24 Nov 2007

MINGGU KE 5


7 KIAT BEKERJA MENURUT AMSAL SALOMO

1. ANDALKAN TUHAN
Amsal 3 : 5-6 berkata, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. CARILAH PENGETAHUAN
Amsal 19 : 2 berkata, “Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.” Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar dan efisien perlu kita cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti.
Amsal 19 : 20 berkata, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”

3. RAJIN DAN CEKATAN
Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan dan kenaikan gaji.
Amsal 10 : 4 berkata, “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”
Amsal 14 : 23 berkata, ”Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.”

4. BERLAKULAH JUJUR DAN BENAR
Amsal 16 : 8 berkata, ”Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.”
Amsal 10 : 9 berkata, ”Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.”
Amsal 10 : 16 berkata, ”Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.”

5. JAGA MULUT
Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor,
Amsal 21 : 23 berkata, ”Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”
Amsal 10 : 19 berkata, ”Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”

6. SABAR DAN TENANG
Amsal 16 : 32 berkata, ”Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Amsal 14 : 30 berkata, ”Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.”
7. JANGAN INGIN CEPAT KAYA
Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah :
1. Menjadi kaya bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini.
2. Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa.
3. Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.
Amsal 10 : 22 berkata, ”Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”
Amsal 13 : 11 berkata, ”Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.” (IR)

Senin, 26 Nopember 2007
PILIHANMU
Kejadian 13 : 9
Sukses atau gagal dalam hidup ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita ambil setiap hari. Hal yang baik akan kita dapatkan bila kita mengambil suatu keputusan yang baik. Keputusan yang baik itu biasanya adalah hasil pembelajaran dari keputusan-keputusan buruk yang pernah kita buat di masa lalu. Setiap hari kita diperhadapkan pada sebuah dilema kehidupan. Kita diperhadapkan dengan permasalahan yang menuntut keputusan yang bijaksana dari kita. Bila kita dapat mengambil keputusan yang tepat maka kita akan memperoleh sesuatu yang baik. Tetapi bila kita salah menjatuhkan keputusan maka kita akan mendapatkan sesuatu yang menyakitkan. Seorang pembuat keputusan adalah seorang pembuat sejarah, baik ia memilih yang baik atau yang buruk, semuanya akan masuk dalam sejarah kehidupannya, akan jadi bagian dari dirinya. Bila kita mau belajar membuat keputusan yang baik, mari baca firman Tuhan, renungkan secara mendalam, dan lakukan firman Tuhan itu, maka percayalah Anda akan menjadi orang yang bijaksana dalam mengambil keputusan. (Giant)
Masa depan kita ditentukan oleh keputusan kita hari ini.

Selasa, 27 Nopember 2007
KEKUATIRAN
matius 6 : 25-34
Di dalam Alkitab, berulang kali kita baca Yesus berkata, ”Jangan takut” atau ”Jangan kuatir”. Ketakutan atau kekuatiran sepertinya sudah menjadi bagian hidup manusia, dan dianggap sebagai hal yang biasa. Apalagi dengan keadaan sekarang ini, segala sesuatu tidak pasti, sepertinya tidak ada yang bisa dijadikan pegangan. Bencana alam yang terus-menerus terjadi, krisis ekonomi yang tidak kunjung selesai dan membuat harga-harga terus melonjak, pengangguran dan kejahatan yang semakin bertambah, semuanya membuat orang cenderung menjadi takut atau kuatir. Rasa aman menjadi suatu hal yang sangat berharga dan susah untuk dicari. Banyak anak Tuhan juga ikut mengalami hal seperti itu. Ketakutan atau kekuatiran membuat mereka tidak bisa lagi melihat dengan ”mata iman” akan janji-janji Tuhan bahwa Tuhan akan memelihara, Tuhan akan mencukupi, Tuhan akan melindungi, Tuhan menyertai senantiasa. Dalam bacaan hari ini Yesus berkata, ”Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (ayat 27).
Sesungguhnya ketakutan atau kekuatiran itu hanya ada dalam pikiran kita, tapi mengapa begitu sukar melawannya? Firman Tuhan berkata bahwa musuh kita adalah roh-roh jahat di udara (Efesus 6 : 12). Yang pertama diserang oleh Iblis adalah pikiran kita. Jika kita takut atau kuatir, kita sudah kalah lebih dulu karena iman kita goyah. Apa yang harus kita lakukan bila kita takut? Raja Daud berkata dalam Mazmur 56 : 4-5, ”Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Itulah yang dilakukan Daud ketika ia takut, mengembalikan kepercayaannya kepada Tuhan. Oleh sebab itu kita harus senantiasa membaharui iman kita. Mari kita belajar dari Daud, ketika kita takut, datang kepada Tuhan dalam doa dan bacalah firman-Nya. Iman datang dari mendengar firman Tuhan (Roma 10 : 17). Iman kita akan dikuatkan ketika kita membaca dan merenungkan firman Tuhan, dan menujukan kembali ”mata rohani” kita kepada-Nya. (Ginny)
Jangan kuatir karena Allah setia.

Rabu, 28 Nopember 2007
DOA YANG DIJAWAB
Markus 11 : 20-26
Ada seorang bapak bertanya kepada pendeta, “Pak Pendeta, setiap pagi dan malam saya berdoa kepada Tuhan Yesus memohon agar penyakit saya disembuhkan, tapi sampai sekarang saya masih tetap sakit. Apa doa saya salah? Atau saya manusia berdosa sehingga Tuhan tidak mau menyembuhkan saya?” Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti ini muncul dalam hati kita ketika doa kita tidak dijawab oleh Tuhan. Bila kita renungkan ayat hari ini maka kita akan mengerti bahwa ada 2 hal yang menjadi dasar agar doa kita dikabulkan.
1. Beriman dengan segenap hati (ayat 22-24). Saat kita berdoa jangan hati kita bimbang. Bila hati kita bimbang itu berarti kita telah ragu akan kuasa Allah. Kita harus percaya dengan segenap hati bahwa Tuhan pasti akan mengabulkan doa kita. Bila kita berdoa kepada Tuhan maka kita harus beriman bahwa kita telah menerima jawaban dari Tuhan.
2. Mengampuni dengan segenap hati (ayat 25-26). Mengampuni adalah salah satu poin penting agar doa kita dijawab oleh Tuhan. Penting sekali kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Di ayat ini Tuhan Yesus menegaskan dengan “dahulu”, ini berarti bahwa jangan pernah memulai berdoa tanpa terlebih dahulu memberikan pengampunan. Jadi jangan jadikan kepahitan menjadi penghalang doa kita kepada Tuhan.
Dari renungan hari ini kita dapat mengerti bahwa doa yang dijawab bukan dengan kata-kata yang indah, atau dengan kalimat yang panjang atau dengan suara yang keras. Tetapi doa yang dijawab Tuhan adalah doa yang diucapkan dalam iman dengan segenap hati dan mengampuni dengan segenap hati. Lakukanlah kebenaran ini maka Anda akan menemukan jawaban atas doa-doa Anda. (Giant)
Allah hanya menjawab doa orang benar.

Kamis, 29 Nopember 2007
KALAU SAYA MATI, MAKA..?
Lukas 12 : 13-21
Pernahkah kita berpikir bila kita dipanggil Tuhan saat ini juga, bagaimana kira-kira rapor kehidupan kita? Apakah rapor kita bagus? Atau banyak merahnya? Mungkin ada di antara Anda yang berkata, “Ah, saya kan masih muda, masih lama hidup di dunia ini.” Atau mungkin ada juga yang berpikir, “Ah, saya kan masih sehat, kuat dan gagah, mana mungkin saya akan mati sekarang?” Kepada orang kaya yang bodoh, Tuhan berkata, “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu...” (ayat 20). Tuhan yang berkuasa atas hidup setiap manusia. Belum tentu yang tua akan mati lebih dahulu dari pada yang muda. Belum tentu yang sakit akan meninggal lebih dahulu dari pada yang sehat. Kita wajib menjaga rapor kita, karena kita tidak pernah tahu kapan saatnya kita dimintai pertanggungjawaban. Mari kita pelihara rapor kita dengan tidak mempermainkan kasih karunia Tuhan, dengan tidak berbuat yang menyakitkan dan mengecewakan hati Tuhan. Tuhan memang pemurah dan pengasih, tetapi Dia juga Tuhan yang tidak mau dipermainkan. Jangan sampai kita menjalani hidup yang sia-sia. (cubs)
Tuhan itu Allah dan Raja kita.

Jumat, 30 Nopember 2007
JAGALAH MATA
Amsal 4 : 25
Salah satu kunci sukses ditentukan oleh mata. Saat mata kita memandang terus-menerus dan menatap tetap kepada Allah maka hasilnya akan muncul kepekaan. Dengan kepekaan inilah akhirnya kita dapat mengetahui apakah ini kehendak Tuhan atau bukan. Tidak sedikit dari kita yang sering melihat obyeknya atau bentuk fisiknya, bukan melihat Tuhan yang akan memberkati kita. Kita sering berkata, “Ini adalah tambang emas yang dapat mendatangkan keuntungan besar.” Tapi kenyataannya bukan untung malah buntung. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena mata rohani kita belum peka, masih melihat samar-samar. Oleh sebab itu, jagalah mata Anda terus-menerus agar memandang ke depan dan tetap menatap kepada Allah. Daud raja yang hebat akhirnya jatuh ke dalam dosa perzinahan karena tidak menjaga mata. Isteri Lot binasa karena memandang ke belakang, yang seharusnya ia memandang ke depan, hingga menjadi tiang garam. Oleh karena itu kita perlu menjaga mata kita agar tetap tertuju kepada Allah. (Giant)
Mata itu pelita tubuh yang menentukan terang atau gelapnya hati kita.
Sabtu, 1 Desember 2007
KEBIJAKSANAAN
Filipi 3 : 13
Saya tidak terlalu pandai menjelaskan arti kebijaksanaan itu, tetapi catatan di bawah ini menolong saya; dalam lukisan tentang kebijaksanaan yang berjudul ”An allegory of prudence” karya seorang pelukis Venezia abad ke-16, kebijaksanaan digambarkan sebagai seorang pria dengan tiga kepala. Satu kepala berupa seorang muda yang menghadap ke masa depan, satu lagi kepala seorang dewasa dengan mata tertuju kepada masa kini, dan yang ketiga kepala seorang tua bijak yang menatap masa lalu. Di atas ketiga kepala itu, sang pelukis menuliskan sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang artinya: ”Dari contoh masa lalu, manusia kini bertindak dengan begitu bijaksana agar tidak mencelakakan masa depan.” Gambaran tentang kebijaksanaan dari lukisan di atas dimaksudkan untuk mengatasi berbagai ketakutan, kekuatiran, yang terjadi oleh karena kegagalan masa lalu dan menghambat berbagai usaha untuk maju meniti masa depan. Oleh sebab itu, Rasul Paulus sudah memberikan satu gambaran yang jelas melalui komitmen hidupnya yakni mengenal Dia, Yesus Kristus, dalam segala aspek kehidupannya. Kuasa kebangkitan Yesus tentu menjadi kekuatan yang tidak tertandingi, tapi Paulus juga menikmati persekutuan dengan Kristus dalam penderitaannya. Kalau berpatokan pada masa lalunya, tentu ia punya alasan untuk berputus asa, karena ia telah menyiksa begitu banyak pengikut Kristus, tetapi dengan yakin ia melupakan dosa masa lalu dan tidak membiarkan dirinya terus-menerus tenggelam dalam rasa bersalah. Demikian juga segala bentuk kebanggaan hidup masa lalupun perlu dilupakan agar dapat mengarahkan diri pada tujuan utama yakni pengenalan pribadi akan Yesus. Dengan keyakinan akan pertolongan Tuhan, Paulus terus maju, walaupun banyak cobaan dan ancaman yang bisa menghalangi tercapainya tujuan hidupnya. Apa yang terjadi kemarin, entah itu kegagalan atau keberhasilan, jangan sampai menghambat perjalanan hidup kita saat ini untuk mencapai masa depan yang gemilang. Kita dapat melangkah maju bersama Tuhan. Ketika kita rindu menjadi serupa dengan Dia dalam hidup ini, maka sesukar apapun perjalanan iman kita, kita tidak perlu kuatir. Tataplah masa depan dan arahkan pandanganmu pada Yesus. (Aping)
Cobaan pasti ada, tapi Yesus ada di belakangmu, bersamamu, dan di depanmu.

Minggu, 2 Desember 2007
PENGINJIL YANG HEBAT
Matius 4 : 23
Salah satu pekerjaan yang Tuhan Yesus kerjakan di bumi adalah memberitakan Injil kepada semua orang. Bila kita telusuri arti kata Injil dalam bahasa Yunaninya adalah kabar baik dari sorga. Tuhan Yesus sangat mengerti bahwa manusia memerlukan kabar baik. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus memiliki beban untuk memberitakan kabar baik itu kepada semua orang. Injil merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan manusia dari dosa (Roma 1 : 16-17). Allah rindu agar manusia terbebas dari ikatan dosa, karena itu Ia mengirim Yesus untuk membawa kabar baik ini kepada semua manusia. Dalam menjalankan tugas-Nya ini Tuhan Yesus melakukannya dengan luar biasa. Banyak orang yang percaya dan mengalami perubahan dalam hidup mereka. Kemanapun Ia pergi di sana sudah ada orang-orang yang menantikan Injil yang akan diberitakan-Nya. Betapa bahagianya bila kita pergi ke suatu tempat dan di sana sudah ada orang-orang yang menantikan kita, karena kita membawa kabar baik itu. Maukah kita menjadi pembawa kabar baik ini seperti yang telah Tuhan Yesus lakukan? (Giant)
Penginjil yang hebat adalah penginjil yang membagikan kisah hidupnya bersama Yesus.

No comments: