12 Aug 2007

MINGGU KE- 3



ALASAN UNTUK SEGALA SESUATU

Segala sesuatu adalah bagi Dia. Tujuan terutama alam semesta diciptakan adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan. Apakah kemuliaan Tuhan itu? Kemuliaan Tuhan adalah pengungkapan kebaikan-Nya dan semua kualitas intrinsik dan kekal-Nya. Di manakah kemuliaan Tuhan? Lihat sekeliling Anda! Segala yang diciptakan Tuhan mencerminkan kemuliaan-Nya. Ciptaan menyatakan kemuliaan Penciptanya. Kemuliaan Tuhan paling baik dapat dilihat dalam Yesus Kristus. Ia memancarkan sifat Tuhan. Karena Tuhan menciptakan segalanya, Ia berhak atas semua kemuliaan itu.
Di seluruh alam semesta hanya ada dua dari ciptaan yang gagal membawa kemuliaan bagi-Nya, yaitu: malaikat-malaikat yang jatuh dan Anda, manusia. Semua dosa pada dasarnya adalah kegagalan memuliakan Tuhan dan keinginan mencintai apapun yang lebih dari Tuhan. Kehidupan bagi kemuliaan Tuhan adalah prestasi terbaik yang dapat Anda capai melalui kehidupan Anda. Jadi, kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan utama dalam kehidupan Anda.
Bagaimana Anda dapat memuliakan Tuhan? Yesus menghormati Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Anda menghormati Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi. Anda menghormati Tuhan dengan cara yang sama, memenuhi tujuan-Nya. Sekurang-kurangnya ada lima cara untuk memenuhi tujuan-Nya yang dapat memuliakan Tuhan.
Anda memuliakan Tuhan dengan menyembah-Nya.
Tuhan menginginkan penyembahan Anda dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan kegembiraan, bukan tugas. Penyembahan jauh melebihi memuji, menyanyi dan berdoa kepada Tuhan. Penyembahan adalah sebuah gaya hidup dalam menikmati hadirat Tuhan, mengasihi-Nya dan memberi diri Anda untuk digunakan bagi tujuan-Nya.
Anda memuliakan Tuhan dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya.
Mengikuti Kristus bukan sekedar percaya, tetapi juga termasuk menjadi bagian dan belajar untuk mengasihi keluarga Tuhan.
Anda memuliakan Tuhan dengan menjadi serupa dengan Kristus.
Tuhan ingin Anda bertumbuh dalam kedewasaan rohani, menjadi serupa dengan Kristus dalam cara Anda berpikir, merasakan, dan bertindak.
Anda memuliakan Tuhan dengan melayani orang lain dengan talenta-talenta Anda.
Tuhan tidak memberi Anda kemampuan untuk tujuan yang egois. Semua itu diberikan untuk menguntungkan orang lain, seperti halnya orang lain diberi kemampuan untuk keuntungan Anda.
Anda memuliakan Tuhan dengan bercerita tentang Tuhan kepada orang lain.
Tuhan tidak menghendaki kasih-Nya dan tujuan-Nya dirahasiakan. Ia mengharapkan Anda membaginya dengan orang lain, memperkenalkan Yesus kepada mereka, membantu mereka menemukan tujuan mereka, dan menyiapkan mereka bagi akhir kekekalannya.

Anda ingin kehidupan Anda untuk apa? Menjalani sisa kehidupan di bumi ini bagi kemuliaan Tuhan akan memerlukan perubahan dalam prioritas, jadwal, relasi, dan segalanya. Kadangkala ini berarti memilih jalan yang susah dan tidak mudah. Tuhan pasti memberi apa yang Anda perlukan apabila Anda memilih untuk hidup bagi Dia. Kehidupan yang sesungguhnya dimulai dengan mengabdikan diri Anda seluruhnya kepada Yesus Kristus. Yang perlu Anda lakukan adalah percaya dan menerima Tuhan Yesus dalam kehidupan Anda.
Percayalah bahwa Tuhan mengasihi dan menciptakan Anda untuk tujuan-Nya. Percayalah Anda ada bukan karena kebetulan. Percayalah Anda diciptakan untuk kekekalan. Percayalah Tuhan telah memilih Anda untuk memiliki hubungan dengan Yesus, yang mati di atas kayu salib bagi Anda. Percayalah bahwa tidak peduli apa yang telah Anda lakukan, Tuhan ingin mengampuni Anda. Terimalah Yesus dalam hidup Anda sebagai Tuhan dan Juruselamat. Terimalah pengampunan-Nya atas dosa-dosa Anda. Terimalah Roh-Nya yang akan memberi Anda kuasa untuk memenuhi tujuan hidup Anda.

Senin, 13 Agustus 2007

DUTA ALLAH

Roma 10 : 14-15

Setiap negara yang memiliki hubungan kerjasama pasti mengirimkan seorang duta. Dan tugas duta ini sebagai wakil diplomat dari negara yang mengutusnya. Dan kita orang percaya adalah duta-duta-Nya Allah. Kita diutus oleh Allah datang ke dunia ini untuk memberitakan Injil kepada setiap manusia. Agar mereka dapat mendengar kabar keselamatan itu dan setiap orang yang mendengar Injil keselamatan itu dapat percaya kepada Kristus. Setelah mereka percaya kepada Kristus mereka dapat berseru kepada-Nya dan Diapun akan menjawab setiap seruan mereka. Inilah yang dikehendaki Allah, agar kita menjadi duta-duta-Nya di dunia ini. Bila kita tidak mau meresponi panggilan Allah untuk menjadikan kita sebagai duta-Nya, maka Injil keselamatan itu akan berhenti di dalam diri kita. Sehingga banyak orang yang tidak akan selamat. Oleh karena itu, mari kita responi panggilan Allah ini dan jadilah duta-duta Allah. (Giant)

Jangan kita menjadi penghambat orang yang mau ke sorga dengan tidak melakukan tugas kita sebagai duta

Selasa, 14 Agustus 2007

LEPASKAN BEBANMU

Ibrani 12 : 1-4

Dalam kita mengiring Tuhan, seringkali kita terfokus hanya kepada masalah kita: kemarahan, kekecewaan, sakit hati; atau mungkin pada dosa yang kita perbuat di masa lalu, yang walaupun kita telah minta ampun kepada Tuhan, tetapi perasaan bersalah tidak bisa kita hilangkan, dan kita terus bergumul dengan hal itu. Semua itu akhirnya menjadi beban yang menghambat kemajuan iman kita. Firman Tuhan hari ini berkata, ”..., marilah kita menanggalkan beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun...” (ayat 1). Penulis surat Ibrani mengajarkan kita untuk mengarahkan mata kita kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman (ayat 2). Yesus berkata, ”Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11 : 28). Yesus mau mengangkat segala beban kita dan membebaskan kita dari segala dosa. Hari ini, mari kita serahkan semua beban kita kepada Yesus, supaya kita bebas berlari dalam perlombaan, jangan biarkan apapun menghambat kita. Dan kalau kita sudah menyerahkannya kepada Yesus, jangan dipikul lagi. (Ginny)

Kalau Tuhan sudah mengambil alih beban kita, jangan diambil kembali.

Rabu, 15 Agustus 2007

SIFAT ILAHI

II Petrus 1 : 4

Apabila kita menjadi anak Tuhan maka Tuhan melimpahkan sifat-sifat-Nya kepada kita. Hidup Tuhan, sifat-sifat Tuhan, pribadi Tuhan, wujud Tuhan itu langsung merubah roh kita. Kita akan melewati kematian rohani yang merupakan alam lingkungan kehidupan Iblis dan masuk ke dalam alam hidup kekal, yang merupakan alam Tuhan (I Yohanes 3 : 14). Kita akan luput dari alam kekuasaan Iblis dan masuk ke dalam alam lingkungan kekuasaan Kristus. Apabila kita menerima kehidupan yang kekal maka sifat-sifat Iblispun hilang dari diri kita. Sifat-sifat Iblis itu akan lenyap, keluar dari dalam tubuh kita, “yang lama sudah berlalu...” (II Korintus 5 : 17), bukan saja secara teoritis tapi betul-betul menurut kenyataan. Dan sifat Tuhan betul-betul masuk ke dalam diri kita. (DBR)

Kita perlu mengambil bagian secara sadar dalam sifat-sifat ilahi Allah.

Kamis, 16 Agustus 2007

PICK UP

I Petrus 5 : 7

Ada seorang petani yang hendak pergi ke pasar untuk menjual hasil panennya. Ia pergi ke pasar dengan jalan kaki dan memikul hasil panennya. Pasar yang dituju sangat jauh dari rumahnya sehingga membutuhkan waktu yang lama. Di tengah perjalanan petani ini mulai merasa capek, lalu ia beristirahat sambil menunggu mobil lewat untuk ditumpanginya. Tak lama kemudian datanglah sebuah mobil pick up. Lalu petani ini melambaikan tangannya sebagai tanda ia hendak menumpang. Kemudian sang sopir itu berhenti dan mempersilahkan petani itu naik ke mobilnya. Setelah mendapat ijin petani itupun naik ke mobil pick up itu. Tapi aneh, ketika petani itu berada di atas mobil, ia tetap memikul barang bawaannya. Sehingga meskipun ia naik mobil, ia tetap merasa ada beban di pundaknya, karena ia tidak mau menaruh barang bawaannya itu. Cerita ini merupakan gambaran hidup kita, kita juga sering melakukan hal yang sama seperti petani itu. Ketika kita mengalami masalah yang begitu berat, kita berseru kepada Tuhan melalui doa kita. Meskipun kita telah menyerahkan semua beban hidup kita kepada Tuhan melalui doa kita, tetapi kita masih merasakan ada beban berat di benak kita. Hal ini bisa terjadi karena kita tidak mau menaruh beban kita itu di tangan Tuhan. Kita tetap memikul beban masalah kita itu meskipun dalam doa kita berkata, ”Tuhan, kuserahkan masalahku ini kepada-Mu.” Bila kita sudah menyerahkan kepada Tuhan, serahkanlah sepenuhnya kepada Tuhan, jangan kita mencoba mengambil alih lagi masalah itu. Nantikanlah pertolongan Tuhan dan senantiasa tetap berdoa tiada jemu-jemu. (Giant)

Sungguh-sungguh lepaskan bebanmu kepada Yesus, biarkan Dia yang memikul bukan kamu.

Jumat, 17 Agustus 2007

INI AKU TUHAN

Roma 14 : 12

Di dalam kekristenan keselamatan itu tidak dapat diwakilkan kepada orang tua kita atau keluarga kita. Keselamatan sifatnya pribadi, sehingga setiap orang mempertanggung jawabkan dirinya sendiri. Tuhan tidak akan melihat dari keluarga mana kita, kaya atau miskin kita. Tetapi Tuhan akan melihat kehidupan kita di dunia ini. Segala sesuatu yang telah kita perbuat akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Meskipun kita berasal dari keluarga pendeta atau keluarga yang takut Tuhan. Namun bila diri kita sendiri tidak taat kepada Tuhan dan melakukan kejahatan di mata-Nya, maka kita akan menerima ganjaran atas perbuatan kita. Kebaikan dan kesalehan keluarga kita tidak akan berdampak pada diri kita. Karena sekali lagi keselamatan itu bersifat individu atau pribadi. Jadi mari kita mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar (Filipi 2 : 12). Agar kelak bila Dia datang kembali, kita dapat
mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di hadapan-Nya. (Giant)

Setiap orang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.

Sabtu, 18 Agustus 2007

KASIH

I Korintus 13 : 4-7

Dalam firman hari ini kita membaca apa itu ”kasih”. Kasih adalah suatu tindakan yang harus dilakukan dan bukan hanya sekadar perasaan saja. Yesus berkata bahwa hukum yang utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan (artinya mencakup segenap hidup kita); dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Markus 12 : 30-31). Mengasihi Tuhan artinya kita mau taat dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan yang mengendalikan hati, pikiran, sikap, perbuatan dan seluruh hidup kita. Ketika Yesus bertanya kepada Petrus apakah dia mengasihi Yesus dan Petrus menjawab ”ya”, Yesus berkata kepada Petrus, ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21 : 15-17). Kasih Petrus kepada Yesus dibuktikannya dengan melakukan perintah Yesus dan itu dapat kita baca melalui suratnya yang mengajarkan bagaimana cara menggembalakan yang benar (I Petrus 5 : 2-3).
Hukum yang kedua adalah mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Dalam Matius 5 : 44 Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Bukan sesuatu yang mudah! Tetapi sekali lagi, karena mengasihi adalah suatu tindakan dan bukan berdasarkan perasaan, kita harus melakukannya bila kita mau taat kepada Tuhan. Dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati (Lukas 10 : 25-37) kita membaca Yesus bertanya kepada ahli Taurat yang datang kepadanya, “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (ayat 36-37). Pasti rasanya sukar bagi kita untuk menunjukkan belas kasihan kepada musuh atau orang yang telah menyakiti kita, rasanya kita lebih ingin membalas apa yang ia lakukan terhadap kita; tetapi jika kita mau melakukan perintah Tuhan untuk mengasihi sesama kita seperti diri sendiri, itulah yang harus kita lakukan. Sama seperti Yesus menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang menganiaya dan menyalibkan-Nya, Ia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23 : 34a). Begitu juga kita harus berdoa bagi orang-orang yang “menganiaya” (menyakiti hati) kita karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Itulah kasih! (Ginny)

Bukan suatu hal yang mudah untuk mengasihi, tetapi tergantung kita: mau atau tidak.

Minggu, 19 Agustus 2007

POWER OF GOD

Kisah Para Rasul 4 : 29-31

Ayat renungan pagi ini merupakan isi doa dari jemaat untuk para rasul. Karena pada saat itu para rasul dan orang percaya mengalami penganiayaan yang begitu luar biasa. Mereka berdoa bukan meminta agar penderitaan yang mereka alami itu dicabut, tetapi mereka memohon agar Tuhan memberikan kekuatan supaya mereka mampu bertahan. Sebagai orang percaya hendaknya kita berdoa demikian juga, agar Tuhan memberikan kekuatan bagi kita. Tuhan tidak pernah mencabut masalah itu dari hidup kita, namun Tuhan memberikan kekuatan agar kita menang melawan masalah itu. Dalam I Korintus 10 : 13 dikatakan, pada waktu kita dicobai, Tuhan memberikan jalan keluar kepada kita. Dengan kata lain, Tuhan tidak pernah mengangkat dan memindahkan kita dari tempat yang penuh masalah ke suatu tempat yang tidak ada masalah. Namun Tuhan mengijinkan kita tetap berada di dalam masalah itu dan Dia akan memberikan kita kekuatan untuk mengatasi masalah itu. Tuhan Yesus adalah seorang Guru yang handal, anggap saja ketika kita mengalami masalah kita sedang dididik oleh Tuhan. Bila kita bisa melewati ujian itu berarti kita akan naik tingkat dan kita akan menjadi bertambah dewasa di dalam Tuhan. (Giant)

Berserulah kepada Tuhan dan nantikan kuasa-Nya yang memampukan kita keluar sebagai pemenang.


No comments: