15 Aug 2007

Minggu ke -4 Agustus





Pemulihan diri



Dalam hidup, adalah hal biasa kegembiraan dan dukacita datang silih berganti. Kita tidak bisa mengharapkan hidup berjalan mulus tanpa masalah. Bila kita menerima kegembiraan sebagai bagian dari hidup, kita juga harus menerima bahwa ada waktunya dukacita datang. Problema, kekecewaan, kemarahan, sakit hati, penyakit, kematian bisa menimpa siapa saja. Itu adalah “bumbu” dalam kehidupan. Ada orang-orang yang bisa tegar menghadapi masalah apapun yang datang dalam hidupnya, tetapi ada juga orang yang tidak sanggup mengatasi kedukaan sehingga menjadi depresi berkepanjangan sampai akhirnya bunuh diri atau hilang ingatan. Tuhan tidak menghendaki hal seperti itu terjadi pada anak-anak-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan untuk kita (Yeremia 29 : 11). Semua yang terjadi dalam hidup kita adalah atas kehendak Tuhan untuk mengajar kita agar kita menjadi kuat, dewasa dan menang. Lalu bagaimana caranya untuk bisa keluar dari kedukaan? Ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
1.Berhenti mengasihani diri sendiri.
Jangan terus menangisi diri sendiri dan bertanya, ”Mengapa saya harus mengalami hal ini? Mengapa Tuhan biarkan hal ini menimpa saya? Mengapa..? Mengapa..?”. Fokus kepada diri sendiri menunjukkan keegoisan. Dengan bertanya begitu sepertinya kita mengharapkan hal itu bisa terjadi kepada orang lain tetapi tidak boleh terjadi pada diri kita. Pikirkanlah, jika hal itu bisa menimpa orang lain, kenapa tidak bisa kita alami juga? Berhentilah mengasihani diri sendiri!
2.Terima keadaan dan bersyukur kepada Tuhan.
Kita tidak bisa merubah apa yang sudah terjadi, tetapi kita harus selalu ingat firman Tuhan berkata, ”...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, ...” (Roma 8 : 28) dan ”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (I Korintus 10 : 13). Kita harus percaya janji Tuhan ini. Apapun juga yang terjadi dalam hidup kita Tuhan tahu. Dalam kesusahan dan kesedihan kita Dia tidak pernah meninggalkan kita. Bersyukurlah karena Tuhan setia!
3.Lepaskan pengampunan.
Ampuni orang-orang yang telah menyakiti kita. Kekecewaan, sakit hati, kemarahan, dendam, kepahitan, semua itu akan membebani hidup kita dan membuat kita tidak dapat bersukacita. Pengampunan membuat kita bebas!
4.Lupakan dan jangan ingat-ingat lagi.
Lupakan segala yang telah terjadi dan jangan diingat lagi. Arahkan pandangan kita ke masa depan. Banyak hal yang lebih penting untuk kita pikirkan dari pada terus terfokus kepada masa lalu dan kesedihan kita. Rasul Paulus berkata, ”...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3 : 13-14). Fokuslah kepada Tuhan dan rencana-Nya yang indah untuk hidup kita.
5.Ambil keputusan dan lakukan.
Pilihan ada di tangan kita, Tuhan tidak pernah memaksa. Tuhan mau memulihkan kita, tetapi kitalah yang harus memutuskan mau atau tidak. Jika kita sudah mengambil keputusan untuk bangkit dan keluar dari kedukaan, lakukanlah saat ini juga. Jangan menunggu lagi! Tuhan memberkati! Amin! (LH)






Senin, 20 Agustus 2007



MANUSIA BATIN



I Korintus 4 : 16


Manusia lahiriah atau tubuh jasmani kita akan mengalami kemusnahan. Tubuh jasmani kita menjadi semakin tua, tetapi tahukah Anda? Anda tidak akan menjadi tua. Apa kata bacaan kita hari ini tentang diri kita yang sesungguhnya? Apakah ia mengatakan bahwa manusia batiniah kita itu akan menjadi binasa? Tidak! Menjadi semakin tua? Tidak! Mengalami kerusakan? Tidak! Malahan “dibaharui dari sehari ke sehari”. Kita tidak akan menjadi tua melebihi keadaan kita sekarang ini! Kita tidak akan menjadi tua dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Kita mungkin saja telah bertambah bijak dan mengetahui lebih banyak dari pada tahun-tahun yang lalu, tetapi kita tidak menjadi tua. Manusia batiniah, jiwa, roh kita yang sesungguhnya senantiasa diperbaharui oleh Tuhan dari sehari ke sehari. (DBR)


Manusia jasmani sementara, manusia batiniah kekal selama-lamanya.

Selasa, 21 Agustus 2007



HATI YANG PANAS



Kejadian 4 : 1- 16


Salah satu pemicu munculnya dosa dalam hidup kita adalah amarah. Bila kita tidak bisa menguasai diri kita maka amarah itu akan berkobar menjadi dosa yang besar dalam hidup kita. Seperti halnya yang dialami oleh Kain. Ketika persembahan bakarannya tidak diindahkan oleh Tuhan, maka hati Kainpun mulai panas. Lalu Tuhan mencoba mengingatkan Kain dengan berfirman, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?” Tuhan tahu benar bahwa bila Kain membiarkan amarahnya berkobar di dalam hatinya maka amarah itu akan berubah menjadi sesuatu yang mengakibatkan munculnya dosa. Oleh karena itu, Tuhan memberikan solusi untuk menghadapi kemarahan. Pertama, berbuat baik. Pengampunan adalah perbuatan baik, dengan mengampuni orang yang bersalah maka kita telah memadamkan amarah dalam hati kita. Kita harus sadar bahwa setiap manusia memiliki kelemahan sehingga bila ada yang berbuat salah maka kita harus memakluminya. Dengan mengampuni maka hati yang panas itu akan menjadi dingin, sehingga hati kita akan menjadi damai dan muka kita akan berseri kembali. Kedua, kita harus menguasai diri kita. Jangan biarkan amarah itu menguasai hatimu, tetapi biarlah hati kita yang menguasai amarah. Jika kita bisa mengendalikan amarah kita berarti kita mencegah lahirnya dosa dalam hidup kita. Jadi ampunilah dan kuasailah hatimu. (Giant)


Kemarahan yang dipertahankan adalah awal dari kejatuhan dalam dosa.

Rabu, 22 Agustus 2007



HIDUP DALAM KEBENARAN



Yehezkiel 33 : 12-20


Tuhan memberitahu nabi Yehezkiel untuk memperingatkan bangsa Israel bahwa kebenaran yang telah mereka perbuat tidak bisa menyelamatkan bila mereka jatuh dalam dosa; dan sebaliknya bila seorang bertobat dari kejahatannya, segala dosanya tidak akan diingat-ingat lagi. Hal ini seharusnya membuat kita berhati-hati! Jangan berpikir karena kita sudah menerima Yesus menjadi Juruselamat, kita pasti selamat, jadi kita bisa seenaknya menjalani hidup kita.
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menulis tentang bangsa Israel yang menolak Mesias sehingga keselamatan sampai kepada bangsa lain. Ia memperingatkan, ”Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.” (Roma 11 : 20-22). Oleh sebab itu berhati-hatilah, jangan mempermainkan anugerah Allah! Kalau kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus dan sudah bertobat, jangan lagi hidup dalam dosa. Taatilah apa yang firman Tuhan ajarkan. Tuhan mau hidup kita benar menurut firman Tuhan. (Ginny)


Jangan kita didapati hidup dalam dosa saat Tuhan datang!

Kamis, 23 Agustus 2007



ISTIMEWA DI MATA TUHAN



Kejadian 6 : 9-22


Ada sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan yang lama. Meskipun mereka telah lama berhubungan tapi mereka tetap mesra. Sang cowok tak jemu-jemu memandangi sang cewek. Lalu suatu ketika ada seorang pemuda bertanya kepada sang cowok itu, ”Kenapa kamu tidak bosan memandangi kekasihmu, padahal kalian sudah lama menjalin hubungan?” Lalu sang cowok itu tersenyum dan kemudian berkata, ”Kenapa aku tidak bosan-bosan memandangi dia? Karena di mataku kekasihku itu sangat istimewa.” Cerita ini menggambarkan hubungan antara kita sebagai mempelai wanita dengan Kristus sebagai mempelai pria. Mata Tuhan tidak akan jemu-jemu memandangi diri kita asalkan kita memiliki sesuatu yang istimewa di dalam hidup kita. Nuh sangat berharga di mata Tuhan karena Nuh memiliki sesuatu yang istimewa. Pertama, Nuh adalah orang yang benar. Bukan hanya benar di mata manusia tetapi ia juga benar di mata Tuhan. Kedua, Nuh adalah orang yang tidak bercela. Ia selalu menjaga kekudusan di dalam hidupnya. Ketiga, Nuh adalah orang yang selalu hidup bergaul dengan Allah. Orang yang selalu menjalin hubungan yang karib dengan Allah, orang itu pasti tahu akan kehendak Allah untuk hidupnya. Keempat, Nuh adalah orang yang taat dan setia melakukan perintah Tuhan. Ketika Nuh disuruh untuk membuat bahtera, ia melakukan perintah Tuhan itu dengan segenap hati. Karena keistimewaan inilah maka Nuh mendapat kasih karunia dari Allah. Nuh dan keluarganya dilalukan dari kebinasaan air bah. Hidup kita dapat menjadi sangat berharga di mata Tuhan, asalkan hidup kita memiliki sesuatu yang istimewa seperti yang dimiliki oleh Nuh. (Giant)


Engkau berharga di mata-Ku karena engkau buatan tangan-Ku.

Jumat, 24 Agustus 2007



MEMENUHI KEBUTUHAN KITA



Filipi 4 : 19


Kehendak Tuhan adalah bahwa keperluan kita terpenuhi semuanya! Dalam bacaan hari ini dimaksudkan segala keperluan kita baik rohani, jasmani, material maupun finansial. Percayalah akan hal itu! Mungkin ada orang yang beranggapan Tuhan tidak mau turut campur urusan kebutuhan keuangan kita. Karena itu ayat hari ini tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang kita bahas di sini yakni mengenai kebutuhan material dan finansial. Tetapi bila kita membaca Alkitab dengan sungguh-sungguh kita akan menemukan kenyataan bahwa sidang jemaat Filipi telah mengumpulkan sejumlah uang persembahan dan barang-barang yang dikirimkan kepada orang-orang Kristen lainnya. Rasul Paulus berkata kepada mereka, “Oleh karena kamu telah memberikan kepada mereka dan menolong mereka, Tuhanku akan memenuhi segala keperluanmu.” Dalam hal ini Rasul Paulus berbicara tentang keperluan material dan finansial. Oleh karena itu kitapun mempunyai landasan keberanian untuk mengajukan permintaan kepada Tuhan dalam soal kebutuhan material dan finansial yang kita perlukan! Sebab hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan. (DBR)


Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan kita, bukan keinginan kita.

Sabtu, 25 Agustus 2007



KAMBING HITAM



Kejadian 3 : 11-13


Pernah mendengar istilah kambing hitam? Ya, saya percaya kita semua pernah mendengar istilah itu. Dan mungkin kita pernah dijadikan sebagai kambing hitam atau malah kita mengkambing hitamkan orang lain. Ternyata, sudah sejak zaman Adam dan Hawa pengkambing hitaman ini ada. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa mereka saling menyalahkan. Mereka tidak mau mengakui kesalahan yang telah mereka perbuat, malahan mereka mencoba mencari kambing hitam untuk kesalahan mereka ini. Ketika Tuhan bertanya kepada Adam, “Apakah kamu memakan buah pohon yang Kularang?” Adam tidak menjawab ’ya Tuhan’, tetapi ia malah menyalahkan Hawa yang telah memberikan buah pohon itu kepadanya. Dan ketika Hawa ditanyai oleh Tuhan, “Apakah yang telah kamu perbuat?” Hawa tidak mau mengakui perbuatannya itu malahan ia menyalahkan ular yang telah membujuk dia. Dari sini bisa kita lihat bahwa Adam dan Hawa mencoba saling salah-menyalahkan atau mencari kambing hitam. Sebagai orang yang takut akan Tuhan, kita harus berani mengakui setiap kesalahan kita. Jangan sampai ketika kita berbuat salah maka kita mencoba mencari kambing hitam untuk melemparkan kesalahan kita itu kepada orang lain. Jadilah orang Kristen yang berani menanggung kesalahan yang telah kita perbuat. (Giant)


Mencari kambing hitam memang lebih mudah dari mengaku salah.

Minggu, 26 Agustus 2007



KELEDAI



Bilangan 22 : 21-35


Ada sesuatu yang aneh dan lucu saat kita membaca Bilangan 22 : 21-35 ini. Karena di ayat ini kita menemukan seekor keledai yang bisa berbicara seperti manusia. Karena kekurangpekaan Bileam maka Tuhan membuat keledai yang ditungganginya itu berbicara dalam bahasa manusia. Allah menggunakan keledai itu untuk memperingatkan Bileam. Allah bisa menggunakan apa saja untuk menegor umat pilihan-Nya. Ketika hidup kita menyimpang dari jalan-Nya maka Ia akan menegor kita agar kita jangan begitu jauh meninggalkan jalan-Nya. Tetapi bila kita tidak peka dengan tegoran-Nya maka Tuhan akan memakai siapa pun atau apa pun yang ada di sekitar kita. Allah bisa menggunakan istri kita, suami kita, anak kita atau bahkan orang di sekitar kita yang tidak kita kenal. Allah bisa memakai mereka untuk memperingatkan kita agar kita tetap berada di jalur rencana-Nya. Namun bila kita tetap mengeraskan hati kita dan tidak mau mendengarkan tegoran Allah melalui manusia, Allah bisa menggunakan binatang peliharaan kita untuk menegor kita. Seperti yang dialami oleh Bileam, Allah memakai keledainya untuk menegor Bileam. Jadi milikilah kepekaan dalam hidup kita agar kita senantiasa mengerti akan tegoran Tuhan. (Giant)

Apapun dan siapapun bisa jadi alat-Nya Tuhan.

No comments: