9 Aug 2010

BULAN AGUSTUS

TINGKATAN DALAM HIDUP KRISTIANI


Ayat : Ibrani 5 : 11-14, Filipi 1 : 5-7

Banyak penemuan di zaman modern yang dirancang untuk menolong kita menyelesaikan tugas-tugas kita dengan lebih cepat. Microwave contohnya, secara drastis mempersingkat waktu memasak; mesin cuci, serta komputer yang mempercepat selesainya tugas-tugas rutin. Teknologi baru telah memberikan dampak yang sangat besar kepada dunia kita yang memang sudah bergerak dengan tempo yang cepat, juga kepada keinginan kita untuk penyelesaian yang instan. Tetapi tidak semua proses bergerak dengan cepat. Coba pikirkan tentang pertumbuhan kita di dalam Kristus, yang kita kenal sebagai proses pemurnian. Menjadi orang Kristen bukanlah peristiwa yang hanya terjadi satu kali ataupun suatu perbaikan yang cepat, melainkan suatu perjalanan. Ada begitu banyak yang harus kita pelajari sepanjang jalan itu, dan sementara itu kita mungkin saja memilih jalan yang lebih panjang dari yang seharusnya oleh karena kecerobohan kita. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi Kristen. Sayangnya beberapa orang hanya bertumbuh sedikit setelah mereka menerima keselamatan. Iman beberapa orang tidak menjadi lebih kuat atau tidak dimuridkan dengan baik. Atau ketika Tuhan berbicara kepada-Nya, ia masih mengeraskan hati atau masih mempertahankan dirinya. Tuhan tidak berkenan ketika anak-anak-Nya memilih kenyamanan dan merasa puas dengan suatu kondisi. Itulah mengapa firman Tuhan mengatakan kepada kita “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (II Petrus 3 : 18).

Perjalanan yang dialami setiap orang Kristen adalah perjalanan yang unik. Namun demikian, ada tingkatan pertumbuhan tertentu yang akan dialami semua orang percaya. Contohnya :

• Tuhan ingin mengajarkan prinsip-prinsip dasar kepada orang yang baru percaya sebagai fondasi pertumbuhan rohani mereka. Ia menyatakan kebenaran-Nya melalui orang percaya lainnya, firman-Nya dan situasi kehidupan.

• Tuhan mengijinkan kita untuk melayani-Nya. Kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan yang baik dan ini dibuktikan saat orang Kristen yang bertumbuh menggunakan talenta mereka untuk memuliakan Yesus (Efesus 2 : 10).

• Tuhan mengijinkan kita untuk mengalami yang namanya “frustasi karena ketidakmampuan kita.” Kesombongan dan keyakinan diri merupakan ancaman terhadap pertumbuhan rohani. Karena itu Bapa membawa kita kepada situasi di mana kita menyadari bahwa kita tidak dapat mencapai apapun yang berarti tanpa tuntunan dan kuasa Tuhan.

• Agar kebebasan itu nyata, Bapa membawa anak-anak-Nya berhadapan dengan apapun yang mengikat mereka. Seringkali kita memikul luka hati, ketakutan dan “beban” lainnya dari masa kecil dan memikulnya dengan kekuatan sendiri, dengan tidak tahu bagaimana beroleh kemenangan atasnya. Tuhan mengijinkan kita bergumul dengan masalah seperti ini dengan pertolongan-Nya. Saat kita menyerahkan masalah ini kepada-Nya dan mencari kehendak-Nya, Ia akan bekerja untuk membebaskan kita.

• Tuhan mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup “yang bertukar tempat” (Galatia 2 : 20). Sifat manusia kita yang berdosa telah disalibkan bersama-sama dengan Kristus dan hidup Sang Juruselamat dinyatakan saat kita berserah kepada tuntunan Roh Kudus.

Perhatikanlah bagaimana pembangunan rohani memberikan manfaat kepada orang percaya. Dengan memberikan jalan-jalan Tuhan, kita dapat berjalan dalam ketaatan, bersyukur untuk segala yang diberikan-Nya dan hidup untuk memuliakan-Nya. Kitapun memperoleh kemampuan untuk memperoleh kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan apa yang menyimpang. Apakah Anda menyadari perubahan dalam hidup dan karakter Anda sejak hari Anda diselamatkan? Apakah Anda dapat mengenali adanya pertumbuhan rohani dalam satu tahun terakhir? Bapa sorgawi ingin mendewasakan Anda. Karena itu, teruslah berusaha untuk bekerja sama dengan-Nya melalui pembacaan Alkitab, berdoa, persekutuan dan bertobat dari segala dosa dalam hidup Anda. (Mar)



SYUKUR

Tuhan ajar aku terus bersyukur kepada-Mu. Bersyukur di setiap pagi untuk hari yang baru. Bersyukur untuk kesempatan berkarya bagi Tuhan dan sesama.

Bersyukur untuk kesehatan yang diberikan sehingga boleh beraktifitas.

Bersyukur karena kegembiraan dalam mengisi hari.

Bersyukur karena diberikan kelegaan hati untuk memaafkan.

Bersyukur karena tidak hanya mengeluh ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

Bersyukur karena pengalaman sulit dan pahit yang boleh dialami.

Bersyukur karena tidak hanya berfokus pada kegagalan yang pernah dialami.

Bersyukur karena tidak menghakimi orang lain atas kesalahan yang dibuatnya.

Bersyukur karena diberikan kekuatan untuk dapat melewati satu tantangan dalam babak kehidupan.

Bersyukur atas setiap suap makanan dan teguk minuman.

Bersyukur karena diberikan kesempatan berbagi dengan sesama.

Bersyukur karena menikmati setiap apapun pemberian Tuhan.

Bersyukur, karena aku ingin terus bersyukur Tuhan. 

MIMPI TERINDAH

Aku : zzz…zzz…zzz

Tuhan : Bangun !!!!

Aku : Mmm…siapa ya?

Tuhan : Aku??? Aku Tuhan. Aku dengar doamu, kau ingin bicara langsung dengan-Ku, maka doamu Kukabulkan.

Aku : (tertegun) oh, aku tidak menyangka doaku dikabulkan, lalu kita ada di mana?

Tuhan : di dalam mimpimu, ini media paling mudah untuk berbicara.

Aku : (tertegun) oooohh…

Tuhan : Kudengar di doamu kau ingin mengajukan pertanyaan kepada-Ku. Aku ingin mendengarnya sekarang.

Aku : Benar. Bisakah sekarang kumulai?

Tuhan : Tentu.

Aku : Tuhan, tahukah Engkau bahwa dunia yang Kau ciptakan ini penuh dengan ketidakadilan, banyak orang percaya dianiaya. Orang benar menderita. Itu tidak adil Tuhan??

Tuhan : Menurutmu apakah adil ketika Aku mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosamu?

Aku : Kalau begitu semua orang benar harus menderita di dunia, begitu?

Tuhan :Apakah penderitaan itu selamanya? Mengapa ketika menderita manusia selalu bertanya, “mengapa harus aku?” tetapi ketika senang mereka tidak pernah bertanya, “mengapa harus aku?

Aku : Kalau begitu mengapa banyak orang jahat hidup senang?

Tuhan : Kau yakin?

Aku : Yaa… walaupun tidak semua…

Tuhan : Kalau begitu cobalah jadi jahat dan lihatlah seberapa lama kau akan senang, kau bisa membuktikannya sendiri.

Aku : Hidup ini terlalu rumit untuk dijalani, mengapa Kau selalu mendatangkan cobaan dan masalah?

Tuhan : Masalah Kudatangkan bukan untuk disesali dan dikeluhi, tapi untuk diselesaikan. Cobaan Kudatangkan untuk menunjukkan adanya diri-Ku dan perlunya berserah pada-Ku.

Aku : Tapi, setiap masalah datang, aku selalu berdoa minta jalan keluar, tetapi kadang Kau tidak memberinya? Mengapa?

Tuhan : Mengapa? Pertanyaan bagus. Mengapa setiap firman yang Kuperintahkan padamu, kau tidak pernah melakukannya atau selalu menunda-nunda? Sebelum engkau menuai, menaburlah terlebih dahulu.

Aku : Mengapa manusia tidak pernah puas terhadap dirinya?

Tuhan : Manusia tidak akan menyadari betapa berharganya sesuatu sampai mereka kehilangan semuanya.

Aku : Karena itulah, mengapa penyesalan selalu datang terlambat? Itu menyebalkan…

Tuhan : Kalau belum terlambat, bukan penyesalan namanya. Kalau belum menyesal, manusia tidak akan pernah tahu di mana letak kesalahannya.

Aku : Memang benar, tapi penyesalan selalu mendatangkan penderitaan.

Tuhan : Ketika penyesalan datang, manusia diberi 2 pilihan. Pertama, segera bangkit dan meninggalkan dukacitanya. Itu membuat manusia makin kuat dan terasah. Kedua, berkata “aku tidak kuat, beban ini terlalu berat untuk dijalani”, itu mendatangkan penderitaan.

Aku : Perlukah aku memelihara doa dan waktu untuk-Mu setiap harinya?

Tuhan :Perlukah AKu menjagamu dan mengawasimu setiap harinya?

Aku : Tuhan, seringkali aku sudah berusaha dan berusaha, tapi selalu gagal! Mengapa?

Tuhan : Berapa kali kau mencoba?

Aku : Katakanlah 10 kali.

Tuhan : Bagus. Kalau begitu kau sudah mengetahui 10 cara yang tidak berhasil. Jangan samakan kegagalan dengan pengalaman. Manusia tidak pernah gagal, sampai dia berhenti berusaha.

Aku : Tapi, semua itu terlalu beresiko Tuhan. Setiap usaha mempunyai resiko.

Tuhan : Sesungguhnya, ketika kau takut mengambil satu resiko, kau telah mengambil resiko yang tersisa, yaitu kau tidak akan pernah berhasil.

Aku : Kalau begitu bagaimana cara mendapat kesenangan hidup?

Tuhan : Cintailah dirimu sendiri dan senantiasa bersyukur. Hidup ini sebenarnya indah. Jika masalah datang, jangan biarkan masalah menguasai dirimu, tetapi belajarlah menguasai masalah. Ah, waktu kita habis, kau sudah harus bangun pagi…

Aku : Kapan kita bisa berbicara seperti ini lagi?

Tuhan : Kapanpun, sebenarnya jarak kita hanya dipisahkan oleh doa.

Aku : Oke, terima kasih Tuhan atas pembicaraan yang indah ini.

Tuhan : Sama-sama..

Aku pun terbangun dari mimpiku… (Aping)


PERSEMBAHKAN SYUKURMU PADA TUHAN.

Ketika seseorang sepanjang tahun mengalami masa bahagia maka ada dua kemungkinan. Pertama, ia akan merasa bahwa kebahagiaannya adalah merupakan hasil kerja kerasnya dan ia hanya ingin menyenangkan dirinya atau orang-orang yang didekatnya. Yang kedua, ia mengingat bahwa ketika ia berbahagia itu adalah karena Tuhan juga berkarya di dalamnya. Tetapi bagaimana ketika seseorang mengalami keadaan yang tidak diinginkan? Ada sebuah cerita mengenai sepasang suami-istri. Sang suami sedang terbaring di rumah sakit, sedangkan istri yang telah menemani selama 40 tahun hidup bersamanya, duduk dengan setia di sebelah tempat tidurnya. Laki-laki itu berbisik dengan suara lirih, “Ezsel, apakah engkau di samping tempat tidurku?” Istrinya menjawab dengan penuh kasih sayang, “Iya, sayangku.” Lalu ia berkata kepada istrinya lagi. “Masih ingatkah engkau akan kejadian sepanjang tahun ini? Waktu saya juga masuk rumah sakit di awal tahun, engkau juga bersamaku. Kemudian ketika anak kita Nezel masuk rumah sakit engkau juga ada di sana. Engkau juga ada ketika aku dipecat dari pekerjaan karena kondisi kesehatanku.” Laki-laki itu berhenti sejenak, menghela nafas lalu ia berkata dengan nada kesal, “Ezsel, engkau memang pembawa sial!”.

Mungkin kita tersenyum dan berkata dalam hati, “Saya tidak seperti itu.”. Tetapi seperti orang laki-laki tersebut kadang kita kurang menghargai orang yang begitu mengasihi kita dan bahkan melupakan kasih setia orang-orang yang ada di sekitar kita. Ketika kita mengalami kejadian yang tidak kita inginkan, kita mulai mencari kambing hitam atas peristiwa tersebut. Kambing hitam biasanya adalah orang lain atau bahkan Tuhan yang dipersalahkan karena telah memberikan orang lain kepada kita. Bahkan ketika peristiwa yang buruk menimpa kita kembali Tuhan dipersalahkan. Tuhan tidak pernah menjanjikan pelangi atau matahari selalu bersinar cerah. Tetapi Ia menjanjikan kasih sekalipun seringkali kita melupakan kasih-Nya. Tuhan menjanjikan kekuatan tetapi kita sering menganggap mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan kita sendiri. Ia menjanjikan kekuatan dari-Nya sekalipun kita sering menganggap kita yang kuat ketika kita menjalani kehidupan ini. Kehidupan kita tidak selalu diwarnai dengan suka tetapi juga kadang dengan air mata. Hidup ini pula kadang tampak seperti rajutan benang yang ruwet, tetapi ketika kita kelak ada di pangkuan-Nya maka sebenarnya hidup kita ini indah di hadapan-Nya karena ada campur tangan-Nya dalam hidup kita. Oleh karena itu dalam semuanya itu persembahkanlah syukurmu kepada Tuhan karena hidupmu indah apapun keadaanmu. (AgI)



TANDANYA TUHAN ITU BAIK

Kebaikan Tuhan dinyatakan lewat:

1. Firman-Nya yang diberikan dalam Alkitab.

2. Keselamatan yang dapat diperoleh bila kita mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

3. Khotbah yang kita dengar membuat hati kita seperti tertusuk atau terusik, ketika kita merasa khotbah itu hanya ditujukan kepada kita. Ketika ke manapun kita pergi kebaktian/ibadah kita merasa mendengar khotbah yang sama, itu saatnya Tuhan bicara dan kita perlu mendengar dan menaati.

4. Masalah yang awalnya kelihatan sangat berat tetapi kemudian ternyata membawa kebaikan buat kita, ketika akibat masalah itu hidup kita berubah, kita semakin kenal siapa Tuhan kita.

5. Penyediaan-Nya atas kebutuhan kita setiap hari yang membuat kita tidak pernah kekurangan.

6. Sinar matahari, udara segar, kesempatan yang terjadi dalam hidup dan lingkungan sekitar.

7. Orang-orang yang berada di sekitar kita. Keluarga, teman, relasi bahkan mereka yang tidak kita kenal sebelumnya yang dipakai Tuhan untuk menemani kita, menolong kita di kala perlu.

8. Penyertaan-Nya yang tidak pernah lalai dalam setiap keadaan, ketika kita pergi maupun pulang, di mana saja dan kapan saja.

9. Alam semesta yang begitu tersusun rapi dan teratur serta sistematis.

10. Makanan dan minuman yang dapat kita peroleh tepat pada saatnya.

11. Pengajaran dan guru-guru yang bersedia membagikan ilmunya supaya wawasan dan pengetahuan kita bertumbuh.

12. Berkat yang tiba-tiba kita terima tanpa pernah kita duga di saat kita merasa sudah tidak ada harapan.

13. Keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan kita.

14. Perasaan dikasihi ketika kita merasa tidak seorangpun mengasihi dan mempedulikan kita.

15. Kebangkitan/pertolongan setelah terjatuh dalam pekerjaan, pelayanan, keluarga.

Dan seterusnya dan seterusnya...tak terhitung banyaknya fakta sederhana dan hampir tak terlihat yang menunjukkan bahwa Tuhan itu sangat baik kepada kita. Apa jawab kita? Apakah kita membalas kebaikan-Nya yang begitu banyak dengan mau menjadi kepanjangan tangan-Nya untuk menunjukkan bahwa Dia baik juga untuk orang lain yang membutuhkan??? Mari belajar tidak hanya menerima tetapi juga menyalurkan kebaikan Tuhan. Jangan biarkan kebaikan Tuhan berhenti di hidup kita tetapi biarlah kebaikan itu juga dinikmati dan disyukuri oleh banyak orang lain, di mana saja dan kapan saja... Ayo maju!!! (cubs) 

ALASAN UNTUK SEGALA SESUATU

Segala sesuatu adalah bagi Dia. Tujuan terutama alam semesta diciptakan adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan. Apakah kemuliaan Tuhan itu? Kemuliaan Tuhan adalah pengungkapan kebaikan-Nya dan semua kualitas intrinsik dan kekal-Nya. Di manakah kemuliaan Tuhan? Lihat sekeliling Anda! Segala yang diciptakan Tuhan mencerminkan kemuliaan-Nya. Ciptaan menyatakan kemuliaan Penciptanya. Kemuliaan Tuhan paling baik dapat dilihat dalam Yesus Kristus. Ia memancarkan sifat Tuhan. Karena Tuhan menciptakan segalanya, Ia berhak atas semua kemuliaan itu.

Di seluruh alam semesta hanya ada dua dari ciptaan yang gagal membawa kemuliaan bagi-Nya, yaitu: malaikat-malaikat yang jatuh dan Anda, manusia. Semua dosa pada dasarnya adalah kegagalan memuliakan Tuhan dan keinginan mencintai apapun yang lebih dari Tuhan. Kehidupan bagi kemuliaan Tuhan adalah prestasi terbaik yang dapat Anda capai melalui kehidupan Anda. Jadi, kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan utama dalam kehidupan Anda.

Bagaimana Anda dapat memuliakan Tuhan? Yesus menghormati Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Anda menghormati Tuhan dengan cara yang sama, memenuhi tujuan-Nya. Sekurang-kurangnya ada lima cara untuk memenuhi tujuan-Nya yang dapat memuliakan Tuhan.

1. Anda memuliakan Tuhan dengan menyembah-Nya.

Tuhan menginginkan penyembahan Anda dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan kegembiraan, bukan tugas. Penyembahan jauh melebihi memuji, menyanyi dan berdoa kepada Tuhan. Penyembahan adalah sebuah gaya hidup dalam menikmati hadirat Tuhan, mengasihi-Nya dan memberi diri Anda untuk digunakan bagi tujuan-Nya.

2. Anda memuliakan Tuhan dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya.

Mengikuti Kristus bukan sekedar percaya, tetapi juga termasuk menjadi bagian dan belajar untuk mengasihi keluarga Tuhan.

3. Anda memuliakan Tuhan dengan menjadi serupa dengan Kristus.

Tuhan ingin Anda bertumbuh dalam kedewasaan rohani, menjadi serupa dengan Kristus dalam cara Anda berpikir, merasakan, dan bertindak.

4. Anda memuliakan Tuhan dengan melayani orang lain dengan talenta-talenta Anda.

Tuhan tidak memberi Anda kemampuan untuk tujuan yang egois. Semua itu diberikan untuk menguntungkan orang lain, seperti halnya orang lain diberi kemampuan untuk keuntungan Anda.

5. Anda memuliakan Tuhan dengan bercerita tentang Tuhan kepada orang lain.

Tuhan tidak menghendaki kasih-Nya dan tujuan-Nya dirahasiakan. Ia mengharapkan Anda membaginya dengan orang lain, memperkenalkan Yesus kepada mereka, membantu mereka menemukan tujuan mereka, dan menyiapkan mereka bagi akhir kekekalannya. Anda ingin kehidupan Anda untuk apa? Menjalani sisa kehidupan di bumi ini bagi kemuliaan Tuhan akan memerlukan perubahan dalam prioritas, jadwal, relasi, dan segalanya. Kadangkala ini berarti memilih jalan yang susah dan tidak mudah. Tuhan pasti memberi apa yang Anda perlukan apabila Anda memilih untuk hidup bagi Dia. Kehidupan yang sesungguhnya dimulai dengan mengabdikan diri Anda seluruhnya kepada Yesus Kristus. Yang perlu Anda lakukan adalah percaya dan menerima Tuhan Yesus dalam kehidupan Anda.

Percayalah bahwa Tuhan mengasihi dan menciptakan Anda untuk tujuan-Nya. Percayalah Anda ada bukan karena kebetulan. Percayalah Anda diciptakan untuk kekekalan. Percayalah Tuhan telah memilih Anda untuk memiliki hubungan dengan Yesus, yang mati di atas kayu salib bagi Anda. Percayalah bahwa tidak peduli apa yang telah Anda lakukan, Tuhan ingin mengampuni Anda. Terimalah Yesus dalam hidup Anda sebagai Tuhan dan Juruselamat. Terimalah pengampunan-Nya atas dosa-dosa Anda. Terimalah Roh-Nya yang akan memberi Anda kuasa untuk memenuhi tujuan hidup Anda. (GKG)

LAKUKAN YANG TERBAIK

Filipi 4 : 5

Orang-orang berhasil adalah mereka yang selalu berbuat baik bagi dirinya dan sesamanya. Mereka tidak angin-anginan. Mereka memusatkan diri mereka pada apa yang mereka cita-citakan, walaupun mereka harus mengerjakan hal-hal sulit. Perhatikan kehidupan Tuhan Yesus. Ia tidak pernah mengijinkan apa yang dikatakan orang lain perihal diri-Nya untuk merubah pendirian-Nya. Ia tetap menyembuhkan. Ia tetap mengusir setan. Ia tetap berbuat baik walaupun banyak orang Farisi dan ahli Taurat mengatakan bahwa Ia melakukan semua itu dengan kuasa setan (Matius 12 : 24). Ia tidak membuang waktu memikirkan apa kata orang. Ia begitu yakin akan apa yang ada pada diri-Nya.

Tuhan Yesus tidak pernah bosan berbuat baik, walaupun dalam keadaan sulit sekalipun. Dua peristiwa dalam hidup-Nya dapat dikatakan sangat sulit untuk berbuat baik, tetapi hal itu tidak menghambat-Nya untuk berbuat baik. Saat Ia sedang disalibkan, paku yang besar sedang merobek tangan dan kaki-Nya, Ia tetap tidak marah atau mengancam. Malah berbuat baik, melalui doa yang Ia salurkan…”Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”(Lukas 23 : 34). Sesuatu yang sulit diperbuat banyak orang. Saat sulit yang lain dalam kehidupan Tuhan Yesus yang tidak menghambat-Nya berbuat baik adalah saat Ia tergantung di kayu salib. Bukan saja waktu Ia berada di jalan-jalan Yerusalem orang membutuhkan pertolongan-Nya, di kayu salibpun ada orang yang memerlukan pertolongan-Nya. Penjahat di sisi-Nya saat disalibkan berkata, “Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” (Lukas 23 : 42). Dalam keadaan yang begitu sulit, secara jasmani Ia sedang menderita sengsara yang luar biasa, Ia tetap menyalurkan kebaikan-Nya. Ia berkata kepada sang penjahat yang memohonkan pertolongan-Nya, “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23 : 43). Yesus Tuhan kita selalu berbuat baik walaupun keadaan yang sulit selalu mewarnai setiap gerak dan langkah-Nya. Untuk itu Ia rela seorang diri dicaci, dihujat dan dibunuh. Biarlah teladan-Nya yang luar biasa ini menjadi bagian hidup kita dalam mengiring dan melayani-Nya. (GKG)


AKU KUAT

Efesus 6 : 10-20

Saat ini kita hidup dalam masa-masa sulit. Keadaan yang terjadi akhir-akhir ini menggenapi apa yang tertulis dalam Alkitab, bahwa menjelang akhir zaman keadaan akan semakin sulit. Karena keadaan-keadaan yang semakin sulit ini maka akan banyak orang yang menjadi frustrasi, stres dan tidak kuat lagi menjalani kehidupan ini. Hanya orang yang kuatlah yang dapat bertahan dalam masa-masa yang sukar ini. Apa yang harus kita lakukan agar kita menjadi kuat?

1. Hidup kita harus di dalam kekuatan kuasa Allah

(ayat 10).

Ketika Rasul Paulus menulis surat Efesus ini ia sedang di dalam penjara, tetapi penjara tidak membuat Paulus putus asa, justru dia dapat menulis surat yang menguatkan jemaat Efesus. Paulus kuat bukan karena dia hebat, tetapi dia kuat karena ada dalam kuat kuasa Allah. Dalam Mazmur 46 : 1-4, 12, pemazmur berkata bahwa Allah adalah kota benteng atau perlindungan yang aman. Pemazmur tidak berbicara tentang suatu tempat yang menjadi kota perlindungan, karena memang tidak ada tempat yang aman di dunia ini, tetapi dia berbicara tentang satu Pribadi, yaitu Allah menjadi kota perlindungannya. Hanya tinggal dalam kuat kuasa Allahlah maka kita terlindung dari setiap bahaya yang mengancam hidup kita.

2. Hidup yang senantiasa mengenakan perlengkapan senjata Allah (ayat 11-17).

Sebagai orang percaya kita ada dalam peperangan rohani setiap hari, kita selalu berperang melawan keinginan-keinginan daging, kesenangan dunia dan kuasa-kuasa kegelapan. Hal ini perlu kita disadari agar kita senantiasa waspada dan berjaga-jaga. Kuasa kegelapan atau Iblis selalu berusaha menghancurkan kehidupan anak-anak Tuhan (I Petrus 5 : 8), tetapi Tuhan melengkapi kita dengan perlengkapan-perlengkapan senjata Allah. Kenakanlah perlengkapan senjata Allah agar kita dapat bertahan dari setiap tipu mulihat Iblis (ayat 12) dan dapat mengadakan perlawanan terhadap kuasa-kuasa Iblis tersebut, sampai kita keluar sebagai pemenang (ayat 13).

3. Berdoalah di dalam Roh setiap waktu (ayat 18-20)

Doa adalah sarana untuk bersekutu dengan Tuhan. Dengan berdoa di dalam roh setiap waktu maka ada kekuatan yang dahsyat dalam hidup kita. Alkitab banyak sekali memberi contoh-contoh tentang orang-orang yang setia berdoa dan mereka mengalami pertolongan Tuhan. Dalam Matius 26 : 40, Tuhan menegur Petrus supaya mereka berdoa dan berjaga sehingga tidak jatuh dalam pencobaan. Gagal berdoa dalam segala situasi berarti kita sedang menyerah pada musuh. Setiap anak Tuhan harus berdoa juga untuk kesulitan anak Tuhan yang lain, untuk hamba-hamba Tuhan, untuk pertumbuhan gereja, dan lainnya. Jika kita semua terbeban untuk saling mendoakan satu sama lain, maka kita menjadi anak Tuhan yang kuat dan menjadi seorang pemenang yang menang dalam segala sesuatu. (Giant)


PERTOBATAN

Kisah Rasul 2 : 38

A. Pentingnya Pertobatan

Inti dari Alkitab adalah manusia harus bertobat. Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya dengan memanggil orang-orang untuk bertobat. Begitu pula Tuhan Yesus memulai mengabarkan Injil dengan memerintahkan semua orang bertobat (Matius 3 : 1, 2, 8; 4 : 17). Ketika Tuhan Yesus mengutus tujuh puluh murid, Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan tentang pertobatan

(Markus 6 : 12; Lukas 24 : 47).

Azas pengajaran tentang pertobatan banyak dipakai oleh Petrus (Kisah Rasul 2 : 38) dan Paulus (Kisah Rasul 20 : 21) dalam khotbah mereka. Allah sangat rindu supaya setiap orang di seluruh dunia bertobat (II Petrus 3 : 9; Kisah Rasul 17 : 30). Oleh sebab itu apabila manusia tidak bertobat, mereka pasti akan binasa (Lukas 13 : 15).

B. Apakah Pertobatan itu

Pertobatan selalu mempunyai arti "berbalik" atau "berubah". Bahasa Ibrani menggunakan dua kata untuk menggambarkan pertobatan:

1. Kata pertama adalah NACHAM berarti menyesal, meratap, berduka, mengeluh atau merintih. Secara harafiah kata ini menunjuk pada kesulitan bernafas ketika seseorang mengalami gejolak emosi yang sangat hebat, lebih dari pada itu kata ini menekankan akibat-akibat emosi dalam upaya mengubah perilaku dan karakter. NACHAM dapat sejajarkan dengan kata Metamellomai dalam istilah yang muncul dalam Perjanjian Baru, yang mempunyai arti perasaan yang mendalam, kesedihan yang mendalam. Istilah ini menunjukkan pada awal proses menuju proses pertobatan, belum seutuhnya mengalami pertobatan.

2. Kata kedua adalah SHUBH yang berarti berbalik, membuat suatu perubahan radikal dalam sikap terhadap dosa dan terhadap Allah; hal ini juga termasuk kesadaran moral pemisahan dari dosa maupun keputusan pribadi untuk datang kepada Allah. Kata ini paling sering digunakan oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama ketika mereka memanggil umat Allah untuk kembali atau berbalik kepada Allah.

Dalam Perjanjian Baru, selain kata Metamellomai ada dua istilah Yunani yang dipakai untuk menjelaskan pertobatan yang sejati.

1. Kata pertama Metanoia mengekspresikan perubahan intelektual (pikiran) dan perubahan spiritual yang terjadi ketika seorang pendosa berbalik kepada Allah. Arti kata Metanoia adalah "memiliki pikiran lain atau memiliki pengetahuan baru", perubahan pikiran seseorang dalam sikap dan tujuan terhadap dosa. Kata ini menggambarkan suatu perubahan batiniah; perubahan pikiran karena pewahyuan.

2. Kata kedua Epistrepho (berbalik) menunjukkan pada perubahan yang nyata sebagai hasil dari pertobatan. Sebuah perubahan posisi dalam hubungan dengan Allah. Intisari kata ini dapat disimpulkan suatu peralihan (transisi rohani dari dosa kepada Allah, dari alam maut menuju kehidupan).

Jadi pertobatan adalah di mana seorang berdosa menyadari, menyesal karena dosa-dosanya, yang dinyatakan oleh terang firman Tuhan dan pewahyuan Roh Kudus, sehingga dengan kehendaknya sendiri ia mengalami pembaharuan pikiran dan hatinya berbalik dari dosa-dosanya dan berpaling kepada Allah.

C. Sarana-sarana Pertobatan

1. Pada pihak Allah. Pertobatan dikaruniakan oleh Allah (II Timotius 2 : 25, Kisah Rasul 5 : 31, Kisah Rasul 1 : 18).

2. Pada pihak manusia pertobatan disebabkan oleh berbagai hal, yaitu Tuhan Yesus mengajarkan bahwa mujizat-mujizat

(Matius 11 : 20-21) bahkan kebangkitan orang dan kematian tidak cukup untuk menghasilkan pertobatan. Alkitab menegaskan banyak orang bertobat melalui pemberitaan firman Allah (Lukas16 : 30-31) atau pemberitaan Injil

(Matius 12 : 41; Lukas 24 : 47; Kisah Rasul 2 : 37-38; II Timotius 2 : 25; Yunus 3 : 5-10), kebaikan Allah kepada makhluk-mahkluk ciptaan-Nya (Roma 2 : 4; II Petrus 3 : 9), hajaran atau didikan dari Tuhan (Ibrani 12 : 10-11; Wahyu 3 : 19), dan mendapatkan suatu visi baru tentang Allah (Ayub 42 : 5-6) bandingkan

Yesaya 6 : 3-5.

D. Buah Pertobatan

1. Membenci segala bentuk dosa

(I Yohanes 2 : 15-16; I Yohanes 3 : 6)

2. Merindukan hal-hal yang berasal dari Allah, seperti tekun membaca dan merenungkan firman Allah (Mazmur 1 : 1-3), rindu dibaptis dan dipenuhi Roh Kudus (Kisah Rasul 19 : 1-16; Efesus 5 : 18), hidup dalam doa, pujian, dan penyembahan (Kolose 3 : 16-17; I Tesalonika 5 : 17), mempersembahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dengan mengasihi dan melayani Tuhan sesuai dengan anugerah dan kehendak Tuhan dalam hidupnya (Roma 12 : 1-2; I Korintus 15 : 10). (Giant).

MEKAR DENGAN INDAHNYA

Yesaya 58 : 6-12

Ketika saya berkunjung ke Irian Jaya, seorang

teman memberikan kenang-kenangan sebuah pohon anggrek hutan yang terkenal. Beberapa bulan saya merawatnya tapi ia tidak mau berbunga juga. Tidak mati, tetapi juga tidak segar. Sampai seorang teman lain yang gemar anggrek, minta agar ia saja yang merawat anggrek itu. Dalam waktu 2 bulan anggrek itu ternyata telah berbunga dengan amat indahnya. Rahasianya adalah ia memakai cara yang tepat untuk merawatnya. Hidup kerohanian kita seringkali berada dalam keadaan seperti itu. Tidak mati, tetapi juga tidak segar. Karena itu tidak pernah berbunga, apalagi berbuah. Hanya bertahan sekedar hidup saja. Allah menghendaki agar hidup kerohanian kita seperti taman yang disiram dengan baik. Segar dan mekar dengan indahnya. Bukan saja kita yang akan merasakan sukacitanya, tetapi juga orang-orang lain yang melihat kita. Air itu adalah kasih dan firman Allah. Jangan puas dengan asal hidup tetapi mekarlah dengan indahnya. (DBR)


DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH

Roma 8 : 14

Dengan jelas bacaan hari ini mengatakan bahwa tanda seorang adalah anak Allah ialah bila hidupnya dipimpin oleh Roh Allah. Apa artinya dipimpin Roh Allah? Orang yang dipimpin Roh Allah sudah pasti akan mempunyai gaya hidup (life style) sesuai kehendak Allah. Apa itu kehendak Allah? Kehendak Allah sudah dinyatakan-Nya dalam Alkitab. Gaya hidup sesuai kehendak Allah antara lain tidak mementingkan diri sendiri, rela berkorban, menghormati dan memperhatikan orang lain (Filipi 2), juga penuh kasih, mempunyai karakter buah Roh (Galatia 5 : 22-23) serta dapat dipercaya baik oleh Allah maupun sesama manusia. Wah, sulit kelihatannya? Jika kita menggunakan kekuatan manusia maka sangat tidak mungkin untuk mempunyai gaya hidup seperti itu. Itu sebabnya kita perlu menyerahkan hidup kita untuk dipimpin Roh Allah. Dia yang akan memampukan kita. Seperti kata Yesus, ”belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (Matius 11 : 29b-30). (cubs)


BEKERJA MELAYANI TUHAN

Lukas 13 : 29-30

Masih banyak kalangan Kristen yang melakukan pelayanan dengan motivasi tertentu. Ada yang dikemas sedemikian rupa hanya untuk menarik sesuatu yang menguntungkan dirinya. Pokoknya, segala sesuatu dilakukan untuk kepentingan tertentu dengan ‘topeng’ pelayanan. Ini tentu sangat merugikan bagi kalangan Kristen lainnya yang melayani Tuhan dengan tulus dan kerja keras. Keberadaan ini menunjukkan betapa Iblis berupaya dengan berbagai cara untuk menjauhkan orang-orang percaya dari Allah. Memasukkan kepentingan yang tersembunyi dengan mengatasnamakan pelayanan sungguh sangat memalukan. Tetapi, inilah kenyataan yang dapat kita lihat dalam dunia sekarang ini. Meskipun demikian, kita sebagai orang yang tulus yang mau bekerja melayani Tuhan, jangan menjadi tawar hati apalagi mengetahui pasti apa yang akan diperbuat manusia di dunia ini. Nats Alkitab yang menjadi dasar renungan kita hari ini menegaskan, betapa Allah mengetahui dengan jelas bahwa banyak pihak yang memiliki kepura-puraan dalam melayani-Nya. Diapun tahu pasti bahwa ada motivasi yang menyimpang dalam melakukan pekerjaan Tuhan tersebut. Berarti bukan kuantitas yang menjadi indikatornya, tetapi kualitas dari orang-orang yang melayani tersebut. (GKG)



ALLAH PUNYA SUATU TUJUAN BAGI KITA

Roma 13 : 12-14

Allah menuntun kehidupan menuju satu tujuan seperti yang sudah didesain oleh Allah. Apabila manusia hidup tanpa tujuan maka semua perbuatan-perbuatan baik dan mulia yang diperjuangkan manusia adalah nilai-nilai yang tidak tahu mau diarahkan ke mana. Bahkan mungkin kita ragu bahwa barangkali nilai-nilai satu saat akan dibatalkan. Oleh sebab itu surat Roma menganjurkan kepada kita untuk hidup bersih. Hidup bersih itu bukan tanpa tujuan, sebab ia adalah bayang-bayang masa depan, Tuhan, tolong aku untuk mengingat selalu akan hidup bersih. Engkau akan mengarahkan kami ya Yesus. (DBR).



SAATNYA MENYINGKAPKAN KERAJAAN ALLAH DI BUMI

Lukas 17 : 21

Saya yakin sekarang adalah saatnya untuk menyingkapkan Kerajaan Allah di bumi. Saya yakin penyingkapan itu datang melalui orang-orang seperti Anda dan saya yang bertekad untuk menjadi suara-Nya. Tetapi lebih dahulu kita harus menyadari bahwa kita mempunyai kodrat keilahian-Nya di dalam kita. Orang-orang akan bertanya, “Di mana kerajaan itu?”. Kita dapat menjawab dengan kata-kata Yesus, “Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di dalam kita.”. Tuhan memungkinkan kita untuk menerima kuasa-Nya pada saat kebutuhan kita yang paling rawan. Tiada kuasa di bumi yang sanggup mengalahkan anak-anak Tuhan. Bila kita menghadapi kuasa kegelapan, Tuhan hadir untuk menyinarkan terang-Nya yang abadi dan memalukan para musuh kita. Tuhan, bisakah aku menyingkap Kerajaan-Mu di bumi? Kerajaan-Mu ada di dalamku. Berilah kuasa-Mu padaku ya Tuhan. Engkau akan melindungiku dan anak-anak Tuhan lainnya. (DBR).

JAGA PERKATAANMU

Yakobus 3 : 2

Terlalu banyak perselisihan di dunia ini besar atau kecil diakibatkan dari ketersinggungan salah satu pihak akibat perkataan pihak lain. Bahkan Yakobus menulis secara detail akibat yang mungkin ditimbulkan oleh lidah, anggota tubuh yang berfungsi mengeluarkan kata-kata. Salah satunya, lidah disamakan seperti api. Kecil, tapi bisa membakar hutan (ayat 5). Bahkan Yakobus berkata bahwa di lidahlah terletak dunia kejahatan yang bisa menodai seluruh tubuh!! (ayat 6). Kita telah melihat, banyak perpecahan, perceraian terjadi karena perkataan. Banyak juga luka batin, sakit hati terjadi karena perkataan. Tetapi juga banyak sekali orang yang tidak sadar bahwa kata-katanya telah menyakiti orang lain. Banyak orang senang mempermainkan orang yang berbeda atau punya kecacatan fisik dengan kata-kata, kata orang ‘ngeledek’ yang berkembang menjadi ‘tidak lucu’. Itu semua akibat perkataan. Mari kita belajar untuk menjaga perkataan kita, ucapkan berkat terus-menerus, biarlah perkataan kita menjadi salah satu cara membangun, menguatkan dan menghibur buat orang yang mendengar, sehingga perkataan kita menjadi alat-Nya Allah untuk menyelamatkan orang lain. (cubs)


HATIKU MUSUHKU

Mazmur 139 : 23

Sebagai prajurit-prajurit Kristus, kita harus senantiasa siap untuk berperang. Siapa musuh kita? Musuh kita adalah Iblis, penguasa-penguasa di udara, kuasa-kuasa kegelapan. Akan tetapi Iblis bukanlah musuh kita satu-satunya. Masih ada musuh lain yang harus kita perangi setiap hari, yaitu hati kita. Mungkin kita terkejut mendengar musuh yang kedua ini. Ya, hati kita adalah musuh kita yang harus kita perangi. Karena dari dalam hati kitalah, kita dapat membuka dan menutup, baik pada Allah, Iblis, maupun pada dunia. Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya lebih menekankan supaya kita memiliki hati yang diubah, yang diperbaharui dan hati yang dijaga terus-menerus. Firman Tuhan dalam

Amsal 4 : 23 berkata, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan.". Itulah sebabnya hati kita perlu dijaga dari:

1. Kesombongan, keras kepala dan suka memberontak.

Iblis tidak takut pada orang yang cakap berkhotbah, orang yang melakukan mujizat, orang yang bernubuat, tetapi Iblis takut pada orang yang berserah total kepada Tuhan karena orang ini dapat mengganti kedudukan hatinya yang penuh kesombongan, keras kepala dan suka memberontak dengan Tuhan. Bila Tuhan ada dalam hati kita maka Iblis tidak dapat dan tidak mampu melakukan apa-apa terhadap hidup kita. Petrus dengan kesombongan hatinya mengakibatkan kejatuhan dalam penyangkalan diri (Markus 14 : 29-31).

2. Kecintaan akan dunia ini.

Kecintaan akan dunia berarti orang yang sudah melayani Tuhan, sudah menerima anugerah dari Tuhan Yesus, rela berpaling dan meninggalkan Tuhan Yesus karena hatinya terpikat kepada dunia dengan segala daya tariknya. Demas telah meninggalkan Paulus, meninggalkan Tuhan Yesus karena ia telah mencintai dunia ini

(II Timotius 4 : 10).

Jadi yang menjadi musuh hidup kita adalah hati kita sendiri. Hati yang berpusat pada diri sendiri yang belum ditebus, belum diserahkan pada Tuhan Yesus adalah hati yang mudah mengundang Iblis masuk untuk mempermainkan hidup kita. Itulah sebabnya Raja Daud menulis dalam Mazmur 139 : 23, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.". Daud sadar untuk tetap menjaga hati dan pikiran supaya tidak menunjukkan tindakan-tindakan yang dapat menghancurkan kehidupannya. (Giant)



BUANG YANG TIDAK BAIK

Lukas 6 : 35

Bagi kebanyakan orang, lebih mudah untuk menyimpan kesalahan orang lain dari pada menyimpan kebaikannya. Bahkan kita kenal pepatah yang mengatakan, karena setitik nila, rusak susu sebelanga. Satu kesalahan kecil sudah cukup menghapus berjuta kebaikan yang pernah diperbuat. Salah satu perintah Yesus adalah untuk mengasihi musuh kita atau orang yang menganiaya kita (Matius 5 : 44). Ini adalah perintah yang sulit untuk dijalankan, terutama dengan kebiasaan manusia umumnya seperti dinyatakan di atas. Perintah adalah perintah, suka atau tidak harus dilakukan. Untuk itu kita perlu belajar untuk membuang kesalahan yang pernah dilakukan orang lain dan tidak mengingatnya sama sekali. Ingatlah yang baik-baiknya saja seperti dikatakan kitab Filipi 4 : 8. Hendaknya kita selalu tanamkan bahwa setiap manusia pasti punya kesalahan, tidak ada manusia sempurna. Kali ini kita menjadi korban, disakiti orang, bagaimana kalau kita yang menyakiti orang? Bukankah kita maunya dimaafkan, diampuni dan dihapus kesalahan kita? Ingatlah bahwa, “…sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” (Lukas 6 : 31). (cubs)


PEKERJAAN ITU PENTING BAGI ALLAH

Lukas 16 : 10-13

Pekerjaan itu penting bagi Allah. Allah menganggap bekerja sebagai suatu hal serius. Pekerjaan mempunyai nilai interestik, sama seperti semua pembinaan yang baik kepada kita yang berasal dari Allah. Pekerjaan mempunyai nilai guna sebagai alat untuk mengasihi dan melayani Allah, orang lain dan keluarga kita. Jika kita melihat pekerjaan dari sudut penglihatan seperti itu maka dapat terjadi suatu perubahan sikap dan tingkah laku mengenai pekerjaan. Mungkin untuk pertama kali kita akan melihat hubungan dari apa yang kita lakukan sehari-hari dengan apa yang diinginkan Allah agar kita lakukan. Dengan perkataan lain, kita menjadi rekan kerja Allah dan pekerjaan kita sehari-hari dalam hidup kita. Jika kita bekerja dengan sikap seperti itu maka kita memenuhi tujuan yang tertinggi dan termulia yang dicita-citakan oleh manusia. Kita adalah rekan kerja bersama Allah dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya di dunia ini. (DBR)


BAGAIMANA KALAU SEBALIKNYA?

Lukas 6 : 31

Banyak orang yang senang mempermainkan atau membuat lelucon atau mengolok-olok orang lain yang dianggap lugu, polos atau sederhana atau mempunyai kekurangan menurut penilaiannya. Mereka merasa lucu, terhibur dan senang ketika orang lain dipermalukan. Mereka merasa itu hiburan buat mereka. “Kan tidak apa-apa, bukan dosa”, “hanya becanda”, “habis dia tulalit sih?”. Jika Anda termasuk orang yang punya kebiasaan atau sesekali saja melakukan hal itu, mempemalukan orang lain atas ‘keanehan’nya, bertobatlah. Firman hari ini mengatakan bahwa bila kita mempermalukan orang maka siap-siaplah suatu saat orang juga akan melakukan hal yang sama, mempermalukan kita? Mau? Tidak bukan? Karena itu mari apalagi sebagai anak Tuhan janganlah kita mem’permain’kan orang karena bagaimana kalau sebaliknya kita yang dipermainkan? Anak Tuhan, serius atau iseng, dalam suasana formal atau tidak, hendaknya selalu ingat firman Tuhan untuk tidak menyakiti kalau tidak mau disakiti. (cubs)

BERSIAP-SIAP

I Korintus 16 : 5-9

“Bu,” kata seorang anak kecil, “Kata guru sekolah mingguku kita hanya hidup sementara di dunia ini. Tuhan meminta kita bersiap-siap untuk pergi ke dunia yang lebih baik. Tapi bu, kulihat tidak ada orang yang bersiap-siap. Ibu bersiap mengunjungi nenek dan tante Santi bersiap menjemput kita, tapi kulihat tidak ada yang bersiap pergi ke dunia yang lebih baik itu. Kenapa bu?” Orang percaya hidup dalam penantian akan kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus. Penantian ini bukan suatu sikap pasif, melainkan sikap yang waspada dan siap siaga. Sikap seperti itulah yang dinasihatkan Paulus kepada jemaat di Korintus. Berjaga-jaga. Mereka harus senantiasa waspada akan musuh rohani yang mungkin menyusup dan mengancam hendak menghancurkan mereka. Musuh itu bisa berupa perpecahan, kesombongan, dosa, kekacauan atau pengajaran sesat. Berdiri teguh dalam iman. Mereka harus bertekun di dalam Injil yang sudah diajarkan kepada mereka dan membawa mereka ke dalam keselamatan. Bersikap berani. Mereka harus kuat dan berani dalam menghadapi musuh iman, menjaga integritas, mengatasi dosa dan menangani masalah. Melakukan segala pekerjaan dalam kasih. Semangat dan kegigihan iman mereka harus dilandasi oleh kasih. Tanpa kasih, ketiga hal terdahulu hanya akan memperlihatkan fanatisme buta yang dapat menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Bagaimana kesiapan Anda untuk menyambut-Nya? Nasihat Paulus tadi dapat kita terapkan untuk mempersiapkan diri. (WGS)


ANDA HARUS DILAHIRKAN BARU

Roma 3 : 23

Ketika Adam jatuh ke dalam dosa, kematian rohani – akibat terpisah dengan Allah - menghinggapi manusia. Aspek lain dari kematian rohani adalah dalam diri manusia mengandung tabiat dosa. Manusia tidak lagi dapat berdiri di hadapan Tuhan dengan menyandang tabiat dosa di dalamnya. Oleh karena itu manusia perlu diselamatkan oleh seseorang dengan membayar hukuman dosa tersebut dan menggantinya dengan tabiat yang baru. Tidak ada jalan lain, kalau ingin diselamatkan, Anda harus dilahirkan baru.

Ketika Anda lahir baru dan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, sejak itu pula segala sesuatu yang berasal dari si jahat, tidak lagi berkuasa atas dirimu, seperti sakit penyakit, segala kutuk, kebiasaan buruk dan sebagainya. Pertahankan statusmu yang baru, supaya Iblis jangan kembali berkuasa atas dirimu. Lawan dia. (DBR)


MENYENANGKAN TUHAN

Mazmur 8 : 5,6

Pada dasarnya manusia dirancang untuk memiliki hubungan yang kekal dengan Tuhan. manusialah satu-satunya makhluk yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1 : 26, 27) Manusia diciptakan untuk kesukaan, kebahagiaan dan kedamaian, karena manusia diciptakan untuk kesenangan Tuhan. Bangunlah hubungan yang intim dengan Tuhan dan hiduplah untuk menyenangkan Dia. (DBR)

ARENA PEPERANGAN

Efesus 6 : 12

Setiap anak Tuhan akan menghadapi peperangan. Mengapa? Karena Iblis penguasa lama manusia tidak senang bila seorang manusia direbut dari kekuasaannya dan berpindah ke pihak Tuhan. Dia pasti akan mengerahkan segala daya upaya untuk merebut kembali orang itu. Ingat, Iblis adalah bapa pembohong. Bagaimana caranya dia menyerang? Dengan mempengaruhi pikiran orang tersebut. Contoh, bila seorang telah mengalami sakit hati luar biasa tetapi kemudian telah mengampuni orang yang menyakitinya tersebut, Iblis akan membuat situasi dan keadaan sedemikian sehingga orang itu mengingat kembali kesalahan orang lain itu. Atau dia akan membangkitkan kembali ‘kenangan’ akan kesalahan yang terjadi sehingga orang itu akan kembali ‘kesal’. Yang perlu dilakukan adalah ketika pikiran itu muncul harus segera ditolak. Harus dilawan dengan pikiran positif yang dari Tuhan. Peperangan terjadi di pikiran kita karena hanya di situlah Iblis dapat menyerang orang percaya. Pegang firman Tuhan, pergunakan senjata Allah yang dijelaskan dalam kitab Efesus dan lawan Iblis. Ingat, dia sebenarnya sudah kalah, tapi dia menipu kita dengan membangkitkan pikiran bahwa dia belum kalah. Jangan mau ditipu. Yesus sudah menang dan kita juga!!! (cubs)


MEMULIAKAN ALLAH DENGAN TUBUH

I Korintus 6 : 12-20

Orang Yunani pada zaman rasul-rasul menganggap tubuh adalah sesuatu yang tidak suci sedangkan roh adalah suci. Oleh sebab itu, orang-orang di Korintus menganggap tubuh adalah sarana untuk melampiaskan hawa nafsunya. Sebab itu mereka menganggap tubuh memang diciptakan untuk seks bebas dan pesta makan minum. Karena itu Paulus menjelaskan bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus yang harus dipakai untuk memuliakan Tuhan. Bila bait Roh Kudus dipakai untuk percabulan dan pesta pora maka mereka berdosa terhadap Tuhan. Tubuh mereka bukan lagi milik mereka tetapi milik Roh Kudus. Hal apakah yang terjadi bila tidak ada penyembahan terhadap Allah? Ingat! Manusia adalah makhluk penyembah. Bila ia tidak menyembah Allah maka ia pasti harus menyembah sesuatu. Akhirnya manusia mulai menyembah gambar-gambar dalam imajinasinya. Ketika ia mulai menyembah hal tersebut maka keinginan-keinginannya mulai dibuahi. Akhirnya ia jatuh ke dalam dosa. Apakah jalan keluarnya? Harus ada penyembahan 24 jam di dalam tubuh kita sebagai bait Allah. Penyembahan harus dilakukan terus-menerus dan bukan hanya sesaat saja. (WGS)

KALAHKAN HAWA NAFSU

Mazmur 63 : 2

Lapar, haus, rindu, menginginkan, mendambakan, berhasrat; adalah kata-kata yang menyiratkan nafsu yang menuntut untuk dipuaskan. Hawa mengidamkan buah terlarang (Kejadian 3 : 6); Sara isteri Abraham merindukan seorang anak (Kejadian 16 : 1-16); Raja Daud “lapar” untuk meniduri Batsyeba. Nafsu ketiga tokoh ini semakin lama semakin menggebu-gebu sehingga mereka terbawa oleh emosi, naluri dan logika mereka sendiri untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka semua mengerti perintah Tuhan, tetapi ketika tawaran itu datang, mereka tanpa pikir panjang mencari jalan untuk membenarkan tindakan mereka sendiri. Inilah bahayanya jika kita terlalu nafsu. Kita memang sering mempunyai banyak keinginan. Bagi yang belum mempunyai mobil ingin mempunyainya, sementara yang sudah punya, ingin yang lebih mewah. Kita sering kali tergoda untuk menuruti keinginan kita dengan cara kita sendiri sekalipun hal itu bertentangan dengan firman Tuhan. Padahal Bapa di sorga tahu betul apa yang kita perlukan, bahkan berusaha memberikan yang terbaik (Yesaya 48 : 17). Sayangnya, kita sering merasa paling mengetahui apa yang terbaik bagi kita sendiri.

Kita dapat menggunakan firman Tuhan sebagai tolok ukur untuk menguji keinginan kita, apakah yang kita inginkan itu berdasarkan nafsu kita atau sesuai kehendak Allah. Buang keinginan yang bertentangan apalagi melawan ketetapan-Nya. Berdoalah seperti pemazmur di dalam Mazmur 63 : 2: “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.” Tuhan Yesus adalah Air Hidup itu, akan memuaskan dahaga jiwa kita sehingga kita tidak menginginkan kepuasan yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Hawa nafsu/ kedagingan yang kotor akan luluh di dalam terang firman Tuhan. Lakukan yang benar sesuai firman-Nya, lawanlah hawa nafsumu, maka Tuhan akan memberikan apa yang terbaik untuk hidupmu. (Giant)



MENGEJAR KEMULIAAN

Wahyu 3 : 21

Saya lebih suka mendapat penghargaan dari Tuhan dari pada mengejar kemuliaan dari dunia ini. Yesus sendiri berkata, “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan BapaKu di atas takhta-Nya.” Kemuliaan yang Yesus berikan jauh lebih dahsyat dari pada yang dunia tawarkan. Jika masih mengejar kemuliaan dari dunia ini berarti kita belum menjadi hamba Tuhan. (DBR)


SABAR DAN TEKUN

Yakobus 5 : 10-11

Zaman sekarang ini, nilai-nilai kesabaran dan ketekunan semakin jarang. Orang cenderung ingin serba cepat, serba segera mendapat hasil. Ingin segera kaya, segera naik jabatan, segera terkenal, segera menikah, segera mendapat gelar kesarjanaan, segera bebas dari masalah yang tengah membelit. Kalau hanya sampai di sini mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Yang celaka kalau kemudian jadi tergoda untuk mengambil jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara. Akibatnya bukan untung, malah buntung; bukan kegembiraan yang diraih, malah kesedihan yang didapat. Ibarat petani yang karena tidak sabar menunggu panen tiba, lalu menarik-narik tanamannya supaya segera berbuah. Akibatnya bukan buah yang diperoleh melainkan tanamannya itu justru mati sia-sia. Melalui bacaan Alkitab hari ini kita diingatkan kembali akan pentingnya sikap sabar dan tekun seperti yang telah dicontohkan para nabi pada masa lalu (ayat 10). Yakobus menyebut mereka sebagai orang-orang yang berbahagia. (WGS)

ROTI YANG MEMBERI HIDUP

Yohanes 6 : 25-59

Setelah Tuhan Yesus memberi makan lebih dari 5.000 orang, Ia pun meninggalkan mereka. Menyadari bahwa Tuhan Yesus telah pergi meninggalkan mereka, maka orang banyak itu pun mencari Tuhan Yesus dan para murid-Nya. Lalu mereka bertolak ke Kapernaum, di sana mereka menemukan Tuhan Yesus. Kepada orang banyak itu, akhirnya Tuhan Yesus menyampaikan satu khotbah yang sangat penting yakni tentang ”roti yang memberi hidup”. Dari khotbah yang disampaikan Tuhan Yesus itu kita bisa mengambil beberapa kebenaran penting :

1. Tuhan Yesus adalah ”Roti Hidup”, roti yang turun dari sorga yang Bapa berikan pada kita orang percaya. Barangsiapa menerima roti hidup itu, yaitu Tuhan Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka orang itu akan menerima berkat yang kekal yaitu ”Hidup Kekal”. Hidup kekal jauh lehih berharga dari pada roti/makanan yang dicari oleh orang banyak itu. Tuhan Yesus memberikan penawaran yang jauh lebih besar dari pada apa yang diinginkan oleh orang banyak itu, yaitu roti/makanan.

2. Janganlah kita hanya memikirkan dan mencari akan roti jasmani seperti roti yang biasa kita makan sehari-hari atau kenyangnya perut semata (6 : 26). Roti yang sehari-hari kita makan tetap akan membuat kita lapar dan dahaga kembali. Kita memang perlu makan makanan dan minum minuman jasmani agar kita bisa hidup dan sehat namun kita jangan melupakan hal yang lebih penting yakni hidup yang kekal dan hidup yang kekal ini kita akan dapatkan di dalam Kristus yang menjadi ‘Roti yang memberi Hidup Kekal’.

Ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan Yesus, mintalah sesuatu yang mendatangkan kekekalan. Janganlah kita meminta hanya yang bersifat fana yang memuaskan hawa nafsu kita. Hendaknya kita meminta roti hidup itu, karena ketika kita memakan roti hidup itu, maka kita akan menerima berkat yang abadi. (Giant)


BIARKAN KASIH TUHAN DI HATIMU

I Korintus 13 : 4-5

Ijinkan rohmu mengambil alih. Ketika pencobaan datang, berdiam dirilah sejenak dan mulailah mengucapkan firman Tuhan. Mulailah katakan, ”Aku dilahirkan dari kasih. Aku akan membiarkan kasih Tuhan yang di dalamku mengambil alih situasi ini.”. Kasih Tuhan akan meluap di hati Anda. Biarkan kasih Tuhan yang ada di hatimu memancar keluar, sehingga semua orang boleh merasakan buahnya. (DBR).

SESUAI KEHENDAK-MU

Keluaran 8 : 10

Ketika kita diperhadapkan pada permasalahan yang menuntut kita untuk mengambil keputusan, kita sering merasa kuatir untuk mengambil keputusan tersebut. Kita sering merasa takut untuk melangkah keluar di atas iman dan menyatakan bahwa aku akan melakukan sesuatu yang baru yang telah Tuhan tunjukkan untuk kulakukan. Sering kita berpikir, "Bila aku memutuskan ini bagaimana jika nanti aku gagal?". Kita merasa begitu takut gagal, dan akhirnya kita tidak memutuskan apa-apa selama berminggu-minggu. Kemudian suatu hari, kita menyadari bahwa bagaimanapun juga bukanlah kekuatan kita yang akan melalui semuanya itu. Tetapi dibutuhkan keputusan untuk Tuhan bisa ikut campur tangan dalam permasalahan kita. Bila kita berani memutuskan apa yang akan kita lakukan dan meneguhkannya, maka Tuhan akan mendukung kita, asalkan keputusan itu sesuai dengan firman Tuhan.

Hak dan kuasa untuk ”Memutuskan” telah diserahkan oleh Tuhan ke dalam tangan manusia. Kita memiliki hak untuk membuat keputusan dan Tuhan akan mendukung keputusan kita. Allah bisa melakukan semua hal untuk kita, kecuali membuatkan keputusan untuk kita. Saat kita membuat keputusan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan maka tidak ada satu kuasapun bahkan setan di neraka sekalipun tidak mampu untuk menghentikan kita, karena Tuhan telah mendukung kita dengan kuat kuasa-Nya. Sekali lagi yang harus kita lakukan hanyalah membuat keputusan. Putuskanlah sekarang!!!! Nyatakanlah keputusan kita. Biarlah terjadi kepada kita sesuai dengan kata-kata iman kita! (Giant)

MENJADI KRISTEN YANG DEWASA

Kisah Para Rasul 28 : 1-10

Orang Kristen yang bertumbuh dewasa dalam Tuhan adalah orang yang tahu membedakan hal baik dan yang tidak baik. Yang tidak baik antara lain cepat menghakimi orang lain (ayat 2,3), suka mengharapkan yang buruk terjadi atas orang lain (ayat 4). Sedangkan yang baik antara lain, sekalipun sukar tetap berbuat baik kepada siapapun dan tetap menolong orang lain yang membutuhkan (ayat 8) serta percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala seduatu untuk mendatangkan kebaikan (ayat 7-10); Nehemia 14 : 2. (MaDe)



TAK PERLU KUATIR

Matius 6 : 25-34

Menurut Anda apakah arti dari kata ’kuatir’? Kuatir adalah rasa takut, cemas, gelisah terhadap segala sesuatu yang belum tentu terjadi dengan pasti dan hanya ada di dalam pikiran kita saja. Mengapa Tuhan menulis tentang kekuatiran? Karena Tuhan tahu benar bahwa setiap manusia sering mengalami kekuatiran, baik kuatir apa yang akan dimakan, diminum atau dipakai. Dalam renungan hari ini Tuhan Yesus mengajarkan pada kita agar jangan kuatir akan apapun juga. Ini bukan berarti bahwa Yesus membela orang yang hidupnya malas bekerja, boros, kurang perhitungan. Orang Kristen harus bekerja

(II Tesalonika 3 : 6-12). Yesus melarang sikap hidup yang tidak hati-hati dan penuh kekhawatiran, ketakutan, kecemasan yang dapat menghilangkan semua sukacita dan damai sejahtera dalam hidup kita.

Tuhan Yesus mengajar kita untuk melihat hidup seekor burung, meskipun dia tidak bekerja seperti seorang petani tetapi mereka tidak kuatir karena burung itu dipelihara oleh Tuhan (ayat 26). Bila Allah mendandani bunga bakung sedemikian indahnya bahkan lebih indah dari pakaian Salomo (ayat 29), pastilah Tuhan akan memelihara dan memberikan pakaian bagi anak-anak-Nya yang percaya dan taat pada Tuhan. Perlu kita ingat bahwa Allahlah yang memberi kita hidup dan bila Ia memberi hidup maka kita harus percaya bahwa Ia pun akan memelihara hidup kita (I Petrus 5 : 7). Jika Allah memberi hidup maka Ia akan memberi kita makanan untuk mempertahankan hidup kita. Jika Allah memberi tubuh maka Ia akan memberi pakaian untuk menutupi tubuh kita. Kekuatiran itu tidak ada faedahnya dan tidak ada seorang pun yang dapat memperpanjang hidupnya dengan kekuatiran (ayat 27). Orang yang kuatir adalah orang yang tidak mempercayai kasih Allah dan pemeliharaan Allah dalam hidupnya.

Apabila Tuhan Yesus berkata carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya itu berarti mengajarkan kepada kita agar menjadi taat kepada Allah. Apabila yang kita utamakan adalah mencari kerajaan Allah maka Allah akan memberi juga yang kita perlukan. Marilah kita percayakan hidup kita kepada Tuhan, pusatkan seluruh perhatian kita kepada Kerajaan Allah dan jadikanlah Allah sebagai sumber kekuatan yang menguasai seluruh hidup kita maka kita tidak akan kuatir akan apa pun juga. (Giant)

KELIMA KUALITAS KARAKTER

I Petrus 3 : 8

Petrus mendaftarkan 5 kualitas karakter yang harus dimiliki oleh pengikut Kristus: (1) HARMONIS – mengejar tujuan yang sama; (2) SOLIDARITAS – turut merasakan kesulitan orang lain; (3) KASIH – menganggap dan memperlakukan satu sama lain seperti saudara; (4) PENYAYANG – saling berbagi dan melindungi; (5) KERENDAHAN HATI – saling membesarkan hati dan ikut bersukacita atas keberhasilan orang lain.

Kelima kualitas karakter ini adalah kunci untuk melayani Tuhan. (BR)


KUATKAN TALIMU

Ibrani 10 : 35

Bila saya teringat masa kecil, maka saya teringat permainan yang sangat saya sukai, permainan itu adalah bermain layang-layang. Setiap kali bisa menerbangkan layang-layang itu, ada kepuasan tersendiri. Tahukah Anda mengapa layang-layang itu dapat terbang di udara? Ada dua komponen yang membuat layang-layang itu dapat terbang, yaitu angin dan tali yang kuat. Selama layang-layang terikat oleh tali maka layang-layang dapat kita kontrol. Artinya layang-layang bisa kita arahkan ke mana saja kita mau. Tetapi bila tali putus maka kita tidak bisa mengontrol layang-layang sehingga ia akan melayang-layang entah ke mana tergantung angin membawanya..

Hidup kita dapat diibaratkan sebagai layang-layang, dan Allah adalah orang yang menerbangkannya. Sedangkan tali adalah iman dan ketaatan pada firman Tuhan, dan angin merupakan pencobaan hidup. Selama iman kita kuat dan taat pada firman Tuhan maka kita akan dapat dikontrol oleh Tuhan. Tetapi bila kita kehilangan iman karena tidak taat pada firman Tuhan maka hidup kita akan terlepas dari kontrol Allah, sehingga hidup kita akan terombang-ambingkan oleh pencobaan hidup. Biarlah kita merelakan diri untuk diarahkan Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena Allah memiliki rencana yang dahsyat bagi kita. (Giant)


SIKAP YANG BENAR

I Korintus 10 : 13

Dalam kehidupan yang sedang kita jalani saat ini, pastilah setiap waktu kita menghadapi pencobaan hidup. Pencobaan itu dapat terjadi karena pencobaan yang dibuat oleh Iblis untuk mencobai kita agar kita terjatuh, dan pencobaan yang tercipta karena kesalahan kita sendiri. Di sini saya ingin menekankan bahwa Tuhan tidak pernah mencobai siapapun, Tuhan hanya mengijinkan pencobaan itu datang dalam hidup kita, agar kita menjadi kuat dalam iman (Yakobus 1 : 12-14). Sekarang yang penting bagi kita adalah bagaimana kita menyikapi masalah yang kita hadapi itu, baik yang kita pikir itu masalah berat atau kecil. Ada beberapa sikap yang benar dalam menghadapi masalah:

1. Kita tidak sendirian dalam dunia ini. Allah selalu bersama kita dan turut bekerja dalam segala aspek kehidupan kita (Roma 8 : 28).

2. Tidak perlu takut dengan masalah yang berat sekalipun, karena pasti Tuhan menolong kita. Allah tidak akan memberikan beban di luar kesanggupan kita (I Korintus 10 : 13).

3. Berdoa dan beriman pada Tuhan. Jangan pernah jemu-jemu untuk terus-menerus meminta pertolongan Tuhan sampai ada jawaban (I Tesalonika 5 : 17). Dia adalah Allah yang mengasihi kita semua.

4. Tetap kuat dan teguhkanlah hatimu, jangan bimbang, kecut dan tawar hati berapapun besarnya masalah kita (Yosua 1 : 1-9).

5. Ujung dari setiap masalah adalah sukacita, bila kita tetap setia dan kokoh dalam Kristus (Yeremia 29 : 11) maka kita akan merasakan sukacita pengganti dukacita dari pencobaan yang telah kita hadapi.

Inilah beberapa sikap yang benar saat menghadapi pencobaan. Biarlah kita dapat mempraktekkan saat kita dalam pencobaan hidup, dan Anda akan melihat perkara yang ajaib yang Allah akan kerjakan dalam hidupmu. (Giant)



MEMUJI TUHAN

Kisah Para Rasul 16 : 25

Paulus dan Silas mengalami banyak siksaan di seluruh tubuhnya. Mereka dijebloskan ke penjara dan kakinya dipasung. Tetapi di tengah malam mereka berdoa dan memuji Tuhan. Tengah malam – adalah detik-detik ujian bagi kita – di kala badai kehidupan menerpa, inilah saat yang tepat untuk berdoa, memuji, menyanyi dan mengucap syukur kepada Tuhan. Milikilah sikap yang selalu mengucap syukur serta rindu memuji dan menyembah Tuhan. (DBR)


BAHAGIA ITU PILIHAN

Amsal 11 : 23

Pada suatu hari John Maxwell dan istrinya Margaret diminta menjadi pembicara dalam seminar yang sama, tetapi berbeda waktu dan sesinya. Ketika John berbicara istrinya duduk di antara peserta mendengarkan suaminya, demikian juga sebaliknya. Ketika sang istri sedang berbicara tentang kebahagiaan dan John duduk mendengarkan, ada peserta yang bertanya, “Ibu Margaret, apakah suamimu membuatmu bahagia?”. Ruangan langsung hening, semua peserta menunggu jawaban Margaret. Setelah terdiam sejenak, ia kemudian menjawab, “Tidak! John Maxwell tidak membuatku bahagia.”. Seluruh peserta seminar langsung menoleh ke arah John. “John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukkan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tetapi tetap, dia tidak bisa membuatku bahagia.”. “Mengapa?” Tanya seorang peserta. “Karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku, selain diriku sendiri”. Dengan kata lain, maksud Margaret ialah tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia, baik itu pasangan hidupmu, sahabat, uang, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia, karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. (WGK)



HATI NURANI YANG BERSIH

I Yohanes 3 : 21-22

Salah satu penghalang iman kita adalah hati nurani yang tidak bersih. Jikalau kita masuk ke hadirat-Nya dengan hati nurani yang bersih dan iman yang murni tanpa dituduh oleh hati nurani kita; niscaya kita akan memiliki keyakinan yang kokoh di dalam Dia sehingga apa saja yang kita minta akan kita peroleh dari pada-Nya. Jangan ijinkan setitik dosa pun menghalangi iman kita pada Tuhan. (DBR)



PENGENALAN KITA AKAN TUHAN

II Petrus 1 : 3

Pengenalan kita akan Tuhan seringkali kabur karena kita membiarkan kekuatiran hidup membutakan mata rohani kita. Padahal Tuhan telah menyediakan rancangan yang indah untuk masa depan kita, melebihi apa yang pernah kita impikan. Ia rindu membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin dalam kehidupan kita. Karena itu hampiri Dia dengan sepenuh hati. (DBR)


merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman,

Suratmu sudah kuterima. Senang hatiku mengetahui bahwa kau sudah sembuh dari sakit kakimu yang terkilir sewaktu aku tidak di tempat. Hati-hatilah, teman, pada musim hujan begini jalannya licin seperti di tangga yang menuju rumahmu. Kau tidak perhatikan karena cepat-cepat mau masuk rumah akibat gerimis. Yah dan terjadilah. Tetapi puji syukur tidak patah kakimu hanya terkilir. Kau panggil seorang ibu yang dapat mengurut kakimu dan dibobok dengan ramuan kampung. Setelah 3 hari kau sudah dapat berjalan. Kau sempat berbaring di tempat tidur selama itu. Ada ibu dari jemaat gerejamu melayanimu di dalam rumah tangga selagi kau tidak dapat berjalan. Ia juga menginap di rumahmu. Itu namanya melayani sesama sebagai contoh untuk teman persekutuan lainnya karena ia janda dan hidup sendiri jauh dari anak-anak. Maka dari itu ia suka menolong orang sakit terutama yang berada sendirian. Pada saat kau sedang terbaring di tempat tidur aku dengan kelompok persekutuanku lagi jalan-jalan ke kota Batu – Malang melihat pohon apel. Kebetulah yang memiliki kebon apel itu adalah temanku. Dia teman sekolahku dari bertahun-tahun lalu. Kami masih berhubungan lewat surat. Sudah lama ia ingin aku mengunjunginya tetapi baru sekarang ini dapat terlaksana. Karena persekutuan kami sedang mengunjungi persekutuan lain di kota Surabaya, saya minta apa kami dapat rekreasi ke kebun apel di kota Batu yang tidak terlalu jauh. Disetujui dan berangkatlah kami. Kau bayangkan betapa senang aku dapat bertemu dengan teman lamaku sesudah bertahun-tahun tidak bertemu. Berada di kebun apel itu hatiku dipenuhi oleh berbagai perasaan yang menyenangkan. Pertama, adalah rasa sejuk dari udara di kota Batu; kedua, pemandangan yang amat indah. Kebun itu terletak di lereng gunung indah dan mengesankan, apalagi melihat buah apel yang bergelantungan. Ketiga, rasa nikmat tersendiri memakan apel yang langsung dipetik dari pohonnya. Setelah semua perasaan itu muncullah rasa kagum yang luar biasa atas pemberian Tuhan yang sungguh istimewa ini. Di kebun ini saya melihat kasih Allah bagi temanku dan seluruh umat manusia. Pemberian Allah yang memberi hidup kepada manusia yang tidak membeda-bedakan antara orang yang baik dan yang jahat. Sebenarnya bukan di kebun apel itu saja kita dapat merasakan pemberian Allah. Bila saja kita lebih peka maka di sekitar kita melalui berbagai cara, Allah juga sedang membagi-bagikan berkat-Nya, sehingga kita dapat selalu bersyukur. “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (I Tesalonika 5 : 18). Sesudah aku kembali dari kunjungan ke Surabaya aku dengar dari anakku bahwa kau jatuh. Puji syukur kita punya Tuhan Yesus yang selalu dan tak henti-hentinya merawat kita. Sadarilah indahnya hidup kita dan bersyukurlah. Tuhan yang mengatur hidup kita. Terpujilah Tuhan!.

Mari kita berdoa : Tuhan yang Maha Pengasih, Engkau melimpahi kami dengan pemeliharaan-Mu. Ajarlah kami agar kami menyadarinya dan selalu mensyukuri berlimpahnya berkat-Mu di bumi ini dengan pemberian yang baik. Terima kasih, Yesus. Amin.

Salam untukmu dan keluarga. Tuhan berkati kita semua.



Salam dariku.

DEBORA


BERSYUKURLAH UNTUK HIDUPMU

Hari ini sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu,

ingatlah akan seseorang yang tak punya apa-apa untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau istrimu,

ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan memohon pasangan hidup.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu dengan berbagai ulahnya,

ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak,

tetapi tidak mendapatkannya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor dan berantakan

karena tidak ada yang merapikan atau membersihkannya,

ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum engkau mengeluh karena harus menyopir terlalu jauh,

ingatlah akan seseorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,

ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaan.



Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu,

ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke sorga.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain,

ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa

dan kita semua harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu,

pasanglah senyuman di wajahmu dan berterimakasihlah pada Tuhan

karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Bersyukurlah untuk hidupmu. Hidupmu adalah anugerah-Nya.

Isilah, jalanilah, nikmatilah, rayakanlah dan persembahkanlah hidupmu bagi-Nya. (AgI)