31 Mar 2010

APRIL 2010

Test Padang Gurun,

Test Pemimpin Masa Depan

Melewati padang gurun kehidupan adalah perjalanan wajib yang harus ditempuh oleh seorang pemimpin masa depan. Pengalaman di padang gurun ini harus ada dalam "curiculum vitae" seorang pemimpin masa depan. Seorang pemimpin masa depan yang mengandalkan relasi personal kalangan elit di istana megah, kolusi dan nepotisme untuk mendapatkan jabatan sebenarnya adalah individu yang sangat berbahaya untuk memegang otoritas. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin karbitan, pemimpin instan, tidak matang alami. Ada proses pembentukan karakter dan pertumbuhan yang dia potong pintas. Allah menghendaki bakal pemimpin yang dipilihnya untuk mengalami proses pelatihan dan pengembangan guna transformasi mental. Kalau tidak, individu bakal pemimpin tersebut cenderung akan mudah jatuh dalam ujian integritas, karakter, disiplin, tanggung jawab, bahkan etika moral.

Mari kita belajar dari pengalaman Yesus Kristus yang telah berhasil melewati ujian padang gurun. Sebelum Yesus Kristus memulai pelayanan-Nya, Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun. Di padang gurun Yesus berpuasa selama 40 hari dan 40 malam. Kemudian Iblis datang mencobai-Nya dengan 3 macam godaan sifat manusia yaitu:

1. Kebutuhan biologis (Matius 4 : 3)

2. Motivasi, Popularitas, Kesombongan (Matius 4 : 5-6)

3. Kekuasaan dan Ketamakan (Matius 4 : 8-10)

Ingat pada saat itu kondisi biologis Yesus sangat lapar, dan psikologis-Nya sangat rawan akan pengakuan eksistensi diri.

1. Ujian kebutuhan dasar

Lalu datanglah si penggoda itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

(Matius 4 : 3-4). Roti di sini bisa diartikan sebagai lambang kebutuhan dasar yang sifatnya biologis, seperti makan, minum, dan seks. Yesus dicobai Iblis untuk mengubah batu-batu itu menjadi roti. Memang secara biologis pastilah Yesus sangat lapar karena sudah puasa selama 40 hari, sangat manusiawi Yesus butuh roti untuk perut-Nya yang lapar. Tapi Yesus berkata manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari firman yang keluar dari mulut Tuhan. Seorang pemimpin harus tahu apa yang paling prioritas dalam hidupnya. Kalau prioritasnya salah maka pengambilan keputusannya pasti salah. Berapa banyak pemimpin jatuh dalam hal integritas gara-gara tidak bisa menguasai diri dalam hal perut, kesenangan jasmani, seksualitas, yang sifatnya pemuasan diri. Godaan Iblis kepada Yesus untuk mengubah batu-batu menjadi roti secara "magic" adalah cerminan budaya hedonisme dan pragmatisme masa kini yang ingin cepat terpenuhi kebutuhannya, kesenangannya, secara instant, yang penting kenyang, yang penting nafsu birahi terpenuhi, tanpa mempedulikan etika moral agama. Individu yang tidak lulus ujian padang gurun kebutuhan dasar seperti ini kemungkinan akan menjadi pemimpin yang hedonis dan pragmatis. Dia akan mengambil keputusan untuk mengubah batu-batu menjadi roti walaupun yang memerintahkan adalah Iblis. Asketisme atau prinsip hidup prihatin yang menyangkal diri adalah gaya kepemimpinan Kristus yang sudah diuji kualitasnya di padang gurun. Pemimpin atau individu siapapun yang orientasinya hanya kepada pemuasan diri untuk perut, makan, minum, seks, adalah sangat berbahaya untuk diberikan tanggung jawab dan otoritas. Individu seperti ini akan mudah dibeli dengan uang, kesenangan, hiburan, wanita, dengan menjual keputusan-keputusannya berupa tanda tangannya sebagai pemegang otoritas. Seorang pemimpin yang sanggup membebaskan orang-orang lain dari godaan-godaan biologis dasar harus sudah bebas terlebih dahulu.

2. Ujian Motivasi, Popularitas, Kesombongan

Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu!" (Matius 4 : 6-7). Dalam ujian kali ini Yesus diperhadapkan kepada ujian motivasi. Pertanyaannya adalah: Apakah Dia melayani Allah dengan tujuan untuk menjadi "tokoh akrobat" yang memamerkan kehebatan-Nya? Untuk tujuan popularitas, mendadak terkenal, mendadak sukses hanya dengan satu aksi spektakuler dengan menjatuhkan diri ke bawah dari bubungan Bait Allah? Tentunya akan ada banyak tepuk tangan di bawah sana kalau Dia meloncat. Tapi Yesus dipanggil untuk menjadi pemimpin "jalan salib" bukan "jalan sirkus". Pemimpin masa depan harus diuji motivasinya dengan diubahkan lebih dahulu paradigmanya menjadi pemimpin dengan paradigma menjadi seperti Kristus. Paradigma menjadi seperti Kristus adalah paradigma budaya tandingan yang gerak motivasinya adalah menuju "ke bawah" bukan gerak motivasi menuju "ke atas" yang merupakan paradigma manusia pada umumnya (Filipi 2 : 5-8). Siapakah manusia yang tidak ingin menjadi pemimpin di posisi puncak pada saat ini?

Yesus mengosongkan diri-Nya dari atribut Ilahi menjadi hamba, pilihan-Nya untuk mati di kayu salib bukanlah pilihan populer dan spektakuler. Yesus memilih jalan sunyi, "Jalan yang paling sedikit dilalui orang". Hati-hati dengan fenomena saat ini yaitu adanya kecenderungan orang-orang untuk sukses mendadak, mendadak terkenal, budaya citra iklan dalam politik kekuasaan. Fenomena ini memotong proses pembentukan karakter, transformasi mental, pemurnian motivasi yang harus dilewati di "sekolah padang gurun"..


3. Ujian Kekuasaan dan Ketamakan

"Orang yang layak untuk menerima jubah otoritas adalah orang yang sudah bebas dari keinginan untuk mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan adalah alat untuk memperalat orang-orang demi agenda pribadi."

Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: ”Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya : ”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4 : 8-10).

Individu yang tidak terbiasa dengan kekuasaan, masih silau dengan gemerlapnya kekuasaan adalah berbahaya untuk dipakaikan jubah otoritas. Tuhan Yesus telah melewati ujian kekuasaan dan ketamakan, gemerlapnya kerajaan dunia dengan kemegahannya. Setelah Iblis gagal mencobai Yesus pada dimensi biologis (roti) dan dimensi jiwa (motivasi), bapa dari pendusta itu mencobai Yesus pada dimensi roh yaitu penyembahan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Sejarah mencatat beberapa pemimpin setelah mendapatkan kekuasaan yang mutlak mengkultuskan dirinya seperti dewa, titisan dewa, tuhan, manusia sempurna setengah dewa, intinya sifat narsis dan egois yang dominan. Pemimpin-pemimpin narsistik ini mewajibkan orang-orang untuk memberikan penghormatan, penyembahan kepada mereka melebihi Allah. Mereka membuat patung-patung pribadi selagi berkuasa, kitab-kitab suci buatan sendiri, himne-himne pemujaan kepada pemimpin. Yesus Kristus telah lulus dari ujian kekuasaan dan ketamakan. Perhatikan, ketika godaan dari Iblis sudah pada tingkat roh itulah waktunya untuk mengusir Iblis ( Matius 4 : 11).


Pemimpin masa depan harus melewati ujian padang gurun yaitu godaan biologis (makanan, seks), jiwa dan mental (motivasi), godaan roh (kekuasaan dan ketamakan), seperti Yesus Kristus yang Allah Bapa pilih sebagai Pemimpin Agung dan Juruselamat umat-Nya. Ingat! Siapa yang telah bebas dari keinginan akan kekuasaan, dia memenuhi syarat untuk memakai jubah otoritas. (Giant)


Langit Menceritakan Kemuliaan Allah

Lukas 17 : 26-37

Banyak kalangan yang seolah-olah tidak percaya dengan meninggalnya seorang penyanyi legendaris Michael Jackson secara mendadak. Namun dalam perkembangan waktu informasi tentang kematiannya mulai terungkap. Hal serupa terjadi di tanah air kita ketika Mbah Surip, seorang penyanyi yang terkenal dengan lagunya ”ta gendong” dan istilah khasnya ”I love you full”, tiba-tiba meninggal. Kematian merupakan bagian dari kehidupan. Ada kematian yang bisa diramalkan dan ada yang terjadi secara tiba-tiba.

Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar kisah tentang akhir zaman. Yesus dalam Injil telah menerangkan kepada para pengikut-Nya tentang akhir zaman. Air bah, kehancuran Sodom dan Gomora dan musnahnya Yerusalem menjadi gambaran akhir zaman. Adapun Yesus menambahkan perumpamaannya dengan menyebut peristiwa pemisahan antara dua orang yang tinggal bersama-sama. Contoh ini adalah gambaran kedatangan Anak Manusia yang tiba-tiba. Perumpamaan mengingatkan kita untuk tidak lupa bahwa hidup kita di dunia hanyalah sementara. Ada kehidupan lain yang lebih mulia yang menanti kita. Kehidupan mulia itu adalah hidup abadi bersama Anak Manusia dalam Kerajaan Sorga. Ada banyak hal menarik dan gemerlap yang ditawarkan dunia bagi kita. Semuanya itu menarik dan mengagumkan. Namun, jangan sampai berbagai tawaran dunia itu membuat kita menjadi jauh dari Tuhan dan menjadi egois dengan memilih sibuk dengan diri kita sendiri. Hidup hanya sekali saja! Oleh karena itu marilah mengisi hidup kita selama di dunia untuk berbuat baik dan melayani sesama kita. Semua itu dilakukan bukan untuk popularitas diri tetapi sebagai wujud bakti kita kepada Tuhan agar kita senantiasa diberkati dan bila waktunya tiba diperkenankan untuk ambil bagian dalam kebahagiaan abadi bersama Bapa di sorga.

DOAKU : tanamkanlah dalam diriku jiwa seorang penolong agar aku dengan mudah dan dengan kerelaan dapat melayani. Amin.

NIATKU : kerap aku malas untuk mengurusi orang lain. Aku akan belajar untuk menolong dan membantu sesamaku.

(DBR)


TIBET

Kalau ditanya oleh seseorang, negara mana atau tempat apa yang paling memberikan kesan untuk saya, maka saya akan menjawab Tibet atau tepatnya kota Lhasa. Sebuah kota yang dikenal juga sebagai “Roof of the World” karena posisinya yang menjadikan kota Lhasa sebagai kota tertinggi di dunia. Keadaannya yang terpencil menjadikannya tempat yang tertutup dari masyarakat luar dan hanya dikenal sebagai negara mitos sebagai KOTA TERLARANG sampai 49 tahun yang lalu. Mengapa Tibet? Karena sejak pertama mendarat di Lhasa, Tibet, ada hal-hal yang tidak ditemukan di tempat lain. Dimulai dengan pusing kepala yang disebabkan oleh kekurangan oksigen, karena makin tinggi suatu tempat makin tipis oksigen yang tersedia. Di sana tabung oksigen menjadi barang komoditi yang umum. Kalau di Jakarta, pulsa isi ulang sangat mudah didapat maka di sana tabung oksigen tersedia sampai di warung-warung kecil. Suasananya sangat berbeda dengan kota-kota dunia lainnya. Rasanya tenang – damai terpancar dari kehidupan masyarakatnya. Sepanjang jalan jika kita bertemu dengan wanita-wanita yang sedang bekerja, maka terdengar mereka bekerja sambil bernyanyi. Bukan nyanyian cinta yang mendayu-dayu atau lagu cengeng yang sering dikumandangkan oleh penyanyi-penyanyi dan menjadikan mereka popular secara instant, tidak juga lagu selingkuhan yang dihafal anak-anak kecil, melainkan lagu-lagu yang dipersembahkan buat yang berkuasa atas mereka, Dalai Lama, Buddha, atau dewa-dewa lainnya. Lagu pemujaan kepada tuhan mereka. Kebanyakan yang bekerja di sana adalah wanita dan anak-anak. Karena setiap rumah tangga dengan anak laki-laki maka orang tuanya akan sangat bersukacita jika anaknya itu menjadi biksu. Ini juga berakibat kepada pertumbuhan kelahiran yang sangat rendah dan kaum pekerja kebanyakan wanita. Kota ini dipenuhi dengan tempat-tempat pemujaan dan tempat-tempat beribadah. Semua orang Tibet laki-laki maupun wanita berdoa mengelilingi tempat pemujaan setiap pagi dan sore, bahkan ada yang melakukannya sepanjang hari. Bukan hanya setiap hari Minggu, atau dua kali seminggu, tetapi setiap hari. Dan ini dilakukan sebagai doa sebelum dan sesudah bekerja. Ada yang hanya berkeliling dengan alat doa, ada juga yang melakukannya dengan bersujud dan telungkup. Bayangkan satu kota semua penduduknya melakukan hal yang sama. Beribadah menjadi kegiatan yang umum dan dilakukan sepanjang hari. Orang-orang Tibet (bukan bangsa Cina yang kemudian berusaha mendudukinya) adalah orang-orang yang sangat miskin. Mereka bukan orang yang kaya sehingga dapat bermegah melainkan miskin, tetapi tidak menjadi pencuri seperti terjadi di kebanyakan negara-negara miskin lainnya. Jika ada barang orang yang tertinggal di jalanan tidak ada yang menyentuhnya. Ketika ada barang berharga yang tertinggal di hotel, sebelum si pemilik menyadari, mereka sudah mengejar dan memberitahukannya. Jika ditanyakan kepada beberapa orang di sana, kenapa bekerja sambil bernyanyi, mengapa tidak ada yang mengambil barang-barang tamu yang tertinggal, mengapa mereka berdoa menyiksa diri seperti itu, jawabannya semua sama, “Sebab kita harus melakukannya demikian supaya dapat menuju Nirwana.”. Dapat disimpulkan tujuan hidup mereka ada satu yang seragam dan sangat jelas yaitu “masuk sorga” sehingga apapun yang mereka perbuat di dunia harus dilakukan dengan benar dan sungguh supaya tujuan itu tercapai. Serupa tapi tak sama, harusnya hidup saya juga menjadi persembahan untuk Tuhan. Dalam kehidupan rumah tangga, sekolah, pekerjaan, bermasyarakat dan bergereja dilakukan dengan benar dan dengan segenap hati seperti melakukannya untuk Tuhan. Kolose 3 : 23 "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Mereka yang tidak mengenal Yesus Kristus dapat melakukannya, mengapa saya yang mau disebut anak Allah kadang ketika bekerja lupa kepada Bapa dan mendukakan hati-Nya dengan perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan hati yang tertuju pada-Nya? Kekuatan orang-orang percaya sangat luar biasa, seperti yang dikatakan oleh Mao Zedong kepada Dalai Lama: “Religion is poison and Tibet has been poisoned by it (agama adalah racun dan orang-orang Tibet telah teracuni oleh agama)”, sehingga Mao berusaha mengkomuniskan Tibet. Tetapi seperti racun yang sudah masuk dalam darah, orang-orang Tibet tetap mengagungkan “tuhan”nya dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak heran jika Tibet dikenal sebagai negara “tanpa kekerasan” dan menjadi model negara yang penuh kasih. Bagaimanakah dengan saya? Mungkin bukan komunisme tetapi apakah modernisasi, konsumerisme dan teknologi digital menjauhkan saya dari kehidupan yang mengagungkan Yesus Kristus sebagai Tuhan? Ataukah “racun-Nya” sudah menyerap masuk dalam diri sehingga keberadaan saya memancarkan kedamaian bagi sesama? Saya membayangkan apa akibatnya jika setiap orang yang masuk gedung gereja atau tempat persekutuan dapat menemukan suasana yang berbeda...suasana yang damai...suasana yang mengagungkan Yesus Kristus.

(Dj, Jak, 23-01-10)

Catatan : Cerita ini dibuat berdasarkan percakapan dengan beberapa orang di Tibet dan bukan berdasarkan sejarah atau bahan pustaka, jadi mohon dimengerti jika ada yang merasakan hal yang berbeda.


Hanya Satu Langkah...

I Petrus 5 : 7

Suatu sore ada seorang ibu meninggal saat melahirkan bayinya. Ibu itu tidak saja meninggalkan seorang bayi yang lahir prematur, namun juga anak perempuannya yang baru berusia 2 tahun. Mereka tidak memiliki inkubator maupun listrik dan malam itu sangat dingin. Seorang pembantunya pun menangis putus asa karena termos air hangat yang mereka miliki pecah. Mereka hanya dapat menggendong bayi itu ke dekat api untuk melalui malam yang dingin. Keesokan harinya, bayi dan anak kecil itu diberikan ke sebuah panti asuhan Zaire, di tempat Helen melayani. Pada pagi itu diadakan persekutuan doa bersama anak-anak panti asuhan. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Ruth memanjatkan doa yang khas dan kasar ala anak-anak Afrika, "Tolong Tuhan, kirimkan sebuah termos air hangat. Besok akan terlambat Tuhan, karena bayi itu akan mati, jadi tolong kirimkan termos itu sore ini. Dan sementara Engkau mengerjakan hal itu, apakah Engkau mau mengirimkan sebuah boneka bagi gadis kecil itu, sehingga ia tahu bahwa Engkau benar-benar mengasihinya?" Jujur saja, Helen tidak dapat percaya bahwa Allah akan melakukan hal itu, menjawab doa Ruth. Helen tahu secara teoritis Allah dapat melakukan apa saja seperti dikatakan di Alkitab. Namun sepertinya ada batas-batasnya, bukankah begitu? Jika seseorang mengirimkan sebuah paket, bagaimana mungkin mereka mengirim sebuah termos air hangat ke Afrika yang beriklim tropis? Menjelang sore, ada sebuah mobil datang ke panti asuhan dan meninggalkan sebuah kotak kayu di beranda ruang panti asuhan. Helen merasakan ada keharuan yang bergejolak, lalu Helen membawa kotak tersebut ke ruang bermain anak-anak. Ia mengajak anak-anak untuk melihat isi kotak itu bersama-sama. Ada beberapa potong pakaian, perban, obat-obatan dan (sulit untuk mempercayai pengelihatannya) sebuah termos air hangat! Helen terduduk lemas dan menangis. Ia tidak melihat adanya paket untuk panti asuhan ini selama

4 tahun dan hari ini satu paket datang persis seperti yang mereka butuhkan. Helen tidak berani meminta itu kepada Allah. Namun Ruth, anak yang berumur 10 tahun, melakukannya. Ketika termos air hangat itu diangkat dari dalam kotak, Ruth berlari mendekat dan berseru, "Jika Allah mengirim termos air hangat itu maka pasti Dia mengirim boneka juga!" Helen membuka dasar kotak itu dan menarik sebuah boneka kecil yang indah. Ruth tidak pernah meragukan Allah meski sesaat pun, bahkan ketika berada di bawah tekanan. "Ayo kita berikan boneka kecil ini kepada gadis kecil itu, supaya ia tahu Allah mengasihinya!" Kotak kayu itu dikirim oleh sebuah sekolah minggu dan berada dalam perjalanan selama 5 bulan. Telah dikirim berbulan-bulan yang lalu sebelum Ruth berdoa, "Tuhan, kami membutuhkannya sore ini." "Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya." (Yesaya 65 : 24). Meski kita berada di bawah tekanan hampir setiap waktu, Allah tidak pernah mengalaminya. Kita gagal melihat Allah bekerja lebih sering lagi pada kehidupan kita karena kita takut mendoakan apa yang sesungguhnya Allah mampu lakukan. Allah mengijinkan kita memilih bagaimana kita berdoa dan bertindak di bawah tekanan. Jika ada sebuah perjalanan sejauh 1000 langkah antara kita dan Allah, Allah akan mengambil semuanya kecuali 1 langkah. Dia akan meninggalkan langkah terakhir itu bagi kita, dan pilihan itu ada di tangan kita. (Giant)



Ada Kuasa Dalam DarahNYA

Tahukah Anda bahwa ada kuasa di dalam Darah Yesus, ketika Darah itu tercurah dari tubuh Yesus di kayu salib. Darah yang tercurah itu telah menebus kita, membebaskan kita dari segala permasalahan kita.

Pencurahan 1 : Ketika Yesus berada di taman Getsemani, dari pori-pori-Nya keluar darah, penebusan yang terjadi adalah Dia menebus segala keinginan kita yang selalu bertentangan dengan keinginan Tuhan, di mana keinginan kita diselaraskan dengan kehendak Tuhan.

Pencurahan 2 : Bilur-bilur Tuhan Yesus menebus segala sakit-penyakit kita.

Pencurahan 3 : Ketika Yesus diremukkan, Dia menebus segala keinginan jahat kita. Keinginan jahat kita diubahkan menjadi keinginan untuk berbuat baik.

Pencurahan 4 : Mahkota duri yang dikenakan di atas kepala Yesus, darah yang tercurah dari kepala itu menebus segala kutuk kemiskinan kita, dengan darah itu kita hidup dalam kelimpahan.

Pencurahan 5 : Darah yang keluar dari tangan-Nya yang tertusuk paku, menebus segala ketidakberhasilan kita, di mana setiap yang kita buat dengan tangan kita menjadi berhasil.

Pencurahan 6 : Darah yang keluar dari kaki-Nya yang tertusuk paku, menebus segala kelemahan kita, kita jadi kuat dan apa yang kita injak dalam nama Yesus, diberikan Tuhan kepada kita, serta Tuhan memberikan kepada kita kerelaan untuk melayani.

Pencurahan 7 : Darah dan air yang keluar dari lambung yang tertusuk tombak, menebus segala dosa-dosa kita dan menjadikan kita lahir baru, dan menjadi anak-anak Tuhan.

Jadi dengan adanya kuasa dalam Darah-Nya, kita tidak perlu lagi kuatir dalam menjalani hidup kita, karena Tuhan telah menebusnya untuk kita. Yang kita perlukan hanyalah PERCAYA SAJA PADA-NYA, KARENA DIA ADALAH SETIA, JANJI-NYA SELALU DIGENAPI. AMIN!

Darah-Mu Yesus sucikan aku. Darah-Mu Yesus sembuhkanku. Darah-Mu Yesus pulihkan aku, ku dijadikan baru....................Thanks God, because He’s given Jesus Christ ….His Son, for us. Amin! (S’Yati)


PERSAHABATAN

Amsal 17 : 17

Persahabatan itu seperti tangan dengan mata. Saat tangan terluka, mata menangis, saat mata menangis, tangan menghapusnya. Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang. Seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah. Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dan kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:

1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)

2. Ketidakterbukaan

3. Kehilangan kepercayaan

4. Perubahan perasaan antar lawan jenis

5. Ketidaksetiaan

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya. Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita. Hargai dan peliharalah selalu persahabatan Anda dengan mereka. Jika Anda belum mempunyai sahabat, mintalah pada Tuhan agar Dia memberimu hati yang peka dan kasih Kristus. (Giant)



AKU BERKATA…

Tuhan Yesus hilangkan kesombonganku. Tuhan berkata, “Tidak. Aku tidak dapat mengambil kesombonganmu tetapi hanya dirimu saja." Tuhan Yesus beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, “Tidak. Karena telah kuberi rasa syukur, kebahagiaan itu bagaimana menyikapi rasa syukurmu.”

Tuhan Yesus jangan beri aku cobaan dan kesusahan.

Tuhan berkata, “Tidak. Penderitaan dan cobaan justru akan mendekatkanmu kepada-Ku.” Tuhan Yesus beri aku kekayaan. Tuhan berkata, “Tidak. Aku beri kamu kesederhanaan agar kamu bisa merasakan kekayaan cinta-Ku.” Tuhan Yesus kenapa engkau beri aku kesedihan dan kesusahan? Tuhan berkata, “Tidak, Aku tidak beri kamu kesedihan dan kesusahan, Aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa Aku ada di sampingmu."

Akhirnya aku hanya bisa berdoa, “Tuhan Yesus, aku bersyukur dan berterimakasih karena engkau telah beri aku semua yang Engkau punya, sehingga aku menjadi tahu dan memahami jawaban atas segala doa-doaku.” Tuhan berkata, "Baik, karena cinta kasih-Ku kepadamu, Aku ingin engkau selalu dekat dengan-Ku lewat doa syukurmu. Berjuta orang berdoa dengan keluh kesah tetapi sedikit orang mengucapkan rasa syukurnya. Mereka lupa bahwa Aku mati di kayu salib hanya untuk umat manusia yang Aku kasihi. Kemarilah dan dekaplah Aku dan akan Kubisikkan jawaban atas doa rasa syukurmu itu.” Akhirnya aku hanya bisa menangis dan memeluk-Nya erat-erat. (IR)



HIDUP ADALAH ANUGERAH

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar – Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu -Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu -Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu -Ingatlah akan seseorang

yang begitu cepat pergi ke sorga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu -Ingatlah akan para

pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain -Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu -Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada

di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalani, nikmati, rasakan dan isilah itu. (IR) 

RENUNGAN HARIAN
PERTIMBANGKAN SETIAP KEMUNGKINAN

Kolose 2 : 3

Iman yang dapat memindahkan gunung mirip seperti rumus ajaib. Dalam suatu resep yang luar biasa lezat pasti terdapat beberapa bahan yang penting, harus ada. Jika kita mengurangi satu saja bahan tersebut, hasilnya akan jauh menurun. Salah satu bahan utama dalam berjalan dengan iman adalah kerendahan hati. Orang-orang yang sukses dalam hidupnya mempunyai kerendahan hati yang luar biasa. Mereka sangat memperhatikan setiap masukan berguna yang mereka terima tanpa mempedulikan siapa yang memberi masukan tersebut. Salah satu contoh, seorang direktur perusahaan terkemuka di Amerika suatu malam didekati petugas kebersihan kantornya bernama John yang kemudian berkata, “Bapak kelihatan resah belakangan ini.”. “Yah, John,” kata direktur itu, “jika saya kelihatan resah, itu karena beban yang harus saya pikul sangat berat”. Kemudian ketika direktur sedang membuka pintu kantornya, dia mendengar John berkata, “tapi tuan, jika Anda percaya kepada Tuhan yang saya percayai, Yesus, Anda akan berada di atas semua beban, bukan di dalamnya.” Mendengar hal itu, diam-diam direktur itu menerima nasihat tersebut. Ketika berada di kursinya dia menutup mata dan berdoa, “Tuhan Yesus, apakah Engkau mendengar? Apakah Engkau di sini? Apakah aku sudah melupakan-Mu selama ini?”. Kemudian dipanggilnya John dan menanyakan ke mana dia pergi ke gereja pada hari Minggu. Minggu berikutnya direktur itu pergi bersama John ke gereja tempat John biasa beribadah. Akhirnya direktur itu menyerahkan hidupnya untuk Kristus.

Iman berarti bersedia menerima pertolongan dari berbagai sumber. Bahkan dari sumber yang tidak terduga. Sumber yang kita anggap tidak berarti. Apakah masih ada kesombongan dan prasangka yang menghalangi engkau dari pertumbuhan iman, karakter dan ketrampilan? Rendahkan dirimu untuk menerima pertolongan dari siapapun. Engkau akan heran apa yang Tuhan dapat perbuat untukmu lewat orang lain, bahkan orang yang kau pandang rendah sekalipun. (DBR)


NAMA BAIK

Amsal 22 : 1

Bacaan hari ini mengatakan bahwa nama baik lebih baik dari kekayaan besar. Sekali lagi, firman Tuhan sejak dari dulu telah mengingatkan kita untuk berlaku jujur, punya integritas dan tidak korupsi. Kalau kita membaca berita akhir-akhir ini begitu banyak berita tentang korupsi. Korupsi berarti mementingkan kekayaan besar tanpa mempedulikan nama baik. Kebalikan total dari firman Allah. Selain tidak korupsi, orang yang punya nama baik juga berarti orang yang bertanggungjawab, perbuatan dan perkataan sama (bukan orang yang berkata ‘baik’ dan berbuat ‘jahat’, contoh dalam Alkitab adalah orang Farisi dan ahli Taurat) dan sebagainya. Bagian kedua dari ayat 1 itu berkata, “dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan
emas”, artinya punya hubungan yang baik dengan orang lain itu lebih baik dari pada mengumpulkan harta. Bila seorang ayah ingin dikasihi anaknya, tidak bisa terjadi secara instan. Ayah itu harus membangun hubungan dengan anaknya sehingga antara ayah dan anak terjalin kasih. Bila ayah hanya menghabiskan waktunya untuk pekerjaannya tanpa memperhatikan anaknya (bukan hanya dengan uang, tetapi dengan perhatian, waktu bersama), maka jangan heran bila anaknya tidak mengasihi dia. Ingatlah bahwa harta dapat hilang dalam sekejap, tetapi nama baik dan kasih setia tidak akan hilang selamanya. (cubs)

TIGA KARAKTER MANUSIA BARU DALAM KRISTUS

Efesus 4 : 2

1. Rendah Hati (Efesus 4 : 2)

Manusia baru memiliki sifat Ilahi seperti Kristus yaitu rendah hati. Kata rendah hati ini seperti yang tertulis dalam

Efesus 4 : 2. Paulus menasihatkan jemaat Efesus untuk rendah hati selalu. Kata rendah hati mengandung makna menundukkan diri sendiri kepada orang lain dan menjadi lebih peduli terhadap kesejahteraan mereka dari pada diri sendiri. Dalam bahasa psikologi dikenal istilah altruistik atau lebih umum, sifat kepribadian yang tidak egois. Yesus pernah menunjukkan sifat ini ketika Dia membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai teladan seorang pemimpin hamba (servant leader).

2. Lemah lembut (Efesus 4 : 2)

Kata lemah lembut ini juga terdapat dalam Efesus 4 : 2 yang makna teologisnya dari teks Yunani adalah sikap sederhana dan lemah lembut yang terungkap di dalam ketaatan yang penuh, kesabaran terhadap serangan, bebas dari kebencian dan keinginan untuk balas dendam. Salah satu perkataan Tuhan Yesus di kayu salib mendefinisikan dengan tepat kata lemah lembut ini, "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.".

3. Sabar (Efesus 4 : 2)

Kata sabar dalam Alkitab bahasa Inggris yaitu "longsuffering" maknanya "sabar menderita". Dalam teks Yunani kata ini mengacu kepada daya tahan yang lama di hadapan amukan oposisi dan amarah dari orang lain. Ingat bagaimana respon Yesus ketika disiksa dalam perjalanan memikul salib menuju bukit Golgota seperti yang digambarkan dalam film The Passion Of The Christ. (Giant)


MANUSIA BARU

Efesus 4 : 17b.

Tuhan, aku bersyukur mempunyai Allah seperti Engkau, Engkau sangat baik. Siapakah aku ini Tuhan, sehingga mata-Mu selalu tertuju padaku? Engkau mengawasiku setiap waktu, Engkau menuntun langkahku, bahkan memegang tanganku kuat-kuat. Engkau mengembalikan aku, domba-Mu yang tersesat, ke kandangmu, Kau gendong aku, Kau peluk aku, bahkan Kau membelaiku dengan lembut. Terima kasih Tuhan, karena Engkau sungguh Allah yang setia dengan janji-Mu. Saat aku berseru kepada-Mu, Engkau ada di sampingku, Engkau berkata: "Ini Aku, anak-Ku........ jangan takut........jangan kuatir.......... serahkan semua perkara kepada-Ku, biar Aku yang menyelesaikan segala permasalahanmu.". Terima kasih Yesus atas segala kebaikan-Mu, kemurahan-Mu dan atas karya kayu salib-Mu yang begitu mulia. Amin! (S’Yati)


TETAP = TERUS-MENERUS

Ibrani 10 : 25

Pada hari ini kita ingin mencamkan betapa pentingnya melayani Tuhan terus-menerus. Janganlah pernah kita menjauhkan Dia karena Ia tidak pernah meninggalkan kita. Beberapa orang percaya punya kebiasaan hidup untuk dirinya sendiri dan dengan demikian mereka tidak menghormati Tuhan. Tetapi janganlah keadaan kita membuat kita berkecil hati dan menjauh dari persekutuan dengan orang-orang percaya untuk memuji dan menyembah Dia. Tuhan ingin memberkati semua yang adalah tubuh Kristus. Jika kita terus-menerus dan tetap dalam persekutuan, orang lain akan tertarik untuk mengikuti kita. Tetaplah bekerja, mengasihi, menyembah dan memuji Tuhan bersama mereka. (DBR)

KUNCI MENJADI KAYA, TERHORMAT DAN HIDUP

Amsal 22 : 4

Ganjaran adalah upah. Upah adalah hasil yang didapat dari sebuah usaha. Petani yang menanam akan mendapat upah berupa panenan. Bila orang berusaha rendah hati dan takut akan Tuhan maka upahnya adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Wah, luar biasa sekali! Sungguh dahsyat! Menjadi rendah hati dan takut akan Tuhan kelihatannya cukup sederhana untuk diusahakan (dengan bantuan Roh Kudus) dan ternyata upahnya terlihat sangat menyenangkan. Begitu banyak orang yang melakukan hal yang jauh keliru dari apa yang dinyatakan firman Tuhan. Banyak orang berpendapat bahwa untuk menjadi kaya dan terhormat harus dengan sikut kanan-kiri, berbuat curang, mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, bekerja keras siang-malam sampai tidak kenal anak-istri. Padahal firman Tuhan berkata sebaliknya. Penulis Amsal ini adalah Salomo. Perlu diingat bahwa dia adalah orang terkaya dan orang paling berhikmat di seluruh dunia. Jadi dia adalah orang yang paling tepat untuk dipakai Tuhan untuk menyatakan hal ini. Salomo telah menikmati kekayaan, kehormatan selama hidupnya. Dia mendapatkan upah itu karena dia rendah hati dan takut akan Tuhan. Ketika pada awal pemerintahannya Tuhan bertanya kepada Salomo, “Apa yang kau inginkan?” Salomo tidak minta kekayaan atau kehormatan. Dia minta hikmat untuk memerintah dengan baik. Salomo mendapatkan semuanya. Dia memerintah dengan baik selama dia takut akan Tuhan dan dia juga sangat kaya dan terhormat. Jadi jangan salah ambil kunci. Kekayaan dan kehormatan bukan didapat dengan merugikan orang lain atau menjadi serakah tetapi dengan menjadi rendah hati dan takut akan Tuhan. (cubs)

KEBEBASAN MELALUI PENGAMPUNAN

Lukas 6 : 37

Tahukah Anda bahwa kemampuan untuk dapat mengampuni sesama adalah pemberian dari Allah kepada kita? Dalam Alkitab tertulis bahwa jika kita tidak mengampuni sesama, kita tidak dapat diampuni. Dengan tidak mengampuni kita menghalangi Allah untuk bekerja dalam hidup kita. Jika kita memilih untuk mengampuni, kita memilih jalan Allah yang membuka pintu-pintu untuk memulihkan hidup kita. Dengan memberi pengampunan, bukan berarti bahwa di pihak lain tidak bersalah atau apa yang telah ia perbuat itu baik adanya atau kita kembali berbaikan dengannya. Pengampunan hanya melepaskan hutang mereka pada kita supaya Allah dapat melepaskan hutang yang kita punya pada-Nya. Mintalah Tuhan untuk mencari dalam hati dan tunjukkan pada kita apa masih ada sesuatu yang belum kita beri pengampunan yang dapat menghalangi berkat-Nya untuk kita. Mintalah pada-Nya untuk mewujudkan itu hari ini, supaya kita dapat berjalan dalam kebebasan dan menerima berkat-berkat-Nya. (DBR)

PRIORITAS YANG BENAR

Matius 6 : 25b

Bacaan hari ini menyatakan suatu kalimat perbandingan ‘lebih dari’. Itu menunjukkan tingkatan prioritas yang seharusnya. Dikatakan ‘…hidup itu lebih penting dari makanan…’ dan ‘ tubuh lebih penting dari pakaian’. Yesus mengingatkan manusia termasuk sampai saat ini bahwa menikmati hidup yang diberikan itu mempunyai nilai lebih dari pada bekerja keras mengumpulkan uang untuk membeli makanan. Tidak ada gunanya dihidangkan makanan mewah dan mahal bila seseorang terbaring di rumah sakit. Buat orang sakit, makanan apapun rasanya hambar. Yesus ingin agar kita kembali kepada susunan prioritas hidup yang sebenarnya, yang ditentukan Tuhan. Kita perlu tahu mana yang mempunyai nilai lebih. Banyak orangtua zaman sekarang yang tidak menikmati anaknya ketika kecil karena kesibukan, menjadi menyesal ketika anaknya sudah besar. Banyak orang yang tidak menikmati masa mudanya dan kemudian heran mengapa dia ‘tiba-tiba’ menjadi tua. Kalau kita mengatur hidup kita sesuai prioritas Tuhan maka penyesalan-penyesalan yang tidak perlu itu tidak akan terjadi. Perubahan pola hidup menjadi sesuai urutan-Nya Tuhan adalah salah satu bukti ketaatan kepada Tuhan. (cubs)

MEMPEROLEH YANG TERBAIK DARI TUHAN

Mazmur 145 : 18-19

Seringkali tanpa disadari kita memiliki berhala. Berhala itu mungkin bukan patung atau hal mistis, tetapi bisa berupa memprioritaskan sesuatu atau seseorang melebihi Tuhan. Hal ini membuat kita kehilangan yang terbaik dari Tuhan. Sebagai pengikut Yesus, kita harus berdoa kepada Bapa sorgawi saat kita menginginkan atau membutuhkan sesuatu (Filipi 4 : 6). Sayangnya, banyak anak Tuhan tidak melakukannya. Beberapa “terlalu sibuk” untuk membawa permohonan mereka ke hadapan Tuhan. Yang lain berbicara kepada Tuhan dengan cara yang umum atau seperti mesin, tanpa komunikasi yang tulus dan sepenuh hati, seperti yang Ia inginkan. Orang Kristen harus datang di hadapan-Nya dengan kerendahan hati, membawa permohonannya dengan roh yang mau tunduk (I Petrus 5 : 5-6). Dengan kata lain, kita harus tunduk kepada kehendak Tuhan melebihi apapun juga – bahkan melebihi apa yang kita anggap terbaik. Adalah penting untuk mengakui bahwa Ia punya sesuatu yang lebih baik. Lebih jauh lagi, Alkitab mengatakan kepada kita untuk datang kepada Tuhan dengan keyakinan dan iman (Ibrani 4 : 16, Yakobus 1 : 6). Ini berarti bahwa saat kita berdoa dan mencari kehendak Bapa, kita seharusnya mengantisipasi bahwa Ia akan menjawab. Sebagaimana Yesaya 64 : 4 mengingatkan kita, Allah “bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia.” Bapa kita begitu rindu untuk mencurahkan berkat ke dalam kehidupan anak-anak-Nya. Nyatakan kebutuhan dan keinginan Anda kepada Tuhan dengan penuh keyakinan dan secara spesifik. Kemudian tundukkan kehendak Anda kepada kehendak-Nya dan nantikan dengan penuh harap. Ia setia – Anda akan melihatnya! (Mar)

MASA MENABUR

Mazmur 126 : 5

Firman Tuhan berbicara mengenai masa menabur dan menuai dalam hidup kita. Bacaan hari ini bicara tentang menabur dengan air mata dan menuai dengan bersorak-sorai. Ayat ini berarti bahwa masa menabur biasanya masa yang sulit. Sulit sekali untuk mempunyai sikap yang baik, sedangkan semua teman-teman kita diberkati dan kita tidak. Kita merasa sebetulnya mereka tidak bekerja sekuat tenaga seperti kita. Kita merasa mereka tidak memberi seperti kita, tidak bekerja keras seperti kita atau sebetulnya tidak layak mendapat berkat. Inilah waktunya untuk menguji diri kita. Sangat sulit melewati kekecewaan dan tetap punya harapan. Inilah masa-masa untuk menabur. Jika kita berbuat yang benar, betapapun sulitnya, lalu menanam dengan air mata, kita akan selalu menuai dengan sukacita. Terimalah apa yang Tuhan sudah tetapkan dalam hidup. Mungkin memakan waktu lama, tetapi rencana Tuhan tetap berjalan dan akan Ia wujudkan. Jangan menyerah! Waktu kita akan datang. Tak akan terlambat. Tuhan berkata, “Inilah masanya. Kuatkan iman percaya-Mu.” Tetaplah menabur dan pada masanya kita akan menuai dengan penuh sukacita. (DBR)

DITAJAMKAN SESAMA

Amsal 27 : 17-19

Pernahkah Anda melihat seseorang menajamkan sebilah pisau dengan cara menggosoknya dengan lempengan besi? Besi menajamkan besi. Proses penajaman itu mungkin terasa tidak enak. Timbul panas dari gesekan yang terus-menerus serta memerlukan energi. Namun, lihatlah hasilnya: pisau yang diasah menjadi semakin tajam dan dapat digunakan secara maksimal.

Gambaran ini dipakai dalam firman Tuhan untuk mengingatkan bahwa bukan hanya besi yang dapat menajamkan besi, melainkan manusia juga "menajamkan" sesamanya! Tuhan membentuk karakter seseorang tidak secara otomatis, tetapi melalui proses "penajaman" dengan melibatkan orang-orang di sekitarnya. Dalam sebuah komunitas, mungkin kita menghadapi berbagai perbedaan, kritik, atau perlakuan yang kurang menyenangkan. Namun, sadarkah kita bahwa melalui semua itu kita sedang dibentuk menjadi seorang yang tabah, tangguh, dan berprinsip?

Ada kalanya kita berdoa agar Tuhan memberi kesabaran, tetapi Dia mengijinkan seseorang menguji kesabaran kita. Ada kalanya kita berdoa agar Tuhan memberi kekuatan, tetapi Dia mengijinkan kita berhadapan dengan mereka yang mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan semangat. Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini? Jika ya, janganlah mengeluh dan menjadi seorang yang tidak tahan uji. Jalanilah dengan kesadaran bahwa Tuhan dapat memakai setiap orang yang kita jumpai untuk ikut "menajamkan" sisi-sisi kehidupan kita agar lebih berkualitas dan berguna. Laluilah proses penajaman dengan tegar, walau mungkin tidak mudah. Karena kita tahu bahwa dengan cara itu, kualitas hidup kita sedang dimurnikan. Apa yang tidak kita sukai dari sesama dapat dipakai Tuhan untuk menajamkan karakter kita. (Giant)


TUHAN? PASTI!

II Petrus 3 : 9

Adakalanya di mana kita merasa bahwa janji Tuhan buat kita tidak digenapi. Kita merasa ‘koq Tuhan tidak menepati janji-Nya? Kata orang janji-Nya ya dan amin? Tapi koq buat saya tidak?’ Pernah atau sering Anda merasa demikian? Atau, ‘bukankah saya sudah melakukan semua perintah Tuhan, semua janji sudah saya lakukan, semua nazar sudah saya bayar, tapi…koq belum juga?’ Bila pikiran semacam itu datang, ingatlah akan dua hal: 1) Tuhan pasti menepati janji-Nya. 2) Dia membuat segalanya indah pada waktu-Nya (Pengkhotbah 3 : 11). Ingatlah akan Abraham dan Sarah. Dari waktu Tuhan berjanji kepada Abraham sampai ketika Ishak lahir, butuh waktu 25 tahun. Menurut manusia sudah sangat-sangat tidak mungkin Tuhan menggenapi janji. Sarah sudah tua sekali, tidak mungkin hamil, dan banyak lagi; tetapi apa yang tidak mungkin buat manusia sangat mudah buat Tuhan. Jadi apakah sampai saat ini ada janji Tuhan yang belum digenapi-Nya? Bersabarlah, tetap tekun dan setia di dalam Dia dan nantikan waktu-Nya seperti kata dalam sebuah lagu, “habis hujan tampak pelangi…”(cubs)

BANGUNLAH IMANMU

II Timotius 2 : 15

“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus-terang memberitakan perkataan kebenaran itu.“

Ada orang berkata kepada saya ketika mendengar seseorang menggunakan imannya, “Saya akan mencobanya karena saya mendengar ia berkata demikian. Kalau dia bisa, pasti saya juga bisa!”. Namun sesungguhnya masing-masing orang perlu membangun landasan imannya terlebih dahulu di dalam rohnya, sehingga pada saat ia bertindak menurut firman Tuhan, si jahat akan bertekuk lutut dalam situasi apapun. Anda tidak dapat menumpang di atas iman orang lain. bangunlah imanmu sendiri dengan tekun. (DBR)

SEPERTI YANG DIPERINTAHKAN TUHAN

Mazmur 39 : 1-42

Ketika bangsa Israel mengerjakan segala perlengkapan yang diperlukan untuk Kemah Pertemuan termasuk pakaian imam, mereka mendapat instruksi/perintah langsung dari Tuhan. Jika kita membaca bacaan hari ini akan terlihat jelas betapa Tuhan memperhatikan sampai ke detail yang paling kecil, bagaimana membuat benang emas. Juga terlihat jelas bahwa Allah tidak pernah melupakan anak-anaknya yang disimbolkan antara lain dengan permata yang diukir nama anak Yakub. Hal ini menjadi salah satu bukti yang memberi kita kekuatan, yaitu bahwa apabila kita berbuat seperti yang diperintahkan Tuhan maka Tuhan juga tidak akan melupakan kita dan seperti dikatakan ayat 43, kita juga pasti akan diberkati. Jadi yang perlu direnungkan hari ini, sudahkah kita melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan? (cubs)

BOWWOW

Roma 8 : 31-39

Saya tidak akan pernah melupakan Bowwow. Bowwow adalah boneka anjing kain perca milik Randy, salah seorang anak laki-laki saya, ketika ia masih kecil. Bowwow adalah "harta" Randy yang paling berharga. Randy punya mainan lain yang harganya jauh lebih mahal, tetapi tidak ada yang disukainya lebih dari Bowwow. Bowwow merupakan gabungan dari selimut bergambar Linus [tokoh Snoopy] dan kain bergambar kelinci. Bowwow dipeluk dan dibawa ke sana ke mari, sampai pada suatu waktu ia menjadi sangat kotor. Namun kami tak mungkin mencucinya karena kami tidak dapat melepaskannya dari pelukan Randy. Bahkan jika dicuci, hal yang buruk akan terjadi: isi boneka tersebut akan keluar semua. Jadi, Bowwow hanya tinggal seonggok kain yang kotor dan jelek. Namun lihatlah, betapa Randy sangat mengasihinya!

Kita semua bagaikan "anjing kain perca" milik Allah. Meskipun kita menjadi rusak dan kotor akibat dosa, kita tetap sangat berharga bagi-Nya. Ketika kita mengimani Kristus sebagai Juruselamat, Dia memandangi Anda dan saya sambil berkata, "Kalian adalah milik-Ku!". Kita dicintai, dan Dia tidak akan pernah melepaskan kita

(Roma 8 : 35-39). Kenyataan di atas dapat memberikan rasa damai dan keyakinan yang besar bagi hidup kita. Kita tidak harus selalu berpacu di jalur cepat untuk terus mencari penerimaan dari orang-orang di sekitar kita. Kita pun tidak harus membuktikan apa pun di hadapan Allah, karena tak ada lagi yang perlu dibuktikan. Kita selalu dipeluk oleh kasih-Nya yang tiada henti, penuh kasih, tidak terbatas, dan kekal. TIDAK ADA SUKACITA YANG LEBIH BESAR SELAIN MENGETAHUI BAHWA ALLAH MENGASIHI KITA. (Giant)


PADA MALAM YESUS DITANGKAP

Lukas 13 : 34

Tuhan Yesus menghadapi bahaya dengan memandang tepat lurus di hadapan-Nya. Ia tahu apa yang Ia akan hadapi. Ia tidak berbalik, apalagi untuk melarikan diri. Bukannya menangisi diri-Nya, Yesus malahan meratap untuk Yerusalem, bagi mereka yang disebut orang-orang Allah, tetapi akan membawa Ia ke mahkamah untuk diadili lalu dibunuh. Tidak ada sesuatu apapun untuk menyesali diri-Nya atau mengundang orang lain untuk mengasihani-Nya. Yesus justru mengasihani dan menangisi mereka yang tak tahu bahwa merekalah yang harus menangisi dirinya sendiri. Yesus dapat menjadi sangat marah, bisa juga penuh dendam terhadap mereka yang mau menangkap-Nya, tetapi justru Ia mau memeluk mereka dengan kasih-Nya. Juga di atas kayu salib dalam penderitaan-Nya Ia memohon, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23 : 34). Salah satu ironis dari semua ini adalah bahwa yang harus dikasihani akhirnya adalah yang paling BERKUASA, dan mereka yang mau menjatuhkan Dia adalah yang harus dikasihani. Pengasihan Allah yang sangat luar biasa mempunyai cara yang sebenarnya di luar pemikiran manusia. (DBR)

SIAPA BOSNYA?

Keluaran 40 : 34-38

Untuk setiap orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus seharusnya mengikuti teladan orang Israel seperti dikatakan dalam bacaan hari ini, yaitu bila awan kemuliaan Tuhan naik, mereka berangkat, bila tidak maka mereka tidak pindah. Setiap kali ingin melakukan apapun, kita juga seharusnya menunggu perintah, aba-aba atau petunjuk dari Tuhan. Itu kalau kita mengakui bahwa Dia adalah bos/tuan dalam hidup kita dan bukan sebaliknya. Bahkan Yesus yang adalah Tuhan sendiri juga menaati ketentuan itu. Seperti dikatakan dalam Markus dan kitab Injil lain, sebagai Tuhan Dia tidak perlu dibaptis oleh Yohanes, tetapi sebagai manusia, Diapun menaati perintah Tuhan yang satu ini. DIapun dibaptis oleh Yohanes. Kita orang Kristen perlu tahu menempatkan diri dalam posisi yang tepat, bila kita hamba, janganlah berperilaku sebagai tuan. Bagaimana kelakuan seorang tuan? Memerintahkan agar kehendakku jadi pada saat ini juga. Bila kita tahu bahwa Tuhanlah yang tuan dan bukan kita maka kita akan menanti waktu-Nya dan tidak menggerutu bila doa kita tidak dikabulkan saat ini juga atau dengan cara seperti yang kita inginkan. Bila selama ini kita suka ‘memaksa’ Tuhan untuk menjawab doa kita seperti kemauan kita, bertobatlah selagi masih ada waktu. (cubs)



SEBERAPA BERHARGA ANDA

Roma 8 : 31-39

Ketika seorang pemain bisbol menandatangani kontrak raksasa yang membayarnya 8 juta dollar per tahun, sesungguhnya tanpa malu-malu ia menyatakan bahwa sebesar itulah orang harus menghargainya. Banyak di antara kita yang mungkin tidak sependapat. Sulit untuk memahami bagaimana orang dapat merasa patut mendapat uang sebanyak itu hanya untuk memukul dan menangkap bola selama 6 bulan. Namun ada satu hal yang membuat pemain ini benar-benar seharga 8 juta dolar -- bahkan lebih. Bukan semata-mata karena keahliannya, tetapi karena nilai yang Allah berikan dengan kasih-Nya kepada setiap orang. Apabila kita melihat harga yang Allah bayar bagi kita sebagai gambar-Nya, yang untuk itu Dia harus mengirim Yesus untuk menderita dan mati, maka nyatalah bahwa nilai diri kita memang sangat besar. Seringkali kita menaksir nilai diri kita dengan uang yang kita hasilkan atau gelar yang kita miliki. Atau, kita mengukur nilai diri kita dengan banyaknya hal penting yang kita lakukan bagi orang lain. Sebaliknya, kita harus menyadari bahwa nilai diri kita terletak pada makna penting yang Allah taruh dalam diri kita. Dan makna itu didasarkan atas dua fakta: Allah menciptakan kita sesuai dengan gambar-Nya

(Kejadian 1 : 27), dan Allah sangat mengasihi kita sehingga Dia mengirim Yesus, Putra-Nya, ke bumi untuk mati bagi kita (Roma 5 : 8). Ini akan membuat kita jauh lebih berharga dari 8 juta dollar. Ketika Allah melihat kita melalui pengorbanan Putra-Nya, Anda tak dapat memberi label harga yang tepat untuk setiap kita! – NILAI DIRI KITA TIDAK TERLETAK PADA APA YANG KITA MILIKI TETAPI PADA SIAPA YANG MEMILIKI KITA. (Giant)


ADA STANDARNYA

Imamat 1 : 3

Dari sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah menetapkan standar yang baku untuk setiap hal yang disebut “berkenan” kepada-Nya. Tidak sembarang manusia dapat melakukan sesuatu sehingga berkenan kepada Tuhan. Allah menentukan nilai segala sesuatu menurut kebijaksanaan-Nya yang sangat tepat. Seperti halnya di sekolah, guru punya standar nilai untuk mengukur siswa sudah menguasai pelajaran tertentu. Demikian juga Tuhan. Standar-Nya tidak main-main, tidak setengah-setengah dan tidak dobel (mendua). Buat Tuhan, nilai yang sudah Dia tetapkan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Jadi hati-hati, jangan karena kita mempunyai posisi tertentu atau kekayaan tertentu atau apapun yang kita anggap istimewa, di mata Tuhan belum tentu itu memenuhi standar-Nya. Mari kita cari tahu, apa sih yang memenuhi standar Tuhan? Apakah kebaikan kita sudah memenuhi standar-Nya? Kunci penilaian Tuhan salah satunya ada di I Korintus 13 : 1-8. (cubs)


DICIPTAKAN UNTUK MEMUJI TUHAN

MAZMUR 103

Pernahkan Anda bertanya mengapa Anda ada? Aktivitas dan kekuatiran dari hari ke hari menarik ke berbagai arah sehingga banyak orang jarang berpikir apa tujuan hidupnya. Namun Pencipta kita menciptakan kita dengan suatu tujuan: untuk memuliakan-Nya (Yesaya 43 : 7). Ada banyak alasan bagi kita untuk memuliakan Tuhan, namun seringkali kita sibuk mengejar keinginan yang ada dalam hati kita tanpa kita peduli apa tujuan Tuhan menciptakan kita.

Marilah kita mulai belajar menghitung setiap anugerah Tuhan dalam hidup kita dan mulailah memuliakan nama-Nya. Berhenti bersungut-sungut atas apa yang kita alami yang tidak sesuai dengan keinginan hati kita. Mari kita melihat betapa baiknya Tuhan yang telah menganugerahkan kepada kita keselamatan yang kekal sehingga kita menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Lihat juga pemeliharaan-Nya yang luar biasa dalam hidup kita, sejak kita dilahirkan hingga saat ini. Berapa banyak kasih yang Ia berikan bagi kita? Stop bersungut-sungut dan mulailah harimu dengan memuliakan nama-Nya! Maka Ia akan memberikan damai sejahtera-Nya memenuhi hati kita. Tuhan memberkati…! (Mar)

MENJAGA KOMITMEN

Yohanes 4 : 31-38

Setiap tahun baru, banyak orang membicarakan resolusi: tahun baru, komitmen baru. Namun, apa yang terjadi dengan komitmen kita saat nanti, bulan demi bulan berlalu? Terkadang gemanya hampir tak terdengar lagi, bahkan terlupakan atau tak dipedulikan lagi. Ironis, bukan?

Mari belajar dari Yesus. Meskipun hidup-Nya di dunia diwarnai penolakan dari para pemimpin agama waktu itu, penyangkalan murid-Nya, bahkan berujung pada penderitaan di kayu salib, Dia tetap setia. Komitmen-Nya teguh dalam berbagai keadaan. Bagaimana Dia dapat tetap setia sampai akhir? Kuncinya terungkap dari ucapan-Nya, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."

(ayat 34). Dia berpuasa empat puluh hari empat puluh malam, dan selama itu Dia tak pernah absen melakukan kehendak Bapa. Dia pernah meminta agar cawan penderitaan berlalu dari-Nya, tetapi Dia menyerahkan kembali keputusan akhirnya ke tangan Bapa. Dia tidak pernah hidup di luar kehendak Bapa, sebab hidup-Nya adalah untuk melakukan kehendak Bapa. Inilah yang membuat hidup-Nya menjadi teladan komitmen yang sempurna. Komitmen yang dijaga dengan setia sampai akhir.

Bagaimana dengan kita? Hidup kita perlu diisi tidak hanya dengan berbagai perbuatan baik menurut ukuran dunia, tetapi juga dengan melakukan kehendak Bapa setiap saat. Tantangan pasti ada, tetapi mari kita teladani kesungguhan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa dalam segala keadaan. Buatlah komitmen untuk setia menjadi saksi-Nya dan lakukanlah dengan setia hingga akhir. Dengan demikian, hidup kita memuliakan-Nya. (Giant)

SIKAPKU, PILIHANKU

Filipi 4 : 1-8

Sikap adalah pilihan pribadi. Apabila pikiran dipenuhi hal negatif sehingga keluar sikap buruk seperti murung, putus asa, dendam, kita tidak boleh menyalahkan orang lain atau kondisi di sekitar, sebab itu pilihan kita. Seandainya kita mau mengubah pikiran ke hal yang optimis dan positif, maka sikap kita pun akan mengikuti. Yang unik, dalam waktu yang bersamaan, otak kita tak dapat memikirkan dua hal sekaligus. Jadi, kita harus memilih.

Hari ini kita diminta memikirkan semua yang benar, mulia, manis, sedap didengar, bajik, dan patut dipuji (ayat 8). Mungkin hidup Anda saat ini sungguh terasa pahit, getir, dan sulit, tetapi mari kita lihat Paulus. Ketika ia menasihati jemaat Filipi yang menghadapi tekanan dan kesulitan hidup, Paulus sendiri sebenarnya sedang sangat susah. Ia menuliskan surat itu dari dalam penjara, dalam kondisi teraniaya karena Injil. Namun, ia memilih bersikap positif dan optimis. Jadi, ia bisa melihat peluang untuk memberitakan Injil kepada para narapidana, pegawai penjara, bahkan pejabat istana yang menangani kasusnya (Filipi 1 : 12-14). Bahkan ia menghibur banyak jemaat yang ditimpa kesulitan melalui suratnya, sebab dalam penjara ia punya banyak waktu untuk menulis, berdoa, dan memuji Tuhan.

Paulus dapat melakukan hal ini karena ia memilih untuk menambatkan hatinya kepada Allah; memenuhi hatinya dengan kasih kepada jiwa-jiwa terhilang dan jemaat yang dilayaninya. Maka penjara hanya bisa mengurung tubuhnya, sedang pikirannya tetap dipenuhi oleh semua yang benar, mulia, manis, sedap didengar, bajik, dan patut dipuji. Jika Anda sedang susah, mengapa harus menjadi lebih susah dengan memilih sikap pesimis atau negatif? Ayo bangkitlah!

SEBUAH HARI CERAH BISA DIMENDUNGKAN OLEH KEMURUNGAN; SEBUAH HARI MENDUNG BISA DICERAHKAN OLEH SENYUMAN. (Giant)

SUMBERNYA DARI DALAM

Yohanes 7 : 38

Bacaan hari ini sangat jelas menyatakan bahwa sumber air hidup itu dari dalam hati seseorang. Jadi bila seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya maka yang pertama kali diubah Tuhan adalah hatinya. Dari hati yang keras, atau hancur karena luka batin yang parah, apapun keadaan hati seseorang, Tuhan dapat memperbaikinya dengan tepat dan lembut. Hati yang keras akan dilembutkan-Nya dengan kasih yang melimpah, hati yang penuh luka dibalut-Nya juga dengan kasih. Yesus adalah kasih, Dia tidak akan melakukan apapun kepada siapapun tanpa kasih. Tinggal bagaimana kita, apakah kita juga akan mengalirkan air hidup yang sudah diberikan Tuhan kepada orang lain? Atau apakah sumber air hidup akan kita matikan lagi? Alirkan air hidup kepada orang di sekitar kita dan Allah akan terus menggantinya dengan berlimpah. Air hidup adalah kasih kepada orang lain. Bila di dalam hati kita belum mengalir sumber air hidup, datang pada Tuhan, minta dan rasakan mata air mengalir di hatimu kemudian bagikan kepada orang lain. (cubs)

MENOLAK KEPAHITAN

Efesus 4 : 31

Kepahitan adalah kejadian yang hebat sekali yang dapat menghancurkan. Itu akan menyusup ke relung hati kita yang paling dalam jika tidak mengampuni. Jika kita menyimpan dalam hati, tidak mau mengampuni, akan menutup segala cara Allah bekerja dalam hidup. Dalam Alkitab dikatakan jika kita memilih untuk tidak mengampuni sesama, Tuhan juga tidak akan mendengar doa kita. Syukur terima kasih, bahwa Ia memberi kekuatan-Nya pada kita untuk mengampuni dan melepaskan kepahitan. Kita mungkin telah mengalami keadaan yang tidak adil tetapi tak akan berakhir sampai Allah menyatakan itu sudah berlalu. Tuhan selalu punya kata akhir, final, dan Ia adalah hakim di atas segala hakim. Tuhan melihat setiap kesalahan yang ditimpakan atas kita. Tuhan melihat setiap perkara yang tidak adil yang diberlakukan pada kita. Jika kita berdiam dalam iman dan penuh harapan, Ia akan menyelesaikan setiap kesalahan, Ia membawa keadilan dalam hidup kita. Kita perlu punya sikap seperti ini, “Keadaan memang tidak adil. Mereka menyalahkanku. Aku menolak untuk menjadi penuh kepahitan. Aku percaya, waktuku akan datang untuk penyelesaiannya.”. Jika kita memilih untuk mengampuni dan mengarahkan pikiran kita pada firman Tuhan kita akan berjalan dalam kedamaian. (DBR)

BAHAYA MULUT MANIS

Mazmur 12 : 1-9

Kita merasa senang, hati kita menjadi hangat apabila mendengar kata-kata yang manis. Dampak kata-kata manis memang baik bagi jiwa. Sayangnya, kata-kata manis tidak selalu keluar dari hati yang manis pula. Bahkan, bisa juga hal itu diucapkan dengan maksud licik, didorong oleh akal bulus, atau sarat dengan keculasan. Inilah ironinya. Kata-kata manis yang enak didengar telinga tidak selalu berasal dari hati yang manis! Orang-orang yang berada di seputar lingkungan pemazmur adalah mereka yang "berkata dusta ... dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang."

(ayat 3).. Dengan itu mereka menindas orang yang lemah dan miskin (ayat 6). Rupanya, kata-kata manis telah menjadi sarana penindasan pada zaman itu! Pemazmur yang tak dapat menerima hal ini, memohon agar Tuhan campur tangan. Serunya, "Tolonglah kiranya ..." (ayat 2). Atas pengaduan ini, Tuhan berkenan mendengar dan bertindak: "Sekarang juga Aku bangkit ... Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya."

(ayat 6). Inilah janji Tuhan yang teruji (ayat 7). Yakni bahwa Tuhan membela orang yang ditindas oleh mereka yang menggunakan kata-kata manis sebagai alat untuk menguasai orang lain.

Bagaimana kita berkata-kata terhadap orang lain? Terhadap keluarga, rekan sekerja, tetangga kiri-kanan, terhadap orang yang lebih lemah? Semoga setiap kata-kata yang kita ucapkan merupakan kata-kata yang tulus dan jauh dari maksud menindas orang. Sebab apabila tidak demikian, Tuhan akan mengganjar kita. Bersikap dan berkata-katalah manis; bukan hanya di mulut, tetapi juga dari dalam hati!

(Giant)

TETAP RENDAH HATI

Filipi 2 : 3

Rendah hati merupakan sikap yang sukar ditemukan di zaman ini. Siapa lu siapa gua, seakan menjadi semboyan keegoisan manusia. Tersinggung sedikit, sudah ngamuk tidak kepalang. Singkatnya, sikap rendah hati semakin jauh dari potret kehidupan masyarakat kita. Berbeda dengan kisah berikut. Di suatu kota, seorang pejabat pemerintah yang terkenal dan dihargai rakyatnya suatu saat pensiun. Pada hari terakhirnya di kantor, dia mengadakan acara perpisahan. Seorang penjaga taman berkata, “Saya berterima kasih karena bapa selalu mengatakan minta tolong ketika meminta saya melakukan tugas. Saya bersyukur bapa selalu mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil yang saya lakukan. Sayapun bersyukur bapa tidak pernah merendahkan saya ketika tindakan bodoh saya lakukan. Bapa pimpinan tertinggi di kantor ini, namun saya merasa sangat dihargai sebagai penjaga taman.” Firman Tuhan mengajarkan agar kita tetap rendah hati

(Filipi 2 : 1-11). Menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri adalah salah satu sikap rendah hati. Namun meninggikan diri dan mencari pujian manusia merupakan sikap sombong yang ditentang Allah. Rasul Paulus menasihati agar kita merendahkan hati seorang terhadap yang lain sebagaimana Kristus. Walaupun dalam rupa Allah, namun Kristus tidak menganggap itu sebagai hak yang harus dipertahankan. Dia mengosongkan diri-Nya, bahkan sampai mati di kayu salib. Yesus adalah teladan kerendahan hati. (GKJ)

MENILAI FISIK

1 Samuel 16 : 1-13

Dr. Joyce Brothers, seorang psikolog terkenal di Amerika, diam-diam pernah melakukan observasi di sebuah taman kanak-kanak. Hasil observasinya menunjukkan bahwa para guru cenderung bersikap lebih baik dan lebih sabar kepada anak-anak yang secara fisik lucu, cakep, dan menarik. Begitu juga para murid, mereka lebih cenderung mendekati anak yang secara lahiriah menarik. Sedangkan anak-anak yang tidak menarik, cenderung dijauhi. Bahkan, kerap dianggap sebagai pembawa masalah. Seperti juga Samuel ketika datang ke rumah Isai atas perintah Tuhan untuk mengurapi calon raja Israel pengganti Saul (ayat 1). Waktu melihat Eliab, salah seorang anak Isai, Samuel langsung terpikat dengan paras dan perawakannya yang tinggi

(ayat 6,7). Akan tetapi Tuhan tidak demikian. Penampilan jasmaniah, bukan itu yang Tuhan lihat. Firman-Nya, "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati" (ayat 7).

Maka, kalau kita tidak memiliki penampilan lahiriah secakep atau semenarik orang lain, jangan kecil hati atau rendah diri. Sebab, Tuhan tidak melihat hal-hal lahiriah dari kita. Tuhan melihat hati. Sebaliknya, kalau kita dikaruniai penampilan fisik yang elok dan menawan, jangan sombong. Sebab, bukan itu ukuran kualitas atau nilai kita di hadapan Tuhan. Tuhan tidak akan memperlakukan kita secara istimewa hanya karena kita memiliki wajah rupawan dan tubuh atletis. (Giant)

ROH IMAN YANG SAMA

II Korintus 4 : 13

Paulus menulis, “…kami memiliki roh iman yang sama…”. Ia tidak berkata, “kami berusaha memiliki”, atau “kami berdoa untuk” atau “kami berharap untuk”. Ia berkata “kami memiliki”. Memiliki apa? Roh iman yang sama. Jenis iman yang bagaimana? Pertama PERCAYA dan kedua MEMPERKATAKAN. Kita telah dikaruniai jenis iman yang sama dengan iman-Nya Allah yang menciptakan langit dan bumi karena itu kita percaya dan ucapkan. (DBR)

BUAT APA IRI

Amsal 23 : 17

Pencobaan yang dilakukan Iblis memang luar biasa. Dia tidak akan mencobai manusia dengan hal-hal yang menyeramkan atau mengerikan. Iblis akan mencobai manusia dengan hal-hal yang menyenangkan. Ketika dia mencobai Yesus di padang gurun pun dengan hal-hal yang kelihatannya ‘baik’. Tetapi pencobaan tetaplah pencobaan. Yohanes mengatakan bahwa Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Tidak pernah ada ketiga hal di atas mendatangkan kebaikan. Karenanya bila kita melihat orang yang tidak percaya Yesus mendapat kekayaan atau kuasa yang hebat, janganlah kita menjadi iri. Itu hanya sementara. Kepercayaan kita kepada Kristus itu sifatnya kekal dan itu mendatangkan sukacita yang kekal sifatnya. Jadi bila orang lain mendapat kekayaan dari dosa jangan iri, tetapi senantiasa mendekat kepada Tuhan. (cubs)

I AM SORRY GOODBYE

Kejadian 50 : 15-21

Kepada seseorang yang pernah disakiti atau dikecewakan orang lain, kita kerap memberi nasihat seperti ini, "Sudah, lupakan. Yang lalu biarlah berlalu. Tidak usah diingat-ingat. Toh diingat pun tidak ada gunanya." Sebuah nasihat yang baik dan kedengaran bijak, tetapi sebetulnya tidak tepat. Sebab tidak mungkin kita melupakan kesakitan dan kepahitan yang pernah kita alami. Pengalaman buruk, atau "kesakitan" yang ditimbulkan orang lain tidak bisa kita hapus dari ingatan. Yang bisa kita lakukan bukan melupakannya, melainkan mengingatnya dengan cara baru. Bukan menghapusnya dari ingatan, tapi memaknainya dari sudut pandang iman. Inilah yang dilakukan oleh Yusuf. Ia pernah begitu dibenci saudara-saudaranya. Mereka menganiaya, bahkan menjualnya sebagai budak. Mengalami penderitaan hebat sampai akhirnya ia menjadi orang penting di negeri Mesir. Yusuf tidak membenci dan menyimpan dendam pada mereka. Saat mereka datang meminta pertolongan, Yusuf menolong. Padahal, sebagai penguasa di Mesir, Yusuf bisa saja membalas dendam. Yusuf tidak melupakan perbuatan buruk saudara-saudaranya di masa lalu. Ia melihatnya dengan cara baru dari sudut pandang Allah. Ia bekata, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan." (ayat 20). Dan, pengampunan pun terjadi. Penting sekali mengingat setiap kepahitan dari sudut pandang Allah supaya kita tidak terjebak dalam kemarahan yang tak berujung. (Giant)

merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya.



Shalom teman,

Terima kasih atas suratmu. Maaf, aku terlambat membalas suratmu. Suratku ini sekaligus membalas suratmu yang dulu. Sekarang lagi banyak turun hujan di kotamu seperti juga di kotaku. Jadi becek di mana-mana. Di kotamu sama, tetapi dengan angin. Aku baca di koran bahwa di beberapa tempat terjadi angin puyuh. Untunglah tidak ada di kotamu yang dikelilingi banyak sawah yang dapat mengundang angin kencang karena daerahnya terbuka. Kita mengucap syukur pada-Nya. Ia melindungimu dari bencana angin puyuh. Kau sudah kuatir waktu ada angin keras. Biarpun begitu kita tidak dapat menghalangi terjadinya bencana. Kita hanya dapat berdoa. Minta Tuhan memberi ketenangan dan menjauhkan kita dari mara bahaya. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4 : 6). Dialah satu-satunya. Minggu yang lalu kami mengunjungi rumah jompo dan yatim piatu dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Membawa bingkisan untuk lansia dan anak yatim dan kami makan bersama. Melihat orang lansia yang belum terbiasa hidup di bawah satu atap penuh dengan orang asing, sedih. Mengikuti cara yang berdisiplin. Ada yang sudah terbiasa menjadi ceria dan banyak bercerita. Pendatang baru cenderung murung dan tidak banya bicara, duduk sendiri di pojok ruangan. Aku turut sedih melihat dia seperti itu. Aku lalu mendekati ibu itu dan berbicara dengannya. Pada mulanya ia hanya menjawab “ya dan tidak”. Setelah beberapa lama dia mulai banyak bicara. Dia menceritakan riwayatnya, bagaimana dia ‘dibuang’ oleh anak-anaknya. Dia dibawa ke panti itu, ditinggalkan di sana tanpa pernah dikunjungi lagi. Aku berkata, “Tentu sulit bagimu berada di tengah mereka yang semuanya asing bagimu. Engkau belum terbiasa dengan semua disiplin dan peraturan-peraturannya, tetapi kurasa tempat ini adalah yang terbaik. Hanya kau harus belajar membuka dirimu bagi semua. Dengan waktu akan terbiasa juga.” Ia lalu mau berjanji untuk buka diri dan hatinya. Saat itu juga ia mau bergabung dengan lainnya, bersama bernyanyi dan berdoa. Sebetulnya berada di antara mereka bersama kehadiran Tuhan dengan damai-Nya, hidup bisa jadi lumayan dan menyenangkan.

Mari berdoa : Tuhan Allah Bapa kami yang punya hati berbelas kasihan, orang-orang lansia berada di bawah naungan-Mu, juga kami, anak-anak-Mu. Amin.


Salam


Debora



Pagi hari ku bersimpuh di hadapan-Mu

Ajarku untuk memulai hari dengan berserah pada-Mu

Bukan menyerahkan daftar permohonanku

Dan semua yang aku ingin Kau beri padaku



Setiap makan ku melipat tanganku

Ajarku untuk bersyukur atas makananku

Supaya aku lebih peduli pada yang tak mampu

Dan mampu menjadi saluran berkat-Mu



Malam hari kembali ku berlutut pada-Mu

Ajarku untuk menutup hari dengan menghitung berkat-Mu

Bukan untuk klaim atas kegagalanku

Dan tidak bermegah atas keberhasilanku



Setiap saat aku berdoa pada-Mu

Ajarku untuk terus mengandalkan-Mu

Sehingga aku dapat menjalani kehidupanku

Dengan sukacita penuh di setiap waktu



Setiap saat aku bersujud

Ajarku untuk menyerahkan kuatirku

Sehingga aku dapat memuliakan-Mu

Dan semakin mengerti kehendak-Mu



Dj, jak 25/01/10



Kata-kata hikmat

Jika kita bekerja terlalu keras untuk mencari nafkah, tidak pernah berhenti untuk mencium harumnya bunga mawar, sekaranglah waktunya mencari hikmat di dalam Alkitab; temukan sukacita dalam hidup sebelum hidupmu berakhir.

Manusia punya batas kekuatan, tetapi tidak terbatas pengetahuan.

Percaya dan taat pada Tuhan memberi kebahagiaan yang sesungguhnya.

Orang berbahagia dalam hatinya ada cinta kasih.

Orang pintar belum tentu bijaksana. Orang bijaksana belum tentu pintar.

Semua orang ingin memiliki bahagia, tetapi memlikinya belum tentu bahagia.

Hendaknya kita mensyukuri budi baik orangtua kepada kita.

Melayani lebih berbahagia dari pada harus dilayani.

Kerisauan seperti ular berbisa dalam hati, yang akan menggigit jika terusik.

Orang penuh cinta kasih di hatinya adalah orang yang paling bahagia. (DBR)

KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP

Bukti bahwa Allah hadir di hidupku bila ada:

NIKMAT Dapat menikmati hidup.

MENYEGARKAN Disegarkan dalam hidup

MERUBAHKAN Cara hidup dari yang lama ke baru, menjadi kritis dalam memiliki hidup.

KAYA Diperkaya dalam pengetahuan akan Allah dan firman-Nya, diberi kebijakan (perbuatan-perbuatan dari iman)

MENGHANCURKAN Kebiasaan dan pemikiran yang slaam (merubah sifat dan sikap).

KEKUATAN Yang memurnikan hidup.(DBR)

TIPS 10 RAHASIA HIDUP SEHAT DAN MENJADI BERKAT

1. Belajarlah menyukai makanan alami.

Pada mulanya Tuhan mendesain tubuh kita untuk mengonsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan

(Kejadian 1 : 29), namun demikian kita tidak harus menjadi vegetarian. Untuk hidup sehat (Imamat 11 : 1–47) ikan dan daging merupakan protein hewani yang baik bagi tubuh, asal tidak berlebihan.

2. Kuduskan makanan kita melalui doa.

Mintalah Tuhan memberkati dan menguduskan makanan kita agar berkat-Nya turun atas makanan tersebut dan menjauhkan dari sakit penyakit. Bila karena kondisi atau situasi ekonomi makanan yang memadai tidak tersedia, Tuhan dapat menjadikannya istimewa dan memberikan gizi yang tepat sehingga bermanfaat bagi kesehatan kita (I Timotius 4 : 4-5).

3. Mencukupkan diri dalam segala sesuatu.

Alkitab mengandung hikmat untuk rujukan kita. Salah satunya “nikmati apa yang Tuhan berikan dalam batas-batas yang Dia tentukan”. Gunakan secukupnya, jangan berlebihan. Kenyangkan dengan makanan kita setiap hari dan bersyukurlah (Filipi 4 : 11-13). Kendalikan diri kita dengan hidup dipimpin oleh Roh (Galatia 5 : 22-26).

4. Puasa dan peduli sesama.

Berpuasa dapat membersihkan roh, jiwa, pikiran dan tubuh dari racun secara bersamaan. Puasa adalah disiplin yang dirancang Allah untuk membawa kita semakin mengenal Dia, mengalami kepenuhan dan kuasa Roh Kudus dan menjadikan kita semakin sehat. Puasa yang benar berarti peduli sesama (Yesaya 58 : 6-12). Dengan memikul beban sesama kita untuk Kristus, kita membangun otot rohani melalui ketaatan.

5. Konsumsi probiotik.

Dalam tubuh yang sehat mayoritas mikroba adalah laktobasil, bakteri yang baik atau flora yang bersahabat atau probiotik (pro = untuk, biotik = kehidupan). Probiotik penting untuk kesehatan. Mayoritas inilah yang membantu kita memiliki kesehatan yang seimbang.

6. Bisakah tubuh dan pikiran kita selalu aktif?

Para peneliti menunjukkan bahwa kurang olahraga atau gerak badan dapat merusak tubuh sama seperti merokok ½ pak sehari! Pemalas mempunyai metabolisme yang kendur. Dengan tidak bergerak kita kehilangan kekuatan dan energi otot. Tanpa gerakan tubuh, proses metabolisme menjadi lambat. Kita juga perlu mengolah batin. Pikiran yang aktif membuat jiwa kreatif. Roh dan jiwa kita menjadi kuat melalui membaca Alkitab, berdoa dan peduli sesama (Roma 12 : 11-15).

7. Miliki sikap hati yang benar.

Akar sebagian besar penyakit berkaitan langsung dengan sikap hati. Sikap hati yang baik ibarat obat bagi tulang dan kesehatan bagi seluruh tubuh (Amsal 14 : 30; 17 : 20). Sel-sel darah dibentuk dalam sumsum tulang sehingga kesehatan kita ditentukan oleh apa yang ada dalam tulang kita. Jika jaringan sumsum tulang terkena penyakit, seluruh komposisi darah ikut terpengaruh. Sikap hati juga menentukan berkat dan umur kita (Amsal 3 : 1-10).

8. Usahakan istirahat yang sejati bagi tubuh dan jiwa kita.

Selain tubuh kita harus mempedulikan kondisi jiwa, kita juga harus membuat hidup seimbang dengan mengkonsumsi makanan rohani sesering kita makan makanan yang bergizi. Memberikan makan roh kita menjadikan kita orang Kristen yang kuat. Praktekkan iman melalui doa dan hadirat Allah. Tuhan menetapkan Sabat supaya ciptaan-Nya mendapatkan pembaruan tubuh dan jiwa (Keluaran 20 : 8; 31 : 15).

9. Senyum dan sukacita.

Senyum merupakan pembasmi stres tubuh dan jiwa. Senyum dan sukacita membuat otot rileks serta mengurangi kecemasan, ketegangan dan depresi. apabila kita sedang melewati masa sukar, persembahkan sukacita kita sebagai “korban syukur” kepada Tuhan (Filipi 4 : 7; Ibrani 13 : 15). Korban berarti harganya mahal dan tidak mudah dilakukan.

10. Tinggal di ruang yang cerah dan menyenangkan.

Bila rumah dan ruangan kita kurang mendukung kita dapat mengembangkan gaya hidup “cerah” seperti berjalan-jalan di taman, menikmati sinar matahari dan hidup di dekat orang-orang yang bersikap positif (Mazmur 133). (DBR)