8 Aug 2008

Minggu ke 2 Agustus

MISSED CALL FROM GOD
(panggilan tak terjawab dari Tuhan)

Handphone, barang elektronik ini sudah menjadi bawaan wajib bagi setiap yang mampu membelinya. Tidak punya handphone berarti ketinggalan zaman. Teknologi handphone juga membuat jarak manusia menjadi dekat. Kapan saja kita bisa menghubungi teman, saudara, orang tua, atau siapa saja, tentu kalau mereka mau dihubungi. Andai tidak, biasanya kita hanya ‘missed call’. Semua orang pasti pernah ‘missed call’ saat menghubungi orang lain. Bagaimana perasaan kita saat kita menghubungi orang lain tapi tidak dijawab? Pasti ada rasa tidak puas dan kecewa tentunya. Apalagi kalau ada hal penting yang harus disampaikan secepatnya, wah, bisa gondok deh. Banyaknya ‘missed call' bisa berarti seseorang sibuk atau sedang berusaha menghindari orang yang menelpon.
Begitu juga hubungan kita dengan Tuhan. Ibaratkan kita mempunyai handphone khusus yang bisa menghubungkan kita dengan Tuhan Sang Pencipta. Di saat kita butuh curhat kita mulai menghubungi Tuhan, kita cerita berjam-jam sampai puas. Kita lampiaskan semua uneg-uneg kita pada Tuhan. Pulsanya bukan pulsa hemat lagi, tetapi pulsa gratis karena Tuhan yang bayar.
Bagaimana jika Tuhan ingin menghubungi kita? Pernahkah saudara membayangkan jika saat ini Tuhan sedang berusaha mengatakan sesuatu pada kita, tapi kita berusaha untuk menghindari-Nya. Tuhan sedang call kita via handphone dan mendengar handphone kita berbunyi, tetapi kita tidak mau mengangkatnya. Mengapa? Apakah kita sibuk atau kita berusaha untuk menghindari saat Tuhan ingin berbicara pada kita? Apakah kita terlalu sibuk dengan aktivitas hidup ini sampai-sampai kita tidak sempat bersaat teduh dengan Tuhan? Padahal Tuhan ingin berbicara! Tuhan ingin kita mendengarkan suara-Nya.
Oleh sebab itu, mari, angkatlah “handphone” dan katakana, “Tuhan, aku ingin mendengar suara-Mu. Apa yang ingin Engkau sampaikan, sampaikanlah, aku siap mendengar. Apa yang menjadi kehendak-Mu untuk aku lakukan hari ini, katakanlah.” Selama kita masih mendapat “missed call from God”, itu berarti Tuhan masih mengasihi kita. Ia ingin menyampaikan isi hati-Nya pada kita, Ia ingin menyampaikan kehendak-Nya pada kita, sebab Ia mengasihi kita. Sama seperti bapa sayang pada anaknya, Tuhan pun selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
Teman-teman yang kekasih, inilah saatnya kita tidak akan membiarkan ada satu pun “missed call from God”. Bagaimana caranya kita mendengar panggilan Tuhan? Roh Kudus mengetuk pintu hati kita, saat itu berarti “handphone” kita sedang berdering. Angkatlah “handphone” kita, sebab itu dari Tuhan, Ia ingin berbicara pada kita, ada sesuatu yang ingin Ia sampaikan. (DBR)

Senin, 11 Agustus 2008
KETIDAKTAATAN MEMBAWA KEHANCURAN
Bilangan 16 : 30–35
Kalau kita pelajari sejarah perjalanan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju ke tanah perjanjian, maka kita akan menemukan banyak sekali pemberontakan–pemberontakan yang dilakukan bangsa Israel terhadap Allah dan kepada Musa sebagai tangan kanannya. Bilangan 16 : 1–50 ini salah satu pemberontakan yang mereka lakukan. Mengapa pemberontakan itu dapat terjadi? Asal mula permberontakan berawal dari rasa iri hati. Ada sebagian orang Israel yang merasa iri terhadap Musa karena Musa mendapat keistimewaan dari Tuhan. Dari rasa iri hati inilah mereka berusaha untuk memberontak kepada Allah dan kepada Musa. Dengan adanya pemberontakan maka muncul ketidak taatan. Mereka tidak lagi mau taat mendengarkan perkataan Musa, mereka hanya mau mengikuti keinginan mereka sendiri. Jika mereka telah berani menentang Musa berarti mereka juga telah menentang Allah, karena Musa adalah wakilnya Allah yang menjadi penghubung antara umat Israel dengan Allah. Bila umat-Nya sudah berani menentang Allah maka mereka harus siap–siap menerima murka Allah. Bila murka Allah telah turun maka tidak ada satu orang pun yang dapat menolong mereka. Hal ini dapat kita lihat dalam ayat 30–35, orang–orang yang menentang Allah itu mendapat hukuman, mereka mati ditelan oleh bumi. Allah dapat menghukum setiap orang yang menentang Dia dengan berbagai macam hukuman sesuai dengan keinginan-Nya. Jangan sampai murka Allah itu turun kepada kita. Kita dapat terhindar dari murka Allah bila kita mau taat kepada Tuhan. Taat kepada Allah berarti kita tidak ada keinginan untuk memberontak kepada Allah. Keinginan untuk memberontak itu tidak akan muncul bila di hati kita tidak ada rasa iri hati. Jadi, jauhkanlah hati kita dari rasa iri hati. Bila di hati kita muncul rasa iri hati, cepat–cepatlah untuk mematikannya. Bila tidak cepat dimatikan maka ia akan berkembang dan ujungnya murka Allah akan datang di hidup kita. (Giant)
Iri hati adalah akar ketidaktaatan yang pasti membawa kehancuran.
Selasa, 12 Agustus 2008
KATA TUHAN SAJA
Yesaya 11 : 3
“Kenapa rumah ini harus dijual? Kenapa harganya segini? Kenapa harganya segitu?” Begitu yang saya dengar dari beberapa orang teman waktu kami hendak menjual rumah kami. Setiap tindakan kami memang selalu mengundang pro dan kontra. Pendapat-pendapat itu seringkali membuat kami menjadi lebih bingung lagi. Kami tahu mereka bermaksud baik, tetapi kami tahu pasti ini merupakan rencana Tuhan karena kami berdoa dan Tuhan cepat menjawab doa kami, bahkan sebelumnya sudah memberitahukan kepada kami lewat seorang hamba Tuhan kapan rumah itu akan terjual. Kita jangan mengambil keputusan berdasarkan apa kata orang, tetapi kata Tuhan saja, karena walaupun orang lain berniat baik, mereka tidak tahu secara lengkap keadaan kita, tetapi Tuhan tahu, Dia bahkan lebih tahu dari kita sendiri, karenanya dalam setiap tindakan yang kita ambil yang berdampak terhadap hidup kita, kita perlu menuruti apa kata Tuhan saja. (FF)
Karena Tuhan lebih tahu, apa yang dikatakan-Nya lebih pas.
Rabu, 13 Agustus 2008
KEINGINAN YANG SALAH
Yakobus 1 : 14-15
Penyebab utama manusia jatuh dalam dosa adalah keinginan yang salah. Hawa punya keinginan menjadi seperti Tuhan, menyebabkan dia terbujuk oleh Iblis dan akibatnya harus ditanggung oleh seluruh umat manusia sampai sekarang. Tidak berhenti sampai di situ, tetapi keinginan yang salah ini terus berkembang hingga menjadi semakin canggih dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kain membunuh Habel karena dia berkeinginan persembahannya diterima Tuhan, padahal dia memberi persembahan tidak sesuai dengan aturan yang Tuhan berikan. Di zaman sekarang hal ini juga banyak terjadi. Banyak orang memaksakan keinginannya padahal tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, keinginannya salah, tetapi mereka tidak peduli, yang penting keinginannya terlaksana. Biarlah lewat renungan hari ini kita diingatkan lagi bahwa keinginan yang salah apabila dipelihara akan menghasilkan buah dosa yang berujung pada kebinasaan. Mari kita belajar menyerahkan keinginan kita kepada Tuhan dan biar Dia yang menyeleksi mana keinginan yang benar, yang sesuai dengan kehendak Allah, yang mendatangkan kebaikan buat kita dan mana yang salah, yang mendatangkan maut. (cubs)
Biarlah Allah membuang semua keinginan kita yang salah, supaya kita tidak binasa.
Kamis, 14 Agustus 2008
PEMELIHARAAN TUHAN YANG AJAIB
I Raja-raja 17 : 7-24
Ketika terjadi masa kekeringan yang berkepanjangan, Elia dipelihara Tuhan di tepi sungai Kerit, di mana sungai itu masih tetap ada airnya. Bahkan pada ayat 6 Tuhan menyediakan makanan melalui burung gagak. Apa yang terjadi dengan Elia merupakan mujizat dari Tuhan. Sementara di tempat-tempat lain mengalami kekeringan dan kelaparan, di tepi sungai Kerit Tuhan memelihara Elia. Setelah sungai itu menjadi kering, yang mana secara kasat mata sebenarnya Elia sudah tidak punya harapan sama sekali, pemeliharaan Tuhan kepadanya tetap. Tuhan menyuruh Elia untuk pergi ke Sarfat menemui seorang janda yang sudah diperintahkan Tuhan untuk menyediakan makanan bagi Elia. Ada satu sikap yang kita perlu contoh dari Elia, yaitu ketika diperintahkan pergi ke Sarfat tanpa banyak bicara ia langsung bangkit dan pergi (ayat 10a). meskipun ia tahu bahwa di Sarfat yang masuk wilayah Sidon nyawanya bisa terancam, tetapi karena Tuhan yang menyuruh, Elia tetap pergi dengan tidak takut karena dia percaya bahwa Tuhan sanggup menolongnya dan itu terbukti. Tidak hanya Elia yang mendapat pertolongan Tuhan, tetapi janda di Sarfat itu juga mengalami pemulihan secara luar biasa. Hanya dengan segenggam tepung dan sedikit minyak Tuhan sanggup melakukan perkara yang ajaib (ayat 14-16). Bahkan ketika anak janda itu sakit keras, melalui Elia Tuhan menyembuhkan anak itu (ayat 17-24). (DBR)
Jangan menyerah pada keadaan, pemeliharaan Tuhan ajaib dan tepat waktu!
Jumat, 15 Agustus 2008
KENAPA AKU HARUS BERTOBAT
Yoel 2 : 24-27
Waktu saya melayani di daerah Sulawesi, saya bertemu dengan teman sekampus saya waktu di Sekolah Alkitab. Wah, saya sangat senang sekali, saya pikir ini reuni, walaupun cuma berdua. Kami cari restoran ikan bakar yang ada di daerah tersebut dan kami makan dan ngobrol. Di tengah perbincangan kami saya bertanya, ”Melayani di mana?” Jawabannya sangat mengagetkan saya. Dia berkata, ”Saya tidak melayani lagi, sekarang jadi sopir.” Alasannya tidak melayani karena dia jatuh bangun di dalam dosa, dia merasa kalau terus melayani tapi dosa belum dia tinggalkan maka dia takut banyak orang yang akan menolak dia. Pertanyaan yang membuat saya kaget adalah, “Kenapa sih aku harus bertobat?” Saya jawab pertobatan itu mutlak terjadi kalau mau hidup kita dibaharui Tuhan.
Ada banyak orang yang selalu bermain-main dengan dosa dan akhirnya terikat dengan dosa tersebut. Kita harus bertobat karena tanpa pertobatan sia-sia pengiringan kita kepada Tuhan. Kenapa kita harus bertobat? Jawabannya adalah : Kita orang berdosa dan Yesus Yang Maha Kudus mau datang di bumi ini dan mau mati di kayu salib hanya untuk menebus dosa kita. Setelah kita ditebus kenapa kita harus tetap di lumpur dosa? Ayo kembali dan bertobatlah, jangan main-main dengan dosa walau sekecil apapun! Ayo kita berbalik, maka berkat Allah akan menjadi bagian kita. Ketika kita berbalik dari jalan kita yang jahat, maka berkat Allah akan selalu menjadi bagian hidup kita. Jangan pernah takut dengan keadaanmu, Tuhan akan selalu memberkati orang yang berharap sepenuhnya kepada Tuhan. (Yus)
Kita harus bertobat karena kita mengasihi Yesus.
Sabtu, 16 Agustus 2008
PERCAYA
Roma 10 : 9-10
Apakah Anda yakin jika Anda mati pasti masuk sorga? Ternyata tidak semua orang Kristen meyakini hal ini. Mengapa? Karena memang menjadi orang Kristen bukanlah jaminan keselamatan, begitupun halnya ke gereja. Yang menyelamatkan kita adalah iman kepada Yesus. Itulah yang firman Tuhan katakan dalam bacaan kita hari ini, ”Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (ayat 10). Sayangnya banyak orang Kristen sekarang pergi ke gereja, mulut mereka mengatakan percaya, tetapi ternyata mereka tidak sepenuhnya ”percaya” dalam hati. Itulah yang membuat mereka sendiri ragu akan keselamatan mereka.
Ketika Yesus di salib, seorang penjahat yang di sebelahnya berkata, ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23 : 42-43). Penjahat itu diselamatkan oleh karena hatinya percaya kepada Yesus dan dari mulutnya keluar pengakuan itu. Ia tidak pernah ke gereja dan tidak dibaptis, tapi ia pasti masuk sorga karena imannya.
Hari ini, mari selidiki hati kita, apakah kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus? Jagalah terus iman kita agar tetap teguh, karena itulah yang menyelamatkan kita! (Ginny)
Yesus berkata, ”Barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.”
Minggu, 17 Agustus 2008
ADA BAGI YANG BUTUH
Matius 9 : 12-13
Renungan kita hari ini hendak mengingatkah bahwa Yesus selalu ada bagi yang memerlukan pertolongan-Nya. Tuhan Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Dan Aku datang untuk memanggil orang berdosa.” Hanya orang yang mencari Dia yang akan melihat wajah-Nya. Hanya orang yang berseru kepada-Nya yang akan mendengar suara-Nya. Hanya orang yang menghampiri Dia yang akan menemukan kasih-Nya. Jadi Yesus ada bagi mereka yang membutuhkan-Nya. Bila kita hanya tinggal diam, tidak berseru atau mencari Yesus, maka Yesus pun hanya akan memandangi kita dari Sorga. Kita tidak akan merasakan kuasa-Nya bila kita hanya berdiam diri saja. Matius 7 : 7 berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Jadi Tuhan Yesus ingin agar kita punya inisiatif untuk memulai terlebih dahulu. Sebenarnya Tuhan Yesus tahu apa yang kita butuhkan, Ia tahu benar masalah apa yang sedang kita hadapi, namun Ia ingin melihat penyerahan diri kita. Dengan menyerahkan diri di tangan-Nya, itu berarti kita telah mengandalkan Tuhan. dan Tuhan akan memperlihatkan kuasa-Nya dalam hidup kita. Datang dan berserulah kepada Yesus maka Dia akan menolong hidupmu. (Giant)
Pertolongan hanya berarti bagi yang membutuhkan.