27 Jul 2008

Minggu ke 4 July


KUASA MENGUCAP SYUKUR


Ketika dunia serasa runtuh menimpa kita karena masalah yang dating bertubi-tubi dan begitu beratnya, kita bisa memilih untuk runtuh juga bersamanya atau kita bisa memilih jalan yang lebih positif. Mengucap syukur akan membawa kita ke jalan yang positif itu. Melawan kenegatifan hanya akan menghasilkan kenegatifan yang lebih banyak lagi. Ketika kita bisa bersyukur atas apa yang terjadi, separah apapun masalah itu, saat itulah kita akan menemukan jalan untuk merubah masalah itu menjadi lebih baik.
Mengucap syukur tidak berarti pasrah saja atau menyerah. Mengucap syukur berarti terus melangkah maju, seolah kita sudah menang. Tidak ada gunanya berperang jika kita sudah kalah sebelumnya, atau tidak ada gunanya mengijinkan kerugian yang kita alami menghambat pertumbuhan kita, kadang-kadang kita perlu mundur satu langkah untuk kemudian maju dua langkah ke depan. Taktik yang tepat ketika kita menghadapi masalah adalah mengucap syukur kepada Tuhan dan kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi dan memecahkan masalah itu.
Mengucap syukur tidak berarti mengijinkan orang untuk mempermainkan kita. Mengucap syukur itu berarti bahwa kita bisa melihat kenyataan yang ada secara obyektif dan kemudian membuat kita melihat kesempatan apa yang ada yang dapat membawa kearah perbaikan. Tidak ada masalah yang tidak punya celah untuk membawa kita kepada keadaan yang lebih baik.
Ketika kita bisa mengucap syukur, itu tandanya kita siap untuk meninggalkan masalah dan masuk dalam masa depan yang lebih baik. Ketika kita berhenti mengeluh tentang masalah kita, kita siap untuk mulai mengubah masalah menjadi hasil yang positif. Marilah kita belajar dari pengalaman hidup kita dan dari firman Tuhan. Segala firman dan nasehat yang bagus tidak ada artinya bila kita tidak melakukannya dan menjadikannya pedoman hidup kita. (DBR)

Senin, 28 Juli 2008
BERBUAH BAGI TUHAN
Yohanes 15 : 1-8
Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur yang benar dan kita ini ranting-rantingnya. Setiap ranting yang berbuah akan dibersihkan supaya lebih banyak lagi berbuah. Untuk membersihkan, ranting-ranting itu harus ”dikerat” dan hal itu tentunya menyakitkan. Itulah yang sebenarnya sedang terjadi ketika kita tidak bisa mengerti mengapa kita harus mengalami hal-hal yang menyakitkan dalam hidup kita. Itu adalah saat proses untuk ”mengerat”, membersihkan kita dari segala sifat dan kebiasaan kita yang buruk, agar kita dapat berbuah lebih banyak lagi. Jadi ketika kita mengalami suatu hal yang menyakitkan bagi ”ego” kita, harga diri kita, sebenarnya Tuhan sedang bekerja untuk membersihkan kita, ”mengerat” kekotoran, kekurangan dan kelemahan kita. Jangan kita berontak atau lari dari Tuhan.
Yesus berkata, ”Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” (ayat 6). Bila kita tidak hidup di dalam Tuhan, kerohanian kita akan menjadi kering dan akhirnya mati. Untuk dapat tetap berbuah, kita harus terus tinggal di dalam Tuhan. Buah apakah yang harus kita hasilkan? Rasul Paulus menulis dalam suratnya, ”Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” (Filipi 1 : 9-11). Dan kepada jemaat di Galatia ia menulis, ”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5 : 22-23). Mari kita hidup di dalam kebenaran firman Tuhan dan menghasilkan buah Roh yang nyata terlihat dalam hidup kita. Bila kita berbuah banyak, nama Tuhan akan dipermuliakan. (Ginny)
Tuhan mau hidup kita menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya.

Selasa, 29 Juli 2008
PERLU TEKUN
Ibrani 10 : 36
Kita memerlukan ketekunan dalam mengikut Tuhan, mengapa? Karena dalam berjalan mengikut Tuhan, banyak godaan datang, banyak usaha-usaha untuk memalingkan kita dari Tuhan (Imamat 11 : 28). Bacaan hari ini secara jelas mengatakan apa yang akan terjadi bila kita tekun yaitu kita akan menerima apa yang dijanjikan Allah. Indah bukan? Bayangkan bila kita mendaki gunung, setelah kita berlelah-lelah menaklukkan segala rintangan, batu, angin keras, dan lainnya, kemudian akhirnya kita sampai di puncak dan dari sana kita memandang sekeliling, pemandangan yang begitu indah, kita menikmati berada di puncak gunung, kita akan lupa pada semua perjuangan kita, semua susah payah kita hilang diganti suatu sukacita dan kedamaian yang tak terlukiskan. Begitulah yang akan terjadi bila kita tekun mengikut Tuhan, tekun berjalan di jalan-Nya walaupun mengalami banyak rintangan, tapi percayalah, pada akhirnya kita akan memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan, dan pada saat itu kita juga akan lupa pada semua jerih lelah sebelumnya dan menikmati sukacita dan damai sejahtera yang tak terlukiskan karena itupun pemberian Tuhan. (cubs)
Apa saja membutuhkan ketekunan untuk berhasil!
Rabu, 30 Juli 2008
INDAH PADA WAKTUNYA
Pengkotbah 3 : 11
Saya ingat waktu beberapa tahun yang lalu, rumah kami kebanjiran, oleh sebab itu rumah kami perlu dibersihkan dan dicat. Atau beberapa bagian yang rusak harus diperbaiki. Pada saat rumah dibersihkan, kita merasa tidak nyaman. Karena debu dimana-mana dan rumah menjadi berantakan, sehingga untuk mencari suatu barang agak sulit. Hati menjadi agak kesal dan maunya marah-marah. Tetapi ketika perbaikan dan semua pekerjaan selesai, kami dapat menikmati indahnya rumah kami.
Bukankah tubuh kita adalah bait Allah? Ketika kita dibersihkan dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah, kita merasa tidak nyaman. Padahal Tuhan melakukannya untuk kebaikan kita yaitu agar kita menjadi semakin cantik dan indah di hadapan-Nya. Pada saat Dia bersihkan dan bereskan hidup kita, kita merasa hancur, kehilangan, karena ada bagian-bagian dalam hidup kita yang Dia buang. Tetapi pada waktu-Nya, setelah Dia selesai memperbaiki hidup ini, kita menjadi semakin kudus dan indah.(FF)
Sabar kalau masih proses, hasil akhir pasti indah.
Kamis, 31 Juli 2008
PENGINJILAN DENGAN KUASA
Kisah Rasul 1 : 8
Roh Kudus diberikan kepada umat percaya untuk memampukannya bersaksi bagi Kristus. Roh Kuduslah yang memimpin gereja untuk mengutus Barnabas dan Saulus memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (Kisah Rasul 13 : 1-4), sama seperti sebelumnya, ketika Ia memimpin Petrus untuk mengkotbahkan Injil kepada Kornelius dan sahabatnya( Kisah Rasul 10 : 9). Karena kuasa Roh Kudus, murid-murid Yesus dapat memenangkan banyak jiwa bertobat dan menangani berbagai aspek kehidupan/masalah yang dialami jemaat baru itu. Roh Kudus memberikan kepada orang-orang itu kuasa untuk menyingkapkan Kristus, baik melalui ucapan, maupun melalui kehidupan mereka. Paulus mengatakan bahwa Allah menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Timotius 2 : 4). Petrus dalam II Petrus 3 : 9 berkata bahwa Allah menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Menjadi saksi artinya membuktikan lewat hidup kita bahwa Kristus berkuasa pertama-tama dalam hidup kita dan kemudian dalam hidup orang lain. Tanpa Roh Kudus tidak mungkin kita bisa menyaksikan kuasa kebesaran Tuhan dan membawa orang menjadi percaya kepada Tuhan.
Penginjilan dengan kuasa hanya bisa dilakukan bersama Roh Kudus

Jumat, 1 Agustus 2008
KEKASIH ALLAH
Efesus 5 :1
Kekasih adalah sebutan yang tidak diberikan kepada sembarang orang. Sebutan kekasih hanya diberikan kepada orang tertentu saja, orang yang mempunyai arti spesial bagi yang memberi sebutan itu. Misalnya seorang pemuda tidak akan menyebut semua pemudi dengan sebutan kekasih. Sebutan itu hanya diberikan kepada seorang pemudi saja yang pada saat itu mempunyai arti khusus, mempunyai tempat paling indah di hatinya. Orang yang mendapat sebutan kekasih selalu mendapatkan keistimewaan, mendapat lebih banyak dari yang lain, lebih di sayang, lebih diperhatikan dan sebagainya.
Begitu juga buat Allah. Bacaan hari ini dengan jelas menyebutkan syarat untuk disebut anak yang kekasih, anak yang punya tempat terindah di hati Allah. Apakah itu? Firman Allah berkata bahwa kita harus menjadi penurut Allah, taat kepada perintah-Nya, selalu melakukan kehendak-Nya untuk mendapatkan sebutan anak yang kekasih. Menjadi kekasih Allah berarti diistimewakan oleh Allah dan itu sangat memuaskan dan penuh sukacita serta damai sejahtera. Siapa yang mau? Lakukan syaratnya dan nikmati berkatnya. (cubs)
Tidak ada orang yang lebih istimewa dari kekasih.

Sabtu, 2 Agustus 2008
DOA YANG DIPERHATIKAN ALLAH
Mazmur 66 : 1-20
Bila doa-doa kita belum dijawab Tuhan meskipun kita sudah berdoa begitu lama, janganlah langsung menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan itu tidak adil. Marilah kita belajar dari kehidupan Daniel tentang doa. Alkitab mencatat dalam Daniel 9 bahwa selama 3 minggu penuh Daniel berdoa dan berpuasa, ”Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan memohon sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.” (Daniel 9 : 3). Ini menunjukkan bahwa Daniel berdoa dengan sungguh-sungguh dan tidak asal berdoa, bahkan disertai juga dengan berpuasa dengan harapan mendapatkan jawaban dari Tuhan. Akhirnya malaikat Tuhan diutus untuk menyampaikan jawaban doa Daniel (Daniel 10 : 12). Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar doa kita dijawab oleh Tuhan: 1. Kita harus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan, yang artinya kita harus fokus dan tidak bimbang (Yakobus 1 : 6-8). 2. Kita harus punya kerendahan hati, berarti kita menyadari keterbatasan/ketidakberdayaan kita, dan mengakui kebesaran-Nya. Kita harus membuang semua keangkuhan sebab di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. 3. Kita harus hidup dalam kebenaran. Alkitab mencatat bahwa kehidupan Daniel tidak bercela; di tengah keadaan yang tidak baik dia tetap setia dan takut akan Tuhan. 4. Kita harus sabar dan bertekun, jadi jangan menyerah dan jangan berhenti berdoa. (DBR)
Perhatikan hidup kita dan tetap nantikanlah pertolongan Tuhan.

Minggu, 3 Agustus 2008
KENAPA TUHAN JADI SASARAN AMARAH KITA?
Matius 6 : 7-8
Saya pernah bertemu dengan seorang teman yang sudah lama berpisah dan ketika kami berbincang-bincang, dia mulai curhat dengan kehidupannya. Dia sangat marah dengan Tuhan karena merasa doanya tidak ada yang dijawab dan di dalam kehidupannya hanya susah, susah dan susah. Saya cuma jawab bahwa di dalam keadaan apapun juga tetap berharap sama Tuhan. Kadang kala kita merasa kok Tuhan tidak pernah jawab doa kita atau Tuhan kok tutup mata dengan keadaan kita, sepertinya Tuhan tidak pernah peduli dengan kita, dan kita mulai marah sama Tuhan, kita kecewa, bahkan kita berontak dan kita mulai menarik kesimpulan bahwa Tuhan tidak ada. Ketika keadaan di atas terjadi, mari koreksi hidup kita karena pasti ada sesuatu yang belum beres dengan hidup kita sehingga doa belum dijawab. Jangan kita salahkan Tuhan tapi mari lihat hidup kita, karena yang menghalangi doa kita dijawab oleh Tuhan adalah dosa. Mari bereskan dulu dosa kita dan hidup benar di dalam Tuhan maka Tuhan akan bekerja dengan dahsyat di dalam hidup kita.
Sesudah saya sharing sama temanku, dia mengakui bahwa selama ini dia bermain-main dengan dosa. Di dalam sharing itu dia berjanji untuk memperbaiki hidupnya. Kabar terakhir yang saya dapat dari dia, hidupnya sudah sangat diberkati Tuhan. Kalau dosa kita tinggalkan maka Allah akan bekerja dengan luar biasa dalam hidup kita. Jangan pernah jadikan Tuhan sasaran amarah kita, karena kita tidak punya hak untuk itu. Tapi marilah bangun hubungan yang intim dengan Tuhan di dalam doa karena Dia akan menjawab setiap pergumulanmu. (Yus)
Jangan marahi Tuhan kalau yang salah ternyata saya.

No comments: