji akan menuai kesusahan bagi diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, mereka yang mengasihi Allah dan memperhatikan orang lain akan menuai hasil dari benih yang ditabur dalam kasih. Setiap kali kita membuat suatu keputusan berarti kita membuat pilihan, apakah memperhatikan kepentingan diri sendiri atau orang lain. Kita dapat juga memilih mengikuti kehendak Allah setiap hari, mohon kekuatan dari-Nya untuk dapat hidup menurut kehendak-Nya dan hidup untuk orang lain. Jadi teman, ke arah mana aku akan bertumbuh? Bisa ditanya pada diri kita sendiri mulai sekarang. Aku memilih untuk penuh dengan ucapan syukur teman, supaya tidak penuh dengan kepahitan. Benih yang sebelumnya kita tanam menentukan macam buah apa yang akan kita peroleh besok. Belum terlambat untuk cepat-cepat menanam benih yang baik. aku ingin peroleh buah sukacita, teman. Kau juga??

Mari kita berdoa : Bapa sorgawi, tolonglah kami untuk selalu menanam benih-benih yang baik. kami ingin menuai hasil yang baik. Kami mohon pertolongan dari-Mu Yesus. terima kasih. Amin.

Sekian suratku. Aku tunggu berita darimu. Salam untukmu dan sekalian keluarga. Tuhan besertamu.







Salam





Debora



WARREN BUFFET, ORANG TERKAYA DI DUNIA

Akhirnya dominasi Bill Gates memudar juga. Setelah 13 tahun berturut-turut bercokol sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, pendiri raksasa peranti lunak Microsoft itu tergeser juga dari tahtanya. Tahun ini, orang terkaya sejagad adalah Warren Buffet, seorang pebisnis dan investor yang ketajaman pikirannya amat luar biasa sehingga ia diibaratkan sebagai perpaduan antara fisikawan Einstein, seniman Picasso dan raja kaya raya pencipta koin emas Croesus, dalam satu tubuh.

Berikut ini adalah wawancara yang pernah ia lakukan dengan CNBC.

Dalam wawancara tersebut ditemukan beberapa aspek menarik dari hidupnya :

Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda.

Pesan : Anjurkan anak Anda untuk berinvestasi. [ Encourage your children to invest ]

Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada umur 14 tahun dengan uang tabungan yang didapatnya dari hasil mengirimkan surat kabar.

Pesan : Dorong Anak Anda untuk mulai belajar berbisnis. [ Encourage your children to start some kind of business ]

Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu. Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu. Meskipun rumah itu tidak ada pagarnya.

Pesan : Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong Anak Anda berbuat yang sama. [ Don' t buy more than what you 'really need' and encourage your children to do and think the same ]

Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang diri jika hendak bepergian dan ia tidak mempunyai seorang supir ataupun keamanan pribadi.

Pesan : Jadilah apa adanya. [ You are what you are ]

Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan pembuat pesawat jet terbesar di dunia.

Pesan : Berhematlah. [ Always think how you can accomplish things economically ]

Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya, memiliki 63 anak perusahaan.

Ia hanya menuliskan satu pucuk surat setiap tahunnya kepada para CEO dalam perusahaannya, menyampaikan target yang harus diraih untuk tahun itu. Ia tidak pernah mengadakan rapat atau menelpon mereka secara reguler.

Pesan : Tugaskan pekerjaan kepada orang yang tepat. [ Assign the right people to the right jobs ]

Ia hanya memberikan 2 peraturan kepada para CEOnya.

Peraturan nomor satu adalah : Jangan pernah sekalipun menghabiskan uang para pemilik saham.

Peraturan nomor dua : Jangan melupakan peraturan nomor satu.

Pesan : Buat tujuan yang jelas dan yakinkan mereka untuk fokus ke tujuan. [ Set goals and make sure people focus on them ]

Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat kalangan kelas atas.

Waktu luangnya di rumah ia habiskan dengan menonton televisi sambil makan pop corn.

Pesan : Jangan pamer, jadilah diri sendiri dan nikmati apa yang kamu lakukan. [ Don' t try to show off, just be yourself and do what you enjoy doing ]

Bill Gates, orang terkaya di dunia bertemu dengannya untuk pertama kalinya 5 tahun yang lalu.

Bill Gates pikir ia tidak memiliki keperluan yang sangat penting, maka ia mengatur pertemuan itu hanya selama

30 menit. Tetapi ketika ia bertemu dengannya, pertemuan itu berlangsung selama 10 jam dan Bill Gates tertarik untuk belajar banyak dari Warren Buffet.

Warren Buffet tidak pernah membawa handphone dan di meja kerjanya tidak ada komputer.

Berikut ini adalah nasihatnya untuk orang-orang yang masih muda:

Hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri Anda sendiri dan ingat :

- Uang tidak menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang. Hiduplah secara sederhana.

- Jangan lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.

- Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.

- Jangan memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan; Gunakanlah uang untuk membantu mereka yang kekurangan.

- Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup Anda sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya. (IR)