15 Dec 2007

MINGGU KE 3 DESEMBER


PENGAMPUNAN

Seseorang yang pernah mengalami suatu peristiwa mengenaskan dalam hidupnya akan mempunyai luka batin. Luka batin itu perlu disembuhkan supaya orang itu bisa melihat kemuliaan Tuhan dalam hidupnya. Yang bisa menyembuhkan luka batin seseorang hanyalah orang itu sendiri dan Roh Kudus.
Kendala terbesar untuk penyembuhan batin biasanya adalah pengampunan. Termasuk dalam penyembuhan batin adalah penyembuhan hubungan sosial yang dipulihkan melalui pengampunan. Apabila Anda mengampuni, Anda dimerdekakan dari ikatan-ikatan dengan masa lalu. Bila Anda melepaskan pengampunan, Anda akan terlepas dari luka batin. Pengampunan yang sejati bukanlah:
Menghakimi kesalahan orang lain yang telah dilakukan terhadap Anda (misalnya mengatakan, “Oh, mereka sedang mengalami banyak tekanan sehingga mereka melakukan kesalahan itu.”).
Menyangkal bahwa Anda terluka. Penyangkalan membawa kita pada depresi.
Menerima dengan pasrah apa yang telah dilakukan terhadap Anda.
Menunggu waktu dengan harapan bahwa luka batin akan sembuh dengan sendirinya (tidak pernah ada).
Pengampunan sejati adalah:
1.Mengenali bahwa apa yang telah dilakukan terhadap Anda adalah salah.
Ini akibat perbuatan dari seorang berdosa yang tinggal dalam dunia yang berdosa. Tidaklah perlu kembali ke masa lalu dan menghidupkan kembali kejadian itu secara mental.
2.Mengakui luka Anda di hadapan Tuhan.
Datanglah kepada Tuhan dalam doa dan akui sejelas-jelasnya tentang luka Anda. Jangan ada yang ditutupi. Ingat Tuhan sebenarnya sudah tahu, Dia hanya mau Anda mengatakannya. Ceritakan kesakitan Anda kepada-Nya.
3.Minta Tuhan untuk menolong Anda mengampuni orang lain.
Hanya Tuhan Yesus yang telah mengampuni orang-orang yang menyiksa dan menyalibkan Dia yang dapat menolong Anda mengampuni orang lain. Kekuatan Anda sendiri tidak akan pernah sanggup mengampuni orang lain sepenuhnya. Dalam Kolose, Paulus berkata, “...sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3 : 12-13).
4.Ampunilah dirimu sendiri.
Ini bahkan jauh lebih sukar dari pada mengampuni orang lain. Mengampuni diri sendiri adalah langkah vital dalam proses penyembuhan luka batin. Jangan lupa! Berikut adalah beberapa cara mengampuni diri sendiri:
A.Jangan menoleh ke belakang. Jangan simpan lebih lama lagi luka-luka batin masa lalu. Jangan menyeret masa lalu dan membangkitkan ingatan-ingatan lama. Jika setan mencoba mengingatkan masa lalu, tolaklah segera.
B.Tolaklah imajinasi sia-sia; jangan terlalu sering berpikir “seandainya”, berandai-andai ria itu tidak ada, hadapilah kenyataan.
C.Latihlah roh Anda untuk mengatur emosi Anda. Jika setan mencoba mengingatkan kembali perasaan marah, mengasihani diri sendiri, penyesalan dan sebagainya, berdoalah, akui perasaan ini kepada Tuhan lalu dengan otoritas dalam nama Yesus usir perasaan itu.
D.Belajarlah kuasa pujian dan penyembahan. Bila emosi negatif timbul, mulailah memuji dan menyembah Tuhan, bahkan jika Anda tidak merasa ingin melakukan itu. Dalam waktu tidak lama setan akan menangkap fakta bahwa setiap kali dia mencoba menjerat Anda untuk beremosi negatif, Anda mulai memuji Tuhan. Dia benci pujian dan penyembahan dan dia akan mundur, membawa pergi tali-tali roh jahat dengannya.
5.Mengakui dosa yang menyebabkan Anda bersalah dan emosi-emosi dosa. Bertobatlah!
6.Ketahuilah bila Tuhan mengampuni, Dia melupakan.
7.Klaim I Yohanes 1 : 9 dan Roma 8 : 1.
8.Bebaskan diri Anda sendiri dari tuduhan dengan pikiran Anda.

Senin, 17 Desember 2007
PERCAYA DIRI
Lukas 19 : 1-10
Kisah Zakheus dalam bacaan hari ini adalah cerita yang menarik menurut saya. Pada suatu hari, Tuhan Yesus masuk kota Yerikho dikerumuni banyak orang yang ingin melihat-Nya. Ia yang mereka sebut “Yang membuat keajaiban”. Ada satu orang yang tidak berada di tengah-tengah orang banyak tersebut. Orang itu adalah Zakheus. Karena tubuhnya pendek ia tidak dapat melihat Tuhan Yesus. Oleh karenanya ia naik ke atas sebuah pohon menunggu Tuhan Yesus lewat. Zakheus adalah seorang Yahudi yang berpengaruh di dalam pemerintahan Romawi sebagai pemungut cukai, tetapi orang-orang Yahudi tidak menyukainya. Orang yang bertubuh pendek ini menjadi pemungut pajak dengan harapan menjadi kaya karena ia bisa memungut lebih dari yang ditentukan. Dengan menjadi kaya ia berharap dapat berkuasa, dan kekuasaan memberinya percaya diri. Tetapi mengapa pada hari itu ia sangat ingin melihat Yesus? Untuk minta uang pajak? Tidak! Ia hanya ingin punya percaya diri yang lebih besar yang ia tahu dapat ia peroleh hanya di dalam Yesus. Hanya Tuhan Yesus yang dapat memberi kepuasan itu. Uang, kuasa, mengikuti kerumunan itu, tetapi tidak ada siapapun yang memberi kepuasan dan percaya diri yang tepat kepada kita selain jika kita mencari dan menyerahkan diri kita ke dalam tangan Tuhan. Itu yang dicari Zakheus dengan naik pohon untuk dapat melihat Tuhan Yesus, dan dari atas pohon itulah ia dapat melihat Tuhannya dan memperoleh kepuasan dan percaya diri yang tepat dari Yesus. (DBR)
Hari ini aku akan mencari percaya diriku di dalam Yesus.

Selasa, 18 Desember 2007
PERBUDAKAN vs KEMERDEKAAN
Matius 11 : 30
Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kita semua sebagai keturunannya juga jatuh dalam dosa. Sebagai bukti yang paling gampang adalah bahwa kita, seperti Adam dan Hawa, tidak boleh masuk taman Eden dan menikmati persekutuan yang erat dengan Allah. Hubungan kita dengan Tuhan juga terputus. Itu tandanya kita keturunan Adam dan Hawa, keturunan dosa, yang harus menanggung hukuman dosa.
Dosa itu dapat diartikan sebagai jatuh dalam perbudakan Iblis. Di mana-mana jadi budak itu tidak enak. Jadi budak artinya kehilangan kebebasan, kehilangan hak azasi, segala sesuatu diatur, diperintah, tidak ada kesempatan sama sekali untuk maju, berkembang, apalagi menikmati hidup. Tidak ada sama sekali! Mungkin kita akan membantah pernyataan di atas, saya tidak jadi budak siapa-siapa koq? Saya orang merdeka, saya bisa pergi ke mana saya mau, saya punya pekerjaan bagus, rumah bagus, dan sebagainya. Kita tidak sadar bahwa sebenarnya yang dimaksud itu adalah dunia roh! Yang diperbudak adalah roh kita, jiwa kita. Itu sebabnya, kita merasa tidak tenang, gelisah, tidak bahagia dan sebagainya. Mungkin kita punya segala sesuatu, tapi kita tidak merasa bahagia; kita punya uang banyak, tapi tetap merasa kuatir, kekurangan dan terdorong mencari uang lebih banyak lagi. Itu tandanya kita berada dalam perbudakan. Ingat apa kata firman Tuhan? Hendaklah kamu bersyukur selalu, hendaklah kamu mencukupkan diri dengan apa yang ada padamu. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kalau kita menerima Yesus, kalau kita merdeka, maka kita akan bisa bersyukur walaupun mungkin uang kita sedikit, rumah kita tidak besar. Kalau kita bersyukur, itu artinya kita bisa berbahagia, kita adalah orang merdeka! (cubs)
Tanda orang merdeka, puas dan bahagia dengan apa yang dimilikinya.

Rabu, 19 Desember 2007
TANAH YANG SUBUR
Matius 13 : 8, 23
Untuk menjadi orang Kristen yang bertumbuh dengan baik maka kita harus memiliki hati seperti tanah yang subur. Mengapa? Karena hati seperti tanah subur yang dapat menerima firman dengan baik. Di hati yang seperti itu firman Allah dapat tertanam dan bertumbuh dengan baik. Bagaimana caranya hati kita dapat seperti tanah subur? Pertama, kita harus memiliki kerinduan dan rasa haus untuk dipenuhi oleh firman Allah. Kedua, kita harus menyadari behwa kita sangat memerlukan firman Allah. Karena hanya firman Allah sajalah yang menjadi kekuatan kita. Oleh sebab itu bila kita ingin memiliki hati seperti tanah yang subur maka kita harus memiliki dua hal di atas itu. Milikilah hati yang subur agar hati kita dapat ditaburi oleh firman Allah. (Giant)
Hanya di hati yang subur firman Allah bisa menghasilkan perubahan hidup.

Kamis, 20 Desember 2007
HIDUP TANPA KRISTUS
Efesus 2 : 2
Pohon mangga tidak mungkin dapat tumbuh kalau batangnya tidak berakar. Dalam firman hari ini, Paulus menuliskan betapa mengerikannya hidup tanpa Kristus. Mengapa demikian?
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan yang mati. Kata ”mati” berarti hidup jauh dari persekutuan dengan Allah.
Kehidupan tanpa Kristus berarti hidup dalam pelanggaran dan dosa. Pelanggaran dan dosa memisahkan manusia dari Allah. Pelanggaran dapat berarti tergelincir atau jatuh. Istilah ini biasanya dipakai untuk menggambarkan seseorang yang kehilangan arah atau tersesat. Pelanggaran ini dapat juga berarti mengikuti jalan yang salah, menyimpang dari kebenaran firman Allah. Dosa menunjuk kepada keadaan di mana seseorang telah gagal untuk menjadi sebagaimana yang seharusnya Allah maksudkan ketika menciptakan manusia.
Kehidupan tanpa Kristus adalah hidup yang mengikuti jalan dunia ini.
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan di bawah kuasa Iblis.
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan yang tidak taat.
Kehidupan tanpa Kristus adalah memenuhi keinginan daging.
Kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan di bawah murka Allah.
Benarkah Kristus telah hadir dalam hidupmu, atau hidupmu hampa tanpa kehadiran-Nya? Bangkitlah jika kamu sungguh-sungguh telah menyadari bahwa Kristus belum hadir dalam dirimu. Jangan biarkan hidupmu semakin jauh dari Tuhan. (Aping)
Hidup tanpa Kristus adalah hidup yang hampa dan menderita.

Jumat, 21 Desember 2007
PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA
Wahyu 19 : 6-10
Pernahkah Anda datang ke pesta pernikahan? Apa yang Anda perhatikan di sana? Dekorasinya? Pelaminan? Kue pengantin? Makanannya? Semakin mahal biaya yang dikeluarkan maka akan semakin mewah pula pestanya. Tetapi semewah apapun pesta perkawinan yang kita hadiri, tidak akan bisa menandingi pesta perjamuan kawin Anak Domba yang kita baca hari ini, yang tidak akan bisa kita bayangkan seperti apa. Firman Tuhan berkata, ”Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” (ayat 9). Inginkah Anda menghadirinya? Sayang, ternyata tidak semua orang berminat untuk itu. Dalam perumpamaan-Nya (Lukas 14 : 15-24), Yesus berkata bahwa ada seorang yang mengadakan perjamuan besar dan mengundang banyak orang, tetapi orang-orang yang diundang ke perjamuan memberikan banyak alasan untuk tidak datang, sehingga menyebabkan tuan rumah murka. Dan Ia berkata, ”Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda meresponi undangan Tuhan ini?
Dalam firman hari ini kita membaca, ”Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” (ayat 7). Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menulis, ”Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” (II Korintus 11 : 2). Zaman dulu, seorang pengantin perempuan haruslah suci ketika ia menikah dengan seorang laki-laki. Dengan semakin menurunnya standar moralitas di zaman sekarang ini, banyak gadis-gadis yang ternyata tidak perawan lagi ketika masuk dalam pernikahan. Tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang kudus, Tuhan yang tidak pernah menurunkan ”standar moral”-Nya. Rasul Paulus berkata bahwa Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk menguduskan kita, menyucikan kita dengan air dan firman, ”supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5 : 25-27). Sebagai calon mempelai Kristus, Tuhan menuntut kesucian kita. Firman Tuhan berkata, ”Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (I Petrus 1 : 15-16). Mari kita jaga kekudusan hidup kita bagi Tuhan. (Ginny)
Hari ini, maukah Anda meresponi undangan-Nya?

Sabtu, 22 Desember 2007
DIA MENYERTAI
Yesaya 43 : 1-2
Seringkali kita merasa berjalan sendirian di tengah-tengah dunia ini, kita merasa ditolak, ditinggalkan, atau tidak dipedulikan oleh orang-orang yang kita kasihi. Firman Tuhan hari ini memberi pengharapan bagi kita. Ayat 1 berkata, ”Janganlah takut.” Ini adalah perkataan Tuhan. Dia berjanji akan menyertai kita dan tidak ada sesuatu yang dapat menenggelamkan atau menghancurkan kita. Oleh sebab itu, tidak peduli apapun yang kita hadapi dalam kehidupan ini, kita tidak akan menghadapinya sendirian. Yakinlah akan penyertaan Tuhan yang setia dan sempurna. (Neke)
Bahkan di lembah kematian Dia menyertai kita. Jangan takut!

Minggu, 23 Desember 2007
HIDUP INI ADALAH SATU PILIHAN
Lukas 13 : 22-30
Hidup ini adalah satu pilihan. Hal ini sudah jelas. Sebab tidak akan ada orang bisa berdiri di atas dua perahu dengan kedua kakinya, jadi mau atau tidak mau orang harus memilih. Pilihan yang kita ambil akan menentukan apakah kita hidup atau mati. Demikian juga dalam hidup kerohanian, mau tidak mau kita tetap harus memilih apakah kita mau kehidupan rohani kita hidup atau mati. Keadaan yang kita alami dewasa ini sudah dialami oleh mereka yang hidup di Perjanjian Lama, ”Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati Tuhan, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa, tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” (Ulangan 30 : 15-18). Oleh karena itu apapun pilihan yang harus kita hadapi, perlu sekali kita mohon pimpinan Roh Kudus untuk memberi kita hikmat pilihan mana yang harus kita ambil. ”Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya.” (Matius 7 : 13). (DBR)
Pilihan kita menentukan masa depan kita.

No comments: