5 Aug 2011

BULAN AGUSTUS

SEKALI MERDEKA, TETAP MERDEKA!


Kemerdekaan berarti bebas dari tekanan atau sesuatu yang mengikat. Sebelumnya, ada yang menekan - tidak bebas - beban berat yang harus dipikul. Tetapi kemudian menjadi orang yang merdeka. Sama seperti bangsa Indonesia yang 350 tahun lamanya dijajah oleh Belanda, lalu setelah Perang Dunia ke-2, dijajah Jepang selama 3.5 tahun. Tetapi kemudian menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Haleluya! Kita tidak lagi dijajah oleh bangsa asing, tetapi sudah merdeka!

Kemerdekaan

Alkitab bicara tentang kemerdekaan:

1. Bangsa- Keluaran 20 : 1-2

Setelah 400 tahun bangsa Israel diperbudak, ditekan dan ditindas, Allah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, yaitu tempat perbudakan. Mereka bukan lagi budak, tetapi bangsa yang merdeka.

Lima ratus tahun sebelum peristiwa itu terjadi, Allah telah memberikan nubuatan ini kepada Abraham.

Kejadian 15 : 13-14 : Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak."

2. Pribadi - Keluaran 21 : 1-2

Setelah 6 tahun bekerja sebagai budak, pada tahun ke-7 ia harus diijinkan keluar sebagai orang merdeka - ini adalah perintah Allah. Jadi, Allah bukan hanya peduli pada kemerdekaan suatu bangsa, tetapi juga kemerdekaan perseorangan.

Dari Budak, Menjadi Orang Merdeka

Dulu kita semua adalah budak dosa. Ada beban dan tekanan dosa dalam hidup kita. Tetapi oleh korban Yesus di kayu salib, kita yang percaya dibebaskan dari belenggu dosa, dan menjadi orang merdeka.

Yesaya 10 : 26-27a - Allah menggunakan cemeti untuk memukul dan menghukum bangsa-bangsa yang berusaha memerangi/menghambat perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Tuhan berkuasa menyingkirkan berbagai rintangan yang menghadang, dan memberi kemenangan. Dia akan memukul mundur semua musuh kita. Dan beban yang ditimpakan atas bahu kita akan terbuang, dan kuk yang diletakkan atas tengkuk kita akan lenyap [Bahasa Inggris "... because of the anointing" = oleh karena urapan. yaitu Roh Kudus], Karena urapan Roh Kudus, lenyaplah segala beban dan kuk yang harus kita pikul. Itu sebabnya sangat perlu kita dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Filipi 4 : 13 : "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." [Terjemahan Bahasa Inggris: "I can do ail things through Christ which strengthened me."].

Mengisi Kemerdekaan

Meski sudah merdeka, tetap ada banyak rintangan, Pihak asing tetap berusaha masuk kembali ke Indonesia untuk menjajah. Sesudah merdeka, dan dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, bangsa Israel masih harus menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Iblis tetap mengintip, berusaha menemukan celah untuk menjatuhkan, seperti yang dialami Kain. Sebagai orang percaya, ia dan adiknya sama-sama mempersembahkan korban. Namun karena korbannya tidak diterima, timbul kemarahan, lalu membunuh adiknya.

Kita sudah merdeka/bebas dari beban dosa. Tetapi dosa tetap mengintip - hendak menjerat dan menjatuhkan. Tuhan menghendaki agar kita menguasainya. Jangan sampai dosa yang menguasai kita kembali.

Perjalanan sesudah merdeka adalah suatu pergumulan berat. Kita harus senantiasa waspada dan terus bertumbuh dalam iman. Iman adalah sesuatu yang sangat penting dan harus kita kembangkan, jika ingin mencapai garis akhir: hidup berkelimpahan dalam perhentian Tuhan -

Ibrani 4 : 1-3.

Kita harus memelihara keselamatan yang Tuhan berikan. Jika tidak, Iblis akan datang dan menguasai kita kembali! Jika tidak, banyak yang akan gagal mencapai garis akhir, sama seperti sebagian besar bangsa Israel yang tidak masuk ke tanah perjanjian oleh sebab bersungut-sungut! Banyak orang Kristen sudah memulai dengan baik, tetapi akhirnya mundur - tidak mencapai tujuan akhir, yaitu sorga yang kekal.

Sekali Merdeka, Tetap MERDEKA!

Perjalanan mengisi kemerdekaan adalah suatu proses yang berat. Dunia akan semakin gelap. Berbagai kesukaran akan datang. Tetapi puji Tuhan, Yesus berkata, "Jadi apabiia Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8 : 36). "Benar-benar" berarti lengkap, utuh. Tuhan mau memberikan kemerdekaan yang lengkap untuk tubuh, jiwa dan roh kita!

Dan pada waktunya nanti, percayalah, Dia akan menyempurnakan saudara dan saya. I Tesalonika 5 : 23 : "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." .

Sebab itu, seberat apapun pergumulan saudara saat ini, jangan menyerah! Jangan mundur dan tinggalkan Tuhan. Tetaplah hidup dalam iman dan keselamatan yang dari Tuhan. Dalam suka ataupun duka, Tuhan Yesus berjanji sekali-kali la tidak akan meninggalkan kita. Sekali Yesus, tetap Yesus! Sekali merdeka, tetap merdeka! Tuhan Yesus memberkati. (Gpt)


SIAPA PILOTNYA??

Baca terus sampai selesai baru Anda mengerti seberapa besar iman yang seharusnya Anda miliki…

Seorang pendeta sedang berada di pesawat yang membawanya ke tempat pelayanan berikutnya. Tiba-tiba ada tanda bahaya dan semua penumpang diminta untuk mengencangkan sabuk pengaman di kursi masing-masing. Beberapa saat kemudian terdengar pengumuman yang memberitahu bahwa untuk sementara waktu tidak akan diedarkan makanan dan minuman karena mereka sedang menghadapi badai. Pendeta itu mengencangkan sabuk pengamannya dan kemudian dia melihat berkeliling. Dilihatnya orang-orang banyak yang menjadi pucat dan ketakutan. Beberapa saat kemudian terdengar lagi pengumuman minta maaf belum dapat melayani makanan penumpang karena badai belum berakhir. Lalu pesawat itu bersama seluruh penumpang masuk dalam badai yang sangat hebat. Badai itu mengguncang badan pesawat, para penumpang dapat melihat petir bersambaran dari jendela, bahkan suara guruh dapat mengalahkan suara mesin pesawat. Dalam waktu sekejap, pesawat itu diayun-ayunkan oleh kerasnya badai itu. Sesaat pesawat itu menanjak naik, kemudian secara tiba-tiba menukik turun. Sungguh situasi yang tidak menentu dan mengerikan sekali. Pendeta itu merasa seperti kebanyakan penumpang yang panik, tidak tahu apakah mereka dapat selamat sampai ke tujuan. Pendeta melihat banyak penumpang yang berdoa. Tiba-tiba matanya tertuju pada seorang anak kecil yang duduk tenang di kursinya. Anak itu seolah tidak terpengaruh oleh buruknya situasi di sekitarnya. Dia tenang saja duduk di sana sambil membaca sebuah buku. Segala sesuatu di sekitarnya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia terus membaca, sesekali dia mengistirahatkan matanya atau meregangkan tubuhnya dan kemudian kembali membaca. Anak kecil itu begitu tenang, tidak terpengaruh oleh badai atau ketakutan seperti penumpang lain. Pendeta itu heran. Walaupun pesawat dipermainkan begitu hebat oleh badai yang luar biasa besar, ketika banyak penumpang lain yang dewasa begitu ketakutan dan diliputi kekuatiran akan nasib mereka, gadis kecil itu sangat tenang dan yakin dia akan selamat. Pendeta itu begitu kagum akan ketenangan dan kedamaian yang menguasai gadis kecil itu. Tidak heran ketika akhirnya pesawat itu mendarat dengan selamat dan semua penumpang turun, pendeta itu menghampiri gadis kecil itu dan bertanya, “Kenapa kamu tidak takut sama sekali dan bisa tenang-tenang saja waktu pesawat kita melewati badai yang sangat besar dan mengerikan itu?”. Dengan tenang gadis kecil itu menjawab, “Kan pilotnya papaku. Dia pasti membawaku pulang.”.

Demikian juga kita. Selama hidup kita pasti akan mengalami berbagai macam badai yang luar biasa dan sangat mengerikan. Wajar sekali bila kita takut dan kuatir bisakah kita melalui badai itu dengan selamat. Setiap orang pasti sudah pernah atau bahkan telah berkali-kali mengalami badai dahsyat itu baik secara fisik, mental ataupun rohani. Kalau kita merenungkan pengalaman yang sudah lalu, kita pasti sadar bahwa kita juga dapat seperti gadis kecil itu, tetap tenang dan damai di tengah badai yang bergelora, di tengah pengalaman buruk itu, kalau kita mengandalkan dan membiarkan Tuhan yang menjadi pilot hidup kita. Karena itu mari, ketika kita juga mengalami badai dahsyat, selalu ingat bahwa Tuhanlah, Bapa sorgawi kita yang menjadi Pilotnya dan Dia akan membawa kita pulang. Yakinkan dan kuatkan diri kita bahwa di tangan Tuhan, di tangan Bapa sorgawi kita, kita pasti selamat dan melalui badai itu dengan sempurna. Jangan takut!! Tuhan Yesus memberkati. (Int)

PELAYANAN APA YANG DAPAT AKU LAKUKAN?

Banyak orang seringkali menganggap bahwa yang namanya pelayanan adalah tugas gerejawi seperti menjadi pendeta, aktifis, diaken, majelis, pemimpin kelompok sel, pemain musik, dan sebagainya. Hal itu tidak salah, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa yang disebut pelayanan bukan hanya itu. Manusia terdiri dari 3 wujud, tubuh, jiwa dan roh. Yang disebut pelayanan itu mencakup juga ketiga hal tersebut. Pelayanan gerejawi di atas termasuk pelayanan rohani. Ada banyak lagi jenis pelayanan. Setiap orang percaya pasti mempunyai tempatnya masing-masing untuk melayani sesama. Setiap pelayanan, baik melayani tubuh, jiwa maupun roh, semua sama pentingnya di mata Tuhan. Ketika Yesus ada di dunia, Dia juga melayani ketiga hal tersebut secara seimbang. Seorang istri yang melayani suami dan anak-anak juga termasuk pelayanan. Ada beberapa pelayanan yang oleh manusia sering dianggap sepele, kecil, tidak berarti, bahkan oleh yang bersangkutan. Beberapa contoh berikut diharapkan dapat menjelaskan bahwa sesungguhnyalah apa yang dianggap penting oleh Tuhan bisa dianggap sepele oleh manusia.

1. Menjadi ibu rumah tangga. Sesungguhnya ibu rumah tangga adalah panggilan mulia dan sangat dihargai oleh Tuhan. Waktu Yesus disalib, Dia menitipkan ibu-Nya kepada murid-Nya. Itu menunjukkan penghargaan Yesus akan seorang ibu. Sangat disayangkan, hari-hari ini banyak orang merendahkan diri ketika ditanya “apa pekerjaan Anda?”, “oh, saya cuma seorang ibu rumah tangga”. Seolah tugas dan pekerjaan seorang ibu sepele sekali. Padahal, tidak ada yang lebih penting dari pada seorang istri yang membantu dan menolong suaminya mencapai kesuksesan dan seorang ibu yang mendidik anak-anaknya dengan kasih dan disiplin sehingga mereka menjadi seorang yang berhasil dalam kehidupannya. Jangan berkata dengan rendah diri “aku cuma seorang ibu rumah tangga” tetapi berkatalah dengan penuh percaya diri, “aku ibu rumah tangga”, karena itu juga sebuah pelayanan.

2. Menjadi seorang pendoa. Memang seorang pendoa mungkin tidak sepopuler seorang pendeta/pastor atau pelayanan gerejawi lain. Tetapi tanpa pendoa, semua itu tidak akan berguna. Tanpa pendoa, tidak mungkin seseorang bertobat, tanpa pendoa semua jenis pelayanan gerejawi akan kehilangan urapan. Sebelum melakukan apapun, Yesus selalu berdoa terlebih dahulu, bahkan ketika Dia menghadapi hukuman mati, Yesus berdoa di taman Getsemani. Menjadi pendoa bukanlah pelayanan yang kecil tak berarti tetapi seorang pendoa sangat dibutuhkan dalam setiap jenis pelayanan.

Selama Yesus hidup di dunia, Dia melakukan pelayanan terhadap roh, jiwa dan tubuh secara seimbang. Dia bahkan memperhatikan tentang membayar pajak. Pelayanan kita seharusnya mengikuti pelayanan Yesus, seimbang terhadap ketiganya. Sebaiknya pelayanan yang dilakukan menjawab kebutuhan orang lain dan kita juga.

Apapun pelayanan yang kita lakukan ada beberapa prinsip/rambu yang perlu diperhatikan dan diikuti supaya kita tidak menyimpang dan akhirnya tersesat di tengah jalan:

1. Memuliakan Tuhan dan membawa kebaikan bagi orang lain (Matius 22 : 37-40).

Pelayanan kita sudah tentu harus memuliakan Tuhan, bukan diri kita sendiri. Juga harus membawa dampak/kebaikan bagi orang lain. Contoh, bila kita melayani di desa yang kekeringan maka hasil pelayanan kita hendaknya juga merubah desa itu menjadi tidak kekeringan lagi dan penduduknya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

2. Dilakukan dengan taat dan sepenuh hati

(II Korintus 2 : 9).

Apapun yang Tuhan mau kita lakukan, apapun yang Tuhan perintahkan kita lakukan. Tidak pernah takut dan ragu untuk bayar harga. Pelayanan besar maupun kecil tetap dikerjakan sepenuh hati dan kesungguhan dan selalu dilakukan dengan roh kesempurnaan (spirit of excellence). Kalau kita sudah memberikan 100% maka hasilnya terserah Tuhan saja.

3. Merupakan pelayanan yang sempurna, bukan hanya baik dan berkenan.

Pelayanan yang sempurna adalah pelayanan yang menjawab kebutuhan, dilakukan dengan adil dan tentu saja diberikan dengan sebaik mungkin serta berkenan kepada yang dilayani. Contoh, bila Anda sedang kelaparan dan ingin makan nasi dan telur, maka bila saya mau melayani Anda maka pelayanan yang sempurna adalah saya memberikan nasi dan telor, bukan bukan nasi dan tahu. Juga bila saya memberikan uang, maka pelayanan saya baik dan mungkin berkenan, tapi tidak sempurna. Allah adalah sempurna, bila kita mau melayani Dia, maka pelayanan itu juga harus sempurna.

4. Tepat sasaran dan sesuai panggilan Tuhan buat setiap kita.

Buat setiap orang Tuhan akan memberitahu pelayanan apa yang dapat kita lakukan. Dia memberi kita masalah di antaranya adalah untuk menuntun kita menemukan bidang pelayanan kita. Contoh, orang yang pernah kecanduan narkoba, setelah bertobat Allah akan memakainya untuk menolong orang lain yang juga kecanduan narkoba. Pengalaman hidup kita adalah salah satu tuntunan Allah sehingga kita dapat menemukan tempat kita yang pas dan dapat melayani Allah dan sesama tepat sesuai sasaran yang ditetapkan Tuhan dan sesuai juga dengan panggilan kita. Apa yang kita lakukan tidak akan pernah kembali sia-sia kalau kita menuruti tuntunan Tuhan. Berdoalah, minta supaya Tuhan menunjukkan di mana kita melayani, jangan melayani sesuai kehendak kita, tetapi kehendak-Nya.

Jadi ada berbagai macam pelayanan yang dapat kita lakukan. Firman Tuhan berkata, “Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” (Yohanes 4 : 35). Selama kita melayani dengan mengingat dan memperhatikan rambu-rambu di atas maka percayalah Tuhan akan menolong dan menyertai. Mari mulai melayani Tuhan dan sesama. (cubs) 

KETIKA YESUS MELIHAT...

Ke manapun Yesus pergi, selalu saja ada banyak orang datang berbondong-bondong hendak menyaksikan atau mengalami keajaiban yang dilakukan-Nya. Alkitab mencatat, setiap kali Yesus melihat orang banyak datang mengikut Dia, ada sesuatu yang la kerjakan. Dalam bahasa aslinya, kata "melihat" berarti "memperhatikan dengan seksama” - bukan sekedar melihat sepintas. Apa reaksi Yesus ketika la melihat/memperhatikan keadaan seseorang?

1. Menyembuhkan - Yohanes 5 : 5-9, "Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ..."

Ketika Yesus melihat seorang yang sudah 38 tahun lamanya sakit lumpuh, la menyembuhkannya.

2. Memberi Makan - Yohanes 6 : 5, "Ketika Yesus... meiihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya..." Ketika Yesus melihat orang banyak yang datang, la mengenali lalu memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mereka yang saat itu sedang lapar. Dan la memberi mereka makan sampai kenyang.

3. Berbelas Kasihan - Matius 14 : 13-14, "Ketika Yesus mendarat, la meiihat orang banyak yang besar jumlahnya...". Ketika Yesus melihat sejumlah besar orang, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan! Dan jika hati Yesus tergerak oleh belas kasihan, maka berbagai mujizat heran pasti terjadi.

4. Masygul - Yohanes 11 : 33, "Ketika Yesus meiihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia...". Hati Yesus masygul saat melihat Maria dan orang-orang Yahudi lainnya menangis karena kematian Lazarus. Kata "masygul" di sini berarti "sedih campur geram/marah". la geram sebab semua kesedihan itu berasal dari dosa yang mendatangkan kematian dan menimbulkan duka di hati orang-orang yang dikasihi-Nya. Maka la mengubah dukacita menjadi sukacita; la memberikan kehidupan!

5. Marah – Yohanes 2 : 13-15, "...Daiam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang..."

Ketika la melihat kecurangan/ketidakadilan dan hal yang tidak berkenan di hati-Nya, Yesus menjadi sangat marah! Dan kala la marah, la menghukum dan membinasakan!

Ketika melihat murid/pengikut-Nya menentang/tidak taat pada kehendak Allah, Yesus pun marah. la pernah menghardik Petrus, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Matius 16 : 23).

Allah pernah pula menyesal telah menjadikan manusia di bumi. Mengapa? Oleh sebab apa yang dilakukan manusia semata-mata kejahatan, sehingga la kemudian menjatuhkan hukuman!

6. Memuji - Lukas 21 : 1-3, "... Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan... Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser..."

Dari segi nominal, pemberian janda miskin ini sangat kecil dan tak berarti, tetapi Yesus memujinya. Katanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu." Mengapa? Sebab ia telah memberi dari kekurangannya; ia memberikan semua yang ada padanya!

7. Memberi Pengajaran - Matius 5 : 1-2, "Ketika Yesus melihat orang banyak itu... Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka." Mengapa Yesus memberi pengajaran? Supaya kita: a) tidak binasa. Umat Tuhan binasa karena kurang pengetahuan - Hosea 4 : 6. Pengetahuan datang dari pengajaran; dan b) tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran - Efesus 4 : 13-14.

Berbeda dengan jemaat Smirna yang mengalami tantangan secara fisik/jasmani, tantangan yang dihadapi jemaat Filadelfia adalah adanya rupa-rupa angin pengajaran. Mereka menyebut diri orang Kristen/orang percaya tetapi dalam hati mereka menyangkal -

Wahyu 2 : 8-13. Keadaan serupa juga harus kita hadapi sekarang ini!

Sebab itu, kita harus pegang teguh apa yang telah kita dengar, yaitu ajaran sehat berdasarkan firman Allah. Namun hanya Roh Kudus, satu-satunya kekuatan yang membuat kita bisa tetap berpegang pada firman Allah, dan mencapai sasaran yaitu sorga yang penuh dengan kemuliaan!

"Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan iakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita."

(II Timotius 1 : 13-14). Yesus memberikan pengajaran yang keras sehingga banyak yang mundur dan tidak lagi mengikut Dia - Yohanes 6 : 66. Banyak pengajaran firman Allah yang telah kita terima dan tanam dalam hati. Itu yang membuat kita tidak terombang-ambing dan binasa, Dan ditilik dari sudut waktu, kita layak jadi pengajar/guru yang tahu membedakan baik atau buruk, ajaran sehat atau sesat, yang berkenan atau tidak berkenan di hati Allah!

"Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras." -

Ibrani 5 : 12. ;Kira-kira apa reaksi Tuhan Yesus saat la melihat saudara saat ini? Semoga la tidak masygul atau bahkan marah sehingga harus mendatangkan cambuk dan penghukuman! Sebaliknya, hati-Nya justru tergerak oleh belas kasihan, Dia memperhatikan, peduli, dan sangat mengerti setiap keadaan dan kebutuhan saudara dan saya. Dan Dia mau mengadakan mujizat heran dalam hidup kita. (GpT)

MINTALAH BANTUAN PADA DIA

Filipi 4 : 19

Ada sebuah janji yang mengagumkan, luar biasa, dan mencakup semua dalam Filipi 4 : 19 tentang penyediaan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya..". Perhatikan dua kata pertama: "Allah akan...". Ayat ini tidak mengatakan, "Dia mungkin memenuhi kebutuhan Anda.", ayat ini mengatakan, "Dia akan memenuhi kebutuhan Anda.". Hal ini ditulis sebagai fakta: Tuhan mempertaruhkan karakter dan reputasi-Nya di atasnya. Kemudian Alkitab mengatakan, "Allah akan memenuhi segala..". Ayat ini tidak mengatakan, "Allah akan memenuhi beberapa kebutuhan Anda." Yang dikatakan adalah, "semua". Sekarang, pahamilah bahwa firman ini tidak mengatakan, "Allah akan memenuhi semua keserakahan Anda." Ada perbedaan besar antara kebutuhan dan keinginan. Sebagai orang tua, apakah Anda memberikan segalanya yang anak-anak Anda inginkan? Saya harap tidak. Anda tidak melakukan hal itu karena Anda mengasihi mereka. Dan Bapa di sorga mengasihi Anda. Dia tidak akan memberikan semua yang Anda inginkan karena jika Dia melakukannya, Anda akan dimanjakan sampai mati. Tuhan tidak akan memberikan segala hal yang kita inginkan, tetapi Dia akan memberikan segala hal yang kita butuhkan. Lalu mengapa Anda masih memiliki kebutuhan keuangan? Apakah Tuhan gagal? Apakah Dia berbohong? Apakah Dia membesar-besarkan? Tidak! Dalam setiap janji, ada sebuah dasar -- ada kondisi dan persyaratan. Ketika Tuhan membuat janji, Dia berkata, "Aku akan melakukan bagian-Ku dan kamu melakukan bagianmu." Hikmat keuangan dari Tuhan sangat jelas dibuat bagi kita dalam firman-Nya. Meskipun Alkitab membahas banyak aspek mengenai keuangan -- termasuk prinsip-prinsip penghematan, belanja, memberi, investasi, dan pengelolaan -- kita akan melihat lima syarat khusus untuk stabilitas keuangan menurut Alkitab. Pertama, mintalah bantuan-Nya. Yesus berkata, "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." (Yohanes 16 : 24). Berikut adalah aturan yang baik: Sebelum Anda membayar untuk itu, berdoalah untuk itu. Berikan Tuhan kesempatan untuk memberikan sebelum Anda pergi keluar dan membayar. Anda mungkin lebih bergantung pada kartu kredit Anda dari pada bergantung pada Yesus Kristus. Mengapa Tuhan ingin saya meminta? Supaya Dia bisa memberikan. Mengapa Dia mau saya memberi? Supaya saya dapat menerima. Mengapa Dia ingin saya menerima? Supaya saya menjadi penuh dengan sukacita. Mengapa Dia ingin saya menjadi penuh dengan sukacita? Ini kesaksian besar bagi Yesus Kristus. Orang Kristen yang penuh sukacita adalah kesaksian positif. (Giant)

SEMENTARA

Sesuatu yang kita ingin selesaikan dalam hidup kita memerlukan tanggung jawab penuh untuk jangka waktu pendek dan hasilnya untuk sesuatu yang berharga selama hidup kita. Pikirkanlah sejenak mengenai orang-orang yang sudah berhasil memperoleh gelar Doktor dalam bidang mereka. Orang-orang ini dengan rajin dan tekun menyingkirkan tujuan-tujuan lain dan mengabdikan daya, keuangan, keahlian dan kerja keras untuk waktu lama, supaya mereka dapat menghasilkan sesuatu yang dalam waktu 50 tahun berikutnya masih mempunyai nilai dan nama untuk mereka. Usaha kerja keras yang sementara, menghasilkan suatu kebanggaan dan kehormatan seumur hidup. Dalam I Petrus, Rasul Petrus melukiskan waktu yang sulit diganti dengan hasil yang baik. Petrus tidak bicara mengenai pelajaran ilmu dalam pendidikan yang keras. Ia menulis mengenai penghidupan yang keras yang kita alami, biarpun kita tidak mencarinya. Ia menunjuk pada kemungkinan kita memperoleh hasil yang baik. ia menulis tentang penderitaan sementara yang datang dalam kehidupan kita yang dapat berguna bagi kita. Kita bersukacita dalam penderitaan, bukan karena penderitaan itu sendiri, tetapi kemuliaan yang akan kita peroleh yang adalah untuk selamanya. Masa-masa yang sulit memberi kita penderitaan dan sakit yang tidak dapat memberi kita perasaan damai sejahtera. Rasul Petrus ingin kita tetap, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (I Petrus 1 : 6-7). Rasul Petrus ingin kita melihat ke masa yang akan datang yang menjanjikan sukacita yang kekal dan menolong kita mengerti akan penderitaan yang kita alami untuk sementara ini. (DBR)

TUKANG LOGAM

Ada pepatah yang berbunyi, “Sejumput bulu domba menjadi wol, biji logam nan berat menjadi pesawat terbang.”. Ini adalah pepatah bagi orang yang mau berjuang untuk meraih sukses. Pepatah ini sekaligus menegaskan bahwa logam merupakan benda yang sangat berharga. Oleh sebab itu, penemuan logam merupakan hal yang sangat penting. Teknologi pengolahan dianggap sebagai kunci dasar bagi pengembangan teknologi modern, teknik dan manufaktur. Diperkirakan emas dan perak merupakan logam pertama yang digunakan di dunia kuno. Sebagaimana pemakaiannya pada zaman sekarang, zaman dulupun emas dan perak digunakan untuk perhiasan. Di samping itu juga dibuat gelas, mangkuk atau piring. Terobosan besar pertama datang ketika orang menemukan bahwa campuran dua logam yaitu tembaga dan timah menghasilkan logam yang lebih keras. Logam bentukan tersebut adalah perunggu. Perunggu menjadi bahan dasar perkakas rumah tangga dan juga senjata. Kekuatan dan ketajamannya jauh melebihi perkakas dan senjata yang dibuat dari batu yang sudah ada sebelumnya. Ini adalah era baru di dalam teknologi yang disebut dengan zaman perunggu. Zaman perunggu di Alkitab dimulai pada zaman Abraham. Setelah itu orang menemukan besi dan era itu disebut dengan zaman besi. Besi merupakan logam yang lebih keras dan lebih baik untuk dibuat senjata. Bangsa-bangsa yang lebh dulu mengenal besi memiliki keuntungan lebih besar di dalam peperangan. Filistin adalah salah satunya. Orang Israel pun pergi kepada orang Filistin untuk mendapatkan senjata yang terbuat dari besi. Sejak zaman Salomo, mereka mengerjakan sendiri perkakas dan senjata dari besi. Di dunia kuno, seorang tukang logam biasanya mempunyai bengkel kecil untuk melayani daerahnya sendiri. Mereka membeli logam yang dibutuhkan dalam bentuk bongkahan atau batangan dari pedagang keliling. Lalu seorang ahli akan melebur logam tersebut dalam tungku perapian. Setelah itu, leburan logam dimasukkan ke dalam cetakan tanah liat atau cetakan batu. Setelah dingin, seorang yang lain akan mengambil cetakan itu dan menggosok dengan batu sampai halus. Untuk membuat tajam, khususnya yang dari besi, cetakan dibakar lagi sampai membara, kemudian ditempa sampai mempunyai ketajaman yang diinginkan. Proses pengerjaan logam ini mengingatkan kita pada pembentukan orang percaya menjadi umat Tuhan yang siap pakai dan menjadi peralatan yang mulia. Api penderitaan seringkali digunakan untuk membuat orang percaya siap dibentuk sesuai kehendak Tuhan. gesekan-gesekan dengan orang lain dipakai untuk menghilangkan karakter-karakter buruk. Bahkan tekanan-tekanan, baik yang datang dari orang lain atau dari situasi akan membuat orang percaya semakin tajam di dalam wawasan, iman dan kerohanian. Dengan demikian, ia siap dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan memperluas kerajaan-Nya.

Doa: sekarang aku tahu mengapa kadang-kadang aku harus menderita. Bapa, kuatkan aku untuk menerima proses yang menyakitkan itu. Dalam nama Yesus aku mohon. Amin. (DBR)



DENGAN IMAN BUKAN DENGAN
PERASAAN.
Roma 1 : 16-17
Mengapa seseorang dapat bertobat secara radikal (atau tampaknya) dan begitu bergairah tentang iman baru mereka tapi kemudian tiba-tiba menyerah begitu saja? Mereka tampaknya memiliki pengalaman pertobatan yang paling menakjubkan, tapi tiba-tiba, mereka berhenti dan pergi. Bagaimana itu bisa terjadi? Saya pikir orang yang seperti itu sebenarnya tidak pernah benar-benar bertobat dan diselamatkan. Ini bukan tentang emosi sesaat, tetapi adalah tentang ujian waktu. Jika seseorang adalah Kristen sejati, dia akan terus bertahan -- meskipun tidak sempurna dan disertai banyak kesalahan. Seorang Kristen sejati tidak mungkin menjadi tersesat dan tidak pernah kembali. Tetapi jika seseorang adalah benar-benar orang yang percaya, dia selalu akan kembali. Jika mereka menyimpang dan tidak pernah kembali, berarti mereka tidak pernah benar-benar menjadi orang percaya yang sesungguhnya. Seperti dikatakan dalam I Yohanes 2 : 19, "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." Mungkin mereka membangun iman mereka pada pengalaman emosional, dan memang bisa ada pengalaman emosional dalam pertobatan, meskipun tidak selalu. Tetapi Anda tidak dapat membangun hidup Anda pada landasan emosi, karena emosi datang dan pergi. Seseorang yang mengharapkan bahwa kehidupan Kristen selalu dipenuhi oleh pengalaman emosional rohani setiap hari akan merasa kecewa ketika mereka bangun pagi dan tidak merasakan apa-apa. Itulah saatnya untuk mulai bertumbuh dan berjalan dengan iman, bukan dengan perasaan. Roma 1 : 17 mengatakan, "Orang benar akan hidup oleh iman." Namun beberapa orang membangun hubungan mereka dengan Tuhan atas dasar pengalaman emosional, dan ketika emosi tidak ada, mereka menyerah. Mereka membangun hidup mereka di atas dasar yang salah. (Giant)

RENUNGAN HARIAN

PEMENANG DALAM KRISTUS
 Filipi 3 : Ib-16

Bacaan hari ini mengajar kita bagaimana menjadi seorang pemenang. Bukan untuk menilai siapa yang paling unggul, tetapi bagaimana kita mengalami suatu hidup yang berkemenangan. Setiap hari kita dihadapkan dengan pergumulan hidup yang berat dan seringkali kita salah dalam melangkah dan membuat keputusan, sehingga kita malah tenggeiam dalam masalah itu dan menyerah kalah. Pada ayat 13-14, Tuhan kembali mengingatkan kita untuk memiliki tujuan hidup yang benar dan fokus dengan tidak mengingat-ingat masa lalu. Jadi dalam menjalani hidup di dunia ini kita harus memiliki tujuan dan arah yang jelas dan pasti. Seorang olahragawan yang bertanding, pasti ia fokus pada tujuannya yaitu meraih medali kemenangan. Begitu pula dengan kehidupan kerohanian kita; tidak ada istilah berpuas diri, melainkan harus terus mengejar "mahkota kehidupan" yang disediakan Tuhan itu. Semakin hari kita harus semakin bertumbuh dan bergerak maju, seperti yang dikatakan dalam ayat 12. Ayat tersebut adalah ungkapan ketidakpuasan Paulus dalam perkara-perkara rohani, sehingga ia terus berusaha untuk mengejamya. Karena Paulus sadar bahwa keselamatan yang ia terima dari Tuhan itu sangat mahaI, yaitu melalui pengorbanan Yesus sampai mati di atas kayu salib. Demikian juga kita, harus berusaha mati menuju kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Teruslah berjuang dalam iman untuk memperoleh kemenangan dalam Kristus. (DBR)

PIKIRKANLAH TERLEBIH DAHULU

Kisah Para Rasul 19 : 36b

Berkomitmen untuk melakukan sesuatu tanpa bertanya pada Tuhan tentang hal tersebut dan tanpa menantikan Dia berbicara kepada kita adalah tidak bijaksana. Juga tidak bijaksana untuk melompat pada banyak hal tanpa berpikir terlebih dahulu tentang apa yang harus kita siapkan untuk dilakukan. Kita sering mewajibkan diri untuk melakukan terlalu banyak hal dan akhirnya kita menjadi letih dan kelelahan. Tuhan jelas menguatkan kita melalui Roh-Nya, tetapi Dia tidak memperkuat kita untuk melakukan hal-hal yang berada di luar kehendak-Nya bagi kita. Dia tidak akan menguatkan kita untuk menjadi bodoh! Setelah kita berkomitmen untuk melakukan sesuatu, Tuhan mengharapkan kita untuk menepati janji kita dan menjadi orang yang memiliki integritas, sehingga nasihat-Nya kepada kita dalam ayat untuk hari ini adalah: "berpikir sebelum kita bertindak." Dalam pikiran kita, kita harus bertanya kepada Tuhan apa yang Dia pikirkan tentang hal yang ada dalam pertimbangan kita. Hal ini tentunya adalah pelajaran yang harus saya pelajari. Saya dulu sering mengijinkan antusiasme untuk menguasai diri saya sehingga saya berkata 'ya' untuk banyak hal tanpa meminta nasihat Tuhan dan akhirnya mengeluh tentang jadwal saya yang terlalu padat. Allah mengajarkan pada saya bahwa jika saya telah mencari-Nya terlebih dahulu dan mengikuti bimbingan-Nya, saya bisa menghindari frustrasi dan stres. Saya yakin Anda memiliki banyak kesempatan untuk terlibat dalam hal-hal yang akan Anda nikmati atau Anda anggap penting. Saya hanya mendorong Anda hari ini untuk tidak melakukan apa pun tanpa memberikan pemikiran serius dan tanpa mencari petunjuk Allah terlebih dahulu, apakah Dia ingin Anda melakukan hal-hal itu atau tidak. Firman Allah untuk Anda hari ini: Berpikirlah sebelum Anda berbicara dan bertindak! (Giant)


MERENUNGKAN FIRMAN
 Yosua 1 : 8

Bacaan hari ini memberitahu kita suatu rahasia kunci sukses dalam hidup yang sekarang ini banyak diadopsi oleh pembicara-pembicara motivational. Firman Tuhan berkata bila kita mau berhasil dalam hidup, kita perlu merenungkan firman siang dan malam. Bila Anda perhatikan berbagai seminar tentang kesuksesan, pembicara motivational banyak yang menggunakan prinsip Alkitab dalam ceramahnya. Kita sudah mendapatkan semua kunci sukses hidup dalam Alkitab kita. Yang perlu kita lakukan seperti kata firman hari ini ialah merenungkannya siang dan malam. Apa arti merenungkan firman? Artinya kita membaca firman dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Contoh, bila Anda sedang dizolimi orang, bacalah tentang Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya. Seperti apa yang dilakukan Yusuf, demikianlah juga yang perlu kita lakukan. Apa yang Yusuf lakukan? Dia tetap berpegang pada janji Tuhan apapun yang terjadi dan dia mengampuni saudara-saudaranya. Janji Tuhan ya dan amin. Kalau kita tekun merenungkan firman Tuhan, firman itu jadi bagian hidup kita dan pasti kita akan sukses menurut Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. (cubs)

BISA KARENA BIASA
I Petrus 4 : 10

Ronny untuk pertama kalinya mendapat kesempatan menyampaikan renungan singkat dalam pertemuan ibadah. Dia menyajikan kisah Yesus memberi makan

5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan. Karena grogi, dia salah ucap, “Saudaraku, Yesus sanggup mengenyangkan 5 orang dengan 5000 roti dan 2 ikan.” Kontan semua anggota ibadah geeerrr ketawa. Dengan muka merah menahan malu dia tetap melanjutkan pembahasan.

Minggu depannya dia mendapat tugas lagi untuk menyampaikan renungan di kelompok yang sama. Maka dia gunakan kesempatan itu untuk mengoreksi khotbahnya minggu lalu. “Seperti yang telah saya sampaikan, Yesus berkuasa memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan,” ujarnya. Tiba-tiba seorang temannya tertawa, mungkin karena ingat Ronny salah ucap minggu lalu. Merasa ditertawakan, Ronny dengan jengkel bertanya padanya, “Apa kamu juga bisa melakukan hal itu?” Kaget mendapat pertanyaan mendadak, rekannya menjawab, “Bisa, karena sisa roti minggu lalu masih banyak!” Sejak itu Ronny tidak mau lagi menyampaikan renungan karena grogi. Untunglah teman-temannya terus mendorong dia untuk mengembangkan talentanya. Kini dia menjadi seorang pengkhotbah yang sering diundang ke berbagai gereja untuk menyampaikan firman Tuhan yang memberkati jemaat.

Karunia itu tidak boleh disimpan namun harus digunakan untuk memberkati sesama. Untuk itu kita perlu mengembangkan karunia yang sudah Tuhan percayakan. Caranya dengan banyak berlatih. Salah-salah di awal tidak jadi masalah, karena lambat laun kita akan lebih terbiasa dan mahir. Karena itu mari kita kembangkan karunia kita untuk kemuliaan Tuhan. [GKG]

TUHAN SELALU MENYERTAI KITA

Ibrani 13 : 1-16

Dalam kita beribadah, meskipun kita tekun tetapi sekali waktu kita bisa juga lemah dan putus asa. Dalam keadaan seperti ini merupakan kesempatan Iblis untuk menebar tipuan dengan memberikan perasaan bahwa tidak ada seorangpun yang mau memperhatikan kita dan kita merasa bahwa kita sedang sendirian. Jika bisikan semacam ini terngiang di telinga kita, maka kita harus segera sadar dan dengan tegas kita tolak bisikan Iblis ini dengan mengatakan firman Tuhan yaitu ayat tersebut di atas. Dan ayat 6 merupakan pegangan kita menghadapi persoalan yang menghadang perjalanan hidup kita. Oleh sebab itu pikiran kita jangan hanya dipusatkan pada masalah, persoalan, kesusahan dan tantangan yang kita sedang alami, karena hal itu dapat menyebabkan kita tidak bisa memusatkan iman kita pada Tuhan Yesus dan firman-Nya, yang pada akhirnya kuasa firman-Nya tidak bisa bekerja dalam hidup kita sehingga kita dapat dikalahkan oleh Iblis yang menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan jauh dari kita. Harus diingat bahwa kuasa dan kasih-Nya tidak pernah berubah, ini tercantum dalam

ayat 8. Tuhan selalu mau menyertai kita. Tinggal kitalah yang harus mau menyerahkan segala persoalan kepada-Nya dengan tidak ada keraguan sedikitpun akan penyertaan-Nya. Yakinlah bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai kita dalam setiap persoalan yang kita hadapi, dan la selalu siap untuk menolong kita. (DBR)

PERTAJAM KARUNIA IMAN!

I Korintus 12 : 9b, 13b

Beberapa hari yang lalu, teman saya meminta waktu beberapa menit sebelum saya bekerja. Dalam pertemuan yang singkat ini teman saya menanyakan tentang keraguannya selama menjadi orang Kristen. Singkat cerita, rekan saya belum yakin bahwa dirinya akan memperoleh keselamatan kelak bila maut menjemputnya. Kesempatan ini tentunya tidak saya sia-siakan. Dengan bahasa yang sederhana saya mencoba menjelaskan tentang keselamatan menurut sudut pandang iman Kristen. Di akhir percakapan, rekan saya mulai membuka hati untuk mengenal siapa Yesus dan minta didoakan bahkan meminta waktu di lain kesempatan untuk membahas lebih jauh tentang iman dan keselamatan dalam ajaran kekristenan.

Kisah nyata ini bisa saja terjadi di lingkungan sekitar kita. Tidak menutup kemungkinan masih ada orang yang meragukan keselamatan yang telah Tuhan Yesus janjikan kepada mereka yang telah percaya. Kenyataan ini tidak perlu terjadi bila setiap orang memiliki karunia iman. Iman bahwa di dalam Yesus ada kehidupan kekal atau diselamatkan (baca Yohanes 3 : 16).

Untuk itu, penting bagi kita untuk mempertajam karunia iman yang telah Tuhan berikan. Karunia iman diberikan kepada semua umat pilihan-Nya yaitu mereka yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Anda dan saya adalah orang yang telah dipilih sebagai umat kepunyaan-Nya. Tugas kita adalah mewartakan kabar keselamatan kepada semua orang sehingga mereka mendapatkan kasih karunia. [Int]

BERSANDAR PADA-NYA
 Kolose 1 : 4

Tuhan ingin kita bersandar sepenuhnya pada Dia dan mendengar serta menaati suara-Nya di atas semua hal yang lain, ini adalah inti dari iman yang sebenarnya. Saya suka definisi iman yang diberikan dalam ayat yang kita baca hari ini dan kenyataan bahwa kita menyandarkan segala sesuatu yang ada pada diri kita pada Tuhan. Kita dapat bersandar pada Tuhan untuk menjaga kita dalam kehendak-Nya. Saya senang, karena mencoba untuk tinggal dalam kehendak Tuhan melalui kekuatan kita sendiri adalah hal yang terlalu sulit! Saya tidak tahu satu orangpun yang bisa dengan jujur mengatakan bahwa dia tahu 100 persen dengan pasti apa yang harus dilakukan setiap hari. Kita bisa melakukan segala sesuatu yang kita tahu harus dilakukan untuk membuat keputusan yang tepat. Bagaimana kita bisa tahu apakah kita melakukan hal yang benar? Kita tidak bisa. Kita harus mempercayai Tuhan untuk menjaga kita dalam kehendak-Nya, meluruskan jalur apapun yang bengkok di depan kita, terus menjaga kita di jalan sempit yang mengarah pada kehidupan, dan menjaga kita tetap jauh dari jalan yang luas yang menuju kepada kebinasaan (lihat Matius 7 : 13). Kita perlu berdoa, "Tuhan, hanya kehendak-Mu yang terjadi di dalam hidup saya.". Saya tahu beberapa hal tentang kehendak Allah bagi hidup saya, tapi saya tidak tahu segalanya, jadi saya harus belajar untuk tinggal dalam damai dengan bersandar pada Tuhan. Dan saya harus belajar untuk memberikan diri kepada-Nya dan berdoa agar kehendak-nya dilakukan dalam dan melalui saya. Kadang-kadang kita berpikir hanya orang lemah yang bersandar tetapi saya telah belajar bahwa bersandar adalah hal yang baik jika kita bersandar pada Tuhan. Firman Allah untuk Anda hari ini: Bersandar pada Tuhan sepenuhnya hari ini. (Giant)

ADA WAKTUNYA
 Pengkhotbah 3 : 1-11

Ada orang-orang yang punya prinsip untuk tidak mengekspresikan emosinya, terutama emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa dan sebagainya. Mereka mengajarkan bahwa bila seseorang mengekspresikan emosi tersebut berarti dia tidak beriman atau tidak percaya kepada Tuhan. Mereka mengharuskan untuk selalu beremosi positif seperti senang, bahagia, tersenyum dan sebagainya. Bahkan ada yang mengajarkan tidak boleh berduka kalau orang yang dikasihi meninggal dunia. Kalau kita lihat bacaan hari ini, ternyata itu bukan prinsip Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya (ayat 1). Jadi bila saatnya berduka, berdukalah, bila saatnya bergembira, bergembiralah, karena segala sesuatu ada waktunya. Firman Tuhan di bagian lain bahkan menganjurkan kita untuk sepenanggungan dengan saudara seiman kita. Bila mereka berduka, firman juga menganjurkan kita untuk berduka bersama mereka. Jadi tidak salah bila kita merasa sakit hati, terluka, berduka, marah, karena itu dari Tuhan. Yang salah ialah bila kita menyimpan emosi negatif itu sampai jangka waktu yang lama. Tuhan berfirman untuk segala sesuatu ada waktunya, termasuk emosi negatif. Tuhan tidak berfirman bahwa kita boleh menyimpan emosi negatif selamanya. (cubs)


BERBELAS KASIHLAH
Amsal 19 : 1-29

Pada masa sekarang ini kehidupan sangat sukar, yang mana kita melihat banyak orang yang hidupnya susah dan kekurangan. Bersediakah kita mengulurkan tangan membantu mereka? Terus terang, hanya orang-orang yang memiliki kasih Kristus dalam hatinya yang pasti punya beias kasih kepada mereka yang susah. Memang kita juga melihat ada orang yang memberi, tetapi tidak berdasarkan kasih melainkan hanya merupakan kewajiban dan untuk dilihat orang saja. Padahal, jika kita membantu dengan terpaksa atau tanpa kasih dan hanya supaya dilihat orang sebagai orang yang dermawan, sama sekali tidak ada artinya. Memang bagi yang telah mendapat bantuan dari orang macam begini sangat terbantu, tetapi sebenarnya buat orang itu sendiri tidak ada gunanya. Hal ini tepat benar seperti yang Rasul Paulus katakan, “Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." (I Korintus 13 : 3). Jelas sekali, motivasi kita dalam memberi adalah kasih. Jika motivasinya lain, jangan berharap Tuhan akan berkenan. Ingat, Tuhan tidak mau berhutang pada siapapun juga, seperti pada ayat tersebut di atas. Jadi Tuhan akan membayar kembali apa yang telah kita keluarkan bagi orang yang kesusahan, bahkan berlimpah lebih dari pada yang telah kita berikan. Namun demikian, dalam membantu kita juga perlu memiliki hikmat. Agar bantuan kita tidak membuat orang tergantung atau bersandar pada orang lain, padahal sesungguhnya orang ini masih mampu bekerja. Selain memberi bantuan sebaiknya kita juga mengajarkan mereka tentang kebenaran firman Tuhan, agar merekapun punya kesadaran sendiri untuk memperbaiki hidupnya dan tidak hanya bergantung kepada orang lain. Beias kasih kita seharusnya berdasarkan pada kasih Kristus, sehingga dapat memanusiakan manusia. (DBR)


PERCAYA SAJA
 Amsal 3 : 5

Alkitab mengatakan bahwa Anda harus mempercayai Tuhan dengan segenap hati Anda dan tidak bersandar pada pemahaman Anda sendiri. Hal ini tidak selalu merupakan hal yang termudah untuk dilakukan. Kadang-kadang, tampaknya begitu alami untuk mencoba mencari tahu sendiri tentang semuanya dan menjadi begitu sulit hanya untuk melepaskan dan mempercayai Allah. Kepercayaan dimulai dengan pilihan. Anda harus berkomitmen sepenuh hati Anda untuk mempercayai, kemudian pikiran dan emosi Anda akan mengikuti. Ketika Anda masih kecil, apakah Anda pernah bermain sebuah permainan di mana seseorang berdiri di belakang Anda dan Anda diharapkan untuk menjatuhkan diri ke tangan mereka? Pertama kali saya memainkan permainan itu dengan kakak saya, sangat sulit bagi saya untuk melakukannya, ada suatu kekhawatiran bagaimana jika kakak saya tidak menangkap saya ketika saya jatuh. Lalu kakak saya mengatakan, "Sudah, jatuhkan saja badanmu, aku akan menangkapmu!". Tapi saya masih enggan untuk melakukannya. Akhirnya, saya memutuskan dalam hati saya untuk percaya saja dan membiarkan diri saya jatuh ke belakang dan tentu saja, kakak saya langsung menangkap saya ketika saya jatuh. Setelah dia menangkap saya untuk pertama kalinya, saya tidak punya masalah untuk melakukannya lagi karena kakak saya sudah membuktikan dirinya kepada saya dan saya percaya padanya. Itulah yang harus Anda lakukan dalam hubungan Anda dengan Tuhan. Mungkin tidak mudah bagi Anda untuk percaya. Mungkin Anda memiliki beberapa kendala saat ini yang tampaknya luar biasa. Mungkin Anda sudah mencoba untuk percaya, tapi akhirnya justru Anda mengambil langkah mundur dan bersandar pada pemahaman Anda sendiri. Hari ini, saya ingin mendorong Anda untuk menyerahkan kekhawatiran Anda kepada-Nya. Buanglah segala beban yang mencoba untuk menguasai Anda dan biarkan diri Anda jatuh ke tangan Allah Yang Mahakuasa. Dia adalah Sahabat yang selalu ada untuk Anda, lebih dekat dari saudara. Dia tidak pernah meninggalkan Anda dan tidak pernah mengabaikan Anda. Dia mengasihi Anda dengan kasih yang kekal, dan Anda dapat mempercayai-Nya hari ini di setiap bidang kehidupan Anda. (Giant)

DI DALAM TUHAN ADA KEMENANGAN

Roma 8 : 31-39

Hidup orang-orang yang percaya kepada Tuhan senantiasa dihadapkan pada dua hal yang seolah-olah berlawanan satu dengan yang lain. Di satu sisi kita memperoleh janji dari Tuhan yaitu berkat, pemeliharaan, kelepasan dan kemenangan, sementara di sisi lain kita menghadapi realita hidup yang menakutkan, mengkhawatirkan, kesulitan demi kesulitan datang silih berganti, yang semuanya dapat membuat kita goyah dan bimbang. Lalu timbul pertanyaan, kapan janji Tuhan itu dinyatakan di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya sebagaimana firman Tuhan di atas? Harus diingat bahwa Tuhan sekali-kali tidak pernah meninggalkan kita dan membiarkan kita dalam menghadapi tantangan hidup ini, karena janji-Nya adalah "ya dan "amin". Karena itu kunci utama untuk memperoleh berkat Tuhan adalah kita harus taat terhadap segala firman-Nya. Taat berarti hidup dalam pertobatan yang sungguh-sungguh. Setiap orang yang mau hidup berkemenangan dalam Tuhan harus mengalami pertobatan dan perjumpaan dengan Yesus. Dalam

I Korintus 3 : 9 dikatakan bahwa kita adalah kawan sekerja Allah. Dengan demikian kita harus melibatkan Allah dalam seluruh aspek kehidupan kita; baik itu dalam usaha, sekolah, pelayanan, keluarga dan lain-lain. Jangan pernah mundur dalam keadaan sesulit apapun. Beranilah maju untuk menghadapi semuanya, karena Tuhan pasti turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kemenangan bagi anak-anak-Nya yang selalu berharap pada-Nya. (DBR)

PERSEMBAHAN SYUKUR
Mazmur 50 :1-23

Iblis sangat tidak senang apabila kita mempersembahkan syukur kepada Tuhan dan pujian bagi Dia, sebab Iblis tahu benar bahwa doa yang dipanjatkan banyak orang merupakan suatu pergumuian yang sudah sering dilakukan, tetapi ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan yang dinaikkan oleh anak-anak Tuhan dalam doa-doa mereka adalah suatu kemenangan besar atas pergumulannya. Oleh karena itu, setiap mendengar pujian dan ucapan syukur yang kita naikkan kepada Tuhan, Iblis tidak tahan dan akan lari. Pujian dan ucapan syukur yang dinaikkan dari dasar hati sebagai korban syukur akan menjadi seperti dupa yang harum bagi Tuhan. Daud mengerti benar apa yang harus diperbuatnya untuk membalas kasih dan kemurahan Tuhan di sepanjang hidupnya, sehingga ia berkata, "Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu! Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah." (Mazmur 51 : 17-19). Itulah yang dinamakan korban syukur, karena dilakukan pada saat yang tidak menyenangkan, misalnya dalam masalah atau dalam keadaan sakit, dan itu sangat berat untuk dilakukan, bagaikan suatu korban dari orang yang mengalaminya. Dalam keadaan apapun, biariah kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan. (DBR)

APA YANG TUHAN TAHU TENTANG ANDA?

Mazmur 56 : 9

Para ilmuwan menyatakan bahwa kita tidak akan pernah melupakan apapun. Dikatakan demikian karena diperkirakan bahwa dalam seumur hidup, otak manusia dapat menyimpan satu juta miliar bit informasi. Mungkin sulit untuk mempercayai hal itu, karena sepertinya kita melupakan banyak hal. Namun ada saat-saat di mana hal-hal tertentu terjadi dan memicu kembali kenangan yang telah bertahun-tahun lalu terjadi. Herannya, kita dapat mengingat hal tersebut dengan begitu jelasnya. Allah mengingat semuanya -- setiap saat. Tidak pernah ada kekosongan dalam memori-Nya. Dia tidak pernah melupakan seorangpun. Allah adalah Maha Tahu, yang berarti Dia tahu segalanya. Pengetahuan Allah adalah kekal seperti Dia. Apa yang Tuhan ketahui, Yesus sudah tahu dan selalu akan tahu. Tuhan tidak belajar hal baru; Dia sudah mengetahui semuanya sejak awal mulanya. Kita belajar hal-hal baru, tetapi Tuhan tidak demikian. Alkitab mengatakan bahwa Allah tahu tentang setiap burung kecil yang jatuh ke tanah. Dan tidak hanya itu, Dia tahu tentang Anda. Yesus berkata, "Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya." (Matius 10 : 30). Allah yang menciptakan alam semesta ini memperhatikan Anda. Apa yang mengganggu Anda? Apa kekhawatiran Anda? Apa yang membuat Anda berduka? Apa yang menyebabkan Anda menangis? Hal ini menjadi perhatian Allah. Jadi apa pun yang Anda hadapi sekarang, Dia tahu tentang itu. Dia peduli tentang hal itu. Dia tahu segala dosa yang kita lakukan di dunia saat ini. Allah yang Maha Tahu mengasihi Anda. Dan Dia menyambut Anda ke dalam persekutuan dengan Dia. (Giant)

BERSYUKUR SELALU
 I Tesalonika 5 : 18

Firman Tuhan dalam berbagai kesempatan, baik dalam bacaan hari ini maupun bagian lain menghendaki agar apapun keadaan kita, baik maupun buruk, suka maupun duka, selalu mengucap syukur. Mengucap syukur bukan berarti menyangkali masalah atau kesedihan atau sakit hati yang sedang kita hadapi, atau lari menghindar darinya, tapi mengucap syukur berarti bahwa kita menyadari bahkan masalah berat yang sedang melanda kita saat ini tetap akan mendatangkan kebaikan buat kita. Hal itu dinyatakan dalam Roma 8 : 28 oleh rasul Paulus. Kalau kita percaya kepada Tuhan, setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita berada dalam kendali-Nya. Salah satu contoh dalam Alkitab adalah Ayub. Tidak ada masalah yang dapat terjadi tanpa seijin Allah. Allah kadang-kadang mengijinkan masalah terjadi karena Dia tahu melalui masalah kita dapat belajar banyak hal, melangkah maju dalam proses menuju kedewasaan rohani. Masalah buat umat Tuhan adalah seperti ujian buat anak sekolah. Sebagaimana halnya anak sekolah tidak bisa belajar lebih lanjut, kerohanian kita juga tidak bisa bertumbuh bila tidak ada masalah. Itu sebabnya di tengah masalah kita tetap perlu bersyukur. (cubs)



PERJANJIAN TUHAN DENGAN ABRAHAM

Roma 4:1 - 25

Janji Tuhan kepada Abraham (lihat Kejadian 12) akan berlaku juga bagi kita yang adalah keturunan Abraham, karena hubungan Tuhan dengan Abraham merupakan hubungan kita dengan Tuhan sebagai Bapa kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia, apapun yang telah dijanjikan-Nya pasti akan ditepati; hal ini tertulis dalam Mazmur 105 : 8-9: "la ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.". Agar janji berkat Tuhan itu dapat turun ke atas kita, kita harus taat kepada Tuhan. Sebab walaupun Tuhan telah mengikat perjanjian dengan Abraham, namun Abraham harus terlebih dahulu mengalami ujian ketaatan (lihat Kejadian 22 : 1-13) dan barulah berkat itu diturunkan atas dia. Kalau Abraham saja harus mengalami ujian ketaatan, apakah kita sebagai keturunan Abraham secara rohani tidak perlu diuji ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan? Karena Abraham telah lulus dari ujian ketaatan tersebut, maka haruslah kita juga semakin teguh dan taat kepada Tuhan agar Tuhan melimpahkan janji berkat-Nya kepada kita. (DBR)


MENJADI ORANG YANG MURAH HATI
Lukas 6 : 38

Bukanlah hal yang aneh jika kita seringkali mendengar ayat di atas dikaitkan dengan pengorbanan materi berupa uang untuk pekerjaan Tuhan. Sementara banyak orang memahami ayat ini dengan prinsip mengenai uang, padahal sebenarnya Yesus tidak berbicara mengenai uang persembahan ketika Ia membuat pernyataan ini. Agar mendapat pengertian sepenuhnya mengenai ayat ini, Anda perlu membaca ayat 35-37. "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.". Yesus ingin menekankan kepada kita kebenaran ini: Jika Anda memberikan pengampunan, dan Anda juga memberikan cinta, dan Anda memberikan rahmat, maka semua itu akan kembali kepada Anda dalam segala perkara yang baik dengan ukuran yang sama. Yesus ingin kita memahami bahwa apa yang Anda berikan akan datang kembali kepada Anda dengan ukuran yang sama. Coba pikirkan bagaimana jika Anda menghakimi dan mengutuk orang lain, apa yang akan kita terima sebagai balasannya? Biarlah kita menjadi orang yang murah hati, yang mau memberikan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita. (Giant)

KASIH ALLAH II
Korintus 9 : 6-14

Kita tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kasih; seperti itulah la adanya, maksudnya adalah bahwa sifat ke-ilahian-Nya dan kasih-Nya tidak tergantung kepada perbuatan kita. Kasih yang Tuhan berikan kepada kita karena memang sifat Tuhan adalah kasih dan mau memberi, tertulis pada ayat 9. Jadi, kasih yang ditunjukkan Tuhan itu bersifat aktif, bukan pasif. Kemurahan yang kita terima, baik itu berkat materi maupun rohani menunjukkan gerakan dari kasih karunia-Nya. Sebagai anak-anak yang beroleh kasih karunia dari Tuhan, Sudah seharusnya hidup kita mencerminkan kasih Tuhan itu, yaitu senantiasa aktif dalam berbuat baik. Karena sifat Tuhan itu pemberi, maka sifat yang demikian juga harus ada di dalam kehidupan kita. Ayat 6 menyatakan bahwa berkat Tuhan akan banyak kita terima bila kitapun mau membagi berkat banyak juga bagi orang lain yang membutuhkan. Bagaimana dengan orang yang berkekurangan tetapi rindu untuk membagi berkat bagi sesama? Hal itupun dapat dilakukan. Berkat tidak hanya berupa materi, tetapi dapat berupa perhatian (simpati dan empati) dan doa. Bagi orang miskin yang telah menerima Tuhan dan kasih-Nya dalam kehidupannya tidak hanya menjadi objek belas kasihan orang lain tetapi iapun dapat berperan serta dalam mengasihi sesama. Tuhan telah lebih dahulu mengasihi kita, karena itu marilah kitapun mengasihi sesama dengan aktif. "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20 : 35). (DBR)

YANG PALING............!!!
Yeremia 17 : 7

yang PALING penting dalam hidup = TUHAN

yang PALING sia-sia dilakukan = CEMAS

kebahagiaan yang PALING besar = MEMBERI

pekerjaan yang PALING memuaskan = MEMBANTU ORANG LAIN

sifat kepribadian yang PALING jelek = MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI

Spesies yang PALING langka = PEMIMPIN YANG PUNYA DEDIKASI

Suntikan yang PALING hebat = DORONGAN YANG MEMBESARKAN HATI

masalah yang PALING besar diatasi = RASA TAKUT

pil tidur yang PALING efektif = KEDAMAIAN PIKIRAN

penyakit kegagalan yang PALING melumpuhkan = CARI ALASAN

kekuatan yang PALING besar dalam hidup = "CINTA"

komputer yang PALING istimewa di dunia = OTAK MANUSIA

senjata yang PALING mematikan = LIDAH

dua kata yang PALING kuat = SAYA BISA

aset yang PALING besar = KEPERCAYAAN

emosi yang PALING tak berharga = MENGASIHANI DIRI SENDIRI

harta yang PALING berharga = INTEGRITAS

harta yang PALING wajib dimiliki = HARAPAN

sesuatu yang PALING cantik = SENYUMAN

saluran komunikasi yang PALING hebat = DOA (IR)



ATUR PIKIRANMU
Filipi 4 : 8

Sebagai umat percaya, kita perlu mengatur pikiran kita. Itu yang dikehendaki Tuhan, baik seperti yang tercantum dalam bacaan hari ini, maupun seperti yang terdapat dalam Roma 12 : 2-3, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.”, dan Ayub 3 : 25, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.”. Bila kita membiarkan kekuatiran dan kecemasan menguasai pikiran kita, maka itu yang akan terjadi. Kita bisa mengatur pikiran kita dengan menyimpan atau membuang pikiran yang datang ke otak kita. Buang pikiran negatif dan buruk, simpan pikiran baik dan positif. Mari gunakan firman Tuhan di atas untuk belajar mengatur pikiran kita supaya pikiran kita menjadi serupa dengan pikiran Kristus (Filipi 2 : 5). (cubs)

TUHAN KITA DAHSYAT
 I Raja-raja 18 : 20-46

Elia mendapat pengalaman yang luar biasa bersama Tuhan ketika kekeringan dan kelaparan melanda negeri. Elia dipelihara Tuhan secara ajaib di tepi sungai Kerit melalui burung gagak. Saat sungai menjadi kering Tuhan memakai janda Sarfat untuk memberkati dia. Sungguh Tuhan yang Elia sembah adalah Tuhan yang dahsyat! Karya Tuhan berlanjut ketika Elia harus berhadapan dengan empat ratus lima puluh nabi Baal di gunung Karmel. Tuhan kembali menunjukkan kedahsyatan-Nya; Elia mampu mengalahkan nabi-nabi Baal itu di hadapan Raja Ahab (ayat 38-40a). Bahkan ketika Elia berkata kepada Raja Ahab bahwa akan turun hujan (meskipun belum kelihatan tanda-tandanya), ia penuh iman dan yakin bahwa hal itu pasti terjadi. Oleh karena itu ia begitu tekun berdoa meminta hujan turun, dan sungguh benar firman Tuhan bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5 : 16b). Setelah tujuh kali Elia berdoa, barulah tampak tanda di langit (ayat 44a). Setelah melihat ada awan kecil, iman dan pengharapan Elia kepada Tuhan semakin kuat; secara manusia tak mungkin awan sekecil telapak tangan dapat menurunkan hujan, tetapi di dalam Tuhan tidak ada perkara yang mustahil. Kuasa Tuhan akan bekerja karena iman yang digantungkan kepada-Nya. Oleh sebab itu seberat apapun masalah kita jangan menyerah dan tetaplah menaruh harapan kepada Tuhan. (DBR)



LANDASAN YANG SALAH
I Korintus 3 : 11

Salah satu alasan orang tidak dapat bertahan dalam iman adalah karena mereka telah membangun iman mereka di atas dasar yang salah. Kadang-kadang kita membangun iman kita pada sebuah gereja. Kita menjadi sangat bergairah tentang gereja kita dan bahkan dapat mengembangkan sikap "gereja saya lebih baik dari gereja yang lain.". Memang ada banyak gereja-gereja besar di dunia. Dan kita semua adalah bagian dari gereja, bukan hanya sebuah denominasi gereja tertentu. Atau kita mungkin memiliki pengajar Alkitab favorit atau mungkin seperti salah satu pendeta yang kita anggap lebih baik dari yang lain. Ini bahkan terjadi dengan orang percaya abad pertama. Rasul Paulus memperingatkan, "Karena jika yang seorang berkata: 'Aku dari golongan Paulus,' dan yang lain berkata: 'Aku dari golongan Apolos,' bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya." (I Korintus 3 : 4-5). Tidak ada yang salah dengan menyukai seorang pendeta tertentu atau menikmati gereja tertentu di mana Anda menjadi bagian dari gereja tersebut, tapi jangan membangun dasar iman Anda pada hal-hal ini. Gereja-gereja akan mengecewakan Anda, karena mereka dijalankan oleh manusia. Dan manusia membuat kesalahan. Kadang-kadang mereka disalahpahami juga. Pendeta akan mengecewakan Anda juga, karena mereka adalah manusia seperti orang lain. Jadi jika Anda membangun landasan Anda di atas gereja tertentu atau pendeta tertentu, Anda bisa jatuh suatu hari, karena orang-orang mungkin akan membuat kesalahan. Menulis kepada jemaat di Korintus, Paulus menekankan, "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." (I Korintus 3 : 11). Ini semua adalah tentang Anda dan Tuhan. Dan ketika Anda berdiri di hadapan-Nya suatu hari, Dia akan ingin tahu apakah yang Anda lakukan dengan Yesus -- bukan bagaimana tentang semua orang yang Anda kenal yang mengaku sebagai seorang Kristen. Jadi jangan membangun dasar Anda pada manusia. Bangun dasar Anda pada Yesus Kristus. (Giant)


TETAP DALAM YESUS
I Yohanes 2 : 28-29

Perjalanan kita bersama Tuhan Yesus akan selalu aman bila kita tetap berada di dekat-Nya dan membiarkan Roh Kudus memimpin kita. Namun seringkali hati kita tergoda oleh Iblis untuk berbuat curang seperti menyontek, mencoba narkoba, mencuri, berjudi ataupun melakukan hubungan seks dengan pasangan bukan istri atau suami. Selama kita membiarkan Roh menguasai kita, kita akan mampu melawan segala godaan itu. Itulah sebabnya, pengakuan iman kita ialah Yesus sebagai Tuhan yang memerintah hidup kita. Iman itu pulalah yang memberikan kita keyakinan akan kelahiran baru kita sebagai anak-anak Allah. Iman kita mampu bertahan, tumbuh dan berkembang bilamana kita tetap berada dalam Yesus dan di dalam firman-Nya (Yohanes 15 : 7). Bagaimanakah kita tahu bahwa kita telah dilahirkan kembali? Rasul Yohanes mengatakan bahwa kita tahu, karena kita "berbuat kebenaran”. Perbuatan yang benar ini mewujudkan diri dalam Roh berupa buah Roh seperti yang disebutkan dalam Galatia 5 : 22-23. Oleh karena itu kita perlu saling mendoakan dan saling mendorong dalam membuktikan diri sebagai manusia baru "yang diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. la mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2 : 10). Dengan demikian kita pun tidak usah malu bilamana Yesus datang kembali ke dunia. (DBR)

EFESUS 6 : 10-18

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu- penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya.

SESUATU YANG DIPEROLEH TANPA BERBUAT APA-APA
 Yesaya 55 : 1-7

Banyak orang tertarik pada bisnis undian (lotere). Jutaan orang sebetulnya membeli sesuatu yang mereka harapkan tetapi belum tentu bisa mendapatkannya. Namanya juga undian. Untung-untunganlah jika dapat. Inilah gambaran manusia yang berharap dapat uang banyak dengan sekali-kali bell undian. Jika ia beruntung, ia berharap akan bisa hidup mewah dan terjamin. Banyak yang berharap tanpa berbuat apa-apa hanya menunggu penarikan lotere saja, sudah bisa dapat uang banyak. Waktu Allah bertanya pada umat-Nya melalui nabi Yesaya, ”Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! ... Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti… Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" (ayat 1»3a). Tuhan justru memberi kita apa yang kita tak dapat beli: pengampunan dan pemberian maaf. DIa merubah hidup kita bila Dia ada di dalam kita (II Korintus 5 : 17). la mengundang kita, "Carilah Tuhan selama la berkenan ditemui;…” (ayat 6). Dengan nama Allah penuh kasih karunia kita dapat menerima sesuatu dari-Nya dengan cuma-cuma. Kasih karunia Allah yang mengagumkan, tidak terhingga, diberikan-Nya pada semua orang yang percaya pada-Nya dengan limpah serta cuma-cuma. (DBR)

MEMBALAS
 Efesus 4 : 25-5 : 1

Jika salah satu kekasih kita dilukai orang lain, pikiran kita adalah untuk membalas. Kita tidak akan dapat balas dengan memuaskan karena tiap-tiap kita membalas dengan cara kita sendiri. Pengampunan adalah salah satu cara untuk menghentikan lingkaran sakit hati yang dilakukan dalam ingatan kita. Dengan pemahaman ini dapat kita mengerti mengapa rasul Paulus menulis: "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (ayat 31-32). Rasul Paulus tahu bahwa roh pengampunan perlu bagi pertumbuhan rohani kita, kita perlu mengampuni atas dasar pengampunan Kristus bagi kita. Pengampunan bukan saja melepaskan, memaafkan atau menghilangkan persoalan, tetapi mengampuni mematahkan lingkaran balas dendam dan menciptakan kemungkinan baru di mana kita dapat melepaskan diri dari masa lalu yang tidak adil. Mengampuni adalah pekerjaan kasih. Untuk mengampuni berarti mengikuti kehendak hati Allah yang penuh dengan kasih. Itu ada¬lah mengikuti gelombang besar dan kuat dari kasih itu. Dengan mengampuni kita membebaskan seorang tawanan dan menemukan bahwa sebenarnya yang ditawan adalah kita sendiri. (DBR)

TUHAN PENOLONGKU
 Ibrani 13 : 5-6

Apa yang ditulis dalam bacaan hari ini sungguh sangat menguatkan orang yang membacanya. Dalam 2 ayat saja terdapat beberapa hal yang harus kita jadikan pegangan dalam menjalani hidup ini. 1) mengucap syukur. Tuhan mau kita mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki. Berambisi baik, tetapi terlalu serakah dan menghalalkan segala cara tidak baik. Kita harus berusaha ya, tetapi sampai meninggalkan keluarga dan kerohanian tidak baik. 2) Allah selalu menyertai. Dalam perjalanan hidup kita pasti akan mengalami badai, akan menghadapi masalah berat. Janji Allah hari ini selalu ya dan amin. Selama kita tidak meninggalkan Tuhan, Dia juga tidak akan sedetikpun meninggalkan kita. 3) Tidak ada yang dapat melawan kita. Selama Tuhan menyertai seperti dikatakan penulis Ibrani, “…dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhanlah penolongku…” (ayat 6a). Memang ketika kita melalui lembah kekelaman, sering kita merasa sendiri, tidak ada harapan, gelap sekeliling kita dan sebagainya. Ingatlah bahkan di tempat gelap sekalipun, Tuhanlah penolong kita, dulu, sekarang sampai selamanya. (cubs)

MATA TUHAN SELALU TERTUJU PADA KITA

Mazmur 33 : 18, 34

Salah satu sukacita yang diperoleh seorang yang percaya pada Yesus adalah tahu bahwa Bapa sorgawi selalu memandang ki¬ta. Janji-Nya dalam bacaan hari inl diarahkan juga pada kita ke manapun kita pergi. Apapun yang kita hadapi, mata Tuhan selalu tertuju pada kita dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (ayat 15). Kita tidak akan pernah di luar pandangan Allah. Betapa indah-Nya bahwa la memandang pada kita dari kediaman-Nya di sorga, selalu beri perlindungan oleh kasih-Nya. Mata-Nya tertuju pada burung pipit dan aku tahu bahwa la menjagaku juga. (DBR)



APA YANG ADA DALAM MULUTMU?
 Mazmur 126

Mulut pemazmur penuh dengan puji-pujian waktu ia menulls Mazmur 126. Tuhan telah berbuat perkara-perkara besar bagi pribadi dan bangsanya. Semua orang di sekelilingnya menyaksikan. Mengingat akan anugerah dan berkat Tuhan ia berkata, "Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai."

(ayat 2a). Kata-kata apa yang kita dapat pakai jika kita menulis tentang ayat 3 berikutnya? Seringkali kelakuan kita adalah seperti ini, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita dan saya tak dapat mengingat perkara-perkara ini... Aku sedang menungga-nunggu, perkara apa lagi yang la akan lakukan… Aku butuh lebih banyak lagi.". Atau apakah kita dapat mengakhiri ayat 3 dengan berkata, "Aku mau memuji dan berterima kasih pada-Nya oleh karena kebaikan-kebaikan-Nya padaku."? Jika kau mengingat berkat-berkat-Nya pada hari ini, ucapkanlah kata-kata yang memuji-muji-Nya. Jika ingatanku dengan firman-Nya menyatu, maka kata-kata yang keluar dari mulutku adalah hanya untuk kemuliaan-Nya saja. Janganlah kata-katamu diam di dalam ingatanmu saja sehingga membuatmu lupa untuk mengucapkannya. Kata-katamulah pujian syukurmu. (DBR)

sURAT SAHABAT
merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman

Senang menerima surat darimu. Terima kasih. Teman, aku terima suratmu dengan sedikit geli karena kau cerita bahwa sekarang kau terpilih menjadi anggota komisi orang-orang lansia di gerejamu. Sebetulnya kau sudah menolak karena itu sesuatu hal yang baru bagimu. Menurutku tentang hal itu teman begini, Tuhan mau kau masuk pelayanan bagian mengurus lansia. Pada hari pertama kau dan kelompok komisi lansia sudah mengalami berbagai macam tingkah laku yang agak membingungkan? Jangan bingung, teman. Setiap orang pasti menjadi tua. Ketika orang menjadi tua, dia pasti berubah, teman. Ada yang menjadi tua dengan penuh rahmat, dihiasi dengan kehormatan. Sebagian lain menjadi suka mengomel dan cepat marah. Sangat penting bagi kita teman untuk tahu ke arah mana kita bertumbuh. Seorang tidak dapat menjadi mudah tersinggung dan pemarah hanya karena menjadi tua. Ketuaan tidak membuat kita terlampau kritis atau suka mencela dan menjadi aneh pikirannya. Bukan karena itu tetapi sepertinya sudah bawaan dari sebelumnya. Rasul Paulus berkata, “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6 : 8). Mereka yang memperhatikan kepentingan sendiri dan berbuat keji akan menuai kesusahan bagi diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, mereka yang mengasihi Allah dan memperhatikan orang lain akan menuai hasil dari benih yang ditabur dalam kasih. Setiap kali kita membuat suatu keputusan berarti kita membuat pilihan, apakah memperhatikan kepentingan diri sendiri atau orang lain. Kita dapat juga memilih mengikuti kehendak Allah setiap hari, mohon kekuatan dari-Nya untuk dapat hidup menurut kehendak-Nya dan hidup untuk orang lain. Jadi teman, ke arah mana aku akan bertumbuh? Bisa ditanya pada diri kita sendiri mulai sekarang. Aku memilih untuk penuh dengan ucapan syukur teman, supaya tidak penuh dengan kepahitan. Benih yang sebelumnya kita tanam menentukan macam buah apa yang akan kita peroleh besok. Belum terlambat untuk cepat-cepat menanam benih yang baik. aku ingin peroleh buah sukacita, teman. Kau juga??

Mari kita berdoa : Bapa sorgawi, tolonglah kami untuk selalu menanam benih-benih yang baik. kami ingin menuai hasil yang baik. Kami mohon pertolongan dari-Mu Yesus. terima kasih. Amin.

Sekian suratku. Aku tunggu berita darimu. Salam untukmu dan sekalian keluarga. Tuhan besertamu.







Salam





Debora



WARREN BUFFET, ORANG TERKAYA DI DUNIA

Akhirnya dominasi Bill Gates memudar juga. Setelah 13 tahun berturut-turut bercokol sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, pendiri raksasa peranti lunak Microsoft itu tergeser juga dari tahtanya. Tahun ini, orang terkaya sejagad adalah Warren Buffet, seorang pebisnis dan investor yang ketajaman pikirannya amat luar biasa sehingga ia diibaratkan sebagai perpaduan antara fisikawan Einstein, seniman Picasso dan raja kaya raya pencipta koin emas Croesus, dalam satu tubuh.

Berikut ini adalah wawancara yang pernah ia lakukan dengan CNBC.

Dalam wawancara tersebut ditemukan beberapa aspek menarik dari hidupnya :

Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda.

Pesan : Anjurkan anak Anda untuk berinvestasi. [ Encourage your children to invest ]

Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada umur 14 tahun dengan uang tabungan yang didapatnya dari hasil mengirimkan surat kabar.

Pesan : Dorong Anak Anda untuk mulai belajar berbisnis. [ Encourage your children to start some kind of business ]

Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu. Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu. Meskipun rumah itu tidak ada pagarnya.

Pesan : Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong Anak Anda berbuat yang sama. [ Don' t buy more than what you 'really need' and encourage your children to do and think the same ]

Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang diri jika hendak bepergian dan ia tidak mempunyai seorang supir ataupun keamanan pribadi.

Pesan : Jadilah apa adanya. [ You are what you are ]

Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan pembuat pesawat jet terbesar di dunia.

Pesan : Berhematlah. [ Always think how you can accomplish things economically ]

Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya, memiliki 63 anak perusahaan.

Ia hanya menuliskan satu pucuk surat setiap tahunnya kepada para CEO dalam perusahaannya, menyampaikan target yang harus diraih untuk tahun itu. Ia tidak pernah mengadakan rapat atau menelpon mereka secara reguler.

Pesan : Tugaskan pekerjaan kepada orang yang tepat. [ Assign the right people to the right jobs ]

Ia hanya memberikan 2 peraturan kepada para CEOnya.

Peraturan nomor satu adalah : Jangan pernah sekalipun menghabiskan uang para pemilik saham.

Peraturan nomor dua : Jangan melupakan peraturan nomor satu.

Pesan : Buat tujuan yang jelas dan yakinkan mereka untuk fokus ke tujuan. [ Set goals and make sure people focus on them ]

Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat kalangan kelas atas.

Waktu luangnya di rumah ia habiskan dengan menonton televisi sambil makan pop corn.

Pesan : Jangan pamer, jadilah diri sendiri dan nikmati apa yang kamu lakukan. [ Don' t try to show off, just be yourself and do what you enjoy doing ]

Bill Gates, orang terkaya di dunia bertemu dengannya untuk pertama kalinya 5 tahun yang lalu.

Bill Gates pikir ia tidak memiliki keperluan yang sangat penting, maka ia mengatur pertemuan itu hanya selama

30 menit. Tetapi ketika ia bertemu dengannya, pertemuan itu berlangsung selama 10 jam dan Bill Gates tertarik untuk belajar banyak dari Warren Buffet.

Warren Buffet tidak pernah membawa handphone dan di meja kerjanya tidak ada komputer.

Berikut ini adalah nasihatnya untuk orang-orang yang masih muda:

Hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri Anda sendiri dan ingat :

- Uang tidak menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang. Hiduplah secara sederhana.

- Jangan lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.

- Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.

- Jangan memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan; Gunakanlah uang untuk membantu mereka yang kekurangan.

- Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup Anda sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya. (IR)