14 Jul 2007

Minggu ke-3 July

Senin ,16 juli 2007

MAKSIMAL DARI ALKITAB

Setiap orang Kristen tahu bahwa setiap orang percaya perlu membaca Alkitab, karena Alkitab adalah firman Allah (Yohanes 1 : 1) dan hanya lewat firmanlah kita bisa mengenal dan mengetahui Allah yang kita sembah. Tetapi masalah bagi sebagian besar orang Kristen adalah Alkitab itu :
1.sulit dimengerti,
2.ditulis ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu,
3.budaya masyarakat tempat Alkitab ditulis beda dengan kita,
4.membingungkan,
5.terlalu canggih, penuh perumpamaan.
Padahal secara jelas Tuhan memerintahkan kita untuk membaca Alkitab karena dari sanalah kita bisa mengerti siapa Tuhan yang kita sembah itu. Paulus berkata secara jelas dan tegas bahwa Alkitab diberikan Allah untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (II Timotius 3 : 16). Jadi kalau tujuan Allah memberikan Alkitab untuk menjadikan saya seperti yang dikehendaki Allah, lalu bagaimana caranya saya mendapatkan apa yang Allah kehendaki dari Alkitab? Bagaimana saya bisa membaca Alkitab dan berhasil? Bagaimana saya bisa tahu apa tujuan Tuhan menciptakan saya dari Alkitab?
Paling sedikit ada 3 langkah yang perlu kita lakukan sehingga Alkitab itu bisa jadi ‘hidup’, bisa kita mengerti dan segala masalah di atas bisa dihilangkan, karena sesungguhnya Alkitab itu sangat mudah dimengerti dan diberikan dengan sangat sederhana. Ketiga langkah itu ialah:
1.Berdoa minta Roh Kudus memberikan pengertian kepada kita. Minta Roh Kudus bicara dan menjelaskan arti ayat yang kita baca. II Timotius 2 : 7 berkata bahwa Tuhan akan memberikan pengertian dalam segala sesuatu, bukankah itu juga termasuk mengerti tentang firman-Nya? Dia juga berkata bahwa “…belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” (Yohanes 16 : 34). Jadi apalagi yang dibutuhkan? Minta saja! Apalagi untuk tujuan yang sesuai kehendak Tuhan, yaitu kita mau mengenal dan mengerti kehendak-Nya! Jangan ragu!


2.Baca Alkitab! Tentu saja, setelah kita berdoa kita harus membaca Alkitab itu. Tidak ada gunanya kita mau mengerti, kita minta Roh Kudus memberikan pengertian kepada kita kalau kita tidak membuka buku yang namanya Alkitab dan membacanya! Untuk benar-benar membaca Alkitab kita tidak boleh cepat-cepat, asal baca dan lewat begitu saja, tetapi kita harus merenungkannya. Bagaimana caranya? Pertama, kita personifikasi ayat yang kita baca. Contohnya ketika kita membaca ayat tentang Daud melawan Goliat, ganti Daud dengan nama saya, ulangi apa yang Daud ucapkan yang mengimani janji Allah. Kedua, visualisasikan pembacaan itu. Anggaplah saya sedang bermain dalam film dengan judul “Daud melawan Goliat”. Bayangkan diri saya sebagai Daud, apa saja yang mungkin saya rasakan? Apa yang mungkin saya pikirkan? Daud juga manusia, dia punya pikiran dan perasaan. Bagaimana rasanya sebagai Daud yang kecil menghadapi Goliat yang begitu besar, biarkan pikiran kita merenung sepuas-puasnya (let your imagination run wild) Pertanyakan apa saja yang terpikir jika kita ada dalam situasi dan keadaan seperti itu. Ketiga, catat dan hapalkan jawaban-jawaban yang timbul dari pertanyaan kita dan coba cari jawaban untuk :
a) apa kehendak Allah dalam bacaan itu?
b) apa yang harus saya ubah (pemulihan, pengampunan, dan lain-lain) dalam hidup saya?
c) apa yang bisa saya teladani dari bacaan itu?
d) Ulangi dan hafalkan ayat Alkitab yang dibaca hari ini.


3.Lakukan apa yang telah dicatat itu. Karena itulah rhema yang Tuhan berikan untuk kita hari ini. Kalau kita melakukan ayat firman Tuhan yang kita baca hari ini, maka kita akan semakin mendapat pengertian dan semakin hafal akan firman Tuhan. Semakin kita lakukan semakin firman itu tertanam dalam hati dan semakin kehidupan kita menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Sama seperti seorang atlet yang hendak bertanding, dia harus berlatih setiap hari, melakukan petunjuk pelatihnya, mempertajam tekniknya, supaya pada saat pertandingan bisa menang. Begitu juga kita, harus berlatih setiap hari melakukan firman Tuhan, firman yang kita baca setiap hari, supaya di saat kita bertanding, kita juga bisa menang.
Tidak ada cara lain! hanya dengan melakukan ketiga langkah di atas setiap hari, kita akan mengenal dan bisa berhubungan erat dengan Tuhan, sama seperti hubungan antara seorang Bapa dengan anak-Nya. Hubungan yang intim, saling mengasihi dan harmonis. Mari kita dapatkan segala sesuatu yang mungkin dari Alkitab! Mari kita raih semua yang ada di Alkitab! Amin. (cubs)



Selasa,17 july 2007

UNTUK MENGENAL ALLAH,KITA HARUS MENCARI-NYA.

Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati. (Yeremia 29 : 13)

Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan, dan mendapat pengenalan akan Allah. (Amsal 2 : 4-5)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7 : 7)

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11 : 6) (DBR)


Rabu 18 july 2007


PERUMPAMAAN TENTANG SEBUAH PENSIL

Pembuat pensil meletakkan pensil di samping, sebelum meletakkannya di kotak. “Ada lima hal yang harus kau ketahui,“ kata si pembuat pensil. “Sebelum aku mengirim engkau ke dunia. Selalu ingat hal-hal tersebut dan kau akan menjadi pensil terbaik sesuai keberadaanmu.”
1.Kau akan mengerjakan banyak hal besar tetapi hanya bila kau mengijinkan dirimu berada dalam genggaman tangan seseorang.


2.Kau akan mengalami kesakitan pada waktu proses penajamanmu dari waktu ke waktu, tetapi

kau membutuhkannya untuk menjadi pensil yang lebih baik.


3.Kau akan dapat mengoreksi setiap kesalahan yang mungkin kau buat.


4.Bagian yang terpenting darimu adalah bagian yang di dalam (karbon pensil).


5.Pada setiap permukaan yang menggunakanmu, kau harus meninggalkan bekasmu. Tidak peduli pada kondisi apapun, kau harus terus menulis. Pensil mengerti dan berjanji untuk mengingat hal tersebut dan masuk ke kotak dengan kegunaan yang tertanam di hatinya.


Sekarang, cobalah tukar tempat Anda dengan pensil. Selalu ingat hal tersebut dan kau akan menjadi dirimu yang terbaik sesuai keberadaanmu. ”Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” (Amsal )

Kamis,19 July 2007

Doa yang benar adalah persekutuan dengan Allah

Mazmur 27 : 8 : ”Hatiku mengikuti firman-Mu: ‘Carilah wajah-Ku’; maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan.”

Mazmur 62 : 9 : ”Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.”

Yeremia 17 : 14 : ”Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!”

I Tesalonika 5 : 17-18 : ”Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Yohanes 15 : 7 : ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.”

Mazmur 34 : 4 : ”Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!”

Mazmur 66 : 18; 25 : 11 : ”Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Oleh karena nama-Mu, ya Tuhan, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu.”

Jumat ,20 July 2007

ALLAH ITU KASIH

Karena itu Dia..

Menebus kita dari dosa...
Mengorbankan anak-Nya yang tunggal bagi kita...
Memberkati kita dengan kelimpahan...
Menolong kita dari masalah...Mengajar kita tentang kebenaran
Mendisiplin kita......Memikul beban kita...
Membentuk karakter kita sehingga serupa Kristus...
Melindungi kita dari bahaya...
Menuntun kita lewat lembah kekelaman...
Menyediakan telinga-Nya untuk mendengarkan
keluhan kita...
Menanti kita berdoa kepada-Nya...
(cubs)

Sabtu,21 july 2007

UNTUK DIRENUNGKAN

Apa yang sudah diselesaikan tidak dapat diulang lagi. Waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk mengeluh tentang masa lalu tidak berguna dan hanya membuat kita frustasi dan negatif.

Apa yang sudah terjadi, terjadilah. Dari pada menoleh ke belakang, mencari kesalahan atau kambing hitam, bertanya kenapa dan bagaimana bisa terjadi, mari menatap ke depan dan pertimbangkan semua kemungkinan positif yang ada.

Jika anda difitnah atau disakiti, jangan balas dendam. Raihlah kesuksesan, raihlah keberhasilan, carilah kepuasan hidup, carilah cara membuat apa yang sudah terjadi berubah menjadi sebuah kekuatan pribadi.

Jangan buang waktu dan tenaga untuk menoleh ke belakang, tetapi untuk menatap ke depan. Di sanalah terletak perbedaan yang masih dapat terjadi.


Minggu ,22 July 2007




merupakan surat-surat dari seorang ibu janda yang sudah lanjut usia kepada temannya. Selain membalas surat temannya ia memberikan renungan-renungan yang keluar dari hatinya, mengenai pengalaman sehari-hari, apa yang didengar dan dilihat di sekelilingnya. Ia selipkan juga ayat-ayat mas kesukaannya dan menutup suratnya dengan doa-doa untuk temannya




Shalom teman,
Apa kabar? Semoga semua baik-baik saja, karena aku belum terima surat darimu. Tetapi kutulis saja padamu biarpun belum ada berita darimu. Beberapa hari yang lalu aku menerima surat dari temanku yang ada di luar negeri. Isi suratnya sangat menarik, sebab itu kusalin untukmu. Suatu kesaksian yang menguatkan imanku dan kuharap juga akan menguatkan imanmu jika kau membacanya:
Saya dijadwalkan untuk memimpin sebuah konperensi Alkitab yang diadakan di luar negeri. Saya sedang menunggu untuk memperoleh visa saya untuk kali kedua. Sebelumnya permohonan visa saya sudah pernah ditolak. Setelah memperbaharui surat-surat, saya ajukan lagi. Jika saya tidak dapat visa ini, saya akan kehilangan kesempatan yang baik untuk berada di luar negeri dan memimpin sebuah konperensi yang penting menurut saya. Saya juga kuatir mengecewakan teman-teman yang mengundang saya. Mereka harus mencari orang lain untuk menggantikan saya, dan itu pasti merepotkan. Sementara saya menunggu, seorang teman satu gereja bertanya, “Bagaimana nanti jika permohonan visa ditolak lagi?” Saya berkata, “Memang saya kuatir, tetapi saya tetap damai.” Teman melihat kepada saya dengan agak heran. Saya jelaskan, “Memang saya sedang cemas menunggu visa, tetapi saya mempunyai perasaan damai karena saya tahu toh saya tidak dapat berbuat apa-apa. Jika kita tahu bahwa masalah sudah kita letakkan dalam tangan Tuhan maka kita juga tahu bahwa ketidakmampuan kita untuk berbuat sesuatu dalam hal ini berimbang dengan kemampuan Tuhan di mana segala-galanya mungkin. Di samping kelegaan bahwa Tuhan akan campur tangan, juga kekuatiranku diganti dengan kedamaian-Nya.” Baca Filipi 4 : 4-6. Ayat 7: “Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Masalah dan problem dalam hidup dapat memberatkan kehidupan kita secara fisik, secara emosi dan secara rohani, tapi jika belajar untuk menyerahkan dalam tangan pengasihan Bapa, kita memperoleh damai sejahtera dan melampaui pengertian manusia. Kita dapat ketenangan karena semua sudah ada dalam tangan Tuhan.
Salam dariku untukmu dan keluarga. Tuhan beserta kita.



Salam


Debora





No comments: