21 Nov 2010

BULAN NOVEMBER

ADAKAH BERSYUKUR DALAM HARI- HARIMU ?


Berapa banyak dari hari-hari dalam kehidupan ini kita dihadapkan pada persoalan-persoalan yang seolah-olah enggan untuk berlalu begitu saja? Tidak sedikit masalah tersebut menimbulkan masalah lainnya. Adakah kita pernah luput dari perasaan kesal dan “pengen marah” saat kita ‘kepepet’ dengan berbagai permasalahan tadi? Belum lagi saat setiap masalah ada bukan karena salah kita. Lumrah jika lontaran-lontaran kekesalan memenuhi pikiran, hati dan mulut. Mengeluh, ataupun memasang tampang mengeluh adalah salah satu cara mengekspresikan betapa kita tidak terima terhimpit permasalahan apalagi bila masalah ‘dilimpahkan’ orang lain. Namun pada saat seperti itu, masih ada suara yang berbisik, “Adakah kasih di hatimu? Di mana kau tinggalkan Aku?”. Tapi, sekali lagi, dengan berbagai macam alasan seperti: “Loh, itu kan bukan salahku, itu kan bukan bagianku.. Kenapa aku yang dipersulit?” atau, “Apa tidak ada yang bisa mengerti kalau aku juga punya masalah?”, dan lain sebagainya. Bersungut-sungut pun berlanjut…Namun suara itu masih saja setia…”Di manakah cahaya-Ku yang telah Kuletakkan di matamu? Di mana cinta-Ku yang Kucurahkan di hati dan mulutmu?”. Dan hati kita pun menjadi berat…berat dengan perasaan malu. Teringat pada kata Paulus kepada umat di Filipi, “…lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda…” (Filipi 2 : 14-15a). Mulut dan hati kita bersukacita saat menaikkan pujian, begitu pula saat pikiran melayang pada kasih-Nya yang ajaib tiada tara …tapi begitu mudahnya kita menodai kemuliaan-Nya dengan bersungut-sungut atas tanggung jawab dan permasalahan yang ada. Memang, beberapa kali kita masih ingat bahwa kita sanggup ini, itu, jago ini, itu…dan kita lupa bahwa sebenarnya kita tidak ada apa-apanya tanpa embel-embel pendidikan, keluarga, status, kekayaan, pekerjaan. Namun, tetap saja kita masih sanggup berdiri tegak dan berkata, “Ya. saat ini saya mau coba menghadapi semuanya –jika perlu: dunia– SENDIRI!”. Dan hasilnya…..? “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30 : 15). Tapi… “Tetapi kamu enggan, kamu berkata: “BUKAN, KAMI MAU NAIK KUDA DAN LARI CEPAT,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: ”KAMI MAU MENGENDARAI KUDA TANGKAS,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi. (Yesaya 30 : 16). Ada banyak yang rela jatuh bangun demi menunjukkan pada dunia bahwa “SAYA SANGGUP DENGAN KEKUATAN SAYA SENDIRI…. INILAH SAYA….(ha..ha..ha)”. Dan saat jatuh…jatuh lebih dalam lagi. Padahal hanya ada satu yang berani berjanji seperti ini, “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11 : 28). Dan janji itu setia. Saat kita mau dengan rendah hati menyerahkan segala beban kepada-Nya, dan mau membiarkan hujan kasih-Nya membasahi dan membilas hati dan pikiran kita, maka benarlah apa yang telah dikatakan-Nya, “…karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.“ (Matius 11 : 29). Tidak perlu ngoyo…tidak perlu stres dan migrain segala. Sebab segala permasalahan menjadi hadiah yang begitu indah dari-Nya, saat kita merasakan betapa lemah lembut kasih-Nya dan betapa rendah hati diri-Nya…Dan yang kita rasakan hanya bahagia, haru dan sukacita… saat itu, segala permasalahan musnah…dan jalan keluar terbentang di muka sana, sebab Dia tidak pernah membiarkan semua pintu dan jendela tertutup bagi yang percaya kepada-Nya. Saat itu, adakah kita tersadar, dengan melepaskan segala kepunyaan kita, segala kedudukan dan keilmuan kita…Kita hanyalah sasaran dari curahan kasih Yesus yang paling besar, dan itu adalah hal yang akan membuat mulut, hati dan pikiran kita bersukacita saat permasalahan menghimpit…“Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

(Matius 11 : 30). (IR)

KASIH

I Korintus 13 : 1-13

Suatu ketika ada seorang raja yang berkata kepada anaknya, ”Anakku, sekarang ayah sudah tua dan sakit-sakitan, hidup ayah tidak lama lagi. Oleh karena itu, ayah berharap kamu menggantikan sebagai raja. Apakah kamu siap?”. ”Sesungguhnya aku belum siap ayah, karena aku masih sangat muda. Tapi bila ayah meminta aku untuk menggantikan maka aku akan berusaha sebaik mungkin.” jawab pangeran. ”Tenang anakku, ayah telah menyiapkan orang-orang yang akan membantumu,” kata raja meyakinkan anaknya. Beberapa bulan kemudian raja meninggal, pangeranpun dilantik menjadi raja. Pada saat diangkat menjadi raja, ia berumur 20 tahun. Lalu ia memanggil orang-orang pandai untuk berkumpul. ”Saya sadar, saya masih muda. Oleh sebab itu, saya minta kalian untuk menuliskan hal-hal yang bijaksana dalam dunia ini,” kata raja baru itu. Kemudian para orang pandai itu mulai menulis dan menyusunnya menjadi buku. Setelah 40 tahun kemudian terkumpullah beribu-ribu buku. Lalu raja itu berkata, ”Tidak mungkin aku harus membaca buku sebanyak ini, sekarang kalian coba ringkas lagi biar aku dapat membacanya. Lalu para orang pandai itu melakukan perintah sang raja. Setelah sepuluh tahun bekerja, para orang pandai itu berhasil meringkas buku-buku itu menjadi 50 buku. ”Itu masih terlalu banyak, saya sudah berusia 70 tahun. Ringkaslah lagi menjadi inti sari dari bijaksana yang ada di dunia.” Maka para orang pandai itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan itu menjadi satu buku. Tetapi pada waktu itu raja sakit parah, maka pemimpin kelompok orang pandai itu memeras lagi menjadi satu pernyataan, ”Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah kasih.”

Memang hanya kasihlah yang bertahan lama. Dengan kasih maka kita akan diingat orang, dengan kasih maka orang melihat Kristus dalam hidup kita. Manusia tidak kekal, tapi kasih kita akan senantiasa diingat oleh orang-orang yang merasakan kasih tersebut. (Giant) 

HIDUP ADALAH SEBUAH TUGAS SEMENTARA

II Korintus 4 : 18

Hidup di bumi adalah sebuah penugasan sementara. Untuk memanfaatkan kehidupan dengan sebaik-baiknya Anda tidak pernah boleh lupa akan dua kebenaran ini. Pertama, dibandingkan dengan kekekalan, kehidupan ini teramat singkat. Kedua, bumi hanyalah sebuah tempat tinggal sementara, jadi jangan terlalu terikat. Mintalah Tuhan menolong agar Anda dapat memandang kehidupan di bumi sebagai kehidupan sementara di negeri asing, bumi bukan rumah yang tetap atau tujuan akhir Anda. Tuhan menghendaki anak-anak-Nya berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang tidak percaya. Orang-orang percaya mengerti bahwa ada yang jauh lebih besar dalam kehidupan ini dari pada sekedar beberapa tahun kehidupan di bumi ini. Jati diri Anda ada pada kekekalan dan kampung halaman Anda adalah sorga. Apabila menggenggam kebenaran ini, Anda akan berhenti mencemaskan tentang ”memiliki segalanya” di bumi. Alkitab berkata, ”Anda adalah duta-duta Kristus”. Tuhan memperingatkan Anda agar tidak terlalu terikat pada apa yang ada di sekitar karena itu hanya sementara. Dengan segala atraksi menarik, media yang menakjubkan, dan pengalaman-pengalaman menyenangkan yang tersedia saat ini, Anda dengan mudah lupa bahwa pengejaran kebahagiaan bukanlah kehidupan seperti itu. Hanya ketika Anda mengingat bahwa kehidupan adalah sebuah ujian, sebuah kepercayaan, dan sebuah penugasan sementara, daya tarik semua hal itu kehilangan cengkeramannya pada kehidupan Anda. Kenyataan bahwa bumi bukanlah rumah akhir Anda menjelaskan mengapa sebagai pengikut Yesus Anda mengalami kesusahan, kesedihan dan penolakan di dunia ini. Hal itu juga menjelaskan mengapa beberapa janji Tuhan seolah tidak terpenuhi, beberapa doa tampak tidak terjawab, dan beberapa keadaan seperti tidak adil. Anda tidak sepenuhnya bahagia di sini karena memang seharusnya demikian! Bumi bukanlah rumah terakhir. Anda diciptakan untuk sesuatu yang jauh lebih baik. Anda akan memiliki saat-saat bahagia di sini, tetapi tidak sebanding dengan kebahagiaan yang Tuhan telah rencanakan bagi Anda. Beranggapan bahwa tujuan Tuhan bagi kehidupan adalah kelimpahan materi, keberhasilan, atau kepopuleran seperti didefinisikan dunia adalah sebuah kesalahan fatal. Hidup berkelimpahan tidak ada hubungannya dengan kelimpahan materi, dan kesetiaan kepada Tuhan tidak menjamin keberhasilan dalam karier atau bahkan pelayanan. Jangan pernah memfokuskan pada mahkota-mahkota sementara. Jutaan orang setia telah menjadi martir, kehilangan segalanya, atau mati tanpa apa-apa. Namun, akhir kehidupan mereka bukanlah akhir segala-galanya. Di mata Tuhan, pahlawan-pahlawan iman terhebat bukanlah mereka yang mencapai kelimpahan, keberhasilan, dan kuasa dalam hidup ini, tetapi mereka yang memperlakukan kehidupan ini sebagai penugasan sementara dan melayani dengan setia, berharap pada upah yang dijanjikan di sorga. Keberadaan Anda di bumi bukanlah cerita lengkap kehidupan Anda. Anda harus menunggu sampai mencapai sorga untuk keseluruhan babnya. Diperlukan iman untuk hidup di bumi sebagai perantau.

Ketika kehidupan menjadi berat, ketika keraguan melanda, atau ketika berpikir apakah kehidupan bagi Kristus sungguh sebanding usaha Anda, ingatlah bahwa Anda belum sampai di rumah Anda yang sebenarnya, rumah di sorga. Saat kematian berarti saat pulang ke rumah Bapa di sorga.(GKG)


DAHULUKAN ALLAH ...

Matius 6 : 33

Ada seseorang yang tak punya makanan apapun untuk keluarganya. Ia masih punya bedil tua dan tiga butir peluru. Jadi ia putuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk makan malam. Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci dan ia tembak kelinci itu tapi luput. Lalu ia melihat seekor bajing, dia tembak tapi juga luput lagi. Ketika ia jalan lebih jauh lagi, dilihatnya seekor kalkun liar di atas pohon dan ia hanya punya sisa sebutir pelor. Tapi terdengar olehnya suatu suara yang berkata begini. "Berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.". Namun, pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang adalah lebih menguntungkan. Senapannya ia turunkan dan dibidiknya rusa itu. Tapi lantas ia melihat ada ular berbisa di antara kakinya, siap-siap untuk mematuknya, jadi dia turunkan lebih ke bawah lagi, mengarah untuk menembak ular itu. Tetap, suara itu masih berkata kepadanya, "Aku bilang 'berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.'" Jadi orang itu memutuskan untuk menuruti suara itu. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapan itu tinggi ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar itu. Peluru itu mental dari kalkun itu dan mematikan rusa. Pegangan senapan tua itu lepas, jatuh menimpa kepala si ular itu dan membunuhnya sekali. Dan, ketika senapan itu meletus, ia sendiri terpental ke dalam kolam. Saat ia berdiri untuk, melihat sekelilingnya, ia dapatkan banyak ikan di dalam semua kantungnya, seekor rusa, dan seekor kalkun untuk bekal makanannya. Ular (Iblis) mati konyol sebab orang itu mendengarkan suara Allah. Berdoalah sebelum kau lakukan apapun, bidik dan arahkan ke atas pada tujuanmu, dan tinggallah terpusat pada Allah. Jangan kau dikecil hatikan oleh siapapun mengenai masa lampaumu. Masa lampau itu memang tepatnya begitu - "sudah lewat, sudah lampau." Hidupilah setiap hari sehari demi sehari. Dan ingatlah bahwa hanya Allah yang tahu masa depan kita dan bahwa Ia tidak akan membiarkanmu melewati daya tahanmu. Janganlah memandang pada sesamamu untuk meminta berkat melainkan lihat dan bergantungkah pada Tuhan. Ia bisa membuka pintu-pintu bagimu yang cuma Ia saja yang bisa lakukan. Pintu-pintu yang bukan kau masuki dengan menyelinap, melainkan yang hanya Ia yang sudah persiapkan bagi dan demi kamu. Jadi, tunggulah, tenanglah, sabarlah: dahulukan Allah dan lain-lainnya akan nyusul dengan sendirinya. (IR)



PRUNING (PEMBERSIHAN)

Yohanes 15 : 2

Firman Tuhan mengatakan bahwa ranting yang berbuah perlu dibersihkan (prune) supaya buahnya jauh lebih banyak dan lebih bagus. Apa maksudnya pruning? Pruning artinya pada ranting tersebut bila ditemukan parasit, benalu atau ‘makhluk’ asing yang tidak sesuai akan dipotong, dicabut dari ranting tersebut. Mengapa demikian? Karena ‘makhluk’ asing tersebut mengambil, mencuri makanan yang seharusnya diserap oleh ranting asli sehingga dia tidak bisa berbuah lebih lebat lagi. Dengan adanya ‘makhluk’ asing tersebut ranting yang asli akan mengalami banyak gangguan bahkan bisa jadi ranting itu mati atau jadi kering. Demikian juga dengan kerohanian kita. Bila kita tidak mau di pruning akibatnya kita akan jadi orang Kristen ‘kerdil’, artinya walaupun sudah lama menjadi orang Kristen tetapi tidak bertumbuh menjadi dewasa karena banyak penghalang. Apa saja penghalang yang mungkin mengganggu pertumbuhan rohani kita? Di antaranya dosa yang belum diakui, kutuk keturunan, gambar diri yang salah, kepahitan, pengalaman masa lalu, kepandaian ilmu pengetahuan, dan banyak lagi. Bagaimana pruning rohani dilakukan? Seperti yang dikatakan firman Tuhan bahwa kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus dan saudara seiman serta kesediaan dan kemauan kita untuk melakukan apa yang diperintahkan sehingga pembersihan itu dapat terjadi. Contoh, bila selama ini kita tidak bisa mengampuni orang lain dan kemudian kita menyatakan mau di pruning, maka kita akan dibimbing oleh Roh Kudus lewat orang lain untuk belajar mengampuni. Bila kita dengan rendah hati mau mengikuti bimbingan itu maka kita akan dibersihkan dari segala sakit hati dan kepahitan yang ada.

Itu sebabnya Yesus menyebut pengikut-Nya dengan kata ‘murid’ karena itulah yang Dia inginkan. Seorang murid akan melakukan apa yang diajarkan gurunya. Begitu juga kita. Orang Kristen sejati adalah murid Kristus, yaitu orang-orang yang melakukan apa yang diajarkan Yesus. Salah satu pengajaran Yesus adalah memikul salib dan menyangkal diri. Untuk bisa dibersihkan kedua hal tersebut teramat sangat penting. Tanpa penyangkalan diri tidak mungkin seorang mau dibersihkan. Apa sih penyangkalan diri? Apakah saya harus berkata bahwa saya bukan saya? Tidak seperti itu. Penyangkalan diri adalah perjuangan melawan ego kita, melawan kebenaran diri di atas firman Tuhan. Contohnya, seperti dikatakan di atas untuk proses pembersihan itu Roh Kudus mungkin menggunakan orang lain atau saudara seiman. Salah satu tindakan penyangkalan diri, bila orang lain yang dipakai Roh Kudus untuk membimbing kita lebih muda atau anak kita atau karyawan kita yang posisinya lebih rendah dari kita, apakah kita mau menerima bimbingan mereka? Itu suatu perjuangan dengan diri sendiri dan itulah yang dimaksud dengan penyangkalan diri. Tuhan bisa pakai siapa saja, tanpa kecuali. Di kitab nabi Yoel bahkan dikatakan bahwa Tuhan menggunakan anak-anak, teruna, orang tua untuk menyatakan firman-Nya (Yoel 2 ; 28). Banyak orang kesulitan menerima bimbingan atau nasihat dari orang yang lebih muda atau kurang pengalaman. Tuhan berkata bahwa Dia bisa menggunakan apa saja untuk mengajar dan menegur orang yang dikasihi-Nya. Contoh dalam Alkitab, Tuhan menggunakan keledai untuk memperingatkan Bileam, Gideon yang masih sangat muda untuk memimpin Israel mengalahkan musuhnya, bahkan Daud yang diangkat tinggi oleh Tuhan untuk menjadi raja Israel, yang berarti menjadi raja juga atas ayah dan keluarganya. Pernahkah kita berpikir tentang hal itu? Mari, bila kita mau dibersihkan, salah satunya kita belajar mendengarkan apa yang dikatakan orang muda atau orang yang lebih rendah posisinya dari kita. Itu juga salah satu proses pembersihan dari Tuhan. (cubs)

POHON ARA

Lukas 13 : 6-9

Ada kisah yang menarik pada bacaan kita hari ini. Ada pohon ara yang tumbuh di tengah perkebunan anggur. Pohon ara ini mendapat anugerah karena ia ada di tempat yang tidak seharusnya. Ia berada di tengah kebun anggur. Apa maksudnya ini? Pohon ara merupakan gambaran orang berdosa yang mendapatkan anugerah pengampunan, sehingga ia berubah status dari orang berdosa menjadi orang yang dibenarkan oleh Kristus. Perubahan dilakukan supaya menghasilkan buah. Sangat disayangkan pohon ara itu tidak berbuah selama 3 tahun, sehingga membuat pemilik kebun kecewa dan menyuruh pegawainya untuk menebang pohon ara tersebut. Apakah hidup kita seperti pohon ara itu? Tuhan Yesus sudah memberi kesempatan untuk kita berubah dan berbuah tetapi kita tidak berbuah. Jika kita seperti pohon ara itu, maka kita harus siap-siap untuk ditebang. Dalam kisah tersebut pemilik kebun anggur masih memberikan kesempatan untuk hidup, tetapi bila musim panen tiba dan pohon ara itu tidak berbuah juga, maka pohon ara itu harus ditebang. Saat ini Allah masih memberikan kesempatan untuk kita berubah dan berbuah, oleh sebab itu, hendaknya kita berubah dan berbuah. Bagaimana caranya?

 Ranting yang tidak berguna harus dipotong. Ranting berbicara tentang sikap/ tindakan/ perbuatan kita yang mengarah kepada dosa harus dimatikan/ dibuang dari hidup kita.

 Akar yang merambat ke tempat yang kotor harus dipotong dengan cangkul. Akar berbicara tentang sifat kedagingan (amarah, benci, iri hati, roh pemecah, dan lain-lain).

 Tumbuhan parasit yang melekat di ranting-ranting harus dibuang. Tumbuhan parasit berbicara tentang dosa yang melekat dalam hidup kita.

 Mendapat pupuk yang cukup. Pupuk berbicara mengenai firman Tuhan. Setiap hari kita harus mendapat firman Tuhan yang cukup supaya pertumbuhan iman kita baik sehingga kita dapat menghasilkan buah.

Inilah langkah-langkah yang dapat kita lakukan agar kita dapat berubah dan berbuah. Lakukan maka Anda akan merasakan perubahan dalam hidup Anda dan Anda akan dapat menghasilkan buah yang dapat memberikati orang lain sehingga nama Tuhan dimuliakan. (Giant) 

KARENA IMAN

Matius 17 : 20

Angel baru berumur 8 tahun ketika dia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang kakaknya Thomas. Kakaknya sakit dan mereka telah melakukan semuanya untuk menyelamatkan nyawanya. Hanya pengobatan yang sangat mahal yang dapat menolongnya sekarang tapi itu tidak mungkin karena kesulitan keuangan keluarga. Angel mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya sekarang. Angel masuk ke kamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya. Lalu ia menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati-hati, ia menghitung uang tersebut sampai 3 kali agar tidak salah menghitung. Dia memasukkan uang koin tersebut ke dalam saku bajunya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Angel bosan dan dia menghentak-hentakkan kakinya ke lantai untuk membuat keributan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Angel kecil. Akhirnya dia keluar dan menemui Angel. ”Apa yang kamu mau?” Tanya si apoteker dengan keras. ”Saya sedang berbicara dengan saudara saya.” ”Baik, saya ingin berbicara tentang kakak saya,” Angel menjawab dengan nada yang sama, ”Dia sakit, dan saya ingin membeli suatu mujizat.” ”Maaf, apa yang kamu katakan?” Kata si apoteker. ”Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya, nah sekarang berapa harga mujizat itu?” ”Kami tidak menjual mujizat di sini, anak kecil, Saya tidak dapat menolongmu.” ”Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya,” kata Angel dengan lantang. Seorang pria dengan berpakaian rapi duduk jongkok di hadapannya dan bertanya, ”Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?” ”Saya tidak tahu,” jawab Angel. Air mata mulai mengalir di pipinya, ”Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ibu saya mengatakan kalau dia harus dioperasi. Tapi keluarga saya tidak dapat membayarnya, jadi saya mengambil tabungan saya.” ”Berapa banyak yang kamu punya?” Tanya pria itu. ”Seratus ribu rupiah,” jawabnya dengan bangga. ”Dan inilah semua uang yang saya punya di dunia ini.” ”Wah, suatu yang luar biasa,” senyum pria tadi. ”Seratus ribu rupiah harga yang tepat untuk mujizat yang menyelamatkan kakakmu.” Dia mengambil uang tersebut dan tangan satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata, ”Bawa aku ke rumahmu, aku ingin bertemu dengan kakak dan orang tuamu.”. Pria berpakaian rapi itu adalah seorang dokter spesialis bedah. Operasi berjalan dengan sempurna dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Thomas kecil pulang ke rumah dan sudah sembuh. Angel tersenyum sendiri, dia tahu persis berapa harga mujizat untuk kesembuhan kakaknya. Seratus ribu rupiah dan tentu saja ditambah dengan IMAN dari si Angel kecil. Seperti firman Tuhan, iman sebesar biji sesawi akan diperhitungkan. Bila kita memiliki iman pada Kristus maka apapun penyakit/ persoalan kita pasti Tuhan Yesus akan menolong kita. Ia akan membebaskan kita dari semua beban kita, asalkan ada iman dalam hati kita. (Giant)

BAMBU DAN PAKIS

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan," kataku. "Berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti."

Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu," kata-Nya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?" "Ya," jawabku. Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya. Aku beri mereka air. Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah. Namun, tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tapi Aku tidak berhenti merawatnya. Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. Lalu pada tahun ke lima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaan-Ku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. Tahukah engkau anak-Ku, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu. Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu." Tuhan berkata, "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis. Tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah.". "Saatmu akan tiba," Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat tinggi.". "Seberapa tinggi aku harus bertumbuh?" Tanyaku. "Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya. "Setinggi yang mereka mampu?" Aku bertanya. "Ya," jawab-Nya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhanmu, setinggi yang engkau dapat capai.". Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku. Dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda. Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberikan pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini. (IR)

KUASA PERKATAAN

Amsal 18 : 21

Kata-kata adalah unsur yang penting dalam proses penciptaan alam semesta. Segala sesuatu dalam alam ini terjadi, melalui kata-kata yang diucapkan dari mulut Allah. Karena kita diciptakan segambar dengan Allah, maka kata-kata yang keluar dari mulut kitapun mengandung kuasa. Kuasa untuk menciptakan atau menghancurkan. Melukai atau menyembuhkan. Menghidupkan atau mematikan. Alkitab memberikan gambaran perihal kata-kata mengandung kuasa dalam berbagai ungkapan. Sebagai contoh, Amsal 18 : 21 mengatakan, "Hidup atau mati dikuasai lidah.". Ibarat pohon yang dapat menghasilkan buah, itu berarti hasil yang akan kita peroleh terletak pada lidah kita. Jika lidah kita mengatakan sesuatu maka pengaruhnya ganda. Kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Jika kita mengatakan sesuatu yang bermakna, positif, membangun, memberi semangat, maka hasilnya kita dapatkan sendiri seperti apa yang kita ucapkan.

Amsal 14 : 3 dengan jelas mengatakan, "Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.". Ungkapan yang sama dari raja Salomo, "Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya." (Amsal 12 : 14).

Kuasa kata-kata yang kita ucapkan bukan saja dapat memberkati, menghidupkan atau merusak dan membunuh kita, tetapi kata-kata kita juga dapat memberkati atau membunuh orang lain. Itu yang diungkapkan oleh rasul Yakobus, "Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (Yakobus 3 : 6).

Dari mulut yang satu kita dapat memuji Tuhan, tetapi dari mulut yang sama kita menghina manusia yang diciptakan segambar dengan Allah. Pedang hanya dapat membunuh satu orang saat digunakan. Tetapi lidah lebih hebat dari pedang, seperti bom yang dapat membunuh sekian banyak orang saat digunakan dalam posisi tidak memuliakan Allah. Betapa hebat memiliki kuasa kata-kata yang kita pergunakan. Karena kata-kata yang kita pergunakan begitu hebat kuasa dan pengaruhnya, maka kata-kata yang kita ucapkan harus diatur dan dikendalikan. "Kendali yang dapat mengontrol kata-kata kita adalah Roh Kudus, firman Allah dan doa," Demikian ungkapan Cho Yonggi, Gembala Gereja terbesar di Seoul, Korea Selatan. (NN)


IMAN DAN KUASA ALLAH

Mazmur 40 : 2-3

Mereka yang mengembangkan iman yang kokoh memiliki fondasi, langkahnya ditetapkan ketika pencobaan datang. Iman sejati dapat berarti menerima hal-hal yang sukar, bukan meminta dilepaskan dari masalah. Iman yang disertai kuasa Allah adalah iman yang bergantung pada kekuatan Tuhan pada waktu kita menghadapi pencobaan. Apa yang menjadi ciri khas dari orang percaya yang hidup dalam iman dan kuasa Allah?

1. Iman yang tidak pernah menyangkali kenyataan.

Bagaimanapun buruknya, iman yang benar mengakui fakta yang lebih tinggi dan lebih berkuasa, yaitu tentang integritas dan janji-janji Allah. Abraham menghadapi apa yang secara manusiawi merupakan situasi tanpa harapan. Tetapi iman Abraham berkata, "Tidak ada harapan bukan perkataan orang Kristen. Kita perlu berpikir tentang iman dalam arti mutunya, bukan jumlahnya. Iman bukan alat untuk jual beli, seperti mata uang yang dihitung menurut nilainya. Kita cenderung berpikir bahwa bilamana kita mempunyai cukup iman maka kita bisa "membeli" apa saja yang kita inginkan dari Allah. Tidak. Iman adalah kepercayaan mutlak dan penyerahan total seluruh hidup kita kepada Allah.

2. Kristus sebagai tujuan iman kita.

Iman harus mempunyai objek. Jika iman itu sampai kepada keselamatan, maka objeknya adalah Yesus Kristus. Jika kita menghilangkan Yesus Kristus, maka kita tidak akan memiliki keselamatan. Objek itulah yang membuat iman ada harganya. Kunci iman bukanlah orang yang mempercayai, melainkan orang yang dipercayai. Kuncinya bukanlah kesetiaan orang yang menggunakan imannya, melainkan kesetiaan Dia yang kepada-Nya iman kita ditaruh, yaitu Yesus Kristus.

3. Percaya dan mentaati firman Allah.

Orang percaya mendapatkan iman dari firman Allah. "Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus.” Kepercayaan kita pada firman Tuhan itu pun merupakan tindakan ilahi. Pusat iman kita adalah Allah, dan perwujudan iman kita adalah ketaatan pada penyataan Allah. Allah selalu menyatakan diri-Nya kepada kita supaya kita mau percaya pada-Nya, dan percaya bahwa la mengasihi kita dan sangat memperhatikan kita. Iman adalah percaya pada Allah yang menciptakan dan memelihara, percaya pada apa yang sudah la firmankan, dan hidup sesuai dengan firman-Nya. Percayakah kita bahwa Yesus Kristus bisa melakukan apa yang la akui sanggup la lakukan? Jika kita percaya, maka kita harus hidup dalam "Iman dan kuasa Allah." Sebab Yesus hanya meminta kita untuk percaya. (GKG)





HIDUP BARU

Lukas 19 : 1-10

Perjumpaan Zakheus dengan Yesus telah membawa perubahan dalam hidupnya. Itulah yang seharusnya terjadi jika seseorang berjumpa dengan Yesus. Seperti juga yang terjadi pada perempuan Samaria di tepi sumur (Yohanes 4:1-42) dan Saulus (Kisah Para

Rasul 9 : 1-19a), hidup mereka berubah setelah mereka berjumpa dengan Yesus. Kekristenan adalah tentang hidup yang diubahkan. Rasul Paulus menulis dalam suratnya, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (II Korintus 5 : 17). Sudah berapa lamakah kita menjadi anak Tuhan? Adakah perubahan dalam hidup kita? Atau masih sama saja? Sifat pemarah kita, suka berbohong, menipu, mencuri, mendendam, tidak mau mengampuni, sombong, tidak suka menolong, tidak bisa mengasihi, egois, mudah tersinggung, selalu kuatir, tidak bisa bersukacita. Dulu seperti itu, sampai sekarang juga tidak berubah. Bagaimana kita bisa berkata bahwa kita sudah berjumpa dengan Yesus? Perjumpaan dengan Yesus seharusnya membawa perubahan dalam hidup kita, perubahan yang nyata, dapat dilihat oleh orang lain, perubahan yang semakin meningkat ke arah yang lebih baik, hingga mencapai kesempurnaan seperti Yesus. (Ginny)



KETIKA MERASA BERSALAH

Matius 27 : 3-5; Lukas 22 : 54-62

Rasa bersalah pasti bukan hal yang asing bagi kita. Rasa bersalah karena menabrak seorang pejalan kaki, dan sebagainya. Yang jelas perasaan bersalah yang tak terpecahkan akan merusak seluruh hidup, membuat tertekan, menghilangkan kegembiraan, membuat panik, tidak percaya diri. Bahkan bisa merampas persekutuan kita dengan Tuhan, membuat kita gentar untuk datang kepada-Nya. Petrus dan Yudas juga mengalami keadaan itu, tetapi mereka menghadapinya dengan cara yang sama sekali berbeda. Yudas menyesal, lalu gantung diri. Petrus menyesal lalu bertobat. Pernyataannya mengharukan: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.". Ungkapan sederhana ini menunjukkan bahwa Petrus sadar Tuhan mengetahui semua kelemahan dan kesalahannya. Seperti halnya terhadap Petrus yang menyesal dan bertobat lalu memperoleh pengampunan dan pemulihan, Yesus juga mengundang kita yang mungkin selama ini tertekan oleh rasa bersalah untuk menyesal, bertobat dan berhenti menyiksa diri dengan perasaan seperti itu. Jika Kristus telah berkenan mengampuni dan memulihkan Anda, Anda juga harus menerima dlri Anda. Mulailah kehidupan baru bersama Tuhan dan nikmati berkat-berkat-Nya, (DBR)



TANGGUH DAN KOKOH

Amsal 22 : 6

Ada 2 orang petani sedang bertanding, mana yang lebih kuat pohon pakis atau pohon bambu. ”Pohon bambu lebih kuat dari pohon pakis,” jawab petani 2. Lalu petani 1 berkata, ”Kalau begitu mari kita buktikan. Aku akan menanam pohon pakis, kamu pohon bambu.”. Petani 2 menjawab, ”Oke, mari kita mulai. Lalu mereka menanam menurut kesepakatan bersama. Meskipun yang menanam dua orang petani, tapi teknik menanam yang diterapkan sama, disiram dan diberi pupuk. Ternyata keduanya menunjukkan pertumbuhan yang berbeda. Pakis bertumbuh dengan cepat, daunnya hijau lebat menutupi tanah di sekitarnya, sementara benih bambu itu tidak menunjukkan sesuatu apapun. Tetapi petani itu tidak panik, ia tetap merawat benih bambu itu. Tahun kedua pakis semakin tumbuh lebat dan subur, benih bambu tetap belum menunjukan tanda-tanda pertumbuhan. Pada tahun ketiga, benih belum juga muncul, pakis sebagian ada yang kering tersengat sinar matahari, sebagian tidak selebat waktu awal-awal, karena lahan sudah terlalu sempit. Tahun ke empat benih bambu belum juga menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, tapi petani tetap memeliharanya. Pada tahun kelima, muncullah tunas bambu masih kecil, tetapi setiap bulannya tunas kecil itu terus memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan. Dalam waktu 6 bulan tunas kecil itu telah tumbuh lebih dari

20 meter. Ternyata bambu memerlukan waktu 5 tahun untuk mengokohkan akar-akarnya sampai dalam agar dapat menopang batang-batang yang besar, tinggi dan lebat.

Cerita di atas mengajarkan kita bahwa dasar yang kuat menentukan bangunan di atasnya. Bila tertanam jauh ke dalam maka sebesar dan setinggi apapun bangunan di atasnya, bangunan itu tidak akan roboh. Demikian juga ketika kita mendidik anak. Jangan sampai kita membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dunia saja tetapi biarlah kita mengisi hidup mereka dengan firman Tuhan. Karena firman Tuhan adalah dasar yang kuat untuk membangun pondasi hidup mereka. Bila kita menanamkan firman Tuhan dalam hidup mereka maka ketika mereka besar, mereka akan menjadi anak Tuhan yang kuat dan kokoh. (Giant)



MANFAAT BACA FIRMAN

Mazmur 19 : 8-12

Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan. Dia yang menulis Mazmur yang menjadi renungan hari ini. Dalam tulisannya yang diilhamkan Tuhan itu Daud mengatakan kegunaan/manfaat membaca Alkitab yang bukan saja berguna untuk mendekatkan kita kepada Tuhan tetapi ternyata firman Tuhan juga berguna untuk menyegarkan jiwa (ayat 8a), memberi hikmat (ayat 8b), menyukakan hati (ayat 9a), membuat mata bercahaya (ayat 9b). Orang yang berpegang pada firman dan menjadikan firman sebagai landasan hidupnya akan mendapat upah yang besar

(ayat 11), satu-satunya senjata untuk membebaskan kita dari kesesatan (ayat 12). Banyak sekali manfaatnya. Mari kita mulai baca firman tiap hari, gak ada ruginya loh?? Selamat membaca firman Tuhan. (cubs)


PAS, TIDAK LEBIH

I Korintus 10 : 1-13

Ketika kita harus memilih, tak jarang Iblis membisikkan bahwa tidak salah jika kita melanggar sedikit agar mendapat keuntungan lebih banyak. Iblis selalu mencari-cari peluang untuk menghancurkan dasar kehidupan supaya manusia berontak melawan Allah. Tuhan Yesus juga dicobainya supaya gagal mengemban tugas-Nya

(Matius 4 : 1-11). Rasul Paulus mengajak kita menyadari bahwa Allah memberi kita kekuatan untuk mengalahkan pencobaan (I Korintus 10 : 13). Betapa indah pernyataan firman Tuhan ini, betapapun hebatnya pencobaan, Tuhan memberikan kekuatan yang kita perlukan. Persoalannya, kitalah yang kurang kesungguhan, kemauan dan keberanian untuk mengatasi pencobaan dengan kekuatan yang dari Tuhan itu. Selama kita beranggapan bahwa kita menghadapi pencobaan itu sendirian, kita berada di jalan yang menuju kekalahan. la berjanji tidak akan membiarkan pencobaan melampaui kekuatan kita berarti Dia tau dengan tepat batas ketahanan anak-anak-Nya. Gunakanlah Firman Allah sebagai perisai untuk melawan setiap bujukan iblis. (DBR)


OMDO

Matius 23 : 1-7

Dalam firman hari ini kita membaca peringatan Yesus terhadap ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka hanya bisa mengajar orang tetapi tidak melakukan apa yang diajarkan. Sayangnya, zaman sekarangpun kita lihat berapa banyak pendeta dan mereka yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan yang berbuat seperti itu? Kalau berkhotbah sangat bagus dan menarik hati orang, tetapi dalam kenyataannya hidup mereka tidak seperti apa yang mereka khotbahkan. Kita harus berhati-hati, jangan mengikuti teladan mereka yang pintarnya cuma “omdo” (omong doang). Yakobus memberi peringatan, “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3 : 1-2). Kalau kita mau mengajar orang lain, ingatlah, kita harus bisa melakukannya terlebih dahulu. (Ginny)



HARI SABTU

Kejadian 37 : 5-8; 41 : 41

Bila kita belajar dari kehidupan Yusuf maka kita akan menemukan sesuatu yang indah, ia mendapatkan mimpi dari Tuhan dan mimpinya itu menjadi kenyataan. Pengalaman yang luar biasa. Yusuf harus mengalami peristiwa-peristiwa yang keras dan sulit. Kisah yang dialami Yusuf hampir sama dengan peristiwa yang dialami oleh Tuhan Yesus. Sebelum Tuhan Yesus dimuliakan pada hari minggu, Ia harus mengalami penderitaan dan siksaan pada hari jum’at. Demikian juga dengan Yusuf, sebelum mimpinya menjadi nyata, ia harus mengalami kejadian yang membuat ia kecewa dan menderita, dimusuhi oleh saudara-saudaranya karena mimpinya, dibuang ke dalam sumur mati, lalu dijual kepada saudagar dan dibawa ke Mesir. Di Mesir ia difitnah oleh istri Potifar sehingga membuat Yusuf masuk penjara. Inilah “hari jum’at”nya Yusuf, ia mendapat mimpi dan menderita karena mimpinya. Dan “hari minggu”nya, Yusuf diangkat oleh Firaun untuk menjadi orang nomor 2 di Mesir (Kejadian 41 : 41). Untuk sampai ke “hari minggu” (penggenapan janji Allah) dari “hari jum’at” (pemberian janji Tuhan) maka harus melewati namanya “hari sabtu”. Apakah maksud “hari sabtu” ini? “Hari sabtu” adalah hari di mana kita menantikan penggenapan janji Tuhan. Apakah yang harus kita lakukan di “hari sabtu” ini?

 Menunggu dengan penuh pengharapan. Maksud menunggu di sini bukanlah menunggu secara pasif yang tidak melakukan apa-apa, tetapi menunggu secara aktif berbuat sesuatu sampai Tuhan menggenapi janji-Nya. Seperti yang dilakukan Yusuf, ia menunggu penggenapan mimpinya dengan melakukan setiap pekerjaannya dengan sebaik mungkin (Kejadian 39 : 2-5; 39 : 22-23).

 Sabar menanti sampai tiba penggenapan janji Tuhan. Dalam hal ini kita dapat belajar dari Yusuf. Ia salah satu tokoh yang paling sabar menantikan penggenapan mimpinya. Selama 13 tahun Yusuf sabar menantikan janji Tuhan. Ia sangat percaya bahwa Tuhan akan merealisasikan mimpinya, sebab Tuhan tidak pernah mengingkari janji yang telah Ia ucapkan. Memang membutuhkan waktu yang tidak kita ketahui untuk sampai di “hari minggu”, oleh sebab itu diperlukan kesabaran yang besar

Dua hal inilah yang harus kita lakukan saat kita menantikan penggenapan janji Tuhan. Kita tidak tahu berapa lama “hari sabtu” itu berlangsung. Mungkin bisa 1 bulan, 1 tahun,

10 tahun atau bisa lebih dari itu, yang kita perlukan hanyalah sabar dan menunggu dengan penuh pengharapan. (Giant)



MENGASIHI DENGAN PERBUATAN

I Yohanes 3 : 18

Salah satu maksud ketika orang menjadi murid Kristus adalah mengikuti cara hidup-Nya Yesus ketika menjadi manusia, yaitu menunjukkan kasih kepada siapa saja tanpa kecuali dengan perbuatan. Bagaimana mengasihi dengan perbuatan? Artinya memenuhi kebutuhan orang lain pada saat itu. Kalau kita perhatikan selama hidupnya di dunia Yesus selalu melakukan kasih. Buktinya? Yang sakit Dia sembuhkan, yang buta dicelikkan yang kerasukan setan dipulihkan. Itulah yang dimaksud dengan mengasihi orang lain dengan perbuatan. Kasih bukan hanya dinyatakan dengan kalimat ‘aku mengasihimu’ atau “I love you”. Yang lebih dahsyat bila kasih dinyatakan dalam perbuatan. Perbuatan yang tepat guna, tidak ngawur. Contoh, bila orang lapar, yang benar kita beri makan, bukan uang. Mari kita belajar menyatakan kasih kita juga dengan perbuatan kepada orang lain. Dalam menyatakan kasih kepada orang lain hendaknya kita selalu ingat Roma 12 : 9a yaitu bahwa kasih kita tidak pura-pura alias kasih yang tulus. (cubs)

IA SELALU ADA

Habakuk 3 : 1-19

Bacalah sekali lagi ungkapan nabi Habakuk itu. Dia sedang mengandai-andaikan “sekalipun pohon tak berbuah, ladang tak menghasilkan…” (ayat 17). Ungkapan itu sebenarnya adalah sebuah ungkapan iman. Keyakinan bahwa tak pernah ada hari di mana pohon ara tak berbunga, pohon anggur tak berbuah sama sekali dan ladang-ladang sedikitpun tak menghasilkan. Juga tak akan pernah ada hari di mana kambing domba punah seluruhnya, sebab ada Tuhan yang setia memelihara ciptaan-Nya. Tekad bahwa sekalipun semuanya berjalan seperti yang tidak diharapkan tetapi ia akan tetap bersyukur kepada Tuhan. Bila kita berani menyerahkan masa depan kepada Tuhan, kita akan merasakan bahwa hidup ini indah, lalu kita akan menyongsong hari esok dengan penuh pengharapan. Sebaliknya jika kita hidup dalam kekuatiran,, keluh kesah dan kemurungan, hidup ini akan terasa membosankan. Memang berjalan bersama Tuhan tak: sepi kesulitan, tetapi kesulitan tak akan memupus harapan kita, (DBR)



BERSIHKAN SUMBERNYA

Matius 15 : 10-20

Hati adalah sumber apa yang keluar dari mulut. Itulah yang Yesus katakan dalam bacaan kita hari ini, “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.” (ayat 18). Oleh sebab itu betapa pentingnya kita menjaga hati kita. Kalau hati kita kotor, tentu yang keluar dari mulut kita juga bukanlah hal-hal yang baik. Yakobus berkata, “Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.” (Yakobus 3 : 11-12). Kalau perkataan kita seringkali berisi hal-hal yang negatif, kritikan, sungutan, omelan, selidikilah hati kita, apakah masih ada sakit hati, kemarahan, kekecewaan, kepahitan yang tersimpan? Mungkin ada sesuatu yang tidak kita sadari tersembunyi di dalam hati kita. Mintalah Roh Kudus untuk menyatakannya, dan minta Tuhan untuk menyucikan hati kita agar hati kita bersih. Penulis Amsal mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4 : 23). Hati yang bersih akan membawa sukacita, kedamaian dan kehidupan bagi orang di sekelilingnya. (Ginny)



MENGASIHI SEBAGAI SAUDARA

Roma 12 : 10

Mungkin banyak orang zaman sekarang yang sulit melakukan firman Tuhan hari ini. Mereka mungkin bingung bagaimana mengasihi sebagai saudara, karena zaman sekarang persaudaraan sudah mengalami pergeseran nilai yang sangat jauh dari beberapa waktu sebelumnya. Sepuluh tahun yang lalu atau lebih masih sangat jarang diberitakan adik-kakak saling bunuh, walaupun Alkitab menyatakan sejak zaman Adam dan Hawa hal itu sudah terjadi, tetapi masih sangat jarang. Tetapi akhir-akhir ini mulai cukup sering. Kakak yang kaya dan adik yang miskin dan tidak dibantu, atau sudah dibantu tapi ‘ngelunjak’ dan sebagainya. Belum lagi prinsip “lu-lu, gue-gue” kata orang Jakarta, yang artinya kamu sendiri, saya sendiri. Banyak lagi yang lain. Hubungan antara dua manusia sekarang ini banyak dihitung dari uang, kepentingan diri dan untung-rugi. Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk kembali kepada Alkitab. Mengasihi sebagai saudara artinya memberi tumpangan, menolong sesuai kebutuhan, saling memperhatikan, saling mengunjungi, dan sebagainya. Bila kita tidak tahu bagaimana caranya mengasihi sebagai saudara belajarlah di Alkitab, karena di sana semuanya lengkap. Anda bisa belajar dari orang Samaria yang baik hati, Yesus memberi makan lima ribu orang, dan lain-lain. Berkat yang Anda bisa terima bila melakukan hal ini adalah Anda juga akan dikasihi sebagai saudara, Anda akan bertumbuh menjadi dewasa dalam iman dan Anda akan menyukakan hati Tuhan. (cubs)


SETIA

Lukas 16 : 18

Ada seorang pria merasa kesepian karena hidupnya terpisah dari istrinya yang berada di luar kota. Pria itu iseng-iseng ”berselingkuh”dengan wanita lain dalam dunia maya di internet. Selama 3 bulan mereka saling chatting, mereka benar-benar merasa cocok dan saling jatuh cinta. Bahkan sepasang kekasih itu berniat untuk menikah. Mereka lantas membuat janji untuk bertemu di suatu tempat. Namun saat mereka bertemu, mereka terkejut. Ternyata wanita yang diajak chatting itu adalah istrinya sendiri. Kontan saja mereka saling menuduh bahwa ia pasangan yang tidak setia. Rencana perkawinanpun batal dan sebaliknya mereka berdua sepakat untuk bercerai karena satu sama lain tidak setia.

Kesetiaan menjadi barang yang sangat langka di zaman sekarang ini. Banyak pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah akhirnya memutuskan untuk bercerai. Begitu mudah seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, sementara itu si istri tidak mau kalah dengan mencari PIL / Pria Idaman Lain. Ujung-ujungnya pun mudah ditebak, mereka memutuskan unuk bercerai. Yang menyedihkan, hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak kenal Kristus, tetapi banyak orang Kristen juga bercerai karena ketidaksetiaan. Meskipun sekarang lagi tren perceraian, tetapi anak Tuhan tidak diperbolehkan untuk bercerai. Hendaknya kita selalu setia dengan pasangan yang Tuhan berikan kepada kita. (Giant)


MELAYANI SIAPA?

Roma 8 : 32

Dalam pelayanan, berapa banyak kali kita hitung-hitungan dengan Tuhan? Kita merasa sudah memberi terlalu banyak, tetapi balasan yang kita terima ternyata tidaklah sebanding dengan apa yang kita korbankan, dan kita menjadi marah karena merasa telah diperlakukan tidak adil. Sebenarnya kalau kita melayani Tuhan, kita tidak perlu merasa kecewa jika pelayanan kita tidak dilihat oleh manusia, tidak dihargai orang. Apa yang kita berikan untuk Tuhan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang kita terima dari Tuhan. Firman Tuhan hari ini berkata, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang mengaruniakan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”. Tuhan telah memberikan segalanya untuk kita, bahkan sampai Anak-Nya pun Dia korbankan untuk keselamatan jiwa kita. Apakah yang kita miliki yang tidak kita terima dari Tuhan? Pantaskah jika kita masih berhitung-hitung dalam melayani Tuhan? Kalau kita melakukan segalanya dengan fokus kepada Tuhan, karena kita mengasihi Tuhan, tentu kita tidak akan merasa kecewa, sakit hati, ataupun marah jika pekerjaan kita tidak diperhatikan orang. Tetapi bila segala yang kita lakukan adalah untuk kepentingan organisasi gereja, untuk menyenangkan/mengambil hati pendeta/gembala, untuk mencari kedudukan/posisi dalam gereja, untuk mencari nama bagi diri sendiri, tentu kita akan merasa kecewa/sakit hati/marah ketika kita merasa pengorbanan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mari perbaiki fokus pelayanan kita, bukan melayani gereja, pendeta, atau diri sendiri, tetapi melayani Tuhan. Dan kita pasti akan menerima upahnya dari Tuhan. (Ginny)


PERHATIKAN DONK!!!

Ayub 33 : 14

Allah berfirman atau berbicara dengan manusia bisa menggunakan bermacam-macam cara. Ayub memperingatkan kita semua bahwa seringkali Allah sudah berbicara, tetapi kita tidak memperhatikan sehingga kita kehilangan apa yang dikatakan Allah. Sering kita bertanya kenapa Allah tidak menjawab pertanyaan kita? Kenapa Allah tidak menyayangi saya? Kenapa Allah berbicara kepada orang lain tetapi tidak kepada saya? Sebenarnya yang menjadi masalah bisa jadi bukan karena Allah tidak berbicara kepada kita, tetapi karena kita yang tidak memperhatikan ketika Allah bicara. Miskomunikasi ini bisa disebabkan berbagai hal, di antaranya adalah kita punya pengharapan bahwa kalau Allah bicara harus dengan cara tertentu, atau perkataan Allah tidak sesuai dengan keinginan kita, atau kita merasa bahwa Allah hanya menggunakan orang-orang tertentu seperti pendeta/pastor atau diaken atau orang-orang ‘rohani’ dan sebagainya. Kalau kita perhatikan ayat-ayat berikut dari bacaan hari ini, di sana dijabarkan bahwa Allah punya berjuta cara untuk menyampaikan firman-Nya kepada manusia. Mari kita belajar untuk memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, mari kita buang pembatasan yang ada di pikiran kita tentang bagaimana Allah bicara kepada manusia, sehingga ketika Allah berbicara kita menangkap dan mengerti maksud Allah dan menikmati keintiman pergaulan dengan Allah. Waspadalah, Allah bisa bicara kepadamu kapan saja, di mana saja dan bagaimana saja. (cubs)



BUKAN BIASA TAPI LUAR BIASA

II Korintus 4 : 1-15

Ketika gagal menghadapi godaan Iblis atau merasa tak sanggup lagl menghadapi beban kehidupan, orang sering dengan mudah berkata, "Saya Ini kan cuma manusia biasa.". Dengan berkata demikian seakan wajarlah jika manusia gagal dan kalah karena memang dicipta dalam kondisi :lemah. Rasul Paulus menggambarkan manusia seperti bejana tanah liat: ringkih, rentan, gampang pecah. Tetapi ia juga mengingatkan bahwa dalam bejana tanah liat itu tersimpan kekuatan Allah yang luar biasa. Hal ini dialami dan dirasakan sendiri oleh Paulus dalam pelayanannya bagi Tuhan. Kami ditindas namun tidak terjepit, habis akal namun tidak putus asa, dianiaya tetapi tidak ditinggalkan sendirian, dihempaskan namun tidak binasa. Jelas itu hanya dimungkinkan oleh kekuatan Allah. Dengan kata lain manusia itu tidak biasa tetapi luar biasa. Allah telah menghembuskan nafas hidup kepadanya. 0leh sebab itu dalam menghadapi berbagai gelombang kehidupan, marilah kita tidak menyerah. Jangan mempermalukan Allah yang sudah memperlengkapi. Bersandarlah tetap kepada-Nya yang memberi kita kekuatan. (DBR)



HAKIM DAN PEMBELA

Kisah Para Rasul 10 : 42-43

Firman Tuhan hari ini agak unik. Mengapa demikian? Karena di dunia ini hampir tidak ada seorang hakim yang merangkap juga sebagai pembela. Karena tugas hakim adalah menghukum sementara tugas seorang pembela adalah membebaskan seseorang dari hukuman. Tetapi itulah peran yang dilakukan Yesus kelak ketika waktu-Nya telah tiba. Pada ayat 42 dikatakan bahwa Yesuslah yang akan menjadi hakim atas orang hidup dan orang mati. Itu tidak dapat disangkal lagi. Tetapi yang unik di ayat 43 dinyatakan bahwa hanya dalam nama-Nya seseorang dapat memperoleh pengampunan dan untuk itu ada syaratnya yaitu percaya kepada-Nya. Jadi untuk mendapat pengampunan seseorang harus percaya kepada Yesus, tidak ada jalan lain. Kita yang percaya kepada-Nya tidak perlu takut karena benar Tuhan sudah menetapkan bahwa setiap orang pada akhirnya harus menghadap pengadilan Tuhan yang tidak dapat dipermainkan dan berdasarkan kebenaran mutlak bila kita punya hakim yang sekaligus menjadi pembela. Pokoknya aman di tangan Tuhan, jadi percayalah kepada Yesus Kristus. (cubs)





SENGAJA BERDOSA? JANGAN DONG!!

I Timotius 1 : 12-17

Betapa besarnya kasih Tuhan kepada orang berdosa dapat kita baca dari firman hari ini. Rasul Paulus berkata bahwa ia adalah seorang yang paling berdosa karena sebelum mengenal Kristus ia adalah seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi oleh kasih karunia Tuhan ia diampuni, bahkan dipercaya untuk melayani Tuhan. Dalam ayat 16 kita membaca, “Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”. Mungkin ada di antara kita yang sebelum mengenal Tuhan hidup dalam dosa dan kejahatan. Setelah kita menjadi anak Tuhan ada perasaan bersalah dan menyesal yang tidak bisa hilang dalam hati kita. Dosa masa lalu seperti mengikuti terus. Jangan mau dibohongi Iblis! Kita harus percaya bahwa ketika kita menerima Yesus menjadi Juruselamat kita dan kita minta ampun atas segala dosa kita, Yesus telah mengampuni kita, darah-Nya menyucikan kita. I Yohanes 1 : 9 berkata, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”. Tuhan tidak lagi mengingat segala kesalahan kita di masa lalu. Puji Tuhan! Tetapi sayangnya, banyak orang karena berpegang pada ayat tersebut, jadi seenaknya berbuat dosa karena berpikir “ah, nanti minta ampun juga diampuni..”. Hati-hati! Jangan mempermainkan anugerah Tuhan! Penulis surat Ibrani mengingatkan, “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.” (Ibrani 10 : 26-27). Kalau kita sengaja berbuat dosa padahal kita sudah tahu kebenaran, kita akan menerima hukuman. Oleh sebab itu, jika kita sudah menerima kasih karunia Tuhan, dan kita sudah belajar dari kebenaran firman Tuhan, mari kita jaga hidup kita sesuai dengan apa yang firman Tuhan ajarkan. (Ginny)



PERLUNYA BERTOBAT

Kisah Para Rasul 2 : 38

Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang yang mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya adalah bertobat. Dia harus menyadari bahwa dia orang berdosa, terlebih lagi dia perlu tahu apa kesalahannya. Banyak petunjuk dan penjelasan secara rinci sekali tentang berbagai macam dosa pada manusia. Orang perlu bertobat dengan tepat. Contoh, firman Tuhan dengan jelas melarang orang berzinah. Jadi bila seorang mau bertobat dan dia memiliki dosa itu, dia harus mengakuinya dan bertobat dari perzinahan, baru dia dapat dibersihkan dan disucikan dari dosanya itu. Akan tidak tepat bila seseorang berdosa perzinahan tetapi bertobat dari kebiasaan berbohong..itu tidak tepat. Ingat dalam I Yohanes 1 : 9 dikatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”. Jadi dosa perlu terlebih dahulu diakui baru bisa diampuni. Masalah sebenarnya Tuhan sudah tahu dosa apa saja yang ada pada kita, tetapi yang Dia kehendaki adalah kita juga menyadari dosa apa yang ada pada kita sehingga dengan pengakuan dan pertobatan kita tidak ada setitik celahpun yang masih kita biarkan terbuka sehingga dapat digunakan Iblis untuk menghancurkan kita. Tuhan tahu itu dan Dia tidak mau itu terjadi pada kita. Jadi mari kita bertobat dari dosa kita. Bila kita tidak tahu dosa apa yang kita miliki, carilah maka kamu akan mendapat, caranya bagaimana? Berdoa minta Roh Kudus membuka dosa apa yang ada pada kita, kemudian kita bisa menggunakan berbagai sarana yang sudah disediakan Tuhan seperti orang lain, buku, ilmu pengetahuan dan sebagainya yang dapat kita gunakan untuk menggali dan menemukan dosa di dalam hidup kita dan kemudian kita bertobat. (cubs)



DI MANAKAH ANDA?

Kisah Para Rasul 16 : 31

Hidup kristiani adalah suatu perjalanan. Beberapa orang dapat menunjukkan saat dan tempat tertentu di mana mereka mulai berjalan bersama Allah, yaitu ketika mereka dengan sadar menyerahkan diri untuk mengikut Kristus. Itu dapat terjadi di mana dan kapan saja. Ia menjadi kenangan yang penting dan amat berharga. Namun kadang kita tidak dapat mengingatnya. Iman itu telah membentuk kita sejak awal, gandengan saudara seiman terasa begitu akrab sejak semula. Ini mengingatkan saya kepada anak perempuan saya. Ia adalah seorang anak yang tidak pernah menyembunyikan kemesraan hubungannya dengan saya. Ketika ia menjadi remaja saya tentu harus membatasi diri, tak mungkin lagi memeluknya di depan umum. Namun suatu hari setelah kami mengikuti kebaktian, ia memeluk leher saya dan menyandarkan tubuhnya ke tubuh saya. Saya kaget dan mengingatkannya bahwa kita ada di depan umum. Anda tahu apa jawabnya? Ia berkata, “Ini bukan umum. Ini adalah gereja kita.”. Saya segera sadar apa yang ia maksud. Gereja adalah rumah baginya. Anda termasuk kelompok mana? Kadang mereka yang tidak mempunyai pengalaman “pertobatan” tertentu begitu menginginkannya seolah ia merupakan bagian terpenting dari perjalanan. Namun sekalipun bacaan hari ini menyatakan kita harus percaya supaya selamat, tetapi tidak menjelaskan kapan percaya itu mulai. Setiap kita, kapan saja, dapat mengambil keputusan untuk menjalin hubungan yang lebih sadar dengan Allah. Namun meskipun kita telah menerimanya, kadang-kadang ada saatnya dalam perjalanan iman itu kita merasa lesu dan berjalan lamban, sedang pada waktu lain penuh semangat dan gairah untuk maju dengan cepat. Cepat atau lambat kekuatan serta kerinduan untuk tetap berjalan selalu datang dari Yesus yang selalu mengundang kita, “IKUTLAH AKU”. (DBR)

BERKENAN DI HATI TUHAN

Kisah Para Rasul 13 : 22

Dalam bacaan hari ini Daud disebut Allah sebagai orang yang berkenan di hati-Nya. Mengapa bisa demikian? Kalau kita meneliti hidup Daud, dia bukan orang yang ‘suci-suci amat’. Daud juga berulang kali melanggar perintah Tuhan. Dia berzinah dengan Betsyeba dan membunuh suaminya; Daud juga menjadi sombong dan melakukan sesuatu yang tidak disenangi Tuhan; Daud tidak diperbolehkan membangun Bait Allah karena tangannya berdarah, dan sebagainya. Tetapi kenapa di Kisah Para Rasul yang ditulis jauh setelah masa hidup Daud, Tuhan sekali lagi mengulangi firman-Nya itu. Alasannya paling sedikit ada tiga:

1. Daud punya hati yang menyembah.

Dia selalu memuji Tuhan, menyembah Tuhan yang dilatihnya sejak dia menjadi gembala di padang rumput. Daud tidak pernah berhenti menyembah Tuhan, bahkan setelah menjadi raja, Daud ‘hilang kendali’ ketika menari di depan tabut Tuhan.

2. Daud sangat bergantung kepada Allah seumur hidupnya.

Sebelum melakukan apapun Daud selalu bertanya kepada Allah apa yang harus dia lakukan. Setiap kali berperang, Daud selalu berdoa dulu. Dia sangat menghormati dan menaati setiap perintah Allah.

3. Daud punya hati yang cepat bertobat setiap kali dia berdosa.

Ketika diperingatkan nabi Natan, Daud langsung bertobat. Begitu juga ketika dia bersalah setelah menghitung pasukannya, Daudpun menyatakan penyesalannya dengan mengoyak jubahnya.

Ketiga alasan kenapa Daud menjadi orang berkenan di hati-Nya Tuhan itulah yang harus kita tiru. Kita jadikan ‘gaya hidup’ kita, sehingga pada akhirnya Tuhan juga akan berkata bahwa “….(nama Anda) orang yang berkenan di hati-Ku.”. (cubs)

TIADA JALAN KELUAR

Amsal 31 : 10-31

Pernikahan tidak memiliki pintu belakang. Banyak orang memasuki pernikahannya dengan anggapan bahwa mereka mempunyai sebuah pintu belakang yang dapat dipergunakan dalam keadaan darurat setiap saat. Ketika salah paham timbul dan pertengkaran terjadi mereka mencoba melarikan diri melalui pintu belakang ke rumah orang tua, ke tempat hiburan, memakai obat terlarang, dan lain-lain. Alkitab menjelaskan bahwa dasar pernikahan adalah saling percaya dan kesetiaan. Pernikahan adalah persekutuan kasih seumur hidup. Suami istri tidak boleh membiarkan pikiran dikuasai oleh pihak ketiga yang bisa menghancurkan ikatan keluarga. Tanpa kesetiaan, kasih tidak dapat bertumbuh dan berkembang. Kesejahteraan di dalam keluarga dikukuhkan oleh rasa saling mengasihi dan hanya kasihlah yang dapat melupakan dan mengampuni kesalahan. Betapa bahagianya istri yang berpegang pada ayat hari ini, “hati suaminya percaya kepadanya” dan bagi para suami, “ia berbuat baik kepada suaminya sepanjang umurnya”. Ingatlah, Allah mengasihi keluarga kita dan Ia selalu setia hadir dalam hidup pernikahan kita untuk selama-lamanya. (DBR)

TAK LUPA KACANG PADA KULITNYA

Amsal 10 : 7

"Kembali ke laptop!" Begitu seru Tukul Arwana setiap memandu acara talk show 'Empat Mata' di sebuah stasiun televisi. Dalam sebuah episode, dihadirkan 'bintang-bintang tamu' yang istimewa. Bukan dari kalangan selebritas, tetapi kebanyakan adalah orang-orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Tukul di masa silam. Ada mantan majikannya, seorang kawan yang mengenalkan dengan dunia Jakarta dan juga pengamen karib yang memberi nama belakang 'Arwana' kepadanya. Nama Tukul Arwana-lah yang kemudian mengantarnya sukses di dunia hiburan hingga kini. Meski dalam suasana canda yang kental, nampak jelas bahwa Tukul begitu berterima kasih kepada orang-orang yang berpengaruh dalam hidupnya itu. Merekalah yang mengantarnya hingga ke puncak sukses hari ini. Tukul 'tidak lupa kacang pada kulitnya.'

Dalam episode kehidupan kita, Tuhan sering membawa kita dari sebuah sukses ke sukses berikutnya. Dalam saat-saat yang demikian, ingatlah bahwa kita tidak pernah sampai di puncak seorang diri. Selalu saja ada orang-orang terbaik yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita. Tak peduli siapa dan apa peranan mereka, orang-orang itu menorehkan sejarah bagi kita dengan tinta mereka masing-masing.

Tak salah kalau kemudian kita mengambil waktu untuk mengingat mereka kembali. Kita bisa menelpon atau sekedar mengirim SMS. Atau mengambil aksi konkrit dengan mengunjungi mereka dan memberi bingkisan untuk menyampaikan ungkapan terima kasih. Dengan begitu, orang akan melihat kita sebagai pribadi yang tahu berterima kasih. (NKH)

BANGSA YANG KUDUS

Keluaran 19 : 6a

Dari Mesir Allah mendengar jeritan bangsa Israel. Karena kasih dan memang rencana-Nya, Allah membebaskan mereka. Dalam perjalanan ke Kanaan sampailah di gunung Sinai. Musa bertemu dengan Allah yang menyatakan diri juga kepada umat-Nya. Dibuatlah perjanjian: "Kalau umat setia kepada Tuhan, maka mereka akan menjadi harta kesayangan, menjadi milik Tuhan.". Mereka dipilih dan ditetapkan sebagai bangsa yang kudus. Artinya menjadi pelayan Tuhan, untuk memberitakan karya Allah yang ajaib bagi dunia. Pembebasan Allah bagi Israel menunjuk pada karya pembebasan yang sempurna dalam Yesus Kristus, yaitu melalui kematian dan kebangkitan-Nya membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan menjadi umat yang dikuduskan bagi-Nya. Dengan percaya kepada Yesus kita telah menjadi bagian bangsa yang dikuduskan Tuhan. Di tengah kehidupan masyarakat, gereja dan keiuarga yang sarat dengan berbagai masalah, kehadiran dan pengutusan kita bukanlah hal yang kebetulan. Karenanya sikap hidup dan tingkah laku kita tidak boleh mengecewakan Tuhan dan seharusnya menjadi teladan bagi orang lain. (DBR)

TABUR KINI, TUAILAH NANTI

Mazmur 119 : 59

Rekan saya pernah bercerita bahwa sebelum ia sukses dan berhasil dalam perjalanan hidupnya, ia harus mengalami masa-masa sulit dan berat. la harus menjadi seorang kurir dan pesuruh di suatu tempat untuk mencukupi kebutuhan hldupnya dan untuk melanjutkan pendidikannya. Mesklpun situasi di sekitarnya sulit dan hampir tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik, namun ia tetap memiliki reaksi yang optimis. la juga berusaha dengan segenap kekuatannya. Alhasil, sekarang ia benar-benar menjadi orang yang sukses dan berhasil. Jelaslah sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa 10% dari kehidupan terdiri dari apa yang terjadi pada diri kita, dan 90% sisanya adalah bagaimana kita bereaksi terhadap apa yang terjadi pada diri kita. Di situlah karakter dibangun, di situlah kepribadian dibentuk, di situlah sikap diungkapkan. Reaksi kita terhadap apa yang terjadi di sekitar kita dapat menentukan pembentukan karakter dan hal tersebut menentukan apa yang terjadi pada masa depan kita. Setiap kita diperhadapkan oleh berbagai hal dalam kehidupan kita, yang menentukan adalah apa reaksi kita terhadap semua hal itu. Semuanya tergantung pilihan kita dan juga sikap hati kita terhadap apa yang akan menjadi rancangan Tuhan akan hidup kita.

Karakter yang dibentuk bermanfaat bukan untuk masa sekarang tapi untuk masa yang akan datang. Lakukan sekarang dan lihatlah nanti, adalah ungkapan yang pas untuk mengerti bahwa hal-hal yang mempengaruhi pembentukan karakter memiliki hasil yang baik di masa depan kita, asal kita mau ikuti dan taati jalan pembentukan itu. Tuhan memakai apa yang ada di sekeliling kita untuk membentuk karakter kita. (NKH)


HATI YANG MURUNG

I Petrus 3 : 8-12

Suasana hati yang murung dapat mempengaruhi orang-orang di sekitar kita, seperti keiuarga, teman-teman, koiega dan kenalan-kenalan kita. Kehidupan kita dapat mempengaruhi sesama, apakah itu suasana hati yang baik atau buruk. Tiap-tiap kita bertanggung jawab pada reaksi kita sendiri, tentunya. Tetapi cara kita berkelakuan memberi pengaruh yang lain pada sekeliling kita. Rasul Petrus menyarankan agar kita mempunyai belas kasihan kepada orang lain, mengasihi, untuk punya hati yang lemah lembut dan murah hati. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan. Mengikuti perintah-perintah-Nya membuat kita jauh dari rasa " uring-uringan". Dengan berharap pada tuntunan Roh Kudus, kita dapat meyakinkan setiap orang yang kita jumpai, biarpun tanpa kata-kata, hanya dengan senyuman dan bersedia mau mendengarkan. Marilah kita bersedia melukiskan hari-hari ini dengan warna-warna yang cerah. (DBR)



AIR TENANG MENGHANYUTKAN

Kejadian 39 : 6b

Dunia sedang mencari sesuatu yang sifatnya bombastis dan fenomenal. Segala sesuatu harus serba dahsyat dan punya 'daya ledak' tinggi. Contohnya, pada waktu Tim Pemburu Hantu mengusir dedemit di rumah (yang katanya banyak hantunya) di bilangan Pondok Indah, orang yang berhasrat menonton acara itu sampai memacetkan jalan. Acara yang disiarkan di salah satu TV swasta itu pun menjadi laris. Sampai akhirnya para ulama memutuskan untuk tidak 'mengeksploitasi' setan, tetapi menyembah Allah saja.

Dalam gereja, fenomena itu pun ada. Banyak orang mulai membuat klasifikasi bahwa pendeta ini mempunyai karunia 'mengusir setan', pendeta itu mempunyai karunia 'penyembuhan', dan lain-lain. Baik pendeta ini maupun itu lebih terkenal dibanding yang tidak mempunyai karunia apapun. Dalam Perjanjian Lama pun ada yang seperti ini. Ada seorang tokoh yang bernama Saul. Postur tubuhya di atas rata-rata orang Israel dan yang lebih hebat lagi, ia mempunyai karunia seperti para nabi waktu itu

(I Samuel 10 : 10-11). Tetapi, waktu membuktikan bahwa ia mempunyai karakter yang tidak baik, dan akhirnya ditolak Tuhan.

Lain dengan Yusuf. la tidak se-spektakuler Saul atau mungkin Simson, namun ia mempunyai karakter dan integritas yang terpuji dan teruji oleh waktu. la tidak pernah melakukan hal-hal sensasional yang membuat orang terperangah melihat kedahsyatannya. Pada waktu dipercaya oleh Potifar, ia sangat menjaga integritasnya sebagai orang yang takut akan Allah. Dan Allah membuat apa yang dikerjakannya berhasil, walaupun harus melalui proses waktu yang lama dan menyakitkan. Orang model Yusuf adalah orang yang selalu menempatkan Tuhan di atas segalanya dan dia akan melakukan semua pekerjaannya dengan dasar takut akan Allah. Memang dalam gereja diperlukan orang yang mempunyai karunia, tetapi juga harus mempunyai karakter Kristus. Air yang tenang memang menghanyutkan. (NKH)

PERHATIKANLAH HIDUPKU, YA ALLAH

Yeremia 18 :18-25

Kesetiaan dan ketaatan melaksanakan tugas yang diberikan Allah telah menempatkan Yeremia dalam keadaan bahaya. Jiwanya tertekan berat dan nyawanya terancam hilang. Itulah sebabnya Yeremia mengeluhkan perasaannya kepada Allah. Ia meminta Allah memperhatikan sengsaranya. Ini adalah sesuatu yang wajar dan sah-sah saja. Ketika melayani Tuhan dalam kebenaran, seringkali kita menghadapi kecaman dan ancaman. Kadang-kadang tentangan itu justru datang dari orang-orang seiman juga. Hal yang paling menyedihkan dan melukai perasaan, ketika kita menyatakan kebenaran hukum di dalam persekutuan jemaat, justru pemuka agama yang menjadi penentangnya. Ke manakah kita akan mengadu? Ke manakah kita akan memohonkan pertolongan? Siapakah yang akan membela perkara kita? Yeremia menasihati, agar kita memohon kepada Tuhan. Ceritakan semua perasaan kita, bahkan mintalah pengadilan Allah, agar Dia menyatakan kebenaran-Nya di hadapan siapapun, terutama di dalam gereja. Nyatakanlah semua yang kita tanggung karena melakukan kebenaran dan keadilan, maka Tuhan pasti menolong. (DBR)

PERBAIKILAH TNGKAH LAKUMU

Yeremia 26 :12-19

Apa gunanya kita memperbaiki keiakuan apabila kelakuan yang saiah tersebut menurut kita menyenangkan? Bukankah orang cenderung lebih senang pada kenikmatan sesaat dari pada menderita dalam sesaat? Misalnya, mencuri/korupsi itu salah, tetapi menyenangkan, karena tanpa bekerja keras orang dapat penghasilan banyak. Memiliki sifat marah itu salah, tetapi menyenangkan, karena sifat marah itu menyebabkan orang akan segan dan takut pada kita. Bergosip itu salah, tetapi mendengar dan menceritakan keburukan orang lain itu menyenangkan. Menekan orang lain itu salah, tetapi menyenangkan, karena membawa pada rasa berkuasa atas orang lain. Berselingkuh itu salah, tetapi menyenangkan, karena membawa kenikmatan bagi diri sendiri. Nah, mengapa harus memperbaiki kelakuan mencuri/korupsi, mudah marah, bergosip, suka menekan orang lain, selingkuh sebagai sifat yang salah padahal menyenangkan bagi pelakunya? Adakah hal-hal yang salah itu selalu identik dengan kesenangan, kepuasan dan kenikmatan hidup? Apakah membangun hidup yang bertanggung jawab akan selalu bertentangan dengan kenikmatan hidup? Atau apakah untuk membangun hidup yang bertanggung jawab selalu merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi diri pribadi? Sama sekali tidak! Jika kita mengejar kesenangan hidup dengan cara yang salah, memang pada mulanya seakan kenikmatan hidup akan menjadi milik kita. Tetapi Anda akan melihat sendiri bahwa ketika waktu berlalu maka Anda akan kehilangan kesenangan dan beralih kepada masa yang penuh penderitaan. Yeremia mengalami derita karena harus menyampaikan maksud Allah melalui firman-Nya. la tidak mengalami kesenangan hidup secara manusia. Tetapi Allah adalah sumber kekuatannya sehingga ia selalu tabah dan setia. Kita harus juga demikian. Kita harus memperbaiki kelakuan hidup kita, dengan cara menghilangkan hal-hal perbuatan yang salah, meskipun itu Iebih menyenangkan, dan berbaiik untuk menuruti kehendak Allah dalam hidup kita. (DBR)

BERBUAT BAIK KEPADA SATU ORANG

Galatia 6 : 9-10

Suatu kali ada seorang tua sedang melemparkan kembali bintang laut yang terdampar di pinggir pantai ke tengah laut. Begitu banyak bintang laut yang terdampar di pantai dan hampir mati. Tetapi orang tua itu dengan setia memunguti dan melemparkan bintang-bintang laut tersebut kembali ke laut satu per satu. Beberapa anak muda datang dan melihat apa yang dilakukan orang tua itu dan memandanginya dengan keheranan. Mereka berkata kepada orang tua itu bahwa apa yang dilakukannya itu hanya membuang waktu saja sebab ada jutaan bintang laut yang terdampar di situ. Orang tua itu mengambil satu bintang laut lagi dan melemparkannya ke laut sambil tersenyum dan berkata, “Ada perbedaan bagi yang satu ini.” Dia percaya akan jauh lebih baik jika bintang laut itu dilemparkan kembali ke laut dari pada dibiarkan begitu saja terdampar di pinggir pantai dan mati. Begitu juga dengan kehidupan kita sebagai orang percaya, Mungkin kita tidak dapat mempengaruhi jutaan orang dengan kehidupan kita, tetapi kita bisa membuat perbedaan kepada satu orang yang dekat dengan kita. Hari ini, lakukanlah perbuatan baik kepada seseorang, misalnya dengan mengirim sms kata-kata yang menguatkan, menelepon dan menanyakan keadaan mereka, mengirim kue, menawarkan bantuan atau sekedar memberikan senyum yang ramah. Bila Anda melakukannya, Anda akan melihat perbedaan: hari ini akan terasa lebih menyenangkan karena kita menabur benih kebaikan dan menjadi berkat bagi orang lain. (NKH)

KETERBUKAAN YANG MENYELAMATKAN

Matius 5 : 1-12

Adakah sesuatu yang bisa kita peroleh dari seorang petani miskin atau seorang nelayan sederhana di desa? Yang pasti emas atau uang yang berlimpah akan sulit kita peroleh dari mereka. Tetapi semangat kesetiaan, ketekunan bekerja, kejujuran dan kepolosan hidup, kerja keras dan solidaritas menjadi kumpulan nilai yang dapat kita teladani dari hidup mereka. Inilah kekayaan berharga yang melebihi uang atau emas. Injil bercerita tentang orang miskin yang disebut Yesus sebagai yang berbahagia. Oleh karena segala yang ia peroleh merupakan rahmat yang diterima dari Tuhan, maka ia tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Keterbukaan hati bagi Allah dan sesama inilah yang mendatangkan kebahagiaan hidup. Uang dan materi memang dibutuhkan untuk memberi jaminan hidup kita. Kita perlu mencari dan mengusahakannya. Tetapi semua yang didapatkan itu mesti dipandang sebagai rahmat yang diperoleh dari Tuhan. Karena itu, kekayaan tidak semestinya menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Kitapun disebut kudus dan hidup kita bahagia bila hidup kita diresapi cinta dan pengorbanan bagi Allah dan sesama. (DBR)



MELIHAT KEBAlKAN DALAM DIRI SESAMA

Lukas 23 : 33-43

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang dua orang penjahat yang disalibkan bersama Yesus. Penjahat di sebelah kiri menghina Yesus, bahkan menguji ketuhanan Yesus. la tidak melihat kekurangan diri sendiri, tetapi justru mengejek Yesus. Dalam dirinya tidak ada perubahan dan pertobatan sekalipun ia telah di¬salibkan. Baginya, ia lebih dari orang lain. Berbeda dengannya, penjahat di sebelah kanan menyadari siapa yang berada di sampingnya, Kristus Tuhan yang memiliki kuasa pengampunan bagi setiap orang yang bertobat. la berkata, ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”.. Yesus pun berkata kepadanya, "Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus.". Kita kerap tergoda untuk membanggakan diri dan mencari bahkan mengejek kekurangan dan kelemahan orang lain. Bukankah lebih baik bila kita melihat hal-hal positif dalam diri sesama kita lebih dari pada kekurangannya? Marilah kita menyadari bahwa kita pun adalah orang terbatas yang penuh dengan kekurangan bahkan dosa. Ingatlah Yesus selalu akan mengampuni orang yang bertobat. (DBR)


merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.

Shalom teman,

Suratmu aku sudah terima. Terima kasih. Dalam suratmu kau menanyakan sesuatu perkara yang sulit dijawab, tetapi akan kucoba. Yah, teman, tugas kita memang selalu harus mendoakan pergumulan anak-anak kita. Dan pergumulan ini sangat berat, aku ikut prihatin denganmu, teman, tetapi jangan belum apa-apa kau sudah kuatir. Kita punya Tuhan Yesus. Aku dan keluargaku mendoakan juga untuk anakmu. Kau cerita bahwa anakmu mendapat tekanan dari atasan di pekerjaannya, dengan ancaman akan dikeluarkan dengan tidak hormat dan tanpa pesangon, karena anakmu tldak mau ikut dengan "permainan" mereka. Engkau tidak usah ceritakan padaku “permainan" apa itu. Kita sudah mengerti. Sudah benar bahwa anakmu tidak mau ikut. Ia bertahan untuk tetap menjadi teladan yang baik. Memang menggiurkan apa yang ditawarkan padanya, tetapi kejahatan pasti dlhukum (baca Efesus 6 : 10-12). Tuhan sudah memberi kita seluruh perlengkapan senjata Allah, Rasul Paulus tidak saja memberi nasihat kepada jemaat Efesus, tetapi untuk kita yang hidup di zaman ini juga. Berat memang sehingga anakmu ada rencana untuk mencari pekerjaan yang lain. Sebetulnya ia suka akan pekerjaan ini, sudah ditekuni 10 tahun, cukup lama untuk merasa betah. Tetapi akhir-akhir ini karena ditekan dia sudah tidak betah lagi. Apa yang harus kita lakukan? Tentu yang pasti kita mencari Tuhan. Pada-Nya ada jawaban. Biarlah anakmu tetap setia, tetap percaya dengan penuh iman bahwa pada Tuhan Yesus ada jawaban. Jawaban apa atau bagairnana? Tuhan punya cara-Nya, asal kita mau serahkan semua kepada-Nya.

Kau akan ke tempat anakmu di kota untuk mendampinginya dan ikut berdoa dengan keluarganya. Itu yang kita harus lakukan dalam pergumulan semacam ini. Kalau tidak salah dia adalah anakmu yang pertama. Tuhan akan memperhitungkan kesetiaannya. Ia tidak mau ikut-ikutan dalam dosa. la harus membayar mahal memang dengan dikeluarkan dari pekerjaannya. Tetapi nanti Tuhan akan memberi yang terbaik sebagai gantinya. Percaya saja! Sikap hati dan motivasi yang benar, itulah yang berkenan di hati Tuhan. Anakmu akan berkata seperti di dalam Mazmur 28 : 7, tfTuhan adalah kekuatanku dan perlsaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku dan dengan nyanyianku aku bersyukur pada-Nya.”.

Mari kita berdoa: “Tuhan, Kau tahu akan pergumulan keluarga temanku. Tetapi mereka, dan kami juga, mau serahkan dalam tangan-Mu saja. Demi nama Yesus. Amin.”

Sekian dulu suratku kepadamu. Jangan putus asa. juga pada keluarga anakmu, istri dan anak-anak. Tuhan berkati kalian semua.



Salam



Debora


10 MAKANAN TERBAIK UNTUK MELANGSINGKAN



Saatnya bagi Anda sekarang untuk membuat terobosan dalam program penurunan berat badan. Terobosan itu adalah mengkonsumsi makanan yang tepat sehingga program penurunan berat badan bisa tercapai tanpa harus menyiksa diri. Sejumlah riset menyebutkan, mengkonsumsi jenis makanan tertentu akan meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh Anda, selain juga mengurangi kecanduan makan. Inilah 10 jenis makanan yang dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

1. Daging sapi : Bertolak belakang dengan persepsi populer, menyantap steak daging sapi ternyata dapat menurunkan berat Anda. Riset yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, wanita yang dalam dietnya menyertakan daging merah mencatat penurunan berat lebih banyak ketimbang mereka yang menyantap jumlah kalori sama dengan sedikit daging sapi. Kandungan protein dalam steak, kata peneliti, dapat mempertahankan massa otot selama program penurunan berat badan.

2. Telur : Telur tidak akan merusak jantung Anda, tetapi justru membantu Anda lebih langsing beberapa inci. Riset para ahli di Louisiana State University Baton Rouge menunjukkan, wanita yang menjalani diet rendah kalori dan menyantap telur, roti dan jelly tiap pagi kehilangan berat dua kali lebih banyak ketimbang mereka yang sarapan bagel dengan jumlah kalori sama tapi tanpa telur. Menurut peneliti, telur membuat kenyang, sehingga Anda makan lebih sedikit.

3. Oat : Oatmeal menempati peringkat teratas dalam hal mengenyangkan di antara makanan lain. Tidak seperti kebanyakan karbohidrat, oat—bahkan yang berjenis instan sekalipun —akan dicerna dengan lambat. Jadi, makanan ini berpengaruh kecil pada gula darah.

4. Kacang lentil : Lentil adalah makanan terbaik untuk merampingkan perut. "Mereka tinggi akan protein dan serat larut, dua nutrien yang dapat menstabilkan kadar gula darah," kata Tanya Zuckerbrot, R.D., penulis The F-Factor Diet (Putnam Adult). “Mengkonsumsi lentil dapat mencegah lonjakan insulin yang membuat tubuh Anda membentuk lemak, terutama di area perut.".

5. Apel : Sebuah apel sehari dapat mencegah terjadinya penambahan berat, demikian riset para ilmuwan di Penn State University. Mereka yang makan sebuah apel sebelum menyantap pasta tercatat mengkonsumsi sedikit kalori dibanding mereka yang menyantap kudapan lain. Apel memiliki kandungan serat yang tinggi —4 sampai 5 gram—yang membuat perut jadi kenyang. Hebatnya lagi, antioksidan pada apel dapat mencegah sindrom metabolik, yang ditandai dengan penumpukan lemak di lingkar perut.

6. Cabai : Cabai bisa meningkatkan metabolisme. Zat yang terkandung dalam cabai yang disebut capsaicin mempunyai efek thermogenik, yakni membuat tubuh membakar ekstra kalori selama 20 menit setelah menyantap cabai. Selain itu, Anda tak lagi bisa menyantap hidangan dalam sekejap. Makan dengan lambat membuat otak Anda merekam bahwa perut Anda kenyang. Jadi Anda tidak akan makan secara berlebihan.

7. Yogurt : Pelaku diet menyebut plain yogurt sebagai makanan sempurna. Dengan kombinasi karbohidrat, protein dan lemak, yogurt dapat menekan rasa lapar dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Studi para ahli di University of Tennessee, menyatakan mereka yang menjalani diet rendah kalori dengan menambah yogurt mengalami penurunan lemak total 61 persen lebih besar dan 81 persen lemak perut ketimbang mereka yang diet tanpa yogurt.

8. Parmesan : Wanita yang minum whole milk atau makan keju setiap hari cenderung tidak terlalu mengalami penambahan berat badan, menurut studi yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition. Penggemar lowfat-dairy justru tidak memperoleh manfaat yang sama. Produk whole milk memiliki asam linoleat terkonjugasi, yang dapat membantu tubuh Anda membakar lemak.

9. Alpukat : Jangan biarkan kandungan lemak dalam sebuah alpukat (29 gram) membuat Anda cemas. Justru itulah yang membuat makanan ini menjadi penurun berat terbaik. Kandungan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan rasa kenyang. Alpukat sebenarnya buah yang baik, tetapi cara kita mengkonsumsinya yang membawa masalah. Banyak orang yang membuat es alpukat yang ‘yummy’ dan kemudian menuduh alpukat sebagai penyebab penyakit. Padahal pada es alpukat ada tambahan susu, gula dan mereka itulah penyebabnya.

10. Olive oil : Seperti halnya alpukat, olive oil memiliki kandungan lemak yang meningkatkan rasa kenyang, dan menghentikan selera makan. Riset juga menunjukkan olive oil berkhasiat sebagai anti radang. (FF)