21 Sept 2008

Minggu ke 4 September

Buktinya..???
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya. Si tukang cukur memotong rambut konsumennya dan mulailah pembicaraan yang hangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai topik, dan kemudian pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur berkata, "Saya tidak percaya Tuhan itu ada." "Kenapa kamu berkata begitu?" Tanya si konsumen. "Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan, untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, adakah yang sakit, adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi." Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang berombak, kasar (‘mlungker-mlungker’ istilah Jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." Si tukang cukur tidak terima, "Kamu kok bisa bilang begitu??" "Saya di sini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!" "Tidak!" Elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana," si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!" Sanggah si tukang cukur. "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya." Jawab si tukang cukur membela diri. "Cocok!"-Kata si konsumen menyetujui. "Itulah poin utamanya! Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapi apa yang terjadi, orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini." Si tukang cukur terbengong !!!! (IR)

SENIN,22 September 2008
KUNCI KEKUATAN
Roma 12 : 12
Dalam hidup ini, menghadapi masalah dan kesulitan yang tak habis-habisnya, beban yang terasa begitu berat menekan, terlebih lagi bila kita telah lama berdoa tetapi belum juga ada jawaban, dapat membuat kita menjadi jenuh, lelah dan tak berdaya. Semua itu akhirnya bisa membuat kita menjadi lemah dan tawar hati. Bagaimana caranya agar kita tetap kuat? Firman Tuhan hari ini adalah jawabannya, ”Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
Penulis Amsal berkata, ”Orang yang bersemangat (= cheerful – Contemporary English Version) dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?” (Amsal 18 : 14). Cheerful artinya bergembira, bersukacita. Kita harus bersukacita karena kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan yang tidak pernah mengecewakan. Sukacita memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala masalah dan beban. Kita juga harus belajar sabar dalam kesesakan. Firman Tuhan berkata, ”Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota.” (Amsal 16 : 32). Orang yang sabar adalah orang yang tahan menderita, dapat menanggung segala sesuatu tanpa mengeluh atau marah. Dan kemudian, dalam segala hal kita juga harus bertekun dalam doa. Sekalipun belum mendapat jawaban, kita harus yakin bahwa, ”...Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5 : 16b). Jadi jangan putus asa bila doa kita belum dijawab atau sepertinya Tuhan tidak mendengar. Kita harus tetap percaya dan pegang janji Tuhan.
Bila saat ini Anda sedang menghadapi pergumulan yang berat, ingatlah firman Tuhan ini, ”Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Inilah kunci kekuatan untuk dapat bertahan dan melewati segala kesulitan. (Ginny)
Jangan putus asa dan tawar hati, jadilah kuat di dalam Tuhan.
SELASA, 23 September 2008
YANG TERBAIK
Lukas 10 : 38-42
Maria dan Marta dua orang bersaudara yang begitu mengasihi Yesus. Maria telah melakukan hal yang begitu di sukai oleh Tuhan yaitu duduk dekat dengan kaki Tuhan dan mendengarkan firman-Nya. Tidak berarti Tuhan tidak suka dengan apa yang dilakukan Marta: sibuk melayani dan bekerja, namun yang Tuhan suka adalah dia mau duduk di kaki Tuhan. Karena kesibukan yang telah begitu menyita waktu kita, 24 jam dalam sehari yang tersedia terasa sangat kurang untuk semua aktivitas, sehingga tidak ada lagi waktu untuk saat teduh. Menyediakan waktu kita untuk duduk di kaki Tuhan, mendengarkan firman-Nya adalah hal yang seharusnya menjadi prioritas kita, sangat baik kalau kita bekerja dan melayani Tuhan lebih lagi dalam hidup ini. Kita mau menempatkan diri di kaki Tuhan karena itu modal utama kita untuk bisa berhasil dalam setiap pekerjaan kita. Jangan kita lupakan Tuhan tapi mari kita libatkan Tuhan dalam setiap aktivitas kita. (Yus)
Yang terbaik adalah berada di kaki Tuhan.
RABU, 24 September 2008
KUASA ALLAH YANG TANPA BATAS
II Korintus 9 : 6–15
Doa-doa yang dikabulkan seringkali dapat menjadi beban berat, misalnya, apakah kita pernah berdoa minta kesabaran? Biasanya tidak lama kemudian sesudah itu kita akan diberi kesempatan-kesempatan untuk mencoba pemberian baru itu. Beberapa tahun lalu waktu mengalami krisis fisik dan psikis, saya terus-menerus berdoa memohon kekuatan. Tentu saja pada waktu-Nya Tuhan menjawab doa saya, tetapi pada waktu itulah saya tahu kalau sudah diberi kekuatan, Allah mengharap saya untuk menggunakan kekuatan itu. Saya mulai menyadari betapa selama ini saya telah memakai kelemahan saya untuk mengikat orang lain pada diri saya. Saya telah mengandalkan mereka, saya telah hidup dengan kekuatan mereka. Sekarang sayalah yang diharapkan untuk menguatkan orang lain. Saya juga sudah sadar bahwa bila saya merasa kesepian dan putus asa dan berdoa memohon kasih, maka doa inipun dikabulkan, walaupun bukan seperti yang saya bayangkan. Sebenarnya yang saya inginkan ialah agar sayalah yang dikasihi dan disukai, pusat segala perhatian. Sebaliknya, waktu Allah memberikan kasih yang saya minta, Ia menyuruhku memberikannya kepada orang-orang lain, bukan hanya menerimanya. Pemberian-pemberian Allah diberikan untuk digunakan, dibagikan, bukan untuk ditimbun dalam diri kita saja. (DBR)
Orang-orang yang diberi banyak, dari padanya dituntut banyak.
KAMIS 25 September 2008
PERLENGKAPAN SENJATA TUHAN
Efesus 6 : 13-18
Kita memulai hari kita dengan memilih pakaian yang cocok untuk kegiatan kita. Lalu bagaimana dengan perlengkapan perang rohani kita? Banyak orang meninggalkan rumah tanpa persiapan, tanpa senjata. Padahal persenjataan ini sangat vital bagi kemenangan kita setiap hari. Pertama, berikatpinggangkan kebenaran. Ikat pinggang yang dikenakan tentara Roma sangat penting melindungi bagian perutnya. Demikian juga, satu hal yang melindungi kita adalah kebenaran tentang siapa diri kita dalam Kristus yang tinggal di dalam kita. Kedua, berbaju zirah keadilan. Kita dapat memukul mundur setiap godaan untuk hidup dengan emosi, baik kemarahan, rasa takut atau rasa tidak puas dan menanggapi setiap persoalan dengan sikap yang benar. Ketiga, berkasutkan Injil damai sejahtera. Kasut tentara Roma bertapak tebal dan berpaku-paku sehingga dapat berdiri tegap di lumpur. Sekuat apapun musuh berusaha menjatuhkan kita, kita tetap kuat tertanam dalam kehendak Kristus. Perisai yang digunakan prajurit Roma bukan sekeping pelat bundar yang tipis melainkan peralatan selebar daun pintu. Perisai iman menggambarkan perlindungan Kristus terhadap segala yang dilemparkan Iblis ke arah kita. Iman membawa keselamatan bagi kita. Pola pikir yang lama diubah dengan pola pikir yang baru. Dengan ketopong keselamatan, kita menaruh pikiran Kristus yang memberi kita ketajaman dan hikmat. Akhirnya, kita mengambil pedang Roh supaya dapat melawan setiap dusta Iblis dengan kebenaran firman-Nya.
Tuhan mengetahui apa saja yang akan kita hadapi setiap hari. Karena itu, Dia menyediakan perlengkapan yang sempurna yang kita butuhkan menghadapi berbagai tantangan. Pastikanlah Anda selalu mengenakan senjata TUHAN YESUS KRISTUS. (Mar)
Prajurit yang tidak ingin mati sia-sia selalu siap sedia dengan senjatanya.
JUMAT, 26 September 2008
TUNTAS
Roma 8 : 1-2
Ketika Yesus mati di kayu salib, Dia menebus dosa kita secara tuntas sekali untuk selamanya. Artinya tuntas adalah lengkap tidak ada yang tertinggal atau terlewatkan. Itulah yang Paulus katakan kepada jemaat Roma dalam renungan hari ini. Tidak ada lagi penghukuman (ayat 1) karena setelah kita menerima Kristus dan Roh Kudus diam dalam diri kita, hidup kita bukan milik kita lagi. Hidup kita telah tuntas dibayar untuk menjadi milik Kristus. Ibarat kita punya rumah, bila kita mau jual rumah itu, maka kita tidak akan menyerahkan rumah kita sepenuhnya kepada pembeli sampai harganya lunas dibayar seluruhnya. Begitu juga hidup kita. Yesus telah melunasi harga yang diperlukan untuk membeli hidup kita dengan tuntas, dengan sepenuhnya. Jadi kita yang menerima dan dimiliki oleh Kristus harus percaya bahwa Roh Kudus telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut (ayat 2). Jangan berbuat dosa lagi!!! (cubs)
Kalau sudah tuntas berarti sudah beres.
SABTU, 27 SEPTEMBER 2008
KASIH YANG DINGIN
MATIUS 24 : 12
Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa di akhir zaman nanti banyak orang yang kasihnya menjadi dingin. Mengapa kasih mereka dapat menjadi dingin? Karena kecenderungan hati manusia semata-mata jahat sehingga makin banyak kedurhakaan. Mereka lebih mengasihi diri mereka sendiri dari pada Tuhan. Mereka lebih mengutamakan hawa nafsu dari pada perbuatan Roh. Inilah ciri-ciri orang yang kasihnya menjadi dingin. Bagaimana caranya agar kasih itu tidak dingin? Bila kita baca Wahyu 2 : 5 maka kita akan menemukan jawabannya. Pertama, kita harus sadar bahwa kita telah jatuh. Kedua, kita harus bertobat. Dan yang ketiga, kita harus kembali lagi kepada cinta mula-mula. Bila kita dapat melakukan ketiga hal ini maka kasih yang dingin itu akan kembali panas lagi. Jangan kita membiarkan kasih kita menjadi dingin. karena bila kasih itu telah dingin maka pengiringan kita kepada Tuhan akan menjadi sia-sia. (Giant)
Hanya dengan api dari Tuhan saja kasih yang dingin dapat dipanaskan lagi.
MINGGU, 28 September 2008
MELIHAT HATI
I Samuel 16 : 7
Waktu itu saya baru bekerja satu bulan dan saya sudah mengingat nama-nama orang di lingkungan kerja saya yang baru. Atasan saya menyuruh saya untuk menelpon seseorang. “Tolong telpon Agus,” katanya. Saya segera menelpon dengan telpon internal, saya berpikir yang dimaksud adalah Bapak Agus, direktur perusahaan kami. Lalu saya sambungkan dengan atasan saya. Setelah menutup telpon atasan saya berkata kepada saya bukan Bapak Agus, direktur yang dia maksud, tetapi Agus, cleaning service, karena atasan saya mau menyuruhnya untuk membeli siomai. Di kantor kami, ada 2 orang yang namanya Agus, yang satu direktur dan yang lainnya cleaning service. Itulah yang terjadi ketika saya belum benar-benar mengenal orang-orang di kantor saya, bisa keliru. Itu juga sebabnya Tuhan tidak mau kita menilai orang lain, karena kita tidak benar-benar kenal orang lain itu sampai kedalaman hatinya. Bila hanya melihat tampilan luarnya, jabatannya, apalagi hanya namanya, kita bisa dan pasti salah menilai orang. Hanya Tuhan yang dapat menilai seseorang karena di mata Tuhan yang dilihat bukan penampilan atau jabatan, tetapi hatinya. (FF)
Hanya Tuhan yang dapat melihat hati kita.

No comments: