16 Aug 2008

Minggu ke 3 Agustus


MENGUCAP SYUKUR
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada di sampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia . Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugerah. Hari ini, sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara. Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup. Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke sorga. Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya. Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.Sebelum merengek karena harus menyupir terlalu jauh - Ingatlah akan seseorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama. Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan. Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu. NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI! (IR)

Senin, 18 Agustus 2008
KOREKSI DIRI
Matius 7 : 3
Waktu saya kecil, saya sering pergi ke salon sederhana di dekat rumah. Beranjak remaja, saya ingin mengikuti model rambut yang seperti ada dalam majalah atau yang sedang trend. Saya mempunyai rambut berombak dan pemilik salon ini selalu mengatakan rambut saya tidak bisa digunting mengikuti mode, cuma 1 macam saja. Perkataan itu diucapkannya juga kepada pelanggan-pelanggan lain. Waktu itu saya merasa sedih. Seiring dengan waktu, saya beranjak dewasa dan tidak pergi ke salon langganan saya waktu kecil dulu. Saya akhirnya mengetahui waktu dia mengeluarkan perkataannya itu karena dia tidak bisa menggunting bermacam model rambut. Keahliannya hanya gunting sederhana. Seperti pepatah mengatakan ‘buruk rupa cermin dibelah’. Saya pikir saya juga sering melakukan hal yang sama. Kalau keadaan atau situasi tidak menyenangkan, saya menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan, dan saya tidak mau mengoreksi diri saya sendiri. Mencari kesalahan orang jauh lebih mudah dari pada jujur mengakui saya salah dan kemudian mengoreksi diri sendiri. Sebenarnya kita perlu koreksi diri karena itu salah satu maksud Yesus ketika Dia berkata, “….menyangkal diri dan memikul salib…”. (FF)
Jangan mengoreksi orang lain, koreksilah dirimu.
Selasa, 19 Agustus 2008
TETAPLAH BERDOA
I Tesalonika 5 : 17
Bacaan hari ini boleh jadi adalah ayat tersingkat dari seluruh ayat Alkitab, hanya berisi dua kata yang menjadi judul di atas. Pesannya singkat tetapi amat sangat jelas. Bila kita mempunyai masalah, apapun itu, besar, kecil, ringan, berat, tidak ada bedanya, dan belum menerima jawaban dari Tuhan, nasihatnya satu saja, tetaplah berdoa. Kita perlu mendoakan keluarga kita, orang lain terutama yang belum kenal Tuhan Yesus Kristus, kita perlu berdoa buat bangsa ini, bila setelah sekian lama kita belum melihat perubahan, bila kita belum mendapat kemenangan, kuncinya cuma satu, tetaplah berdoa. Jangan pernah digoyahkan oleh keadaan dunia ini, jangan pernah menyerah kepada tawaran dunia yang kelihatannya manis tetapi dalamnya pahit dan membinasakan, bila kita tidak tahu harus bagaimana, rahasianya cuma satu, tetaplah berdoa. Apapun yang kita alami di dunia ini, ketika kemenangan dan jawaban serta kelepasan yang kita harapkan tidak kunjung datang, ketika iman kita menipis, harapan memudar, hanya satu yang perlu dilakukan, tetaplah berdoa, itu kata firman Tuhan. (cubs)
Tetap berdoa walaupun belum ada tanda-tanda kemenangan.

Rabu, 20 Agustus 2008
KEKUATIRAN MENJAUHKAN BERKAT
Matius 6 : 25-34
Keadaan dunia ini semakin hari semakin bertambah mengerikan sehingga masuk akal bila banyak orang menjadi kuatir. Khusus buat anak-anak Tuhan, firman Tuhan hari ini menjadi penghiburan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan saat ini. Dengan sangat jelas Tuhan Yesus membandingkan kita dengan burung-burung di udara dan bunga bakung di ladang. Mereka semua tidak bekerja tetapi tetap dipelihara oleh Bapa di sorga dengan mencukupkan sandang dan pangan mereka, bahkan tempat untuk mereka berteduh sudah disediakan. Bukankah Tuhan Yesus pasti akan mencukupkan sandang, pangan dan papan kita lebih dari burung-burung itu? Banyak kegagalan yang dialami oleh anak-anak Tuhan karena terutama sekali kita tidak mengerti status kita di hadapan Tuhan. Ingat, kita adalah anak-anak Tuhan, bukan anak-anak adopsi. Kita diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah seperti ada tertulis, ”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” (Yohanes 1 : 12). Jelas hanya bagi mereka yang mengerti status dirinya tidak ada kuatir lagi karena hanya ada berkat dalam hidupnya. (DBR)
Makin sering kita kuatir, makin sering kita tidak dapat merasakan berkat Tuhan.

Kamis, 21 Agustus 2008
GENERASI PEMENANG
Roma 8 : 37
Untuk menjadi seorang pemenang dibutuhkan perjuangan. Hidup kita pun adalah perjuangan dan kita berusaha untuk berjuang menaklukkan apa yang ada di hadapan kita dan keluar sebagai pemenang. Untuk menjadi pemenang di setiap perjuangan kita harus tahu bahwa kita adalah generasi-Nya Tuhan yang siap untuk menang. Ciri-ciri generasi pemenang adalah :
1. Punya Komunitas.
(Yoel 2 : 2b) “..suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun pada masa yang akan datang.” Ada kesatuan yang kuat yang bisa menggetarkan dunia. Ketika kita di komunitas yang sama maka kita bisa sehati dan ketika kita sehati maka kita akan bisa bergerak bersama, dan di dalam komunitas kita bisa saling menguatkan dan saling membangun.
2. Punya semangat yang kuat.
(Yoel 2 : 5) “Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.” Seorang prajurit untuk bisa masuk menjadi prajurit dia harus punya semangat yang kuat untuk bisa berperang.
3. Tidak mementingkan dirinya.
(Yoel 2 : 6-10) Seorang prajurit ketika maju berperang semua statusnya ditanggalkan dan yang ada di dalam pikirannya adalah bagaimana memenangkan peperangan itu, dia tidak mementingkan dirinya lagi tapi yang ada dalam tekadnya adalah kemenangan.
Kita adalah generasi pemenang dan yang harus ada dalam pikiran kita adalah berjuang terus sampai Tuhan datang. Jangan menyerah, jangan mundur, dan jangan takut, Tuhan akan selalu beserta kita. Ingat! Ada hadiah yang akan kita rebut dalam perjuangan hidup yaitu mahkota yang mulia. (Yus)
Kita adalah generasi pemenang oleh Kristus yang mengasihi kita.

Jumat, 22 Agustus 2008
KEBUTUHAN ATAU KEINGINAN?
Filipi 4 : 19
Dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Filipi, ”Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”. Janji firman Tuhan adalah ”memenuhi segala keperluanmu”. Tetapi seringkali kita menginginkan sesuatu yang sebetulnya tidak kita perlukan dan kita menuntut Tuhan agar memenuhinya. Lalu ketika Tuhan tidak memberikannya kita menjadi kecewa. Apakah Tuhan ingkar? Tidak! Karena sesungguhnya Tuhan tahu apa yang kita perlukan.
Setiap manusia tentunya punya keinginan, dan keinginan itu tidak akan pernah terpuaskan. Pengkhotbah berkata, ”Segala jerih lelah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.” (Pengkhotbah 6 : 7). Tidak ada yang bisa memuaskan hati manusia. Banyak orang berpikir bahwa mengikut Tuhan artinya diberkati dan itu identik dengan menjadi ”kaya” untuk dapat memuaskan keinginan mereka, sehingga ketika ternyata impiannya tidak terwujud, mereka jadi kecewa dan meninggalkan Tuhan. Kita harusnya sadar dan mengerti bahwa yang Tuhan akan cukupkan adalah keperluan kita, bukan keinginan kita, karena itu mari kita belajar untuk membedakan manakah yang ’keinginan’ dan manakah yang ’kebutuhan’ kita. (Ginny)
Tuhan tidak ingkar, Dia akan mencukupkan kebutuhan kita.

Sabtu, 23 Agustus 2008
MASALAH TETAP MASALAH
I Korintus 10 : 13
Masalah adalah kata yang tidak asing bagi kita, karena setiap saat kita mengalami kata ini. Dengan adanya masalah itu menandakan bahwa kita adalah manusia yang hidup. Hanya orang mati yang tidak akan merasakan masalah, karena ia hanya menantikan hasil perbuatan dari hidupnya sewaktu ia hidup. Jadi, masalah adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu ditakuti. Masalah juga merupakan salah satu alat Tuhan untuk memproses hidup kita. Tuhan sangat paham benar diri kita, sehingga Ia tidak akan membiarkan kita untuk dicobai melampaui kekuatan kita. Dan perlu kita mengerti bahwa Tuhan tidak pernah mengubah masalah kita dari masalah yang besar menjadi masalah yang kecil. Masalah yang kita hadapi akan tetap sama, tetapi Allah mengubah hati / hidup kita. Inilah tujuan Allah mengijinkan masalah datang di hidup kita, yaitu untuk mengubah hati dan hidup kita. Tuhan berjanji akan memberikan kekuatan dan jalan keluar agar kita mampu menanggungnya. Jadi jangan pernah kita berpikir bahwa saat kita berdoa kepada Tuhan maka Tuhan akan mengubahkan masalah kita itu. Tuhan hanya memberikan kekuatan dan jalan keluar agar kita berjuang untuk keluar sebagai pemenang. Hadapilah masalah kita dengan senyuman karena Tuhan akan menolong kita. Selamat berjuang !!!! (Giant)
Hanya Tuhan yang sanggup mengubah masalah menjadi mujizat.

Minggu, 24 Agustus 2008
BERI TUMPANGAN
Ibrani 13 : 2
Kami mempunyai sebuah mobil kecil yang sudah tua, tetapi teman-teman kami sering menumpang waktu pulang kantor. Berdesak-desakan, kadang melebihi kapasitas. Kami juga sering antar jemput saudara dan teman-teman kami ke gereja dengan mobil ini. Masa-masa yang menyenangkan bersama mobil ini karena dapat menolong teman-teman atau saudara-saudara yang tidak punya kendaraan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk memberi tumpangan kepada mereka yang membutuhkan. Tuhan tidak peduli apakah kita punya mobil besar dan bagus atau tidak, yang penting buat Dia adalah supaya mereka yang rindu untuk beribadah ke rumah Tuhan dan tidak punya kendaraan bisa pergi. Juga mereka yang butuh tempat berteduh tetapi tidak punya rumah bisa mendapatkan. Yang Tuhan nilai bukan seberapa besar yang kita miliki, tetapi apa yang ada pada kita sudahkah memuliakan Allah? (FF)
Lebih baik memberi daripada menerima.