15 Aug 2007

Minggu ke -4 Agustus





Pemulihan diri



Dalam hidup, adalah hal biasa kegembiraan dan dukacita datang silih berganti. Kita tidak bisa mengharapkan hidup berjalan mulus tanpa masalah. Bila kita menerima kegembiraan sebagai bagian dari hidup, kita juga harus menerima bahwa ada waktunya dukacita datang. Problema, kekecewaan, kemarahan, sakit hati, penyakit, kematian bisa menimpa siapa saja. Itu adalah “bumbu” dalam kehidupan. Ada orang-orang yang bisa tegar menghadapi masalah apapun yang datang dalam hidupnya, tetapi ada juga orang yang tidak sanggup mengatasi kedukaan sehingga menjadi depresi berkepanjangan sampai akhirnya bunuh diri atau hilang ingatan. Tuhan tidak menghendaki hal seperti itu terjadi pada anak-anak-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan untuk kita (Yeremia 29 : 11). Semua yang terjadi dalam hidup kita adalah atas kehendak Tuhan untuk mengajar kita agar kita menjadi kuat, dewasa dan menang. Lalu bagaimana caranya untuk bisa keluar dari kedukaan? Ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
1.Berhenti mengasihani diri sendiri.
Jangan terus menangisi diri sendiri dan bertanya, ”Mengapa saya harus mengalami hal ini? Mengapa Tuhan biarkan hal ini menimpa saya? Mengapa..? Mengapa..?”. Fokus kepada diri sendiri menunjukkan keegoisan. Dengan bertanya begitu sepertinya kita mengharapkan hal itu bisa terjadi kepada orang lain tetapi tidak boleh terjadi pada diri kita. Pikirkanlah, jika hal itu bisa menimpa orang lain, kenapa tidak bisa kita alami juga? Berhentilah mengasihani diri sendiri!
2.Terima keadaan dan bersyukur kepada Tuhan.
Kita tidak bisa merubah apa yang sudah terjadi, tetapi kita harus selalu ingat firman Tuhan berkata, ”...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, ...” (Roma 8 : 28) dan ”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (I Korintus 10 : 13). Kita harus percaya janji Tuhan ini. Apapun juga yang terjadi dalam hidup kita Tuhan tahu. Dalam kesusahan dan kesedihan kita Dia tidak pernah meninggalkan kita. Bersyukurlah karena Tuhan setia!
3.Lepaskan pengampunan.
Ampuni orang-orang yang telah menyakiti kita. Kekecewaan, sakit hati, kemarahan, dendam, kepahitan, semua itu akan membebani hidup kita dan membuat kita tidak dapat bersukacita. Pengampunan membuat kita bebas!
4.Lupakan dan jangan ingat-ingat lagi.
Lupakan segala yang telah terjadi dan jangan diingat lagi. Arahkan pandangan kita ke masa depan. Banyak hal yang lebih penting untuk kita pikirkan dari pada terus terfokus kepada masa lalu dan kesedihan kita. Rasul Paulus berkata, ”...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3 : 13-14). Fokuslah kepada Tuhan dan rencana-Nya yang indah untuk hidup kita.
5.Ambil keputusan dan lakukan.
Pilihan ada di tangan kita, Tuhan tidak pernah memaksa. Tuhan mau memulihkan kita, tetapi kitalah yang harus memutuskan mau atau tidak. Jika kita sudah mengambil keputusan untuk bangkit dan keluar dari kedukaan, lakukanlah saat ini juga. Jangan menunggu lagi! Tuhan memberkati! Amin! (LH)






Senin, 20 Agustus 2007



MANUSIA BATIN



I Korintus 4 : 16


Manusia lahiriah atau tubuh jasmani kita akan mengalami kemusnahan. Tubuh jasmani kita menjadi semakin tua, tetapi tahukah Anda? Anda tidak akan menjadi tua. Apa kata bacaan kita hari ini tentang diri kita yang sesungguhnya? Apakah ia mengatakan bahwa manusia batiniah kita itu akan menjadi binasa? Tidak! Menjadi semakin tua? Tidak! Mengalami kerusakan? Tidak! Malahan “dibaharui dari sehari ke sehari”. Kita tidak akan menjadi tua melebihi keadaan kita sekarang ini! Kita tidak akan menjadi tua dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Kita mungkin saja telah bertambah bijak dan mengetahui lebih banyak dari pada tahun-tahun yang lalu, tetapi kita tidak menjadi tua. Manusia batiniah, jiwa, roh kita yang sesungguhnya senantiasa diperbaharui oleh Tuhan dari sehari ke sehari. (DBR)


Manusia jasmani sementara, manusia batiniah kekal selama-lamanya.

Selasa, 21 Agustus 2007



HATI YANG PANAS



Kejadian 4 : 1- 16


Salah satu pemicu munculnya dosa dalam hidup kita adalah amarah. Bila kita tidak bisa menguasai diri kita maka amarah itu akan berkobar menjadi dosa yang besar dalam hidup kita. Seperti halnya yang dialami oleh Kain. Ketika persembahan bakarannya tidak diindahkan oleh Tuhan, maka hati Kainpun mulai panas. Lalu Tuhan mencoba mengingatkan Kain dengan berfirman, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?” Tuhan tahu benar bahwa bila Kain membiarkan amarahnya berkobar di dalam hatinya maka amarah itu akan berubah menjadi sesuatu yang mengakibatkan munculnya dosa. Oleh karena itu, Tuhan memberikan solusi untuk menghadapi kemarahan. Pertama, berbuat baik. Pengampunan adalah perbuatan baik, dengan mengampuni orang yang bersalah maka kita telah memadamkan amarah dalam hati kita. Kita harus sadar bahwa setiap manusia memiliki kelemahan sehingga bila ada yang berbuat salah maka kita harus memakluminya. Dengan mengampuni maka hati yang panas itu akan menjadi dingin, sehingga hati kita akan menjadi damai dan muka kita akan berseri kembali. Kedua, kita harus menguasai diri kita. Jangan biarkan amarah itu menguasai hatimu, tetapi biarlah hati kita yang menguasai amarah. Jika kita bisa mengendalikan amarah kita berarti kita mencegah lahirnya dosa dalam hidup kita. Jadi ampunilah dan kuasailah hatimu. (Giant)


Kemarahan yang dipertahankan adalah awal dari kejatuhan dalam dosa.

Rabu, 22 Agustus 2007



HIDUP DALAM KEBENARAN



Yehezkiel 33 : 12-20


Tuhan memberitahu nabi Yehezkiel untuk memperingatkan bangsa Israel bahwa kebenaran yang telah mereka perbuat tidak bisa menyelamatkan bila mereka jatuh dalam dosa; dan sebaliknya bila seorang bertobat dari kejahatannya, segala dosanya tidak akan diingat-ingat lagi. Hal ini seharusnya membuat kita berhati-hati! Jangan berpikir karena kita sudah menerima Yesus menjadi Juruselamat, kita pasti selamat, jadi kita bisa seenaknya menjalani hidup kita.
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menulis tentang bangsa Israel yang menolak Mesias sehingga keselamatan sampai kepada bangsa lain. Ia memperingatkan, ”Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.” (Roma 11 : 20-22). Oleh sebab itu berhati-hatilah, jangan mempermainkan anugerah Allah! Kalau kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus dan sudah bertobat, jangan lagi hidup dalam dosa. Taatilah apa yang firman Tuhan ajarkan. Tuhan mau hidup kita benar menurut firman Tuhan. (Ginny)


Jangan kita didapati hidup dalam dosa saat Tuhan datang!

Kamis, 23 Agustus 2007



ISTIMEWA DI MATA TUHAN



Kejadian 6 : 9-22


Ada sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan yang lama. Meskipun mereka telah lama berhubungan tapi mereka tetap mesra. Sang cowok tak jemu-jemu memandangi sang cewek. Lalu suatu ketika ada seorang pemuda bertanya kepada sang cowok itu, ”Kenapa kamu tidak bosan memandangi kekasihmu, padahal kalian sudah lama menjalin hubungan?” Lalu sang cowok itu tersenyum dan kemudian berkata, ”Kenapa aku tidak bosan-bosan memandangi dia? Karena di mataku kekasihku itu sangat istimewa.” Cerita ini menggambarkan hubungan antara kita sebagai mempelai wanita dengan Kristus sebagai mempelai pria. Mata Tuhan tidak akan jemu-jemu memandangi diri kita asalkan kita memiliki sesuatu yang istimewa di dalam hidup kita. Nuh sangat berharga di mata Tuhan karena Nuh memiliki sesuatu yang istimewa. Pertama, Nuh adalah orang yang benar. Bukan hanya benar di mata manusia tetapi ia juga benar di mata Tuhan. Kedua, Nuh adalah orang yang tidak bercela. Ia selalu menjaga kekudusan di dalam hidupnya. Ketiga, Nuh adalah orang yang selalu hidup bergaul dengan Allah. Orang yang selalu menjalin hubungan yang karib dengan Allah, orang itu pasti tahu akan kehendak Allah untuk hidupnya. Keempat, Nuh adalah orang yang taat dan setia melakukan perintah Tuhan. Ketika Nuh disuruh untuk membuat bahtera, ia melakukan perintah Tuhan itu dengan segenap hati. Karena keistimewaan inilah maka Nuh mendapat kasih karunia dari Allah. Nuh dan keluarganya dilalukan dari kebinasaan air bah. Hidup kita dapat menjadi sangat berharga di mata Tuhan, asalkan hidup kita memiliki sesuatu yang istimewa seperti yang dimiliki oleh Nuh. (Giant)


Engkau berharga di mata-Ku karena engkau buatan tangan-Ku.

Jumat, 24 Agustus 2007



MEMENUHI KEBUTUHAN KITA



Filipi 4 : 19


Kehendak Tuhan adalah bahwa keperluan kita terpenuhi semuanya! Dalam bacaan hari ini dimaksudkan segala keperluan kita baik rohani, jasmani, material maupun finansial. Percayalah akan hal itu! Mungkin ada orang yang beranggapan Tuhan tidak mau turut campur urusan kebutuhan keuangan kita. Karena itu ayat hari ini tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang kita bahas di sini yakni mengenai kebutuhan material dan finansial. Tetapi bila kita membaca Alkitab dengan sungguh-sungguh kita akan menemukan kenyataan bahwa sidang jemaat Filipi telah mengumpulkan sejumlah uang persembahan dan barang-barang yang dikirimkan kepada orang-orang Kristen lainnya. Rasul Paulus berkata kepada mereka, “Oleh karena kamu telah memberikan kepada mereka dan menolong mereka, Tuhanku akan memenuhi segala keperluanmu.” Dalam hal ini Rasul Paulus berbicara tentang keperluan material dan finansial. Oleh karena itu kitapun mempunyai landasan keberanian untuk mengajukan permintaan kepada Tuhan dalam soal kebutuhan material dan finansial yang kita perlukan! Sebab hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan. (DBR)


Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan kita, bukan keinginan kita.

Sabtu, 25 Agustus 2007



KAMBING HITAM



Kejadian 3 : 11-13


Pernah mendengar istilah kambing hitam? Ya, saya percaya kita semua pernah mendengar istilah itu. Dan mungkin kita pernah dijadikan sebagai kambing hitam atau malah kita mengkambing hitamkan orang lain. Ternyata, sudah sejak zaman Adam dan Hawa pengkambing hitaman ini ada. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa mereka saling menyalahkan. Mereka tidak mau mengakui kesalahan yang telah mereka perbuat, malahan mereka mencoba mencari kambing hitam untuk kesalahan mereka ini. Ketika Tuhan bertanya kepada Adam, “Apakah kamu memakan buah pohon yang Kularang?” Adam tidak menjawab ’ya Tuhan’, tetapi ia malah menyalahkan Hawa yang telah memberikan buah pohon itu kepadanya. Dan ketika Hawa ditanyai oleh Tuhan, “Apakah yang telah kamu perbuat?” Hawa tidak mau mengakui perbuatannya itu malahan ia menyalahkan ular yang telah membujuk dia. Dari sini bisa kita lihat bahwa Adam dan Hawa mencoba saling salah-menyalahkan atau mencari kambing hitam. Sebagai orang yang takut akan Tuhan, kita harus berani mengakui setiap kesalahan kita. Jangan sampai ketika kita berbuat salah maka kita mencoba mencari kambing hitam untuk melemparkan kesalahan kita itu kepada orang lain. Jadilah orang Kristen yang berani menanggung kesalahan yang telah kita perbuat. (Giant)


Mencari kambing hitam memang lebih mudah dari mengaku salah.

Minggu, 26 Agustus 2007



KELEDAI



Bilangan 22 : 21-35


Ada sesuatu yang aneh dan lucu saat kita membaca Bilangan 22 : 21-35 ini. Karena di ayat ini kita menemukan seekor keledai yang bisa berbicara seperti manusia. Karena kekurangpekaan Bileam maka Tuhan membuat keledai yang ditungganginya itu berbicara dalam bahasa manusia. Allah menggunakan keledai itu untuk memperingatkan Bileam. Allah bisa menggunakan apa saja untuk menegor umat pilihan-Nya. Ketika hidup kita menyimpang dari jalan-Nya maka Ia akan menegor kita agar kita jangan begitu jauh meninggalkan jalan-Nya. Tetapi bila kita tidak peka dengan tegoran-Nya maka Tuhan akan memakai siapa pun atau apa pun yang ada di sekitar kita. Allah bisa menggunakan istri kita, suami kita, anak kita atau bahkan orang di sekitar kita yang tidak kita kenal. Allah bisa memakai mereka untuk memperingatkan kita agar kita tetap berada di jalur rencana-Nya. Namun bila kita tetap mengeraskan hati kita dan tidak mau mendengarkan tegoran Allah melalui manusia, Allah bisa menggunakan binatang peliharaan kita untuk menegor kita. Seperti yang dialami oleh Bileam, Allah memakai keledainya untuk menegor Bileam. Jadi milikilah kepekaan dalam hidup kita agar kita senantiasa mengerti akan tegoran Tuhan. (Giant)

Apapun dan siapapun bisa jadi alat-Nya Tuhan.

12 Aug 2007

MINGGU KE- 3



ALASAN UNTUK SEGALA SESUATU

Segala sesuatu adalah bagi Dia. Tujuan terutama alam semesta diciptakan adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan. Apakah kemuliaan Tuhan itu? Kemuliaan Tuhan adalah pengungkapan kebaikan-Nya dan semua kualitas intrinsik dan kekal-Nya. Di manakah kemuliaan Tuhan? Lihat sekeliling Anda! Segala yang diciptakan Tuhan mencerminkan kemuliaan-Nya. Ciptaan menyatakan kemuliaan Penciptanya. Kemuliaan Tuhan paling baik dapat dilihat dalam Yesus Kristus. Ia memancarkan sifat Tuhan. Karena Tuhan menciptakan segalanya, Ia berhak atas semua kemuliaan itu.
Di seluruh alam semesta hanya ada dua dari ciptaan yang gagal membawa kemuliaan bagi-Nya, yaitu: malaikat-malaikat yang jatuh dan Anda, manusia. Semua dosa pada dasarnya adalah kegagalan memuliakan Tuhan dan keinginan mencintai apapun yang lebih dari Tuhan. Kehidupan bagi kemuliaan Tuhan adalah prestasi terbaik yang dapat Anda capai melalui kehidupan Anda. Jadi, kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan utama dalam kehidupan Anda.
Bagaimana Anda dapat memuliakan Tuhan? Yesus menghormati Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Anda menghormati Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Anda menghormati Tuhan dengan cara yang sama, memenuhi tujuan-Nya. Sekurang-kurangnya ada lima cara untuk memenuhi tujuan-Nya yang dapat memuliakan Tuhan.
Anda memuliakan Tuhan dengan menyembah-Nya.
Tuhan menginginkan penyembahan Anda dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan kegembiraan, bukan tugas. Penyembahan jauh melebihi memuji, menyanyi dan berdoa kepada Tuhan. Penyembahan adalah sebuah gaya hidup dalam menikmati hadirat Tuhan, mengasihi-Nya dan memberi diri Anda untuk digunakan bagi tujuan-Nya.
Anda memuliakan Tuhan dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya.
Mengikuti Kristus bukan sekedar percaya, tetapi juga termasuk menjadi bagian dan belajar untuk mengasihi keluarga Tuhan.
Anda memuliakan Tuhan dengan menjadi serupa dengan Kristus.
Tuhan ingin Anda bertumbuh dalam kedewasaan rohani, menjadi serupa dengan Kristus dalam cara Anda berpikir, merasakan, dan bertindak.
Anda memuliakan Tuhan dengan melayani orang lain dengan talenta-talenta Anda.
Tuhan tidak memberi Anda kemampuan untuk tujuan yang egois. Semua itu diberikan untuk menguntungkan orang lain, seperti halnya orang lain diberi kemampuan untuk keuntungan Anda.
Anda memuliakan Tuhan dengan bercerita tentang Tuhan kepada orang lain.
Tuhan tidak menghendaki kasih-Nya dan tujuan-Nya dirahasiakan. Ia mengharapkan Anda membaginya dengan orang lain, memperkenalkan Yesus kepada mereka, membantu mereka menemukan tujuan mereka, dan menyiapkan mereka bagi akhir kekekalannya.

Anda ingin kehidupan Anda untuk apa? Menjalani sisa kehidupan di bumi ini bagi kemuliaan Tuhan akan memerlukan perubahan dalam prioritas, jadwal, relasi, dan segalanya. Kadangkala ini berarti memilih jalan yang susah dan tidak mudah. Tuhan pasti memberi apa yang Anda perlukan apabila Anda memilih untuk hidup bagi Dia. Kehidupan yang sesungguhnya dimulai dengan mengabdikan diri Anda seluruhnya kepada Yesus Kristus. Yang perlu Anda lakukan adalah percaya dan menerima Tuhan Yesus dalam kehidupan Anda.
Percayalah bahwa Tuhan mengasihi dan menciptakan Anda untuk tujuan-Nya. Percayalah Anda ada bukan karena kebetulan. Percayalah Anda diciptakan untuk kekekalan. Percayalah Tuhan telah memilih Anda untuk memiliki hubungan dengan Yesus, yang mati di atas kayu salib bagi Anda. Percayalah bahwa tidak peduli apa yang telah Anda lakukan, Tuhan ingin mengampuni Anda. Terimalah Yesus dalam hidup Anda sebagai Tuhan dan Juruselamat. Terimalah pengampunan-Nya atas dosa-dosa Anda. Terimalah Roh-Nya yang akan memberi Anda kuasa untuk memenuhi tujuan hidup Anda.

Senin, 13 Agustus 2007

DUTA ALLAH

Roma 10 : 14-15

Setiap negara yang memiliki hubungan kerjasama pasti mengirimkan seorang duta. Dan tugas duta ini sebagai wakil diplomat dari negara yang mengutusnya. Dan kita orang percaya adalah duta-duta-Nya Allah. Kita diutus oleh Allah datang ke dunia ini untuk memberitakan Injil kepada setiap manusia. Agar mereka dapat mendengar kabar keselamatan itu dan setiap orang yang mendengar Injil keselamatan itu dapat percaya kepada Kristus. Setelah mereka percaya kepada Kristus mereka dapat berseru kepada-Nya dan Diapun akan menjawab setiap seruan mereka. Inilah yang dikehendaki Allah, agar kita menjadi duta-duta-Nya di dunia ini. Bila kita tidak mau meresponi panggilan Allah untuk menjadikan kita sebagai duta-Nya, maka Injil keselamatan itu akan berhenti di dalam diri kita. Sehingga banyak orang yang tidak akan selamat. Oleh karena itu, mari kita responi panggilan Allah ini dan jadilah duta-duta Allah. (Giant)

Jangan kita menjadi penghambat orang yang mau ke sorga dengan tidak melakukan tugas kita sebagai duta

Selasa, 14 Agustus 2007

LEPASKAN BEBANMU

Ibrani 12 : 1-4

Dalam kita mengiring Tuhan, seringkali kita terfokus hanya kepada masalah kita: kemarahan, kekecewaan, sakit hati; atau mungkin pada dosa yang kita perbuat di masa lalu, yang walaupun kita telah minta ampun kepada Tuhan, tetapi perasaan bersalah tidak bisa kita hilangkan, dan kita terus bergumul dengan hal itu. Semua itu akhirnya menjadi beban yang menghambat kemajuan iman kita. Firman Tuhan hari ini berkata, ”..., marilah kita menanggalkan beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun...” (ayat 1). Penulis surat Ibrani mengajarkan kita untuk mengarahkan mata kita kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman (ayat 2). Yesus berkata, ”Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11 : 28). Yesus mau mengangkat segala beban kita dan membebaskan kita dari segala dosa. Hari ini, mari kita serahkan semua beban kita kepada Yesus, supaya kita bebas berlari dalam perlombaan, jangan biarkan apapun menghambat kita. Dan kalau kita sudah menyerahkannya kepada Yesus, jangan dipikul lagi. (Ginny)

Kalau Tuhan sudah mengambil alih beban kita, jangan diambil kembali.

Rabu, 15 Agustus 2007

SIFAT ILAHI

II Petrus 1 : 4

Apabila kita menjadi anak Tuhan maka Tuhan melimpahkan sifat-sifat-Nya kepada kita. Hidup Tuhan, sifat-sifat Tuhan, pribadi Tuhan, wujud Tuhan itu langsung merubah roh kita. Kita akan melewati kematian rohani yang merupakan alam lingkungan kehidupan Iblis dan masuk ke dalam alam hidup kekal, yang merupakan alam Tuhan (I Yohanes 3 : 14). Kita akan luput dari alam kekuasaan Iblis dan masuk ke dalam alam lingkungan kekuasaan Kristus. Apabila kita menerima kehidupan yang kekal maka sifat-sifat Iblispun hilang dari diri kita. Sifat-sifat Iblis itu akan lenyap, keluar dari dalam tubuh kita, “yang lama sudah berlalu...” (II Korintus 5 : 17), bukan saja secara teoritis tapi betul-betul menurut kenyataan. Dan sifat Tuhan betul-betul masuk ke dalam diri kita. (DBR)

Kita perlu mengambil bagian secara sadar dalam sifat-sifat ilahi Allah.

Kamis, 16 Agustus 2007

PICK UP

I Petrus 5 : 7

Ada seorang petani yang hendak pergi ke pasar untuk menjual hasil panennya. Ia pergi ke pasar dengan jalan kaki dan memikul hasil panennya. Pasar yang dituju sangat jauh dari rumahnya sehingga membutuhkan waktu yang lama. Di tengah perjalanan petani ini mulai merasa capek, lalu ia beristirahat sambil menunggu mobil lewat untuk ditumpanginya. Tak lama kemudian datanglah sebuah mobil pick up. Lalu petani ini melambaikan tangannya sebagai tanda ia hendak menumpang. Kemudian sang sopir itu berhenti dan mempersilahkan petani itu naik ke mobilnya. Setelah mendapat ijin petani itupun naik ke mobil pick up itu. Tapi aneh, ketika petani itu berada di atas mobil, ia tetap memikul barang bawaannya. Sehingga meskipun ia naik mobil, ia tetap merasa ada beban di pundaknya, karena ia tidak mau menaruh barang bawaannya itu. Cerita ini merupakan gambaran hidup kita, kita juga sering melakukan hal yang sama seperti petani itu. Ketika kita mengalami masalah yang begitu berat, kita berseru kepada Tuhan melalui doa kita. Meskipun kita telah menyerahkan semua beban hidup kita kepada Tuhan melalui doa kita, tetapi kita masih merasakan ada beban berat di benak kita. Hal ini bisa terjadi karena kita tidak mau menaruh beban kita itu di tangan Tuhan. Kita tetap memikul beban masalah kita itu meskipun dalam doa kita berkata, ”Tuhan, kuserahkan masalahku ini kepada-Mu.” Bila kita sudah menyerahkan kepada Tuhan, serahkanlah sepenuhnya kepada Tuhan, jangan kita mencoba mengambil alih lagi masalah itu. Nantikanlah pertolongan Tuhan dan senantiasa tetap berdoa tiada jemu-jemu. (Giant)

Sungguh-sungguh lepaskan bebanmu kepada Yesus, biarkan Dia yang memikul bukan kamu.

Jumat, 17 Agustus 2007

INI AKU TUHAN

Roma 14 : 12

Di dalam kekristenan keselamatan itu tidak dapat diwakilkan kepada orang tua kita atau keluarga kita. Keselamatan sifatnya pribadi, sehingga setiap orang mempertanggung jawabkan dirinya sendiri. Tuhan tidak akan melihat dari keluarga mana kita, kaya atau miskin kita. Tetapi Tuhan akan melihat kehidupan kita di dunia ini. Segala sesuatu yang telah kita perbuat akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Meskipun kita berasal dari keluarga pendeta atau keluarga yang takut Tuhan. Namun bila diri kita sendiri tidak taat kepada Tuhan dan melakukan kejahatan di mata-Nya, maka kita akan menerima ganjaran atas perbuatan kita. Kebaikan dan kesalehan keluarga kita tidak akan berdampak pada diri kita. Karena sekali lagi keselamatan itu bersifat individu atau pribadi. Jadi mari kita mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar (Filipi 2 : 12). Agar kelak bila Dia datang kembali, kita dapat
mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di hadapan-Nya. (Giant)

Setiap orang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.

Sabtu, 18 Agustus 2007

KASIH

I Korintus 13 : 4-7

Dalam firman hari ini kita membaca apa itu ”kasih”. Kasih adalah suatu tindakan yang harus dilakukan dan bukan hanya sekadar perasaan saja. Yesus berkata bahwa hukum yang utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan (artinya mencakup segenap hidup kita); dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Markus 12 : 30-31). Mengasihi Tuhan artinya kita mau taat dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan yang mengendalikan hati, pikiran, sikap, perbuatan dan seluruh hidup kita. Ketika Yesus bertanya kepada Petrus apakah dia mengasihi Yesus dan Petrus menjawab ”ya”, Yesus berkata kepada Petrus, ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21 : 15-17). Kasih Petrus kepada Yesus dibuktikannya dengan melakukan perintah Yesus dan itu dapat kita baca melalui suratnya yang mengajarkan bagaimana cara menggembalakan yang benar (I Petrus 5 : 2-3).
Hukum yang kedua adalah mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Dalam Matius 5 : 44 Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Bukan sesuatu yang mudah! Tetapi sekali lagi, karena mengasihi adalah suatu tindakan dan bukan berdasarkan perasaan, kita harus melakukannya bila kita mau taat kepada Tuhan. Dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati (Lukas 10 : 25-37) kita membaca Yesus bertanya kepada ahli Taurat yang datang kepadanya, “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (ayat 36-37). Pasti rasanya sukar bagi kita untuk menunjukkan belas kasihan kepada musuh atau orang yang telah menyakiti kita, rasanya kita lebih ingin membalas apa yang ia lakukan terhadap kita; tetapi jika kita mau melakukan perintah Tuhan untuk mengasihi sesama kita seperti diri sendiri, itulah yang harus kita lakukan. Sama seperti Yesus menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang menganiaya dan menyalibkan-Nya, Ia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23 : 34a). Begitu juga kita harus berdoa bagi orang-orang yang “menganiaya” (menyakiti hati) kita karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Itulah kasih! (Ginny)

Bukan suatu hal yang mudah untuk mengasihi, tetapi tergantung kita: mau atau tidak.

Minggu, 19 Agustus 2007

POWER OF GOD

Kisah Para Rasul 4 : 29-31

Ayat renungan pagi ini merupakan isi doa dari jemaat untuk para rasul. Karena pada saat itu para rasul dan orang percaya mengalami penganiayaan yang begitu luar biasa. Mereka berdoa bukan meminta agar penderitaan yang mereka alami itu dicabut, tetapi mereka memohon agar Tuhan memberikan kekuatan supaya mereka mampu bertahan. Sebagai orang percaya hendaknya kita berdoa demikian juga, agar Tuhan memberikan kekuatan bagi kita. Tuhan tidak pernah mencabut masalah itu dari hidup kita, namun Tuhan memberikan kekuatan agar kita menang melawan masalah itu. Dalam I Korintus 10 : 13 dikatakan, pada waktu kita dicobai, Tuhan memberikan jalan keluar kepada kita. Dengan kata lain, Tuhan tidak pernah mengangkat dan memindahkan kita dari tempat yang penuh masalah ke suatu tempat yang tidak ada masalah. Namun Tuhan mengijinkan kita tetap berada di dalam masalah itu dan Dia akan memberikan kita kekuatan untuk mengatasi masalah itu. Tuhan Yesus adalah seorang Guru yang handal, anggap saja ketika kita mengalami masalah kita sedang dididik oleh Tuhan. Bila kita bisa melewati ujian itu berarti kita akan naik tingkat dan kita akan menjadi bertambah dewasa di dalam Tuhan. (Giant)

Berserulah kepada Tuhan dan nantikan kuasa-Nya yang memampukan kita keluar sebagai pemenang.