13 Sept 2011

BULAN SEPTEMBER

BERJUANG MERAIH PENGHARAPAN



(Roma 8 : 18-30)

Setiap orang pasti mempunyai pengharapan. Pengharapan itu biasanya berupa suatu cita-cita untuk hidup lebih baik. Jika Anda orang tua, pasti berharap agar kelak anak-anak Anda menjadi orang berguna. Anda biasanya tidak segan membayar mahal untuk menyekolahkan mereka di sekolah paling favorit baik di Indonesia maupun luar negeri. Anda memberikannya les bahasa Inggris, piano, Mandarin dan segala les sampai kadang-kadang anak Anda itu tidak ada waktu untuk bermain. Tujuannya agar mereka lebih baik dari hari ini, paling sedikit lebih baik dari kedua orang tuanya. Jikalau hari ini Anda orang muda, maka pengharapan Anda lain lagi, Anda mungkin berharap menjadi orang yang kaya-raya dan bahagia, lalu Andapun mulai kuliah dengan baik, kemudian mencari pekerjaan yang terbaik, cari isteri yang cantik, melahirkan anak-anak yang cerdas dan sebagainya.

Namun semua pengharapan ini tidak selalu berjalan mulus, kadang kala Anda akan mengalami liku-liku bahkan kegagalan. Mengapa? Sebab orientasi manusia adalah sesuatu yang berhasil itu baru disebut sukses, apabila tidak berhasil maka dianggap sebagai suatu kegagalan atau sial. Nah, ketika kita gagal, maka muncul rasa kecewa dan putus asa yang bercampur-baur. Oleh sebab itu rasul Paulus merasa perlu menasihati kita. Ayat 18, "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." Kemuliaan itu merupakan pengharapan setiap orang percaya. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana supaya kita meraih pengharapan itu? Apakah sudah menemui jalan buntu atau mandek?

1. Pengharapan bagi orang percaya itu pasti adanya

Ayat 21 menekankan kepada kita bahwa, baik penderitaan yang kita alami (8 : 17-18) maupun kesia-siaan yang dialami oleh ciptaan Allah (8 : 20) bersifat sementara, dan akan diganti dengan kemerdekaan yang mulia. Ayat 22 merupakan ilustrasi Paulus yang mengatakan bahwa penderitaan itu sifatnya seperti orang yang sakit bersalin. Bagi para ibu yang sudah pernah melahirkan tentu lebih mengerti apa yang dimaksud dengan rasa sakit bersalin. Di situlah letak perjuangan antara hidup dan mati; tetapi ketika bayi tersebut sudah lahir ke dunia ini, rasa sakit itu langsung berakhir diganti dengan sukacita. Percayalah pada suatu saat segala ciptaan akan dibebaskan dan segala ciptaan yang mengeluh akan menjadi ciptaan yang mulia! Orang percaya tidak boleh selalu berpusat pada penderitaan-penderitaan yang dialaminya pada saat ini; ia menantikan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

Kalau kita perhatikan dalam beberapa tahun belakangan banyak orang kehilangan segalanya karena penipuan yang sangat canggih dan beragam jenisnya. Orang tidak ragu mengorbankan seluruh miliknya demi sebuah janji bodong, punya uang banyak tanpa kerja. Akibatnya, banyak juga yang mengakhiri hidupnya setelah mereka menyadari telah kehilangan seluruh miliknya tanpa mendapat apa-apa. Apa yang dapat kita pelajari dari kenyataan ini? Sesungguhnya manusia mulai merasa gelisah dan tidak tahan akan segala kesusahan, penderitaan yang dia alami. Ketika ada kesempatan yang gampang untuk mencari keuntungan, siapa sih yang mau menolak kesempatan ini. Namun Tuhan ingin menguji kita, seberapa kuat kita boleh bertahan? Yang sangat menghibur kita juga adalah, ingat bahwa penderitaan itu sifatnya sementara, karena kita menyembah pada Allah yang penuh pengharapan dan pasti.

2. Pengharapan bagi orang percaya membuahkan hasil yang baik

Sebagai orang percaya kita yakin bahwa semua kejadian yang terjadi dalam hidup kita ini berada di bawah pengawasan Allah. Tidak ada satu kejadianpun yang terluput, termasuk kejadian-kejadian yang bagi pandangan kita buruk, merugikan, tidak kita sukai dan menyakitkan. Sebagai orang percaya kita harus yakin bahwa Allah akan mengerjakan hasil yang baik buat kita.

Banyak orang cenderung mengaitkan "prestasi" yang dicapai dengan "kesuksesan" dan "ketiadaan prestasi" dengan "kegagalan". Jikalau hari ini Anda diberi sekarung emas, maka Anda akan dikatakan orang sukses; jika tidak maka Anda akan disebut gagal. Jika Anda memperoleh selembar ijazah, maka Anda akan dikatakan sebagai orang yang sukses, jika tidak maka Anda gagal. Jika Anda telah sanggup memikat hati wanita yang Anda cintai, Anda "orang yang sukses". Jika tidak, Anda "orang yang gagal". Orang-orang dunia tidak mau tahu dari mana dan bagaimana caranya Anda memiliki emas, ijazah, dan wanita, yang penting itulah yang kelihatan nyata di dalam hidup kita untuk dianggap berhasil.

Orang percaya diselamatkan karena pengharapan, walaupun semua itu belum terlihat dengan mata kepala sendiri. Artinya kita harus berjalan dengan iman kepada Tuhan. Sebuah pepatah yang indah berbunyi "Lebih baik mencoba dan gagal, dari pada gagal mencoba". Sesuai dengan Roma 8 : 26 Roh yang akan membantu menyelesaikan segala kesulitan yang kita alami. Oleh sebab itu, sesuai dengan firman Tuhan, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih dan lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11 : 28), jangan sungkan serahkan pengharapan itu sepenuhnya kepada-Nya.

3. Pengharapan bagi orang percaya merupakan kemuliaan

Apabila kita memperhatikan Roma 8 : 29-30, digambarkan seuntai rantai yang terdiri dari lima mata rantai. Mata rantai yang pertama bunyinya "Sebab semua orang yang dipilih-Nya". Paulus tidak mengatakan oleh karena Allah mengenal kita dari semula maka Ia menentukan kita menjadi anak-anak-Nya, tetapi sebelum kita melakukan apa-apa, Ia sudah terlebih dahulu memilih kita; ini membuktikan kasih-karunia-Nya. Mata rantai yang kedua berbunyi "Ditentukan dari semula" untuk menjadi gambar Allah yang sejati. Ketika kita disebut sebagai gambar Allah, maka seharusnya apa yang dialami oleh Tuhan kita Yesus, adalah pengalaman kita juga. Namun ada orang percaya yang menghindari penderitaan, maunya yang senang-senang saja; sehingga ia tidak serupa dengan Tuhan Yesus. Mata rantai selanjutnya bunyinya, "mereka dipanggil-Nya" (3), kemudian "dibenarkan-Nya" (4) dan akhirnya mereka "dimuliakan" (5). Tentunya ketiga mata rantai ini ada prosesnya yang tersendiri. Orang-orang yang dipanggil itu tentu merupakan suatu panggilan yang efektif dari Allah melalui iman pada Kristus. Setelah itu dibenarkan, bukan diampuni atau diselamatkan atau diberi hidup baru, sesuai dengan Roma 1 : 17, "Orang benar akan hidup oleh iman". Dan akhirnya barulah masuk di dalam "kemuliaan".

Terus terang saja, kita sebagai manusia itu tidak sabar, maunya yang sederhana, mulus, enak, gampang dan jalan tol. Kita ingin dimuliakan tetapi tanpa penderitaan atau kesulitan; bahkan bila perlu tanpa pengorbanan sedikitpun.

Di sebuah dermaga saat kesibukan ada sebuah kapal penumpang bersandar, di sana ada seorang bocah berusia kurang lebih 5 tahun sedang mengejar balonnya yang diterpa angin. Anak itu terjatuh ke laut. Ketika melihat anak itu banyak orang berteriak minta tolong. Namun tidak ada satupun di antara mereka yang mengambil resiko untuk menolong anak itu; karena laut itu terkenal dengan ikan buasnya. Namun tiba-tiba seorang kakek berusia

60 tahun sudah berada di dalam laut. Dia berenang sekuat tenaga untuk menyelamatkan anak ini dan berhasil. Banyak orang datang memberi selamat dan memuji-muji kakek ini. Datang juga wartawan bertanya kepadanya, "Apa kesan bapak waktu menolong anak ini?". Dengan tenang dan mantap kakek ini berkata, "Tunggu, tunggu sebentar; saya mau nanya.” Wartawan yang ada menjadi heran, kenapa kakek itu balik bertanya? Kakek itu berkata “Tadi siapa mendorong saya ke laut??" Ternyata kakek itupun tidak bermaksud menolong; tetapi karena didorong orang maka terpaksa ia menolong. Jangan kita tertawa dahulu, bukankah cerita ini seringkali kita praktekkan? Kita ingin kemuliaan, pujian dan kehormatan; tetapi kita tidak mau melakukan pekerjaan dan mengatasi kesulitannya. Sebagai pengurus baru, semangat pelayanan kita menggebu beberapa bulan saja karena baru dilantik. Kita merasa bangga dan senang karena selalu muncul di warta gereja. Tetapi hal itu berjalan sebentar saja, tatkala kita kecewa, sakit hati, marah; semangat itu menjadi buyar. Coba ingat kembali. kita tidak bertanggung jawab pada ketua majelis atau pada pendeta, tetapi kita bertanggung jawab pada Tuhan. Jangan coba-coba menghalangi pekerjaan Tuhan. Raihlah pengharapan maka nama Tuhan dimuliakan. (Mar)

KeTIKA

Ketika waktu tidak lagi terkendali

Tidak ada lagi waktu untuk keluarga

Tidak ada lagi waktu untuk berdiam diri

Tidak ada lagi waktu untuk Sang Pencipta



Ketika alam tidak lagi bersahabat...

Musim panas lebih panas

Musim dingin menjadi sangat dingin

Musim panen tidak menguntungkan



Ketika kekasih kita meninggalkan kita sendiri

Tidak ada teman di masa penantian

Tidak ada dukungan di saat sulit

Tidak ada tawa sukacita dalam hari-hari



Tetapi Tuhan Setia

Dia tidak meninggalkan siapa yang mengandalkan-Nya

Dia tidak mengecewakan yang bersandar pada-Nya

Dia memberi damai sejahtera bagi yang dekat pada-Nya

Dj, Durban 23/06/11

SENTUHAN SEORANG AYAH

Markus 10 : 13-14, 16

Minggu itu adalah satu minggu yang penuh dengan kesibukan rutinitas biasa. Ada satu yang memperumit rutinitas: ketidakhadiran seorang ayah (John). Kami semua, terutama saya, sangat merindukannya. Di hari kelima, saya sudah kelelahan. Sejujurnya saya tidak tahu bagaimana seorang ibu tunggal dapat melalukan semua itu. Saya sangat menghormati kegigihan dan ketekunan mereka menghadapi tekanan yang begitu besar. Saat John tidak berada di rumah, saya disadarkan betapa pentingnya ia bagi saya dan anak-anak dan betapa berat beban keluarga yang dipikulnya. Semuanya berjalan lebih lancar saat kami bekerja sama sebagai tim. Anak-anak juga merasakannya. Mereka memiliki radar alami yang 100 persen akurat untuk mendeteksi kapan saya kehabisan tenaga. Saya pikir itu sifat manusia yang wajar, tapi saat ayah mereka tidak di rumah, tampaknya mereka berusaha lebih keras. Mereka jadi nakal dan mencoba menguji batas kesabaran saya dengan cara-cara yang tidak terpikirkan oleh mereka jika ayah mereka ada di rumah. Saya menghadapi persekongkolan dan bujuk rayu mereka. Nathan yang paling keterlaluan. Telah berbulan-bulan berlalu semenjak Nathan kabur dari sekolahnya, dan kami pikir ia telah sembuh dari kebiasaan buruknya itu. Tapi saat John berada di luar negeri, Nathan berhasil kabur dari rumah tanpa sepengetahuan saya; bukan hanya sekali dua kali, tapi sampai tiga kali. Ia kabur untuk pertama kalinya ketika saya pikir ia sedang ada di kamarnya bersama kakaknya, Ben, bermain Nintendo. Saya sedang menikmati secangkir kopi panas di dapur dan menulis surat ketika bel pintu berbunyi. Saat menatap keluar jendela depan, saya melihat sebuah mobil yang tidak saya kenal diparkir di halaman depan dan bertanya-tanya siapa yang sekiranya mampir di hari Sabtu pagi. Ketika saya membuka pintu, wanita yang tinggal di seberang jalan sedang berdiri di depan pintu sambil menyeret Nathan. “Apa ini putra Anda?” Tanyanya. Dengan ragu-ragu saya mengiyakan. Lalu terungkaplah semuanya. “Saya sedang mengemudikan mobil dan saya melihat anak ini sedang berlari di jalanan. Saya menghentikan mobil, menyuruhnya masuk dan mengantarnya pulang.”. Saya hampir tidak percaya. Saya berterima kasih pada tetangga ini, yang bahkan namanya pun saya tidak tahu, karena bersedia meluangkan waktu untuk menyelamatkan Nathan. Setelah wanita itu pergi, saya segera kehilangan selera makan. Pikiran-pikiran negatif berkecamuk dalam benak saya. Yang bisa saya lakukan hanyalah memeluknya erat-erat. Saya sangat bersyukur karena ia tidak terluka. Setelah agak tenang, saya menegur Nathan perihal bahaya meninggalkan rumah tanpa ayah atau ibunya. Lalu ia dihukum duduk di kursi dapur untuk waktu yang sangat lama. Setelah Nathan menjalani hukumannya, saya memintanya untuk menunjukkan pada saya bagaimana ia bisa kabur. Ia membawa saya menuruni tangga menuju ke pintu belakang basement. Bukti-bukti bertebaran. Di depan pintu, ada kursi yang berada dalam posisi sempurna sehingga Nathan dapat membuka gerendel yang kami pasang untuk pengamanan tambahan. Saya terhenyak di kursi, menyenderkan kepala sambil mengeluh dan bertanya-tanya, sekarang apa yang harus kami lakukan? Imajinasi saya semakin tidak terkendali dan pikir saya, “Bagaimana dengan alat pelacak elektronik? Atau bagaimana dengan chip komputer yang ditanam dan dapat melacak seperti radar?”. Saya tahu saat itu saya sedang gugup. Tapi saat Anda kehilangan akal, semua hal yang aneh-aneh pun kelihatan masuk akal. Saya harap saya bisa mengatakan bahwa masalahnya selesai sampai di situ. Tapi lalu saya mulai menerima surat dari guru Nathan yang menggambarkan perubahan perilaku Nathan yang tidak seperti biasa. Segera saya menyadari apa yang sedang terjadi. Ia tidak melihat ayahnya selama beberapa hari, dan baginya ini tidak beres. Ia telah terbiasa dengan kehadiran John. Ia terbiasa dipeluk di pagi dan malam hari dan beberapa kali sepanjang hari. Ia terbiasa memperlihatkan gambar-gambar yang dibuatnya di sekolah yang menjelaskan aktivitasnya sehari-hari. Wajah-wajah yang tersenyum dan cemberut menjelaskan perilakunya seharian itu. Ayahnya akan memuji setiap gambar wajah yang tersenyum. Dan ketika Nathan dengan malu-malu menuding gambar wajah-wajah cemberut, ayahnya menyemangatinya, “Nathan, besok kau bisa lebih baik lagi. Besok kau berbaris saat istirahat dan mengikuti instruksi gurumu. Bawakan Ayah wajah yang tersenyum, oke?”. “Oke, Yah.”. Saat kekhawatiran saya perihal Nathan hampir tak tertahankan lagi, John pulang. Syukurlah! Saat makan malam ia bercerita tentang dua panti asuhan yang ia kunjungi. Ia menghabiskan waktu berminggu-minggu mencari tahu apa kebutuhan anak-anak itu agar tim dari gereja dapat menolong mereka. Pengalaman itu membuatnya menangis, “Aku tidak akan pernah melupakan bagaimana anak-anak itu memelukku saat aku mengunjungi mereka. Mereka nyaris membuatku tidak dapat melangkah. Mereka begitu haus akan kasih sayang, seakan-akan mereka berjuang keras untuk tetap hidup.”. Dalam beberapa hal saya sadar, Nathan, Anda dan saya juga seperti anak-anak penghuni panti asuhan itu. Saat kita jauh dari Bapa, ada perasaan bahwa sesuatu tidak beres. Kita bersikap tidak seperti biasanya. Kita mencari-cari pintu belakang agar dapat melarikan diri dari pergumulan batin. Kita mencari-cari rasa aman yang palsu, berharap dapat memuaskan kerinduan hati yang paling dalam. Mencoba mengisi kekosongan dalam jiwa kita dengan orang-orang, kedudukan, kekuasaan, kesenangan, pil tidur. Tapi yang sebenarnya kita butuhkan adalah sentuhan dari Bapa kita.

Sentuhan-Nya memberi kedamaian, tidak mudah digoncangkan oleh kejutan-kejutan yang kita alami dalam hidup ini.

Sentuhan-Nya memberi kita hikmat, seringkali melampaui logika manusia.

Sentuhan-Nya memberikan rahmat, memiliki kekuatan untuk menghapuskan perasaan bersalah kita.

Sentuhan-Nya penuh kasih, menerima kita apa adanya, dan pada saat yang sama mengubah kita menjadi diri kita yang seharusnya.

Sentuhan kuasa-Nya membangkitkan, dapat menghidupkan kembali apa yang telah mati dalam jiwa kita.

Betapa besar arti kehadiran dan sentuhan seorang ayah. Bagaimana dengan Anda?? (INT)

CERITA PETANI

Alkisah zaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan puteranya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda satu-satunya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan. Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu berkata, "Wahai pak tani, sungguh malang nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...". Keesokan harinya ternyata kuda pak tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa, Orang-orang dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda-kuda yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang-pedagang kuda segera menawar kuda-kuda tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak tani pun menerima uang dalam jumlah banyak dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tuanya. Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata, "Wahai pak tani, sungguh beruntung

nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...". Keesokan harinya, anak pak tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakkan kuda barunya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kakinya. Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata, "Wahai pak tani, sungguh malang nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...". Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kakinya. Perlu waktu lama hingga tulangnya yang patah akan baik kembali. Keesokan harinya, datanglah panglima perang raja ke desa itu. Dia memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak tani pun tidak harus berperang karena dia cacat. Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putranya bertempur, dan berkata, "Wahai pak tani, sungguh beruntung nasibmu!". Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ..."

Kisah di atas mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa-apa yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkaii di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan" . Maka orang-orang seperti pak tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label-label "beruntung", "sial", dan sebagainya. Siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sungguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaannya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status ‘job-less’nya telah memecut dan membuka jalan bagi dirinya untuk menjadi bos besar di perusahaan lain. Berhentilah menghakimi apa-apa yang terjadi hari ini, kejadian-kejadian PHK, Paket Hengkang, Mutasi tugas dan apapun namanya… yang selama ini kita sebut dengan "kesialan", "musibah" dan lain-lain, karena sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian di balik peristiwa itu. "Hadapi badai kehidupan sebesar apapun. Tuhan takkan lupa akan kemampuan kita. Kapal hebat diciptakan bukan untuk dilabuhkan di dermaga saja.". (IR)



Pemuda dan Pendeta........

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, pendeta atau siapapun yang bisa menjawab

3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Pendeta : Saya hamba Allah dan dengan ijin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan Anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Pendeta : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan :

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya. 2. Apakah yang dinamakan takdir? 3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berpikir sejauh itu?

Tiba-tiba pendeta tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa Anda marah kepada saya?

Pendeta ; Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.

Pendeta : Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya.

Pendeta : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.

Pendeta : Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Pendeta : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak.

Pendeta : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak.

Pendeta : Itulah yang dinamakan takdir.

Pendeta : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda ?

Pemuda: Kulit.

Pendeta : Terbuat dari apa pipi Anda?

Pemuda: Kulit.

Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Sakit.

Pendeta : Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan. (IR) 

BAGAIMANA POLA PIKIRMU?

Tahukah Anda bahwa Anda dapat terbebas dari pola pikir negatif? Langkah pertama menuju kebebasan dari pola pikir negatif adalah menyadari dan berani berkata, “Saya orang negatif dan saya mau berubah.”. Jika Anda sungguh- sungguh ingin berubah maka Anda pasti bisa karena Alkitab mengatakan bahwa di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru (II Korintus 5 : 17). Berikut adalah langkah yang perlu Anda lakukan untuk berubah dari orang negatif menjadi orang positif:

1. Temukan penyebabnya.

Apakah Anda selalu berpikir bahwa tidak ada hal baik yang dapat terjadi dalam hidupmu? Atau apakah Anda telah lelah dengan kejadian buruk yang bertubi-tubi menghantam kehidupan Anda? Apakah Anda tidak berani berharap sesuatu yang baik dapat terjadi dalam hidup Anda karena selama ini segala sesuatu tidak baik? Apakah Anda tidak berani ambil resiko, senang bermain aman saja? Pemikiran-pemikiran di atas menyebabkan terhalangnya pola pikir positif menjadi pola pikir Anda. Menyadari bahwa selama ini Anda telah takut berpikir positif akibat pengalaman masa lalu akan menjadi pembuka jalan kebebasan Anda seperti yang dijanjikan firman Tuhan. Sebagai orang Kristen, kita perlu belajar melatih bagaimana pola pikir kita seharusnya karena pola pikir kita tidak selalu sejalan dengan pola pikir Kristus. Bila pola pikir kita tidak sejalan dengan pola pikir Kristus, kita harus melawannya. Pola pikir Kristus adalah pola pikir positif, bukan negatif. Itu yang dimaksud dalam Roma 12 : 2 tentang pembaharuan budi alias perubahan pola pikir, dari negatif menjadi positif. Banyak orang telah melakukan hal ini dan merekapun telah berubah dari pengecut menjadi pemenang. Ada orang-orang yang tadinya berpikir tidak mungkin aku bisa tapi setelah dia merubah pikirannya akhirnya bisa jadi orang terkenal. Lance Armstrong, Joyce Meyer dan banyak lagi yang telah membuktikan ketika mereka tahu penyebab terhalangnya pikiran mereka dan mengatasinya, tidak ada yang tidak bisa mereka capai. Firman Tuhan berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4 : 13).

2. Latihlah berpikir positif setiap saat.

Setelah Anda menemukan penyebab pola pikir negatif yang menguasai Anda selama ini sebagaimana dinyatakan di atas, berikutnya Anda perlu mulai melatih pemikiran positif dalam segala situasi. Jika Anda sedang melewati masa susah dalam hidupmu, mulai belajar percaya bahwa Tuhan akan mengubah masalah Anda menjadi sesuatu yang membawa kebaikan bagi hidup Anda (Roma 8 : 28). Bahkan mereka yang sudah terbiasa berpola pikir positif dalam hidupnya juga tetap menghadapi masalah besar. Perbedaannya adalah mereka belajar tidak membiarkan masalah itu menguasai hidupnya dan tetap menikmati hidup apapun yang terjadi. Itulah perbedaan orang berpikir negatif dan positif. Untuk itu dibutuhkan latihan setiap hari dan setiap saat.

3. Perkatakan firman Tuhan setiap waktu.

Iman timbul dari pendengaran. Demikian juga pola pikir positif. Anda tidak cukup hanya berpikir positif, tapi Anda juga harus mengatakannya dengan mulut Anda sebagai pernyataan iman Anda (lihat Markus 4 : 24). Secara singkat, Allah mencoba mengatakan pada kita bahwa semakin banyak kita membaca dan merenungkan firman Tuhan, semakin sering kita akan melihat manfaatnya dalam hidup kita setiap hari dan mengakibatkan kita memiliki hubungan yang semakin intim dengan Tuhan. Dia bahkan menjanjikan bahwa kita akan berhasil dan beruntung (Yosua 1 : 8).

Mari kita mulai menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan dan membandingkannya dengan pola pikir kita. Beri Tuhan kesempatan untuk membantu Anda menyelaraskan pola pikir Anda dengan pola pikir-Nya (Filipi 2 : 5). Buat komitmen hari ini untuk bekerja mengubah pola pikir Anda. Banyak orang telah menyaksikan bahwa hidup mereka berubah drastis ketika mereka berkomitmen dan minta pertolongan Roh Kudus untuk merubah pola pikir mereka. Kalau mereka bisa, Anda dan saya pasti juga bisa, asal kita mau. Tuhan Yesus memberkati. (cubs)

Membersihkan Rumah

Minggu lalu aku membuang KEKUATIRAN. Sudah usang dan menghalangiku menjadi diri sendiri dan membuatku tak berbuat sesuai jalan Tuhan. Aku membuang KEPUTUSASAAN; Mereka hanya menyesakkanku saja. Memberikan tempat untuk PERTUMBUHAN, Menyingkirkan mimpi usang dan keraguan. Aku membuang buku tentang MASA LALU (pun tidak sempat membacanya) menggantinya dengan CITA-CITA BARU. Mulai membacanya hari ini. Aku menyingkirkan kebencian dan kenangan buruk, (ingat bagaimana aku begitu apik menyimpannya?) Aku juga memilih FILOSOFI BARU, yang lama sudah aku buang. Membaca beberapa buku baru juga. Judulnya AKU MAMPU, AKU MAU dan AKU HARUS. Membuang AKU MUNGKIN, AKU PIKIR dan AKU INGIN. Wow, debunya banyak.

Aku juga mendatangi KAWAN LAMA, Sudah lama tidak menjumpainya. Aku rasa namanya TUHAN. Ya, aku sungguh menyukai gaya-Nya. Dia menolongku dalam pembersihan ini dan menambahkan benda seperti DOA, HARAPAN dan IMAN. Ya, kuletakkan mereka semua di rak. Aku mengambil benda spesial ini dan meletakkannya di depan pintu. AKU MENEMUKANNYA - namanya KEDAMAIAN. Tidak ada yang dapat membuatku kecewa lagi, Ya, rumahku sudah terlihat nyaman. Terlihat indah sekelilingnya. Sudah tidak ada lagi tempat Untuk KEKUATIRAN dan MASALAH.

Sangatlah baik membersihkan rumah. Membuang barang-barang usang dari rak. Sekarang semuanya bersinar cemerlang. Mungkin kamu harus MENCOBANYA SENDIRI. DIBERKATILAH DAN JADILAH BERKAT UNTUK ORANG LAIN!!! (IR)



BEBAS UNTUK MEMILIH Yosua 24 : 15

Di dalam Alkitab berkali-kali diceritakan, dua negara atau dua individu harus mengambil keputusan yang berdampak pada masa depan mereka. Kadangkala mereka membuat pilihan-pilihan yang salah dan menimbulkan penderitaan. Di saat kita menghadapi keputusan-keputusan, kita perlu mengingat bahwa Allah tidak meninggalkan kita di dalam gelap, atau Dia tidak peduli. Allah mengasihi kita dan Dia menginginkan yang terbaik untuk kita. Dia memiliki rencana yang sempurna dalam kehidupan kita dan Dia ingin supaya kita memilihnya dan tidak memilih jalan-jalan yang salah seperti yang ditawarkan Iblis untuk diikuti. Bahkan ketika jalan kita sepertinya tidak jelas, Allah memberikan kita terang. Dia memberikan kita firman-Nya sehingga banyak keputusan kita akan jauh lebih mudah karena kita mengetahui prinsip-prinsip moral dan prinsip-prinsip rohaninya. Dia juga memberikan kita hikmat (kadang-kadang melalui orang lain) untuk memahami keadaan kita, dan Dia memberikan Roh Kudus untuk menuntun kita. Oleh karenanya, jangan pernah mengambil keputusan tanpa menyerahkan dahulu kepada Allah dan mencari kehendak-Nya. Mengikutsertakan Tuhan dalam keputusan-keputusan yang hendak Anda buat adalah langkah tepat yang tidak perlu dipertimbangkan. (Mar)



JANJI BAIK ALLAH I Raja-raja 8 : 56

Ketika kita membeli sesuatu yang nilainya tinggi, misalnya sebuah rumah, biasanya kita diminta untuk memberikan uang muka sebagai tanda kesungguhan dan janji bahwa kita berniat serius. Uang muka itu adalah bentuk dari asuransi, sebuah jaminan yang menambah makna dari perkataan kita. Allah telah membuat sejumlah janji yang luar biasa untuk kita. Dia telah berjanji bahwa kita dapat memiliki hubungan dengan-Nya melalui Putra-Nya. Dia telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan kita dan selalu bersama kita selamanya. Dia telah berjanji membawa kita ke sorga bila kita mati. Alkitab penuh dengan janji-janji Allah.

Seseorang mungkin berkata, “Apa jaminannya bahwa Allah serius? Bagaimana kita tahu janji-janji-Nya dapat dipercaya?”. Uang muka Allah adalah investasi paling berharga yang dapat dibuat oleh siapa pun juga: Putra-Nya, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya membeli keselamatan kita. Yesus Kristus bukan saja “uang muka” yang cukup untuk janji-janji Allah, sebenarnya, Dia adalah bayaran yang lunas! Allah tidak pernah sembarangan berjanji dan Dia juga tak pernah mengingkari apa yang telah diucapkan-Nya. (Mar)



GIAT BERBUAH Yohanes 15 : 1-8

Kita masih sering mendengar orang beriman dengan tegas berkata bahwa tujuan hidupnya adalah untuk mempermuliakan Tuhan atau nama Tuhan. Ada pula yang mengakhiri doa-doanya dengan "Biarlah kehendak-Mu jadi dan nama-Mu dipermuliakan”. Apakah mereka paham apa yang dimaksudkan dengan "Nama-Mu dipermuliakan"? Tuhan Yesus dengan jelas rnemberitakan arti mempermuliakan Allah yaitu jika kita berbuah banyak. Tuhan menambahkan pula bahwa dengan demikian terbukti kita adalah murid-murid-Nya. Bukankah pernyataan Tuhan Yesus ini praktis? Kita tidak bisa ngomong asal omong atau berdoa asal berdoa. Mungkin kita menjadi berkecil hati dan bertanya, "Apa yang dimaksud dengan berbuah banyak?"? Dalam pembicaraan Tuhan Yesus tentang pokok anggur yang benar, Tuhan Yesus mengungkapkan kunci rahasia-Nya. Pertama-tama, untuk dapat berbuah kita harus tinggal di dalam Dia. Hal ini berarti bahwa kita hidup dan berbuah karena kita berada dalam Yesus Kristus. Jadi, karena kita hidup dalam Tuhan, maka kitapun pasti berbuah di dalam Tuhan Yesus. Bagaimana kita bisa tahu? Tuhan mengatakan bahwa firman-Nya harus tinggal dan menguasai kita dan bahwa doa kita yang paling utama adalah agar Tuhan tetap tinggal dalam kita dan berbuah banyak. Bukankah kita akan makin lama makin menyerupai Kristus dan dikenal sebagai murid-Nya karena kasih-Nya? (ayat 10). (DBR)



BEKERJA UNTUK ALLAH II Korintus 3 : 3

Joe selalu menjadi tetangga yang baik. Pada suatu ketika, nyonya di sebelah rumahnya bertanya kepadanya kalau ia dapat mengantar putranya ke rumah sakit. Sebenarnya Joe sudah mempunyai rencana lain tetapi ia tidak tahu bagaimana harus mengatakan hal itu. Maka ia mendudukkan bocah itu ke kursi mobil, mengencangkan sabuk pengamannya, dan melaju menuju rumah sakit yang jaraknya 50 kilometer. Ketika mereka sedang meluncur, bocah lelaki itu menatap Joe perlahan dan bertanya, “Apakah engkau Allah?” Dengan terkejut, Joe menjawab, “Bukan.”. Anak lelaki itu melanjutkan, “Saya mendengar ibuku ketika ia sedang memohon kepada Allah cara agar aku dapat diantar ke dokter. Kalau engkau bukan Allah, apakah engkau bekerja untuk Dia?” Joe menjawab, “Kadang-kadang saya pikir memang demikian. Dan sekarang karena kamu bertanya begitu, maka saya ingin melaksanakannya lebih banyak lagi.”. Sudahkah orang lain melihat Kristus dalam hidup kita dan mereka berkata, “Wah, kamu beda, ya?” Coba kita renungkan, apakah hidup kita sudah maksimal bekerja bagi Dia. Sahabat, bekerja bagi Allah bukan hanya berbicara dalam pelayanan di dalam gedung gereja, namun di manapun Allah tempatkan kita, kita dapat mewartakan Dia melalui hidup kita. Mari hari ini, lihat sekeliling, apakah itu keluarga, tetangga, tempat pekerjaan kita, sudahkah mereka terberkati dengan kehadiran kita? Ayo, semangat bekerja dan memberikan yang terbaik untuk-Nya. Bukankah hidup kita adalah surat Kristus yang terbuka, untuk kemudian dibaca semua orang? [NO]


NYATAKAN IMAN LEWAT PERBUATAN

Yakobus 2 : 26

Yakobus menyatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Jadi kalau seorang beriman, dia harus mewujudkan imannya itu lewat perbuatan. Contoh dalam Alkitab adalah perwira tentara Romawi yang tinggal di Kapernaum

(Matius 8 : 5-13). Dia beriman bahwa Yesus tidak perlu datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambanya yang sakit. Dia percaya bahwa perkataan Yesus dari tempat di mana Yesus berada sekarang cukup untuk menyembuhkan hambanya itu. Dia membuktikan imannya dengan pulang sendirian tanpa Yesus setelah dia mendengar Yesus mengatakan hambanya sembuh. Itulah yang disebut dengan perbuatan yang membuktikan iman. Apa yang Yesus katakan tentang perwira itu? Yesus tidak pernah menemukan orang yang imannya sebesar itu. Contoh lain adalah Yosua dan Kaleb. Di antara 12 orang pengintai yang dikirim Musa, hanya Yosua dan Kaleb yang beriman bahwa mereka dapat mengalahkan bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanaan saat itu. Allah menghargai iman mereka dengan membuat hanya mereka berdualah yang masuk tanah Kanaan di antara orang-orang yang keluar dari tanah Mesir. Mereka beriman dan mereka melakukan perbuatan meyakinkan orang Israel bahwa bersama Allah mereka bisa mengalahkan orang Kanaan. Mereka bisa diam saja ketika ke-10 mata-mata mengatakan tidak bisa, tetapi salah satu bukti iman adalah menyatakan lewat mulut. Nyatakan iman kita lewat tindakan kita karena iman tanpa perbuatan adalah mati. (cubs)


MENJADI ORANG HEBAT 1 Korintus 1 : 27

Heinrich Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh. Ia menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahkan di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat. Semasa hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik. Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi di Perancis. Saat ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasanya bagi sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan siapa-siapa". Di tangan-Nya tidak ada yang mustahil. Bagi orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh selalu ada potensi untuk melejitkan diri. Jika kita merasa seperti Henky si bodoh, bangkitlah bersama Allah, dengan sikap rendah hati sambil tetap berserah diri. Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apapun asal ia menekuni dan mencintai pekerjaannya. (Mar)

KEGIATAN MENGUTUS Matius 9 : 35-38

Perintah Tuhan Yesus untuk pergi memang pada awal mula ditujukan kepada para murid-Nya agar mereka tidak hanya tinggal di Yerusalem saja. Tugas mereka adalah memberitakan kasih Allah dalam Yesus Kristus. Pertanyaan Paulus tetap berlaku bagi kita semua, "Bagaimana mereka dapat percaya kepada Yesus, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka bisa mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakannya jika mereka tidak diutus?"

(Roma 10 : 14-15). Pengutusan adalah kegiatan orang beriman dan gereja. Gereja harus selalu mencarl kesempatan untuk memberitakan Injil. Oleh karena itu sebelumnya ada pengumpulan tenaga dan pengutusan mereka haruslah didahului dengan doa kepada Tuhan, !!Yang empunya tuaian, supaya la mengirimkan pekerja untuk tuaian itu.” (Matius 9 : 38). Kegiatan berdoa harus mendahului kegiatan menampung dan menyeleksi -tenaga tersebut. Masih ingatkah kita akan peristiwa Tuhan Yesus berdoa semalam suntuk sebelum memilih kedua belas rasul-Nya? Oleh karena itu gereja tidak bisa tinggal diam. Gereja harus mendukung dan merangsang agar para anggota jemaatnya aktif dalam bersaksi. Gereja harus proaktif jika memang tugas utamanya adalah memberitakan Injil dan tidak bersikap menanti tetapi menciptakan kesempatan. Perintah "pergilah" adalah tetap untuk kita semua, komitmen selalu berarti keterlibatan. Tanpa keterlibatan tidak ada komitmen. (DBR)


JADILAH TENANG DENGAN TUHAN Mazmur 46:10

Terburu-buru adalah kematian bagi doa. Jika Anda terburu-buru dalam semua doa Anda, itu akan membunuh kehidupan doa Anda. Saya memiliki kebiasaan dalam kehidupan doa saya: sebelum saya berdoa, secara spontan saya mengambil napas dalam-dalam. Saya hanya santai, tenang, dan melepaskan ketegangan. Lalu, saya siap untuk bicara kepada Tuhan. Jadi, ketika Anda berdoa, rileks. Ambil napas dalam-dalam dan cobalah untuk melupakan siapa pun atau apa pun yang di sekitar Anda dan hanya memusatkan perhatian pada Tuhan untuk beberapa saat. Tenangkan diri dan rileks: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" (Mazmur 46 : 10). Yesus duduk di rumah Marta, tapi dia begitu sibuk, dia tidak bisa berhenti untuk berbicara dengan-Nya dan menikmati kehadiran-Nya. Yesus berkata, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10 : 41-42). Maria memilih untuk menjadi tenang di kaki Yesus, mendengarkan Dia, sementara perhatian Marta teralihkan oleh hal-hal lain (Lukas 10 : 40). Jadilah tenang dan rileks, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

(Matius 6 : 6). Kita perlu menjadi rileks, tenang dan fokus saat kita datang dan berdoa kepada Tuhan, agar doa-doa kita menjadi efektif. (Giant)


FIRMAN DULU Yohanes 1 : 1

Bacaan hari ini menyatakan bahwa pada mulanya adalah firman. Jadi sebelum segala sesuatu ada, firman telah ada terlebih dahulu. Firman seharusnya mendasari segala aspek kehidupan kita karena firman yang mendasari bumi ini, dunia ini bahkan seluruh alam semesta. Firman juga dikatakan adalah Allah. Jadi segala sesuatu yang ingin kita ketahui tentang Allah dapat kita temukan dalam firman-Nya, termasuk tentang sorga dan neraka, tentang bagaimana hidup di dunia, tentang bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, tentang kasih dan juga tentang segala sesuatu yang disenangi atau dibenci Allah. Apa artinya? Sebelum kita melakukan apapun kita perlu melihat apa yang dikatakan firman Tuhan tentang hal itu. Kemudian baru kita melakukan apa yang dikatakan firman Tuhan. Contoh, bila Anda mau korupsi apa saja, lihat apa yang dikatakan firman Tuhan tentang korupsi. Korupsi masuk kategori mencuri atau mengingini milik orang lain. Nah apa yang dikatakan firman tentang mencuri? “Jangan mencuri.” (Keluaran 20 : 15). Kemudian ya lakukan firman itu. Jadi kalau kita mau menuruti firman Tuhan kita tidak akan korupsi. Mari belajar mendahulukan apa kata firman dari pada semua apapun yang dikatakan dunia karena pada mulanya adalah firman. (cubs)

LABA MENGIKUT KRISTUS Filipi 3 : 7-8

Seorang ekonom dunia pernah menulis bahwa manusia itu adalah makhluk ekonomi. Apa maksudnya? Setiap perbuatannya didasarkan atas pertimbangan untung rugi. Orang akan melakukan yang memberi keuntungan lebih besar dan resiko rugi lebih sedikit. Dalam berhubungan dengan Allah, prinsip untung rugi ini sering digunakan juga. Beberapa orang memilih menjadi umat-Nya karena tergiur dengan segala berkat yang akan ia terima baik di bumi maupun di sorga. Mereka menganggap hidup mereka akan lebih terjamin bila bersama Allah. Bersama dengan Allah, kita tidak perlu kuatir karena Dia telah menyediakan segala apa yang kita butuhkan di bumi ini. Walaupun begitu, seharusnya hal-hal ini bukanlah fokus kita menjadi orang Kristen. Waktu kita memilih Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita, mengenal-Nya adalah tujuan utama kita, bukan yang lain. Menjadi serupa dengan-Nya adalah yang harus kita kejar, bukan berkat. Ini bukanlah pemikiran seorang yang naïf, tetapi seorang yang mengerti dengan benar mengapa ia harus mengikut Tuhan Yesus. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi mengatakan bahwa segala sesuatu telah ia anggap rugi karena pengenalan akan Yesus Kristus yang lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah, Paulus melepas semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya dirinya mendapatkan Kristus (Filipi 3 : 8). Bersyukurlah kepada Allah karena Anda mengenal Tuhan Yesus, Raja di atas segala raja, Juruselamat hidup manusia. Itulah laba terbesar Anda mengikut Dia. Kristus adalah keuntungan terbaik yang kita terima sebagai orang Kristen. (Mar)

MENJADI SAKSI Kisah Para Rasul 4 : 1-20

Membaca cerlta hari ini kita seharusnya merasa terheran-heran meiihat keberanian Petrus dan Yohanes dalam sidang pengadilan itu. Bayangkan Petrus ketika menyangkal Yesus tiga kali sewaktu Tuhan Yesus ditangkap dan diadili. Seorang hamba perempuan membuat Petrus ketakutan ketika dituduh mengenal Yesus (Lukas 22 : 54-71). Beberapa bulan kemudian, Petrus, Yohanes dan kawan-kawannya tiba-tiba menjadi pemberani. Petrus bersaksi di depan pemimpin agama yang dulu menyalibkan Yesus, Tuhannya. Apakah itu Petrus yang sama? Tidak, Petrus sekarang adalah Petrus yang baru, penuh dengan Roh Kudus. Petrus dan Yohanes disebut sebagai "orang biasa yang tidak terpelajar" , namun kini mereka dengan berani menghadapi para penentang yang melarang kesaksian mereka. Dewan pemimpin sidang menjadi heran, karena mereka tidak tahu bahwa Tuhan Yesus yang hidup tinggal dalam Petrus dan Yohanes melalui Roh Kudus. Sebagal umat beriman kita juga terpanggil untuk menjadi saksi bagi Yesus sama seperti Petrus, Yohanes dan lainnya. Apakah kita merasa takut dikenal sebagai pengikut Kristus? Jika demikian, janganlah mencoba untuk menjadi lebih berani. Berdoalah agar Tuhan Yesus memenuhi kita dengan Roh Kudus. Hanya di dalam Roh kudus kita bisa bersikap sama seperti para murid Yesus yang dulu penakut Itu dan berkata, "Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata.”. Umat beriman akan senantiasa bersaksi melalui perkataan dan perbuatan. (DBR)

POT RETAK II Korintus 4 : 7

Firman Tuhan di atas menyatakan bahwa Tuhan bekerja melalui bejana tanah liat, atau apa yang sering saya sebut sebagai "pot retak". Analogi firman ini berarti bahwa sebagai orang percaya, kita tidak sempurna, kita memiliki kelemahan, sehingga ketika orang melihat kita dan melihat hal-hal menakjubkan terjadi, mereka tahu itu pasti karena Tuhan yang bekerja. Saya percaya, siapapun yang benar-benar mengenal saya secara pribadi pasti tidak akan memiliki kesulitan untuk mengetahui bahwa pekerjaan yang saya lakukan saat ini adalah hanya karena Tuhan bekerja di dalam dan melalui saya. Mereka memberikan kemuliaan pada Tuhan, bukan pada saya, karena mereka melihat ketidaksempurnaan saya dan tahu keterbatasan saya. Allah memilih yang lemah dan yang bodoh dengan sengaja, sehingga hal-hal fana tidak memiliki kemuliaan dalam hadirat-Nya. (I Korintus 1 : 27-29). Bayangkan sebuah pot dengan lampu di dalamnya dan tutup di atasnya. Meskipun dapat diisi dengan cahaya, tidak ada orang yang dapat melihat cahaya di dalam pot tersebut. Namun jika pot itu retak, cahaya akan bersinar melalui celah-celahnya, sehingga orang dapat melihat cahaya tersebut. Dalam cara yang sama, Tuhan bekerja melalui ketidaksempurnaan kita. Apakah Anda bisa menyukai pot retak? Tuhan bisa! Adalah hal benar untuk menyukai diri Anda dengan cara seimbang dan sehat. Adalah salah untuk menolak dan membenci diri sendiri. Berdoalah seperti ini: "Tuhan, Engkau dan saya sama-sama menyadari ketidaksempurnaan saya. Saya meminta Engkau untuk bersinar terang melalui hidup saya, dan Engkau akan mendapatkan setiap kemuliaan untuk itu. Amin.". Di dalam kelemahan dan kekurangan kita Tuhan bekerja menyatakan hal-hal yang luar biasa sehingga orang akan melihat kemuliaan-Nya dalam hidup kita. (Giant)


JANGAN BIMBANG Yakobus 1 : 5-6

Kalau kita perhatikan jalan cerita sebuah film laga (action), kita akan melihat bahwa jagoan dalam film itu tidak pernah bimbang. Mereka mengerahkan segala daya upaya dan berkomitmen sungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Mereka bukan tidak menghadapi masalah dalam perjalanan mencapai tujuan itu, tetapi mereka menghadapi dan mengalahkan setiap masalah yang menghadang tercapainya tujuan mereka itu. Walaupun babak belur, atau terancam kematian sekalipun, mereka tetap tidak goyah, fokus mereka tetap pada tujuan yang hendak dicapai. Biasanya, akhirnya mereka memperoleh kemenangan, mereka mencapai tujuan di akhir film. Sebenarnya demikian juga kita. Kehidupan kita adalah seperti jalan cerita sebuah film laga. Banyak halangan dan masalah menghadang di tengah jalan menuju tujuan kita, menjadi mempelai Kristus. Firman hari ini memberitahu kita dua hal yang dapat membantu kita mencapai tujuan kita itu. Pertama, minta hikmat dari Tuhan untuk menghadapi masalah yang menghadang dan kedua adalah jangan bimbang. Apapun yang terjadi pandang terus kepada Yesus. Dia akan membimbing kita pada kemenangan di akhir film hidup kita. Bersama Dia kita pasti mencapai tujuan kita asal kita tidak bimbang. (cubs)


RENUNGAN HIDUP KITA

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?" "Ha?" Kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?" "Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" Jawab jam penuh keraguan. "Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali? Banyak sekali itu.". Tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya. Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?". "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" Kata jam dengan penuh antusias, Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali.

Adakalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap ‘impossible’ untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya. Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain. (IR)



KETIKA ANDA BERDOA, SERAHKAN KEKUATIRANMU KEPADA TUHAN Matius 6 : 11

Saat Anda memberikan kasih dan hidup pada Tuhan, Yesus mengajarkan untuk menyerahkan segala kekuatiran Anda dengan meminta pada Tuhan untuk menyediakan segala kebutuhan Anda. Percayalah bahwa Tuhan akan menyediakan. Apa yang Anda butuhkan hari ini? Kekuatan untuk melewati hari ini? Kebutuhan finansial? Hikmat? Anda memiliki dua pilihan: panik atau berdoa. Filipi 4 : 6 berkata, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Apa Anda benar-benar mempercayai hal tersebut? Tuhan berkata bahwa Anda dapat berdoa tentang segala sesuatu. Tidak ada hal yang terlalu besar melebihi kekuasaan Allah. Tidak ada hal yang terlalu sepele di luar perhatian-Nya pada kita. Segala sesuatu yang Anda kuatirkan dapat didoakan. Saat Anda menyerahkan pada Tuhan segala kekuatiran itu, Anda harus bercerita detailnya dengan spesifik. Apa yang Anda lakukan saat Tuhan menjawab "tidak"? Apakah itu berkat? Terkadang berkat datang dari masalah yang Anda hadapi. Anda sebaiknya berhati-hati saat Anda berdoa "Tuhan, berkatilah saya". Perhatikan bunyi ayat di Filipi tadi, "..dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur". Ketika Anda berdoa, berdoalah dengan lebih spesifik dan bersyukurlah. Psikolog berkata, ucapan syukur adalah emosi yang paling baik. Semakin Anda mengucap syukur untuk kehadiran Tuhan, keluarga, dan orang lain, maka semakin sehat juga emosi Anda. Anda menyembah Tuhan dalam doa ketika Anda memberikan cinta, hidup dan kekuatiran. Serahkan kekuatiran Anda kepada Tuhan maka Ia akan bertindak. (Giant)


Dapatkah pena berbangga diri

terhadap seorang penulis

Seakan pena menciptakan karya tulisan?

Ingatkan ia hanya alat di tangan seorang seniman.



Dapatkah garam menyombongkan diri

terhadap seorang juru masak

Seolah garam mengkreasikan makanan enak?

Ingatkan ia hanya sebagian kecil bahan dalam belanga.



Demikian juga dapatkah kita bermegah diri

terhadap Sang Pencipta

sehingga melupakan-Nya dalam perencanaan?

Berikan kami hikmat-Mu

sehingga cara hidup kami menyatakan kemuliaan-Mu

Dj - Washington 130711

KEKUATAN DI HIDUPKU Keluaran 15 : 2

Dalam hidup setiap orang pasti membutuhkan kekuatan di luar kekuatannya sendiri. Ada yang mencarinya dari obat-obatan, orang lain, kekayaan, kekuasaan dan sebagainya. Semua itu untuk waktu yang singkat dan sementara bisa memberi kekuatan yang dahsyat. Banyak atlet menggunakan obat untuk meningkatkan kekuatannya supaya bisa memenangkan pertandingan yang diikutinya. Tetapi itu dilarang karena tidak jujur. Dan sekali lagi sifatnya sementara, sebentar saja. Sangat berbeda bila kekuatan dalam hidup kita berasal dari Tuhan. Kekuatan yang datang dari Tuhan sifatnya kekal dan abadi. Kekuatan itu akan terus ada seperti yang dikatakan Daud, “Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."”

(I Samuel 17 : 37). (cubs)



PERLU ISTIRAHAT JUGA Kejadian 2 : 2-3

Suatu kali seorang pengusaha sedang berlibur ke sebuah kampung nelayan, la merasa terganggu saat melihat seorang nelayan sedang bersantai di bawah pohon. "Pak, mengapa bapak tidak melaut?" "Saya sudah melaut semalam dan saya perlu beristirahat." "Kalau Bapak melaut lagi bapak akan menghasiikan banyak ikan.” "Lalu?" “Bapak bisa mengumpulkan uang untuk membeli sebuah perahu." "Lalu?" "Dengan perahu itu bapak tidak perlu lagi menyetorkan sebagian keuntungan bapak kepada pemiiik perahu." "Lalu?" "Bapak bisa mengumpulkan !ebih banyak uang untuk membeli perahu kedua" "Lalu?" "Dengan dua perahu, bapak bisa menghasilkan lebih banyak uang dan membeli perahu ketiga, perahu keempat, perahu kelima, dan seterusnya." “Lalu?" "Jika perahu bapak sudah banyak, bapak bisa menyewakannya pada nelayan lain sehingga bapak tidak perlu lagi melaut." "Lalu?" "Bapak bisa hldup tenang dan bersantai.” Nelayan itu tersenyum dan berkata, “Menurut bapak apa yang sedang saya lakukan sekarang?” Nasihat pengusaha itu baik. Namun, apa yang dilakukan nelayan itu justru mengajarkan kita satu hal. Hidup harus seimbang. Pepatah Amerika menyatakan, “Bekerja terus tanpa istirahat akan menghasilkan orang seperti Jack, seorang yang mati dengan cepat dan Jean seorang janda yang kaya.”.

Kita perlu, secara sengaja, berhenti sejenak dari kerja keras dan rutinitas kita untuk menikmati segarnya rerumputan hijau, kicauan burung di udara, dan harumnya mawar yang sedang mekar. (IR)



TELADAN KRISTUS I Yohanes 3 : 16-20

Mungkin Anda pernah ikut mengumpulkan pakaian bekas untuk mereka yang terkena musibah? Barangkali pakaian bekas itu tidak layak pakai lagi sehingga akhir-akhir ini dalam kegiatan pengumpulan itu pengumumannya berbunyi "pakaian bekas layak pakai”. Masakan barang sudah rusak kita sumbangkan? Namun, itulah sikap kita terhadap Tuhan. Pada waktu kantong persembahan dituang di atas meja untuk dihitung, ternyata isinya banyak uang kotor dan uang kertas yang tidak karuan rupanya. Seharusnya, uang persembahan kita siapkan dua atau tiga hari sebelum hari Minggu, sehingga uang bagus-bagus yang kita berikan. Bukankah Tuhan Yesus memberikan yang terbaik bagi kita? Memang, kita jarang mendapat kesempatan untuk mengorbankan jiwa seperti Yesus, tetapi sampai pada zaman sekarang ada yang matl sahid karena tidak sudi menyangkal imannya. Bagaimana orang beriman terpanggil untuk mengorbankan waktunya, keahliannya atau hartanya untuk menolong mereka yang menderita, seperti yang dilakukan Yesus? Dalam hidup kita perlu mencontoh teladan pengorbanan Tuhan Yesus. Mengikuti teladan Tuhan Yesus mengasihi kita akan membuat makin yakin bahwa kita berada di jalan kebenaran. Meski kita lemah Tuhan akan menyempurnakannya. Janganlah kita memberi persembahan barang tidak layak pakai lagi. (DBR)



KETIKA ANDA BERDOA SERAHKAN KETAKUTANMU PADA-NYA Matius 6 : 13

Saya punya dua pertanyaan untuk Anda hari ini: Pertama, dalam bidang apakah Anda membutuhkan pengendalian diri? Apa yang tidak bisa Anda kendalikan dalam hidup Anda? Kedua, apa yang yang paling membuat Anda takut? Rasa takut akan kegagalan? Rasa takut karena kesehatan yang buruk? Rasa takut akan perceraian? Rasa takut akan penolakan? Rasa takut akan masa depan? Yesus mengatakan bahwa hal-hal ini adalah materi doa: hal-hal yang harus Anda bicarakan dengan Tuhan. Anda harus berdoa mengenai hal-hal di mana Anda paling tergoda. Anda harus berdoa mengenai hal-hal yang paling Anda takutkan. Yesus memahami ketakutan kita dan pencobaan yang kita alami, Imam Besar kita bukanlah sosok yang tidak bisa merasakan simpati untuk kelemahan kita. Sebaliknya, kita memiliki Imam Besar yang telah mengalami pencobaan dalam segala cara seperti kita juga, namun Dia tidak berbuat dosa (Ibrani 4 : 15). Alkitab mengatakan Yesus datang ke bumi, Dia berjalan di bumi selama tiga puluh tiga tahun, dan Dia mengalami setiap godaan yang dikenal manusia, hal-hal yang sama dengan yang kita alami. Bukanlah dosa ketika merasakan godaan, dosa adalah ketika Anda menyerah pada godaan. Alkitab mengatakan Yesus mengalami pencobaan terbesar yang pernah ada, namun Dia tidak menyerah. Tapi itu juga berarti ketika Anda berdoa, "Tuhan, saya berjuang di area ini. Saya tidak berhasil di sini. Saya terus tersandung. Saya terus jatuh." Dalam hal ini Allah mengerti karena Yesus telah mengalami pencobaan juga. Dia tahu bagaimana rasanya. Dia tahu bagaimana rasanya ingin menjadi depresi, ingin menjadi marah, dan ingin membalas dendam. Dia tahu bagaimana rasanya ketika disalahpahami dan kesepian. Karena Yesus "memahami setiap kelemahan kita" (Ibrani 4 : 15), Alkitab mengatakan kita dapat "penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4 : 16). Kita memiliki imam Besar yang mengerti segala kelemahan kita, sehingga kita dapat meminta bantuan-Nya kapan saja untuk mengatasi segala pencobaan yang kita alami. (Giant)

TEMPAT BERKAT TUHAN Kejadian 12 : 1-3

Perhatikan bagaimana Tuhan berkata kepada Abram, "Abram, Aku akan memberkati engkau, dan engkau akan menjadi berkat." Tapi di sini adalah apa yang saya ingin Anda pahami: Abram dapat menjadi berkat hanya jika Dia berada dalam tujuan Allah. Dia hanya bisa menjadi berkat yang besar jika dia mengikuti panggilan Tuhan. Anda tidak akan pernah menjadi berkat seperti yang Tuhan rencanakan untuk Anda, jika Anda tidak berjalan dalam tujuan ilahi Anda. Apakah ada resiko bagi Abram saat itu? Tentu saja! Dia harus meninggalkan segala sesuatu yang familiar baginya, semua rasa aman itu, dan segala sesuatu yang nyaman dan akrab. Dia meninggalkan Ur-Kasdim, yang menurut sejarah adalah salah satu kota paling maju dari dunia kuno. Mereka memiliki jalan bebatuan, sistem pembuangan limbah bawah tanah, dan menjadi tempat perdagangan dunia. Abram meninggalkan semua itu dan pergi dalam petualangan dengan iman, mengejar tujuan yang Tuhan rencanakan bagi hidupnya. Dan dalam mengejar tujuan itu, Tuhan memberkatinya, dan dia menjadi berkat. Tapi pikirkan tentang hal ini. Bagaimana jika Abram tetap tinggal? Bagaimana jika dia berkata, "Aku aman di sini, aku memiliki semuanya, aku memiliki rumah yang bagus dan semua yang aku butuhkan, aku pikir aku akan tinggal diam.". Jika Abram melakukannya, kita bahkan tidak akan tahu namanya, Abraham, Bapa segala bangsa. Kejarlah tujuan Anda. Itu adalah tempat berkat Tuhan. (Giant)



BERBAGI DENGAN ADIL I Korintus 11 : 20-23

Tuhan menghendaki agar kita saling berbagi dengan saudara seiman. Jangan menumpuk harta dan melupakan saudara yang kekurangan. Menurut istilah yang digunakan Paulus kepada jemaat Korintus, “…yang seorang lapar dan yang lain mabuk (kekenyangan).” (ayat 21b). Itu tidak menunjukkan gaya hidup jemaat Allah. Untuk bisa berbagi dengan adil butuh hikmat dari Allah. Berbagi dengan adil tidak berarti sama jumlahnya dan juga tidak terus- menerus. Masing-masing sesuai kebutuhan karena dalam Roma 12 : 3b dikatakan bahwa Allah memberi karuniapun tidak pukul rata, tetapi masing-masing. Berbagi dengan adil juga tidak berarti selalu memberi sehingga pihak penerima menjadi sangat tergantung dari pemberian itu. Tentang berbagi yang adil benar-benar hanya ada satu cara yaitu cara-Nya Tuhan dan kita perlu minta hikmat-Nya. Yang pasti Allah telah memberitahu bagaimana berbagi dengan adil dalam firman-Nya. Yang kita butuhkan hanya menggali dari firman itu sampai kita mendapat caranya berbagi dengan adil. (cubs)

TAK PERLU PANIK I Petrus 4 : 12-19

Sebelum mengadakan perjalanan dengan kapal laut atau pesawat akan ada penjelasan prosedur keselamatan jika terjadi sesuatu. Biasanya diperagakan cara memakai alat penyelamat. Diminta untuk tidak panik jika ada bunyi sirene atau tanda lain. Jika kita panlk, suasana menjadi kacau, tak terkendalikan, Mudah saja kita tergoncang oleh tanda bahaya (sirene) dalam hidup kita. Di zaman Petrus pengikut-pengikutnya mengalami situasl yang sama. Ia memberi pernyataan yang sederhana, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyaia api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadl atas kamu (ayat 12). Pencobaan dan sakit hati tanda bahaya untuk melarikan diri. Marilah kita berada dekat pada Tuhan Yesus dan mendengarkan firman-Nya. Pencobaan mungkin hanya sebuah peringatan supaya kita menyerahkan diri kila dan percaya pada Tuhan bukan manusia. Kita dapat percaya Dia. pada saat tanda bahaya terdengar. (DBR)



TUJUAN ANDA Efesus 2 : 10

Hari ini saya ingin membahas tentang arah hidup dan tujuan Anda. Dalam ayat di atas, Rasul Paulus mengatakan bahwa bahkan sebelum kita lahir, Allah sudah mempersiapkan pekerjaan baik agar kita dapat berjalan di dalamnya. Allah memutuskan bahwa kita akan melakukan hal-hal tertentu dalam hidup kita. Efesus 2 : 10 dapat diartikan, "Kita adalah karya desain-Nya. Allah telah menciptakan kita dalam Kristus Yesus, berjanji untuk melakukan perbuatan baik karena Dia telah mempersiapkan terlebih dahulu untuk dilakukan dalam hidup kita." Dalam Filipi 3 : 12, Paulus juga menyatakan, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.". Paulus mengatakan, "Aku mengejar". Apa yang sedang dia kejar? Tujuannya. Di jalan Damaskus, Yesus menjamah Saulus dari Tarsus, dan Dia melakukannya untuk suatu alasan. Ada tujuan dalam peristiwa itu. Dari hari pertama Yesus Kristus menjamahnya, hidup Paulus berubah untuk meraih jawaban atas pertanyaan, "Tuhan, mengapa Engkau menjamah dan mengubah hidup saya? Apa tujuan saya?". Yang sedang saya tekankan di sini adalah, Anda memiliki tujuan yang dirancang Allah dalam hidup Anda! Ada sesuatu yang Tuhan rencanakan untuk Anda lakukan secara khusus. Kita harus mengetahui tujuan itu, supaya kita dapat hidup dalam kepenuhan berkat-Nya. (Giant)



KASIH KRISTUS MASIH ADA Roma 8 : 35

Dalam dunia modern di mana segala sesuatu diukur dengan prestasi atau pencapaian material dan keegoisan satu sama lain, banyak orang telah kehilangan kasih terhadap orang lain bahkan tidak jarang juga, terhadap diri sendiri. Yang lebih dipentingkan adalah bagaimana saya bisa jadi pemenang, tanpa mempedulikan orang di sekitar kita. Banyak yang memaksa dirinya bekerja melebihi batas, tidak pernah istirahat, hanya supaya bisa mencapai status sosial yang tinggi. Dengan semua situasi seperti itu, firman hari ini terasa seperti embun di tengah padang pasir. Menyejukkan. Apapun keadaan kita, apapun keadaan dunia ini, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Kristus tetap mengasihi kita. Dia memang tidak senang kalau kita berbuat dosa. Kristus membenci dosa, tetapi Dia tidak membenci kita anak-Nya. Yang ada Kristus sedih kalau kita berbuat dosa dan Dia akan menanti saat kita bertobat dan kembali kepada-Nya. Bila saat ini Anda tidak dapat merasakan kasih Kristus, salah satu penyebabnya mungkin Anda sedang jatuh dalam dosa dan sedang jauh dari-Nya. Bertobatlah, kembalilah kepada-Nya dan rasakan bahwa kasih Kristus masih ada buat Anda. (cubs)

KETIKA BERDOA SERAHKAN LUKA HATI ANDA

Matius 6 : 14-15

Dalam kehidupan Anda, Anda akan terluka oleh orang lain, kadang-kadang sengaja, kadang-kadang tidak sengaja. Bagaimana Anda menangani sakit hati Anda akan menentukan kebahagiaan Anda. Bila Anda memendam sakit hati dalam hidup Anda dan terus menyimpannya, ini disebut kebencian. Jika seseorang menyakiti Anda tahun yang lalu dan Anda masih menyimpannya, itu akan meracuni hidup Anda. Untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus belajar untuk mengampuni. Alkitab mengatakan, mengampuni dan Anda akan diampuni. Bahkan, Yesus berkata, "Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6 : 15). Kedua hal ini saling terkait. Ini mengingatkan saya mengenai pengalaman John Wesley, pendiri gereja Methodis, di mana seseorang mengatakan kepadanya, "Saya tidak bisa memaafkan orang itu! Dia menyakiti saya terlalu dalam.". Respon Wesley waktu itu adalah, "Kalau begitu, saya harap Anda tidak pernah berbuat dosa.". Demi kebaikan Anda sendiri, lepaskanlah masa lalu. Jika seseorang menyakiti Anda, lepaskan, ampuni mereka. Itulah salah satu nilai berharga dari doa. Doa membantu Anda membongkar luka-luka hati Anda. Pengampunan adalah satu-satunya cara untuk menyingkirkan luka masa lalu. Memaafkan dan melepaskan. Melanjutkan hidup. Pengampunan menghapus rekaman video dari memori menyakitkan yang terus diputar berulang kali dalam pikiran Anda. Ini berarti kita telah memberikan kasih kita kepada Tuhan, kita telah memberikan hidup kita pada Allah dan saat kita melakukan itu, kita menyembah Allah. Memberikan pengampunan adalah untuk kebaikan kita sendiri, di mana kita akan mengalami damai sejahtera dan berkat dari Tuhan. (Giant)

SEBUAH PERINGATAN Ulangan 28 : 63-68

Saya membeli sebuah kartu ucapan “Selamat Ulang Tahun” dan di dalamnya terdapat kata-kata, “Seperti TUHAN bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu …” (ayat 63a). Menurut saya itu kata-kata yang indah sehingga saya membuka Alkitab di Ulangan 28. Ternyata kata-kata itu adalah sebagian dari ayat 63 dan selanjutnya, “membuat kamu banyak, demikianlah TUHAN akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memusnahkan kamu, dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya.”. Jika ayat itu seluruhnya terdapat dalam sebuah kartu ulang tahun, kartu itu menjadi aneh. Kenyataan ini mengingatkan saya begitu mudah mencari sebuah ayat atau bagiannya yang menyenangkan dan tidak menghiraukan kata selanjutnya yang bisa merubah arti ayat tersebut. Hari ini kita menerima peringatan dari Allah. Alkitab berisi kata-kata yang memberi kita kekuatan, dorongan dan peringatan atau tegoran. Penting sekali untuk menerima seutuhnya dan selengkapnya supaya kita berjalan dengan Kristus. (DBR)

KALAU MAU GAMPANG Yohanes 15 : 5

Pernahkah anda berpikir bahwa sebenarnya Kristus tidak butuh kita? Dia adalah Tuhan yang penuh kuasa dan punya kekuatan yang luar biasa. Kalau Dia mau, dengan gampang saja seluruh penduduk dunia akan bertobat. Kalau Dia mau, dengan gampang saja seluruh penduduk dunia akan habis, mati. Kalau Dia mau, dalam sekejap dunia hilang tak berbekas. Dunia dijadikan hanya lewat perkataan. Kalau Dia mau dunia juga bisa dihilangkan hanya lewat perkataan. Kita manusia adalah debu. Tidak berarti apapun dan tidak punya kekuatan apapun. Pernahkah Anda berpikir bahwa sebenarnya kita tidak bisa apa-apa karena kalau Dia mau dengan gampangnya Dia mematikan kita? Mari rendahkan hati kita dan sadari bahwa di luar Kristus kita tidak bisa berbuat apapun dan merupakan anugerah luar biasa dari Tuhan bahwa Dia mau bermitra dengan kita untuk karya keselamatan-Nya bisa disebarkan ke seluruh dunia. Kalau mau Dia bisa melakukan-Nya sendirian. Puji Tuhan Dia tidak mau dan Dia memilih melakukan-Nya bersama kita. Semua dan segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia segala pujian hormat dan kemuliaan. (cubs)


TUHAN YESUS MENANGIS Yohanes 11 : 35-44

Apa ada salahnya jika kita menangls? Yesus memberi jawabannya. Lazarus, teman dekat-Nya mati. Waktu Yesus sampai rumah Lazarus, saudara perempuannya dikelilingi teman-teman mereka yang ikut berdukacita. Yesus melihat Maria dan Marta berduka dan ikut menangis bersama mereka (ayat 35). Kedukaan, airmata, kesedihan adalah lazim untuk kita semua di dalam dunia ini, juga untuk Yesus waktu itu. Melihat Tuhan Yesus menangis berarti tidak apa-apa jika klta mau menangis. Menangis mengingatkan kita bahwa alasan mencucurkan airmata karena duka dengan segala kekuasaannya di dalam kekekalan akan padam. "Tak akan ada kematian, duka atau ratap tangis. Tak akan ada kesakitan (Wahyu 21 : 4). Jlka Allah menghapus akibat dosa, Ia juga akan menghapus keinginan untuk menangis - suatu alasan lagi untuk menanti kekekalan yang akan datang. (DBR)



HIKMAT BULAN INI

Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini, dan supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, -- selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya." (Keluaran 31 : 12-13).

Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25 : 8-14).

KERJA SAMA 1 Korintus 12 : 12-27

Sebagaimana tubuh manusia terdiri dari bermacam-macam bagian dengan keahlian dan kelemahan yang berbeda bekerja bersama sesuai tugasnya baru seorang manusia bisa hidup. Demikian juga orang Kristen dari berbagai gereja perlu bekerjasama menggunakan kelebihan masing-masing supaya nama Kristus dimuliakan di dunia ini dan setiap lidah mengaku serta setiap lutut bertelut. Coba Anda bayangkan bila salah satu anggota tubuh menolak bekerjasama, tidak mungkin manusia itu menjalankan hidupnya bukan? Seperti dinyatakan firman Tuhan dalam ayat 21 bacaan hari ini, “Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."”, tidak ada seorangpun atau sebuah organisasi gereja yang merasa tidak membutuhkan yang lain. Tidak ada satupun yang bisa hidup dan berfungsi sendirian. Firman Tuhan juga mengatakan dalam ayat 22, “Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.”. Kita saling membutuhkan, kita harus bekerjasama. Tidak ada yang paling hebat, tidak ada yang paling jelek, yang ada adalah tujuan bersama yaitu hanya nama Kristus dimuliakan di atas bumi. Untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama di antara kita semua, masing-masing sesuai dengan keahlian yang dari Tuhan juga. (cubs)



MASIH BERARTIKAH HIDUP INI BILA AKHIRNYA HANYA MATI

Yohanes 11 : 11

Cobalah kita lihat kedua telapak tangan kita. Entah samar atau jelas, dapat kita baca dua huruf M di dalamnya. Orang mengartikan dengan terjemahan dalam kata Latin, “Momento Mori” yang berarti “ingatlah hari kematianmu”. Bagaimana memberi arti hidup yang pasti akan berakhir dengan kematian? Kalau kita tanya pada Yesus dalam bacaan hari ini, jelas bahwa hidup manusia begitu berarti dan bernilai bagi Tuhan Allah, seperti disabdakan Yesus tidak hanya berempati dengan “ikut menangis dan berkabung” tetapi turun tangan mengatasi kemalangan manusia akibat kematian dengan membangkitkan menjadi manusia baru. Hidup tidak berakhir dengan kematian karena “setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3 : 16b). Kematian adalah awal kehidupan baru yang akan dijalani manusia. Itulah rahasia dan misteri kehidupan yang belum kita ketahui sekarang. Hidup yang berakhir merupakan awal hidup baru yang akan kita jalani nanti. Dengan demikian, pilihan kita jelas. Hidup atau “kesempatan hidup” ini adalah suatu kesempatan berharga untuk berbuat sesuatu. Dengan sukses-gagalnya, kita jalani dengan penuh kegembiraan dan syukur dengan harapan akan hari esok yang lebih baik karena Tuhan Yesus selalu bersama kita. (DBR)



TERANG vs GELAP Yohanes 1 : 4-5

Banyak pengajaran yang menyatakan supaya kita jangan masuk ke restoran yang bergambar naga, atau pergi ke tempat yang ada patung yang menyeramkan dan sebagainya. Intinya sebenarnya jangan pergi ke tempat gelap karena nanti terang kita padam. Kalau kita lihat bacaan hari ini, firman Allah berkata sebaliknya. Kalau kita pergi ke tempat gelap dan membawa terang, maka tempat gelap itu akan jadi terang, bukan terang itu yang padam jadi gelap. Artinya, kalau kita pergi ke restoran bergambar naga, maka naga itu yang pergi, bukan kita, kalau kita bersama Yesus. Syaratnya cuma satu, yaitu kita harus mempunyai terang. Firman Tuhan berkata bahwa kita hanya bisa punya terang bila Yesus ada dalam kita, tidak ada hal lain. Jadi kalau kita mau pergi ke tempat gelap, pastikan kita ajak Yesus ikut. (cubs)



MURAH HATI Matius 5 : 7

Andaikata setiap orang di dunia memiliki kemurahan hati, tentu kesenjangan sosial yang sedemikian besar dapat segera diatasi. Murah hati bisa dimiliki oleh siapa saja bahkan anak kecil sekalipun. Yang penting adalah ia memiliki hati yang peka terhadap hidup orang lain. Seorang anak kecil berumur enam tahun berada di rumah sendirian, seorang pengemis tua memanggil-manggil dengan suara lirih mohon belas kasihan. Anak kecil itu merasa tersentuh perasaannya ketika melihat pengemis tua yang tampak menyedihkan, la pun bergegas menuju kamarnya, kemudian keluar sambil menjinjing celengan dan mengeluarkan isinya. Lelaki tua yang lemah itu menerima setiap uang recehan dengan tangan gemetar. Tangannya gemetar bukan hanya karena ia sudah tua, tetapi karena ia bersyukur atas pemberian dari seorang anak yang murah hati. Anak itu tidak pernah menyesal telah memberikan isi celengannya kepada sang penge-mis itu. Peristiwa itu selalu terkenang dalam hidupnya, sehingga ia berkata, "Aku tidak pernah lagi merasakan sesuatu yang lebih membe¬rikan kepuasan bagi diriku saat aku bisa bermurah hati pada orang yang sungguh-sungguh membutuhkan.”. Kemurahan hati patut dinyatakan bukan hanya kepada saudara kita, tetapi juga pada orang yang tidak kita kenal, bahkan pada musuh kita sekalipun. Perintah Tuhan Yesus ini sungguh berat dan terkesan mustahil. Apakah kita mungkin bisa bermurah hati pada orang yang melukai kita, yang telah mengkhianati hati kita. atau kepada mereka yang telah menghancurkan hidup kita? Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa seorang Kristen harus ber;beda dari manusia umumnya. Jika seorang Kristen sanggup untuk tetap bermurah hati pada orang-orang yang telah berusaha menghancurkan hidupnya, itu bukan karena kekuatannya, melainkan karena pertolongan Roh Kudus. Murah hati merupakan bagian dari buah Roh dan itu muncul jika seseorang memiliki kasih (Galatia 5 : 22; I Korintus 13 : 4). Hendaklah kita bermurah hati, karena Bapamu yang di sorga pun penuh dengan kemurahan hati. Seorang yang bermurah hati akan menggunakan setiap berkat yang dimiliki secara bertanggung jawab sehingga berdayaguna bagi sesama. Tanpa kemurahhatian seseorang akan menjadi kikir dan egois. Namun kerelaan memberi tanpa hikmat Tuhan tidaklah bijaksana. (DBR)



merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman

Terima kasih atas suratmu, sudah kuterima dengan baik. Aku juga prihatin dengan kamu karena sudah lama belum turun hujan di desamu. Untuk memperoleh air juga sulit. Parit-parit sudah hampir tidak ada airnya. Kalau ada air tidak cukup untuk mengairi satu petak kebun. Terutama untuk memberi mlnum sapi, kambing dan ternak lain. Kasihan sekali. Di kotaku juga sudah lama tidak turun hujan. Yang kutakutkan ialah air sumur kami untuk masak dan keperluan rutin lain. Kami hanya bisa berdoa mohon kemurahan Tuhan untuk turun hujan mencukupkan air yang masih ada. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kita juga harus hemat. jangan buang-buang air percuma. Air cucian pakaian dipakai untuk membersihkan garasi. Kita harus bijaksana dengan air. Kau setuju denganku kan? Kau tahu, beberapa hari lalu aku menemukan sebuah cerita di majalah asing yang sangat menarik. Ditulis oleh NN (tanpa nama). Ceritanya mengenai seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak kecil. Judulnya, “Allah menangis karena bangga”. Ceritanya: “Saat aku di dapur memandang keluar jendela, aku melihat anak laki-lakiku yang berusia enam tahun sedang berjalan ke hutan yang berada di belakang rumah kami. Aku hanya dapat melihat punggungnya. Jelas sekali dia berjalan menuju sesuatu yang penting sambil melangkah berhati-hati. Begitu dia menghilang di dalam hutan, tak lama ia sudah terlihat kembali sambil berlari kencang menuju rumah. Saat itu aku tidak terlalu peduli akan tingkahnya. Kemudian aku melihat anakku keluar rumah lagi dengan langkah yang berhati-hati. Ada sesuatu yang ia genggam dalam tangan kecilnya, seperti membawa air yang harus dijaga jangan sampai tumpah. Begitu ia melakukan beberapa kali. Aku lalu mengikutinya dari belakang dengan hati-hati, berusaha jangan sampai anakku tahu bahwa aku mau memata-matainya, karena kelihatan bahwa ia melakukan sesuatu yang ia anggap serius. Ketika aku sedang mengawasinya aku melihat suatu pemandangan yang luar biasa. Beberapa rusa besar bermunculan mendekatinya. Anakku menuju ke arah mereka, seekor rusa jantan yang besar mendekati anakku. Aku tidak berani berteriak mengusirnya karena dapat membahayakan anakku. Rusa itu tidak melakukan apa-apa, bahkan ketika anakku mendekat dan berlutut. Aku terus mendekati anakku. Pada saat itu aku melihat sesuatu yang menakjubkan. Anakku berlutut di hadapan anak rusa kecil yang tergeletak di tanah dan jelas sedang lemah karena kekurangan air. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengangkat kepala untuk menjilat air dari tangan ke¬cil anakku. Ketika air habis anakku kembali pulang. Aku mengikutinya lagi. Saat itu ia melihatku sudah di hadapannya. Lalu ia menangis dan berkata, "Aku tidak sedang membuang-buang air dengan percuma bu, aku tidak sedang bermain dengan air itu.”. Aku lalu mengajaknya ke dapur dan mengisi ember kecil dengan air. Kami kembali ke hutan dan memberi minum rusa kecil itu. Kami masih bolak-balik beberapa kali dengan ember air untuk rusa-rusa yang lain. Aku berdiri di belakang anakku yang sedang sibuk dengan usahanya. Aku memandangnya, sebuah hati kecil dengan usaha luar biasa besarnya dan indahnya untuk menyelamatkan sebuah kehidupan lain. Ketika airmata membasahi wajahku tiba-tiba aku merasakan ada tetesan air lain menimpa pipiku, Iagi, dan lagi, lebih banyak. Aku memandang ke langit dan bisa merasakan bahwa Allah pun turut menangis karena bangga.. Satu mujizat. Dan hujan turun menyelamatkan pertanian kami, seperti yang dilakukan seorang anak kecil yang telah menyelamatkan nyawa makhluk lain. Mengharukan ceritanya bukan? Dapatkah kita JUga seperti anak kecil itu yang segera menangkap kebutuhan yang mendesak?

Marl kita berdoa: Ya Bapa sorgawi, Engkau yang memberi air hujan sebagai berkat, turun bagi orang jahat juga, tolong kami dapat melihat kebutuhan sesama kami. Terima kasih, Yesus. Amin.

Sekian suratku. Tuhan berkati engkau sekeluarga serta semua pekerja-pekerja yang membantumu di ladang.



Salam

Debora



Dibutuhkan usaha yang lebih untuk mempererat sebuah hubungan yang sudah lama terjalin. Ada baiknya untuk selalu menggali diri apa yang bisa Anda lakukan untuk pasangan ketimbang menunggunya untuk berinisiatif. Coba cek, apakah kelima hal yang dibutuhkan untuk bisa bertahan dalam hubungan ini sudah menjadi pondasi Anda dan si dia?

Altruisme. Pasangan yang mendahulukan kepentingan dan kebahagiaan orang yang dicintainya lebih puas dengan hubungannya ketimbang yang tidak.

Teman-teman. Hubungan antara pasangan yang erat memang penting, namun Anda berdua masih manusia sosial. Keduanya perlu teman-teman, saudara, dan keluarga yang bisa memberikan bantuan dan dukungan moral.

Komitmen. Dedikasi total dalam hubungan berarti masing-masing punya usaha lebih untuk membuat hubungan ini lebih berhasil.

Hal-hal lucu. Mungkin terkesan sepele. Namun, hal-hal seperti nama kesayangan, tindakan-tindakan usil menggemaskan pasangan bisa membuat Anda makin sayang. Hal-hal semacam ini seperti candu, bikin tambah rindu.

Ritual. Tindakan-tindakan kecil seperti mengirim SMS berisi “aku sayang kamu” sesekali dalam beberapa waktu, atau pergi ke restoran berdua setiap tanggal jadian, hingga ciuman sebelum berpisah bisa menjadi penyemangat dan energi pendorong untuk keduanya. Jika dilakukan dari dalam hati, hal ini bisa jadi semacam pengingat bahwa pasangan kita masih menyayangi kita. (JS)