8 Oct 2010

BULAN OKTOBER

JEMAAT PERGAMUS


Wahyu 2 : 12-17:

Kota Pergamon: Ibu-kota kuno daerah Misia, di sebelah utara Efesus, menjadi tempat kediaman para Atalid sampai pada tahun 133 sebelum Masehi. Sejak tahun 129 menjadi ibukota propinsi Romawi Asia. Kota Pergamon menjadi tempat kediaman Prokonsul dan pusat pemujaan Kaisar. Kota Pergamon terkenal dengan altar Zeus dalam akropolis (kini disimpan di Berlin). Kota Pergamon besar dan ramai. Salah satu dari tujuh jemaat yang mendapat ‘penilaian’ Allah lewat Yohanes di pulau Patmos adalah jemaat Pergamus, yaitu orang-orang kota Pergamon. Apa yang dapat kita pelajari dari mereka?

1. Firman Allah datang sebagai pedang bermata dua. Ibrani 4 : 12: “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”. Allah tahu yang sebenarnya, tidak usah berpura-pura, tidak ada yang bisa disembunyikan. Pilih ikut Tuhan, dibongkar semuanya yang ada, seperti masa lalu, segala sakit hati, masa sekarang, pekerjaan, integritas, sampai terjadi buah roh. Galatia 5 : 22-23: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Kalau kita benar-benar berserah, Tuhan akan membuat hal-hal di atas menjadi karakter kita. Tuhan tidak kenal basa basi, Dia juga tidak kenal setengah-setengah. Ikut Tuhan itu pilihan kita, sekali pilih harus konsisten.

2. Jemaat Pergamus telah menunjukkan kesetiaan dan keteguhan iman kepada Tuhan walaupun berada dalam aniaya besar. SETIA dan IMAN. Matius 10 : 16: "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”. Tetapi yang membuktikan bahwa tidak ada yang bisa terluput dari Tuhan adalah walaupun sebagian besar jemaat setia tetapi ada juga penganut Bileam, penyesat, tidak murni. Mereka menjadi batu sandungan buat yang lain. Untuk mereka ini perintah Tuhan lewat Yohanes adalah: bertobat! Tidak ada gunanya disembunyikan, Tuhan tahu.

Matius 18 : 3 berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.“. Bertobat artinya :

a. Balik badan, total meninggalkan kebiasaan lama dan tidak baik, bukan sekedar mengurangi.

b. Berubah, bukan sekedar minta ampun.

Galatia 6 : 7: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”

3. Hadiahnya buat mereka yang terus mempertahankan kesetiaan dan iman sampai akhir adalah : manna yang tersembunyi dan batu putih dengan nama baru. MANNA artinya firman Tuhan, pewahyuan yang murni dan mengenyangkan. Diberitahu rahasia Allah. BATU PUTIH pengakuan Allah atas kebenaran dan kesetiaan.

Anugerah khusus. Mazmur 5 : 13, “Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.“

Itu juga yang akan kita terima bila kita memelihara iman dan kesetiaan kita dalam keadaan apapun yang kita alami, karena Allah tidak pernah berubah, dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. (cubs)

TEGUH KARENA FIRMAN

"Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,

ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia."

(Yohanes 6 : 56)

Banyak orang beranggapan bahwa dirinya dapat hidup sendiri, mengatur keberadaan diri sendiri, dan yang lebih parahnya, bahwa tanpa Allah dia sanggup berjalan sendiri. Allah sepertinya ditempatkan di posisi yang tidak istimewa (dinomor-duakan). Memang walaupun benar keadaan hidupnya selalu berada, akan tetapi di dalam hatinya tidak ada kedamaian, yang ada hanyalah kegelisahan. Kalau hal tersebut terjadi, ini dinamakan kehausan rohani, yang hanya menimbulkan kehampaan dan kekosongan. Kadangkala kita berpikir, semuanya sudah terpenuhi tapi kenapa hingga kini kita selalu merasa khawatir, dan terkadang kita bertanya, "Di manakah persoalannya, hingga di dalam hidup ini tidak ada kedamaian?" Yang menjadi persoalan adalah :

1. Selalu mengesampingkan Allah di dalam hidup ini. Kita mungkin tidak pernah mengandalkan Tuhan sama sekali dalam setiap apa yang kita kerjakan dan apa yang kita rencanakan, sehingga kita merasa jauh dari firman-Nya. Sikap itulah yang menyebabkan kita kadang merasa tidak menemukan kedamaian dan ketenangan di dalam hidup ini, lalu kemudian kita merasa hampa karena kehausan dalam rohani kita (Matius 4 : 4). Jadi hendaklah kita sadar bahwa manusia hidup bukan karena roti saja, tetapi firman yang keluar dari mulut-Nya Allah. Untuk itu hendaknya kita introspeksi diri, agar kita harus selalu mengutamakan Tuhan dari hal-hal yang lain.

2. Tidak minum dan tidak makan makanan rohani (firman Allah). Firman Allah itu yang disebut dengan makanan dan air rohani. Yesus berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.".

(Yohanes 6 : 35). Jadi Yesus sendiri memproklamirkan diri-Nya, bahwa Dia adalah air dan roti kehidupan.

3. Tidak mendisiplin diri kepada hal-hal rohani

(I Timotius 4 : 8). Sama seperti seorang atlet yang mendisiplin diri untuk selalu siap dalam segala perlombaan, demikian halnya buat kita semua apabila kita selalu mempersiapkan kerohanian kita, buahnya pun akan kita petik yaitu iman dan pengharapan akan Yesus tidak akan pernah tergoyahkan sedikitpun. Rasa tenang, kedamaian dapat selalu kita rasakan walaupun mengalami masalah dan pergumulan yang sering menyiksa kita, karena kita selalu melangkah bersama Yesus setiap waktu.

Mungkin kita saat ini khawatir akan hari esok, tapi mulai sekarang selalu andalkan Yesus serta pegang teguh firman-Nya. maka apa yang kita perbuat dan segala apa yang kita rancang untuk masa depan kita pasti dibuat-NYa berhasil karena kita di dalam Dia. Apapun yang terjadi dalam hidup kita hari-hari ini, mari kita tetap teguh karena firman-Nya tinggal di dalam kita. Tuhan Yesus memberkati. (GKG)

HATI YANG BERKENAN

Amsal 21 : 1-31

"Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati." (Amsal 21 : 2).

Memiliki hati yang benar adalah perwujudan dari setiap hidup yang berkenan di hadapan Tuhan, yang secara sederhana berarti kita menjadikan hati Tuhan sebagai milik kita sendiri. Kita memikirkan apa yang Tuhan pikirkan dan melakukan apa yang Tuhan lakukan. Hati kita terfokus pada kehendak dan keinginan Tuhan, maka kehidupan dan pelayanan kita dapat dikenan oleh Tuhan sehingga membawa berkat bagi orang lain.

Bagaimana agar kita memiliki hati yang sesuai dengan hati Tuhan? Kita harus membangun suatu hubungan yang karib dengan Tuhan, sehingga kita dapat belajar untuk memahami hati Tuhan, yang di dalamnya termasuk kehendak-Nya, pikiran-Nya, perasaan-Nya dan jalan-Nya. Tuhan menghendaki agar anak-anak-Nya serupa dengan-Nya, dengan cara memberikan perintah-perintah-Nya supaya kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat serta melakukan apa yang benar di mata Tuhan, karena "Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan Tuhan dari pada korban." (Amsal 21 : 3).

Melakukan perintah Tuhan memang tidak mudah, dibutuhkan kerja keras; kita juga harus memiliki kemauan dan kerinduan untuk melakukan apa yang benar. Mungkin kita harus menderita dan merasakan sakit saat mematuhi perintah-Nya; tetapi jika kita memiliki hati Tuhan di dalam diri kita, maka kita akan menyetujui hal-hal baik yang dikehendaki oleh Tuhan dan membenci hal-hal jahat yang dibenci Tuhan. Dengan demikian kita akan melihat segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan, bukan dari sudut pandang kita. Sekarang kita adalah ciptaan baru di daiam Kristus, maka kita harus mengenakan manusia baru itu dengan terus-menerus memperbaharui hati kita melalui firman Tuhan setiap hari, sehingga kita '....dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan pada Allah dan yang sempurna."

(Roma 12 : 2b). Ku mau sungguh-sungguh berkenan di hadapan-Mu, Tuhan. (DBR)

MELIHAT KEHIDUPAN DARI SUDUT PANDANG TUHAN

Lukas 16 : 10a

Cara Anda memandang kehidupan Anda membentuk kehidupan Anda. Perspektif Anda akan mempengaruhi bagaimana Anda menginvestasikan waktu, menggunakan uang, memanfaatkan talenta, dan menghargai relasi-relasi Anda. Jika ditanya bagaimana Anda menggambarkan kehidupan, citra apa yang akan muncul di benak Anda? Citra yang muncul itulah metafora kehidupan Anda, gambaran tentang kehidupan yang Anda pegang, secara sadar ataupun tidak sadar di dalam benak Anda. Itulah gambaran tentang bagaimana kehidupan berjalan dan apa yang Anda harapkan dari kehidupan itu. Metafora kehidupan yang tak terucap mempengaruhi kehidupan lebih dari yang Anda sadari. Ia menentukan harapan-harapan, nilai-nilai, relasi-relasi, tujuan-tujuan, dan prioritas-prioritas Anda. Jika berpikir kehidupan adalah sebuah pesta, nilai utama Anda dalam kehidupan adalah bersenang-senang. Jika berpikir kehidupan adalah sebuah balapan, Anda akan menghargai kecepatan dan mungkin akan selalu tergesa-gesa. Jika memandang kehidupan sebagai sebuah maraton, Anda akan menghargai ketahanan. Jika melihat kehidupan sebagai sebuah pertempuran atau permainan, memenangkan sesuatu akan menjadi sangat penting bagi Anda.

Bagaimana pandangan Anda tentang kehidupan? Untuk memenuhi tujuan Tuhan, Anda harus membuang hikmat dunia dan menerima serta menggunakan pandangan tentang kehidupan yang sesuai dengan Alkitab. Ada tiga metafora dalam Alkitab yang mengajar Anda tentang kehidupan yang sesuai dengan Alkitab, yaitu: kehidupan adalah sebuah ujian, kehidupan adalah sebuah kepercayaan, dan hidup adalah sebuah penugasan sementara.

Kehidupan di bumi adalah sebuah ujian. Tuhan secara berkesinambungan menguji karakter, iman, ketaatan, kasih, integritas, dan loyalitas umat-Nya. Tuhan menguji Abraham dengan memintanya mengorbankan anaknya. Tuhan menguji Yakub dengan membuatnya harus bekerja tambahan sekian tahun lagi untuk mendapatkan Rahel menjadi istrinya. Adam dan Hawa tidak lulus ujian di taman Eden. Daud tidak lulus ujian dari Tuhan dalam beberapa peristiwa. Alkitab juga memberi banyak contoh tentang orang-orang yang berhasil melalui ujian besar seperti Yusuf, Rut, Ester dan Daniel.

Tuhan secara berkesinambungan melihat respon Anda terhadap orang, masalah, keberhasilan, konflik, penyakit, kekecewaan. Dan bahkan cuaca! Anda akan diuji dengan banyak perubahan, janji yang tertunda, masalah-masalah yang mustahil, doa yang tak terjawab, kritik yang tidak layak Anda terima, dan bahkan tragedi yang tidak masuk akal. Tuhan menguji iman Anda melalui masalah, menguji pengharapan Anda dengan bagaimana cara Anda menangani harta milik, dan menguji kasih Anda melalui orang lain. Sebuah ujian yang sangat penting adalah bagaimana Anda bersikap ketika tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan Anda. Kadang-kadang Tuhan dengan sengaja mundur dan Anda tidak merasakan kedekatan-Nya. Raja Hizkia telah menikmati suatu persekutuan yang akrab dengan Tuhan, tetapi pada suatu titik kritis dalam hidupnya Tuhan meninggalkannya sendiri untuk menguji karakternya, mengungkapkan kelemahannya, dan menyiapkannya untuk tanggung jawab yang lebih besar. Setiap hari adalah hari yang penting, dan setiap detik adalah sebuah kesempatan bertumbuh untuk memperbaiki karakter, menunjukkan kasih, atau bergantung pada Tuhan. Tuhan menghendaki Anda lulus ujian dalam kehidupan, oleh karenanya Ia tidak mengijinkan ujian yang Anda hadapi lebih berat dari karunia yang Ia berikan kepada Anda untuk mengatasinya. Setiap kali lulus ujian, Tuhan memperhatikan dan membuat rencana-rencana untuk memberi Anda ganjaran di kekekalan.

Kehidupan di bumi adalah sebuah kepercayaan. Anda tidak pernah benar-benar memiliki apapun selama masa tinggal Anda yang singkat di bumi. Tuhan hanya meminjamkan bumi kepada Anda selama Anda di sini. Segala yang Anda nikmati harus diperlakukan sebagai sebuah kepercayaan yang Tuhan berikan kepada Anda. Pada akhir kehidupan di bumi Anda akan dievaluasi dan diberi ganjaran sesuai dengan bagaimana Anda menangani apa yang Tuhan percayakan kepada Anda. Banyak orang gagal menyadari bahwa uang adalah sebuah ujian dan amanat dari Tuhan. Tuhan menggunakan keuangan untuk mengajar Anda mempercayai-Nya, dan bagi kebanyakan orang uang adalah ujian terbesar. Tuhan melihat bagaimana Anda menggunakan uang untuk menguji seberapa dapat dipercayakan kepada Anda. Kehidupan adalah sebuah ujian dan sebuah kepercayaan. Semakin banyak Tuhan memberi, semakin banyak tanggung jawab yang Tuhan harapkan dari Anda. (GKG)



Di Bawah Kaki

Kisah Para Rasul 2 : 34-35

"Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu."


Melihat poster-poster film yang ada di bioskop terkadang membuat saya miris sendiri. Berbagai bentuk hantu seperti kuntilanak, pocong, suster ngesot dan sebagainya menjadi primadona atau superstar. Banyaknya film bertemakan hantu menunjukkan minat besar dari penonton film terhadap genre horor di Indonesia. Padahal apa yang disajikan hanya itu-itu saja. Akibatnya, banyak orang yang hingga kini masih takut ke kamar mandi sendirian, takut berjalan dalam kegelapan, takut sendirian di rumah dan sebagainya. Takut apa? Takut setan. Mengapa harus takut? Bukankah Yesus sudah menghancurkan kewibawaan setan dan mengalahkan dengan gemilang lewat kebangkitan-Nya 2000 tahun yang lalu? Itu kita tahu, itu kita percaya, untuk itu kita bersukacita. Tapi nyatanya, kenapa masih takut? "Ya takutlah... lihat saja film-film itu..sebagian besar pembuatan film tersebut malah menyisakan kisah-kisah menyeramkan yang katanya nyata terjadi.." kata seorang teman. Didatangi makhluk halus, kesurupan di lokasi syuting dan sebagainya. "Kalau memang Tuhan sudah mengalahkan, kenapa kok masih ada?" Kata teman saya lagi. Sesungguhnya Tuhan Yesus memang telah mengalahkan Iblis. Iblis kehilangan semua kewibawaannya di bumi pada hari Yesus bangkit dari antara orang mati. Apa yang diperbuat Iblis saat ini adalah memakai strategi tipu muslihat. Iblis tidak ingin kita percaya bahwa ia tidak lagi punya taji, karenanya segala tipu muslihat pun dibuatnya untuk mengelabui, agar kita mengira bahwa Iblis masih punya kuasa besar. Dalam Efesus dikatakan "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis" (Efesus 6 : 11). Tipu muslihat Iblis, itulah yang kita lawan menggunakan perlengkapan senjata Allah. Takut terhadap setan dan hantu yang sering muncul di film-film? Itu sebenarnya baru salah satu bentuk tipuan Iblis. Kita takut melihat yang seram-seram, tapi seringkali tidak menyadari bentuk penipuan Iblis yang lain. Iblis bisa berkedok dalam hal yang justru terlihat menyenangkan, bikin bahagia, senang, enak dan glamor. Bisa jadi Iblis bersembunyi di balik sesuatu yang awalnya terlihat menyenangkan, dan pada suatu ketika kita pun terikat, termakan tipu muslihatnya. "Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu." (Kisah Para

Rasul 2 : 34-35). Kita harus tahu betul, dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus, Mesiah, Sang Raja Penyelamat (ayat 36). Kuasa Iblis tidak lagi ada, semua telah menjadi tumpuan kaki Yesus. Diinjak di bawah kaki-Nya. Sekali lagi, ini fakta yang membuat kita bersukacita. Tapi seringkali kita tidak sadar bahwa ada peran kita di dalam perihal injak-menginjak ini. Kita lupa bahwa kini kaki kitalah yang dipakai untuk menginjak-injak pekerjaan dan tipu muslihat Iblis. Dalam struktur tubuh Gereja, Yesus sendirilah yang merupakan Kepala. Kita adalah anggota-anggota tubuh yang tersusun rapi, diikat menjadi satu dan saling terhubung satu sama lain, terus bertumbuh ke dalam segala hal mengarah kepada Kristus sang Kepala (Efesus 4 : 15-16). Yesus kepala, kita kaki dan tangan-Nya. Artinya kitalah yang meneruskan pekerjaan di dunia hari ini untuk menghentakkan kaki atas dosa, penyakit dan segala karya tipu-tipu Iblis lainnya di dunia ini. Kitalah yang dipakai Tuhan untuk menjadikan musuh-musuh ini sebagai tumpuan kaki-Nya. Hal ini pun dikatakan Yesus. Mari kita lihat beberapa ayat berikut ini: "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28 : 18). dan, "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk...Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16 : 15,17-18). Apa yang dikatakan Yesus kurang lebih demikian: "Pergilah dan jadilah kaki tangan-Ku." atau demikian: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa baik di sorga maupun di bumi. Karena itu ambillah dan pergunakanlah untuk menaruh Iblis di bawah kakimu." Tapi kita tidak mendengar-Nya. Kita terus menanti dan bertanya-tanya kapan Tuhan bertindak mengatasi segala kekacauan di muka bumi ini. Dan kita pun terbiasa untuk terus menanti tanpa melakukan apapun.

Alkitab jelas berkata bahwa seorang dapat mengejar seribu orang, sedangkan dua orang dapat membuat lari bukan dua ribu, melainkan sepuluh ribu orang (Ulangan 32 : 30). Inilah bentuk pelipatgandaan kuasa yang diberikan Tuhan dalam persekutuan anak-anak-Nya. Dan semua itu bukanlah karena kehebatan kita, melainkan berkat hadirnya Tuhan di tengah-tengah persekutuan kita (Yosua 23 : 10). Dalam setiap perkumpulan kita, ada penambahan kekuatan yang luar biasa. Jika kita mau menyadari ini, kita akan tahu bagaimana kuatnya jika kita berkumpul dalam pemahaman siapa kita sebenarnya dan apa yang Tuhan canangkan bagi kita, bahwa kitalah kaki tangan Kristus yang akan meletakkan Iblis di bawah kaki-Nya, menginjak-injak Iblis dan menghancurkan tipuan-tipuannya. Letak Iblis ada di bawah kaki kita (Roma 16 : 20). Dengan Kristus sebagai kepala, Iblis pun berada di bawah kaki-Nya. Itulah sejatinya posisi kita saat ini. Oleh sebab itu alangkah ironisnya jika hari ini kita mengira bahwa Iblis masih punya kuasa, yang mampu membuat kita gemetar dan takut kepadanya. Itu artinya kita belumlah mengerti apa yang telah dihasilkan Yesus lewat kebangkitan-Nya, dan apa yang telah Dia berikan kepada kita untuk menjadi anggota tubuh-Nya, menjadi kaki tangan-Nya hari ini. Tuhan menantikan kita untuk membuang pikiran-pikiran yang salah dan mau mulai menapak unuk melakukan hal-hal yang ditugaskan Allah kepada kita. Sudah siapkah kita melakukannya?

Ingat !!! Iblis letaknya ada di bawah kaki kita (IR)

ROH KUDUS YANG MENGETAHUI

Kita harus belajar berjalan dalam Roh, dan kita belajar dengan cara langkah demi langkah, seperti kita belajar berjalan pada waktu kecil dulu. Jika kita belajar berdoa dalam Roh, kita memberi Roh Kudus kesempatan untuk berdoa pada Allah bagi hidup kita. Kita tidak akan tahu kehendak Allah yang sebenarnya, jadi kita tidak dapat berhasil berdoa dengan pengertian kita sendiri. Tetapi Roh Kudus tahu apa yang sebenarnya harus kita doakan supaya kehendak Allah dapat bekerja dalam kehidupan kita. "Demikian juga Roh membantu kita dalam keiemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8 : 26). Roh Kudus memberi kita kata-kata yang benar. la akan masuk dalam akar kesulitan kita. "Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa la, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus." (Roma 8 : 27). Bila kita mau memperhatikan ketepatan waktu dan jawaban yang Roh sampaikan dalam doa untuk kita, kita akan memperolah berkat dari hal itu. Sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan pengertian tentang adanya Roh Kudus yang diam di dalam hati kita, sehingga apa yang kita pohonkan pada Allah Bapa, mendapat jawaban yang berbeda dengan keinginan kita. Salah satu contoh yang sering terjadi ialah: kita minta Tuhan menyembuhkan penyakit kita. Kita pikir bahwa sakit penyakit adalah masalahnya, tetapi kadang-kadang itu adalah akibat dari sesuatu yang lebih serius. Roh Kudus akan menjawab dengan cepat melalui rohmu dengan sebuah jawaban. Mungkin Roh Kudus akan berkata: "Kau harus mengampuni saudaramu." Tetapi kau tidak memperhatikan desakan itu, karena sakit penyakit di dalam tubuhmu lebih penting, sedangkan persoalan dengan saudaramu tak pernah terlintas dalam pemikiranmu yang adalah penyebabnya. Roh Kudus akan sampai pada akar permasalahannya. la akan melakukan segala usaha untuk menghentikan sumber dari masalah tersebut. la juga akan terus-menerus memimpinmu untuk mengampuni. Jika kita berusaha untuk berjalan dalam Roh, dan juga bersedia mencari kehendak Tuhan untuk hidup kita, maka kita akan merasakan bahwa Roh Kudus selalu menuntun kita. Hal tersebut akan menyebabkan kita menjadi seorang yang taat. Maka kesembuhan yang kita alami adalah akibat dari ketaatan. Dengan selalu berusaha mengikuti kehendak Tuhan, kita akan belajar dengan cepat cara menyesuaikan kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Jika kita berdoa dalam Roh, maka Roh Kudus akan senantiasa mengontrol hidup kita. Sehingga dalam contoh di atas, Roh Kudus telah berdoa melalui kita untuk kita berjalan dalam kesembuhan dengan saudara kita dalam kasih. Berjalan di luar kasih membuka pintu untuk sakit penyakit masuk ke dalam tubuh kita. Bekerja sama dengan Roh Kudus akan mengatasi keiemahan-keiemahan kita. Dengar saja suara-Nya dan taatilah Dia. Bila Roh Kudus bersama kita, kita akan memperoleh kemenangan atas sakit penyakit. Sebab sakit penyakit akan kehilangan tempat berpijak. Teman-teman, terimalah Roh Kudus yang diberikan kepada kita dengan cuma-cuma. la adalah kuasa dan kekuatan yang maha dahsyat. Kita memerlukannya setiap saat dalam perjalanan hidup kita, untuk mengatur langkah-langkah kita dalam dunia yang jahat ini. Teman-teman, Allah Bapa kita selalu menyertai kita. Kasih-Nya tetap untuk selama-lamanya. Salam dalam nama-Nya. (DBR)


BAHAGIANYA BERBAGI

Lukas 12 : 13-21

Dalam suatu permainan, seorang pemandu permainan mengajak para: peserta untuk bermain-main dengan pasir kering. Masing-masing peserta diminta mengambil segenggam pasir kering di tangannya. Setelah itu mereka diminta berjalan menuju ke tempat yang sudah ditentukan, kira-kira 5 meter jaraknya. Pemandu berpesan, agar mereka tetap mempertahankan pasir itu jangan sampai tumpah dalam perjalanan. Karena begitu khawatirnya, hampir semua peserta berusaha mengenggam pasir itu erat-erat. Namun apa yang terjadi? Semakin erat genggaman tangan mereka, justru pasir itu semakin berkurang karena keluar lewat celah-celah genggaman dan akhirnya tumpah dan habislah pasir yang ada di dalam genggaman tangan mereka. Namun ada satu peserta yang dengan tenangnya membiarkan pasir itu di telapak tangannya tanpa berusaha menggenggam pasir itu. Ternyata pasir itu justru tetap tinggal tenang di atas telapak tangannya. Dari permainan itu, kita bisa mengambil suatu pelajaran hidup, bahwa banyak talenta, banyak kelebihan dan anugerah bahkan mungkin harta yang Tuhan limpahkan kepada kita, namun seringkali karena kekuatiran bahwa semua yang kita miliki akan hilang, maka kita menggenggam erat-erat semua anugerah itu. Kita simpan dan kita nikmati sendiri tanpa mau terbuka dan berbagi dengan orang lain. Padahal, semakin kita genggam, semua anugerah itu akan sirna sedikit demi sedikit dan akhirnya hilang dari diri kita. Sebaliknya dengan terbuka dan mau berbagi, kita akan semakin diperkaya dalam cinta. Saudara terkasih, Injil hari ini mengisahkan seorang kaya yang ingin menikmati kekayaannya sendiri, ia lupa untuk mencari "harta sorgawi". Tidak perlu kita menunggu sampai kita berkellmpahan, namun cukuplah dengan berbagi dari se-dikit yang kita miliki. Di situlah harta sorgawi bisa kita temukan dan kumpulkan untuk kemudian menjadi persembahan indah bagi Tuhan dan sesama. Semakin tangan kita terbuka untuk memberi, kita justru menerima banyak. (DBR)


HOBI : MENGKRITIK??

Banyak orang yang punya hobi mengkritik secara tidak sadar. Untuk mereka yang sadar bahwa mereka punya hobi mengkritik, mereka biasa jadi kritikus, sebuah profesi yang memang mencari dan memperbaiki apa yang ‘kurang’ benar. Renungan ini secara khusus mengingatkan kita tentang hobi mengkritik secara tidak sadar. Apa ciri-cirinya?

1) selalu mencari kesalahan orang lain;

selain dirinya sendiri tidak ada seorang lainpun yang benar. Orang ini bisa mengkritik kenapa orang lain itu pakai baju hitam bukan putih, kenapa roknya kurang panjang, kenapa begini, kenapa begitu. Orang ini selalu bisa menemukan kesalahan, suatu ketidaksempurnaan dari orang di sebelahnya, keluarganya, temannya dan sebagainya.

2) tidak bisa bersyukur/senang untuk keberhasilan orang lain;

bila orang lain mendapat promosi atau membeli barang baru atau punya bayi, dia pasti akan mencari alasan atau menduga hal-hal yang tidak baik mengapa keberhasilan itu bisa terjadi. Kenapa bukan dia? Dan pertanyaan itu mengganggu semua kegiatannya dan sikapnya terhadap orang lain.

3) tidak pernah puas;

selalu merasa kurang. Inginnya lagi…lagi…lagi… dan pikirannya selalu saya..saya..saya..Tidak bisa melihat bahwa ada banyak sekali orang yang keadaannya jauh lebih buruk dari padanya. Merasa diri orang paling malang sedunia. Tidak pernah bersyukur untuk apa yang Tuhan sudah berikan kepadanya.

4) merasa diri lebih baik/benar,

“hanya saya yang tahu semua”, “orang lain tidak pernah bisa sepintar saya”, “kenapa sih begitu saja tidak bisa?”, “kalau bukan saya…”. itulah pikiran yang setiap saat ada di orang yang merasa dirinya lebih baik dari semua orang yang ada. Wow!! Kalau ditelaah lebih lanjut sulit untuk dipercaya bukan? Tapi itu kenyataan…

Orang yang secara tidak sadar punya hobi mengkritik tidak akan pernah bahagia. Bila ditanya dia mungkin bahkan tidak tahu bahwa dia punya hobi mengkritik, tetapi setiap orang yang ada di sekelilingnya bisa dengan gamblang melihat atau bahkan mereka menderita karena terus-menerus dikritik, diperbaiki dan ditegur. Silakan memeriksa dengan jujur diri sendiri, apakah Anda orang seperti itu? Bila Anda merasa tidak punya hobi itu, Anda perlu bertanya pada orang sekitar Anda, suami/istri, anak, saudara, teman, apakah mereka sering menerima kritikan, teguran atau ‘saran’ dari Anda dalam jumlah yang sudah melebihi kewajaran? Bila mereka menjawab ‘ya’ maka Anda punya hobi mengkritik yang tidak Anda sadari. Bila itu Anda, berikut beberapa firman Tuhan yang bisa Anda pakai sebagai senjata untuk mengubah hobi Anda itu:

1. Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Lukas 6 : 42).

2. Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi (Matius 7 : 1).

3. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. (Matius 7 : 12a).

Karena seperti yang dikatakan firman Tuhan, hanya Tuhan sendiri yang layak dan bisa memperbaiki setiap orang. Mengapa Tuhan dalam Alkitab-Nya banyak bicara soal menghakimi/mengkritik? Karena Dia sebagai Pencipta adalah satu-satunya Pribadi yang sangat tahu luar dalam soal setiap orang. Hanya Tuhan yang tahu sampai kedalaman setiap hati. Seperti yang dikatakan Tuhan kepada Samuel ketika hendak memilih raja baru untuk orang Israel: “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: ‘Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.’" (I Samuel 16 : 7). Seberapa dekatpun hubungan kita dengan orang lain, kita tetap tidak bisa menilai apa yang dia lakukan. Bahkan duniapun punya pepatah soal hal menghakimi ini, ‘bila kita belum mengenakan sepatunya dua minggu, kita tidak berhak mengatakan apapun tentang orang itu, apalagi mengkritik dia’. Seperti seorang hakim di pengadilan, sebelum memutuskan seorang bersalah atau tidak, hakim harus mengetahui dan mempertimbangkan setiap fakta yang ada dan alasan terjadinya kejahatan. Begitu juga kita, sebelum kita menilai/mengkritik apa yang dilakukan orang lain, tanyakan hal ini, “Apakah saya tahu semua fakta dan alasan kenapa dia melakukan itu?”. Hampir pasti jawabannya adalah tidak, karena memang, selain Allah dan orang itu sendiri, tidak ada yang tahu secara pasti kenapa dia melakukan hal tersebut. Jadi, kalau kita tidak tahu semua fakta, tentu saja tidak berhak pula menjadi hakimnya kan?

Alasan yang paling sering dipakai adalah ‘itu untuk kebaikannya’. Percayalah, tidak ada kebaikan yang akan dihasilkan dari kritikan kita kepada orang lain. Biarkan Tuhan bekerja. Hanya Tuhan yang dapat mendatangkan kebaikan untuk setiap orang (Roma 8 : 28). Janganlah kita ikut campur urusan orang karena kita tidak tahu setiap fakta dan juga karena bukan tugas kita untuk menghakimi orang lain. Ingat, pada akhirnya kita akan dimintai pertanggungjawaban untuk perbuatan kita sendiri, bukan perbuatan orang lain. (cubs)


TERLALU SIBIJK

Lukas 10 : 38-42

Marta dan Maria tiba-tiba mengundang 13 orang untuk makan di rumah mereka. Marta sibuk mempersiapkan segala sesuatu. Tetapi Maria memilih untuk duduk dan mendengar perkataan Yesus. Lalu Marta mengadu pada Yesus dan berkata: "Maria membiarkan aku melayani seorang diri!" Sebenarnya Maria telah menolong Marta menghormati tamunya, yaitu Yesus. Jika Yesus adalah lebih mulia dari pada pekerjaan atau tugas maka kita harus menyediakan waktu untuk duduk dekat-Nya dan mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta begitu sibuk dan ia lupa akan Yesus, tamunya yang termuiia itu. kita membaca "tetapi Marta sibuk melayani". Ketika Marta tidak menghiraukan Yesus karena kesibukannya, maka hasil pekerjaannya menjadi sia-sia. Yesus bahkan menegur dan berkata: "Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.". Memang, kadang-kadang kesibukan pekerjaan bisa membuat kita tegang dan mudah emosi. Kita harus melatih diri untuk bersikap tenang dan mencari hadirat-Nya, sekalipun di tengah-tengah kesibukan. Bagaimanakah keadaan keluarga kita kalau semua terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk saling berkomunikasi baik dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga? (DBR)



JADILAH ORANG TERPILIH

Matius 22 : 14

Tidak semua orang yang dipanggil menjadi orang yang dipilih, ada syarat-syaratnya. Musa membawa kurang lebih

3 juta orang ketika keluar dari Mesir. Tidak semua mereka masuk tanah Kanaan. Hanya sebagian dari mereka (Bilangan 32 : 11) ditambah Kaleb dan Yosua. Mengapa bisa demikian? Karena mereka yang binasa tidak percaya kepada Tuhan. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa menolong mereka mengalahkan raksasa yang menduduki tanah Kanaan. Mereka dipanggil untuk keluar dari Mesir, tetapi mereka tidak dipilih masuk tanah Kanaan. Jadi apa kunci untuk bisa menjadi orang yang dipilih? IMAN DAN KETAATAN. Itulah yang dilakukan Yosua dan Kaleb, mereka beriman, percaya bahwa Tuhan sanggup. Mereka telah mengatakan iman mereka sebelum mereka benar-benar menyeberang sungai Yordan, sebelum mereka berperang melawan raksasa. Di kemudian hari, bila kita baca perjalanan bangsa Israel, mereka juga taat kepada perintah Tuhan. Akhirnya mereka, Yosua dan Kaleb menerima upah dari Tuhan, mereka menjadi orang-orang yang dipilih. Pilihan ada di tangan kita. Apakah kita mau jadi orang yang dipilih atau cukup puas menjadi orang yang dipanggil? (cubs)



MINTALAH KEPADAKU

Mazmur 2 : 8

"Mintalah kepada-Ku!" Kata Tuhan. Tetapi manusia lebih suka meminta kepada sesamanya. Meminta nasihat mengenai teknik mutakhir, pengetahuan modern, "orang pintar" dan sebagainya. Memang kadang-kadang mereka mempunyai jawaban atas masalah kita dan kita akan bisa hidup dari nasihat itu untuk sementara waktu. Tetapi sesungguhnya sebagai orang kristiani kita perlu meminta nasihat dari satu-satu-Nya yang empunya semua nasihat dan pasti jitu. Sejahtera dan sukacita yang besar akan mengikuti kita bila kita meminta petunjuk-Nya. "Mintalah pada-Ku!". Ajarilah kami Tuhan untuk mencari rahasia kasih-Mu dan bimbinglah kami dalam kesetiaan-Mu. (DBR)



INDAH SEKALI

Mazmur 135 : 3

Tidak ada yang lebih indah selain berada di dalam hadirat Tuhan. Di sana ada damai sejahtera, ada ketenangan, ada sukacita dan ada kelimpahan. Dalam Perjanjian Lama dikisahkan bahwa sorga adalah taman Eden, taman yang begitu indah dengan segala sesuatu tersedia untuk dinikmati. Di Perjanjian Baru, sorga dikatakan seperti kota Yerusalem baru, dengan jalannya yang terbuat dari emas dan kotanya terbuat dari segala sesuatu yang indah dan berharga. Semua itu bisa kita nikmati hanya dengan satu syarat, satu keadaan, yaitu berada di hadirat Tuhan. Mengapa demikian? Karena Tuhanlah yang empunya sorga. Bacaan hari ini mengatakan, bahkan hanya menyebut nama-Nya saja sudah indah!! Luar biasa sekali! Kalau sorga itu diumpamakan istana raja yang maha indah dan besar, untuk bisa masuk ke sana tentunya kita perlu mengenal anak raja itu. Di pintu gerbang, pengawal pasti akan bertanya, “Mau ketemu siapa?”. Kalau kita tidak tahu nama anak raja maka pasti tidak akan diijinkan masuk. Kalau kita hanya tahu nama anak raja saja, mungkin kita hanya diijinkan masuk sampai ke halaman istana. Tetapi jika kita adalah sahabatnya, maka kita boleh menikmati segala sesuatu di istana tersebut. Jadi mau merasakan indahnya sorga? Mendekatlah kepada Kristus dan Dia akan membawa dan memperbolehkan kita menikmati sorga. (cubs)

FIRMAN YANG TERTULIS DALAM HATI

Yakobus 1 : 21

Orang mengatakan bahwa firman Tuhan ada di dalam pikiran. Kita mengetahui firman Tuhan yang menyelamatkan dan menggunakan kita untuk meneruskan berita keselamatan-Nya itu bagi dunia. Dunia ini mau la baharui. Ja akan mendatangkan langit baru dan bumi baru dan kita umat percaya akan menyongsong-Nya. Namun selama kita ada di dunia ini, Tuhan inginkan agar firman-Nya ada di hati kita, di pusat kehidupan kita. Kita harus menjadi milik Tuhan, umat kepunyaan-Nya. Di dalam Kristus la telah membaharui kita dan menciptakan kita kembali seperti yang dikehendaki-Nya sejak dunia ini dijadikan. (DBR).


BERBALIK KEPADA TUHAN

Hosea 6 : 1-3

Sebagai orang Kristen belum tentu kita selalu percaya dan setia kepada Tuhan. Tuhan selalu setia, tetapi kita belum tentu. Berapa banyak orang Kristen yang murtad? Berapa banyak orang Kristen yang tidak taat kepada Tuhan? Berapa banyak orang Kristen yang lebih takut kepada manusia dari pada kepada Tuhan? Berapa banyak orang Kristen yang menyembah berhala? Perumpamaan anak hilang dalam Lukas 15 jelas sekali menggambarkan orang Kristen yang adalah anak, setelah menerima warisan (= karunia, mujizat pelayanan) kemudian meninggalkan rumah Bapanya untuk berfoya-foya. Firman hari ini adalah bagian dari apa yang sebenarnya Tuhan rasakan atas kelakuan orang Kristen. Hosea adalah seorang nabi yang disuruh Tuhan untuk mengambil seorang pelacur menjadi istrinya. Setelah beberapa waktu menjadi istri, dia kembali lagi menjadi pelacur sehingga Hosea harus pergi menjemput kembali dari tempat pelacuran. Itulah yang dirasakan dan harus dilakukan Tuhan. Kita orang Kristen yang adalah mempelai wanita-Nya Tuhan, juga seperti istri Hosea, senang melakukan pelacuran. Maaf, yang dimaksud di sini adalah secara rohani. Mari kita jujur kepada diri sendiri. Periksalah diri kita sendiri, tidak usah melihat orang lain, apakah kita masih senang melacur? Apakah kita masih lebih memperhatikan suami/istri, anak, harta benda, pekerjaan, pelayanan dari pada memperhatikan Tuhan? Bila ya, mari seperti firman hari ini (ayat 1) kita kembali kepada ‘suami’ kita yang sejati, yang setia dan baik hati, yaitu Yesus. Bagaimana caranya? Lakukanlah ayat 3. (cubs)


KETERBATASAN MANUSIA

Mazmur 103

Kita diciptakan dari debu dan kelak kita akan kembali menjadi debu. Kita adalah manusia yang sarat dengan dosa. Kita bukanlah manusia super. Kita hanyalah manusia biasa yang kadang-kadang lemah, lesu dan mudah lupa. Dapatkah Anda hidup dengan kenyataan bahwa Anda hanyalah manusia biasa? Ataukah Anda merasa kecewa karena Anda tidak selalu memperoleh seperti yang Anda harapkan? Anda seolah-olah ingin meraih medali emas di olimpiade atau hidup sampai usia 120 tahun. Bila dengan enggan mengaku keterbatasan kita akan kecewa. Kita berharap dapat melakukan lebih iagi, tetapi ada beberapa keterbatasan yang tidak dapat kita atasi dalam dunia. Kita tidak diciptakan untuk mengatasi setiap hal dalam dunia ini. Kita diciptakan untuk menggunakan talenta kita untuk melayanl Allah dan untuk bekerjasama. Seorang kontraktor tidak mungkin mengandalkan seorang tukang kayu saja untuk membangun kompleks perumahan atau hotel. Perlu banyak orang yang semua ikut terlibat walaupun kecil dan terbatas. Tanpa kerjasama, tidak ada apapun yang dapat dilakukan. Juga tidak semua orang mengerjakan bagian yang besar. Bila demikian siapa yang mengerjakan yang kecil? Bersukacitalah dalam setiap tugas yang Anda dapat lakukan dan sadarlah bahwa Allah akan menyelesaikan bagian yang lainnya. (DBR)

HARUS DUA-DUANYA

Roma 10 : 9

Sangat disayangkan bahwa banyak di antara orang yang mengaku Kristen atau murid Tuhan tidak sungguh-sungguh dengan statusnya itu. Banyak yang hanya mengaku percaya di mulut saja, tetapi di hati tidak percaya. Bagaimana buktinya? Bisa dilihat ketika orang Kristen itu menghadapi masalah yang tidak enak, seperti sakit, ekonomi, kehancuran keluarga ataupun ditinggal orang yang dikasihi. Bila dia benar percaya kepada Tuhan dalam hatinya, maka dia akan mencari Tuhan untuk minta jalan keluar dari masalahnya dan kemudian akan bertindak dengan hati-hati mengikuti petunjuk Tuhan (Yosua 1 : 8b). Tetapi sebaliknya, walaupun rajin pergi ke gereja, giat melayani, tetapi ketika diperhadapkan pada masalah sulit, dia akan ‘ngambek’ atau berusaha mencari jalan keluar dari masalah secara duniawi, minta tolong sama orang, melakukan hal yang dia tahu melanggar firman Tuhan (mencuri, menindas orang lain) dan sebagainya. Itu bukti orang itu tidak percaya dalam hatinya, walaupun mulutnya bisa dengan lantang berkata ‘aku anak Tuhan’. Tuhan tidak hanya butuh pengakuan dengan mulut kita, tetapi terlebih lagi Dia membutuhkan bukti dari hati kita. Firman Tuhan hari ini berkata, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, DAN percaya dalam hatimu…”, itu adalah kalimat yang menandakan bahwa kedua hal itu (mengaku dengan mulut, percaya dalam hati) harus ada di dalam seseorang supaya tindakan “kamu akan diselamatkan” itu dapat terjadi. Memang, keselamatan itu anugerah cuma-cuma, tetapi karena kita punya kebebasan memilih, kita harus memilih kedua syarat itu sebagai tanda kita mau menerima anugerah keselamatan Tuhan. (cubs)

HATI YANG MURUNG

I Petrus 3 : 8 -12

Suasana hati yang murung dapat mempengaruhi orang-orang di sekeliling kita, seperti keluarga, teman-teman, kolega dan kenalan-kenalan kita. Kehidupan kita dapat mempengaruhi sesama, apakah itu suasana hati yang baik atau buruk. Tiap-tiap kita bertanggung jawab pada reaksi kita sendiri; tentunya. Tetapi cara kita berkelakuan memberi pengaruh yang lain pada sekeliling kita. Rasul Petrus menyarankan agar kita mempunyai belas kasihan kepada orang lain, mengasihi, untuk punya hati yang lemah lembut dan murah hati. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan. Mengikuti perintah-perintah-Nya membuat kita jauh dari rasa "uring-uringan". Dengan berharap pada tuntunan Roh Kudus, kita dapat meyakinkan setiap orang yang kita jumpai, biarpun tanpa kata-kata, hanya dengan senyuman dan mau mendengarkan. Marilah kita melukiskan hari-hari ini dengan warna-warna yang cerah. (DBR)

BERTEKUN DALAM TUHAN

Yakobus 5 : 11

Firman Tuhan yang kita perlu renungkan hari ini sungguh sangat luar biasa. Yakobus mengatakan bahwa orang yang bertekun dalam firman-Nya adalah orang yang berbahagia. Dia menggunakan contoh Ayub sebagai orang yang bertekun. Memang kalau kita membaca kitab Ayub di sana kita mendapati segala sesuatu yang diperlukan dan pemecahan setiap persoalan yang ada dalam proses menekuni iman kepada Tuhan ini. Seperti perkataan istri Ayub yang adalah orang terdekat dalam hidup Ayub, bisa juga terjadi pada kita. Biasanya bila kita ingin bertekun dalam Tuhan, orang terdekat akan dipakai musuh (Iblis) untuk menggagalkan niat itu. Tetapi seperti kata Yakobus dalam bacaan hari ini, kita perlu memfokuskan pikiran dan seluruh daya upaya pada hasil akhirnya, yang juga telah dialami Ayub, berkat dua kali lipat sekarang di dunia dan hidup kekal di sorga kelak. Jadi, apapun yang terjadi dalam hidup ini, tetap bertekun dalam Tuhan. Itu yang terbaik.. (cubs)

KEJUJURAN

Kisah 4 : 32 - 5 : 11

Dalam bacaan hari ini, Tuhan memberi contoh fakta sederhana bagaimana la melihat ketidakjujuran manusia. Sebagian orang percaya telah menjual tanah mereka dan membagi-bagikan hasilnya untuk gerejanya. Ananias dan Safira melakukan hal demikian pula. Tetapi mereka menahan sebagian dari hasil penjualan tanah mereka itu dan hanya sebagian yang dipersembahkan, seolah-olah mereka sudah mempersembahkan seluruhnya. Berharap akan menerima pujian, sebaliknya mereka rebah dan putuslah nyawanya. Mengapa hukuman bagi mereka sangat dahsyat? Dalam Amsal 25 : 14, "Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikan." Rasul Petrus bertanya pada Ananias, "Mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus,......... engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." (ayat 3a, 4b). Jika kita jujur dengan diri kita, dapatkah kita berkata bahwa kita sungguh akan hidup jujur di hadapan Allah? Tuhan minta kejujuran dari kita. Marilah kita melakukannya, karena itu adalah untuk kebaikkan diri kita sendiri. (DBR)

MEMBUANG KESEMPATAN

Lukas 16 : 19-31

Pernahkah Anda menyesal? Pasti Anda pernah mengalami perasaan itu. Kita telah mengambil keputusan yang salah, dan ketika kita mau memperbaiki lagi, kita tidak dapat melakukannya. Bila kita dalam kondisi seperti itu, kita akan sangat menyesal. Perasaan penyesalan itu pula pernah dialami oleh orang kaya yang terdapat dalam ayat renungan kita hari ini. Ia menyesal karena telah membuang kesempatan yang telah Tuhan berikan. Ia telah mendapat harta yang banyak, tetapi harta itu telah menutup matanya. Setiap hari ia hanya pesta pora, menyenangkan hawa nafsunya. Ketika waktu kematian tiba, maka ia menyesal karena ia berada di tempat yang sangat menderita, yaitu di neraka. Saat ia berada di neraka ia mulai menyesali akan kesalahannya. Ia telah membuang kesempatan yang seharusnya ia gunakan untuk memuliakan Allah. Penyesalannya tidak ada artinya, karena tidak dapat merubah keadaan yang ia terima. Hari ini kita diingatkan kembali, selama kita masih diberi kesempatan untuk bernafas, pergunakan kesempatan itu sebaik mungkin. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan itu, agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Biarlah kita memulai hari ini dengan sesuatu yang baik sehingga kita dapat memberi makna setiap waktu yang akan kita lewati. (Giant)

JANGAN ANGGAP REMEH

Mazmur 135 : 5-10

Banyak orang menganggap remeh Tuhan karena Dia tidak terlihat secara kasat mata. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana mungkin menganggap remeh Tuhan? Memang, kalau dipikir tidak mungkin, tetapi pada kenyataannya, kita menganggap remeh Tuhan ketika kita melakukan apa yang sudah jelas-jelas dilarang-Nya, menyepelekan kasih karunia-Nya, menolak melakukan kehendak-Nya, memperlakukan Tuhan sebagai bawahan dan bukannya Tuan kita, tidak menerima kasih-Nya, mencuri kemuliaan-Nya, menganggap keberhasilan kita hanya karena usaha kita dan sebagainya. Kalau mau didaftar, banyak sekali tindakan yang kita lakukan yang merupakan simbol bahwa kita menganggap remeh Tuhan. Hebatnya, seringkali kita tidak menyadarinya, walaupun mulut kita berkata kita menghormati Tuhan, tetapi perbuatan kita mengatakan sebaliknya, kita menganggap remeh Tuhan. Raja Daud menyadari hal ini. Mari kita sadari, seperti halnya Raja Daud, bahwa Tuhan Maha Kuasa. Jangan anggap remeh Dia hanya karena kita tidak bisa melihat-Nya dengan fisik kita. Dia jauh lebih berkuasa dari penguasa yang kelihatan dengan kasat mata. Hati-hatilah!!! (cubs)

TUHAN MENUNGGU

Mazmur 34 : 1 -15

Tuhan sangat mengasihiku dan menunggu aku untuk bersekutu dengan-Nya. Sudah berapa hari aku melupakan Dia? Allah menyambut penyembahan kita, doa-doa kita, pujian-pujian kita. Dalam firman-Nya, la berkata untuk selalu berdoa setiap saat, "Tetaplah berdoa." (I Tesalonika 5 : 17). Seperti la lakukan di gereja Laodikia (Wahyu 3), Kristus mengetuk di pintu hati kita dan menunggu dengan sabar. "Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wahyu 3 : 20). la akan mendengar dengan seksama panggilan kita, teriakan kita, doa-doa kita. Sudah berapa lama Tuhan menunggu dengan sia-sia? Kita tahu bahwa Allah memperhatikan kita. Selalu hadir, di manapun juga kita berada. Dan dengan berharap penuh kerinduan dan penuh kesabaran. la menunggu doa-doa kita. Berbicaralah dengan Allah, la rindu mendengar suara kita. (DBR)

UTUH DAN SATU

I Tesalonika 5 : 23

Bacaan hari ini adalah salah satu ayat terakhir dari surat Paulus yang pertama untuk jemaat Tesalonika. Ayat ini ditulis setelah ayat-ayat sebelumnya yang merupakan pesan Paulus yang menggambarkan dan dengan lengkap menjelaskan bahwa roh, jiwa dan tubuh manusia adalah suatu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lain. Sebenarnya kita tidak boleh dan tidak berhak memisahkan antara ketiga ‘jati’ diri manusia itu. Seorang manusia bukanlah seorang manusia bila dia hanya terdiri dari tubuh dan jiwa saja, namanya jadi binatang. Atau hanya terdiri dari roh dan jiwa saja, namanya hantu.. Atau roh dan tubuh saja, namanya tidak jelas.. Manusia baru bisa disebut manusia bila terdapat ketiga ‘jati’ diri itu, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Ketiga jati diri itulah yang didoakan dan diharapkan oleh Paulus dan Tuhan Yesus atas kita semua anak-Nya untuk dijaga supaya tidak bercacat pada kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Utuh dan satu, tidak terpecah dan bercacat. Mari kita pelihara ketiganya, bukan salah satu atau salah dua.. Itu yang Tuhan mau.. (cubs)

BAPA ORANG BERIMAN

Kejadian 22 : 1-3

Mengapa Abraham disebut bapa orang beriman? Abraham disebut bapa orang beriman bukan hanya kebetulan tapi ia telah melalui proses pengujian. Diawali dari perintah untuk meninggalkan negerinya ke negeri yang akan diberikan kepada Abraham (Kejadian 12 : 1), sampai puncaknya pada perintah untuk mengorbankan anaknya, Ishak

(Kejadian 22 : 1). Karena ia telah lulus dalam ujian iman tersebut maka ia mendapatkan penghargaan dari Allah. Pengujian yang diterima oleh Abraham sangat luar biasa. Ia harus pergi ke negeri yang tidak ia ketahui, tapi ia tetap beriman bahwa Allah telah menyediakan tempat itu. Abraham harus mengorbankan harta yang sangat berharga dalam hidupnya. Ishak adalah harta yang sangat berharga, karena Ishak adalah anak yang sangat ia nanti-nantikan selama 100 tahun. Meskipun ia harus mengorbankan anaknya, Abraham tetap taat melakukan perintah Tuhan, karena ia beriman Allah pasti akan menggenapi janji-Nya. Karena iman dan ketaatannya maka Abraham memperoleh penghargaan yang luar biasa dari Tuhan. Bila kita ingin mendapat penghargaan yang luar biasa dari Tuhan, maka kita harus rela ketika Tuhan meminta kita untuk mengorbankan harta kita yang sangat berharga. Setiap manusia memiliki harta yang sangat berharga dalam hidupnya. Ada yang menganggap uang adalah harta yang sangat berharga. Ada pula yang menganggap rumah, mobil adalah harta yang sangat berharga. Ada juga kariernya sebagai harta yang sangat berharga. Dan sebagian orang juga menganggap keluarganya adalah harta yang sangat berharga. Apapun yang kita anggap menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita, bila Tuhan meminta kita untuk mengorbankan maka kita harus rela mempersembahkannya. Mari hari ini kita belajar bersama untuk taat seperti Abraham, ketaatan yang didasari oleh iman. (Giant)

ALLAH MEMILIH ORAN6 SESUAI RENCANA-NYA

I Petrus 1 : 1-2

Surat yang dialamatkan Petrus kepada orang Kristen Yahudi di perantauan ini, menunjukkan maksud sang rasul, agar mereka mengerti rencana Allah yang memanggil, menguduskan dan mengutusnya menjadi saksi Kristus. Menurut Petrus, berdasarkan kedaulatan Tuhan, Allah kita telah memilih "sisa orang Israel” yang percaya kepada Yesus Kristus. Pilihan itu dilandaskan atas perjanjian anugerah yang dibuat-Nya dengan Abraham, leluhur Israel. Oleh karena itu, orang Yahudi Kristen tidak berpindah agama, melainkan melanjutkan tradisi ke-Yahudi-an sesuai dengan ajaran Yesus Kristus yang disampaikan para rasul. Termasuk juga dalam hal berpegang teguh, taat dan setia kepada Injil Kristus, mereka akan menderita. Namun Petrus memberikan penghiburan, "Kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.". Artinya, sekalipun menderita, mereka kaya di dalam Tuhan. Sebab Dia sendiri yang melimpahkan kebaikan ke dalam kehidupan umat-Nya. Pemahaman seperti itu memberi motivasi kepada orang Kristen saat ini. Kita adalah orang-orang yang tidak berasal dari keturunan Abraham secara lahiriah. Tetapi oleh karena kasih-Nya yang besar, Tuhan, Allah kita, menjadikan kita selaku anak-anak Abraham yang menerima perjanjian anugerah-Nya. la memilih kita bukan karena perbuatan baik kita, melainkan berdasarkan kasih karunia yang Dia janjikan melalui Abraham kepada dunia (Kejadian 12 : 3). Sebab itu sudah sepantasnyalah kita hidup dalam ketaatan dan kesediaan untuk mengasihi nama-Nya dan untuk memberitakan Injil Kristus, Tuhan kita. (DBR)



BERTUMBUH DAN BERBUAH

Kolose 1 : 10

Tujuan akhir setiap anak Tuhan seharusnya adalah seperti yang dikatakan Paulus, “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal..”. Kurang dari itu kita perlu introspeksi apakah hidup kita sudah sepenuhnya dan seluruhnya diserahkan kepada Kristus. Seperti dinyatakan dalam Yohanes 15, bila kita tidak di dalam Yesus (sepenuhnya), kita tidak mungkin berbuah. Yohanes menggunakan perumpamaan pohon anggur. Paulus dalam pesannya untuk jemaat Kolose menggunakan kalimat berbeda yaitu seperti dinyatakan di atas, hidup kita perlu layak dan berkenan dalam segala hal. Itu kondisinya, yang sebenarnya sama dengan yang digunakan Yohanes. Jadi, mari kita belajar dan berusaha dengan pertolongan Roh Kudus supaya hidup kita juga layak dan berkenan sehingga kita bisa bertumbuh secara rohani menjadi dewasa dan berbuah selagi kita ada di dunia ini, sehingga akhirnya Tuhan akan berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; … Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25 : 21). Saya rindu dan berdoa agar Tuhan berkata itu kepada saya kelak. Bagaimana dengan Anda? Kalau mau, jadikan hidupmu bertumbuh dan berbuah dengan cara serahkan seluruh hidup kepada Kristus. (cubs)



DOA PAGI

Markus 1 : 35

Seringkali saya bandel dan tidak taat kepada Tuhan. Seringkali juga Tuhan berbicara lewat anjing kami Pluto. Saya rindu ikut doa pagi di gereja kami, tapi sering terlambat bangun dan rasanya begitu enak tidur kembali. Roh Kudus berbicara lembut, ”Ayo, bangun.” Tapi mata ini tidak kompromi, dan saya tertidur kembali. Beberapa kali saya gagal doa pagi. Sampai suatu hari, Roh Kudus berbicara lagi, ”Ayo, bangun.” Mata ini tidak bisa kompromi. Rasanya bantal dan kasur memanggil untuk tidur lagi. Saya mendengar ketukan pintu, Plutopun masuk, membangunkan saya untuk doa pagi. Sampai akhirnya saya bisa doa pagi secara rutin. Setiap pagi Pluto selalu mengetuk pintu dan membangunkan saya untuk doa pagi. Sejak saya berhasil rutin doa pagi, Pluto tidak pernah membangunkan saya lagi. Kadang saya pikir Pluto itu lebih taat kepada Tuhan dari pada saya. Kita perlu ikut teladan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus membuat doa menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Yesus sering berada di tempat yang sepi untuk berdoa (Lukas 5 : 16), juga Dia berada di gunung untuk berdoa (Matius 14 : 23). Kita juga diingatkan hari ini bahwa Tuhan Yesus bangun “pagi-pagi benar” dan “datang ke tempat yang sunyi untuk berdoa”. Doa pagi adalah hal yang penting karena doa pagi membuat kita memiliki hari yang baik dan menyegarkan. Kita perlu bersyukur kepada Tuhan karena Ia telah memberikan kehidupan bagi kita untuk melihat pagi yang baru. Kita perlu berdoa supaya hari itu kita lalui dengan baik. Doa pagi adalah langkah yang lebih baik untuk menyerahkan kehidupan Anda sepenuhnya kepada Tuhan. Adalah sebuah pilihan untuk mengawali hari Anda. Ayo, mulai awali setiap hari dengan doa pagi. (FF)



SEBENTAR SAJA KOK?

Yakobus 4 : 14

Manusia hidup sebentar saja di dunia ini. Apa yang dilakukan semasa hidup terbatas, tetapi akan mempunyai dampak sampai pada kekekalan. Artinya, setelah kita meninggalkan dunia ini akan menghabiskan kekekalan di mana (sorga atau neraka) itu tergantung keputusan dan persiapan kita selama hidup di dunia. Hidup yang sementara di dunia ini sering disalahpahami oleh banyak orang Kristen sebagai yang paling penting. Mereka menghabiskan seluruh sumber dayanya (waktu, tenaga, materi dan sebagainya) untuk hal-hal yang bisa dinikmati sekarang, di masa hidup, seperti kemewahan, rumah dan sebagainya. Banyak orang lupa, bahwa yang sementara ini cuma sebentar, paling lama 100-an tahun (ingat, sangat sedikit sekali orang bisa mencapai 100 tahun), tetapi yang kekal itu jauh lebih lama, tidak terbatas, selama-lamanya. Mereka lupa membuat persiapan untuk kehidupan yang kekal itu. Dengan renungan hari ini mari kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah saya membuat persiapan untuk hidup saya yang kekal nanti? Karena ingat di dunia ini hanya sebentar saja, seperti uap, jangan lupa mau ke mana setelah meninggalkan dunia ini? Memang keselamatan itu kita terima sekarang. tetapi seperti firman katakan, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6 : 20). Sudahkah kita mengumpulkan harta di sorga juga? Atau hanya harta di dunia saja? Itu pilihan kita, pilih yang bijak karena waktunya sangat terbatas…cuma sebentar saja!! (cubs)



LUMPUR DOSA

I Yohanes 1 : 9

Ada seorang pemuda terdampar di sebuah pulau tak dikenal. Saat ia berjalan di tepi pantai ia menemukan botol yang di dalamnya ada kertas. Lalu diambilnya kertas itu. Setelah melihat kertas itu iapun terkejut. Kertas itu adalah peta harta karun. Pemuda itu lalu berjalan seturut peta tersebut. Di perjalanan ia bertemu dengan seorang kakek. Kakek itu bertanya, ”Anak muda, kamu mau ke mana? Sepertinya kamu baru pertama kali ke pulau ini ya?” Lalu pemuda itu berkata, ”Iya kek, saya baru pertama kali datang ke pulau ini. Kakek tahu tempat ini?” Sambil menunjukan peta yang ia temukan. ”Saya tahu tempat ini, mau saya tunjukkan jalannya?” Tanya sang kakek. ”Boleh kek, saya sangat senang kakek bisa membantu saya,” jawab pemuda itu. Lalu mereka berjalan sesuai dengan peta itu. Beberapa jam kemudian, kakek itu berkata, ”Anak muda, tempat yang kamu tuju ada di seberang sana, tapi untuk mencapai tempat itu kamu harus memutari lumpur itu.”. Mendengar kata kakek itu maka ia berkata dalam hati, ”Mengapa aku harus memutar, jangan-jangan kakek ini menipu aku, saat aku memutar maka ia memotong melalui lumpur ini.”. Lalu pemuda itu berkata, ”Kek, terima kasih ya telah membantu saya menunjukkan jalan, sekarang saya sudah tahu tempat itu. Sampai di sini saja kakek menemani, saya pergi ke sana sendiri saja.”. Kemudian anak muda itu berjalan lurus, ia tidak mau memutari lumpur itu. ”Anak muda, jangan ke sana, bahaya!” seru kakek. Tapi anak muda itu tetap berjalan lurus. Setelah masuk ke lumpur itu, anak muda itu berteriak, ”Tolong, tolong, tolong.” Ternyata lumpur itu adalah lumpur hidup. Karena panik pemuda itu banyak gerak sehingga badannya semakin tenggelam. Lalu pemuda itu berkata, ”Kakek, maafkan saya kek, tolong bantu saya keluar dari lumpur ini.” Kakek melemparkan tali ke arah pemuda itu. Setelah tali itu ditangkap, kakek itu menarik pemuda itu sampai akhirnya keluar dari lumpur tersebut.

Cerita di atas merupakan gambaran dari hidup kita. Saat kita tidak mau mendengar suara dari Roh Kudus maka kita mengikuti keinginan daging kita. Bila kita mengikuti keinginan daging maka hidup kita dikuasai dosa. Sadarkah Anda bahwa dosa itu ibarat seperti lumpur hidup, semakin kita banyak gerak maka semakin dalam? Kita bisa keluar dari lumpur dosa bila ada yang menarik keluar. Bukan manusia yang bisa mengeluarkan kita dari lumpur dosa, hanya Tuhan Yesus saja yang dapat mengangkat kita keluar dari lumpur dosa. Bila saat ini kita di dalam lumpur dosa, berserulah kepada Tuhan Yesus maka Ia akan mengangkat kita. Hendaknya kita dengar-dengaran akan suara Roh Kudus supaya hidup kita tidak dikuasai dosa. (Giant)

MENGHORMATI

Ester l : 5, 9-12

"Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat". (Ibrani2 : 7). Ratu Wasti istri raja Ahasyweros raja dari Persia, mengagetkan pemerintahan Persia dengan peraturannya sendiri mengenai dirinya ingin dihormati. la diperintahkan oleh raja untuk menghadap raja di hadapan tamu-tamunya. Jika ia mematuhi perintah raja tersebut, berarti ia membiarkan dirinya direndahkan karena pasti tidak akan dihormati oleh tamu-tamu raja. Tetapi jika ia menolak perintah raja itu, ia akan kehilangan nyawanya karena dianggap tidak menghormati perintah raja. Namun ia tetap menolak. Suatu tindakan yang sangat berani. Ratu Wasti tidak mau menjadi objek tontonan tamu-tamu raja tersebut. la punya harga diri. Akibatnya ia dibuang ke pengasingan. Kita tidak punya catatan apakah ratu Wasti itu takut pada Allah. Tetapi keberaniannya menyatakan ia mengerti bahwa Allah memberi pada setiap manusia rasa hormat pada dirinya sendiri sebagai ciptaan-Nya. Allah menciptakan kita menurut gambar-Nya dan memahkotai kita dengan kehormatan: "lebih rendah sedikit dari pada malaikat”. Selain kita mengasihi dan menghormati-Nya, marilah kita memperlakukan diri kita dan sesama dengan hormat, martabat dan sopan-santun. Ingatkanlah aku untuk selalu menghormati orang lain. (DBR)

BANGSA YANG KUDUS

Keluaran 19 : 6a

Dalam perbudakan di Mesir Allah mendengar jeritan bangsa Israel. Karena kasih dan memang dalam rencana-Nya, dengan tangan-Nya yang berkuasa Allah membebaskan mereka. Dalam perjalanan mereka sampailah di gunung Sinai. Musa bertemu dengan Allah yang menyatakan diri juga kepada umat-Nya. Maka dibuatlah perjanjian: "Kalau umat setia kepada Tuhan, maka mereka akan menjadi harta kesayangan, menjadi milik Tuhan.". Mereka dipilih dan ditetapkan untuk menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus, Artinya menjadi pelayan Tuhan, untuk memberitakan karya Allah yang ajaib bagi dunia. Pembebasan Allah bagi Israel menunjuk pada karya pembebasan yang sempurna dalam karya Yesus Kristus, yaitu melalui kematian dan kebangkitan-Nya. la membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan memilih kita menjadi kerajaan imam dan umat yang dikuduskan bagi-Nya, berdasarkan kasih karunia-Nya dan bukan karena kebaikan kita. Hal ini berlangsung terus dalam kehidupan kita. Karena itu kita harus dapat menerima panggilan-Nya serta bersedia melayani dengan setia. Di tengah kehidupan masyarakat, gereja dan keluarga yang sarat dengan berbagai masalah, kehadiran dan pengutusan kita bukanlah hal yang kebetulan. Hal ini adaiah dalam rangka panggilan kita sebagai kerajaan imam dan bangsa yang kudus untuk memberitakan karya Allah yang besar. (DBR)





PROSKUNEO

Lukas 4 : 8

Kadang-kadang Tuhan berbicara dalam hati kita, dalam suatu kejadian atau dalam mimpi. Tetapi kadang kita tidak mendengar atau tidak sadar Tuhan sedang berbicara kepada kita. Beberapa hari yang lalu Tuhan berbicara melalui Pluto untuk saya awali setiap hari dengan doa pagi. Hari ini anjing kami Pluto menjilat-jilat tangan suami saya. Biasanya Pluto tidak pernah bersikap begitu. Besoknya saya dan suami mendengar radio, biasanya kami juga tidak pernah mendengar radio pada jam tersebut, dan hamba Tuhan ini bicara tentang PROSKUNEO (bahasa Yunani/Gerika), yang berarti mencium tangan, melakukan penghormatan/penyembahan dengan mencium tangan, membungkukkan badan dalam pemujaan. Kata ini biasanya dipakai untuk anjing, menurut arti kata aslinya berarti mencium, seperti anjing yang sedang menjilat tangan tuannya. “… Engkau harus menyembah (Proskuneo) Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (Latreuo)!” Tuhan berbicara sampai hari ini. Kalau Dia berbicara jangan keraskan hatimu. Taat pada apa yang Dia katakan. Tugas kita untuk menyembah Dia. (FF)



LOBANG JARUM

Matius 19 : 16-26

Pasti Anda tidak asing mendengar kalimat ini, ”Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Kalimat tersebut merupakan perkataan dari Tuhan Yesus, setelah menjawab pertanyaan anak muda yang kaya. Lobang jarum yang dimaksudkan di sini bukanlah jarum yang kita pakai untuk menjahit baju. Akan tetapi lobang jarum tersebut adalah pintu kecil (kurang lebih tingginya 1 meter dan lebarnya

1 meter) yang ada di tembok kota. Bila malam hari tiba maka pintu gerbang kota akan ditutup dan orang-orang akan keluar masuk dari lobang jarum tersebut. Meskipun pintu itu kecil tapi tidak menjadi masalah buat unta. Ketika unta itu ingin masuk melalui lobang jarum itu maka barang-barang yang ada di atas badannya harus diturunkan. Setelah semua barang turun maka unta itu harus menundukkan badannya dengan cara melipat kaki depannya. Lalu ia berjalan perlahan-lahan melewati lobang jarum tersebut. Demikian juga bila kita ingin masuk ke dalam Kerajaan Sorga, kita harus melepaskan segala beban hidup kita, melepas dosa-dosa kita, lalu kita harus merendahkan diri di hadapan Allah. Allah sangat senang dengan orang yang rendah hati (Yakobus 4 : 6). Hari ini mari kita praktekkan kebenaran firman Tuhan ini maka Anda akan merasakan Kerajaan Sorga itu nyata dalam hidup Anda. (Giant)





ROH YANG DILIPUTI KUASA ILAHI

Kisah Para Rasul 11 : 2-10

Dalam sebuah kelompok penelaahan Alkitab, seorang pemuda pernah mengajukan pertanyaan seperti ini, "Pak pendeta, bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui dan membedakan mana yang datang dari Roh Kudus dan mana yang datang dari roh-roh lain?” Pertanyaan ini lahir dari kenvataan bahwa ada orang yang berusaha untuk pergi mencari kesembuhan di suatu daerah tertentu. Sebab konon di sana ada seorang anak kecil yang memiliki karunia penglihatan serta penyembuhan dan karenanya dianggap sebagai orang yang memiliki kuasa ilahi. Apakah kuasa ilahi hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja? Bukankah ketika seseorang dibaptis, kepadanya telah dianugerahi kuasa ilahi yakni Roh Kudus?

Petrus, salah seorang rasul Yesus Kristus mendapatkan karunia kuasa ilahi pada peristiwa Pentakosta. Ketika ia sedang menginap di Yope kuasa ilahi meliputi rohnya saat sedang berdoa (Kisah Para Rasul 9 : 43). Petrus lalu menyaksikan sebuah penglihatan yang sama sekali bertentangan dengan hati nuraninya. Sebagai seorang Yahudi tulen, hal memakan makanan yang haram adalah sesuatu yang tidak mungkin baginya. Akan tetapi oleh pekerjaan Roh Kudus dalam diri Petrus maka kuasa ilahi itu mematahkan belenggu keyahudiannya sehingga iapun dapat menjangkau orang-orang di luar bangsa Yahudi dalam pemberitaan Injil Yesus Kristus. Jika Petrus dikaruniai kuasa ilahi, bagaimana dengan kita semua yang hidup di zaman anugerah ini? Sesungguhnya kuasa ilahi itu adalah anugerah Allah di dalam Yesus Kristus bagi barangsiapa yang percaya kepada-Nya. Oleh karena itu berdoalah senantiasa di dalam Roh dan kebenaran-Nya, agar kuasa ilahi menjadi nyata juga dalam hidup kita. (DBR)

TIDAK ADA YANG SEMPURNA

I Korintus 13 : 9-12

Tidak ada seorang manusiapun di dunia ini yang sempurna, dalam arti tidak ada cacat sedikitpun, tidak pernah berbuat dosa sekalipun selama hidupnya. Bila kita mengerti akan hal ini, maka kita akan lebih mudah untuk menerima orang lain, bahkan termasuk orang terdekat dengan kita seperti suami/istri, anak, orangtua, saudara, rekan kerja dan sebagainya. Sangat disayangkan bahwa banyak orang yang merasa dirinya sempurna, sehingga mereka merasa berhak menghakimi atau menuntut orang lain untuk mengikuti jejak mereka supaya mencapai kesempurnaan. Ingat, yang sempurna hanya Yesus, bila Dia saja tidak menuntut kita menjadi sempurna, bila Dia saja menerima kita apa adanya sebagai langkah awal untuk lahir baru, kitapun perlu mengikuti teladan-Nya, dengan selalu mendasari setiap keputusan kita dengan pikiran bahwa kitapun tidak sempurna. (cubs)


PILIH  SEMU ATAU SEJATI?

Yesaya 30 : 10; Ibrani 8 : 2

Semu, menurut definisi kamus adalah sesuatu yang tidak nyata. Ternyata menurut bacaan hari ini, semu adalah sesuatu yang tidak benar, tidak jelas, suatu kebohongan (Yesaya 30 : 10). Sedangkan definisi sejati adalah sesuatu yang sudah sangat jelas, yang nyata. Itu juga bisa kita simpulkan dari bagian kedua bacaan hari ini (Ibrani 8 : 2). Jadi kita perlu memilih, mau ikut yang semu, yang tidak jelas atau mau ikut yang sejati? Yang sejati hanya satu yaitu Kristus, sementara kalau mau ikut yang semu banyak, yaitu para penilik dan para pelihat. Zaman sekarang juga masih banyak yang semu-semu, tetapi yang sejati hanya satu, firman Allah dalam Alkitab. Gampang saja, pilih yang mana? Kalau pilih yang sejati, baca Alkitab setiap hari dan jadi pelaku firman setiap saat. (cubs)


KAPAL YANG BERLAYAR

II Korintus 5 : 8

Kematian seorang yang kita kasihi membawa duka yang sangat dalam. Tetapi jika kita tahu bahwa kekasih kita itu mengenal Allah Bapa dan telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, maka kehilangan kita itu menjadi keuntungan bagi mereka yang telah mendahului kita. Karena para almarhum/almarhumah kekasih kita itu pergi ke tempat yang sudah disediakan Allah bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dalam Alkitab rasul Paulus telah memberikan ayat penghiburan bagi mereka yang kehilangan kekasihnya, yaitu dalam II Korintus 5 : 1, "Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekai, yang tidak dibuat oieh tangan manusia”. Kita dapat bersukacita dalam dukacita, karena mengetahui kekasih kita ada bersama Allah. (DBR)

AKU PERCAYA…

 Karena Kristus hidup maka aku percaya bahwa maut bukanlah sebuah petaka lagi, tetapi sebuah kemenangan.

 Bukanlah suatu kebetulan bila Allah memanggilku untuk memberitakan karya Allah pada dunia.

 Biarlah hari ini aku dapat meyakinkan banyak orang, sebelum matahari terbenam. Dan meninggalkan jejak-jejak yang baik pada keadaan-keadaan yang buruk.

 Hati yang terjamah oleh kebaikan, memberi sukacita dan senyuman pada wajahnya.

 Kita telah menerima anugerah Roh Kudus yang mana kita harus pergunakan terutama dalam pelayanan bagi Tuhan.

 Jangan ada allah-allah lain di samping Tuhan kita. la adalah Allah yang cemburu dan la membenci kasih yang terbagi-bagi. Kasihilah Dia sepenuhnya dan lapun akan mengasihi Anda, seolah-olah Anda orang satu-satunya di dunia ini. la akan memberkati Anda dan pekerjaan Anda selama-lamanya.

 Aku mengucap syukur bahwa Allah mau memilih kita, karena kasih karunia-Nya yang besar. (DBR)











merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman,

Maaf aku tidak segera membalas suratmu karena aku sibuk, tak dapat konsentrasi pikiranku karena aku mendapat musibah keluarga. Ceritanya, aku menerima berita dukacita dari adikku. Keponakanku, Christina Mandang (38 tahun), anak perempuannya ditabrak mobil hingga meninggal. Kejadiannya di luar negeri. Membutuhkan 2 minggu sebelum jenazah dapat dipulangkan ke Indonesia. Selama 2 minggu menunggu, setiap malam diadakan kebaktian penghiburan. Ada beberapa gereja yang bergantian mengadakannya karena almarhumah melayani di banyak gereja. Dia juga sebagai dosen musik di STT (Sekolah Tinggi Theologia), mengajar di Yayasan Musik Gerejani (YAMUGER) dan menjadi juri pertandingan paduan suara di beberapa gereja-gereja, Katholik, Protestan dan sekolah Kristen. Hampir semua institusi ingin mengadakan kebaktian penghiburan bagi keluarga almarhumah. Setiap hari ada tamu yang datang untuk berbelasungkawa kepada ayah dan ibu almarhumah. Hari-hari yang melelahkan buat keluarga. Tetapi syukur ada ibadah tiap malam, dengan begitu mereka dihiburkan oleh doa-doa dan khotbah-khotbah yang diberitakan. Aku tidak mengikuti seluruh kebaktian dalam 2 minggu tersebut karena rumah kami jauh. Hanya mengikuti 5 kali kebaktian pada hari-hari terakhir sampai dimakamkan. Selain peristiwa tersebut di atas, persekutuan kami juga mengalami kedukaan, yaitu 2 anggota lansia telah dipanggil Tuhan: bapak Petrus Mulyadi (79 th) dan Ny. Dr. Dien Tan (78 th). Aku jadi sedih sekali. Kalau dipikir, begitu rapuhnya manusia (tua dan muda) dan begitu berkuasanya Allah Bapa kita. Kau ingat ayat ini? "Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada ke rumah pesta,...”(Pengkhotbah 7 : 2). Memang di situlah kita lihat kehidupan manusia akan berakhir. Buat kita yang masih hidup, hiduplah seperti Allah kehendaki dan setialah pada-Nya. Kita harus relakan mereka yang mendahului kita, betapapun sedihnya kita. Kita tahu bahwa kita akan bertemu lagi dengan kekasih-kekasih kita dan sanak-saudara yang sudah di sorga. Itu sudah pasti, di dalam Yesus Kristus, bila selama hidup kita selalu setia. Bukankah begitu, teman?

Mari kita berdoa: Allah Bapa, kami tidak mau bersedih terlalu lama. Ada janji dari-Mu bahwa sekali waktu Kau jemput kami dan akan bersama dengan-Mu di Yerusalem baru. Terima kasih, Tuhan. Amin.

Sekian suratku, teman. Tuhan besertamu dengan kasih-Nya, dan keluargamu juga.





Salam



Debora


Kunci Sukses Pernikahan


Bukanlah menemukan orang yang tepat, namun kuncinya adalah bagaimana belajar mencintai orang yang Anda temukan dan terus menerus..!

Cinta bukanlah hal yang pasif ataupun pengalaman yang spontan; cinta tidak akan pernah begitu saja terjadi!

Kita tidak akan bisa menemukan cinta yang selamanya, kita harus mengusahakannya

dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta", karena cinta itu butuh waktu, usaha, dan energi. Yang paling penting, cinta itu butuh sikap bijak, kita harus tahu benar apa yang harus dilakukan agar rumah tangga berjalan dengan baik .

JANGAN MEMBUAT KESALAHAN UNTUK HAL YANG SATU INI.

Cinta bukanlah misteri. Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan Anda) agar rumah tangga berjalan lancar.

Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya gravitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.

Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga dapat membuat rumah tangga itu lebih kuat.

INI MERUPAKAN REAKSI SEBAB AKIBAT.

Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa "membuat" cinta bukan "jatuh".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah keputusan, dan

bukan cuma perasaan..!

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak mendengar... Namun senantiasa bergetar....

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak buta..Namun senantiasa melihat dan merasa..

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak menyiksa..Namun senantiasa menguji..

Jika ia sebuah cinta..... Ia tidak memaksa..Namun senantiasa berusaha..

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak cantik..Namun senantiasa menarik..

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak datang dengan kata-kata..Namun senantiasa menghampiri dengan hati..

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak terucap dengan kata..Namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak hanya berjanji..Namun senantiasa mencoba memenangi..

Jika ia sebuah cinta.....Ia mungkin tidak suci..Namun senantiasa tulus..

Jika ia sebuah cinta.....Ia tidak hadir karena permintaan..Namun hadir karena ketentuan...

Jika ia sebuah cinta..... Ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...Namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..

Cintailah pasangan Anda, seperti Anda ingin dicintai olehnya.

Setialah pada pasangan Anda, seperti Anda ingin mendapatkan kesetiaannya. (IR)