17 Jun 2007

Minggu ke -4 Juni

Saya Perlu
BERUBAH

Dalam Matius 22 : 10-12 Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang raja yang mengadakan perjamuan makan dan mengundang tamu-tamu. Ketika tempat pesta sudah penuh dengan tamu, raja itu masuk untuk menikmati pesta tersebut. Dia kaget ketika melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Tentunya bila kita diundang ke sebuah pesta, pasti kita akan mengenakan pakaian pesta, tetapi tamu itu tidak. Itu artinya si tamu tidak menghormati tuan rumahnya. Dia tidak menghargai undangan tersebut. Itu sebabnya sang raja menjadi sangat marah dan kemudian memenjarakan tamu tersebut.
Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib, Dia menebus kita, artinya kita yang penuh dosa ditebus menjadi kudus bersama Dia. Kita menjadi ciptaan baru, pribadi dan sifat kita yang lama diubah menjadi baru (II Korintus 5 : 17). Itulah yang dimaksud Tuhan Yesus dengan berganti “baju” dari baju biasa yang “jelek” ke baju pesta yang “bagus”.
Apa saja yang diubah bila kita menerima karya penebusan Yesus? Apa saja yang dibuat “bagus”?
Karakter kita (Galatia 5 : 16-26).
Karena dosa, karakter kita menjadi tidak bagus, tidak sesuai dengan apa yang Tuhan buat. Kita lebih banyak mempunyai karakter sesuai kedagingan (ayat 19-21), padahal yang Tuhan mau adalah buah Roh (ayat 22-23). Perubahan karakter itu hanya bisa terjadi dengan campur tangan Roh Kudus. Roh Kudus hanya bisa bekerja bila kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Roh Kudus hanya bisa mengubah karakter kita kalau kita berikan kuasa penuh, bukan setengah-setengah.
Gambar diri kita (Kejadian 1 : 26).
Gambar diri adalah apa yang kita yakini tentang diri kita. Gambar diri dipengaruhi oleh pendapat orang lain, penerimaan orang lain dan pengalaman hidup kita. Contoh, bila seorang anak dari sangat kecil, mendengar berulang-ulang dirinya disebut “bodoh”, maka dia akan mulai berpikir bahwa dirinya ‘bodoh’. Kemudian, ketika di sekolah, teman-temannya juga menyebutnya demikian, semakin dalamlah kata itu tertanam dalam pikirannya dan semakin percayalah si anak bahwa dia ‘bodoh’. Segala tindakannya akan benar-benar ‘bodoh’ karena itulah ‘program’ yang ada di benaknya. Hanya dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatlah kita dapat mem’program’ ulang, menanamkan gambar diri yang baru ke dalam pikiran kita, gambar diri yang serupa dan segambar dengan Allah, gambar diri yang penuh keindahan dan kemuliaan, dan kemudian kita akan jadi manusia yang serupa dengan gambar diri baru itu. Hidup yang berubah total.
Pikiran dan perasaan kita (Filipi 2 : 5).
Kepada jemaat di Filipi Paulus berkata untuk memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Apakah itu? Pikiran Kristus adalah pikiran yang berfokus pada orang lain, pikiran yang tidak mementingkan diri sendiri (Filipi 2 : 2-4). Perasaan Kristus adalah perasaan yang gampang jatuh hati, penuh belas kasihan, melakukan segalanya dengan kasih (I Korintus 13 : 1-3). Dia siap memberikan pikiran dan perasaan-Nya itu kepada kita yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Itu yang Tuhan sediakan bagi kita. Itu adalah baju pesta kita. Tetapi sering kita malah seperti tamu itu, tidak mau berganti, tetap mau pakai baju yang “jelek”. Kenapa? Itu semua bisa terjadi karena kita:
Senang dengan baju lama kita.
Baju lama kita rasanya nyaman, enak dipakai. Artinya, kita tidak mau bersusah payah untuk melepaskan karakter, gambar diri, pikiran dan perasaan kita untuk diganti yang baru karena kita takut, malas, mengasihani diri sendiri sebab sudah merasa “nyaman”. Mungkin kita seperti kura-kura yang menggunakan ‘baju’nya sebagai tempat perlindungan saat ada bahaya. Kita tidak mau ganti baju karena kita dapat berlindung di balik baju lama kita bila orang ‘menyerang’ kita.
Tidak mau “beli” baju baru.
Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang “gratis”. Semua ada harganya. Semua hasil baik yang ingin dicapai harus ada pengorbanan. Untuk mendapatkan baju baru, kita harus mau bayar harga. Tuhan mengubah karakter, gambar diri, pikiran dan perasaan kita secara cuma-cuma, Yesus sudah bayar harganya di salib. Tetapi untuk menjadikannya milik kita, kita harus melalui proses yang ditetapkan Tuhan. Sewaktu-waktu proses itu menyakitkan, merugikan dan melelahkan kita, tetapi Tuhan berjanji akhirnya kita akan menjadi “ciptaan baru” seperti yang Tuhan inginkan. Kita kembali menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Apakah kita mau menjalani proses itu sampai selesai? Itulah harga yang harus kita bayar untuk mem”beli” baju pesta.
Menganggap remeh tuan rumah kita.
Tamu itu tidak mau berganti baju karena dia merasa tidak perlu menghormati yang punya rumah. Kita juga diperingatkan Tuhan untuk tidak mempermainkan kasih karunia-Nya (Roma 1 : 25), tidak menyesatkan orang lain (Lukas 17 : 1), dan kita perlu menghargai anugerah-Nya yang memungkinkan kita menjadi anak-Nya. Kalau kita melakukan salah satu saja hal di atas, berarti kita menganggap remeh Tuhan, dan itu berarti mendatangkan murka Allah.
Jadi, setelah kita tahu hal-hal yang bisa menghambat kita untuk berubah dan juga hal-hal yang bisa mendatangkan murka Tuhan, mari kita tanggalkan semua itu dan minta Roh Kudus untuk memampukan kita menjalani proses perubahan sehingga akhirnya kita menjadi layak untuk tinggal bersama Bapa kita dan sempurna seperti Yesus. (cubs)


Senin, 18 Juni 2007

CUSTOM MADE = SESUAI PESANAN

Kejadian 1 : 26

Tuhan menjadikan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Yang luar biasa, sampai hari ini, tidak ada dua manusiapun yang segala sesuatunya sama. Bahkan mereka yang kembar dari satu telurpun tidak. Ada perbedaannya, kalau tidak fisik, sifat, emosi, hobi dan lain-lain. Coba kita renungkan, bagaimana kita bisa membuat, mengatur dan melaksanakan sampai sebegitu detilnya dan dalam jumlah yang banyak sekali? Hanya Tuhan yang bisa! Tuhan berkata kepada Yeremia, ”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1 : 5). Wah! Yang ini lebih hebat lagi, sebelum Tuhan membentuk kita, Dia bahkan sudah menetapkan kita akan jadi apa. Yeremia sudah ditetapkan untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Tuhan bukan saja membentuk kita serupa dan segambar dengan-Nya, tetapi Dia memiliki tujuan dalam menciptakan setiap orang. Sungguh bersyukur kita bukan diciptakan oleh Tuhan dalam pabrik yang semua sama, tetapi kita dibuat “custom made (sesuai pesanan)”, yang berarti setiap kita unik, setiap kita tidak ada duplikatnya, dan setiap kita sama berharganya di mata Tuhan. (cubs)

Kita tidak ada duanya, jangan minder, setiap manusia sama berharga di mata Tuhan.

Selasa, 19 Juni 2007

JANGAN NYALAKAN API PERSELISIHAN

Keluaran 22 : 6

Ganti rugi apa yang dapat dibuat seseorang yang membuang puntung kesalahan seenaknya? Rasa salah akibat kesalahan dan dosa sukar dibayangkan dan hasilnya tidak dapat diperbaiki kembali. Jika pelanggar hukum semacam itu dimaafkan, betapa sedihnya dia ketika menengok ke belakang, karena dia tidak dapat membatalkan kesalahan yang telah diperbuatnya! Sebuah tindakan yang buruk bisa menyalakan api yang bertahun-tahun tidak dapat dimatikan oleh apapun. Tindakan membakar tubuh jasmani orang adalah perbuatan yang cukup mengerikan, tetapi betapa lebih buruknya jika kita menghancurkan jiwa! Oleh sebab itu sangatlah bermanfaat bagi kita untuk merenungkan seberapa jauh kita telah berdosa di masa lalu dan menanyakan apakah masih ada dosa di dalam diri kita yang mempunyai kecenderungan untuk menghancurkan jiwa keluarga, teman atau tetangga kita. Api perselisihan merupakan dosa yang mengerikan ketika masuk ke gereja Tuhan. Ketika para petobat baru bertambah banyak dan Allah dipermuliakan, iri hati dan kecemburuan membuat kerja Iblis lebih efektif. Ketika panen keemasan itu dimasukkan ke lumbung, api kebencian dan permusuhan masuk dan hanya menyisakan asap dan tumpukan arang. Alangkah sedihnya mereka jika musuh datang! Meskipun hal itu mungkin tidak pernah menimpa kita, kita perlu berjaga-jaga untuk tidak jatuh pada hal yang sama. Meskipun kita tidak dapat membayar ganti rugi, kita pasti yang paling menderita jika kita membuat pelanggaran. Orang yang pertama kali menyalakan api adalah orang yang paling disalahkan. Perselisihan biasanya akan menjadi duri dalam daging, kemudian dipelihara oleh orang-orang munafik dan akhirnya mendapat tempat utama di gereja. Setelah itu orang-orang benarpun akan tertular. Dan jika ditiup oleh angin neraka tidak seorangpun tahu ke mana akhirnya. Karena itu janganlah kita menjadi orang yang menyalakan api perselisihan karena kita akan menjadi musuh Tuhan. (Aping)

Kalau itu tergantung dari kita, hendaklah kita menjadi agen perdamaian bukan perselisihan.

Rabu, 20 Juni 2007

YESUS ADALAH TUHAN

Roma 14 : 7-12

Yesus adalah Tuhan! Pengakuan ini harus keluar dari hati dan mulut setiap orang Kristen sejati dan praktis harus diterima oleh setiap orang percaya sebagai aspek mendasar dari pandangannya terhadap dunia ini. Sebagian besar dari kita tidak punya kesulitan untuk mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Agaknya tidak terlalu mudah untuk mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan atas semua. Kita sering lupa bahwa “semua” juga meliputi orang lain dan diri kita sendiri. Kalau Yesus benar-benar Tuhan yang berkuasa atas sorga dan dunia, maka Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas hidup kita semua. Pengakuan ini membuat masalah ini menjadi hal yang bersifat pribadi karena hal ini membuat kita menyadari bahwa Yesus bukan hanya Tuhan yang mengatur alam semesta tetapi juga keputusan sehari-hari yang kita ambil. Paulus menangkap kebenaran ini seperti yang dinyatakannya pada ayat 8. Artinya tidaklah mungkin bagi Paulus untuk memisahkan Kristus dari hidupnya yang telah menjadi milik Yesus sepenuhnya. Kita sering lupa, tidaklah pantas menjadikan Yesus hanya sebagai bagian dari hidup kita. Kalau kita hanya memberi sebagian hidup kita kepada Tuhan, hal itu sama saja dengan mengatakan kepada-Nya bahwa di dalam hidup kita ada hal-hal lain yang kita anggap sama pentingnya dengan Dia. Tahukah Anda bahwa Alkitab menyebut sikap semacam ini sebagai perzinahan rohani? (DBR)

Kalau kita benar-benar berakar di dalam Dia, maka Yesus adalah hidup kita.

Kamis, 21 Juni 2007

AYO, MINTA!

Yohanes 16 : 24

Yesus sampai perlu menegor murid-murid-Nya dalam bacaan hari ini karena mereka belum minta apapun kepada Dia. Yesus berkata murid-murid perlu minta supaya sukacita mereka penuh. Saya yakin, firman-Nya itu tetap berlaku sampai sekarang. Mungkin, sebagai murid-Nya kita juga belum pernah minta apa-apa dari Dia. Bagaimana kita bisa minta, kalau kita tidak tahu apa yang perlu diminta? Banyak orang yang kalau secara tiba-tiba ditanya, “Kamu mau minta apa?” Jawabannya adalah, “Tidak tahu.” Banyak juga orang yang berkata, “Ah, aku tidak ingin apa-apa..” Secara jasmani, mungkin saja semua kebutuhan kita telah terpenuhi, tetapi bagaimana secara emosi, secara rohani? Atau kalau bukan untuk diri sendiri, kita juga bisa minta untuk orang lain, bersyafaat. Tuhan ingin kita mempraktekkan hal meminta ini, karena sama seperti kepada murid-murid, Dia juga ingin agar sukacita kita penuh, bila kita melihat apa yang kita minta menjadi kenyataan. Ayo, mulai minta! (cubs)

Bapa mana yang memberi ular kepada anak-Nya yang minta roti?

Jumat, 22 Juni 2007

DOA PAGI HARI

Mazmur 5 : 1-13

Bacaan hari ini bicara tentang doa raja Daud pada waktu pagi. Setiap pagi ia berseru kepada Tuhan, karena ia percaya bahwa Tuhan akan mendengar seruannya (ayat 4). Di pagi hari juga raja Daud memberikan persembahan sebagai tanda ucapan syukur atas perlindungan yang Tuhan telah berikan di dalam hidupnya. Di dalam doanya, raja Daud menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan akan memberkati hidupnya dengan kasih dan anugerah-Nya. Berulang kali Tuhan telah menunjukkan pertolongan baginya. Oleh sebab itu setiap pagi raja Daud berdoa mengucap syukur buat penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Sebagai pengikut Kristus, kita harus mengikuti teladan Daud yang setiap pagi berdoa mengucap syukur. Kita mengucap syukur buat perlindungan-Nya sepanjang malam, karena hanya Dialah sumber pengharapan dan pertolongan kita. Yesus adalah Tuhan yang bertanggungjawab, saat kita berharap kepada-Nya maka Ia akan melingkupi kita dengan kuasa-Nya yang ajaib. Bila Tuhan Yesus di pihak kita, siapakah yang mampu melawan kita? Tidak ada kuasa yang dapat melawan kita karena Yesus telah mengalahkan setiap kuasa yang ada di dalam dunia ini. Yesus adalah Allah yang menciptakan dunia ini, jadi Dia yang mempunyai kuasa di dunia ini. Berbahagialah kita bila kita di pihak Yesus karena kita akan dikuatkan untuk menghadapi permasalahan hidup. Marilah kita menjadi anak Tuhan yang memulai setiap hari kita dengan ucapan syukur dan bersandar penuh kepada Kristus. (Giant)

Tuhan senang bila anak-Nya menghampiri Dia setiap pagi.

Sabtu, 23 Juni 2007

JANGAN SAMPAI JADI LEMAH

Roma 4 : 19

Dalam menanti janji Tuhan, sering kita harus menunggu sampai lama sekali. Bertahun-tahun bahkan. Sering kita tahu, bahwa secara jasmani dan emosi kita, janji Tuhan sudah tidak mungkin terjadi menurut nalar manusia. Tetapi Tuhan adalah Pribadi yang punya nalar jauh lebih besar dari manusia. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu sangat mungkin sekali bagi Tuhan. Contohnya, Abraham. Bacaan kita hari ini menceritakan kondisi Abraham dan Sarah yang secara manusiawi tidak mungkin untuk punya anak. Tetapi karena iman Abraham tidak menjadi lemah, maka dia tetap bisa melihat janji Allah digenapi dalam hidupnya, walaupun dia harus menunggu 25 tahun. Mari kita belajar seperti Abraham. Bila kita sudah menerima janji Allah, tetap dan terus beriman, apapun yang terjadi. Jangan percaya pada tanda-tanda dan masa-masa, Allah lebih besar dari semua itu. Ketika semua yang masuk akal bilang “tidak mungkin”, Allah bilang “bisa” dan itu yang akan terjadi asal kita tidak menjadi lemah dalam iman. (cubs)

Kita akan memetik hasilnya bila iman kita tidak menjadi lemah.

Minggu, 24 Juni 2007

JIKA YESUS TINGGAL DI DALAM HATI KITA

Efesus 3 : 17

Suatu hari seorang pendeta mengunjungi rumah jemaatnya. Ketika tidak mendapati sebuahpun gambar Yesus di rumah itu, dia bertanya, “Apakah ibu tidak pernah mengundang Yesus masuk ke rumah ibu?” Dengan tersenyum ibu itu berkata, “Saya memang tidak pernah mengundang Yesus masuk ke rumahku, karena Dia sudah tinggal di hatiku.” Alangkah indahnya ucapan ibu itu! Jika oleh iman Yesus tinggal di dalam hati kita, Dia akan menyalakan api kasih dan meningkatkan pemahaman kita terhadap-Nya. Namun agar Yesus bisa tinggal di dalam hati kita, hati kita harus penuh dengan Dia, tahu banyak tentang kasih-Nya, bahkan melimpah dengan anugerah-Nya. Yesus tidak bisa lebih dekat lagi kecuali bila Dia ada di dalam hati. Hati merupakan tempat yang paling istimewa dalam diri manusia. Yesus tidak hanya hadir di dalam pikiran kita, perenungan kita, atau emosi kita. Dia mau tinggal di dalam hati kita! Namun semua itu tidak bisa dicapai tanpa iman. Oleh sebab itu iman harus kuat. Karena jika iman tidak kuat, kasih kita terhadap-Nya tidak akan membara. Iman ibarat akar dan kasih ibarat buah. Keduanya merupakan kesatuan dari suatu kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Yesus tidak bisa tinggal di dalam hati kita kecuali kita memiliki iman yang teguh kepada-Nya. (Aping)

Hanya dengan beriman kita tahu bahwa Yesus tinggal dalam hati kita.