8 May 2008

Minggu ke 2 May


KERINDUAN HATI ALLAH

Apakah kerinduan hati Allah? Kerinduan yang terdalam di hati Allah adalah memiliki persekutuan intim dengan anak-anak-Nya. Di Alkitab dikatakan bahwa manusia pertama ialah Adam dan Hawa. Mereka tinggal di taman Eden bersama-sama dengan Allah, bergaul erat dengan Allah, saling membagi kasih dan komunikasi dua arah yang intensif. Adam dan Hawa berjalan bersama-sama dengan Allah sambil menikmati keindahan ciptaan-Nya, melihat tanaman-tanaman bertumbuh, berdaun, berbunga dan berbuah; burung-burung dan binatang-binatang lain bermain dan berkejar-kejaran.
Bila Adam dan Hawa tidak terlihat maka Allah mencari, ”Adam, Adam, di manakah engkau?” Lalu Adam menjawab, ”Aku di sini, Tuhan.” Allah adalah kasih. Dia selalu merindukan seseorang di mana Dia dapat membagikan kasih-Nya! Kasih bukanlah kasih hingga kita membagikannya. Allah menciptakan kita dengan tujuan utama untuk berbagi kasih dengan-Nya. Allah menciptakan kita dengan kapasitas untuk mengasihi sehingga kita dapat mengembalikan kasih-Nya. Menghasilkan kasih jauh lebih penting dari pada menghasilkan sesuatu yang lain, seperti harta kekayaan, kekuasaan, ketenaran, kehebatan dan lain-lain.
Sebuah ilustrasi: sebutlah namanya Luki, dia seorang pengacara. Dia hidup dengan ayahnya yang sudah sendiri dan agak tua. Setiap sore waktu Luki pulang kerja, ayahnya sudah duduk di meja dapur untuk minum teh dan makan kue. Luki langsung duduk menemani ayahnya dan bercerita mengenai pengalaman-pengalaman hari itu. Ayahnya menikmati saat-saat itu, dia merasa dikasihi. Pada suatu hari waktu Luki pulang, dia berkata pada ayahnya, ”Ayah, hari ini saya sibuk sekali, harus lembur, banyak pekerjaan. Maaf, saya tidak bisa menemani ayah.”. Dia langsung menuju ke kamarnya dan menutup pintu. Keadaan ini terjadi berkali-kali sampai dua minggu lamanya. Ayahnya kecewa sekali. Dia hanya bisa duduk sendiri, minum teh sambil menonton televisi. Suatu pagi ketika ayah masih di kamar, pintunya diketuk. Ketika dia membuka, Luki ada di depan pintu langsung memeluk ayahnya dan memberi hadiah sebuah lukisan yang indah sekali serta berkata, “Selamat ulang tahun, ayah, Luki mengasihi ayah.”. Lukisan itu adalah hasil karya Luki selama dua minggu mengurung diri di kamarnya. Ayahnya senang mendapat hadiah dari anaknya. Dia berterima kasih dan berkata, “Luki, terima kasih untuk kasih dan kebaikanmu, namun buat ayah, yang paling berharga adalah persekutuan intim dengan engkau tiap sore yang telah kau lakukan selama ini. Itu yang paling berharga buat ayah.”. (DeTe)


Senin, 12 Mei 2008
AMPUNILAH DIA
Lukas 23 : 24
Pernahkah hati kita disakiti oleh orang? Lalu apa yang kita lakukan saat ia datang dan minta maaf? Apakah Anda memaafkan dia atau Anda menutup pintu hati Anda karena telah terluka? Mungkin kita sulit mengampuni orang itu, tapi sekarang cobalah bayangkan saat Yesus di kayu salib. Yang dianggap-Nya sebagai sahabat ternyata menjual-Nya kepada para serdadu demi uang. Sekelompok orang yang munafik menangkap-Nya. Seorang pejabat memutuskan-Nya bersalah walaupun Ia tidak berdosa. Para serdadu yang bengis memukul-Nya, meludahi wajah-Nya dan memaku-Nya pada kayu salib. Dan para sahabat yang seharusnya berada di pihak-Nya malah melarikan diri semua. Kita lihat saat Yesus di kayu salib, Ia melihat ke bawah kepada semua orang yang telah melukai-Nya dan berkata, ”Bapa, ampunilah mereka. Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”. Tuhan Yesus ingin agar kita juga mengampuni orang lain seperti itu. Tidak mau mengampuni hanya akan menghancurkan diri kita, bukan orang yang kita benci. Bila kita mau mengampuni maka Allah akan menolong kita untuk mengampuni orang itu. (Giant)
Pengampunan kita membebaskan orang!

Selasa, 13 Mei 2008
HADAPI BADAI BERSAMA YESUS
Markus 4 : 35-41
Murid-murid membawa Yesus dalam perahu mereka untuk menyeberangi danau. Pada waktu Yesus sedang tidur datang taufan dan ombak sehingga murid-murid menjadi takut dan segera membangunkan Yesus. Lalu Yesus menghardik angin sehingga menjadi reda dan danau pun teduh kembali.
Bukankah kita pun sering berlaku seperti murid-murid itu? Kita mengajak Yesus masuk dalam perahu kehidupan kita, tetapi kita tidak punya cukup iman untuk menyerahkan kemudi kepada Yesus. Kita biarkan Yesus ’tidur’ dan kita berusaha menjalankan perahu kehidupan kita dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Ketika badai dan ombak datang, barulah kita panik dan berteriak minta tolong kepada Yesus. Lewat firman hari ini mari kita belajar untuk menyerahkan kemudi perahu hidup kita kepada Yesus, biar Yesus yang mengendalikan. Percayalah kalau Yesus yang menjadi nakhoda, badai dan ombak sebesar apapun tidak akan bisa menenggelamkan perahu kita. (Ginny)
Tidak ada badai yang dapat menenggelamkan bila kita bersama Yesus.

Rabu, 14 Mei 2008
APA YANG HARUS KULAKUKAN
Lukas 3 : 12-14
Ketika banyak orang datang kepada Yohanes Pembaptis untuk merespon apa yang diserukan Yohanes supaya setiap orang bertobat dan dibaptis, mereka kemudian bertanya kepada Yohanes, setelah dibaptis lalu apa? Apakah meninggalkan semua pekerjaan dan menjadi seperti Yohanes? Kalau kita baca dan renungkan firman hari ini maka jawaban Yohanes adalah bukan berhenti dari pekerjaan/profesi mereka sekarang, melainkan mereka harus berhenti berbuat curang (menagih lebih dari yang seharusnya) dan berhenti memeras orang. Yohanes minta mereka untuk bekerja dengan jujur dan setia. Banyak di antara kita yang setelah bertemu dengan Yesus juga bertanya hal yang sama, apa yang harus kulakukan? Biarlah lewat firman Tuhan ini kita diingatkan lagi bahwa pelayanan bisa dilakukan di mana saja, dalam profesi atau pekerjaan apa saja, tidak selalu harus menjadi pendeta, aktifis dan sebagainya. Bukan berarti tidak boleh, tapi yang terlebih penting adalah kita melakukan amanat agung dalam Matius 28 : 18-20, pergi dan menjadikan semua orang murid Yesus. Yang perlu dan harus kita lakukan adalah tetap melakukan pekerjaan dengan jujur dan setia dan lewat kehidupan kita, perbuatan dan perkataan kita menjadi saksi supaya orang lain di sekitar kita melihat perubahan yang terjadi dan mau mengikut Yesus juga. Dengan kata lain, setelah kita menjadi murid Yesus hendaknya menjadi ayah/ibu yang lebih baik buat anak kita, menjadi anak yang lebih menghormati orangtua, menjadi pekerja yang lebih rajin dan bertanggung jawab, menjadi pengusaha yang lebih jujur, itulah yang harus kita lakukan. (cubs)
Yang harus kulakukan adalah perubahan karakter bukan pekerjaan!

Kamis, 15 Mei 2008
ANUGERAH TUHAN
Yakobus 1 : 17
Pasti kita sering mendengar kata ’anugerah’. Anugerah merupakan kebaikan yang Tuhan berikan kepada kita lebih dari pada yang patut kita dapatkan. Kita harus bersyukur karena punya Allah yang penuh kasih. Karena itu kita dapat menyatakan syukur kita dengan mematuhi perintah-Nya. Tetapi banyak orang Kristen menganggap bahwa mematuhi perintah-Nya seperti berjalan menyeberangi air terjun di atas seutas tali. Bila kita melakukan satu gerakan yang salah maka akan membuat kita jatuh. Pemikiran yang seperti inilah yang menghambat kita bertumbuh dewasa di dalam Kristus. Kita takut gagal saat melakukan perintah-Nya. Kita tidak perlu takut gagal, karena bila kita gagal melakukannya, kita bisa datang kepada-Nya dan minta ampun, maka Allah akan mengampuni kesalahan kita. Setelah itu kita harus bangkit dan berusaha lagi melakukan perintah-Nya. Jangan kegagalan dalam melakukan perintah-Nya membuat kita berhenti untuk hidup di jalan-Nya. Biarlah kegagalan itu kita jadikan sebagai pelajaran untuk melangkah maju. Anugerah Allah selalu ada bagi orang yang datang kepada-Nya. (Giant)
Anugerah-Nya menghapuskan kesalahan kita.

Jumat, 16 Mei 2008
SELALU BERSYUKUR
Ratapan 3 : 22–23
Waktu banjir di jalan menuju bandara beberapa waktu yang lalu, kami terpaksa menginap dan tidur di lantai bandara dengan tidak memakai alas. Suatu pengalaman yang tidak terlupakan. Tapi saya bersyukur mengingat kebaikan Tuhan, yang seringkali saya anggap sebagai sesuatu yang biasa. Pernahkah kita bersyukur kalau kita sudah memiliki tempat berteduh dan tempat tinggal yang layak? Berapa banyak orang yang tidak mempunyai tempat tinggal yang layak? Sudahkah kita bersyukur untuk kesehatan yang Tuhan berikan? Sudahkah kita bersyukur untuk makanan yang Tuhan sediakan? Tapi seringkali kita tidak menghabiskan makanan di piring kita. Kita seringkali menganggap kebaikan Tuhan adalah sesuatu yang memang sudah sepatutnya kita dapat. Tapi Tuhan membuat saya mengerti, bahwa terpenuhinya kebutuhan kita adalah karena kebaikan-Nya, tidak ada sesuatupun yang dapat terjadi tanpa campur tangan Tuhan yang istimewa. Tidak ada sesuatupun yang biasa saja atau kebetulan ada. Pertanyaannya, bisakah kita bersyukur untuk hal-hal yang ‘biasa-biasa’ saja? (FF)
Orang yang selalu bersyukur untuk apapun, menikmati sorga di dunia.

Sabtu, 17 Mei 2008
PELIHARALAH DIRIMU
I Korintus 6 : 20
Tak diragukan lagi bahwa supaya kita berada dalam kondisi sehat rohani sangat penting untuk tubuh kita. Berada dalam kondisi sehat jasmani sangat penting juga. Beberapa orang mengenal Alkitab, mereka sering berdoa, mereka tahu apa yang harus dilakukan, tetapi mereka tidak punya tenaga. Ketiga bagian dalam hidup kita yaitu, tenaga jasmani, perasaan dan kerohanian haruslah sehat dan selaras supaya dapat berguna dalam karya-karya kita. Tubuh kita adalah bait Allah dan kita harus menghormatinya dengan menjaganya dengan baik. Carilah keseimbangan dengan selalu sehat hanya untuk menghormati Allah dan memuliakan-Nya dalam setiap aspek hidup kita. (DBR)
Tuhan menghendaki kita memelihara diri kita seutuhnya, semuanya!

Minggu, 18 Mei 2008
ORANG KRISTEN SEJATI
Yohanes 20 : 31
Ada seorang anak muda datang ke pak pendeta dan bertanya, ”Pak pendeta, apakah menjadi orang Kristen itu susah?” Lalu pak pendeta itu menjawab, ”Tidak susah, sangat mudah menjadi orang Kristen. Asal kamu percaya dalam hati kamu bahwa Yesus adalah Tuhan yang menebus dosamu, maka kamu bisa menjadi seorang Kristen.” Kemudian pendeta itu berkata lagi, ”Anak muda, sesungguhnya adalah hidup seperti seorang Kristen yang sejati, ini yang tidak mudah dilakukan. Bila engkau ingin menjadi orang Kristen maka kamu harus bisa hidup menjadi orang Kristen yang sejati.”
Percakapan antara anak muda dan pak pendeta di atas mengingatkan kita agar bisa hidup menjadi orang Kristen yang sejati. Memang mudah menjadi orang Kristen, tapi sudahkah kita hidup seperti seorang Kristen yang sejati? Hidup seorang Kristen yang sejati adalah hidup yang dipenuhi dengan kasih. Baik kasih kepada Tuhan maupun kasih kepada sesama kita. Seringkali kita mudah berkata ’aku ini orang Kristen’, tapi apakah kita sudah memiliki hidup seorang Kristen yang sejati? Janganlah kita hanya terdaftar sebagai orang Kristen tetapi milikilah hidup seperti Kristus. (Giant)
Kekristenan bukanlah status/identitas, tapi merupakan gaya hidup.