12 Jul 2011

Bulan July 2011

3 HAL YANG MENGUBAH WAKTUNYA TUHAN

Kisah Yesus mengubah air menjadi anggur

(Yohanes 2 : 1-11) terjadi pada waktu Yesus dan murid-murid serta ibu-Nya diundang pada suatu pesta perkawinan di Kana. Ketika itu mempelai kehabisan anggur dan apabila hal ini diketahui oleh tamu akan menjadi suatu hal yang memalukan sekali. Mereka akan jadi bahan tertawaan dan olok-olokan orang. Maria, ibu Yesus, adalah seorang yang penuh kasih dan sangat lembut hatinya. Ia tidak ingin hal itu dialami oleh kedua mempelai. Ia bisa merasakan jika hal itu terjadi pastilah rumah tangga yang baru dibentuk itu tidak akan pernah bahagia karena akan menjadi bahan tertawaan, hinaan dan cercaan orang seumur hidupnya. Oleh sebab itu ia berkata kepada Yesus, “mereka kehabisan anggur”. Namun Yesus menjawab “saat-Ku belum tiba, ibu”. Yesus adalah Tuhan yang tentunya tidak pernah berbohong dan berdusta dalam kata-kata. Jika dikatakan saat-Ku belum tiba pastilah benar bahwa saat Tuhan belum tiba. Jadi artinya semua ada waktunya, benarlah apa yang dituliskan pada Pengkhotbah 3 : 1, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.”. Oleh sebab itu jangan terlalu memaksakan diri untuk memperoleh sesuatu sebab segala sesuatu ada waktunya. Tuhan juga punya waktu-Nya untuk bertindak. Tetapi jangan lupa juga bahwa Yesus adalah Tuhan yang Maha Kuasa yang empunya segalanya termasuk empunya waktu. Tuhan bisa mengubah waktu-Nya. Namun tidak dengan begitu saja Tuhan mengubah waktu-Nya. Ada tiga hal yang dapat mengubah waktu-Nya Tuhan, yaitu:

1. Kasih

Yesus dan Maria, ibu-nya, sangat mengasihi kedua mempelai. Yesus dan ibu-Nya tidak ingin kedua mempelai dipermalukan. Oleh sebab itu Yesus mengubah waktu-Nya karena rasa kasih yang besar itu. Mazmur 25 : 3, “Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.”. Kasih dapat mengubah keputusan Tuhan. Hal itu pernah terjadi pada kota Niniwe. Dalam empat puluh hari ke depan Tuhan akan menunggangbalikkan kota Niniwe. Hal itu dapat kita lihat pada ayat berikut: Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." (Yunus 3 : 4). Namun Tuhan membatalkan keputusan-Nya karena Niniwe bertobat. Itu dapat kita lihat pada ayat berikut: “Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.” (Yunus 3 : 5-10). Pertobatan membuat Tuhan berbelaskasihan sehingga Tuhan membatalkan keputusan-Nya. Oleh sebab itu marilah kita lebih lagi mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama karena dengan demikian Tuhan akan mengubah waktu dan keputusan-Nya.

2. Ketaatan.

Ketaatan membuat Tuhan Yesus bekerja walaupun belum waktu-Nya. Tuhan mengubah air menjadi anggur karena ada orang-orang yang taat, mereka adalah pelayan-pelayan yang menyiapkan air dan tempayan. Pelayan-pelayan itu taat kepada Maria ibu Yesus dan kepada Yesus. Pada

ayat 5-7 dapat kita baca bahwa pelayan-pelayan itu tanpa bertanya-tanya langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Ini adalah gambaran ketaatan kepada gembala dan kepada Tuhan Yesus. Maria adalah seorang orang tua yang merupakan gambaran dari penatua (gembala) dan Yesus adalah Tuhan kita. Sebagai jemaat yang baik, kita harus taat kepada gembala dan kepada Tuhan Yesus. Gembala adalah orang yang membimbing kita untuk melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Sama seperti Maria yang membimbing para pelayan untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Dan hasilnya kita ketahui bersama bahwa Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur padahal pada saat itu belumlah waktunya bagi Yesus untuk mengadakan mujizat. Supaya mujizat terjadi, kita perlu taat pada firman Tuhan dengan melakukan firman-Nya tepat seperti yang diperintahkan dengan tidak menambah dan mengurangi firman-Nya.

3. Mengundang Yesus untuk hadir dalam hidup dan rumah tangga kita.

Satu hal yang tidak boleh luput dari perhatian kita yaitu bagaimana seandainya kedua mempelai tidak mengundang Yesus hadir dalam pesta perkawinan mereka? Apa yang akan terjadi? Mereka pasti akan mendapat malu karena kehabisan anggur. Kehadiran Yesus membawa berkat dalam hidup mereka. Suasana pesta yang meriah terhindar dari petaka yang memalukan. Oleh sebab itu mari undang Yesus hadir dalam hidup kita. Berikan ruang hati kita untuk Yesus hadir di dalamnya maka hidup kita senantiasa dijaga dan terhindar dari segala bencana. Banyak orang tidak mau mengundang Yesus dalam hidupnya. Mereka lebih memilih mengundang paranormal, perdukunan dan okultisme. Akibatnya mereka hidup dalam kutuk, dan kutuk membawa kepada petaka dan bencana. Undanglah Yesus untuk berdiam dalam hidup kita maka kita terhindar dari kutuk yang membawa kita kepada malapetaka dan bencana. (GKG)



KASIH TERBESAR

Pada suatu siang, sebuah peluru mortir mendarat di sebuah panti asuhan di sebuah perkampungan kecil Vietnam. Seorang petani panti asuhan dan dua orang anak langsung tewas, beberapa anak lainnya terluka, termasuk seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun. Orang-orang dari kampung tersebut segera meminta pertolongan medis dari kota terdekat. Akhirnya, seorang dokter Angkatan Laut Amerika dan seorang perawat dari Perancis yang kebetulan berada di kota itu bersedia menolong. Dengan membawa jeep yang berisi obat-obatan dan perlengkapan medis mereka berangkat menuju panti asuhan tersebut. Setelah melihat keadaan gadis kecil itu, dokter menyimpulkan bahwa anak tersebut sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Tanpa tindakan cepat, anak itu akan segera meninggal kehabisan darah. Transfusi darah adalah jalan terbaik untuk keluar dari masa kritis ini. Dokter dan perawat tersebut segera mengadakan pengujian singkat kepada orang-orang di panti asuhan termasuk anak-anak, untuk menemukan golongan darah yang cocok dengan gadis kecil itu. Dari pengujian tersebut ditemukan beberapa orang anak yang memiliki kecocokan darah dengan gadis kecil tersebut. Sang dokter, yang tidak begitu lancar berbahasa Vietnam, berusaha keras menerangkan pada anak-anak tersebut bahwa gadis kecil itu hanya bisa ditolong dengan menggunakan darah salah satu anak-anak itu. Kemudian, dengan berbagai bahasa isyarat, tim medis menanyakan apakah ada di antara anak-anak itu yang bersedia menyumbangkan darahnya bagi si gadis kecil yang terluka parah. Permintaan itu ditanggapi dengan diam seribu bahasa. Setelah agak lama, seorang anak mengacungkan tangannya perlahan-lahan, tetapi dalam keraguan ia menurunkan tangannya lagi, walaupun sesaat kemudian ia mengacungkan tangannya lagi. "Oh, terima kasih," kata perawat itu terpatah-patah. "Siapa namamu?" "Heng," jawab anak itu. Heng kemudian dibaringkan di tandu, lengannya diusap dengan alkohol, dan kemudian sebatang jarum dimasukkan ke dalam pembuluh darahnya. Selama proses ini, Heng terbaring kaku, tidak bergerak sama sekali. Namun, beberapa saat kemudian ia menangis terisak-isak, dan dengan cepat menutupi wajahnya dengan tangannya yang bebas. "Apakah engkau kesakitan, Heng?" Tanya dokter itu. Heng menggelengkan kepalanya, tetapi tidak lama kemudian Heng menangis lagi, kali ini lebih keras. Sekali lagi dokter bertanya, apakah jarum yang menusuknya tersebut membuatnya sakit, dan Heng menggelengkan kepalanya lagi. Tetapi tangisan itu tidak juga berhenti, malah makin memilukan. Mata Heng terpejam rapat, sedangkan tangannya berusaha menutup mulutnya untuk menahan isakan tangis. Tim medis itu menjadi khawatir, pasti ada sesuatu yang tidak beres. Untunglah seorang perawat Vietnam segera datang. Melihat anak kecil itu yang tampak tertekan, ia berbicara cepat dalam bahasa Vietnam. Perawat Vietnam itu mendengarkan jawaban anak itu dengan penuh perhatian, kemudian perawat itu menjelaskan sesuatu pada Heng dengan nada suara yang menghibur. Anak itu mulai berhenti menangis dan menatap lembut mata perawat Vietnam itu beberapa saat. Ketika perawat Vietnam itu mengangguk, tampak sinar kelegaan menyinari wajah Heng. Sambil melihat ke atas, perawat itu berkata lirih kepada dokter Amerika tersebut, "Ia mengira bahwa ia akan mati. Ia salah paham. Ia mengira Anda memintanya untuk memberikan seluruh darahnya agar gadis kecil itu tetap hidup.". "Tetapi kenapa ia tetap mau melakukannya?" Tanya sang perawat Perancis dengan heran. Perawat Vietnam itu kembali bertanya kepada Heng, dan Heng pun menjawab dengan singkat, "Ia sahabat saya.". (INT)


LAWAN MUSUH ROHANI

“Tadi aku bermimpi,” kataku kepada suamiku. ”Mimpi apa?” ”Aku bermimpi temanku menelpon, katanya dia diserang roh jahat.” Efesus 6 : 12, “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”.

Lalu aku bilang padanya usir dengan darah Yesus.

Wahyu 12 : 11, “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.”.

Tapi aku ingat dia belum menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. I Timotius 2 : 1, “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat

dan ucapan syukur untuk semua orang,”.

Kisah Para Rasul 4 : 12, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.".

Tiba-tiba suara temanku berubah menjadi suara laki-laki, dan aku yang diserang roh jahat itu. Dalam mimpi itu, lidahku kelu, tetapi aku berteriak, ”Darah Yesus.”. Lalu aku teriak, ”Tuhan Yesus, tolong aku.”. Kisah Para Rasul 2 : 21, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”.

Filipi 2 :10, “Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.”.

Mazmur 121 : 2, “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”.

Mazmur 63 : 8, “Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.”. “Lalu?” Tanya suamiku. “Aku mendengar suara langkah kakimu naik dan pintu dibuka perlahan, lalu engkau memegang lenganku. Aku merasa begitu aman. Suasananya berubah, bukan ketakutan lagi tetapi ada damai sejahtera, dan serangan itu hilang.”. “Lalu aku tidak melihat kamu di sisiku,” kataku kepada suamiku, “Tapi aku tahu yang tadi bersamaku adalah Tuhan Yesus.”.

Yesaya 54 : 5, “Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.”. Yesaya 62 : 5, “Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.”.

Bersama Dia, aku merasa aman dan terlindungi.

Mazmur 5 : 12, “Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.”. (FF)

APA YANG ANDA SIMPAN?

Amsal 23 : 7a

Jika Anda seperti saya, Anda mungkin memiliki kotak khusus penuh dengan benda-benda kenangan. Mungkin kotak itu menyimpan beberapa kartu atau surat dari orang-orang terkasih, foto, karya seni buatan anak-anak Anda atau potongan tiket dari acara khusus. Isi kotak itu mengingatkan dari mana saya datang dan menghubungkan saya kepada apa yang paling penting dalam hidup saya. Dengan cara yang sama, setiap orang memiliki kotak memori di dalam dirinya. Anda dapat memilih apa saja yang Anda simpan dalam kotak memori internal Anda, seperti Anda akan memilih apa yang Anda simpan di kotak kayu Anda. Alkitab berkata, bahwa apa yang Anda masukkan ke dalam kotak memori hati Anda mendefinisikan dan membentuk siapa Anda, serta menetapkan arah tujuan hidup Anda. Dengan kata lain, pikiran Anda membuat Anda siap untuk menang atau kalah. Jika kotak memori Anda penuh dengan kepahitan, tidak memaafkan atau sikap negatif; hidup Anda akan mengikuti jalan negatif. Tetapi ketika Anda mengisi hati Anda dengan harta karun firman Allah, Anda dibebaskan untuk hidup dalam berkat yang telah Tuhan siapkan untuk Anda. Menyimpan harta yang tepat dalam diri Anda tidak hanya terjadi secara otomatis. Banyak pengaruh datang melawan kita seperti suara dari masa lalu, pendapat orang lain, bahkan gambar-gambar di media. Dibutuhkan usaha untuk menjaga hati dan melatih pikiran Anda. Anda adalah orang yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap kali Anda membuka kotak memori Anda, kotak itu diisi dengan kebenaran firman Tuhan untuk mengingatkan Anda tentang betapa berharganya Anda. Hal ini dapat Anda lakukan semudah menuliskan sebuah ayat kitab suci di beberapa kartu kecil dan membawa mereka ke manapun Anda pergi. Atau, tuliskan beberapa hal yang Anda syukuri dan ingatkan diri Anda pada waktu-waktu di mana Tuhan melindungi Anda berkali-kali dan membantu Anda mengatasi rintangan. Ketika Anda berlatih berulang-ulang untuk mengingat semua hal baik yang telah Tuhan lakukan dalam hidup Anda, Anda akan melatih kembali pikiran Anda dan menciptakan landasan internal yang kuat dan penuh kuasa. Hari ini, luangkan waktu untuk memeriksa isi kotak memori Anda. Apakah ada pola pikir negatif yang harus Anda ubah? Apakah Anda melihat diri Anda seperti cara Tuhan melihat Anda -- sebagai pribadi yang berharga dan penting? Lepaskan cara berpikir Anda yang lama dan fokus pada apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Ingat, Anda tidak berada di sini karena kecelakaan. Anda diciptakan dalam gambar Tuhan dan hidup Anda penuh tujuan. Anda adalah harta khusus Allah. Tidak ada yang bisa menghalangi Anda dari tujuan ilahi Anda dan tidak ada yang dapat mendiskualifikasi Anda. Anda menang karena apa yang telah Yesus Kristus lakukan untuk Anda! (Giant)

6 TANDA BELUM MENGAMPUNI

Ketika seseorang menyakiti Anda, jangan habiskan

10 tahun ke depan hidup Anda menyakiti diri sendiri dengan terus-menerus mengingat peristiwa menyakitkan itu. Kemungkinan terbesar, orang yang menyakiti Anda bahkan tidak ingat dan tidak memikirkan Anda, sementara Anda bergumul dengan peristiwa itu dan menderita akibatnya bertahun-tahun sesudahnya. Hal itu hanya akan menyakiti satu orang saja—Anda! Jadi dapat Anda lihat bila Anda mengampuni orang yang menyakiti Anda, sebenarnya Anda sedang menolong diri Anda sendiri lebih dari pada orang itu. Untuk membantu Anda mengerti pentingnya mengampuni, berikut ada 6 tanda belum mengampuni yang dapat digunakan. Sekali Anda mendapati bahwa salah satu tanda itu ada dalam diri Anda, berarti Anda sedang berada dalam jalur yang benar untuk mengadakan pemberesan, memberikan pengampunan dan membebaskan diri Anda sendiri dari beban yang berat. Kita tidak dapat mengampuni bila kita tidak tahu bahwa sebenarnya kita belum mengampuni. Banyak orang merasa sudah mengampuni padahal belum. Sebagaimana dokter menggunakan indikasi untuk mendiagnosa penyakit, keenam tanda sikap berikut dapat digunakan untuk mengetahui apakah Anda sudah mengampuni atau belum dan kemudian bertindak sebagaimana seharusnya.

1. Mengungkit-ungkit yang lalu.

Seperti dicontohkan dalam Lukas 15 : 29, anak sulung dalam kisah anak yang hilang mengatakan, “Telah bertahun-tahun aku melayani bapa…,.”. atau ketika Petrus bertanya kepada Yesus berapa kali dia harus mengampuni orang lain. Salah satu tanda belum mengampuni adalah mengungkit terus yang sudah lewat, berapa kali orang lain telah bersalah kepada kita. I Korintus 13 : 5 mengatakan bahwa kasih menutupi… kasih tidak mengungkit–ungkit lagi. Ketika Anda mengungkit kembali apa yang sudah terjadi sebelumnya itu tandanya Anda masih menyimpan dalam hati dan belum mengampuni. Hal itu akan menggerogoti hati Anda dan semakin lama daftar kesalahan orang lain akan semakin menggunung dan akan mengakibatkan kepahitan.

2. Membanggakan prestasi diri sendiri.

Masih dalam Lukas 15 : 29, anak sulung membanggakan prestasinya, “…dan belum pernah aku melanggar perintah bapa…”. Salah satu bentuk penghakiman adalah pernyataan bahwa saya benar dan orang lain salah. Penghakiman adalah roh yang tidak mengampuni dan itu akan menghambat berkat Tuhan atas hidup kita.

3. Komplain/menggerutu.

Seringkah Anda mengatakan atau berpikir tentang seseorang yang dekat, “Kamu tidak pernah bantu saya.”? Jika ya maka ini adalah suatu sikap komplain yaitu suatu sikap menuntut orang lain melakukan apa yang Anda inginkan dan tidak memikirkan apa yang mereka inginkan. Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa tidak seharusnya kita komplain/menggerutu. Contohnya bangsa Israel, karena komplain/menggerutu perjalanan yang 13 hari menjadi 40 tahun. Kalau kita menggerutu terus-menerus, maka masalah yang kita hadapi tidak akan selesai-selesai. Masalah tidak selesai dengan gerutuan, tetapi dengan iman dan tindakan. Menggerutu juga berarti Anda belum mengampuni atau bisa menerima apa yang terjadi. Jadi, jangan buang waktu dengan menggerutu terus.

4. Mengorbankan diri yang di luar batas.

“Saya lakukan semua tugas.”. Pecandu kerja (workaholik) cenderung sering melakukan ini. Kadang-kadang orang yang bekerja sepanjang waktu dan tidak tahu bagaimana menikmati hidup mereka menjadi iri ketika orang lain menikmati hidup mereka. Adakah seseorang yang membuat Anda resah karena mereka bersenang-senang? Jika ya, mungkin Anda belum mengampuni mereka atau diri Anda sendiri.

5. Mencari kambing hitam.

Apakah Anda termasuk yang suka menyalahkan orang lain dalam masalah apapun? Contohnya seorang istri yang bila anaknya nakal selalu berkata, “oh, itu anak papanya”, atau “apa yang akan kamu lakukan pada anakmu yang bikin aku susah?”. Mereka selalu mencari kambing hitam untuk segala masalah yang mereka alami. Di kantor, orang-orang seperti ini biasanya menjauhi koleganya atau bahkan keluarganya. Mengapa Anda menjauhi mereka? Mungkin Anda belum mengampuni mereka atau Anda sendiri.

6. Tidak senang dan iri melihat orang lain diberkati.

Jika seseorang yang telah menyakiti Anda mendapat berkat dan hal itu meresahkan Anda, berarti Anda belum mengampuni orang itu. Mengampuni adalah sebuah keputusan bukan perasaan. Kalau Anda berdoa untuk orang yang menyakiti Anda, itu pilihan Anda, tapi bila Anda mendoakan, akan terjadi proses pemulihan dalam diri Anda. Berkati dan jangan kutuki orang lain, artinya bicara kebaikan mereka, bukan keburukan mereka ketika mereka tidak ada di sekitar Anda. Selalu lakukan kebaikan untuk mereka dalam berbagai aspek sesuai yang diperintahkan Tuhan.

Mari kita belajar untuk membuat keputusan memiliki gaya hidup yang mengampuni dan menolak untuk sakit hati. Gaya hidup yang mengampuni membantu kita untuk menjadi serupa Kristus. Sambil menangkap dan meresapi pentingnya mengampuni dan kita belajar untuk melakukannya, hati kita akan disembuhkan dari kepahitan yang adalah salah satu akar segala penyakit kanker, dan pertumbuhan iman dan kedewasaan Anda akan membawa Anda pada tingkat berikutnya yang telah dipersiapkan oleh Tuhan. Mengampuni adalah perintah Tuhan. orang yang paling merasakan akibat pengampunan adalah diri Anda sendiri, bukan orang lain. Apakah Anda mengasihi diri Anda? Kalau begitu, ampunilah mereka yang bersalah kepada Anda. (cubs)


0RANG YANG BERHUTANG

Seorang nenek dl Panti Werda, pada suatu petang bersoal jawab dengan pendetanya. la kurang setuju bahwa pendetanya meminta pengampunan dosa setiap kali mengucapkan doa.

"Benar, saya ini banyak dosa. Tetapi, tidak setiap hari, bukan?," Ujarnya sambil tersenyum membenarkan diri. "Misalnya hari ini, bagaimana saya dapat dikatakan berdosa, bertemu satu orang pun belum. Hari ini saya sama sekali belum keluar kamar. Sejak tadi pagi saya hanya merajut di dalam kamar saya." Pendeta itu menjawab, "Kalau begitu, justru itulah dosa ibu. Ibu tidak keluar kamar, padahal ibu tahu ada tetangga ibu yang sedang sakit. Ibu sebetulnya dapat mengunjungi dan menghibur dia.".

Biasanya kita menganggap dosa sebagai perbuatan melakukan sesuatu. Tetapi, sebetulnya justru tidak melakukan sesuatu dapat pula merupakan dosa. Dalam arti itulah Tuhan Yesus menyebut kata kesalahan atau dosa dalam Doa Bapa Kami. "... dan ampunilah kami akan kesalahan kami ..." Dalam bahasa Aram yang digunakan Tuhan Yesus istilahnya adalah choba. Ketika penulis Injil Matius mencatat Doa Bapa Kami dalam bahasa Yunani, ia menggunakan istilah ophel-tema. Baik choba maupun ophei-lema secara harfiah berarti hutang, misalnya hutang uang yang harus dibayar atau hutang barang yang harus dikembalikan. Dalam arti yang luas choba dan ophet-lema berarti kewajiban yang masih harus dilunasi.

Di zaman Tuhan Yesus, para nabi Yahudi menekankan ajaran bahwa umat dipanggil untuk menaati perintah-perintah Allah. Jadi, orang yang tidak taat kepada perintah-perintah Allah adalah ibarat orang yang berhutang ketaatan kepada kehendak Allah.

Bilamanakah kita berhutang ketaatan pada kehendak Allah? Tuhan Yesus mengucapkan kalimat tentang permohonan pengampunan dosa ini senafas dengan kalimat tentang makanan sehari-hari: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami ...."

(Matius 6 : 11-12). Agaknya Tuhan Yesus hendak menunjukkan bahwa sama seperti meminta makanan, demikian pula meminta pengampunan adalah urusan sehari-hari.

Jadi, selama kita masih hidup, selama itu pula kita mendapat kesempatan untuk melunasi hutang-hutang kita. Dan kesempatan itu diberikan setiap hari. Tetapi sanggupkah kita membayar semua hutang sampai betul-betul lunas? Tidak. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengajar kita berdoa, ".... dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami...". (Rtd)



DISIPLIN ROHANI SEORANG MURID

Filipi 2 : 8

Disiplin rohani adalah kegiatan, baik sendiri maupun bersama, yang kita lakukan sebagai cara untuk menempatkan diri di hadapan Tuhan agar la dapat bekerja di dalam diri kita. Disiplin ini tidak membuat kita menjadi benar. Disiplin rohani tidak membuat kita disenangi Tuhan, dan disiplin itu bagaimanapun juga tidak dengan seketika memasukkan kita dalam sebuah pesawat maha rohani.

Orang yang berdisiplin rohani ialah orang yang dapat mengerjakan apa yang harus dikerjakan pada saat hal tersebut harus dikerjakan. Disiplin rohani tidak boleh dipaksakan. Disiplin tersebut kadang-kadang dapat merupakan kerja keras, tetapi itu bukan hal yang tidak wajar. Kita dapat melakukannya dengan luwes. Masing-masing kebudayaan atau orang mempunyai caranya masing-masing untuk mengungkapkan kebenaran Alkitab. Disiplin rohani tidak harus selalu dilakukan dengan suatu cara tertentu. Disiplin itu ada dengan tujuan untuk mencapai suatu kebaikan yang lebih besar yaitu belajar untuk hidup bersama Tuhan, bersekutu dengan Kristus, berubah oleh kuasa ALLAH.

Seluruh orang Kristen harus belajar hidup bersama Tuhan. Semua orang beriman ingin menjadi sahabat Yesus. Yesus berkata, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." (Yohanes 15 : 14). Kita semua ingin datang untuk bersekutu dan hidup dengan mendengar dan menaati. Kita menginginkan buah Roh mengambil alih kehidupan kita, dan kita melakukan apa saja yang dapat membantu terlaksananya hal itu.

Tujuan disiplin itu menolong kita untuk memiliki Tuhan. Disiplin rohani tersebut bukan tugas yang seram. Kita tidak diharuskan menggertakkan gigi dan berusaha mengikuti Tuhan. Adalah menggembirakan jika kita menjadi sahabat Tuhan, berada bersama-sama dengan Dia. Tuhan ingin kita menikmati rohani. Disiplin membantu membuat kehidupan rohani terlaksana. Disiplin juga membuat kehidupan rohani sangat menyenangkan. (GKG) 

CARA HIDUP JEMAAT

Sebagai umat Tuhan yang adalah warga Kerajaan Allah, kita seharusnya juga mengambil gaya hidup Kerajaan Allah sebagai gaya hidup kita selama di dunia ini. Gaya hidup itu tentu saja berbeda dengan gaya hidup duniawi, apalagi di zaman sekarang ini. Gaya hidup yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya adalah :

1. KEKELUARGAAN.

“Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai KELUARGA Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” (I Timotius 3 : 15).

Tuhan juga menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksud-Nya dengan gaya hidup kekeluargaan:

a) Bagaimana hubungan antar anggota keluarga Allah yang benar secara lengkap dan rinci dalam Efesus 5 sampai 6 : 4. Apapun yang Anda butuhkan, apakah hubungan suami-istri, orangtua-anak dan sebagainya, maupun pribadi, dapat Anda temui kebenarannya dalam kitab Efesus tersebut di atas.

b) Memelihara kasih persaudaraan sebagaimana diuraikan dalam Ibrani 13 : 1-4. Mengapa demikian? Karena Allah menghendaki di antara umat Allah ada saling tolong-menolong, saling menanggung beban. Salah satu karakter kasih persaudaraan adalah keterbukaan. Bila di antara saudara tidak berani saling terbuka bagaimana bisa saling menanggung beban masing-masing? Tentu saja kepercayaan itu tidak boleh disalahgunakan. Masalah saudara seiman tidak boleh disebarluaskan dan membuat saudara yang bermasalah menjadi makin tertekan. Kita perlu minta hikmat Tuhan bagaimana menolong saudara yang sedang berbeban berat. Setiap orang telah Tuhan tempatkan dalam komunitas tertentu bukan tanpa tujuan. Setiap kita perlu percaya dengan orang-orang yang berada dalam komunitas kita, terutama pemimpinnya. Bila tidak ada kepercayaan maka tidak mungkin bisa saling menolong. Jangan kuatir, setiap orang punya masalah. Itulah kenapa Tuhan memerintahkan untuk memelihara kasih persaudaraan. Tuhan juga mengingatkan dalam II Timotius 3 : 1 dan seterusnya bahwa pada akhir dari akhir zaman ini setiap orang akan mengalami bahaya besar yang menyebabkan banyak orang stres. Umat percaya lebih lagi memerlukan pertolongan dari saudara seiman. Kesatuan diperlukan untuk menghadapi bahaya yang sangat besar.

2. KEKUDUSAN.

Kita adalah umat yang telah ditebus, artinya dipindahkan dari kegelapan kepada terang. Diubahkan dari kenajisan menjadi kekudusan. Dalam

I Tesalonika 4 : 7 Paulus menyatakan bahwa yang dikehendaki Allah bukan yang cemar tapi yang kudus. Kita ditebus untuk menjadi kudus. Kenapa Allah menghendaki kekudusan? Dalam I Korintus 5 :1 Paulus mengingatkan bahwa dalam gerejapun bisa terjadi kecemaran, yaitu perselingkuhan dan percabulan dengan pimpinan atau orang yang punya otoritas. Bila tidak segera bertobat bisa-bisa tidak mendapat kesempatan untuk itu, seperti halnya Esau sebagaimana dinyatakan dalam Ibrani 12 : 16-17. Hidup sebagai jemaat Tuhan perlu memelihara kekudusan dalam setiap aspek kehidupan tanpa kecuali karena hidup orang Kristen menjadi pusat perhatian banyak orang. “Katanya orang Kristen koq…”, sering bukan kita mendengar kalimat itu bila kita melakukan sesuatu yang tidak baik? Tuhan menginginkan agar hidup kita menjadi teladan bagi orang lain termasuk orang percaya (I Timotius 4 : 12). Apa yang menjadi daya tarik dari hidup kita buat orang tidak percaya? Pertolongan yang Tuhan berikan dan pujian syukur yang keluar dari mulut kita

(Mazmur 40 : 2-4).

3. TIANG PENOPANG dan DASAR KEBENARAN.

Tiang tidak pernah bergeser dari tempatnya. Seperti dinyatakan dalam Efesus 4 : 11-14, kita perlu menjadi seperti tiang, kokoh dalam kebenaran dan tidak mudah diombang-ambingkan dalam bermacam pengajaran yang kelihatannya benar tapi sebenarnya menyesatkan. Dasar kebenaran dan kekuatan kita hanya dari firman Tuhan saja. "… apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.” (Wahyu 3 : 7b). Jika Tuhan sudah membuka pintu kita perlu merespon dengan menggunakan kesempatan itu untuk bekerja sekuat tenaga guna membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Sebagai umat kepunyaan Tuhan, kita tidak perlu ragu-ragu untuk belajar mengubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup Kerajaan Allah yang telah diuraikan di atas. Untuk berubah tidak mudah. Tidak mungkin kita melakukannya dengan kekuatan sendiri. Ingatlah bahwa kita punya Roh Kudus yang telah diberikan Tuhan untuk menyertai, menjadi penolong, penghibur dan pembimbing kita. Dengan bantuan-Nya selangkah demi selangkah kita pasti bisa menjadikan gaya hidup Kerajaan Allah sebagai gaya hidup kita, jemaat Tuhan. Selamat berlatih bersama Roh Kudus, Tuhan Yesus memberkati. (cubs)

RENUNGAN HARIAN
AKIBAT SALAH SANGKA
Amsal 17 : 28

Temanku Sara keluar dari ruangan atasannya sambil tersipu-sipu malu. Aku dan Sara adalah sekretaris dan meja kami berdekatan. Aku tanya pada Sara, ”Kenapa Sar?” “Aku malu nih,” katanya. “Kenapa?” “Ya, tadi aku kan ambil beberapa dokumen di ruang pak Harry, eh pak Harry bilang kepadaku, ‘Sara, tolong kunci pintunya.’. Jantungku jadi berdebar-debar (sambil berpikir ada apa pak Harry suruh aku mengunci pintu?), aku kunci pintu dan aku diam di hadapan pak Harry.” “Lalu bagaimana?” Tanyaku. “Ya, pak Harry yang sedang memeriksa dokumen menatap aku dan berkata, ‘Ada apa lagi, Sara? Kalau kamu keluar ruangan ini, tolong kunci pintunya ya, soalnya saya mau istirahat sebentar.’”. Sara melanjutkan ceritanya. ”Aku jadi malu. Lalu aku buru-buru keluar ruangan dan mengunci pintu ruang pak Harry. Aku pikir pak Harry menyuruh aku mengunci pintu dengan aku di dalamnya. Aku jadi berpikiran macam-macam. Aku malu nih,” kata Sara. Lalu kami tertawa. Bukankah kita juga sering begitu? Kadang kita salah sangka kepada Tuhan. Seringkali kita dengar, ”Aku kira…”. Beberapa komunikasi terhambat juga karena “aku sangka”. Amsal 17 : 28, “Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.”. (FF)



MASALAH DENGAN KOMPROMI
 Matius 13 : 33

Yesus berkata bahwa Kerajaan Sorga sama seperti ragi, perumpamaan yang mungkin tidak begitu berarti bagi kita hari ini, tapi akan dapat kita pahami nantinya pada hari Tuhan. Ragi selalu memiliki konotasi negatif dalam Alkitab. Sebelum Paskah, Musa memerintahkan Israel, "Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel." (Keluaran 12 : 15). Mengambil tema ini, Paulus menulis kepada umat Tuhan di Korintus yang berkompromi pada sebagian orang yang berbuat dosa, "Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus."

(I Korintus 5 : 6-7). Yesus juga berkata kepada mereka, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." (Matius 16 : 6). Ragi di sini berbicara tentang sikap berkompromi. Ragi menggambarkan sikap kompromi yang kita ambil dalam hidup kita, sebuah ilustrasi tentang bagaimana hal-hal kecil dapat berubah menjadi hal-hal besar. Meskipun bayi ular mungkin tampak lucu dan cukup kecil untuk berada di telapak tangan Anda, racun yang terdapat dalam bisa bayi ular ternyata lebih kuat dari pada bisa ular dewasa. Dengan cara yang sama, kita bisa melihat dosa dalam hidup kita dan berkata, "Ini hanya dosa kecil. Ini bukan hal yang besar." Tapi tunggu sampai dosa itu menggigit Anda. Pikiran untuk berkompromi dengan dosa menyelusup dalam hidup Anda, dan kemudian semakin menyebar ke mana-mana. (Giant)


MUJIZAT MASIH BERLANGSUNG

Yohanes 2 : 1-11

Mujizat, sesuatu yang didambakan oleh tiap orang, terlebih bagi anak-anak Tuhan. Bagi orang yang tidak mengenal Yesus, yang mengandalkan akal pikirannya, pastilah sulit menjangkaunya. Bagi mereka mujizat adalah sesuatu yang mustahil terjadi. Tetapi firman Tuhan kali ini ingin mengajarkan bagaimana mujizat Allah dapat dinyatakan. Mujizat bisa terjadi apabila kita turut mengambil bagian di dalamnya, yaitu:

1. Datang mencari Yesus (ayat 3-4).

Kita bisa mengalami sesuatu yang berat dalam hidup ini di mana kita tidak tahu jalan keluarnya. Hal itu bisa membuat kita panik dan kuatir. Usaha pertama yang harus dilakukan adalah datang kepada Yesus, berdoa, ceritakan pada Yesus masalah yang sedang kita hadapi dengan jujur.

2. Percaya bahwa Yesus pasti menolong (ayat 5).

Ketika kita datang dan mencurahkan masalah kita pada Yesus, kita harus percaya bahwa Yesus pasti menolong. Kita harus berserah sepenuhnya, Tuhan yang akan mengerjakan rencana-Nya. Meskipun terkadang jawaban Tuhan tidak langsung bisa kita terima dalam sekejab. Kita harus terus berserah dan bergantung pada Yesus. Ibu Yesus seakan tidak mau tahu, yang dia tahu bahwa Yesus mempunyai kuasa dan sanggup melakukan mujizat.

3. Bertindak atau melakukan yang diperintahkan Yesus (ayat 7-8). Dituntut usaha untuk mengerjakan sesuatu, seperti pelayan-pelayan itu disuruh mengisi tempayan kosong dengan air sumur. Yesus bukan tidak bisa mengisi tempayan itu dengan anggur manis dan baru. Ini membuktikan bahwa manusia tidak boleh berpangku tangan untuk menerima mujizat. Harus ada usaha dari kita sehubungan dengan masalah yang kita hadapi seturut dengan firman Tuhan. Artinya mujizat tidak akan terjadi kalau kita tidak patuh pada perintah Tuhan. Jikalau kita sudah melakukan apa yang menjadi bagian kita, maka Allah akan menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya. Jangan pernah ragukan kasih dan kuasa Allah, karena mujizat pasti terus berlangsung dari dahulu, sekarang dan selamanya. Tuhan Yesus memberkati. (GKG)


Roma 12 : 4-9

Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.



HIDUP BAHAGIA
 Mazmur 146

Setiap manusia ingin hidup bahagia, tetapi gagal da¬lam mencari jawabannya karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Dalam Amsal 16 : 20, "Siapa yang memperhatikan firman akan mendapat kebaikan dan berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan.". Dan Mazmur 146 : 5 menunjukkan bahwa siapa yang mencari kebahagiaan akan rnendapatnya di dalam pengharapan akan Allah. Dasar dari kebahagiaan adalah hubungan yang layak dengan Tuhan, tetapi pengalaman untuk mengalami kebahagiaan itu harus dengan cara praktis. Ada sepuluh syarat untuk hidup bahagia:

1.Berilah sesuatu.

2. Lakukanlah sesuatu yang baik.

3.Berterimakasih selalu.

4.Bekerjalah dengan semangat dan melakukannya dengan giat.

5,Berkunjunglah kepada yang sudah lanjut usia dan belajarlah dari pengalaman hidup mereka.

6.Perhatikanlah dengan sungguh-sungguh wajah bayi yang mungil dan mengaguminya sesering mungkin.

7.Tertawa, itu adalah minyak pelumas kehidupan.

8.Berdoalah untuk mengetahui kehendak Allah. 9.Berencanalah untuk merubah hidup, dan engkau akan mendapat kemauan untuk berhasil.

10 Hiduplah seperti hari ini adalah hari terakhirmu di dunia. Inilah ide-ide untuk mendapat kebahagiaan dalam hidup. Garis bawahilah tiap-tiap suara dengan pujian, kebahagiaanmu akan sudah lengkap. "Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada." (ayat 1-2). (DBR)



PADA WAKTUNYA
I Petrus 5 : 6-7

Sangat mudah bagi kita untuk menjadi cemas ketika tampaknya Tuhan seperti bergerak lebih lambat dari yang kita inginkan. Tapi Alkitab menyatakan dengan jelas, tujuan Tuhan memiliki waktu-waktu tertentu sendiri. Janji dan tujuan Tuhan terpenuhi pada musim mereka. Pengkhotbah 3 : 1 mengatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." Dan hal ini diperjelas dalam I Petrus 5 : 6-7 yang mengatakan, "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya." Kerendahan hati dan Tuhan meninggikan Anda adalah dua hal yang diikat bersama-sama. Mungkin Anda merasa sangat lelah bertanya-tanya, "Tuhan, kapan hal itu akan terjadi?" Tetap serahkan segala kekhawatiran Anda pada-Nya. Dia akan mempromosikan Anda pada waktunya. Jangan cemas akan hal itu. Bahkan, kalimat yang mengatakan bahwa "kamu ditinggikan-Nya pada waktunya" secara harfiah berarti "pada waktu yang ditetapkan" atau "pada waktu yang sudah diatur sebelumnya oleh Allah". Ketika karakter Anda telah dibentuk dan cukup diproses, serta ketika peristiwa-peristiwa lainnya siap dan semua sudah berada di tempat yang tepat, maka Tuhan akan mempromosikan dan meninggikan Anda. Pikirkan tentang Musa yang menaruh dalam hatinya tujuan untuk menjadi seorang pembebas dan hakim, tetapi ketika dia pertama kali menunaikan tugasnya, dia sepertinya gagal total. Bangsa Israel belum siap untuk dibebaskan dari Mesir.

Allah harus bekerja dengan berbagai macam cara agar umat pilihan-Nya akhirnya dapat masuk ke tanah perjanjian. Ingat, Tuhan mungkin sudah menaruh beberapa hal di dalam hati Anda, tapi waktunya mungkin belum tepat. Mungkin ada beberapa pekerjaan yang perlu Dia lakukan dalam hidup Anda, atau mungkin ada beberapa faktor lain yang sedang Allah kerjakan. Sampai semuanya siap, Allah tidak akan mendorong Anda ke dalam posisi itu. Jadi, fokuslah untuk menjadi setia dan biarkan Tuhan bekerja pada waktu yang tepat. (Giant)



BUKAN OMDO (OMONG DOANK)
Yakobus 2 : 18

Agus, yang papanya pendeta, memberikan seluruh uang sakunya untuk kolekte pada hari Minggu. Lalu Agus bercerita kepada papanya dengan gembira, ”Pa, Agus tadi memberi persembahan dari seluruh uang saku Agus, karena waktu itu papa berkhotbah mengenai persembahan dan Agus mau taat firman Tuhan.”. Papanya dengan suara pelan berkata, ”Ya, nak, tetapi khotbah itu untuk jemaat, bukan untuk kita.”.

Matius 7 : 22, “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?”.

Matius 25 : 40, “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”. Matius 25 : 41, “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”. Yakobus 2 : 17, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”.

Yakobus 2 : 18, “Tetapi mungkin ada orang berkata: ‘Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan’, aku akan menjawab dia: ‘Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.’". (FF)


SABAR…SABAR..
Pengkhotbah 3 : 11a

Dalam Perjanjian Lama berulang kali kita membaca tokoh-tokoh tidak langsung mendapat apa yang dijanjikan oleh Tuhan. Abraham, Yusuf, Daud dan banyak lagi yang lain. Mereka harus menunggu untuk waktu yang cukup lama, bahkan ada yang sampai meninggalnya tidak pernah melihat janji Tuhan digenapi. Apa yang dapat kita pelajari dari para tokoh itu? Pertama, janji Tuhan pasti digenapi, hanya waktunya yang tidak sesuai dengan waktu kita. Kedua, kita perlu bersabar dan tetap bertekun dalam jalan-Nya sampai janji itu digenapi. Apapun yang terjadi, kita perlu terus berjalan mengikuti jalan-Nya Tuhan, bukan menyimpang atau mencari jalan sendiri. Kita perlu sabar menunggu sampai waktu-Nya Tuhan tiba. Jangan sampai seperti orang Israel yang keluar dari Mesir, karena tidak percaya dan tidak sabar akhirnya mati tanpa melihat dan mengalami penggenapan janji Tuhan. sabar dan tenang saja..janji Tuhan ya dan amin koq.. (cubs) 

TIDAK ADIL..
Ulangan 32 : 3b-4

Dalam dunia ada begitu banyak peristiwa terjadi, hingga orang-orang berteriak, “TIDAK ADIL!!!”. Begitu banyak keadaan dalam keluarga krIstiani yang dianggap tidak adil. Suaml-istri yang mendambakan anak bertahun-tahun belum terkabul, sedang suatu keluarga yang dikaruniakan beberapa anak malahan menelantarkan atau menganiaya mereka. Ada banyak yang ingin melayanl Tuhan di ladang-Nya, tetapi tak mampu karena sakit dan cacat. Mari kita kembali pada kebenaran ini. Kita bukan juru pisah, wasit dari apa yang adil dan apa yang tidak adil. Hanya Tuhan sajalah dan Dia tahu lebih ba¬nyak tentang rencana dan maksud-maksud-Nya. Pertanyaanya bukan mengenai adil dan keadilan. Karena pada akhirnya mengenai percaya dan kesetiaan Allah yang tahu apa yang baik buat kita, "Berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.”. Hidup tak akan keiihatan adil. Tetapi jika kita per-caya pada Allah Bapa, kita akan tahu bahwa la adalah setia. Jika rnerasa bahwa berkat-berkat melewati kita, dan untuk kehidupan kita tidak adil, ingatlah, bahwa Kristus lahir untuk mati. Tetapi di dalam penyelamatan yang besar, kita mendapat bahagian kita. (DBR)


MENGEMBANGKAN POTENSI
Yesaya 43 : 4

Hal pertama yang harus disadari sebelum menggali potensi diri adalah kehidupan orang percaya berharga di mata Allah. Ayub 7 : 17-18 mengungkapkan bahwa manusia itu dianggap agung dan Allah peduli pada manusia. Kehidupan orang percaya bagi Allah sungguh berharga. Hal kedua yang perlu dimantapkan adalah kenyataan bahwa Tuhan memiliki rencana atas hidup orang percaya kepada Kristus. Dalam setiap rencana-Nya Tuhan tidak pernah setengah-setengah. Untuk setiap rencana atas umat-Nya Tuhan melengkapi dengan potensi. Potensi jangan pernah dilalaikan (I Timotius 4 : 14) bahkan harus dikobarkan seperti dinyatakan perumpamaan tentang talenta

(Matius 25 : 14-30). Setiap orang yang diberi kemampuan menurut kesanggupannya akan dituntut seberapa besar kemampuannya itu dikembangkan. Ada yang menilai potensi diri berdasarkan persepsi diri sendiri, ada yang berdasarkan persepsi orang lain, dan juga ada yang mencoba menggali berdasarkan pendekatan hakiki yaitu menurut pandangan Allah. Pada saat melihat potensi diri berdasarkan persepsi diri atau aku menurut aku, sering tercipta sikap egosentris. Kita sering menutup diri dari pandangan atau pendapat orang lain. Mereka yang menilai potensi berdasar persepsi orang lain cenderung lebih sering menciptakan ketakutan untuk mencoba menggali potensi dengan berbagai kemungkinan. Pembatasan ini tidak menguntungkan bagi orang yang mau berkembang. Pendekatan yang tepat untuk mengembangkan potensi diri adalah memadukan persepsi diri sendiri, orang lain, dan merenungkan pandangan Allah terhadap potensi yang kita miliki. Pendekatan ini menuntut adanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Allah. Beberapa contoh dalam Alkitab menunjukkan manusia seringkali tidak mampu mengenali potensi yang ada dalam dirinya secara tepat. Setelah dekat dengan Allah maka potensi diri itu nyata. Misalnya Musa yang mengaku tidak memiliki kemampuan dalam meyakinkan bangsa Israel untuk keluar dari tanah Mesir. Tetapi Allah mengenal Musa dan menyatakan siapakah Musa yang sesungguhnya. Potensi yang ada pada setiap orang harus dikembangkan guna mendukung pelayanan yang dipercayakan. Jangan pernah membatasi dan menghakimi diri dengan kata “tidak bisa” atau pun bersembunyi di balik kata "aku tidak punya talenta". Selamat mengembangkan potensi diri. (GKG)


TAAT DAN TEMUKAN JALAN KELUAR

Yohanes 5 : 8

Kata-kata Yesus dalam ayat renngan hari ini diucapkan kepada orang yang telah sakit selama 38 tahun! Selama ini tempat tidurnya telah membawanya ke manapun dia pergi, sekarang Yesus menyuruhnya untuk mengangkat tempat tidurnya! Ada dua cara jika Anda ingin terlepas dari segala persoalan Anda. Pertama, Anda harus benar-benar punya keinginan untuk bebas dan yang kedua, harus berhenti menyalahkan orang lain atas masalah itu. Cara terakhir dapat Anda temukan dalam ayat di atas yaitu dengan menaati apa yang Tuhan katakan pada Anda, baik hal itu masuk akal ataupun tidak! Untuk seorang pria yang telah berbaring di tempat tidurnya selama 38 tahun, bangkit dan harus mengangkut tempat tidurnya sendiri itu sepertinya mustahil! Tapi saat ia mulai taat, hidup baru dan kekuatan mulai mengalir ke tubuhnya yang sebelumnya lumpuh. Dengarkan perintah Tuhan di dalam hati Anda. Tidak ada iman tanpa tindakan nyata. Allah akan melakukan sesuatu untuk menguji Anda dalam mengekspresikan iman Anda dalam suatu tindakan nyata, apakah perintah-Nya masuk akal bagi Anda atau mungkin tidak; tapi mengutip kata Maria, ibu Yesus, "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" (Yohanes 2 : 5). Banyak orang masih terjebak dalam masalah mereka. Bukan karena Tuhan tidak berfirman kepada mereka, tetapi karena Tuhan telah berfirman dan mereka tidak mendengarkan. (Giant)



MENANG AKHIRNYA
Mazmur 20 : 7

Kalau kita melihat film super hero atau laga seperti Superman, Spiderman dan sebagainya, kita akan melihat bahwa jagoannya akan kalah dulu di depan baru kemudian pada akhir film itu mereka menang dan menghabisi musuhnya. Demikian juga kalau kita lihat di Alkitab, tokoh-tokoh Alkitab kelihatannya kalah dulu baru pada akhirnya mereka menang dan melihat penggenapan janji Tuhan buat mereka. Yusuf, dijanjikan menjadi raja tetapi lihat apa yang terjadi padanya? Dia jadi budak, dijual oleh saudara-saudaranya sendiri!! (Kejadian 37 : 28). Daud, sudah diurapi oleh nabi Samuel, tidak langsung jadi raja sesudahnya, tetapi harus menunggu belasan tahun dan melewati masa yang sangat berat dan penuh halangan sebelum akhirnya dinobatkan menjadi raja Israel. Jadi apa keadaan Anda sekarang?? Apakah Anda menghadapi masalah yang bertubi-tubi?? Dunia Anda runtuh? Tidak ada apapun yang benar?? Semua kacau?? Serasa berada di ujung tanduk? Tidak ada harapan? Bila Anda terus bersandar pada Tuhan, percayalah bahwa Tuhan akan memberi kemenangan pada Anda, apapun masalah Anda. Tetap percaya pada-Nya, tetap melangkah seturut perintah-Nya dan lihatlah kemenangan di tangan Anda. Sabar dan tabah dalam menjalani proses Tuhan, Anda akan menang di akhir, bukan sebelumnya. (cubs).

KESULITAN HIDUP
 Roma 8 : 13-14

Bagaimana anda memaknai dan menyikapi kesulitan hidup? Apakah Anda sering mengartlkannya sebagai kalimat yang akan mengakhiri diri Anda? Kebanyakan kita memandang kesulitan dan pergumulan dari sisi negatif. Padahal, kesulitan dan pergumulan justru bisa mengubah karakter dan membuat kita mengenal lebih dalam pribadi dan kuasa Allah. Ini bisa kita capai bila kita memiliki sikap hati yang benar dalam menghadapi setiap masalah yang menghadang. Jalan yang perlu kita susuri adalah membuka hati terhadap pimpinan Roh Kudus sebagaimana dilakukan para tokoh Alkitab yang berkemenangan. Romantika kehidupan yang dialami para anak Tuhan, baik di zaman Alkitab maupun zaman sekarang hanya berisi dua hal: taat pada pimpinan Tuhan atau mengikuti kemauan sendiri. Pilihan ada di tangan masing-masing. (GPt)



KUALITAS YANG PALING PENTING

I Samuel 16 : 6-7

Dalam I Samuel 16 : 6-7, ketika Samuel datang ke rumah Isai untuk mengurapi raja Israel berikutnya, kita melihat kriteria yang digunakan Tuhan dalam memilih orang-orang untuk dipakai dalam pekerjaan-Nya. Ini adalah kisah menarik dengan pelajaran yang sangat kuat yang perlu Anda mengerti. Tepat setelah ayat-ayat ini, Isai memanggil satu persatu anak-anaknya yang lain untuk dibawa ke hadapan Samuel...kecuali Daud. Isai tahu mengapa Samuel ada di sana, tetapi dia bahkan tidak repot-repot untuk memanggil Daud. Ayah Daud sendiri justru mengabaikan dia. Ayahnya sendiri tidak melihat Daud memiliki cukup potensi dalam dirinya untuk dibawa menghadap Samuel. Tapi Daud diurapi menjadi raja hari itu. Tidak didasarkan pada apa yang Isai pikir sebagai hal penting, namun pada apa yang Tuhan pikir sebagai hal penting, yaitu hati Daud. Mungkin ayahmu sendiri telah mengabaikan Anda. Mungkin orang tua Anda mengatakan bahwa Anda tidak akan pernah berarti apa-apa. Mungkin guru Anda berkata, "Lihat, kamu tidak akan banyak berarti. Lebih baik puaskan dirimu dengan pekerjaan berupah minimum..." Hanya Allah yang dapat melihat hal-hal dalam hati Anda, yang orang tua Anda tidak bisa melihat, yang guru Anda tidak lihat, yang keluarga Anda tidak lihat, yang orang-orang di sekitar Anda tidak lihat. Ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak menganggap penting kemampuan atau bakat. Semua hal-hal itu penting. Tetapi yang pertama Tuhan lihat adalah kualitas yang paling penting dan itu adalah hati. Jangan biarkan orang lain menulis sejarah hidup Anda sebelum hal itu terjadi. Orang lain mungkin tidak dapat melihat, tapi Tuhan melihat. (Giant)



AKU YANG EMPUNYA SELURUH BUMI

Keluaran 19 : 1-6

Dalam perbudakan di Mesir Allah mendengar jeritan Israel. Karena kasih dan dalam rencana-Nya, dengan tangan-Nya Allah membebaskan mereka. Dalam perjalanan, mereka akhirnya sampai di gunung Sinai, Musa bertemu dengan Allah yang menyatakan diri juga kepada umat. Dibuatlah perjanjian Sinai: "Kalau umat setia kepada Tuhan, maka mereka akan menjadi harta kesayangan, menjadi milik Tuhan.". Mereka dipilih dan ditetapkan menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Artinya menjadi pelayan Tuhan, untuk memberitakan karya Allah yang ajaib bagi dunia. Pembebasan Allah bagi Israel menunjuk pada karya pembebasan yang sempurna dalam Yesus Kristus. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, la membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan memilih kita menjadi kerajaan imam dan umat yang kudus, berdasarkan kasih karunia-Nya, bukan karena kebaikan kita. Hal ini berlangsung terus dalam kehidupan kita. Kita harus dapat menerima panggilan-Nya serta bersedia melayani. Di tengah kehidupan masyarakat, gereja, keluarga yang sarat dengan berbagai masalah, pengutusan kita bukanlah hal yang kebetulan, tapi dalam rangka panggilan kita sebagai kerajaan imam dan bangsa yang kudus untuk memberitakan karya Allah yang besar. (DBR)

MEMANG BEDA
Yesaya 55 : 8

Banyak orang Kristen gampang menjadi kecewa jika doanya tidak dijawab Tuhan sesuai dengan apa yang diharapkannya. Ada yang minta kesembuhan tapi yang didapat malah kematian. Ada yang minta kekayaan tapi yang didapat tetap kemiskinan. Kalau kita ingat, Tuhan mempunyai 3 kemungkinan jawaban atas setiap doa umat-Nya: “ya”, “tidak” atau “nanti”. Sering banyak dari anak Tuhan lupa akan hal itu. Mereka maunya jawaban atas doa selalu “ya”. Padahal seperti kita tahu, yang punya otoritas itu Tuhan bukan kita. Jadi terserah Tuhan Dia mau jawab apa untuk doa yang kita naikkan, karena Dia tahu yang terbaik, kita tidak. Yang Tuhan mau kita belajar seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego, ditolong atau tidak tetap setia menyembah Tuhan (Daniel 3 : 17); atau seperti Ayub yang mau menerima pemberian yang baik atau buruk (Ayub 2 : 10): atau bahkan seperti yang didoakan Yesus, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26 : 39). Jadi dari semua hal yang diungkapkan di atas, kita perlu belajar untuk menerima dan tetap bersyukur bila jawaban atas doa kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kita perlu yakin dan belajar melihat bahwa itulah yang terbaik buat kita. Memang jalan Tuhan beda dengan jalan kita. Menerima jawaban doa yang berbeda sangat susah untuk kita cerna dalam waktu singkat. Coba sejenak resapi bila Anda menjadi Ayub atau Sadrakh. Bagaimana rasanya?? Anda kehilangan semua harta dan keluarga Anda, atau Anda akan dihukum mati dengan cara dibakar..pertolongan tidak kelihatan akan datang..seolah Anda tidak punya harapan..tapi itulah yang Tuhan mau, Anda melewati dapur api, atau duduk berhari-hari dengan tubuh penuh borok sebelum Anda menerima mujizat Allah. Cara Tuhan memang beda, jadi jangan mengasumsikan bagaimana doa Anda dijawab sebelum Tuhan menjawabnya. (cubs)


TERUS PEGANG JANJI-NYA
 Filipi 3 : 13

Suatu hari, saya merenungkan apa yang Paulus katakan dalam bacaan hari ini. Pada dasarnya dia berkata, "Anda tahu, saya tidak sempurna. Saya belum mencapai semuanya. Tapi satu hal yang saya lakukan -- saya terus bergerak maju.." Dan kemudian dia memberitahu kita apa yang dia lakukan untuk bergerak maju, yaitu dia meninggalkan masa lalunya. Dengan kata lain, dia tidak mengidentifikasi masa lalu, sebaliknya dia mengidentifikasi firman Tuhan, dia mengidentifikasi masa depannya. Ini tidak selalu mudah. Bahkan, ini adalah sebuah perjuangan. Tapi Anda tahu, bahwa Anda menang selama Anda terus berjuang! Kita harus tinggal dalam pertandingan jika kita mau menang! Musuh akan berusaha sepanjang hari untuk membawa Anda keluar dengan mengingatkan Anda tentang apa yang terjadi di masa lalu Anda. Dia akan mengingatkan Anda setiap kali Anda melakukan kesalahan atau sedang terjebak dalam masalah. Dia akan menyerang keras di medan perang pikiran Anda. Tapi apakah Anda tahu cara melawan pikiran-pikiran negatif ketika mereka datang? Dengan memperkatakan kebenaran firman Tuhan keluar dari mulut Anda. Faktanya, Anda tidak dapat berbicara satu hal dan berpikir tentang sesuatu yang berbeda. Pikiran Anda harus mengikuti kata-kata Anda. Itu sebabnya Matius 6 : 31 berkata, "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?" Karena ketika Anda mengatakan sesuatu, Anda memegangnya dalam hati Anda. Jika Anda mengucapkan kata-kata khawatir, Anda akan memegang kekhawatiran. Jika Anda berbicara tentang janji-janji Allah, Anda memegang janji-janji Allah. Hari ini, saya mendorong Anda untuk berpegang pada hal-hal baik yang Tuhan siapkan untuk masa depan Anda. Seperti Paulus, hanya ada satu hal yang perlu Anda fokuskan, fokus pada bergerak maju. Fokus pada memperkatakan firman Tuhan atas diri sendiri dan keluarga Anda setiap hari. Peganglah kebenaran dan ikatkan pada hati Anda. Biarkan firman-Nya memelihara dan menyegarkan jiwa Anda. Ketika Anda menetapkan untuk fokus ke depan, Anda akan bergerak maju. Anda akan memegang janji-Nya dan mengalami sukacita yang telah Dia tetapkan untuk Anda alami dalam hidup Anda! (Giant)

HASIL DIDIKAN
Amsal 29 : 17

Beberapa tahun silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang naik pesawat ke Jakarta. Di sampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama kemudian mereka sudah larut dalam obrolan ringan. “Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?" Tanya si pemuda. "Oh, saya mau ke Jakarta terus lanjut ke Singapura jenguk anak saya kedua," jawab ibu itu. "Wouw, hebat sekali putra ibu," pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak. "Jadi, anak yang di Singapura putra kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak dan adiknya?" "Ya. Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, keempat di perkebunan Lampung, kelima pengusaha di Jakarta, keenam kepala bank di Purwokerto, dan yang bungsu menjadi dosen di Semarang." "Lalu bagaimana dengan anak pertama ibu?" Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, "Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean, Yogya, nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu luas." Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya bu, kalau ibu agak kecewa dengan anak pertama ibu. Adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedangkan dia menjadi petani." Dengan tersenyum, ibu itu menjawab, "Ooo... tidak begitu, nak... justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.". Yang terutama dalam hidup ini bukanlah siapa kita, tetapi apa yang sudah kita lakukan selama ini. Itu yang menentukan orang seperti apa kita ini. Pemuda itu terdiam, "Hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan baik.". (GPt)



KARENA IMAN SAJA
 Roma 3 : 21-31

Ada pertanyaan yang sering kali timbul dalam pikiran kita, "Mengapa penyakitku belum sembuh? Jika Allah di pihakku, mengapa masalahku bertambah banyak, bukannya menghilang?”. Kita mulai ragu dan jika berlanjut, kita bisa ragu atas pertolongan Tuhan. Pandanglah pada Tuhan. la selalu memberi jawaban tepat pada waktunya. Diperlukan iman dan kesabaran kita. Kita harus yakin bahwa Tuhan sanggup menyediakan segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, asalkan kita terus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, supaya kita menjadi kuat dan berakar di dalam pengenalan akan Dia melalui firman-Nya terus-menerus dan supaya menjadi "makanan rohani" setiap hari. (DBR)



TANGGALKAN BEBAN
 I Yohanes 1 : 9

Ada seorang bapak yang ke mana-mana selalu memikul sebuah karung yang besar dan berat. Karung itu hanya ditinggalkannya bila dia sampai di gereja untuk mengikuti kebaktian. Setelah selesai karung itu dipanggulnya lagi. Suatu kali pendeta yang telah berkali-kali mengamati bapak itu tidak tahan lagi. Dipanggilnya bapak itu dan ditanyanya, apa isi karung yang selalu dipanggulnya itu? Bapak itu kemudian mengeluarkan satu persatu isi karung tersebut, ternyata isinya terdiri dari batu yang diberi tulisan. Ada yang tertulis “SEDIH”, “SENGSARA”, “MISKIN” dan sebagainya. Setiap hal yang negatif dan masalah yang pernah dialami bapak itu ada di karungnya. Pendeta bertanya mengapa dia terus memanggul karung berisi hal-hal yang menyedihkan itu dan mengapa setiap kali bapak ke gereja untuk kebaktian karung itu selalu ditinggal di luar? Bapak itu berkata bahwa setiap kali dia datang ke rumah Tuhan karung itu ditinggal di luar karena di hadirat Tuhan tidak ada beban dan masalah, tetapi setelah keluar maka beban itu perlu saya panggul kembali. Pendeta itu mengatakan bahwa setiap kali sebuah beban kita serahkan kepada Kristus, untuk selamanya beban itu tidak usah dipanggul kembali karena sudah dilupakan dan dihapuskan oleh Tuhan.

Sebagaimana bapak tersebut, banyak dari kita juga senang memanggul beban dan persoalan yang lama-lama, yang sudah dibereskan dan sudah dilupakan. Bila kita percaya bahwa Yesus telah mengambil alih segala masalah kita, tanggalkan beban itu, buang jauh-jauh, jangan terus dibawa ke manapun kita pergi. Berat bukan?? Buat apa, tidak ada gunanya. (cubs)

BELAS KASIHAN YESUS
Matius 9 : 36

Kita dipanggil dan dipilih Tuhan serta ditebus-Nya dari dosa dan dari kuasa maut bukan hanya untuk menyelamatkan dan menjadikan kita anak anak-Nya saja. Kita dipanggil untuk mengerjakan tugas-tugas mulia yang diamanatkan Tuhan kepada setiap umat-Nya. Setiap kita wajib mengerjakannya. Salah satu tugas yang Yesus amanatkan harus dilakukan adalah Amanat Agung (Matius 28 : 19-20). Panggilan untuk menjadi saksi Kristus adalah unluk semua orang percaya. Tuhan Yesus menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. la menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dari dosa dan bertobat (II Petrus 3 : 9). Tuhan ingin memakai kita menjadi alat-Nya untuk membawa banyak jiwa. Adalah kehendak Tuhan agar semua manusia diselamatkan dan tidak ada seorangpun binasa. Sadarilah bahwa tuaian telah menguning dan siap untuk dituai dan dibawa kepada Tuhan. Masih banyak anggota keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita yang sedang menuju kepada kematian kekal. Bagaimana kita menyelamatkan orang lain? Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam menyelamatkan orang lain, yaitu:

1. Miliki belas kasihan kepada mereka yang terhilang. Alkitab berkata, ketika Yesus melihat orang banyak yang lelah dan terlantar. timbullah belas kasihan-Nya kepada mereka. Jika ada belas kasihan Allah di hati kita akan mereka, kita pasti akan berani melangkah untuk bersaksi dan membawa jiwa kepada Tuhan.

2. Beritakan keselamatan sampai ke ujung bumi. Melaksanakan Amanat Agung, memberitakan kabar kesukaan tentang Yesus Krislus tidak hanya menjadi tugas para hamba Tuhan saja. Setiap orang yang sudah diselamatkan mempunyai tugas untuk memberitakan Injil dalam keadaan baik atau tidak. Roh Kudus akan memimpin kita bagaimana kita harus melangkah.

3. Jangan sampai darahnya tertanggung atas kita. Kita harus memperingatkan orang jahat, orang berdosa, orang yang melakukan perzinahan supaya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Mintalah pimpinan Roh Kudus agar kita dapat menegur dan memperingatkan orang-orang yang berbuat dosa. Apabila kita sudah memperingatkan dan mereka tidak mau mendengar atau acuh tak acuh, hal itu bukan kesalahan kita. Kita tidak bersalah kalau kita sudah memperingatkan mereka. Akhirnya, mari kita selamatkan satu jiwa bagi Yesus. (GKG)



HIDUP MENURUT ATURAN
 I Petrus 2 : 11-17

Firman Tuhan mengajar anak-anak-Nya untuk hidup tertib, sebab Allah yang kita sembah dalam Tuhan Yesus Kristus sangat tertib. Oleh sebab itu Tuhan tidak menginginkan anak-nya hidup dengan sembarangan, tidak senonoh dan sembrono, ceroboh. Petrus menasihatkan, "Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkemkan kepicikan orang-orang yang bodoh.”

(I Petrus 2 : 15). Dalam zaman yang jahat ini banyak roh-roh pemfitnah bergentayangan di mana-mana mencari mangsa. Walau demikian jika kita selalu memiliki cara hidup yang baik, pemfitnah tak berdaya sebab tak didapatinya perbuatan salah kita. Selayaknya kita umat Allah tunduk kepada setiap pengajaran benar yang diajarkan Kristus. Setiap firman Allah dalam Alkitab mutlak harus ditaati agar kita selamat di dunia sampai kepada hidup kekal bersama Tuhan Yesus Kristus, Banyak orang Kristen terperosok ke dalam suatu masalah tak diinginkan karena mereka tak hidup sesuai perintah Tuhan. Kalau kita sudah berlaku benar dan berbuat baik, maka penghulu-penghulu di udara (kuasa kegelapan) tak mampu menjatuhkan kita, karena hidup kita yang benar dibalut oleh kuasa darah Kristus. Orang-orang yang picik, yang menjadi pengikut roh penghulu-penghulu di udara selalu ingin menyusahkan anak-anak tebusan Allah. Pola hidup yang baik dan tertib adalah kehendak Allah, agar kita dapat menang. (DBR)



KUNCI DOA YANG DIKABULKAN

Kunci dari doa yang didengar dan dikabulkan:

1. Matius 6 : 10 - "... jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." Doa yang dijawab adalah doa yang sesuai dengan kehendak Allah, bukan untuk rnemenuhi kehendak diri sendiri semata. Contoh: Doa bagi anggota keluarga yang belum bertobat adalah doa yang sesuai dengan kehendak Allah, sebab kerinduan terbesar Allah ialah menjamah manusia. Doa seperti ini pasti didengar dan dikabulkan!

2. Lukas 11 : 9-13- "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagjmu... jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Baparmu yang di sorga. la akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Doa yang dijawab ialah doa untuk memperoleh Roh Kudus; doa meminta sesuatu yang berasal dari Roh Kudus: kebenaran, damai sejahtera, sukacita dalam Roh Kudus. Allah menghendaki kita berdoa minta untuk mendapat Roh Kudus-Nya.

3. Roma 8 : 26-28 - "... Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keiuhan-keiuhan yang tidak terucapkan." Doa yang dijawab ialah doa oleh Roh Kudus yang adalah Allah sendiri. Itu sebabnya, sangat penting untuk senantiasa berdoa dalam Roh. Jika Roh Kudus berdoa bagi kita, Dia mendoakan agar kita mendapat yang terbaik! Yesus berkata, la datang supaya kita beroleh hidup yang berkelimpahan! la memiliki rancangan damai sejahtera - bukan rancangan kecelakaan - untuk memberikan masa depan yang penuh harapan. Puji nama Tuhan! (Int)



SIAPA MERUBAH SIAPA?
Keluaran 20 : 3-4

Sesuatu yang sangat kita kasihi akan merubah kehidupan kita. Bila kita mengasihi Tuhan dengan sangat, maka hidup kita akan berubah menjadi seperti Dia. Demikian juga jika kita mengasihi uang secara berlebihan maka uang itu akan merubah kita menjadi pribadi yang pelit, egois dan kejam. Karena itu salah satu hukum Taurat yang diberikan Tuhan melarang kita mengasihi sesuatu secara berlebihan. Banyak orang zaman sekarang membuat patung imajiner dan itu mereka sembah (=dikasihi dengan sangat sehingga menyebabkan hidup mereka berubah). Firman Tuhan tetap adanya, dulu, sekarang dan sampai selamanya. Jadi walaupun bentuknya berubah, tetap sama. Jika kita mengasihi sesuatu dengan sangat melebihi Tuhan, tetap tidak disukai Allah dan Dia tetap cemburu. Hanya satu yang boleh sangat kita kasihi, Tuhan saja. (cubs) 

TUJUH KEBAIKAN DALAM TAKUT AKAN ALLAH

1. Berkat Penyediaan Allah.

"Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!" (Mazmur 34 : 10).

2. Berkat Perlindungan Allah.

"Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka." (Amsal 19 : 23).

3. Berkat Kemurahan Allah.

"Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia." (Mazmur 1O3 : 11).

4. Berkat Kebaikan Allah.

"Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kau simpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!" (Mazmur 31 : 20}.

5. Berkat Kelimpahan Allah.

"Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan."

(Amsal 22 : 4).

6. Berkat Jawaban dari Allah.

"Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.” (Mazmur 145 : 19).

7. Berkat Kebebasan dari Allah.

"Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan Tuhan orang menjauhi kejahatan." (Amsal 16 : 6). (DBR)



HATI-HATI DENGAN UCAPAN
 Amsal 18 : 15-24

Orang dunia menganggap bahwa masa depan mereka ditentukan oleh nasib. Biia nasib baik, masa depannya baik, sebaliknya bila nasibnya tidak baik maka masa depannya juga tidak baik. Dari kenyataan yang kita lihat dalam kehidupan manusia, bagi orang yang selalu mengucapkan perkataan yang negatif, selalu kuatir akan hidupnya, selalu mengeluh dan tidak ada ucapan syukur kepada Tuhan, maka hidupnya jelek. Sebaliknya bagi orang yang ucapannya selalu positif, selalu mensyukuri dan berterimakasih kepada Allah atas kebaikan-Nya, maka hidupnya selalu baik. Sebagai umat Tuhan kita tidak lagi sembarangan mengucapkan kata-kata. Apa yang kita yakini dan kita ucapkan, tidak saja membawa pengaruh terhadap keadaan jasmani kita, tetapi juga berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian kita. Banyak orang berkata mereka percaya akan pertolongan Tuhan, tetapl yang mereka ucapkan justriu sebaliknya, hanya keluhan, omelan dan kata-kata putus asa. Dengan demikian dapatkah dikatakan mereka punya iman kepada Tuhan? Marilah, apapun keadaan kita, persoalan serumit apapun yang kita hadapi kita tetap mengucap ;syukur kepada Allah dan mulut kita selalu menggemakan kata-kata iman dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan menolong setiap anak-Nya yang berseru kepada-Nya. (DBR)



HIDUP YANG BERUBAH
Galatia 1 : 11-24

Bacaan hari ini menggambarkan bagaimana rasul Paulus dikenal. Setelah perjumpaannya dengan Kristus hidupnya berubah menjadi seorang rasul yang sangat giat memberitakan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Tuhan memakai rasul Paulus secara luar biasa di zamannya, sehingga hidupnya menjadi berkat bagi banyak orang yang mendengarnya. Sampai sekarang ini tuiisan-tulisannya menyelamatkan banyak sekali orang. Adalah suatu kenyataan bahwa di dalam Kristus hidup Pauius menjadi baru. Datam II Korintus 5 : 17 dinyatakan bahwa, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.“ Itulah pekerjaan Roh Kudus, telah mengubah hidup Paulus dan juga sanggup mengubah hidup seseorang secara ajaib untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain. Kemudian bagaimana dengan kehidupan kita sekarang ini? Apakah orang mengenal kita karena hidup kita yang telah berubah dan menjadi berkat bagi mereka, ataukah keberadaan kita selalu menimbulkan pertengkaran, perselisihan, atau membuat orang lain merasa tidak nyaman? Waspadailah hal ini! Allah ingin agar anak-anak-Nya senantiasa menjadi pembawa damai di tempatnya dan menjadi berkat bagi banyak orang. Perubahan hidup yang benar adalah menjadi berkat dan pembawa damai bagi orang di sekitarnya. (DBR)



JKA DIIJINKAN TUHAN
 II Korintus 12 : 1-10

Sudah menjadi kebiasaan yang salah kalau orang punya persoalan dikatakan tidak pumya iman atau ada dosa-dosa yang belum dibereskan dengan Tuhan. Padahal penyebab dari persoalan itu sendiri bermacam-macam. Memang ada persoalan yang terjadi akibat perbuatan kita; tetapi ada juga persoalan yang memang diijinkan Tuhan untuk kita alami. Karena itu Daud berkata, "Sebeium aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu." (Mazmur 119 : 67). Jika persoalan itu diijinkan Tuhan, tentu Tuhan ingin mendidik kita agar kita merendahkan diri. bertekun dan bersekutu dengan-Nya di dalam segala kelemahan kita. Paulus dalam hidupnya mengalami banyak kuasa Allah, bahkan dia pernah melihat sorga dan pernah berada di firdaus, tetapi dia mengalami banyak penderitaan oleh nama Kristus (Roma 8 : 36-39). Kasih Kristus sedemikian tertanam dan berakar dalam hati Paulus sehingga semua penderitaan dianggapnya bukan apa-apa dibanding dengan kebesaran dan keagungan kasih Allah. (DBR)



TUHAN INGATKAN AKU
Yeremia 17 : 7

 Jika ada area dalam hidupku yang belum sepenuhnya kuserahkan pada-Mu, itu pasti adalah area yang paling kusayang, yang telah berulang kali kucoba menyerahkannya..

 Bahwa Engkau telah melakukan bagian-Mu; Engkau telah memberikan jalan keluar untuk setiap masalahku; tolonglah supaya aku memilih jalan-Mu, pintu keluar-Mu..

 Bahwa Engkau menghendaki lebih dari tempat utama dalam hatiku dan hidupku. Engkau menghendaki seluruh hidupku. Penyerahan diri berarti keseluruhan hidupku di bawah pemeliharaan-Mu selalu dan semuanya..

 Bahwa hanya Engkaulah kekuatanku, sumber segala sesuatu yang kuperlukan. Hanya Tuhan, selalu Tuhan dan sepenuhnya Tuhan. Hanya Engkaulah sumber kehidupanku. (DBR)

Renungan hati
merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman

Apa kabar? Kau sudah terima suratku? Aku belum menerima darimu. Mungkin sibuk? Menghadapi masa panen apa kebunmu saat ini? Mungkin jagung sudah siap dipetik dan dipanen? Senang mendengar jika kau panen apapun, Aku ikut bersyukur, Tuhan memelihara segala hasil kebunmu yang kau nikmati. Aku akan dengar berita secepatnya darimu? Teman, aku mau cerita sesuatu padamu. Kita baru saja memperingati hari pencurahan Roh Kudus. Pada hari itu, sesudah kami pulang dari gereja mengikutl kebaktian pencurahan Roh Kudus, aku diingatkan akan janji Yesus yang berkata tentang Roh Kudus yang mengingatkan kita akan semua yang Tuhan Yesus sudah ajarkan. Tidak hanya itu saja, jika minta tolong bantu kita mengingatkan sesuatu, Tuhan mau menolong kita dengan Roh-Nya. Sepulang dari gereja, aku membongkar kotak di mana aku menyimpan beberapa buku sebagai referensi untuk tulisanku. Aku ingin menemukan satu buku yang menguraikan tentang renungan harian. Sebelum bongkar beberapa kotak aku minta Roh Tuhan tunjukkan padaku buku yang kucari terletak di kotak yang mana dan aku menemukannya. Selain itu aku juga menemukan kotak kecil di dalam kotak buku-buku. Aku lalu ingat bahwa beberapa bulan lalu temanku membawa untukku - sepulang dari tour ke Yerusalem - sebuah souvenir dalam kotak kecil itu. Mengapa aku menyimpannya di antara buku-buku, aku tidak ingat lagi. Kotak kecil itu berisi kalung dengan leontin berupa bola kristal dan di dalamnya terdapat se¬buah biji sesawi. Biji sesawi yang kita baca dalam Alkitab. Jadi sekecil itu rupanya biji sesawi itu. Tentu pada saat itu aku senang menerimanya. Aku sempat memperhatikan leontin itu dengan seksama. Aku pikir ide dari orang yang membikin leontin itu, sempat-sempatnya mengisi dengan bijl sesawi, itu pasti diberi ilham oleh Tuhan, supaya siapa yang melihatnya/mempunyainya di¬ingatkan akan iman yang kita harus punya, biarpun sekecil biji sesawi sekalipun. Mengapa aku harus menemukan kalung itu aku tidak tahu. Yang jelas Roh Kudus berkata padaku dan aku mengerti. Soalnya belakangan ini anakku dalam kesulitan dan berkata bahwa rasanya imannya goyah dan mohon aku berdoa untuknya, supaya imannya dikuatkan. Melihat leontin itu seolah-olah aku diingatkan Tuhan, "biarpun imanmu sekecil biji sesawi saja kamu dapat berkata pada gunung ini pindahlah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Matius 17 : 20). Aku lalu membungkus kotak berisi kalung dan leontin itu dan segera memberikannya kepada anakku. Kukatakan kepadanya Allah memakai iman kita sekecil apapun dan menjadikannya besar kalau saja mau melangkah. Alkitab berkata, “…ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” (Roma 12 : 3). Di saat kita melangkah dengan iman, Allah menumbuhkan iman kita. Dengan lain kata meiangkah dalam iman melahirkan iman (Matius 9 : 29). Setiap hari kita semakin memerlukan iman. Akan ada saat di dalam hidup kita di mana kita membutuhkan iman yang akan membawa perbedaan besar antara sukses atau kegagalan, menang atau kaiah, hidup atau mati. Karena kita meminta iman yang lebih besar, harus menjadi pokok doa terus-menerus. Berapapun besarnya iman kita, Allah akan mengingatkannya. Mintalah kepada Allah untuk mengambil benih yang kita miliki untuk menumbuhkannya menjadi pohon iman raksasa. "…kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." (Roma 5 : 1).

Mari kita berdoa: Ya Tuhan, aku tahu, kami diselamatkan hanya oleh iman. Tingkatkanlah imanku, setiap hari supaya aku dapat memindahkan gunung-gunung masalahku. Dalam nama Yesus. Amin,

Sekian suratku, Tuhan berkati dan lindungi kau sekeluarga.





Salam



Debora





9 CARA PANJANG UMUR YANG SERING DISEPELEKAN


Usia panjang manusia bukanlah semata karena faktor gen dan kuasa Tuhan, tapi juga sebaik apa menjalani hidup. Peneliti telah menemukan cara makan, bergerak dan mengatasi stres yang menentukan seberapa lama orang bertahan hidup, seperti yang dikutip dari detikhealth. Sebuah studi yang dilakukan terhadap 20.000 orang di Inggris dan telah dipublikasikan di British Medical Journal, menunjukkan bahwa seseorang dapat mengurangi 50 persen risiko stroke. Caranya hanya dengan melakukan empat hal, yaitu aktif selama 30 menit sehari, makan buah dan sayuran, dan menghindari rokok serta alkohol yang berlebihan. Orang tua zaman dulu dapat mencapai usia 100 tahun dengan gaya hidupnya yang sehat.

1. Jangan berhenti bekerja.

Meski sudah masuk usia pensiun bukan berarti Anda tak bisa lagi bekerja apa-apa. "Bukti menunjukkan bahwa dalam masyarakat di mana orang tiba-tiba berhenti bekerja, angka kejadian obesitas dan penyakit kronis skyrockets meningkat setelah pensiun," kata Luigi Ferrucci, direktur Baltimore Longitudinal Study of Aging.

2. Bersihkan gigi dengan benang (floss) setiap hari.

Ini dapat menjaga arteri (pembuluh darah) tetap sehat. Studi dari New York University tahun 2008 menunjukkan bahwa membersihkan gigi dengan benang setiap hari dapat mengurangi jumlah bakteri yang menyebabkan penyakit gusi di dalam mulut. Bakteri ini dapat memasuki aliran darah dan memicu peradangan di arteri, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Selalu bergerak.

"Olahraga adalah satu-satunya cara untuk tetap awet muda," kata Jay Olshansky, seorang profesor obat-obatan dan peneliti penuaan di University of Illinois di Chicago. Studi demi studi telah merekomendasikan manfaat dari olahraga yaitu untuk meningkatkan suasana hati (mood), ketajaman mental, keseimbangan, massa otot, dan tulang. Tidak perlu olahraga di pusat kebugaran, cukup dengan sekadar berjalan di sekitar lingkungan selama 30 menit sehari.

4. Makan sereal berserat tinggi untuk sarapan.

Mendapatkan manfaat gandum utuh terutama di pagi hari dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah sepanjang hari. Menurut sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini oleh Ferrucci dan koleganya, orang yang melakukan hal ini dapat terhindar dari diabetes, yang dapat mempercepat penuaan.

5. Tidur paling sedikit 6 jam sehari.

"Tidur adalah salah satu fungsi yang paling penting untuk tubuh kita, saat tidur digunakan untuk mengatur dan menyembuhkan sel-sel," kata Ferrucci.

6. Konsumsi makanan utuh, bukan suplemen.

Bukti kuat menunjukkan bahwa orang yang memiliki darah yang kaya akan nutrisi, seperti selenium, beta-karoten, vitamin C dan E, memiliki usia yang lebih panjang. Namun tidak ada yang membuktikan bahwa dengan mengonsumsi suplemen dapat memberikan manfaat anti penuaan. "Ada lebih dari 200 karotenoid berbeda dan 200 flavonoid berbeda yang terkandung dalam sebuah tomat," kata Ferrucci. Zat kimia ini bermanfaat bagi tubuh selain nutrisi yang dikenal seperti lycopene atau vitamin C. Hindari makanan putih (nutrient-lacking white food) seperti roti, tepung dan gula. Dan beralihlah ke buah-buahan, sayuran, dan roti gandum utuh.

7. Kurangi neurotik (tekanan saraf).

Cara yang lebih baik untuk mengatasi stres adalah yoga, olahraga, meditasi, taichi (menarik napas dalam-dalam untuk beberapa saat). Sedangkan melamun, makan keripik di depan TV, pesta minuman beralkohol sangat buruk untuk tubuh.

8. Menjadi makhluk yang terbiasa dengan keadaan.

Menurut Olshansky, orang-orang zaman dulu cenderung hidup dengan rutinitas yang ketat, makan makanan yang sama dan melakukan jenis kegiatan yang sama sepanjang hidup mereka. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari adalah salah satu kebiasaan yang baik untuk menjaga tubuh dalam keseimbangan yang stabil.

9. Tetap berhubungan sosial.

Memiliki hubungan sosial dengan teman atau orang-orang yang dikasihi adalah kunci untuk menghindari depresi, yang dapat mengakibatkan kematian dini, terutama yang umum terjadi pada seorang janda dan duda yang sudah tua. Beberapa psikolog bahkan berpikir bahwa salah satu manfaat terbesar untuk orangtua diperoleh dari latihan interaksi sosial yang kuat, jalan-jalan dengan teman atau bergabung dengan kelas latihan.