6 Nov 2007

MINGGU 1 NOVEMBER

7 KIAT BEKERJA MENURUT AMSAL SALOMO

1. ANDALKAN TUHAN
Amsal 3 : 5-6 berkata, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. CARILAH PENGETAHUAN
Amsal 19 : 2 berkata, “Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.” Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar dan efisien perlu kita cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti.
Amsal 19 : 20 berkata, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”

3. RAJIN DAN CEKATAN
Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan dan kenaikan gaji.
Amsal 10 : 4 berkata, “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”
Amsal 14 : 23 berkata, ”Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.”

4. BERLAKULAH JUJUR DAN BENAR
Amsal 16 : 8 berkata, ”Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.”
Amsal 10 : 9 berkata, ”Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.”
Amsal 10 : 16 berkata, ”Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.”

5. JAGA MULUT
Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor,
Amsal 21 : 23 berkata, ”Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”
Amsal 10 : 19 berkata, ”Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”

6. SABAR DAN TENANG
Amsal 16 : 32 berkata, ”Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Amsal 14 : 30 berkata, ”Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.”
7. JANGAN INGIN CEPAT KAYA
Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah :
1. Menjadi kaya bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini.
2. Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa.
3. Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.
Amsal 10 : 22 berkata, ”Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”
Amsal 13 : 11 berkata, ”Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.” (IR)

Kamis, 1 Nopember 2007

HARAPAN ADALAH SAUH YANG KUAT

Mazmur 130 : 1-8

Setiap manusia yang normal pasti punya harapan dan harapan itu pastilah sesuatu yang indah/baik. Tetapi yang menjadi permasalahan apakah harapan itu dijalani dengan penuh sukacita, baik dalam suka ataupun duka. Pengalaman hidup bersama Tuhan, itulah yang mengokohkan siapa sumber pengharapannya. Ungkapan “jurang yang dalam” menjelaskan satu keadaan yang jauh dari Allah. Jurang yang dalam adalah terpisah dari Tuhan (ayat 1). Pada ayat 3-4 kita melihat bahwa pengharapan pemazmur dibangun di atas sebuah pengakuan akan dosa dan kesalahan-kesalahannya. Akibat dosa itu sungguh dahsyat, membuat kita terpisah dari Allah, tetapi kuasa pengampunan-Nya jauh lebih dahsyat. Kuasa-Nya sanggup mengangkat kita dari jurang yang paling dalam sekalipun. Setiap kita pasti punya harapan. Kepada siapa harapan itu kita letakkan, pasti kepada seseorang yang layak. Seseorang yang kita kenal kebaikan dan kesetiaannya. Di saat hidup kita baik-baik saja maka harapan itu sangat kuat. Tetapi yang sering terjadi adalah hidup kita ini selalu diwarnai dengan masalah dan pergumulan bahkan tidak jarang penderitaan. Di saat kita menderita biasanya susah untuk berharap. Namun melalui renungan hari ini kita diingatkan kembali bahwa ada Allah yang kita kenal melalui Yesus Kristus yang dapat kita andalkan kebaikan dan kesetiaan-Nya kepada kita. (DBR)

Andalkan Tuhan dan engkau tidak akan kecewa.

Jumat, 2 Nopember 2007
BELAJAR BERTERIMA KASIH
Lukas 17 : 11-19

Sepuluh orang kusta disembuhkan oleh Yesus, tetapi hanya seorang yang datang kembali untuk mengucap syukur kepada-Nya. Lalu Yesus berkata, ”Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” (ayat 17-18).
Seringkali kitapun seperti kesembilan orang yang tidak tahu berterima kasih itu, bukan? Kita sering lupa akan pertolongan dan kebaikan yang telah orang lakukan kepada kita. Bila kebaikan sesama manusia yang terlihat saja bisa kita lupakan, bagaimana kita bisa mengingat pertolongan dan kebaikan Tuhan kepada kita? Mungkin itu sebabnya banyak orang suka ”lupa” mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan untuk segala yang telah dilakukan-Nya. Tetapi Tuhan kita bukan Tuhan yang tidak tahu berterima kasih lho! Yesus berkata, ”Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.” (Matius 10 : 42). Setiap kebaikan yang kita lakukan Tuhan catat dan ingat, Dia tidak lupakan. Dan kita akan mendapat upahnya di sorga nanti. Dalam kitab Wahyu tertulis, ”Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ’Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’ ’Sungguh’, kata Roh, ’supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’” (Wahyu 14 : 13). Nah, sebagai anak-anak Tuhan, bagaimana kalau kita belajar menghargai dan berterima kasih untuk kebaikan dan pertolongan yang diberikan orang, terlebih kebaikan dan pertolongan Tuhan kepada kita? (Ginny)

Hargailah setiap kebaikan yang kita terima, sekecil apapun.

Sabtu, 3 Nopember 2007
MANUSIA BERTOPENG
Matius 23 : 27-28

Pada hari ini renungan kita hendak mengingatkan supaya kita jangan menjadi manusia bertopeng. Apa sih maksudnya manusia bertopeng? Manusia yang penuh dengan kemunafikan atau kepura-puraan. Apa yang diucapkan dan dilakukan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Apa yang mereka ucapkan atau perbuat menjadi suatu penipuan bagi Tuhan, orang lain dan dirinya sendiri. Tuhan Yesus tidak senang dengan manusia bertopeng. Seperti ayat yang telah kita baca, Tuhan Yesus sangat tidak suka dengan orang Farisi dan ahli Taurat karena kemunafikannya. Orang Farisi dan ahli Taurat rajin melaksanakan Taurat secara mutlak dengan memberi berbagai peraturan-peraturan tambahan. Bila dilihat dengan mata jasmani, orang Farisi dan ahli Taurat terlihat saleh dan taat pada hukum Taurat, tetapi pada hakekatnya mereka tidak melaksanakan inti dari hukum Taurat. Mereka menyimpan berbagai kebusukan di dalam hatinya, seperti kebencian, iri hati, haus kedudukan, dan lain-lain. Mungkin mereka berpikir bahwa Tuhan melihat seperti manusia lihat bahwa mereka telah melakukan hukum Taurat. Mereka lupa bahwa Allah dapat melihat sampai kedalaman hati manusia. Tuhan sangat mengenal isi hati setiap ciptaan-Nya, sehingga tidak ada satu rahasia yang tidak Ia ketahui. Jadi berkata dan berbuatlah sesuai dengan isi hatimu bukan dengan kepura-puraan. (Giant)

Perbuatan yang sesuai dengan hati nurani akan mendatangkan kepuasan dan sukacita.
Minggu, 4 Nopember 2007
KEKUATAN KITA
Roma 1 : 16-17

Dalam firman Allah terletak kekuatan kita. Bila kita berani menyerahkan semua masalah kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberi kekuatan kepada kita lewat firman-Nya. Apapun masalah yang kita hadapi, jawaban atas setiap masalah itu ada dalam Alkitab. Persoalannya adalah apakah kita tahu di mana dalam Alkitab jawaban atas masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini? Kalau kita rajin membaca Alkitab, maka Allah sendiri yang akan menunjukkan jawabannya. Contoh, kita menghadapi masalah seperti yang dihadapi Daud, berbuat baik kepada Saul, tetapi balasannya malah mau dibunuh, atau seperti Ayub, tiba-tiba mendapat kehilangan yang bertubi-tubi. Masalah yang kita hadapi semua ada cara pemecahannya yang terbaik di dalam Alkitab, karena Alkitab adalah kekuatan kita. Dalam perlengkapan senjata Allah dikatakan bahwa firman Tuhan adalah pedang Roh, artinya senjata, kekuatan kita. Jadi mari kita baca Alkitab kita dan pergunakan di saat perlu, tetapi kalau kita tidak pernah baca Alkitab, bagaimana tahu? (cubs)

Buktikan bahwa firman Allah adalah kekuatan kita dengan membacanya.

No comments: