8 Apr 2007

Minggu ke -2 April

SAHABAT SEJATI

Kita semua pasti mengenal lagu “Yesus Sahabat yang sejati” Kita semua setuju bahwa Sang Juruselamat adalah Sahabat terbaik kita, namun sedikit sekali dari kita yang memiliki kesadaran akan pentingnya persahabatan itu. Renungkanlah beberapa kebenaran di bawah ini:
Ia berkomitmen menjadikan kita sahabat. Bahkan komitmen-Nya itu bernilai kekal, jauh lebih panjang dari pada masa hidup kita di bumi. Apapun yang kita lakukan, Ia tidak akan meninggalkan kita. Mungkin kita tidak memperoleh semua yang kita harapkan, ketahuilah bagaimanapun Ia tidak akan pernah mengecewakan kita.
Ia selalu terbuka dan transparan kepada kita. Yesus akan terus menyingkapkan diri-Nya kepada kita sebanyak yang kita ingin pahami dan hargai. Segala sesuatu pasti ditunjukkan-Nya kepada kita.
Ia memperbaharui kasih-Nya setiap hari. Ia tahu bagaimana memenuhi kerinduan kita yang terdalam, dan Ia sangat sensitif bukan saja terhadap kebutuhan tetapi bahkan semua keinginan kita.
Ia terus memberikan inspirasi dan penghiburan bagi setiap orang tanpa mencela atau mengkritik. Mata-Nya diarahkan kepada kita dan hati-Nya yang penuh kasih senantiasa mendengar apa yang kita katakan dengan tepat. Yohanes 15 : 13 menjelaskan, ”Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Ia telah memberikan diri-Nya untuk banyak orang, maka kita sebagai pengikut-Nya juga perlu memberikan diri kita. Tebarkanlah kasih di tempat yang mungkin membutuhkan pengorbanan waktu atau perhatian kita.
Ia selalu menepati apapun yang sudah dijanjikan-Nya jika kita mau menerimanya. Kadang-kadang Ia sudah siap memberi, hanya kita yang tidak mau menerima.
Sahabat sejati tidak pernah lalai, karena itu jadilah sahabat sejati seperti Yesus. (DBR)


Senin, 9 April 2007

BARANG YANG PECAH

Mazmur 31 : 10-25

Tidak banyak kehidupan utuh di dunia ini yang berguna bagi Allah. Hanya beberapa orang yang dapat melaksanakan harapan dan rencana mereka tanpa mengalami gangguan dan kekecewaan sepanjang hidup mereka. Namun, kekecewaan manusia kerapkali merupakan rancangan Allah. Hal-hal yang kita yakini sebagai tragedi barangkali merupakan suatu kesempatan yang telah dipilih Allah untuk menunjukkan kasih dan anugerah-Nya. Apakah Anda saat ini sedang mengalami kehancuran? Apakah sesuatu yang paling Anda kasihi telah direnggut dari kehidupan Anda? Ingatlah, bahwa jika Anda mampu melihat maksud dari semuanya itu melalui sudut pandang Allah, maka Anda akan memuji Tuhan. Hal-hal terbaik yang terjadi pada diri kita bukanlah hal-hal yang berlangsung dengan cara kita, namun hal-hal terbaik hanya terjadi bila kita mengijinkan Allah bekerja dengan cara-Nya. Walaupun ujian, pencobaan, serta dukacita kerapkali tampak keras dan kejam, tetapi itulah cara Allah menunjukkan kasih-Nya, dan pada akhirnya akan menjadi yang terbaik bagi kita. (DBR)

Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Selasa, 10 April 2007

JADILAH SEPERTI YANG DIKATAKAN

Amsal 18 : 21

Sebagai manusia, salah satu perlengkapan yang Tuhan berikan adalah lidah untuk berkata-kata. Kita mendengar nasihat untuk tidak mengeluarkan kata-kata kotor atau caci maki (Kolose 3 : 8). Kita perlu berhati-hati dengan perkataan kita karena kitab Yakobus menggambarkan lidah itu seperti api yang bisa menghanguskan hutan. Berapa banyak hubungan yang rusak karena kata-kata? Berapa banyak perang terjadi akibat perkataan? Tetapi juga kita perlu merenungkan berapa banyak orang yang dikuatkan, dihibur, dibangun karena perkataan? Seperti bacaan kita hari ini, kata-kata yang diucapkan dengan lidah kita dapat merusak (negatif) atau menyelamatkan hidup (positif) tergantung kita sendiri. Kalau kita ingat judul renungan hari ini sebelum kita mengatakan sesuatu, bahwa apa yang kita katakan itu bisa terjadi, saya yakin, kita akan berpikir dengan sungguh-sungguh apa yang kita ucapkan. Kita tidak akan sembarangan dengan perkataan kita. Mungkin selama ini kita telah terbiasa untuk berkata-kata kasar, terbiasa untuk mencaci-maki; mari, mulai hari ini kita belajar untuk berubah, mengubah kata-kata kita sehingga kita menjadi terbiasa untuk memuji orang, berkata-kata manis, karena itu yang Tuhan kehendaki. Dia mau, supaya lewat kesaksian hidup yang diucapkan oleh perkataan kita, kita membawa banyak orang kepada Yesus, dan itu perlu dilatih! Mari kita mulai berlatih mengucapkan kata-kata membangun, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. (cubs)

Kata-kata kita berkuasa menentukan hidup atau mati, kehancuran atau keberhasilan.

Rabu, 11 April 2007

KRISTEN ”MOODY”

Markus 9 : 50

Tahukah Anda akan fungsi garam? Salah satu kegunaan garam adalah untuk memberi rasa pada masakan. Tanpa garam masakan menjadi tawar dan tidak enak dimakan. Firman Tuhan hari ini berkata agar kita selalu mempunyai garam dalam hidup kita. Maksudnya adalah agar hidup kita memberi ”rasa” kepada orang lain.
Seringkali orang Kristen hidupnya menjadi hambar dan tidak memberi dampak kepada sekitarnya karena apa yang dilakukannya tergantung ”mood” Kalau suasana hatinya sedang baik, ia bisa menunjukkan kasih dan berbuat baik, tetapi jika hatinya sedang kesal, ia tidak lagi mengasihi. Kalau hatinya sedang bersukacita, ia menjadi murah hati dan suka memberi kepada orang lain, tetapi jika hatinya sedang marah, ia menjadi pelit dan suka mengkritik apapun yang dibuat orang. Coba kita bayangkan jika Tuhan kita adalah Tuhan yang ”moody” Kalau Tuhan sedang baik, Ia mau memberkati kita, tetapi jika sedang tidak baik, Ia menutup berkat-berkat-Nya. Jika Tuhan sedang senang, Ia mengasihi kita, tetapi jika Tuhan sedang marah, Ia meninggalkan kita. Bagaimana rasanya? Puji Tuhan karena Tuhan kita adalah Tuhan yang kekal, Ia tidak pernah berubah-ubah. Kasih-Nya kekal, kesetiaan-Nya kekal, kebaikan-Nya kekal, kesabaran-Nya kekal, semuanya... Sebagai anak-anak Tuhan, seharusnyalah kita menjadi seperti Bapa kita. Yesus berkata: ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, ...” (Yohanes 15 : 16a). Salah satu buah yang harus kita miliki adalah buah Roh (Galatia 5 : 22-23), dan buah itu harus tetap dalam hidup kita, jadi bukan tergantung suasana hati kita.
Rasul Paulus menasihatkan: ”Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” (Kolose 4 : 6). Yesus berkata bahwa kita adalah ”garam dunia” Jika garam menjadi tawar, ia tidak dapat diasinkan dan tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak orang (Matius 5 : 13). Marilah kita selalu memiliki ”garam” dan memberi rasa kepada sekeliling kita, agar semua orang di sekitar kita dapat merasakan kasih Kristus yang ada dalam hidup kita. (Ginny)

Apakah hidupmu memberi ”rasa” kepada orang?

Kamis, 12 April 2007

AKU BERUBAH

Lukas 19 : 1-10

Kita pasti masih ingat kisah tentang Zakheus. Ia seorang pemungut cukai yang sangat dibenci oleh orang sekotanya. Tetapi setelah Yesus hadir dalam hidupnya, maka hidupnya berubah. Dulu ia orang yang kejam, suka memeras, tapi setelah Yesus hadir, ia menjadi orang yang pemurah. Perubahan yang terjadi bukan tanpa usaha, tetapi ada proses yang harus dilakukan oleh Zakheus: 1. Zakheus memiliki kerinduan untuk berjumpa dengan Yesus (ayat 3). 2. Zakheus mau berkorban untuk berjumpa dengan Yesus (ayat 4). 3. Zakheus mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus (ayat 5). 4 Zakheus menerima dan mengijinkan Yesus masuk ke dalam hidupnya (ayat 6). Dari sini dapat kita pahami bahwa perubahan itu terjadi bukan hanya sebab dari Tuhan, tetapi dari diri kita juga. Memang Allah mempunyai kuasa untuk mengubah hidup manusia, tetapi bila manusia tidak mau diubahkan maka Tuhan tidak akan memaksakan kehendak-Nya. Oleh sebab itu perlu respon dan kerelaan kita untuk diubahkan. Relakan dirimu untuk diubahkan oleh Tuhan, memang awalnya menyakitkan tapi itu adalah proses pemurnian bagi kita. Bila pemurnian itu telah selesai maka hidup kita akan menjadi emas yang murni yang sangat berharga. (Giant)

Perubahan terjadi bila kita rela diubah.
Yesus jalan kehidupan …bersama Dia aku kuat…tidak ku ragu jalan bersama Dia…Yesus Allah.


Jumat, 13 April 2007

JANGAN PATAH HATI

Mazmur 34 : 19

Seorang anak berusia 6 tahun pulang ke rumah dengan muka berseri-seri. Ketika mamanya menyongsongnya dengan tangan terbuka, anak itu menyodorkan sepucuk surat dari gurunya. Dengan segera ibu itu membuka surat tersebut dan tiba-tiba seluruh tubuhnya gemetar, matanya membasah. Surat itu berbunyi, “Anak ibu terlalu bodoh untuk dididik. Kami mengembalikannya kepada Anda. Mulai besok dia tidak perlu ke sekolah lagi.” Dengan airmata bercucuran, ibu itu langsung mengangkat anaknya dan memeluknya erat-erat. Dengan suara terbata-bata ibu itu berkata, “Nak, mulai besok ibu sendirilah yang akan mendidikmu.” Anak yang terlalu bodoh untuk sekolah ini ternyata akhirnya mampu mematenkan 3000 penemuan baik atas nama pribadinya atau orang-orang yang bekerja untuknya. Anak itu adalah Thomas Alpha Edison, penemu mikrofon (1877) dan bola lampu (1879).
Kebaikan Tuhan dan kemurahan hati-Nya sangatlah besar bagi mereka yang berharap kepada-Nya. Hal inilah yang dirasakan oleh raja Daud ketika ia ada dalam bahaya yang mengancam keselamatan jiwanya. Hal ini juga yang dialami oleh Thomas Alpha Edison yang jika bukan karena Tuhan tidak akan mempunyai masa depan yang begitu cemerlang. Tuhan melihat dan mempedulikan seruan dari dalam hati yang berharap akan kasih setia-Nya. Setiap orang yang berseru kepada-Nya tidak akan pernah dikecewakan. Allah mau mendekatkan diri kepada kita yang patah hati, yang remuk jiwanya, dan yang putus asa. Ia mendengar seruan hatimu dan apa yang menjadi setiap masalahmu. Ia sebenarnya tidak jauh dari kita. Tetapi karena kita terlalu terfokus kepada persoalan kita maka kita akan merasa Tuhan itu jauh. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Tuhan itu dekat dengan kita, Roh-Nya bahkan diam di dalam kita, tahukah kamu akan hal itu? Tuhan selalu memperhatikan kita! Kita adalah anak-anak Allah, Dia adalah Bapa kita. Oleh karena itu Ia memperhatikan keluh kesah kita. Apapun masalah kita, datanglah kepada Kristus, Dia mau mendekat dan menyelamatkan kita. Dia akan bertindak dan kita akan melihat kuasa-Nya bekerja. Hanya, maukah kita datang kepada-Nya? Marilah datang, Dia menunggu kamu dan saya. (Aping)

Datanglah kepada-Ku, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Sabtu, 14 April 2007

PENDAMPING YANG SETIA

Yohanes 14 : 15-26

Sebelum naik ke sorga, Yesus berjanji kepada para murid-Nya untuk mengirimkan seorang pendamping yang akan selalu menyertai mereka. Dia mengatakan bahwa Dia tidak akan meninggalkan mereka sendirian, namun akan mengirimkan Roh Kudus untuk menyertai mereka (ayat 17). Janji itu masih berlaku bagi orang-orang yang percaya kepada Yesus sampai hari ini. Yesus mengatakan bahwa Allah Tritunggal tinggal dalam diri kita (ayat 23). Tuhan adalah pendamping yang dekat dan setia sepanjang hidup kita. ”Pada malam tergelapku, Dia adalah bintang pemandu; di dalam keberdosaanku, Dia adalah hati yang mengampuni; sebuah telinga yang mau mendengar untuk setiap doa yang bisu; sebuah pundak bagi beban-beban yang tak dapat kutanggung. Dia adalah pendamping yang manis mulai hari ini hingga selama-lamanya.” (DBR)

Kita dapat menikmati penyertaan-Nya yang manis saat ini juga.

Minggu, 15 April 2007

HIDUP INI SINGKAT

Mazmur 90 : 12

Tidak ada satu orang manusiapun yang bisa tahu berapa lama dia akan hidup di dunia ini. Ketika seorang bayi dilahirkan, dia tidak membawa suatu tanda yang menunjukkan masa hidupnya di dunia. Ada yang berumur panjang, ada yang singkat sekali. Kita semua tidak pernah tahu. Bacaan kita hari ini adalah doa Musa yang minta disadarkan oleh Tuhan supaya selama dia hidup di dunia ini dia dapat berbuat kebaikan. Itu adalah permintaan yang sangat baik. Tidak heran Musa disebut orang berhati lembut. Berapapun usia kita saat ini, kita juga perlu menaikkan doa seperti Musa itu, karena kita tidak tahu kapan hidup kita akan berakhir. Buat orang tua hal ini tidak masalah, tetapi untuk yang muda, pasti banyak yang berpikir, “Ah, hidup saya kan masih lama?” Hati-hati lho, dalam musibah silih berganti yang terjadi di tanah air kita, bencana tidak pilih-pilih, tua, muda, pria, wanita bahkan anak dan bayi menjadi korban. Jadi selagi masih ada waktu, mari kita naikkan doa yang sama seperti yang dinaikkan Musa dan mari kita berbuat baik, karena hidup ini singkat. (cubs)

Hari esok kita tidak tahu, yang penting, sekarang berbuat kebaikan dan taat perintah Tuhan.