25 Oct 2008

Minggu ke 5 October


KASIH ALLAH NYATA.

Kasih Allah adalah kasih yang nyata dalam setiap waktu, keadaan dan apapun juga.

Kasih Allah adalah kasih yang memberi makan ketika lapar, membalut luka, memberi minum ketika haus.

Kasih Allah tidak hitung-hitungan, tidak pernah meminta tetapi selalu memberi.

Kasih Allah selalu siap setiap saat, tidak pernah pudar dan tidak pernah ingkar.

Kasih Allah selalu tepat waktu, ada di mana saja, kapan saja dan dapat diperoleh siapa saja tanpa memandang rupa.

Kasih Allah semakin bersinar ketika keadaan semakin susah, semakin nyata ketika masalah semakin berat.

Kasih Allah sangat senang untuk datang kepada hati yang hancur, mereka yang tersingkirkan, mereka yang tidak berpengharapan lagi.

Kasih Allah selalu mencari mereka yang lemah, yang tidak berdaya dan yang mau menerimanya.

Kasih Allah adalah kasih yang diberikan secara cuma-cuma, tanpa syarat dan tanpa biaya.

Kasih Allah adalah kasih yang menanti orang untuk bertobat, kasih yang berduka ketika seseorang terhilang.

Kasih Allah adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, selalu percaya dan memberi kesempatan sekali lagi setiap kali dikhianati, disakiti.

Kasih Allah adalah kasih yang tidak melukai, tidak merugikan dan tidak membunuh karakter orang lain.

Kasih Allah adalah kasih yang mengangkat ketika jatuh, kasih yang menemani ketika sendirian.

Kasih Allah adalah kasih yang membayarkan harga untuk orang lain, yang berkorban dengan

SENIN,27 Oktober 2008

UJIAN IMAN

Ayub 1 : 1-3, 6-12

Banyak orang berpikir bahwa kalau ikut Tuhan pasti akan hidup senang dan tidak ada masalah lagi. Jadi ketika ada masalah atau pencobaan, orang lalu berpikir itu adalah karena dosa atau hukuman Tuhan atas kesalahannya. Memang benar, masalah bisa terjadi akibat dosa yang kita lakukan, mengakibatkan hukuman Tuhan datang. Tetapi bisa juga masalah terjadi karena Tuhan ijinkan untuk menguji iman kita dan membawa kita bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, seperti dalam bacaan hari ini. Ayub adalah seorang yang saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Ketika Iblis mau mencobai Ayub, Tuhan ijinkan itu terjadi. Lewat pencobaan yang ia alami, akhirnya Ayub dapat berkata, ”Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayub 42 : 5).

Jika saat ini Anda merasa berada dalam pencobaan, mungkin Tuhan sedang mau mengajar dan membawa Anda untuk mengenal Dia. Carilah dan temukan Dia! Mari kita belajar mengenal Tuhan secara pribadi, bukan hanya dari ”kata orang”. (Ginny)

Tuhan menguji iman agar kita mengenal Dia bukan dari ’kata orang’ saja.


SELASA, 28 Oktober 2008

SUNTUK DEH?

Yesaya 49 : 15-16

Hari ini entah kenapa saya merasakan suatu beban, hati saya gelisah sekali. Saya mencoba berdoa, membaca firman Tuhan dan menyembah Tuhan, tetapi tidak bisa. Kenapa, Tuhan? Saat itu saya merasa sendirian, tidak punya teman bahkan untuk menceritakan apa yang saya alami. Saya sedih, saya biasanya curhat dengan mama, tetapi dia tidak ada lagi. Tetapi saya ingat saya punya teman Roh Kudus yang selalu setia bersama saya, Dia yang selalu menghibur saya. Dan saat itu hati saya benar-benar merindukan Tuhan. Saya tidak mau kehilangan Tuhan. Saya merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan saya. Saya membuka firman Tuhan dan Tuhan berbicara melalui firman-Nya hari ini, ”Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.”. Kata-katanya begitu lembut, dan hati saya semakin hancur di hadapan-Nya. ”Tuhan, terimakasih Engkau begitu baik bagiku, terima kasih karena Engkau tak pernah melupakan aku.” Di saat kita mengalami kejenuhan, di saat kita merasa tidak dapat datang mendekat kepada-Nya, ingatlah bahwa kita tetap terlukis di tangan-Nya dan Dia tidak pernah menjauh dari kita. (FF)

Semakin suntuk keadaan kita, semakin kita perlu Yesus.


RABU, 29 Oktober 2008

PELINDUNGKU

Mazmur 118 : 5-9

Dalam keadaan kesesakankah Anda saat ini? Bila Anda sedang mengalami keadaan seperti ini, mari kita baca Mazmur 118 ini. Di sini kita akan menemukan bagaimana Allah menolong Daud yang saat itu mengalami kesesakan karena diserang oleh bangsa-bangsa lain. Saat kesesakan pemazmur berseru kepada Tuhan dan Tuhan pun menjawab seruannya (ayat 5). Dan akhirnya pemazmur dapat berkata bahwa bila Tuhan di pihaknya, maka ia tidak akan takut dengan musuh-musuhnya. Bila Tuhan ada di pihak kita maka siapa yang akan melawan kita, karena Tuhan sendirilah yang akan berperang melawan setiap musuh-musuh kita. Pemazmur sangat menyadari benar bahwa lebih baik ia berlindung kepada Tuhan dari pada kepada manusia. Perlindungan yang Tuhan berikan adalah perlindungan yang sempurna, sedangkan perlindungan yang dari manusia adalah perlindungan terbatas. Bila Allah telah mencurahkan perlindungan-Nya maka kita akan merasakan aman dan tenteram. Marilah kita belajar seperti yang pemazmur lakukan, ketika dalam keadaan kesesakan datang kepada sumber pertolongan kita yaitu Yesus Kristus. (Giant)

Tuhan adalah Pelindung yang bertanggung jawab dan setia.

KAMIS, 30 Oktober 2008

DALAM LINDUNGAN TUHAN

Kisah Para Rasul 23 : 23-35

Utusan Kristus dimasukkan ke penjara. Bukan sebuah gua yang gelap di bawah tanah seperti yang kita bayangkan dari dalam kisah-kisah di Perjanjian Lama, tetapi Paulus terkurung di istana Herodes. Biarpun begitu ia akan tetap mengalami perjalanan yang sukar ke Roma nantinya. Tuhan tidak berjanji pada anak-anak-Nya suatu perjalanan hidup yang menyenangkan. “Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku mereka juga akan menganiaya kamu…” (Yohanes 15 : 20a), tetapi berbahagialah jika engkau dilayakkan menderita bagi-Nya. Iman percaya yang sesungguhnya tidak ada tanpa penderitaan, karena musuh-musuh kita tidak akan tinggal diam. Iblis tidak ingin makin banyak manusia yang menjadi pengikut Kristus. Iblis ingin agar manusia menjadi pengikut-pengikutnya dan menemaninya bersama-sama di neraka. Itu sebabnya di mana Injil dinyatakan di situ akan banyak penolakan terhadap pemberitaan tersebut. Apabila kita mengalami penderitaan karena nama Allah, janganlah kuatir karena Allah tetap menyertai dan melindungi kita. (DBR)

Tetaplah kuatkan imanmu karena Allah senantiasa melindungi kita.

JUMAT, 31 Oktober 2008

JADILAH BIJAKSANA

Amsal 3 : 21-31

Bacaan hari ini adalah suatu pembahasan yang menarik. Penulis Amsal menasihatkan agar pertimbangan dan kebijaksanaan tidak dijauhi orang. Kemudian dalam ayat-ayat berikutnya dia menjelaskan dengan lebih rinci apa maksudnya menjadi bijaksana. Di antaranya orang yang bijaksana tidak pelit, tidak suka menunda kebaikan, tidak curang dan licik, tidak suka mencurigai orang lain, tidak iri terhadap kejahatan orang lain. Dengan kata lain, orang yang bijaksana adalah orang yang bisa menerima dirinya apa adanya, penuh kasih, tidak mementingkan diri sendiri dan selalu mengampuni kesalahan orang. Mudah untuk dikatakan, tetapi berat untuk dilakukan. Bila kita menjadi bijaksana, masih dalam perikop yang sama, janji Tuhan adalah, “maka itu (kebijaksanaan) akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu. Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.” (ayat 22-23) Kalau kita mau menjadi pengikut Tuhan maka kita harus melakukan perintah-Nya dan menjadi orang bijaksana adalah salah satu dari perintah-Nya. (cubs).

Yesus bijaksana, begitu juga pengikut-Nya.

21 Oct 2008

Minggu ke 4 Oktober

MENTORING

Salah satu tugas orang Kristen selain dari memberitakan injil kepada orang lain adalah untuk membimbing orang yang baru percaya kepada Tuhan supaya orang itu dapat bertumbuh dan menjadi dewasa rohaninya. Dalam kosakata sehari-hari pembimbingan itu disebut mentoring atau sahabat/buddy system. Firman Tuhan juga menyatakan hal itu. Kita perlu ingat satu hal yaitu bahwa tidak ada bayi yang bisa bertumbuh dengan sendirinya. Setiap bayi perlu dibimbing, perlu dimentori oleh ibu dan ayahnya, setahap demi setahap sampai akhirnya mereka bertumbuh dan menjadi dewasa. Dalam hal kerohanianpun, setiap orang yang dipakai Tuhan untuk membawa berita keselamatan kekal dan kemudian diresponi secara positif, maka menjadi tanggung jawab pembawa berita (=penginjil) itu untuk membimbing orang yang telah bertobat itu supaya dia bisa bertumbuh dan mengenal Tuhan secara sempurna dan menjadi dewasa rohani. Contoh dalam Alkitab tentang mentoring adalah Saulus/Paulus yang dimentori oleh Barnabas (Kisah Para Rasul 11 : 25-26). Kenapa kita perlu mentoring atau membimbing orang lain supaya lebih dalam mengenal Tuhan?

1. Salah satu wujud dari saling mengasihi yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 13 : 34-35, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.".

2. Untuk memperlengkapi orang-orang kudus
(Efesus 4 : 11-12). Tuhan memberikan kita karunia yang berbeda-beda. Di samping untuk pertumbuhan kita sendiri dikatakan bahwa setiap rasul perlu mementori calon-calon rasul, membimbing mereka dengan hikmat Roh Kudus dan pengalaman supaya mereka juga bisa mengembangkan karunia yang Tuhan sudah berikan.

3. Kita tidak bisa membiarkan mereka yang menerima keselamatan karena pemberitaan kita menjadi terhilang kembali karena godaan dan pencobaan yang dari dunia ini. Ingat bahwa musuh kita, Iblis, tidak senang bila seorang pengikutnya bertobat menjadi pengikut Kristus, dia akan berusaha dengan segala cara untuk menarik kembali orang itu ke’pangkuan’nya. Jadi kita bertanggung jawab untuk membina mereka. Seperti dikatakan Paulus, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” (I Korintus 3 : 6). Kalau tugas kita menyiram, maka kita melakukannya dengan cara mentoring, kalau tugas kita menanam, kita melakukannya dengan penginjilan. Apapun yang kita lakukan, semuanya untuk hormat kemuliaan nama Tuhan.

Untuk bisa mementor orang dengan efektif dan efisien, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

1. Kita perlu yakin betul bahwa itu adalah kehendak Tuhan, jangan kehendak kita sendiri karena sangat berbahaya. Mentoring orang membutuhkan banyak hal dari kita, bila bukan dari Tuhan tidak akan ada hasilnya, segala jerih lelah kita akan sia-sia saja. Jangan sampai kita menjadi seperti yang Tuhan Yesus katakan, “Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." (Matius 15 : 14). Bisa-bisa kita yang dimentori mereka, bukan mereka yang kita mentori.

2. Kita perlu minta hikmat dari Tuhan.

Selama kita mentoring orang, kita perlu terus-menerus berhubungan erat dengan Tuhan, karena hanya Dia yang tahu apa langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk kebaikan orang yang kita mentori. Mementor orang itu sifatnya adalah individu atau “custom-made”, artinya kita tidak bisa memukul rata ke semua orang. Untuk satu orang caranya begini, untuk yang lain begitu, tidak pernah bisa disamaratakan karena setiap orang punya kebutuhan yang berbeda dan juga punya karunia yang berbeda. Tuhan menciptakan setiap manusia unik. Kita juga harus mementor setiap orang yang Tuhan percayakan kepada kita secara unik juga.

3. Kita harus mau membayar harga.

Sama seperti seorang ibu, ketika dia merawat bayinya banyak sekali pengorbanan yang harus dia berikan. Tidak tidur dengan nyenyak, tidak boleh makan sembarangan karena mempengaruhi bayi, dan sebagainya. Begitu juga kita yang mementor orang yang ‘bayi rohani’ perlu berkorban waktu, tenaga, uang, kasih dan sebagainya. Banyak sekali. Tetapi itulah pengorbanan yang kita perlu lakukan karena dulu juga ada orang yang telah berkorban untuk mementor kita. Bila kita mengasihi orang lain, maka kita akan bersedia membayar harga untuk kebahagiaan orang itu.

Selama menjadi manusia, Yesus menghabiskan hampir seluruh hidup-Nya untuk mementor 12 murid-Nya. Walaupun satu gagal total, tetapi yang 11 menjadi kepanjangan tangan Tuhan yang luar biasa. Yesus telah memberi teladan, bila kita mau menjadi murid-Nya salah satu tugas kita adalah mengerjakan pekerjaan-Nya yaitu mentoring.

Tuhan berfirman, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6 : 9). Sebagai murid Yesus mari kita lakukan kehendak-Nya, jangan bekerja setengah-setengah, hanya membawa orang dibaptis saja, tetapi selesaikanlah tugas kita dengan membawa orang sampai dewasa di dalam Tuhan, atau paling tidak menemukan dan menjalani jalan yang benar. (cubs)

SENIN,20 Oktober 2008
DALAM BADAI YESUS ADA
Markus 6 : 45-52
Dalam firman hari ini kita membaca bagaimana murid-murid mengalami badai waktu menyeberangi danau. Ketika Yesus melihat betapa payahnya mereka mendayung, Ia datang kepada mereka. Tetapi dalam ketakutan mereka, murid-murid tidak mengenali Yesus dan mengira Yesus adalah hantu. (ayat 48-49).
Dalam mengarungi kehidupan, kitapun sering mengalami ”badai”; masalah pekerjaan, keuangan, penyakit, pergumulan rumah tangga dan lain-lain. Banyak hal bisa mengombang-ambingkan ”perahu” kehidupan kita. Tetapi kita harus percaya bahwa dalam pergumulan kita, Yesus ada. Masalahnya, seringkali ”mata rohani” kita tertutup oleh ketakutan dan kebingungan sehingga kita tidak bisa mengenali Yesus. Kita tidak bisa melihat bahwa di tengah badai yang kita hadapi, Yesus ada dan Ia mau menolong kita. Mari belajar untuk melihat dengan ”mata iman” kita. Dalam menghadapi segala persoalan, percaya bahwa Tuhan ada dan pasti akan menolong kita. (Ginny)

Jangan takut karena Yesus setia, Ia tidak pernah meninggalkan kita..

SELASA, 21 Oktober 2008
JAWABAN DARI APA YANG ADA
Keluaran 4 : 2

Manusia sering mencari jawaban dari tempat yang jauh. Ketika menghadapi masalah, mereka sering mencari jawabannya dari tempat jauh, dari orang lain, dari sumber-sumber di luar dirinya. Padahal bila kita renungkan dari pengalaman hidup kita, jawaban atas masalah kita terletak di tangan Tuhan dan apa yang ada di tangan kita. Contoh, ketika krisis ekonomi dan banyak orang kehilangan pekerjaan, beberapa waktu kemudian di koran ditulis tentang orang-orang yang kemudian menggunakan hobinya sebagai bisnis dan dalam waktu singkat berhasil mengembalikan tingkat ekonominya. Di artikel itu juga dicatat bagaimana karena desakan kebutuhan, beberapa orang mempelajari suatu ketrampilan seperti memasak dan kemudian membuka usaha kuliner. Mari kita belajar menggunakan apa yang ada di tangan kita sebagai jawaban atas masalah kita. Bila kita menggunakan apa yang di tangan kita dan kuasa Roh Kudus, seperti Musa bisa membebaskan orang Israel dari Mesir, kita juga bisa menang dari masalah kita. Jawaban yang kita cari sudah ada di tangan kita, tinggal digunakan dengan bantuan kuasa Allah yang Maha Tinggi. (cubs)

Lihat dulu apa yang ada di tangan dan doakan itu, karena itulah jawabnya.

RABU,22 Oktober 2008
INTEGRITAS
Roma 9 : 28
Saya percaya Anda pernah mendengar kata “integritas”. Integritas adalah ‘apa yang kita ucapkan sesuai dengan apa yang kita lakukan’. Jadi integritas belawanan dengan OmDo (Omong Doang). Dan sudah seharusnya orang Kristen memiliki integritas, karena Allah kita adalah Allah yang berintegritas. “Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera.” (Roma 9 : 28). Ayat ini membuktikan bahwa Allah kita bukan hanya OmDo tapi Ia adalah Allah yang berintegritas. Semua yang difirmankan-Nya pasti Ia genapi dengan perbuatan-perbuatan yang nyata. Kalau kita pelajari Alkitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru maka kita akan menemukan banyak sekali bukti-bukti bahwa Allah kita Allah yang bertanggung jawab dengan apa yang Ia ucapkan. Ketika Ia berjanji akan memberikan anak kepada Abraham, maka Ia buktikan dengan memberikan Ishak sebagai penggenapan janji-Nya. Inilah yang harus kita miliki bila kita ingin hidup kita berbeda dengan orang dunia, yaitu miliki integritas. Orang dunia sering OmDo tetapi anak Tuhan tidak boleh OmDo, melainkan perbuatannya harus sesuai dengan perkataan yang diucapkannya. Jadi marilah kita menjadi orang yang berintegritas. (Giant)

Perkataan sama dengan perbuatan, itu namanya integritas.

KAMIS, 23 Oktober 2008
FIRMAN TUHAN YANG TERUTAMA
Kisah Para Rasul 21 : 15-26
Rasul Paulus dituduh oleh orang-orang percaya di Yerusalem telah menganjurkan semua orang Yahudi yang tinggal di luar Yerusalem untuk melepaskan (tidak mengutamakan) hukum Musa dalam kehidupan mereka. Hal ini dianggap sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab karena menurut bangsa Yahudi hukum Musa/Taurat merupakan hal yang utama dalam kehidupan mereka. Padahal mereka sendiri tidak dapat melaksanakan seluruh hukum tersebut secara benar dalam hidup mereka, seperti yang dikatakan Petrus dalam Kisah Para Rasul 15 : 10, ”Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?” Selain itu hukum tersebut juga menjadi semacam tradisi turun-temurun. Karena itu Rasul Paulus menganggap bahwa hukum Musa tidak dapat menyelamatkan hidup manusia, tetapi memang dengan mengetahui hukum Taurat manusia mengetahui dosa. Mengetahui apa saja yang merupakan perbuatan dosa juga perlu supaya manusia menghindarinya. Tetapi yang terutama adalah keselamatan di dalam Kristus. Karena itu marilah kita membuang semua hal-hal yang mengikat kita karena tradisi atau kepercayaan nenek moyang. Keselamatan sudah kita terima dalam Yesus Kristus, karena itu hiduplah di dalam terang firman Tuhan. Jadikanlah firman Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupan kita. (DBR)

Firman Tuhan akan menuntun kita pada jalan yang benar, yaitu jalan yang Tuhan inginkan.

JUMAT, 24 Oktober 2008
BUAT APA BERSAKSI..??
Kisah Para Rasul 20 : 21

Ketika kita mengalami pertolongan Tuhan, ketika doa kita dijawab-Nya, kita perlu bersaksi karena Tuhan ingin kita menceritakan apa yang telah diperbuat-Nya dalam hidup kita sehingga orang lainpun ingin mengalaminya juga. Selain itu, kesaksian kita bisa jadi merupakan jawaban yang ditunggu-tunggu oleh orang yang mendengarkannya. Kesaksian kita bisa membawa akibat yang menentukan antara hidup atau mati seseorang. Wow! Hebat sekali yah? Banyak orang tidak menyadari hal itu. Banyak orang tidak mau bersaksi karena malu, karena merasa apa yang dialami ‘biasa-biasa’ saja, dan sebagainya. Tidak ada satu peristiwa yang terjadi tanpa seijin Tuhan, dan kalau Tuhan sudah mengijinkan terjadi dan Dia sudah juga memberikan jalan keluarnya, maka wajib untuk kita bersaksi, menceritakan kepada orang lain apa yang kita alami, karena kita tidak pernah tahu, kapan dan di mana seseorang mempunyai masalah yang sama dengan kita dan masih menantikan jawabannya. Jangan jadi penghalang orang lain untuk juga menerima pertolongan Tuhan dengan tidak menyaksikan apa yang telah kita hadapi. (cubs)

Bersaksi adalah bercerita tentang apa yang sudah terjadi dan siapapun pasti bisa.

SABTU, 25 Oktober 2008
TUHAN LEBIH MEMENTINGKAN KARAKTER
II Korintus 5 : 17
Banyak orang Kristen mengira bahwa yang Tuhan inginkan dari mereka adalah pelayanan. Padahal Tuhan lebih mementingkan karakter kita dari pada pelayanan kita, sebab tanpa karakter semua yang kita lakukan tidaklah ada artinya di mata Tuhan. Bukan pelayanan/korban yang Dia inginkan melainkan ketataan kita kepada kehendak-Nya, itulah yang dituntut-Nya. Seseorang bisa saja melayani Tuhan dengan giat siang dan malam tetapi tanpa memiliki karakter maka pada akhirnya dia tidak akan dikenal oleh Tuhan (Matius 7 : 22-23). Seseorang bisa saja menjadi Profesor Teologia atau Penginjil yang dapat membangkitkan orang mati tetapi tanpa memiliki karakter semuanya itu tidak ada artinya. Bukan apa yang kita lakukan yang diperhitungkan melainkan keberadaan diri kitalah yang diperhitungkan (I Korintus 13 : 3). Anthony de Mello mengatakan hampir semua usaha manusia diarahkan untuk mengubah dunia sekelilingnya tetapi hanya sedikit usaha yang dilakukan untuk mengubah diri sendiri. Seringkali kita mengira bahwa sumber masalah kita berasal dari luar, padahal sebenarnya sumber masalah yang sebenarnya itu ada di dalam diri kita sendiri, yaitu di pikiran kita. Sekalipun dunia di sekeliling kita berubah tetapi jikalau kita tidak berubah maka perasaan negatif tersebut akan tetap ada. Berhentilah menyalahkan pihak lain dan mulailah belajar untuk mengubah diri Anda menjadi manusia baru yang berkarakter. Saat kita berubah maka dunia akan berubah menjadi baik, percayalah semuanya akan kelihatan baik-baik saja. (Mar)

Karakter adalah buah pertobatan pribadi dan itu yang diminta Tuhan lebih dari apapun.

MINGGU, 26 Oktober 2008
YESUS LEBIH BERAT
Yesaya 53 : 3-4

Ketika aku melihat Engkau, Tuhan Yesus. Aku menjadi malu. Aku telah meragukan kasih-Mu. Aku telah menyia-nyiakan kasih karunia-Mu bagiku. Ketika penderitaan itu datang, aku bilang, “Tuhan, cukuplah bagiku. Aku tidak kuat lagi.”. Lalu Engkau tersenyum dan memandang aku. Aku tertunduk, karena dalam firman-Mu, “Aku dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan. Aku sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Aku dan bagimu Aku tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakitmulah yang Aku tanggung dan kesengsaraanmu yang Aku pikul.” Sering kita merasa bahwa kita adalah orang yang menanggung penderitaan paling berat di dunia ini sehingga kita merasa tidak sanggup untuk menanggungnya. Tetapi dari firman Tuhan hari ini ternyata bahwa Yesus telah mengalami dan telah menanggung penderitaan yang jauh lebih berat dari kita. Dibanding penderitaan Yesus, penderitaan kita tidak ada apa-apanya. Ayo bangkit! Jangan menyerah! Serahkan penderitaan dan semua bebanmu kepada Yesus, Dia pernah menanggung yang jauh lebih berat, jadi beban kita “kecil” buat Dia.( FF)

Dia pasti bisa menanggung semua derita kita, karena Yesus pernah menanggung yang lebih berat.