1 Jan 2009

Januari 2009




AJAKAN TUHAN YESUS KRISTUS
Apakah Anda letih lesu dan berbeban berat? Apakah Anda ingin minta nasihat, ingin minta tolong? Tuhan Yesus menawarkan: “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11 : 28-29). “Datanglah kepada-Ku, tinggallah pada-Ku, dan engkau akan mendapatkan pemulihan hidup. Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana mendapatkan ketenangan yang sungguh-sungguh dan sejati.”. “Berjalanlah bersama-Ku, dan bekerjalah dengan Aku, dan perhatikanlah, amat-amatilah bagaimana Aku mengerjakan pekerjaan itu.“ (Yohanes 5 : 19). Apa yang dilakukan oleh bapaknya, anak akan meniru dan melakukan juga (anak memang suka sekali meniru). Anak tak dapat melakukan pekerjaan sendiri tanpa melihat bapaknya melakukan (anak petani tak dapat bertani sendiri tanpa melihat bapaknya mengerjakan bertani. Karena bapak mengasihi anaknya, dia melibatkan anaknya dalam segala sesuatu yang dia kerjakan. Belajarlah Ritme Anugerah dari Tuhan, ikuti saja irama (ketukan) lagunya, jangan ngotot, tergesa-gesa dan tidak sabar. “Aku tidak akan menaruh beban berat atau yang menyakitkan sekali padamu. Selalu berjalan bersama-Ku, jangan terpisah, maka engkau akan belajar hidup bebas dan tenang (seperti kupu-kupu yang terbang ke sana ke mari dengan ringan).”
Apakah itu Ritme Anugerah Tuhan?
Marilah kita belajar dari kehidupan Ayub. Ayub karena dicobai Iblis menjadi letih lesu dan berbeban berat. Dia bergumul dan berdiskusi dengan teman-temannya sesama manusia. Diskusinya panjang lebar dan lama sekali namun tak ada solusinya. Pada akhirnya Tuhan menjawab Ayub (Ayub 38 – 42):
Tuhan mengucapkan Firman kepada Ayub.
Ayub mendengar Firman itu, lalu dia segera bertobat.
Ayub mentaati Firman itu dan bertindak melakukan.
Ayub berdoa syafaat untuk teman-temannya.
Tuhan menerima permintaan Ayub.
Tuhan memulihkan keadaan Ayub.
Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya.
Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya selanjutnya.
Ayub telah mengalami Ritme Anugerah dari Tuhan yang manis dan indah (The unforced rhythm of Grace). Hasilnya kemudian adalah hidup Ayub dipulihkan, bahkan dia mendapat semuanya dua kali lipat dari sebelumnya. Itulah manfaat kita menjadikan Ritme Anugerah dari Tuhan sebagai gaya hidup kita, artinya kita menjadikan Ritme Anugerah dari Tuhan sebagai pola menyelesaikan apa saja yang perlu kita lakukan dalam hidup ini. (DeTe)

BERSEKUTU DENGAN ALLAH
I Yohanes 1 : 5-10
Bagaimana kita bisa bersekutu dengan Allah? Apakah kalau sudah ke gereja dan melayani kita sudah bersekutu dengan Allah? Bukan begitu. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk dapat bersekutu dengan Allah secara benar, yaitu:
Allah adalah terang. Di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (ayat 5). Penting untuk memahami bahwa terang dan gelap tidak dapat bersatu (II Korintus 6 : 14). Jika seseorang ingin bersekutu dengan Allah maka ia harus hidup dalam terang. Hidup dalam terang adalah hidup dalam kebenaran Yesus Kristus.
Suatu dusta bila kita berkata kita bersekutu dengan Allah tetapi masih hidup dalam gelap (ayat 6). Maksudnya adalah kita tidak mungkin bisa bersekutu dengan Allah kalau tidak mau meninggalkan dosa-dosa atau kebiasaan.
Mitos bahwa orang yang bersekutu dengan Allah tidak dapat berbuat dosa adalah salah. Pandangan ini akan membawa iman orang Kristen kembali kepada hukum Taurat padahal Yesus sudah menanggung semua tuntutan hukum Taurat. Kita yang percaya kepada Yesus telah terhisap di dalam pekerjaan yang sempurna itu. Yang harus kita lakukan adalah memiliki keinginan yang terus-menerus untuk diperbaharui dan meninggalkan pola hidup yang berdosa. Di dalam Kristus kita masih bisa berbuat dosa sebagai ”insiden”, bukan lagi sebagai pola hidup. Bagi orang yang jatuh ke dalam dosa Tuhan memberi solusi yaitu bahwa orang itu mengakui dosanya maka Tuhan akan mengampuni dan menyucikan kembali (ayat 9) supaya kita memperoleh persekutuan kembali dengan Dia. Hati-hati! Ketidakpahaman kita akan hal ini bisa menjadi celah bagi Iblis untuk menuduh bahwa kita tidak layak lagi. Perasaan ini akan membuat kita menjadi frustasi dan tidak mengalami kebebasan roh. Syukur kepada Allah karena di dalam Kristus tidak ada lagi penghukuman (Roma 8 : 1). Kalau kita mengakui dosa-dosa kita maka masalah itu ”clear” di hadapan Allah.
Jangan menjadi orang yang munafik. Kalau kita mengaku sebagai orang Kristen, anak-anak Allah, dan aktif di dalam gereja, sementara di waktu yang sama tetap berbuat dosa maka sesungguhnya kita sedang merusak nama baik Allah, menjadikan Dia seperti pendusta. Bereskan segala hambatan yang merintangi persekutuanmu dengan Allah Bapa hari ini dan nikmatilah kebebasan-Nya. (Jaq)


Laki-laki itu datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi. Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimana harus memulai sebuah percakapan. Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, "Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku?" Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu kemudian meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya, "Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?" Laki-laki itupun menjawab, "Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana." Ia mengatakan itu sambil berurai air mata, kelihatannya ia sangat tersentuh. Gadis itu berpikir, "Apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya.". Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya. Merekapun berpacaran. Gadis itu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki-laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin. Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya. Ia meninggalkan surat kepada istrinya, "Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang "kopi asin". Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita. Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula. Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga, tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi." Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya kopi asin itu?" "Sangat enak," jawabnya.
===============
Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di mana pasangan kita telah rela meminum "kopi asin" (salty coffee) dengan membuang ego, kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. Bukan menuntut, tetapi berkorban. Filipi 2 : 4: "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak dari pada rasa gula. (IR)


Ada seorang profesor mata kuliah Religi bernama Dr. Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar kekristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Meskipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, tanggapan banyak muridnya mengecewakan. Tahun ini Dr. Christianson mempunyai seorang siswa spesial bernama Steve, atlet yang popular dan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan. Suatu hari, Dr Christanson bicara kepadanya. "Berapa push up yang bisa kamu lakukan?" Steve menjawab, "Saya melakukan sekitar 200 setiap malam." "200? Lumayan itu, Steve." Dr. Christianson melanjutkan. "Apakah kamu dapat melakukan 300?" Steve menjawab, "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 sekaligus." "Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya?" Tanya Dr. Christianson. "Ok, saya bisa coba," jawab Steve. Profesor kemudian menjelaskan proyek itu. Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas. Saat kelas mulai, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar donat. Bukan donat yang biasa tetapi yang besar dan punya krim di tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr. Christianson. Dr. Christianson mulai, "Cynthia, apakah kamu mau donat ini?" Cynthia menjawab, "Ya." Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donat ini?" "Tentu saja!" Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr. Christianson meletakkan satu donat di meja Cynthia. Dr. Christianson lalu pergi ke siswa selanjutnya dan bertanya hal yang sama, Begitulah selanjutnya, di baris yang pertama Steve melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donat mereka. Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket dan fisiknya sekuat Steve. Saat profesor bertanya, "Scott apakah kamu mau donat?" Jawab Scott, "Baiklah, tapi saya mau push up sendiri." Dr. Christianson berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya." Lalu Scott berkata, "Kalau begitu, saya tidak mau donatnya." Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berkata, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donat yang tidak ia kehendaki?" Steve mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "Hei! Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya!" Dr. Christianson berkata, "Lihat sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donat saya. Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya." Ia lalu menempatkan satu donat di atas meja Scott. Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di baris ketiga. Di baris inipun ada yang menerima dan menolak, tetapi apapun respon mereka, Steve tetap melakukan 10 push up untuk setiap murid. Para siswa sudah mulai merasa marah. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donat itu. Lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan. Beberapa saat kemudian profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat melakukannya, tetapi dia tidak berhenti. Steve sudah mulai bergumul. Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Profesor berkata, "Steve harus melakukannya sendiri. Saya telah memberinya tugas dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donat itu, tidak peduli apakah mereka menginginkannya atau tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standar. Steve memberitahu saya di latihan bola, saat seorang pemain buat salah, ia harus push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua." Setelah semua selesai, secara total Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai. Dr. Christianson lalu berpaling ke kelas dan berkata, “Demikianlah Juruselamat kita Yesus Kristus. Di atas kayu salib Ia telah melakukan semua yang dibutuhkan. Ia menyerahkan semuanya. Seperti mereka yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah." Walau kelelahan, Steve tersenyum bahagia. "Engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia," kata profesor dan ia menambahkan, "Tidak semua khotbah disampaikan dengan kata-kata. Harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Yesus Kristus. Allah menyerahkan Putra satu-satunya untuk kita semua.
Apakah kita memilih untuk menerima atau menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar." (IR)
SURAT WASIAT
Kisah Para Rasul 3 : 25
Ada seorang nenek yang sudah tua sekali, sebelum meninggal ia menulis sebuah surat wasiat untuk anak-anaknya. Di dalam surat itu ia telah membagi harta warisannya kepada setiap anak-anaknya. Dengan adanya surat wasiat itu maka setiap anak mendapat harta sesuai dengan isi surat itu. Tahukah Anda bahwa sebenarnya Alkitab yang kita miliki ini merupakan surat wasiat yang Bapa berikan kepada kita sebagai anak-anak-Nya? Setiap janji Allah yang diberikan Bapa kepada anak-anak-Nya adalah bagian dari warisan yang ditetapkan-Nya. Kita akan menerima warisan itu asalkan kita beriman akan apa yang telah Bapa janjikan. Ketika Allah telah berjanji maka Ia pasti akan menggenapinya (Kejadian 26 : 3), tidak ada janji yang tidak Ia genapi. Selain kita beriman kepada-Nya, kita juga harus taat melakukan firman-Nya. Hanya orang yang taat melakukan perintah-Nya yang akan mendapatkan penggenapan janji Allah. Biarlah di tahun yang baru ini kita akan melihat penggenapan janji Allah dalam hidup kita.
Mulailah tingkatkan iman dan ketaatan kita kepada Tuhan maka kita akan mendapat berkat yang luar biasa di tahun yang baru ini. (Giant)
BERBUAT BAIK TAPI MENDERITA.
I Petrus 2 : 20
“Kenapa ya, kok aku sudah berkata jujur malah pimpinan menyalahkanku?” Kata temanku. “Padahal aku sudah berbuat baik tapi kenapa justru aku yang menderita?” Waktu itu aku tidak punya jawaban apa-apa karena aku pun sering mengalami hal seperti itu, sudah berbuat baik malah sepertinya kok menderita. Suatu hari keponakanku mengirimkan aku sms dan aku merasa diberkati dengan kata-kata di smsnya itu. Smsnya merupakan jawaban dari pertanyaanku selama ini. Jawaban Tuhan tidak pernah terlambat dan tidak terlalu cepat, selalu tepat pada waktunya.
“….Jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia Allah.” (FF)
KESELAMATAN ITU MAHAL
Matius 13 : 44-46
Sifat manusia adalah cenderung tidak menghargai apa yang diterimanya secara cuma-cuma (gratis), tetapi sesuatu yang diperoleh dengan susah payah (pengorbanan) pasti akan disayanginya. Dalam bacaan hari ini, Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga dengan harta terpendam dan mutiara yang indah, begitu berharganya sampai orang yang menemukan menjual seluruh harta untuk membelinya. Manusia sering tidak menghargai keselamatan yang diberikan oleh Yesus secara gratis (cuma-cuma), karena sifat manusia yang cenderung meremehkan apa yang dengan mudah diterimanya. Padahal harga keselamatan itu bukanlah murah, tetapi sangat mahal, karena Yesus yang membayarnya dengan darah-Nya (I Petrus 1 : 18-19). Kita tidak akan mendapat Kerajaan Sorga kalau bukan karena Yesus yang telah mati bagi kita. Kita baru akan bisa menghargai apa yang telah Yesus lakukan ini bila kita bisa mengerti betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Untuk itu kita harus mengalami sendiri kasih Tuhan secara pribadi dalam hidup kita. Memasuki tahun yang baru ini, mari kita belajar untuk lebih lagi mengenal Tuhan, mengalami kasih-Nya secara pribadi dan memiliki hubungan yang intim dengan Dia. (Ginny)
PERTUMBUHAN IMAN
Ibrani 12 : 1-4
Dalam perlombaan iman kita, untuk keluar sebagai pemenang kita tidak dapat berlari dengan membawa beban. Beban itu harus ditanggalkan! Setelah itu kita berlomba lagi dengan mata yang tertuju kepada Yesus (inilah yang disebut iman). Iman inilah yang akan membawa kita kepada kesempurnaan. Untuk dapat menanggalkan beban-beban yang ada dalam hidup kita, kita perlu menjawab pertanyaan di bawah ini dan kemudian sungguh-sungguh melakukannya :
Hal apa yang sering membuat hari-hari kita menjadi begitu menekan kita?
Apakah persoalan/masalah dan dosa kita sudah begitu merintangi kita sehingga kita tidak bisa maju? Atau sebaliknya, persoalan dan dosa kita sama sekali tidak mengganggu kita untuk maju?
Kalau itu mengganggu, persoalan apa yang ingin kita tanggalkan? Dosa apa yang ingin ditanggalkan supaya kita bisa terus berjalan maju bersama Tuhan?
Berdoalah minta kekuatan dari Tuhan sehingga kita bisa terus maju dan bertumbuh, supaya kita mendapat kekuatan untuk menanggalkan dosa serta semua hal yang dapat merintangi jalan kita untuk terus maju. (Gid)
ROH YANG BENAR
Lukas 12 : 4-7
Suatu kali saya membaca tulisan berbau teologia pada bemper mobil di depan saya, bunyinya, ”Jika Anda sudah masuk neraka, jangan salahkan Yesus!” Slogan itu jelas merupakan usaha si supir mobil itu untuk melakukan penginjilan. Kita menghargai usahanya, tetapi kita jadi ragu juga, apa orang yang membaca peringatan itu merasa bahwa tulisan itu ditempelkan dengan penuh kasih? Salah satu pernyataan yang paling menakutkan dalam Alkitab adalah bahwa orang-orang yang menolak Yesus akan terpisahkan dari Allah selamanya. Bahkan yang lebih menakutkan lagi, hampir semua yang kita ketahui mengenai neraka berasal dari mulut Yesus. Namun ketika Yesus berbicara mengenai neraka, Dia melakukannya dengan penuh kasih. Jadi kita harus bertanya, “Apakah ini yang Allah kehendaki untuk saya katakan?” dan “Apakah ini cara yang dikehendaki Allah bagi saya untuk mengatakannya?”(DBR)
IJINKAN TUHAN
Yosua 24 : 15
Allah kita adalah Allah yang sangat santun. Dia sangat memegang teguh perkataan-Nya. Dia tidak pernah menyangkal apa yang dijanjikan-Nya. Demikian juga dengan keselamatan. Dia rindu kita manusia meresponi tawaran-Nya untuk diselamatkan, untuk diubah dari ciptaan lama yang penuh dosa dan kotor, menjadi ciptaan baru yang indah dan mulia (II Korintus 5 : 17). Karena sifat-Nya seperti yang tercantum di atas, DIa membutuhkan ijin kita untuk masuk ke dalam hati kita dan mengubah hidup kita. Ketika kita menerima tawaran-Nya, itu berarti kita memberi ijin kepada Tuhan untuk mengubah hidup kita, untuk memberi kita paradigma-paradigma baru yang sesuai dengan kehendak-Nya, untuk menyempurnakan karakter kita dan membuat kita menjadi ranting anggur yang lebat dengan buah, baik untuk kita pribadi maupun orang lain. semua itu tidak dapat Tuhan lakukan dalam hidup kita kalau kita tidak memberi-Nya ijin. Mari kita ijinkan Tuhan dengan cara menjadikan 3-in-1 (doa, firman, taat) rohani bagian hidup kita dan lihatlah kedahsyatan Tuhan yang sanggup merubah pembunuh jadi rasul terjadi juga dalam hidup kita. (cubs)
LASKAR KRISTUS
II Timotius 2 : 3-4
Ketika manusia masih di dalam dosa maka ia menjadi sekutu Iblis. Akan tetapi, saat ia bertobat dan percaya kepada Kristus, maka ia menjadi orang yang telah diselamatkan dan menjadi laskar Kristus. Sebagai laskar Kristus maka kita harus senantiasa siap melawan serangan Iblis. Oleh sebab itu, kita harus siap sedia. Ada 4 cara agar kita siap dalam menghadapi serangan dari Iblis :
Menyadari adanya perang.
Ketika kita telah menjadi laskar Kristus maka kita akan menjadi musuh Iblis. Bila kita telah menjadi musuhnya maka kita akan mendapat serangan dari Iblis. Iblis akan senantiasa menyerang kita hingga kita meninggalkan Kristus. Oleh sebab itu, kita harus sadar bahwa setiap waktu kita akan senantiasa berperang melawan Iblis dan sekutunya.
Mengenali musuh.
Musuh yang sebenarnya bukan keluarga kita, teman, atau orang sekeliling kita, tetapi musuh yang sesungguhnya adalah Iblis (Efesus 6 : 12). Ia adalah oknum yang patut kita waspadai. Ia sangat sabar menunggu kita lengah, karena itu tetaplah kita waspada dan berjaga-jaga dengan tipu muslihat Iblis.
Menjalani latihan.
Agar kita siap menghadapi serangan Iblis, kita harus berlatih setiap hari, permasalahan yang kita hadapi setiap hari itulah tempat kita untuk berlatih. Setiap masalah Tuhan ijinkan untuk melatih kita agar belajar bertahan dalam menghadapi serangan Iblis. Menangkan setiap permasalahan hidupmu maka engkau akan mengerti maksud dan tujuan Tuhan mengijinkan masalah itu datang.
Menggunakan senjata.
Sebagai laskar Kristus sebenarnya kita telah diberi senjata oleh Tuhan untuk melawan serangan Iblis (Efesus 6 : 13-20). Kita harus mengerti cara menggunakan setiap senjata itu. Iblis memiliki banyak cara dan senjata untuk menyerang kita. Kita dapat menangkal dan menyerang balik Iblis dengan senjata yang Tuhan berikan. Kita akan mengalahkan Iblis bila kita tahu cara menggunakan senjata Allah. Gunakan senjatamu untuk mengalahkan Iblis. (Giant) `

TUHAN PERTOLONGAN KITA
Mazmur 121 : 1-8
Krisis lagi, krisis lagi... Hari-hari yang akan datang rasanya makin suram karena krisis yang tidak kunjung selesai. Harga-harga makin tinggi, pengangguran makin banyak, kehidupan makin susah, membuat banyak orang menjadi putus asa, termasuk juga di antaranya anak-anak Tuhan. Lalu, ke manakah kita harus mencari pertolongan? Firman Tuhan hari ini memberikan jawabannya. Pemazmur berkata, ”Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” (ayat 1-2). Di saat kesusahan melanda, jangan putus asa tetapi pandanglah kepada Tuhan, Ia adalah tempat pertolongan bagi kita. Firman Tuhan berkata, ”Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40 : 31). Mari taruh pengharapan kita kepada Tuhan karena Ia tidak pernah meninggalkan kita. (Ginny)
DAHULUKAN TUHAN
Matius 6 : 33
Kemarin waktu libur aku merasa lapar sekali dan ingin sekali makan Hoka-Hoka Bento di suatu mal. Restorannya penuh dengan orang mengantri. Perutku sudah lapar sekali. Aku dan suamiku akhirnya makan di foodcourt. Aku sedikit kecewa karena hari itu aku pingin sekali makan di sana. Esoknya PD Lansia kami mengadakan kunjungan di suatu Panti Werdha. Sebenarnya aku tidak mau ke sana karena banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Tetapi akhirnya aku ikut. Aku merasa diberkati dengan keramahan oma-oma di sana dan teladan yang mereka berikan. Pada waktu makan siang, Hoka-Hoka Bento dibagikan. Aku mengucap syukur pada Tuhan. Tuhan begitu baik kepadaku. Aku ingat waktu aku mau makan lopis dan Tuhan sediakan. Saat ini mau makan Hoka-Hoka Bento Tuhan berikan. Tuhan selalu menyediakan lebih dari apa yang kita inginkan. Aku tidak perlu mengantri dan mendapatkannya secara gratis. Apabila kita mendahulukan Tuhan, maka segala kebutuhan kita Tuhan sediakan, bahkan yang terkecil sekalipun. Seperti firman Tuhan katakan, ”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.“ (FF)
YESUS MENGERTI
Ibrani 4 : 14-16
Mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita satu pertanyaan, ”Apakah Tuhan seperasaan dengan kita?” Hari ini firman Tuhan memberitahu kita bahwa Yesus mengerti bagaimana rasanya mengalami kesulitan hidup. Dia mengerti pergumulan kita, rasa takut kita, serta dukacita kita. Bahkan Dia mengerti apa yang sering membuat kita ”sakit kepala” setiap hari. Dia mengerti bila kita berdoa kepada Allah dan berkata bahwa kita tidak dapat tahan lebih lama lagi menghadapi masalah hidup. Untuk dapat lepas, kita perlu menjawab pertanyaan berikut supaya kita mendapat kelegaan :
Hal apakah yang pernah membuat kita merasa bahwa hidup ini begitu berat dan kita tidak tahan lagi menghadapinya (mungkin suatu persoalan atau seseorang yang bermasalah dengan kita)?
Pernahkah kita merasa sendirian dalam menjalani hidup ini sampai-sampai merasa bahwa Tuhan Yesus tidak mengerti keadaan kita?
Apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui bahwa kita punya Imam Besar yang mengerti dan dapat merasakan pergumulan hidup kita?
Berdoalah dan hampiri tahta kasih karunia Allah untuk mendapatkan kemurahan dan kasih karunia-Nya supaya kita tetap kuat menghadapi hidup ini. (Gid)
SESUAI ATURAN PAKAI
Yeremia 15 : 16
Ada seorang dokter ahli jiwa menaruh sebuah Alkitab di mejanya. Seorang pasien bertanya, “Apakah Anda sebagai seorang ahli jiwa membaca Alkitab?” ”Saya tidak hanya membacanya, tetapi juga mempelajarinya,” kata dokter tersebut yang adalah seorang Kristen. Ia lalu menambahkan, ”Jika orang-orang bersedia menyerap pesan-Nya maka banyak ahli jiwa akan kehilangan pekerjaan.” Ia menambahkan bahwa jika orang sakit yang terganggu oleh perasaan bersalah bersedia membaca perumpamaan bapa yang mau mengampuni anaknya (Lukas 15 : 11-32), maka mereka dapat menemukan kunci kesembuhan. Apakah kita mencari kesembuhan di dalam firman Allah yang penuh kuasa? Kita mungkin membaca Alkitab, namun apakah kita benar-benar meyakini, mempelajari dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya? Kebenaran Kitab Suci yang menyelamatkan merupakan obat Allah yang manjur untuk membebaskan kita dari penyakit oleh dosa. Seperti layaknya obat, firman Allah pun harus digunakan sesuai aturan pakai. Apakah kita sudah menyerap kebenaran-Nya? (DBR)
MENJADI SAKSI
Kisah Para Rasul 1 : 6-8
Banyak orang Kristen suka menunjukkan identitasnya dengan menggantungkan salib di rumah, memakai kalung salib, gantungan kunci salib, menempelkan stiker bertuliskan ayat firman Tuhan di mobil, pintu dan tempat-tempat yang terbaca orang, dan sebagainya. Hal itu tidak salah, dan baik tentunya. Tetapi pernahkah kita pikirkan bahwa dengan menunjukkan identitas kita sebagai orang Kristen, apakah orang bisa melihat Yesus dalam hidup kita? Apakah kita sudah menunjukkan kehidupan yang benar sebagai anak-anak Tuhan? Sebelum Yesus terangkat ke sorga, ia berpesan kepada murid-murid-Nya, ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (ayat 8). Menjadi saksi Kristus artinya kita menyatakan kasih Kristus kepada dunia. Sayangnya, banyak orang yang mengaku sebagai ”anak Tuhan” tidak menyatakan kasih Tuhan dalam hidupnya; mudah tersinggung, suka bertengkar, kesenggol sedikit marah, dan kalau marah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati orang.
Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus menulis, ”Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (I Timotius 4 : 12). Sebagai anak-anak Tuhan, mari kita belajar untuk menjaga sikap kita, perkataan kita, hidup kita, agar menjadi kesaksian bagi orang lain. Hidup anak Tuhan adalah hidup yang menghasilkan buah Roh (Galatia 5 : 22-23). (Ginny)

TIGA MACAM WAKTU TUHAN
Pengkotbah 3 : 11
Dalam membicarakan waktu Tuhan, kita bertemu dengan tiga istilah dalam Alkitab (bahasa aslinya) :
1. Waktu Kronos.
Yang dimaksud Kronos adalah waktu yang biasa, yang selalu ada. Kronos menunjukkan jangka waktu tertentu, entah itu waktu yang singkat (sekejap mata, Lukas 4 : 5) atau waktu yang lama (Lukas 8 : 27; 20 : 9). Dengan demikian kita mengerti bahwa kata Yunani kronos dipakai berhubungan dengan jam, bulan, dan tahun. Waktu kronos adalah siklus waktu yang biasa.
2. Waktu Aion.
Kata Aion dipakai untuk menunjukan entah waktu yang lama sekali, atau waktu yang tanpa batas. Oleh sebab itu waktu aion dipakai tentang waktu ini yang mulai dengan penciptaan dan berakhir dengan kedatangan Kristus yang kedua kali; atau juga tentang waktu kekekalan, yaitu waktu tanpa batas (Matius 12 : 32), dunia ini dan dunia yang akan datang. Yang diterjemahkan dengan kata dunia adalah aion (lihat Efesus 1 : 21).
3. Waktu Kairos.
Kata kairos berbicara tentang periode tertentu. Kalau waktu itu sudah lewat, tidak akan kembali lagi (Roma 5 : 6). Oleh sebab itu waktu kairos berbicara tentang kesempatan dan momentum yang ada di waktu tertentu. Galatia 6 : 10: ”Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” - artinya, kalau kesempatan tidak digunakan, maka waktu (kairos) akan hilang.
Kalau kita tidak cermat kita akan kehilangan kesempatan. Sebab itu kita harus memperhatikan waktu pintu terbuka dan waktu pintu tertutup. Alkitab berkata, ”Apabila Ia (Yesus ) membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.” (Wahyu 3 : 7). Ada waktunya Tuhan membuka pintu masuk bagi kita dalam sebuah kesempatan. Bilamana kita tidak masuk, pintu akan tertutup. Pintu itu bisa sebuah kesempatan baik yang kita miliki, yang mungkin cuma sekali saja. Jadi perhatikan KAIROS yang Tuhan berikan. Jadilah peka, bijaksana, berani mengambil keputusan, namun tidak terburu-buru. Atau Anda akan menyesalinya! (Mar)
MENGHALAU IBLIS
Yakobus 4 : 7-10
Muslihat Iblis selalu dimulai dengan sebuah kebohongan, arahan yang keliru, pemutarbalikan kebenaran yang tak kentara, yang jika dilakukan akan menjauhkan kita dari Allah. Tawaran setan jarang terlihat jahat, karena pikiran kita langsung menolak kejahatan yang tampak jelas. Kerap kali tawaran setan itu menyamar sebagai kebaikan. Setan menambahkan jejak-jejak anugerah dan keindahan pada setiap godaan. Ketika kita menyadari sifatnya yang mematikan, kita sudah terjerumus ke dalamnya, ”Lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4 : 7). Ingatlah sebuah ayat bagian Kitab Suci yang berbicara tentang kebohongan yang ditawarkan Iblis kepada kita, dan tunduklah pada kebenaran itu. (DBR)
DARI ULAT MENJADI KUPU-KUPU
Roma 12 : 2
Sebagai seorang pecinta keindahan, saya sangat menyukai kupu-kupu sebab serangga ini mempunyai sayap yang sangat indah. Selain itu setiap kupu-kupu memiliki corak dan warna yang berbeda sehingga sulit untuk menemukan kupu-kupu yang sama persis. Kupu-kupu yang indah tersebut sebenarnya berasal dari ulat bulu yang sama sekali tidak menarik untuk dipandang, bahkan bagi beberapa orang agak menjijikkan. Untuk menjadi kupu-kupu yang indah dan dapat terbang, ulat tersebut harus mengalami perubahan (transformasi) yang disebut juga proses metamorfosis. Kata ‘berubahlah’ pada Roma 12 di atas berasal dari kata “metamorphoo” yang artinya diubah, ditransformasikan atau berubah bentuk. Oleh karena itu proses perubahan (transformasi) yang digambarkan dalam Roma 12 di atas adalah serupa dengan proses yang dialami oleh ulat untuk menjadi kupu-kupu. Suatu waktu ada seseorang yang menemukan sebuah kepompong di sebuah pohon yang ada di pekarangan rumahnya. Bermaksud menolong, kemudian kepompong itu dibawanya ke rumah. Tak berapa lama setelah berubah menjadi kupu-kupu, iapun matilah karena tidak dapat terbang. Orang yang berniat untuk membantu sang kupu-kupu malah tanpa sengaja telah membuat kupu-kupu tersebut mati muda. Proses perubahan dalam kerohanian kita menuntut penderitaan dan perjuangan sebab itu merupakan ketentuan Allah. Kunci kemenangan Yesus adalah penyerahan hidup-Nya yang total kepada Allah. Jika kita ingin mengalami kemenangan dalam setiap ujian dan tantangan yang melanda hidup kita maka kita juga harus berani menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada kehendak Allah. Beberapa tahun belakangan ini kata transformasi menjadi kata yang sangat populer di kalangan kristiani Indonesia. Saya agak terkejut ketika beberapa waktu yang lalu seseorang bertanya kepada saya kapankah akan terjadi transformasi di Indonesia, sebab sudah berdoa begitu lama kok sepertinya tidak terjadi apa-apa. Saya percaya bahwa Tuhan akan mentransformasikan bangsa ini hanya bila sudah cukup banyak orang Kristen di Indonesia yang kehidupan pribadinya sudah ditransformasikan. Saya juga percaya hari-hari ini Roh Kudus sedang bekerja di setiap denominasi gereja yang ada di negara ini untuk mencari orang-orang yang bersedia Dia pakai untuk mengubah negeri ini. Dengan mata iman saya telah melihat datangnya sebuah pasukan besar dari berbagai denominasi gereja yang akan dipakai oleh Tuhan untuk mengubah dan membawa negeri ini masuk dalam tujuan-Nya. (DeTe)
BELAJAR SABAR
Matius 5 : 38-48
Yesus punya jadwal kehidupan yang sangat padat. Dia selalu bertemu dengan banyak orang. Setiap hari Dia bertemu dengan murid-murid yang tidak pernah mengerti pikiran-Nya. Akan tetapi ketenangan dalam diri-Nya tidak pernah meledak. Dia tetap tenang di tengah-tengah kekacauan. Dia masih dapat mengasihi. Belajarlah untuk terus bersabar, terus tenang dan terus mengasihi seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. Walaupun kesibukan menekan kita, walaupun kita harus bertemu dengan orang-orang yang menjengkelkan dan walaupun kita sedang menghadapi banyak masalah, kita harus terus belajar seperti Yesus. Untuk membantu kita meningkatkan kesabaran dan ketenangan ada baiknya kita menjawab pertanyaan berikut :
Gambarkan wajah seseorang yang pernah menyakiti hati kita lalu tuliskan namanya.
Apa yang biasanya kita lakukan terhadap orang yang seringkali menjengkelkan?
Kira-kira apa yang menyebabkan kita sulit mengasihi orang yang tidak menyenangkan?
Berdoalah minta belas kasihan Tuhan karena itu yang kita perlukan supaya kita dapat tetap sabar, tetap mengasihi, bahkan terhadap orang yang paling sulit menurut kita untuk dikasihi. (Gid)
GUNAKAN SENJATA ALLAH
Efesus 6 : 22-23
Allah telah memperlengkapi setiap orang yang percaya kepada-Nya dengan senjata rohani. Ancaman dari Iblis jelas dan terus-menerus. Iblis tidak senang jika seseorang bertobat dan menjadi pengikut Kristus, karenanya dia akan mencoba dan mencoba lagi untuk menggoyahkan iman percaya kita. Untuk itu kita perlu selalu mengenakan seluruh senjata Allah dan siap sedia. Serangan Iblis bisa terjadi setiap saat, terutama saat-saat yang tidak kita duga. Akan sangat berbahaya jika kita tidak tahu bagaimana menggunakan senjata itu, maka Iblis akan menerkam kita. Mari selama masih ada waktu dan kesempatan kita belajar dan berlatih menggunakan senjata yang telah diberikan. Bagaimana caranya? Pertama kita minta kepada Roh Kudus untuk mengajar dengan doa, kemudian belajar dari firman-Nya dan setelah itu mempraktekkan apa yang kita pelajari dan mengulang setiap hari sampai firman itu menjadi bagian hidup kita, ibaratnya sampai ketika mimpi kita mengucapkan ayat firman Tuhan. Jika kita tekun melakukan latihan itu maka ketika Iblis menyerang dengan cara apapun, kita akan siap dan bisa mengalahkan Iblis. (cubs)
MENJADI KUAT
Efesus 6 : 10
Banyak orang memprediksikan bahwa di tahun 2009 ini keadaan akan semakin berat dan semakin susah. Bila sudah dalam keadaan seperti ini maka banyak orang akan frustasi menjalani hidup. Keadaan ini tidak hanya dialami orang dunia saja, tetapi kita pun sebagai orang percaya akan mengalami keadaan yang demikian. Oleh sebab itu, kita harus menjadi orang Kristen yang kuat. Bagaimana caranya agar kita kuat menghadapi keadaan yang seperti itu?
Berakar di dalam Tuhan (Kolose 2 : 7).
Seperti sebuah pohon, bila ia memiliki akar yang kuat maka angin sehebat apapun tidak akan dapat merobohkannya. Demikian pula dengan iman kita, semakin kita berakar di dalam Kristus maka iman kita akan semakin kuat. Bagaimana caranya? Dengan membaca dan merenungkan firman-Nya maka kita akan berakar di dalam Dia.
Melekat pada Kristus (Yohanes 15 : 4-5).
Cara kedua agar kita kuat adalah melekat pada Kristus. Arti melekat pada Kristus adalah kita tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita. Bagaimana caranya? Saat kita melakukan firman-Nya maka kita tinggal di dalam Kristus dan saat firman-nya ada di dalam hati kita itu artinya Kristus ada di dalam kita. Jadi simpanlah firman-Nya dalam hatimu dan lakukan dalam hidupmu.
Roh Kudus ada di dalam hati (I Yohanes 4 : 4).
Setelah Tuhan Yesus terangkat ke sorga maka Roh yang dijanjikan itu turun ke dunia, yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menjadi penolong dan pembimbing bagi hidup kita. Bila Roh Kudus ada di dalam hati kita maka kita akan menjadi orang Kristen yang kuat. Karena Roh Kudus lebih kuat dari roh yang ada di dalam dunia ini. Oleh sebab itu ijinkan Roh Kudus masuk dan tinggal tetap di dalam hati kita. (Giant)

TAKUT SALAH
I Yohanes 2 : 28 – 3 :10
"Ada adegan di mana aku takut salah. Aku takut ngabisin can (gulungan film-red) apalagi kita pakai tiga kamera. Jadi, aku akting sambil mikirin harga can." Begitu salah satu kesan Artika Sari Devi tentang pengalamannya berperan sebagai Siti dalam film Garin Nugroho, Opera Jawa. Kesadaran bahwa aktingnya tengah direkam dan film perekamnya berharga mahal, mendorong Artika untuk tampil secara berhati-hati. Takut salah.
Seluruh hidup kita sebenarnya juga tengah "direkam". Seperti pemain film yang akan mempertanggungjawabkan kinerjanya pada sutradara, produser, dan penonton, kelak kita juga harus mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita di hadapan Sang Pencipta. "Film" yang dipakai untuk merekam hidup kita juga sangat mahal karena kita ditebus "bukan dengan barang yang fana ... melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus." (I Petrus 1 : 18,19).
Di hadapan takhta pengadilan Allah, kita harus mempertanggungjawabkan seluruh aspek kehidupan kita: sikap, motivasi, pikiran, ucapan, dan tindakan. Kita harus mempertanggungjawabkan baik perkara-perkara yang kelihatan maupun perkara-perkara yang tersembunyi. Semuanya akan dihakimi menurut tolok ukur kebenaran dan keadilan-Nya.
Seberapa jauh kesadaran ini berpengaruh pada cara kita menjalani hidup ini? Apakah kita tampil secara sembrono dan meremehkan darah penebusan Kristus? Ataukah kita menjalaninya dengan luapan rasa syukur karena telah ditebus dan diijinkan untuk turut mengambil bagian dalam drama kehidupan yang mulia ini?
Kamera siap? Action! (Mar)
ALLAH TETAP MENGASIHI
Mazmur 139 : 14-16
Sesungguhnya manusia itu adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia. Karena dosa maka manusia terpisah dari Allah, tetapi Allah tetap mengasihi manusia karena manusia berharga di mata-Nya. Begitu berharganya manusia sehingga Dia mau menjadi seperti manusia supaya manusia bisa datang kepada-Nya. Dia dapat merasakan semua pergumulan manusia karena Dia pernah mengalaminya. Dia pernah ditinggalkan, Dia pernah dikhianati, bahkan Dia disalibkan oleh manusia. Tetapi Dia tetap dapat mengasihi manusia karena manusia begitu berharga di mata-Nya. Untuk dapat benar-benar memahami bahwa Allah tetap mengasihi apapun keadaan kita, jawablah pertanyaan berikut :
Pernahkah kita menganggap seseorang tidak berharga karena level kehidupan mereka ada di bawah kita atau karena mereka menjengkelkan?
Bagaimana cara masyarakat di sekitar kita menghargai seseorang?
Apakah dunia di mana kita tinggal saat ini akan berbeda jika kita menghargai orang seperti Yesus menghargai manusia?
Berdoalah supaya kita dapat menghargai setiap orang sama seperti Yesus menghargai kita karena sesungguhnya setiap manusia berharga di mata Tuhan sehingga Dia mau mengorbankan semuanya termasuk nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia. (Gid)

KAPTEN KAPAL
Yohanes 14 : 6; 15 : 4
Sebuah kapal laut akan terus berputar-putar di tengah laut jika tidak ada tujuannya. Dan ia akan menjadi kapal yang berguna jika kapal tersebut ada tujuannya, entah ia akan ke pulau Kalimantan, Sulawesi atau menuju pulau Jawa. Dan bagaimana kapal tersebut dapat memiliki tujuan, maka dalam kapal tersebut harus ada yang mengendalikannya, atau yang biasa kita kenal dengan seorang kapten kapal. Ketika kapal tersebut telah memiliki kapten kapal, maka ia akan dibawa ke tempat tujuan yang pasti, entahkah akan ke pulau Jawa, Kalimantan, Bali, yang jelas ketika ia memiliki kapten kapal, maka ia akan dibawa ke tempat tujuan yang pasti. Misalkan ia akan menuju ke pulau Bali, maka kapal tersebut akan terus berfokus kepada jalur menuju pulau Bali hingga akhirnya tiba di tempat tujuan dan kapal ini menjadi berarti.
Itulah kehidupan kita manusia. Setiap orang akan menjawab bahwa tujuan hidup mereka hanyalah dilahirkan, bertumbuh dewasa, bersekolah dengan baik, setelah itu bekerja dan menghasilkan uang, dan lalu menikah, memiliki anak, membesarkan anak, dan kemudian menjadi tua dan mati. Demikian pula anaknya, akan kembali melakukan hal yang sama, bersekolah, bekerja, memiliki keluarga, menjadi tua dan mati. Sebagian besar orang akan menjawab hal serupa. Yang mereka tahu itulah mengapa mereka dilahirkan. Mereka akan seperti kapal tadi, yang hanya berputar-putar di tengah laut, tidak tahu tujuan sebenarnya.
Secanggihnya sebuah kapal, dan semodernnya sebuah kapal, dia sendiri tidak tahu bagaimana dia dipergunakan dengan baik dan berarti. Sehebat dan sepintarnya kita manusia, kita tidak pernah tahu apa tujuan kita dilahirkan di dunia ini. Pertanyaannya, sudahkah kita memiliki Nakhoda, seorang Kapten dalam hidup kita, yang mengatur dan mengarahkan hidup kita, memberikan arti tujuan hidup yang sebenarnya, sehingga kita dapat berkata, "Hidup saya memang berarti."? Kita bisa tahu tujuan hidup kita yang sebenarnya jika ada seorang yang mengarahkannya. Kapten itu berarti sebuah pegangan, keyakinan, pengharapan yang pasti! Dia bukan hanya akan mengarahkan kehidupan kita selama di bumi ini. Namun Dia juga memberikan sebuah pengharapan yang kekal dan tidak mengecewakan. Bahkan jaminan setelah kematian diberikan-Nya pada kita.
Siapakah Dia? YESUS...... Dia telah membuktikan dengan memberikan nyawa-Nya pada kita hingga mati di kayu salib. Dia paling tahu siapa kita. Dia paling tahu harus diperlakukan seperti apa hidup kita ini. Datanglah pada-Nya, Dia akan membawamu kepada hidup dan tujuan yang pasti, hingga engkau akan berkata, "Hidupku berarti." Yesus mengasihi semua orang..... (Mar)
MEMBAWA PERSEMBAHAN
Matius 5 : 23-24
Kita sering berpikir bahwa memberi persembahan artinya memberi uang (kolekte). Tetapi saat kita datang kepada Tuhan dalam doa, mengucap syukur, bernyanyi, itu juga adalah persembahan kita kepada Tuhan. Penulis surat Ibrani berkata, ”Sebab itu, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.” (Ibrani 13 : 15).
Dalam bacaan hari ini, Yesus berkata bahwa kalau kita mempersembahkan persembahan dan kita teringat akan sesuatu yang belum beres dengan saudara kita, kita harus membereskan terlebih dahulu sebelum kita memberikan persembahan kita. Berapa sering ketika kita datang kepada Tuhan, berdoa, mengucap syukur, memuji Tuhan, tetapi dalam hati kita masih marah, menyimpan kepahitan/sakit hati, atau masih belum berdamai dengan sesama kita? Apakah kita bisa menghadap Tuhan ketika hati kita tidak merasa damai sejahtera? Apakah dengan hati yang ”tidak bersih” kita bisa mengharap Tuhan menjawab doa kita? Pemazmur berkata, ”Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.” (Mazmur 24 : 3-4). Hati yang murni adalah hati yang bersih dari segala kekotoran, tulus, tidak menyimpan apapun yang tidak benar. Nah, bagaimana? Adakah hati kita sudah murni di hadapan Tuhan? Mari bereskan hati kita, minta agar Tuhan menyucikan supaya kita layak untuk datang kepada-Nya. (Ginny)
ALLAH BESERTA KITA
Roma 8 : 28
Pernahkah kita merenung bahwa selama kita hidup di dunia ini, berapapun usia kita sekarang, selama itu pula Allah telah menyertai kita? Bahkan sebelum kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, Allah selalu ada di setiap langkah kita, baik itu langkah kecil maupun besar. Baik ketika kita mengalami kesusahan atau kesukaan, baik kita menyadari atau tidak, Allah tetap menyertai kita. Karena itu walaupun kita tidak tahu apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, kita tidak perlu kuatir dan takut, karena dalam setiap langkah kita di masa yang akan datang dengan segala kemungkinannya, Dia tetap akan menyertai kita, apalagi bagi kita yang sudah diangkat-Nya menjadi anak-Nya. (cubs)
MENJADI HAMBA
Yohanes 12 : 26
Apakah arti mengikut Tuhan? Bila kita renungkan Yohanes 12 : 26 ini maka kita akan mengerti arti mengikut Tuhan. Mengikut Tuhan berarti kita menjadi hamba-Nya dan melayani Tuhan di dalam hidup kita. Kita dapat menjadi hamba-Nya yang baik bila kita mau belajar dan mengerti prinsip seorang hamba :
Seorang hamba tidak memiliki hak atas dirinya.
Setiap manusia telah dtebus oleh Kristus melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Darah-Nya yang tercurah itu merupakan bukti nyata pembayaran lunas diri kita atas dosa. Karena kita telah ditebus maka kita telah menjadi hamba Kristus. Sebagai orang tebusan kita tidak memiliki hak lagi atas hidup kita, sebab Kristus telah membeli hidup kita dari dosa. Apapun yang kita miliki adalah milik Kristus.
Siap menjawab panggilan tuannya.
Seorang hamba akan siap menjawab panggilan tuannya, meskipun ia sedang mengerjakan pekerjaannya. Seorang hamba memiliki telinga yang peka untuk mendengar suara tuannya. Kita sebagai hamba Kristus juga harus memiliki telinga yang peka untuk mendengar suara Kristus.
Senantiasa melakukan perintah tuannya (Lukas 17 : 10).
Seorang hamba akan senantiasa melakukan tugas yang diperintahkan tuannya. Ia tidak pernah memandang pekerjaan yang diberikan tuannya itu. Meskipun berat dan memalukan ia akan melakukannya dengan sukacita. Inilah yang harus ada di dalam diri kita yaitu totalitas sebagai hamba.
Setiap jerih payah kita dalam melayani Tuhan tidak akan sia-sia tapi Tuhan akan memperhitungkan semua yang telah kita lakukan. Marilah kita menjadi hamba Tuhan yang baik dan setia! (Giant)

HIDUP YANG SEIMBANG
II Tesalonika 3 : 6-13
Hidup yang Tuhan rencanakan buat kita adalah kehidupan yang harus diisi dengan bekerja, melayani dan mengerjakan misi-Nya Tuhan. Sekarang ini ada banyak orang yang terjebak dalam kehidupan yang tidak seimbang. Ada sebagian orang yang hanya bekerja dan melupakan misi Tuhan. Ada yang hanya sibuk dengan misi Tuhan (ke gereja, melayani dan lain-lain) sampai lupa bekerja untuk hidup jasmaninya. Ada sebagian lagi yang hanya membuang-buang waktu dengan percuma, terlalu banyak waktu luang tanpa mengerjakan sesuatu yang berarti. Untuk mengetahui apakah hidup kita sudah seimbang atau belum ada baiknya kita merenungkan dan menjawab pertanyaan berikut :
Sebutkan beberapa bahaya kalau terlalu banyak waktu luang bagi kita.
Apa bahayanya bila seseorang hanya sibuk dengan pekerjaannya?
Apa bahayanya bila seseorang hanya sibuk dengan pelayanannya saja?
Berdoalah hari ini kepada Tuhan supaya kita memiliki hati yang bijaksana agar kita dapat menjalani kehidupan yang seimbang seperti yang Tuhan rencanakan buat kita. Dan akhirnya kita tidak terjebak dalam satu perkara saja dan melupakan perkara yang lain. (Gid)

JANGAN TEGAR TENGKUK
Ulangan 9 : 13
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, boleh dibilang ”anak kesayangan Allah”. Namun seringkali bangsa ini banyak melakukan kesalahan bahkan kebodohan sehingga membuat Allah murka. Seperti halnya saat bangsa ini ditinggalkan Musa untuk naik ke Gunung Sinai, bangsa Israel tidak sabar menunggu dan mengambil tindakan sendiri yang membuat Allah murka. Bangsa Israel telah berulang kali mengalami pertolongan Allah, mereka telah melihat mujizat, pemeliharaan Tuhan, tetapi ketika mereka mendapat masalah yang kecil saja, mereka mengeluh, mereka menggerutu. Berulang kali juga Allah murka atas mereka. Bangsa Israel adalah bangsa yang susah diajar, mereka keras kepala, mereka tegar tengkuk. Kisah bangsa Israel menggambarkan kehidupan kita. Seringkali, walaupun kita juga ”anak kesayangan Allah”, kita susah diajar. Kita tidak mau belajar, bertobat dan berubah. Hati-hati, renungkan pertanyaan ini secara jujur, apakah saya mau terus- menerus dihajar Tuhan sebelum saya mau bertobat? (Jaq)

KEBENARAN DAN KETENTERAMAN
Yesaya 32 : 12-20
Sebuah iklan tentang asuransi yang ditayangkan di beberapa televisi menggambarkan dengan jelas kegelisahan beberapa wanita dalam menjalani kehidupannya. Seorang wanita karier mengkuatirkan keselamatan anak-anaknya di rumah sementara dia bekerja setiap hari. Seorang ibu rumah tangga mengkuatirkan keselamatan suaminya yang pergi ke kantor setiap hari. Seorang ibu yang memiliki anak di perguruan tinggi mengkuatirkan keselamatan anaknya itu. Seorang nenek mengkuatirkan keselamatan cucunya. Melihat alur cerita iklan tersebut seharusnya kita bertanya, apa yang sedang terjadi di negeri kita sekarang ini? Mengapa si pembuat iklan mengekspos rasa kuatir sedemikian? Masalahnya sekarang, apakah yang harus kita lakukan sebagai pengikut-pengikut Kristus di tengah situasi yang demikian ini? Apakah kita akan ikut-ikutan saja atau kita akan berpasrah diri sambil menyanyikan lagu ”Jangan kamu kuatir” dan memegang keyakinan bahwa hidup kita bukanlah di dunia ini tapi nanti di sorga? Yesaya 32 : 12-20 berkata bahwa di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Perikop ini pertama-tama menegaskan bahwa di dalam dunia yang fana kita tetap bisa merasakan damai sejahtera. Itu berarti damai sejahtera tidak hanya ada di sorga tetapi juga di dunia ini. Yang kedua, untuk memperoleh damai sejahtera harus ada kebenaran. Bila kita ingin hidup tenteram dan aman maka kita harus mengupayakan kebenaran ada dalam negara ini. Tentu saja kebenaran yang kita upayakan di sini adalah kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan karena hanya Tuhanlah pemberi damai sejahtera yang sesungguhnya. (DBR)
KERJAKAN TUGAS YANG BERKENAN
Efesus 4 : 11-16
Hari-hari ini di dalam gereja terlalu banyak perselisihan dan pertengkaran. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada pesan yang mengatakan, ”Bila mereka yang terpanggil untuk menangkap ikan tidak menangkap ikan, mereka akan bertengkar.”. Kalau dalam gereja terjadi seperti ini, itu artinya orang-orang yang ada di dalamnya tidak mengerjakan tugas yang Tuhan berikan dengan benar. Mereka hanya mengerjakan misi pribadi atau hanya sekedar misi gereja. Untuk mengerti di mana posisi kita saat ini, jawablah pertanyaan berikut :
Pernahkah kita melihat perselisihan yang sangat bodoh di gereja? Apa penyebabnya?
Apa alasan sehingga terjadi perselisihan di dalam gereja?
Apa yang kita anggap sebagai misi Tuhan? Dan sebagai tubuh Kristus kita terpanggil untuk melakukan apa?
Berdoalah supaya Tuhan memberi kita hikmat, kekuatan/tenaga untuk digunakan menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan sehingga berkenan kepada-Nya, bukan untuk saling menyalahkan dan melempar batu. Untuk mengulurkan tangan membantu yang lemah dan kekurangan, bukan untuk mengacungkan jari menuduh orang lain. (Gid)
JENDELA HATI
Mazmur 77 : 1-9
Ada jendela dalam hati kita. Melaluinya kita dapat melihat Allah. Persoalannya banyak di antara kita yang ”kaca jendelanya” retak atau pecah sehingga pandangan kita terganggu, kita tidak dapat melihat dengan benar/jelas. Kita coba untuk melihat Allah tetapi tidak dapat melihat-Nya dengan benar. Ada di antara kita yang ”kaca jendela” hatinya sudah retak sejak kecil, atau ketika remaja, atau mungkin juga ketika masuk dalam pernikahan. Begitu sulit buat kita untuk melihat Allah melalui kepedihan/kepahitan ketika menghadapi suatu masalah. Sebelumnya kita dapat melihat Tuhan dengan jelas, tetapi setelah ”kaca jendela” hati kita retak, Tuhan sepertinya terlihat sangat jauh. Kita perlu memperbaiki ”kaca jendela” hati kita yang sudah retak atau bahkan pecah supaya kita bisa melihat kembali dengan jelas Tuhan dan kasih karunia-Nya yang besar. Untuk mengetahui bagaimana kondisi ”kaca jendela” hati kita, pertanyaan berikut bisa digunakan sebagai alat bantu :
Kepedihan apa yang pernah kita alami sehingga kita tidak bisa melihat Tuhan, yaitu bahwa Tuhan itu dekat dan Dia mengasihi kita?
Mengapa kepedihan/kepahitan membuat kita meragukan maksud baik Allah terhadap hidup kita?
Tindakan apakah yang harus kita lakukan untuk memperbaiki ”jendela hati” kita sehingga kita dapat melihat dengan jelas bahwa Allah mengasihi kita?
Berdoalah supaya kasih karunia Tuhan terus dilimpahkan buat hidup kita agar kita bisa mengalahkan kepedihan dan membuang kepahitan dari dalam hati, sehingga kita bisa berjalan setiap hari dalam rencana-Nya yang mulia buat kita. (Gid)

CERDIK SEPERTI ULAR TULUS SEPERTI MERPATI
Matius 10 : 16
Banyak orang tahu pepatah Alkitab yang satu ini, yaitu: hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kita bahkan seringkali menggunakan pepatah ini sebagai suatu alasan untuk membenarkan suatu tindakan yang kita lakukan. Dalam penerapan di kehidupan kekristenan, pepatah ini biasa ditafsirkan bahwa kita harus memiliki hati yang tulus seperti merpati, tetapi juga harus bertindak cerdik seperti ular. Rasanya tidak salah. Ketulusan hati dan kecerdikan dalam bertindak sepertinya memang harus kita miliki. Istilah kerennya, 'pake hikmat' dalam segala hal. Namun banyak orang lupa, bahwa konteks ayatnya adalah mengenai 'domba di tengah serigala'. Kita, orang Kristen, digambarkan sebagai domba, binatang yang patuh namun tak berdaya. Serigala, adalah segala bentuk kejahatan yang menguasai dunia ini. Kita, yang adalah domba, yang telah dikuduskan dari dosa, diperhadapkan kembali kepada dunia fana ini, yang sarat dengan cobaan, godaan, hawa nafsu, dan segala kejahatan lainnya. Banyak orang juga lupa, bahwa yang mengutus kita, sang domba, adalah Tuhan Yesus sendiri, Allah yang hidup, sang Gembala yang baik. Sang Gembala mengutus domba ke tengah kawanan serigala, tentunya bukan untuk mati konyol diterkam serigala. Lalu bagaimana? Untuk itulah kita perlu perhatikan pepatah yang terkenal itu: hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Ular, sebenarnya tidak dikategorikan sebagai hewan yang cerdik. Seringkali justru dikaitkan sebagai binatang yang licik. Bisanya yang mematikan dan pagutannya yang sangat cepat ketika menyergap mangsa yang tak siap, menunjukkan sikap licik dari ular. Lalu, mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus cerdik seperti ular? Merpati, adalah burung yang pada umumnya hafal jalan pulang ke tempat asalnya. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah tempat ia dibesarkan. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang PT. Pos, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Lalu, di mana letak ketulusannya? Banyak orang menganggap merpati putih lambang perdamaian karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. namun tak sedikit pula merpati yang berbulu abu-abu, coklat, belang-belang, bintik-bintik, dan lain-lain.
Ular, adalah hewan melata yang tak berkaki dan tak punya sayap, kelihatannya lemah. Salah satu sifat ular yang jarang orang ketahui adalah: karena kondisi tubuhnya, ular biasanya cenderung untuk menjauh dari bahaya yang mengancam. Ular tahu tempat-tempat aman yang jauh dari gangguan musuh.
Apakah artinya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati? Dalam konteks Yesus sebagai Gembala mengutus kita sebagai domba ke tengah serigala, pahamilah: Pertama: Domba tidak diutus sendirian, tetapi berjalan bersama Gembalanya. Kedua: Ketika kawanan serigala datang mengancam, kita sebagai domba harus cerdik seperti ular, yaitu berlindung pada sang Gembala. Lawanlah kejahatan dengan kebaikan. Kita tidak boleh membalas kejahatan, melainkan datang kepada Yesus, mengasihi sesama dan mengampuni musuh. Datanglah kepada Tuhan dengan ketulusan seperti merpati, yang tahu jalan kembali kepada tempat asalnya, dalam hal ini adalah Yesus, yang empunya Kerajaan Sorga. Kita datang kepada Yesus bukan dengan hati sombong, angkuh, atau pun tidak percaya, melainkan dengan menaruh percaya sepenuhnya kepada-Nya, bahwa hanya Dialah yang sanggup melindungi kita dari segala kejahatan. (Mar)