7 Jul 2010

July 2010

DI MANA HARTAMU BERADA?
Matius 6:21
Secara jujur, apa yang merupakan harta kita? Ada yang menganggap anak sebagai harta, apalagi kalau anak itu adalah anak yang lama dinantikan dan dilahirkan dengan penuh risiko. Siang malam hati kita akan ada pada anak kita dan kita ingin berikan segala yang terbaik bagi anak itu. Dia merupakan segala-galanya bagi kita. Tetapi hal ini juga sering disertai dengan kekuatiran, khususnya bila anak itu sakit, kuatir kena celaka di jalan dsb. Anak itu menjadi pujaan dan bahkan kadang-kadang berhala untuk kita. Anak juga menjadi harta, bila ia cantik, pandai dan dipuja, diidolakan orang. Betapa anak itu menjadi segalanya bagi kita.
Harta juga dapat dalam bentuk kekayaan, harta benda, uang, perhiasan, kedudukan, kecantikan, gelar dsb. Semua itu berkisar pada ego seseorang. Hati kita kadang-kadang sangat melekat padanya, kita ingin dipuji orang, dan kita lupa akan tujuan hidup kita sesungguhnya.
Dalam Matius 6:25 disebut bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada Allah dan Mamon sekaligus. Ini berarti bahwa tujuan hidup kita adalah mengabdi kepada Allah. Hidup yang mengabdi kepada Tuhan akan membawa dampak berkat yang besar, seperti tercantum dalam Ulangan 28:1-14 Berkat yang akan dicurahkan berupa keberhasilan usaha, keturunan, keamanan, kemenangan, kelimpahan dalam sandang pangan, menjadi kepala dan bukan ekor.
Tetapi bagi mereka yang tidak mengindahkan Tuhan dan tidak menjadikan Dia segalanya dalam hidup kita, maka kutuk-kutuk yang terdapat dalam Ulangan 28:15-46 akan dialami. Dan itu sangat mengerikan. Mereka akan mengalami kemiskinan, kesakitan, kegagalan, musibah, kekalahan, mala petaka, dsb. Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Amsal 3:9 mengatakan: “Muliakan Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu” Akibatnya adalah Amsal 3:10 “lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurmu”
Bagaimana kita memuliakan Tuhan dengan harta kita? Persembahkanlah dan pergunakan harta kita bagi kemuliaan-Nya. Karena Anda diciptakan untuk satu misi. Baik segala gelar, kedudukan, kekayaan, anak-anak dapat kita pakai untuk melaksanakan misi kita dan Amanat Agung. Dan yang sudah sangat pasti, kita tidak akan mengalami kerugian, melainkan sesuai dengan Amsal 3 :10 kita akan mengalami kelimpahan berlipat ganda. Sangat rugi bila hati kita melekat pada harta kita di dunia ini. Harta yang dipakai untuk memuliakan Tuhan akan seperti magnit mengundang berkat-berkat yang lain. Itulah cara Tuhan memberkati kita. Biarlah Yesus merupakan satu-satunya harta kita yang tidak dapat direbut oleh siapapun. Biarlah hati kita melekat hanya pada Yesus dan kerinduan kita hanya Yesus. (Giant)

Dasar Perubahan
Filipi 3 : 1-18
Sebagai orang Kristen, sudah sangat sering kita mendengar bahwa percaya kepada Yesus Kristus berarti perubahan. Berulang kali dalam Alkitab ditulis tentang perubahan, seperti lama  baru (II Korintus 5 : 17),untung rugi ( FIlipi 3 : 7) dan sebagainya. Tetapi yang banyak dipertanyakan adalah perubahan seperti apa yang sebenarnya dikehendaki Tuhan? yang sudah pasti, hasil akhirnya adalah perubahan dari kematian menjadi kehidupan. Itu puncak/ tujuan akhir setiap manusia yang mau. Bila seseorang hendak mendaki gunung sampai ke puncaknya, tentu keseluruhan manusia tersebut, tubuh, jiwa dan rohnya akan ikut mendaki gunung langkah demi langkah sampai ke puncak. Tidak mungkin orang itu berkata kepada rohnya, ‘kamu tinggal di kaki bukit saja ya?”, karena yang disebut seorang manusia adalah suatu kesatuan dari tubuh, jiwa dan roh, tak terpisahkan. Begitu juga orang yang mau berubah dari kematian kepada kehidupan juga harus mencakup semuanya. Tidak bisa yang berubah hanya tubuhnya saja, atau rohnya saja. Bagaimana caranya untuk sampai kesana? Paulus menuliskan dalam suratnya kepada jemaat Filipi pasal 3. Setelah memperingatkan orang-orang Filipi untuk berhati-hati terhadap segala sesuatu yang palsu dan tidak percaya pada hal-hal yang kelihatan/lahiriah, Paulus berkata, “ yang ku kehendaki ialah…”. Setelah Paulus bertemu secara pribadi dengan Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik, dia menjabarkan ‘latar belakangnya’, segala kehebatannya di masa lalu. Paulus dengan kata lain memberitahu jemaat Filipi dan kita orang percaya bahwa semua kesuksesan, keberhasilan, gelar2 akademis maupun teologi yang dimiliki, semua dianggapnya kerugian. Jadi yang perlu dirubah salah satu adalah KESOMBONGAN yang dimiliki manusia. Jangan karena seseorang dilahirkan dari keluarga Kristen, atau memilki gelar pendeta atau S3 atau pernah meraih prestasi juara…atau memiliki kekayaan yang sangat banyak, semua itu harus dilupakan, karena Paulus berkata, “…karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya….”. ada 3 hal yang mendasari perubahan diri seseorang secara menyeluruh. Tanpa ketiga hal berikut ini tidak mungkin seseorang bisa berubah seperti Paulus, dari seorang pembunuh menjadi rasul Allah. Dari kematian menjadi kehidupan. Bila anda mau berubah, anda harus menghendaki untuk melakukan dan menjadikan ketiga hal berikut sebagai keseluruhan hidup anda. Anda harus makan, minum dan melakukan semua tugas dengan ketiga hal ini menjadi landasan, lingkupan dan jiwa dari setiap tindakan kita. Kita perlu belajar dan mendalami (ayat 10)
1. Pribadi Yesus Kristus.
Seseorang hanya bisa mengalami perubahan secara menyeluruh dalam tubuh, jiwa dan rohnya bila dia mengenal pribadi Yesus Kristus seperti halnya seorang istri mengenal suaminya. Tidak ada rahasia, tahu apa yang disukai suaminya, rela memberikan yang terbaik untuk suaminya dan tahu bahwa suaminya akan membahagiakannya. Orang Kristen perlu mengenal Kristus sebagai pribadi. Pengenalan yang seperti itu hanya bisa dilakukan lewat komunikasi (doa), membaca dan merenungkan biographi(Alkitab) dan taat melakukan apa yang diperintahkan. Hanya dengan melakukan ketiga hal diatas secara rutin dapat diperoleh pengenalan menyeluruh dan mendalam dan hasilnya adalah hubungan intim dengan Kristus dan perubahan menyeleruh serta dengan sendirinya akan menjadi saksi, karena perubahan dalam Kristus adalah seperti kota yang berada di puncak gunung, dapat terlihat oleh semua orang.
2. Kuasa kebangkitan-Nya.
Kebangkitan Kristus adalah satu hal yang membedakan Kristus dari yang lain. kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Kristus telah mengalahkan semuanya bahkan termasuk kematian. Setiap orang percaya perlu mengenal dan sungguha-sungguh mengimani kuasa kebangkitan ini karena dalam kuasa kebangkitan mencakup kemenangan, pengharapan, kehidupan dan keberanian untuk menyerahkan seluruh hidup kita dan apapun yang terjadi kepada Kristus. Kuasa kebangkitan adalah bukti tak terbantahkan bahwa Yesus Kristus telah menerima nama diatas segala nama dan menjadi raja segala raja. Di dalam kuasa kebangkitan, ada iman yang dapat mencampakkan gunung ke laut.
3. Persekutuan dalam penderitaan-Nya.
Bersekutu artinya bersama sepakat. Yesus telah memberi contoh bagaimana menangani setiap masalah yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Dia telah mencontohkan bagaimana harus merespon segala yang mungkin menimpa kita, seperti dikhianati, difitnah, disakiti, dihina dan sebagainya. Persekutuan dalam penderitaan-Nya berarti kita melakukan sama seperti yang Dia lakukan ketika menghadapi persoalan yang sama. Karena Dia sudah melakukan, kita jadi punya pedoman yang patut di tiru.
Ketiga hal diatas harus menjadi fokus hidup kita bila kita mau jadi seperti Yesus, bila kita mau diubahkan. Alkitab berisi petunjuk lengkap yang membantu kita bagaimana supaya kita bisa seperti Paulus berkata, “ yang ku kehendaki ialah…”. Kekristenan berarti perubahan menyeluruh dan permanen yang hanya bisa terjadi dengan pertolongan Roh Kudus dan kemauan/kehendak yang kita serahkan kepada-Nya dalam bentuk ketaatan melakukan apa yang dikatakan Alkitab. (cubs)


KETAATAN MEMBAWA BERKAT YEREMIA 29: 11
Ada seorang anak merasa jengkel kepada ayahnya, karena sang ayah memaksa dia untuk masuk kuliah jurusan kedokteran, pada hal anak itu tidak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Karena ia tidak dapat menolak keinginan orang tuanya maka anak itu dengan hati yang terpaksa masuk kuliah jurusan kedokteran. Singkat cerita anak itupun dapat menyelesaikan kuliahnya,lalu dia diterima di salah satu rumah sakit yang paling terkenal dikotanya. Ia menjadi dokter yang paling laris. Suatu malam sebelum ia tidur, ia merenung apa yang telah ia lalui. Ditengah perenungannya itu ia sadar bahwa apa yang telah ayahnya rencanakan untuk masa depannya, adalah suatu rencana yang luar biasa baginya. Kalau ia tidak mau mengikuti perintah orang tuanya, walaupun saat itu kelihatannya seperti sebuah ‘pemaksaan’, pasti ia tidak akan menjadi seorang dokter yang hebat sekarang ini.
Sadarkah Anda bahwa Allah telah merancangkan rencana yang luar biasa bagi kita (Yeremia 29: 11). Ia adalah Bapa yang sangat mengerti diri kita. Oleh sebab itu, ia sangat tahu benar rencana apa yang cocok untuk masa depan kita. Setiap kali Allah merancangkan segala sesuatu, rencana-Nya pasti akan terjadi. Ia tidak pernah gagal dalam mewujudkan rencana-Nya (Ayub 42: 2). Yang membuat rencana Allah tidak berhasil terwujud dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Sering kali kita yang mengagalkan rencana Allah terwujud dalam hidup kita. Seringkali kita begitu dipengaruhi oleh lingkungan dan apa yang ‘biasa’ terjadi di sekitar kita, atau oleh kegagalan/pengalamana masa lalu menyebabkan kita ragu bahwa Allah aka memberikan yang terbaik dari kita. Akibatnya kita tidak mau taat melakukan yang diperintahkan Allah. Karena ketidak taatan kitalah rencana Allah yang luarbiasa itu tidak terjadi. Bila kita tetap keras kepala tidak mau mengikuti kehendak Tuhan maka kita sendirilah yang akan mendapat kerugian. Contoh terbaik telah Allah berikan di Alkitab, yaitu perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke tanah Kanaan. Mereka tidak taat ketika sudah sampai di dekat Kanaan akibat perkataan 10 mata-mata, akibatnya mereka harus berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun dan sebagian besar mereka mati, tidak bisa masuk, semua disebabkan oleh ketidak taatan. Oleh sebab itu, hendaknya kita berdoa meminta Tuhan membukakan mata hati kita supaya kita dapat melihat rencanan Tuhan yang luar biasa itu. Bila kita telah mengerti akan rencana Tuhan maka jangan keraskan hati kita. Tetapi biarlah kita taat mengikuti rencana Tuhan, sampai akhirnya kita akan melihat sesuatu yang indah itu terjadi dalam hidup kita. (Giant)


PENYERAHAN HAK
Filipi 2: 6-7
Mengikut Yesus harus punya bukti atau identitas yang diakui oleh Yesus yaitu ‘lahir baru’ yang dimeteraikan oleh Roh Kudus. Banyak orang Krsiten mengaku sudah lahir baru, tetapi tidak mau polah hidup mereka berubah. Untuk seseorang dapat berkenan di mata Tuhan dan dipakai oleh Tuhan ia harus rela kehilangan hak-hak pribadinya. Menyerahkan haknya kepada Tuhan, mati bagi diri sendiri dan hidup bagi Kristus.
Apabila tidak ada penyerahan diri sepenuhnya kepada Kristus maka akan sulit bagi diri kita untuk menyerahkan hak kepada Tuhan. penyangkalan diri harus disertai dengan pengorbanan perasaan, gengsi, reputasi dan kerendahan hati. Selama kita masih menuruti pikiran kita sendiri maka sukar bagi kita untuk menyerahkan hak, menyangkal diri dan pikul salib. Kita harus belajar pada rasul Paulus, seorang rasul yang memiliki kerendahan hati yang berkata, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2 : 19b-20a),
Jika Kristus hidup di dalam kita maka kita sudah kehilangan hak dan tidak minta untuk harus dihargai dan diperlakukan istimewa. Kita juga tidak berhak lagi menentukan pilihan jalan hidup sendiri. Semuanya telah diserahkan kepada Kristus yang dapat membuat hidup kita jadi lebih baik. Untuk itu kita harus menuruti kehendak-Nya dalam pembentukan karakter kita. Kemana kita dibimbing-Nya kesitulah kita mengikuti kehendak-Nya.
Banyak orang yang tidak pernah puas dengan dirinya. saat pribadi mereka tidak dapat menonjol, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menempatkan diri dalam masyarakat setinggi mungkin. Bahkan sampai tega menghalalkan segala cara untuk dapat pengakuan dari masyarakat. Tetapi Tuhan Yesus berkata, “dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Matius 23 : 12). Keteladanan tuhan Yesus dalam hal kerendahan hati Nampak dalam perkataan-Nya, “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20 : 28).
Akhirnya, mari kita dengan sukarela menyerahkan segala hak dan harga diri kita kepada Kristus dan rela mengosongkan diri demi Kristus. Apa yang ktia masih pertahankan dalam diri kita seperti kesombongan, keakuan, tidak mau dikoreksi dan dinasehati perlu kita minta kepada Tuhan agar Kristus dengan kuat kuasa Roh Kudus-Nya memampukan kita untuk menyerahkannya kepada Tuhan Yesus. dengan demikian kita menjadi anak Tuhan yang diperbaharui dalam sifat dan karakter kita. (GKG)


IMAN 24 KARAT
DANIEL 11:35
Anda pasti senang bila ada sesorang memberi Anda emas 24 karat, hati Anda akan bahagia sekali menerima emas itu. Menurut Anda pemberian apa yang akan membuat Tuhan senang? Emas 24 karat? Atau perhiasan yang lainnya? Dimata Tuhan emas 24 karat atau perhiasan yang lain, itu semua adalah sesuatu yang biasa saja. Ada satu hal yang sangat berharga dimata Tuhan, Ia akan sangat bahagia bila menerimanya. Apakah itu? Iman 24 karat. Seperti dikatakan kitab Ibrani “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11 : 1). Iman yang murni dan sangat tinggi nilainya adalah iman 24 karat. Ya, Tuhan sangat senang menerima iman 24 karat. Emas menjadi 24 karat setelah melewati proses peleburan dalam dapur api. Semakin emas itu dilebur dalam dapur api, maka emas itu akan menjadi emas yang murni. Seperti emas yang murni setelah melewati dapur api, demikian juga iman kita akan menjadi iman 24 karat bila iman kita telah melewati “dapur pengujian’. Semakin kita sering masuk dalam “dapur pengujian” dan kita kuat bertahan maka kita akan menghasilkan iman yang murni, iman 24 karat. Bila kita tidak mau masuk kedalam “dapur pengujian” maka kita tidak akan menghasilkan iman 24 karat. Hanya orang-orang yang rela masuk dalam ‘”dapur pengujian” yang akan memiliki iman 24 karat. Memang ketika kita masuk dalam “dapur pengujian” kita akan merasa tidak nyaman/ menyenangkan, itulah namanya ‘”proses”. Bila kita ingin memiliki iman yang murni maka kita harus tahan dalam proses pemurnian.
Bangsa Israel dapat menjadi bangsa yang berharga dimata Tuhan, karena bangsa itu telah melewati proses pemurnian. Mereka dimurnikan Tuhan selama 40 tahun dalam padang gurun. Orang-orang yang masuk ketanah Kanaan adalah orang-orang yang telah lulus dalam proses pemurnian. Oleh sebab itu, bangsa Israel adalah bangsa yang sangat berharga dimata Tuhan. Bila kita ingin menjadi seperti bangsa Israel yang berharga dimata Tuhan maka kita harus rela masuk dalam “dapur pengujian”. Kita harus berkata kepada Tuhan, “Tuhan ini aku, aku rela masuk dalam dapur pengujian supaya imanku menjadi iman 24 karat”. Berserahlah kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan kekuatan bagi kita, sehingga kita mampu bertahan dalam proses pemurnian. (Giant)



BERPIKIR SEPERTI SEORANG HAMBA
Filipi 2 : 5
Pelayanan bermula di pikiran Anda. Tuhan selalu lebih tertarik pada mengapa Anda melakukan sesuatu dari pada apa yang Anda lakukan. Sikap lebih berharga dari pada pencapaian. Pelayan-pelayan sejati melayani Tuhan dengan sebuah kerangka berpikir yang terdiri atas lima sikap. Pelayan:
1. Lebih memikirkan orang lain dari pada diri sendiri.
Sayangnya, kebanyakan pelayanan Anda bersifat melayani diri sendiri. Anda melayani agar disukai orang lain, dikagumi, atau mencapai tujuan-tujuan Anda sendiri. Itu adalah manipulasi, bukan pelayanan. Pelayan-pelayan sejati tidak mencoba memanfaatkan Tuhan bagi tujuan mereka. Mereka membiarkan Tuhan memakai mereka bagi tujuan-Nya.
2. Berpikir seperti seorang penjaga, bukan pemilik.
Untuk menjadi seorang pelayan sejati Anda harus menyelesaikan masalah keuangan dalam kehidupan Anda. Uang memiliki potensi terbesar untuk menggantikan Tuhan dalam hidup Anda. Apabila Yesus menjadi tuan Anda, uang akan melayani Anda, sebaliknya apabila uang menjadi tuan, Anda menjadi budaknya. Pelayan-pelayan Tuhan harusnya selalu lebih mementingkan pelayanan dari pada uang. Bagaimana cara Anda mengelola uang mempengaruhi seberapa banyak Tuhan dapat memberkati hidupmu.
3. Memikirkan pekerjaan mereka, bukan apa yang dikerjakan orang lain.
Mereka tidak membandingkan, mengkritik atau bersaing dengan pelayan-pelayan lainnya. Mereka terlalu sibuk melakukan pekerjaan yang Tuhan berikan kepada mereka. Pelayanan Anda bagi Kristus tidak pernah terbuang percuma terlepas dari apapun yang dikatakan orang.
4. Mendasarkan jati diri mereka dalam Kristus.
Semakin dekat Anda kepada Kristus, semakin sedikit Anda mempromosikan diri,
5. Memandang pelayanan sebagai sebuah peluang, bukan sebuah kewajiban.
Mereka menikmati menolong orang, memenuhi kebutuhan dan melakukan pelayanan.
Bayangkan apa yang dapat terjadi jika sepuluh persen saja dari semua orang Kristen di dunia serius terhadap peran mereka sebagai pelayan. Apakah Anda bersedia menjadi salah satu dari orang-orang itu? Tuhan akan memakai Anda jika Anda mau mulai bertindak dan berpikir seperti seorang pelayan. Albert Schweitzer berkata, “Orang yang benar-benar bahagia hanyalah mereka yang telah belajar bagaimana melayani.” (GKG)

RENUNGAN HARIAN

MEWUJUDKAN RESOLUSI
Yakobus 4:13-17
Menyusun resolusi adalah hal yang kerap dilakukan orang di awal tahun. Namun, banyak orang begitu semangat menyusun resolusi agar menjadi "lebih baik", kemudian lupa ketika waktu berlalu. Ada banyak hal membuat kita sulit mewujudkan resolusi. Akan tetapi, ada satu hal penting yang bisa menjadi pangkal kegagalan kita, yakni saat kita menyusun resolusi dengan pertanyaan yang salah, "Apa yang ingin saya capai tahun ini?" atau "Apa yang ingin saya lakukan tahun ini?" Sebagai orang-orang yang menjadikan Yesus sebagai Raja atas hidup ini, bukankah seharusnya kita mendasarkan resolusi pada pertanyaan, "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan tahun ini? Apa yang Engkau ingin agar saya capai tahun ini?" Ada dua alasan mengapa kita harus melibatkan Tuhan dalam menyusun resolusi. Pertama, Yakobus mengingatkan agar kita tidak melupakan Tuhan dalam perencanaan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok (ayat 14). Yakobus menasihati supaya kita berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu" (ayat 15). Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi di sepanjang tahun ke depan. Namun, Tuhan akan memimpin kita untuk membuat keputusan yang tepat, saat kita membuat rencana bersama-Nya. Kedua, kita mesti ingat bahwa tujuan utama hidup kita adalah menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29). Karena itu, fokus resolusi kita seharusnya adalah menjadi apa yang Tuhan mau, bukan sekadar menjadi lebih baik menurut ukuran manusia. Mari membuat dan menjalani resolusi bersama Tuhan. Peganglah janji Tuhan, bahwa Dia akan "turut bekerja dalam segala sesuatu" di sepanjang tahun ini –Jangan katakan kepada tuhan apa yang baik menurut kita tetapi tanyakan kepada tuhan apa yang dia pikir baik bagi kita. (Giant)

DOSA MEMBUTUHKAN PENGAMPUNAN
II Samuel 12 : 1-14
Mungkinkita tidak melakukan dosa berantai seperti Daud, tetapi kita pasti tidak bisa berkata “aku lebih baik dari Daud”. Dosa sangat membutuhkan pengampunan. Pertobatan dari dulu sampai searang selalu digemari oleh Tuhan. kepada yang bertobat seperti Daud itu Tuhan berkenan memberi ampun, sebab pengampunan sudah dijanjikan dan kemudian diwujudkan dalam Kristus Yesus. itulah sebabnya di bukit Gologta ada seorang ‘Daud’ yang diambang kematiannya telah menerima keampunan setelah bertobat. (DBR)

TANGGALKAN JUBAH
Markus 10 : 50
Ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi, reaksi pertamanya seharusnya adalah seperti yang dilakukan Bartimeus dalam bacaan hari ini, menanggalkan jubahnya. Apa yang dimaksud dengan menanggalkan jubah? Orang yang menanggalkan jubah akan:
1. Bertobat. Tidak mau melakukan lagi perbuatan-perbuatan yang penuh dosa, seperti berzinah, menipu, berbohong dan sebagainya.
2. Berubah. Karakter lamanya (Galatia 5 : 19-20) hilang diganti dengan karakter baru (Galatia 5 : 22-23). Perubahan itu memerlukan pertolongan Roh Kudus yang terus menerus.
Contoh yang jelas adalah Rasul Paulus. Dia berjumpa secara pribadi dengan Yesus dan setelah itu hidupnya berubah secara drastis, dari seorang pemburu dan pembunuh umat Tuhan menjadi seorang Rasul yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Sebuah perubahan harus dimulai dari suatu titik balik. Untuk berubah dari gelap menjadi terang titik baliknya adalah perjumpaan pribadi dengan Kristus dan kemudian menanggalkan jubah lama. Tidak ada yang lain. (cubs).

MEMBERI MAKAN YANG LAPAR
Lukas 9:13
Setelah sepanjang hari Tuhan Yesus melayani orang banyak, maka lebih dari 5000 orang lebih perlu makan. Dari mana dapat diperoleh roti sebegitu banyak? Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kamu harus memberi mereka makan!" Saat mendengar perintah itu, maka murid-murid-Nya kebingungan. Filipus mempersoalkan dana yang dibutuhkan (roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup). Lalu Andreas menemukan seorang anak laki-laki yang membawa bekal makan siang. Mari kita perhatikan hal ini: Seorang anak laki - bekal makanannya - dan Tuhan Yesus. Hanya lima ketul roti dan dua ikan, cukup untuk memberi makan lima ribu orang, karena diserahkan kepada Tuhan Yesus. Janda dari Sarfat, hanya memiliki sedikit tepung dan minyak, namun ia rela membuat roti untuk nabi Elia. Allah memberkati dia dan dia tidak kekurangan makanan selama masa kekeringan. Solusi dalam segala perkara ini adalah bersedia memberi apa yang ada pada kita, walaupun itu mungkin satu-satunya harta kita dan mempersilakan Tuhan menyelesaikan masalahnya. Hari-hari ini kita diperhadapkan kepada masalah kemiskinan. Pada zaman Yusuf, ia diberikan roh hikmat untuk mengantisipasi hal itu. Roh Tuhan yang di dalamnya memberi hikmat untuk menciptakan karung-karung Yusuf yang diisi dengan gandum segenap negeri Mesir. Allah cukup berkuasa untuk mencukupkan persediaan untuk tujuh tahun masa kelaparan dan mereka dapat menghidupi bukan saja bangsa Mesir, melainkan juga bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Pada zaman gereja mula-mula, mereka yang diberkati Tuhan menyisihkan sebagian milik mereka untuk orang miskin. Jemaat di Anthiokia mengirim bantuan ke Yerusalem. Bagaimana dengan kita? Kita ditantang untuk mengadakan "kantong-kantong Yusuf" mulai sekarang. Apa yang dapat kita kumpulkan? Mungkin per keluarga satu dus mie instan per bulan atau minyak sayur satu kantong, gula, kecap. Saat ini kita belanja bulanan, penambahan satu item ini mungkin tidak terasa. Orang yang membutuhkan, maupun lingkungan kita yang berkekurangan akan diberkati. Akhirnya mereka akan berkata: Orang-orang gereja itu adalah Kristen, yang artinya Kristus-Kristus kecil dan memuliakan Allah karena perbuatan kita. (Giant)

TUHAN BERIKAN AKU KEKUATAN
Yohanes 21:9
Menjalani kehidupan baru memang sukar, bahkan setelah Paskah. Selama lebih dari seminggu, Yesus telah menampakkan diri beberapa kali kepada murid-muridNya.. Namun, betapa cepatnya momentum-momentum seperti itu berlalu begitu saja. Murid-murid Tuhan masih berada dalam kebingungan. Mau apa mereka sekarang? Nyatanya Petrus kemudian berkata: "Aku pergi menangkap ikan." Laparkah ia? Apakah ia membutuhkan uang? Ia berkata: "Rasanya sekarang saat kita harus memulai sesuatu yang baru. Apakah ada yang mau ikut dengan aku?" Teman-temannya mengatakan: "Kami pergi juga dengan engkau." Ternyata pelayaran mereka di danau Tiberias untuk menangkap ikan hasilnya sangat mengecewakan. Mereka tidak menangkap apa-apa! Ketika Seorang di pantai berseru apakah ada lauk pada mereka, mereka mengatakan "tidak ada!" Namun, ketika Orang Asing di pantai itu menyuruh mereka membuang jala di sebelah kanan perahu, maka secara ajaib pukat mereka penuh dengan ikan. Mereka segera sadar siapa Dia."itu TUHAN !" Ketika mereka akhirnya sampai ke darat dengan menghela jala yang penuh dengan ikan itu, tak seorangpun dari mereka yang berani bertanya: "Siapakah Engkau?" Mereka mengenali Dia, bukan hanya sebagai Penangkap ikan yang hebat, namun juga sebagi Sahabat mereka yang paling akrab! Dia tidak membutuhkan mereka (atau ikan mereka), sebaliknya mereka yang membutuhkan Dia! Dan Anda percaya atau tidak, Dia telah mempersiapkan sarapan untuk mereka! Ada bara api dengan roti dan ikan di atasnya. Apakah kesukaan Paskah sudah mulai memudar dalam hidupmu? Apakah selama seminggu ini Anda telah mengalami pelbagai kegagalan lebih dari satu kali? Kuatkan hatimu, sahabat-ku, Tuhan yang sudah bangkit itu tidak hanya mau mengisi jalamu, tetapi juga mau memberi engkau kekuatan. Ia menyediakan "hidangan" bagimu. Tahukah Anda mengapa? Karena Ia sangat mengasihi-mu! (Giant)

JANGAN MEREMEHKAN SUARA TUHAN.
Efesus 6 : 11
Janganlah sekali-kali meremehkan suara Tuhan, Dia memberikan kita firman-Nya untuk digunakan sebagai senjata melawan kuasa kegelapan yang datang menentang kita. Pada saat perjuangan kita yang paling sengit kita dapat berpaut pada janji-Nya dan beristirahat dengan sukacita dan keyakinan yang besar. Waktunya mungkin akan datang ketika kita meringkuh dalam suatu penjara dalam bentuk sakit jasmani, terbelenggu oleh kebutuhan keuangan atau suatu problem rumah tangga. Tetapi itulah saatnya kita akan mendengar suara Allah berkata, “belum berakhir. Aku mempunyai sebuah pekerjaan yang harus kau selesaikan”. (DBR)

JANGAN IKUTAN
Markus 10 : 48
Ketika Bartimeus berteriak memanggil Yesus, banyak orang yang mengikut Yesus menyuruhnya diam. Mereka tidak suka Bartimeus berteriak memanggil Yesus karena mengganggu ‘kenyamanan’ mereka. Sadar atau tidak, banyak orang Kristen sekarang juga seperti itu. Jika ada orang berbuat kesalahan atau memiliki masalah berat dan ingin kembali atau minta tolong kepada Kristus, banyak yang menyuruh diam dengan mengatakan antara lain, “kesalahanmu itu sungguh berat, mana bisa diampuni?” atau “ah, kamu sudah berkali-kali minta ampun untuk dosa yang sama, gak guna” dan sebagainya. Tanpa disadari orang-orang yang berkata seperti itu telah berlaku seperti orang banyak yang mengikut Yesus. Bila anda salah satunya pada hari ini perlu bertobat. Jangan pernah menghalangi orang yang mau datang kepada Yesus karena Yesus sendiri berkata bahwa Dia datang bukan untuk orang benar tetapi orang berdosa (Markus 2 : 7). Ingat, jangan ikutan menghalangi orang datang kepada Yesus, malah bila ada orang yang mau datang kepada Yesus, bantulah dia, jadilah orang yang tidak ragu untuk menolong orang lain kembali kepada Bapa. (cubs)

ANDAI IA TIDAK TAHU
Mazmur 139:7-8
Seorang karyawan diminta untuk berdinas luar kota. Namun, kesempatan tersebut ia manfaatkan untuk bersantai dan jalan-jalan; sebab ia merasa lepas dari pengawasan atasan. Pikirnya, atasan tidak akan tahu. Jika atasan menghubungi, ia punya ribuan dalih bahwa pekerjaan berjalan lancar. Kebiasaan buruk serupa ini terkadang kita lakukan juga dalam kehidupan rohani. Kita bisa berlagak santai; menganggap bahwa Allah bisa dibatasi, tidak bisa terlibat jauh dalam segi-segi pribadi kehidupan dan pergaulan kita.
Pikiran seperti itu pernah menghinggapi Yunus. Tuhan meminta Yunus ke Niniwe untuk menyampaikan firman yang berisi teguran. Namun, Yunus menolak dan berusaha melarikan diri dari Tuhan. Ia pergi ke Tarsis yang berlawanan arah dengan Niniwe. Mengapa Tarsis? Karena pikirnya, Tarsis adalah tempat yang cocok untuk menjauh dari Tuhan. Mungkin Yunus berpikir seperti kebanyakan orang Israel: Allah hanya hadir di tanah Israel. Tak mungkin Allah ada di negeri asing seperti Tarsis.
Kerap kali kita juga berpikir seperti Yunus. Entah berapa banyak di antara kita yang berpikir Allah hanya ada di persekutuan atau gereja. Allah tidak hadir di tempat kita bekerja, di sekolah, atau di kamar pribadi kita. Sehingga tatkala kita ada di tempat-tempat yang kita pikir Allah tidak hadir, kita merasa bebas berbuat dosa. Ini jelas salah. Kita harus belajar dari pemazmur yang berkata, "Ke manakah aku akan menjauhi Roh Tuhan? Di dunia orang mati pun ada Tuhan!" Kita tak dapat bersembunyi dari Allah Yang Mahatahu. Bahkan jika kita ada di kegelapan klub malam pun, Allah tahu. Jadi, takutlah untuk berbuat dosa. Di mana pun dan kapan pun. Bodohlah orang yang berpikir dapat menyembunyikan dosa (Giant)


DIBALAS DENGAN LUKA
Keluaran 2:11-15
Air susu dibalas air tuba. Pepatah itu menggambarkan orang yang tidak tahu membalas budi. Ia menerima kebaikan, tetapi malah membalasnya dengan kejahatan. Sebuah realitas yang pahit, tetapi banyak terjadi dalam kehidupan kita.
Musa pernah mengalaminya. Beberapa ahli tafsir Perjanjian Lama menduga, orang Ibrani yang memukul temannya (ayat 13) adalah orang yang sama dengan sosok yang pada hari sebelumnya dibela Musa ketika ia dipukuli orang Mesir (ayat 11). Yang kemarin menjadi korban kejahatan, hari ini berbalik menjadi pelaku kejahatan. Ketika Musa menegur karena ia memukul temannya, sesama orang Ibrani, si pemukul itu bukannya insaf, tetapi malah menegur dan mencela Musa (ayat 14). Orang itu bukan hanya tidak tahu berterima kasih, tetapi lebih buruk lagi, ia malah menjadi pelaku tindak kejahatan yang sama dengan apa yang sebelumnya ia alami.
Bagaimana kita menyikapi realitas semacam ini? Apakah hal itu dapat kita jadikan alasan untuk menjadi tawar hati, sehingga mengabaikan pentingnya menolong orang yang membutuhkan? Semestinya tidak. Namun, setidaknya kita dapat menyiapkan hati agar tidak selalu menganggap bahwa pertolongan yang kita berikan kepada seseorang otomatis akan membuat orang itu tergerak untuk menjadi penolong bagi sesamanya. Bisa jadi malah sebaliknya!
Bagaimanapun, perbuatan menolong orang lemah, kecil, dan tertindas, mesti tetap jalan terus. Sebab, tugas kita adalah menolong sesama yang memerlukan bantuan, bukan mengubah karakter mereka. Dengan begitu, kita akan menolong sesama tanpa pamrih. Janganlah hati orang baik mudah patah karena kedegilan orang jahat (Giant)

PEMBERIAN ALLAH
Pengkotbah 3 : 13
Banyak orang termasuk orang Kristen yang menganggap bahwa apa yang dimiliki semua adalah hasil usahanya semata, tanpa pertolongan dari siapapun termasuk dari Tuhan. banyak yang lupa bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang kita punyai adalah pemberian Allah. Bila kita membaca kitab Pengkotbah, kita akan mendapati bahwa kitab ini ditulis oleh Salomo karena pada ayat pertama dari kitab ini dikatakan, “Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.”(Pengkotbah 1 : 1). Salomo adalah raja yang amat sangat berhasil. Kerajaannya sangat kuat, kekayaannya sangat banyak, dia orang yang berhikmat/bijaksana luar biasa. Dengan semua itu lihat apa yang dikatakannya pada ayat 2? SIA-SIA. Bukan main!! Orang seperti Salomo yang telah memiliki seluruh isi dunia bisa berkata seperti itu dimasa tuanya. 2 pasal pertama kitab yang ditulis Salomo menceritakan tentang kesia-siaan dengan sangat rinci sekali. Tetapi Salomo memberi kita peringatan yang luar biasa di pasal 3 bahwa semua yang mungkin dimiliki manusia adalah pemberian Allah. Jika Allah tidak memberi maka semua itu tidak akan pernah kita miliki. Apa pelajaran hari ini? Jangan pernah lupa, jangan pernah jadi sombong bahwa segala kepintaran, kekayaan bahkan kehidupan ini terjadi dengan begitu saja atau semata dari hasil usaha kita, tetapi semua yang kita ‘miliki’ pada intinya adalah pemberian Allah. (cubs).

PENGHORMATAN
Matius 25 : 40
Banyak orang mencari cara agar dihormati. Kita memberi hormat kepada orang lain agar kita juga dihormati. Setiap hal yang kita lakukan adalah agar dihormati sehingga ketika kita merasa tidak dihormati kita akan marah. Beruntung saya banyak melayani anak-anak yang jauh lebih muda. Ketika bersama mereka saya menemukan batas yang sangat tipis antara dekat, akrab dan kurang ajar. Mereka biasa bercanda dengan menjadikan saya sebagai sasaran canda mereka, meskipun pada saat tertentu mereka sangat menghormati saya. Dari pengalaman ini saya diajar untuk tidak meminta hormat dari orang lain. belajar rendah hati walaupun terus-menerus gagal. Seiring bertambahnya umur saya menemukan bahwa ketika saya berhsai mengormati orang lain tanpa adanya tuntutan apapun, saya merasa sangat senang. Karena saya berhasil mengalahkan ego saya untuk dhormati oleh orang lain. saya menemukan bahwa diri saya sedang belajar untuk menjadi murid Tuhan Yesus dengan menghormati orang lain tanpa memikirkan apa yang akan kita peroleh. Pertanyaan untuk direnungkan adalah apakah saya sudah menghormati orang-orang di sekeliling saya? (DBR).

AKU DIPILIH TUHAN
Yohanes 15:14-17
Theo, anak usia delapan tahun, ingin sekali terpilih untuk terlibat dalam pertunjukan drama Natal di gerejanya. Setiap hari ia membicarakan keinginan itu kepada ibunya dengan bersemangat. Lalu tibalah waktunya hari pemilihan. Ibu mengantar Theo ke gereja dengan perasaan was-was; khawatir kalau sampai Theo tidak terpilih, ia pasti akan kecewa sekali. Sepulang dari gereja ternyata Theo tampak gembira. "Kamu terpilih, Nak?" tanya ibunya. "Iya, Bu," jawab Theo. "Kata Kakak Guru Sekolah Minggu, saya terpilih untuk bertepuk tangan."
Kita dipilih dalam peran sekecil apa pun tentunya dengan tujuan tertentu. Begitu juga ketika Tuhan memilih kita dalam peran yang kita punya sekarang ini, entah sebagai orangtua, suami, istri, pejabat negara, anggota majelis di gereja, atau sebagai orang kaya, orang pandai. Tidak mungkin Tuhan secara sembarangan memberikan peran itu kepada kita. Sama seperti ketika Yesus memilih murid-Nya. Dia tidak asal-asalan memilih, tetapi dengan suatu tujuan tertentu, yaitu supaya mereka menghasilkan buah (ayat 16).
Oleh karena itu, apa pun peran kita sekarang ini, pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: Apa yang Tuhan ingin kita lakukan dengan peran tersebut? Kalau kita adalah orangtua, Tuhan ingin kita menjadi orangtua seperti apa? Kalau kita adalah pejabat negara, Tuhan ingin kita menjadi pejabat seperti apa? Kalau kita adalah selebriti terkenal, Tuhan ingin kita menjadi selebriti seperti apa? - Tuhan memilih kita sebagaimana kita ada sekarang dengan tujuan luhur. (Giant)

ANUGERAH UNTUK SI JAHAT
Kejadian 4:1-16
Di kelas Sekolah Minggu, seorang anak bertanya mengapa Kain tetap dilindungi Tuhan setelah membunuh Habel. "Mengapa Tuhan membela penjahat?" Selama ini ia berpikir bahwa orang jahat tidak disayang Tuhan. Namun, mengapa Tuhan seolah-olah melindungi Kain dengan memperhitungkan pembalasan tujuh kali lipat bagi orang yang membunuhnya?
Apakah benar Tuhan "bermain-main" dengan keadilan-Nya sendiri? Di satu sisi, Dia menyerukan keadilan, tetapi di sisi lain Dia seolah-olah "tidak adil" dengan melindungi seorang pembunuh seperti Kain. Jadi, bagaimana sebenarnya Tuhan memandang pendosa?
Kisah Kain dan Habel jelas menyatakan dua hal yang tak dapat dipisahkan dari karya Tuhan atas umat-Nya. Seperti sekeping koin, sisi pertama adalah keadilan dan sisi lain adalah kasih. Dia menyatakan kasih dan keadilan secara bersamaan. Ada akibat dosa yang harus ditanggung Kain: ia diusir, menjadi pengembara yang harus bekerja ekstra keras untuk bertahan hidup. Namun, keadilan Tuhan selalu disertai kasih, yaitu dengan melindungi Kain dari orang yang akan membunuhnya. Kasih dan keadilan Tuhan berlaku dalam segala situasi.
Maka, masalahnya bukan semata-mata "Tuhan membela penjahat", tetapi Dia memberi kesempatan bagi orang sejahat apa pun untuk bertobat. Jika Tuhan berlaku demikian, sepantasnyalah kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berubah. Jangan menghakimi berdasar pengalaman masa lalu. Apalagi jika "masa hukuman" telah dijalani, terimalah kembali ia seutuhnya untuk memulai sesuatu yang baru. Tuhan pun setiap kali menerima diri kita kembali setelah kita mengaku dosa, bukan? Belajar menerapkan keadilan dan kasih tuhan: benci dosanya, tetapi tetap kasihi orangnya. (Giant)

BUKAN LAMANYA
Filipi 3 : 4-8
Rasul Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Filipi mengatakan bahwa dari segi kualifikasi, dia memenuhi semua persyaratan untuk disebut ‘orang saleh’. Secara keagamaan, Paulus telah beragama Yahudi sejak dari lahirnya. Dia juga pergi ke ‘sekolah Alkitab’ terbaik dan mempunyai gelar tertinggi dari sekolah itu. Hebat luar biasa menurut manusia. Impian setiap orang, bahkan sampai sekarang. tetapi apa yang dikatakan Paulus di ayat 7 dan 8a? semua gelar itu adalah kerugian buat dia. Ternyata perjumpaan dengan Kristus secara pribadi dan kemudian pertobatannya jauh lebih menguntungkan dari semua kondisi sebelumnya? Apa artinya semua ini buat kita? Artinya tidak ada gunanya kita beragama Kristen sejak lahir, atau sederet gelar teologi kita miliki, atau seberapa besar jemaat kita atau seberapa hebat pelayanan kita, semua itu adalah kerugian bila kita tidak mengenal Kristus secara pribadi. Bila belum bertobat, bila hidup kita belum berubah. Semua itu tidak ada artinya karena semua itu akan kita tinggal bila kita pulang ke rumah Bapa. Bapa tidak akan perduli dengan semua ‘kehebatan’ kita di dunia. Yang Dia perdulikan adalah apakah kita siap menjadi mempelai-Nya Kristus dengan mengenal Dia sebagai sahabat? Sebagai tunangan? Bukan berapa lama kita telah menjadi Kristen, tetapi seberapa erat hubungan kita dengan Yesus? itu yang lebih berarti. (cubs)

JANGAN BODOH
Ibrani 12 : 1
Pernahkah anda berjalan dengan memakai sepatu yang di dalamnya terdapat kerikil? Sebenarnya yang perlu anda lakukan hanyalah membuang kerikil itu dan anda akan bebas. Banyak orang yang menganggap bahwa tindakan yang perlu kita lakukan untuk membuang kerikil di sepatu itu menghabiskan banyak waktu dan merepotkan sekali. Anda perlu berhenti, duduk, membuka sepatu, membuang kerikil dan memakai kembali sepatu itu. Banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan dan juga butuh banyak waktu. Lagipula kerikil itu bukan batu besar yang menghalangi jalan kita. Cuma sebutir batu yang teramat sangat kecil. Jadi banyak orang yang memutuskan untuk mengabaikan kerikil dalam sepatu dan terus berjalan. Bila itu yang terjadi, dalam waktu tidak terlalu lama, kerikil itu akan menyebabkan kaki anda luka dan bahkan bisa menjadi sesuatu yang mematikan karena luka itu bila dibiarkan akan menjadi infeksi yang membahayakan. Hanya dari sebutir kerikil!!!
Sering tidak disadari, dalam hidup kita, banyak dosa-dosa ‘kecil’ yang kita biarkan, tidak kita buang, karena sama seperti kerikil dalam sepatu, kita menganggap enteng. Kita menganggapnya tidak membawa dampak apapun dan untuk membuangnya akan sangat merepotkan dan menghabiskan banyak waktu. Padahal seperti kerikil, dosa kecil yang tidak dibuang dapat membahayakan kehidupan rohani kita. Jadi, jangan bodoh, jangan anggap enteng, dosa sekecil apapun perlu kita buang secepatnya supaya kita jangan sampai celaka karena hal sepele. (DBR)

PADA SAATNYA
Matius 5 : 12
Bacaan hari ini cukup menarik karena menyatakan bahwa bila ditanya maka pada saat itu Roh Kudus akan memberikan hikmat untuk menjawab. Bila tidak ditanya maka tidak ada hikmat. Sangat menarik! Ketika kita pelajari Alkitab, baik perjanjian Lama maupun Baru, kita akan mendapati bahwa itulah cara kerja Allah. Dia memberi tepat pada waktunya, tidak pernah terlalu cepat dan tidak pernah terlambat. Kitab Pengkotbah menulis bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya (Pengkotbah 3 : 1-8). Jadi bila saat ini kita menghadapi masalah yang kelihatannya tidak selesai-selesai dan kelihatannya kita telah berusaha sekuat tenaga kita tetapi belum juga tampak penyelesaiannya, ingatlah bahwa bila kita setia menanti maka Tuhan akan menolong kita pada saat-Nya, tidak semenit terlambat, atau semenit terlalu cepat. Pertolongan Tuhan selalu ‘PAS’ waktu-Nya. Jangan menyerah!! Bisa saja pertolongan Tuhan tinggal sebentar lagi? Bertahanlah!! (cubs)


JANGAN BERHENTI !
Matius 19: 30
Hidup orang Kristen ibarat perlombaan balap mobil. Kita membawa mobil hidup kita mengarah pada Kristus dan kita berjalan pada jalan kebenaran-Nya. Start perlombaan kita dimulai dari pertobatan kita kepada Kristus. Saat kita mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan maka kita telah mulai ikut dalam perlombaan iman. Ketika kita berada dalam arena perlombaan, kita harus terus berjalan maju, jangan pernah kita mengurangi kecapatan atau berhenti ditengah perlombaan. Bila kita berhenti atau mengurangi kecepatan maka kita akan terbalap oleh orang yang dibelakang kita. Dan Matius 19 : 30 ini akan tergenapi di hidup kita, kita yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian. Alangkah disayangkan bila kita telah jauh menempuh perjalanan dan ditengah jalan kita terbalap oleh orang dibelakang kita karena kita mematikan atau mengurangi kecepatan. Supaya kita jangan terbalap oleh orang dibelakang kita maka kita harus menambah kecepatan mobil kita. Dengan membangun hubungan yang lebih intim lagi dengan Bapa di Surga maka kerohanian kita akan bertumbuh semakin dewasa. Tuhan Yesus tidak pernah bertanya berapa lama kita telah menjadi orang Kristen, tetapi yang Ia inginkan adalah berapa besar dan dewasanya iman kita kepada-Nya. Oleh sebab itu, mari kita terus pacu lebih kencang lagi mobil hidup kita. Jangan pernah berhenti, tetapi teruslah bertumbuh di dalam Kristus. (Giant)

APABILA MANUSIA HIDUP TANPA TUHAN
Roma 13 : 1-14
Kenakanlah perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya. Allah menuntun kehidupan kita menuju satu tujuan sepeti yang sudah di desain oleh Allah. Apabila manusia hidup tanpa tujuan, maka semua perbuatan-perbuatan baik dan mulia yang di perjuangkan manusia adalah nilai-nilai yang tidak tahu mau diarahkan kemana. Bahkan munkgin kita ragu, bahwa barangkali nilai-nilai itu suatu saat akan dibatalkan. Oleh sebab itu surat Roma menganjurkan kepada kita untuk hidup bersih. Hidup bersih itu bukan tanpa tujuan sebab ia adalah bayangan masa depan. Tuhan tolong aku untuk mengingat selalu akan hidup bersih. Engkau akan mengarahkan kami ya Yesus. (DBR)

PERKATAAN MEMPENGARUHI
Yakobus 3 : 2
Bacaan hari ini menyebutkan “…barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.”, wow, luar biasa. Ternyata perkataan kita sangat mempengaruhi seluruh keberadaan kita. Memang telah umum diketahui bahwa orang dapat dinilai dari perkataannya. Bila seseorang selalu berkata negatif, menggerutu, mengatakan kejelekan orang lain, bisa dipastikan bahwa orang itu bukan orang yang sukses dalam hidupnya. Demikian juga sebaliknya. Sering orang-orang ‘pintar’ seperti profesor atau Doktor bicaranya selalu ilmiah sehingga sulit dimengerti orang yang mendengarnya. Perkataan yang salah menghasilkan fitnah yang merugikan orang lain, begitu pula perkataan baik mengangkat orang, membangkitkan semangat, menghibur, dan memberi kekuatan. Salah satu cara Tuhan bicara pada kita adalah lewat perkataan orang lain yang kita dengar. Jadi berhati-hatilah dengan perkataan kita. Biarlah perkataan kita memberi pengaruh positif. Biarlah Tuhan memakai perkataan kita untuk menolong orang lain. percayakah anda bahwa perkataan anda bisa mempengaruhi hidup atau mati seseorang? (cubs)

AKU BESERTAMU
MATIUS 28:20b
Ada seorang pendeta yang sedang dalam perjalanan menunaikan tugas gereja untuk melayani jemaat Bumiayu, Jawa Tengah. Ia pergi kesana naik bis, di dalam bis itu ada seorang nenek tua renta dan berdiri di samping pintu depan bus. Sebagai hamba Tuhan, pendeta itu menyuruh nenek itu duduk ditempat duduknya. Beberapa saat kemudia bis yang ia naiki itu melewati belokan yang tajam, karena belokan itu sangat tajam, maka pintu bis yang tua itu terbuka dan pendeta itu pun terlempar keluar. Namun terasa ada satu tangan yang kuat menjaga dia dan melemparkan balik ke bis, pada saat bis kembali ke posisi lurus. Para penumpang berteriak dan bersyukur dalam hati karena tidak terjadi kecelakaan.
Kisah diatas merupakan contoh penyertaan Tuhan yang nyata. Tuhan berjanji akan senantiasa menyertai kita hingga akhir zaman. Bila Tuhan telah berjanji maka Ia akan menggenapi janji-Nya. Allah kita adalah Allah yang tidak ingkar janji. Ia setia akan apa yang telah Ia katakan. Jangan pernah kita ragukan akan janji-Nya. Oleh sebab itu, saat kita sedang mengalami aniaya karena Injil Krustus, percayalah Tuhan Yesus Kristus menyertai kita dan Dia akan menjadi pembela kita. Tetap semangat mengiring Tuhan karena Tuhan menyertai hidup kita. (Giant)

ARAHKAN PANGANGANMU LURUS KE DEPAN.
Amsal 4 : 25
Kehidupan kita akan menuju pada pemikiran kita ynag paling utama. Jika pemikiran kita masih tertuju pada masa lalu akan menghalangi pertumbuhan kita. Pemikiran akan masa lalu menahan dan membuta kita mengingatnya berulang-ulang. Tetapi jika pandangan kita menuju ke masa depan, kita akan berjalan maju. Itu seperti mengendarai mobil saja. Jika kaca spion kita sebesar kaca depan mobil kita tidak akan sampai jauh karena kita akan duduk dima melihat apa yang berada di samping kir dan kanan dan belakang kita. Pilihlah untuk memandang ke depan saja dengan mengampuni mereka yang sudah menyakiti kita di masa lalu. Tidak masalah apakah itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu atau baru saja dialami hari kemarin. Pilihlah untuk meliaht lurus ke depan dan bergeraklah masuk dalam hidup penuh berkat dan rahmat yang Tuhan sudah sediakan buat kita semua. (DBR)


SUDAHKAH YESUS LAHIR?
Yesaya 9: 5
Natal adalah suatu perayaan untuk memperingati kelahiran Tuhan Yesus menjadi penebus manusia. Ketika natal tiba setiap tahun kesibukan merebak di mana-mana. Memang semuanya ini baik, tetapi satu hal yang ingin saya tanyakan, “Sudahkah Kristus lahir dihatimu”. Jangan sampai sibuk mempersiapkan pesta Natal, tapi Kristus belum lahir dihidup kita. Hari natal seharusnya adalah hari di mana Yesus lahir di hati kita secara pribadi. Mari kita lihat lagi diri kita, sudahkah Kristus lahir dihidup kita? Bila Kristus sudah lahir dihidup kita maka hidup kita akan dipimpin oleh Kristus, Kristus menjadi penguasa tunggal dihidup kita. Jika Yesus menjadi raja atas hidup kita maka kita akan hidup dalam damai sejahtera dan kita akan menjumpai perbuatan-perbuatan ajaib dari-Nya. Sekali lagi saya mengajak kita semua untuk melihat apakah Kristus telah lahir dihidup kita. Jika belum, bukalah hatimu dan mintalah kepada Tuhan agar ia lahir dihatimu. (Giant)

TIDAK BISA SENDIRI
Ibrani 10 : 24-25
Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk sosial. Artinya seorang manusia membutuhkan teman, perlu hidup dengan orang lain, tidak bisa soliter. Ketika keadaan tidak memungkinkan hidup bersama orang lain seperti ketika dalam kurungan isolasi, atau di tengah hutan belantara, tetap saja manusia akan mencari mahluk hidup lain. Kita perlu membangun hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama. Salah satu bentuk membangun hubungan dengan sesama adalah bergabung dalam sebuah komunitas. Karena itu bacaan hari ini mengingatkan kita untuk tidak meninggalkan komunitas kita, kelompok kecil dimana kita bisa saling berbagi, saling menolong, saling mengingatkan dan saling-saling lain yang banyak. Keluarga termasuk sebuah komunitas. Ada banyak sebutan komunitas. Satu-satunya syarat sebuah komunitas adalah anggotanya harus lebih dari satu. Mari kita belajar melakukan apa yang dikatakan dalam ayat 24, saling memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih, kepada komunitas dimana kita berada, apapun nama komunitas itu. (cubs)

MENETAPLAH DI DALAM ALLAH
Amsal 12 : 3
Pernahkah kita merasa seperti terombang-ambing dalam putaran ombak kehidupan? Pernah melihat pohon diguncang oleh angin putting beliunb? Hujan dan angin meniup daun-daun dari dahannya dan kadangkala dahannya terlepas juga atau pohon terangkat. Tetapi akar pohon terlindung karena tertanam dengan kuat di dalam tanah. Kebenaran yang sama dalam kehidupan kita. Jika pemikiran kita tidak sama dengan firman-Nya, kita akan menjadi lemah dalam masa-masa sulit. Tetapi jika pemikiran kita sama dengan-Nya, Ia akan menanamkan akar kebenaran di dalam kita. Kita akan menjadi kokoh dan itu tidak bisa kita pungkiri. Kita akan dapat pikir jernih dan bersemangat menghadapi badai kehidupan. Tuhan mau kita menjadi kokoh. Ia menghendaki kita mempunyai hidup yang mantap. Ia menghendaki kita punya akar yang dalam, di dalam firman-Nya. Ia menghendaki kita punya kebenaran di dalam Dia. Mintalah pada Tuhan hari ini untuk menanam kebenaran-kebenaran dari firman-Nya dalam pemikiran kita. Jika kita berusaha punya hubungan yang kuat dengan Allah, kita akan bertumbuh dan mempunyai akar iman yang kuat menghadapi badai kehidupan. (DBR)

ORANG MAJUS YANG BAIK HATI
Matius 2: 1-12
Waktu itu malam begitu gelap, ada sekelompok orang berjalan tapi mereka tidak tahu arah tujuan mereka melangkah. Mereka hanya berjalan mengikuti pergerakan sebuah bintang. Mereka terus berjalan dan terus berjalan mengikuti bintang itu, tiba-tiba mereka berhenti karena bintang yang mereka ikuti itu berhenti. Bintang itu berhenti tepat diatas tempat dimana Anak Allah itu lahir. Melihat hal itu mereka pun bersukacita, karena perjalanan yang meerka tempuh itu membawa mereka kepada tujuan mereka, yaitu untuk bertemu dengan raja segala raja. Lalu mereka pun menghampiri Anak itu dengan hati yang penuh sukacita. Mereka memberikan persembahan yang terbaik bagi Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Mereka mempersembahkan persembahan yang sangat berharga yang mereka miliki. Mereka sangat senang karena selain mereka bisa berjumpa dengan Anak Allah, mereka juga dapat memberikan sesuatu yang sangat berharga yang mereka punyai. Apa yang dapat kita berikan bagi Tuhan, karena Ia telah rela meninggalkan tahta kudus-Nya turun kedalam dunia ini, untuk menebus dosa kita. Berikan yang terbaik yang engkau miliki bagi Tuhan, untuk membalas kebaikan-Nya atas hidup kita. (Giant)

BERILAH DAN KAMU AKAN DIBERI
Lukas 6 : 38
Ayat ini sering dipakai keluar dari proporsinya. Banyak orang yang menerjemahkan arti dari ayat ini seperti orang jual beli. Jika saya membayar sekian maka saya harus mendapat lebih banyak. Padahal, kita ketahui bersama bahwa kita tidak mungkin dapat memberi kepada Tuhan apapun yang melebihi apa yang Dia berikan kepada kita. Maksud ayat ini adalah Tuhan menginginkan kita untuk juga memperhatikan orang lain, membantu orang lain. Berapa banyak orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri. Tidak perduli bahwa tetangga sebelah rumahnya mati kelaparan, atau tidak perduli orang lain dalam kesusahan besar. Yang penting saya, yang penting kesenangan saya. Bahkan jaman sekarang ini banyak orangtua yang menelantarkan anaknya hanya untuk kesenangannya sendiri. Orang bisa mempunyai harta banyak, tetapi ingatlah bila kita tidak memberi dan memperhatikan orang lain itu sama dengan tidak menaati Tuhan. Memberi bukan hanya uang saja, tetapi juga waktu, tenaga dan sebagainya. Memberi tidak perlu menunggu sampai kita berlebih, karena bagi seorang manusia apa yang dimilikinya tidak akan pernah lebih. Memberi hanya bisa dilakukan bila hati kita ada belas kasihan pada penderitaan orang lain. (cubs)
IMAN DAN PERSEMBAHAN
IBRANI 11:4
Apa yang menyebabkan korban Habel lebih baik daripada korban Kain? Allah peduli dan menaruh perhatian akan korban persembahan kedua bersaudara itu. Ketika Habel mempersembahkan korban kepada Allah, ia mempersembahkan dengan iman. Sedangkan Kain dengan hati yang dipenuhi dengan kepentingan diri sendiri dan kemarahan. Kedua motivasi inilah yang mebuat Allah memilih korban persembahan Habel. Allah melihat iman Habel dan Allah berkenan akan Habel. Habel hidup dalam dunia, yang baru berpenduduk sedikit, namun sudah dikuasai oleh dosa. Ia menemukan, bahwa dalam diri manusia itu terbit bibit-bibit dosa yang ditabur oleh si ular tua itu, yaitu ketinggian hati, iri hati, dengki, kemarahan, dendam dan sebagainya. Di tengah keadaan ini, maka Habel memilih untuk mengasihi Allah dan menyembah Dia. Karena itu ia membawa korban persembahannya dan memuliakan Allah.
Penulis surat Ibrani memberitahukan bahwa sesudah Habel mati, imannya masih berbicara kepada kita pada zaman ini. Habel mengajar kepada kita untuk datang menyembah kepada Tuhan dengan keberanian dan ketulusan. Menyembah adalah inti atau pusat dari kehidupan seorang beriman. Menyembah itu tidak dibatasi pada apa yang kita lakukan bila kita berkumpul di kebaktian atau tempat-tempat lain dengan sesama orang percaya. Kita juga menyembah Allah dalam cara kita melakukan pekerjaan kita, menjalankan tugas-tugas kita, bergaul dengan orang lain atau pun cara kita bereaksi. Dalam menyembah, kita memberikan dan mengerjakan yang terbaik kepada Allah melalui apa yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan. Habel dinyatakan sebagai orang yang benar (Ibr. 11:4). Allah senang dan berkenan dengan karakter dan kelakuan Habel. Tiap bagian dari kehidupan kita memberikan kepada kita kesempatan untuk memberikan korban persembahan yang terbaik bagi-Nya (Giant)

TANAH PERJANJIAN
Roma 10 : 11
Dimana engkau menancapkan tiang-tiang tendamu hari ini? Apa yang kau rahapkan terjadi dalam hidupmu? Sikap apa yang kau tunjukkan? Jika kau menatap pada apa yang salah atau sesuatu yang tidak bekerja semestinya, sudah wkatunya engkau mencabut tiang-tiang tendamu. Sudah waktunya engkau bereskan harta milikmu dan keluarlah “dari tanah yang mengecilkan hatimu”. Pindahlah dari tanah ‘tidak dapat berbuat apa-apa’. Sudah waktunya untuk keluar dari tanah ‘merasa kasihan pada diri sendiri estate’. Pergilah dan keluarlah dari daerah-daerah itu dan pindahlah ke tanah ‘iman percaya’ dan tanah ‘penuh pengharapan’. Mungkin engkau tidak tahu bagaimana sampai disana, tetapi sekarang sudah waktunya untuk mencari tempat yang baru itu. Bukalah hatimu bagi Tuhan dan minta pada-Nya untuk memimpinmu pada pikiran penuh harapan. Alkitab berkata, “ barangsiapa yang berharap pada-Nya tidak akan dipermalukan”. Engkau dapat mempercayai-Nya untuk memindahkanmu dari ‘tanah kekecewaan’ kepada ‘tanah penuh pengharapan’ hari ini. (DBR).

PAKAI PERASAAN
Efesus 4 : 17 - 19
Sering iblis menipu manusia dengan memainkan perasaan. Dia akan menanamkan rasa takut, cemas, tidak berdaya, tidak berharga, kuatir, tidak layak yang mengakibatkan banyak anak Tuhan menjauh dari hadirat-Nya, menjauh dari hidup dalam persekutuan dengan Tuhan? sehingga seperti dikatakan dalam Efesus 4 : 19 lama-lama perasaan akan tumpul, tidak lagi bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat. Jaman sekarang, di tengah tekanan yang berat dan bertubi-tubi dari berbagai sudut, banyak orang yang sudah tumpul perasaannya. Korupsi seenaknya, mencuri seenaknya, menggunduli hutan seenaknya, tanpa memikirkan orang lain. itu semua akibat termakan tipuan dan menjauh dari persekutuan dengan Allah. Ketika kita berbuat kesalahan. yang perlu kita lakukan adalah datang dalam doa dan minta ampun kepada Tuhan, kemudian minta maaf kepada orang yang telah kita sakiti dan membereskan persoalan. Semua tindakan itu tidak membutuhkan perasaan. Memang pada mulanya kita akan dilanda rasa takut, ‘bagaimana kalau…?’ tetapi justru kita perlu melawan dan menyingkirkan perasaan itu dan melakukan yang benar, seperti yang dikatakan Paulus, “… sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” (Filipi 3 : 7b). begitu juga yang seharusnya kita lakukan. Bila perasaan kita tidak mau melakukan perbuatan yang benar untuk memperbaiki kesalahan atau menaati perintah Tuhan, kita perlu melawan perasaan kita “karena Kristus”. Jangan pakai perasaan untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kehendak Allah. (cubs).



MAKSUD DAN TUJUAN ALLAH BAGI MANUSIA
Yesaya 42 : 6-9
4 hal penting yang menjadi maksud dan tujuan Allah bagi kita manusia adalah supaya:
1. selamat.Lukas 5 : 32
menyebutkan bahwa Tuhan mencari orang yang berdosa dan bukan mencari orang yang benar. Ini berarti bahwa Tuhan ingin menyelamatkan orang yang berdosa agar dapat menjadi benar. Pada dasarnya semua manusia berdosa, tapi ada yang mau bertobat dan ada yang tidak mau.
2. dibentuk sesuai rencana Tuhan.(Mazmur 139 : 13-16)
Tuhan membentuk and menenun kita saat dalam kandungan ibu, proses tersebut merupakan suatu kejadian yang dahsyat dan ajaib. Selain Tuhan melindungi, Dia juga menjadikan kita secara unik. Selanjutnya, selama kita di dunia, Tuhan memproses kita dengan masalah sehingga akhirnya kita bisa menjadi seperti Yesus.
3. menjadi terang.(Matius 10 : 7-8)
Tuhan menginginkan ktia menjadi terang untuk orang-orang di sekitar kita, supaya mereka bisa mlihat Kristus di dalam kita. Menjadi terang artinya hidup kita berubah, dari jahat menjadi baik, dari penuh dosa menjadi kudus seperti Yesus.
4. Rahasia Allah dinyatakan.(ayat 9)
Bila ketiga hal diatas telah dilalui, maka Tuhanpun akan menyatakan rahasia-Nya bagi kita sebelum segala sesuatu terjadi.
Meskipun dalam proses kita merasakan sakit, janganlah menyerah tapi tetap percaya bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. (MaDe)

CUKUP ITU BERAPA?
Filipi 4 : 11-13
Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup? Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata "Cukup". (IR)



merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman,
Senang aku bisa bertemu lagi dalam suratku ini. Terima kasih, kau setia membalasnya dan aku senang membaca cerita-ceritamu yang selalu menarik dalam penyelesaiannya dalam kupasannya sehingga bisa ku jadikan referensi dalam menghadapi masalah. Baru saja kau cerita suatu maslah yang kau hadapi saat ini mengenai cucu-cucumu, anak dari anak tertua dan anak dari anakmu yang bungsu. Mereka berdua menghadapi kesulatna keuangan untuk membayar uang pendaftaran sekolah untuk tahun pelajaran baru. Yang tertua menghadapi masuk kuliah yang termuda menghadapi pendaftaran masuk TK. Begitu besar biaya untuk mereka berdua. Tetapi hal itu memang selalu menjadi masalah bagi orang dari golongan menengah kebawah seperti kita. Mereka yang berkeckupan tidak punya maslah dalam hal ini apa yang ktia dapat lakukan untuk anak-anak kita sekarang? rasanya mau putus asa saja. Sudah mendengar banyak nasehat kiri-kanan tetapi apa yang dinasehatkan manusia begitu mengerikan. Kita tidak mau terjebak dalam hutang. Tak mungkin kita lakukan. Dengar teman, kita sudah mengalami situasi seperti ini di masa lampau dimana kita berjuang untuk anak-anak kita. Sekarang anak-anak kita mengalami dengan anak-anak mereka. Memang menunggu jawaban dair Tuhan terasa begitu lama, rasanya kita sudah tidak sabar dan putus asa, tetapi tetaplah berharap pada-Nya, penolong kita. Tuhan tidak pernah terlambat dengan jawaban-Nya. Mungkin jawaban-Nya tidak seperti yang kita harapkan tetapi pasti yang terbaik. Satu-satunya yang kita dapat berbuat untuk anak-anak dan cucu-cucu kita adalah berdoa pada Tuhan. juga perlu untuk kau berbicara pada anak-anakmu. Perlihatkan iman percayamu pada Tuhan, pada mereka. Berdoalah dalam permohonan kalian bersama. Itu selalu akan memberi kekuatan dan ajarlah mereka untuk bersabar menunggu. Aku juga akan turut berdoa. Jangan kuatir. Percaya saja dan berusaha. Damai sejahtera Tuhan diberikan. Damai sejahtera itu datang melalui pengakuan akan kedaulatan Allah yang bersemayam diatas tahta-Nya. Hanya ini yang dapat kunasehatkan.
Sepertinya musim hujan sudah mulai jarang di kotaku. Tetapi herannya masih saja ada banjir di daerah lain. dapat banjir kiriman katanya. Kita melihat di TV orang lari ke tempat pengungsian karena rumah mereka terkena banjir. Sampai kini belum mendapat bantuan yang semestinya. Begitu menyedihkan terutama bagi anak-anak. Mari kita berdoa : Bapa kami yang disurga, pada-Mu saja kami mau datang. Engkau satu-satunya yang dapat menolong. Kami tak dapat berbuat apa-apa karena keterbatasan kami. Terpujilah Kau yang tidak pernah meninggalkan kami, karena “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku…sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya” (Mazmur 23 : 1, 4) Amin.
Sekian suratku sekiranya dapat membuat tenang hatimu, ini juga bagi keluargamu. Salam sejahtera dalam Tuhan Yesus untuk kalian semua.

Salam
DEBORA




BILA USIA SENJA TIBA
Janganlah takut, walaupun tanah bergoyang
Dan banyak hal mencekik lehermu.
Jangan kuatir akan apa yang akan terjadi
Sebab Dia mengendalikan nasibmu,

Jangan bimband dan hidup terombang-ambing,
Sepertinya kau tak tahu lagi arah yang benar;
Karena kinipun pesan tak berubah
Yaitu bahwa Tuhan dalam Kristus, tak pernah lupakan dirimu.

Tak perlu takut, bila banyak hal lepas dari tanganmu,
Sekalipun kekosongan di sekitarmu sangat terasa,
Putra Allah datang juga untuk membagi kesepianmu
Dan akanselalu berada dekatmu.

Jangan takut bila nanti saat akhir tiba
Dan tugas di dunia telah selesai
Karena justru pada saat itu Tuhan mengulurkan tangan-Nya
Untuk menggendong kamu pulang melalui badai dan malam kelam