24 Mar 2007

Minggu ke-5

LEPASKAN MASA LALU

Pengalaman buruk menghasilkan banyak kepercayaan salah atau asumsi-asumsi yang belum tentu benar. Pengaruh pengalaman yang buruk begitu dahsyat atas sebuah imajinasi. Bagaimanakah caranya menghapus pengaruh pengalaman buruk tersebut? Hanya Tuhanlah yang sanggup menghapuskannya. Temukan dan ceritakan pengalaman-pengalaman buruk Anda di masa lalu dengan terbuka kepada Tuhan. Datanglah kepada Tuhan agar Ia menghapuskan ikatan dan imajinasi yang buruk dengan memberikan imajinasi yang baru dalam pengalaman yang baru. Berdoalah sebagai berikut: ”Tuhan Yesus, hadirlah di masa laluku, sembuhkanlah luka-luka batinku, cabutlah akar pahit di hatiku, agar aku bisa mengampuni diriku dan orang lain dan aku bisa menikmati janji-janji Tuhan. Amin.”
Yesaya 43 : 18-19: ”Janganlah ingat-ingat hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”
Filipi 3 : 13-14: ”Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Pengaruh pengalaman buruk hanya dapat disembuhkan oleh pengalaman baru. Datanglah dan mintalah pengalaman-pengalaman baru dengan kuasa kasih dan kebenaran Tuhan. Matius 7 : 7: ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
Yakobus 5 : 16: ”Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Dete)

Senin, 26 Maret 2007

SUKACITA KARENA SATU ORANG

Lukas 15 : 1-10

Banyak orang Kristen dengan mudah mengikuti pandangan keliru yang menyatakan bahwa kesaksian mereka kepada satu orang tidak akan mempunyai arti apa-apa. Akan tetapi, tentu saja apa yang tertulis dalam Injil tidak mendukung hal itu. Meskipun pelayanan umum yang dilakukan oleh Yesus hanya berlangsung kurang lebih tiga tahun, Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk menjalin relasi dengan setiap orang secara pribadi. Memang benar, Yesus telah berkhotbah di hadapan banyak orang di Yudea, memberi makan lima ribu orang yang berkumpul dekat danau Galilea dan melayani banyak sekali orang di Kapernaum. Akan tetapi, Dia tidak pernah mengabaikan betapa berharganya satu jiwa! Dalam memberikan kesaksian pribadi, kita akan dikuatkan saat membaca percakapan Yesus dengan seorang yang bernama Nikodemus pada suatu malam (Yohanes 3 : 1-21), pertemuan-Nya dengan seorang wanita di sebuah sumur di Samaria (Yohanes 4 : 1-42); dan ketertarikannya secara pribadi terhadap seorang pria bernama Zakheus yang memanjat pohon ara supaya dapat melihat Tuhan dengan jelas (Lukas 19 : 1-10). Betapa terkejutnya Zakheus ketika Yesus memanggilnya dari antara orang banyak dan berkata, ”Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” (ayat 5). Jika Anda pernah tergoda untuk mengecilkan arti kesaksian Anda pribadi kepada satu jiwa, ingatlah teladan yang telah diberikan Yesus. Alkitab mengatakan bahwa sorga bersukacita karena ada satu orang berdosa yang bertobat. (DBR)

Jangan pernah meremehkan arti satu jiwa jika Yesus saja menghargainya.

Selasa, 27 Maret 2007

PENGHIBURAN ABADI

II Tesalonika 2 : 16

Seorang pasien mengeluh bahwa apapun yang dikerjakannya, dia selalu merasa sedih dan tidak pernah terhibur. Psikiater yang memeriksanya berkata, “Kebetulan, sore nanti ada pelawak terkenal yang akan tampil di kota kita. Cobalah datang kesana, mungkin engkau akan memperoleh penghiburan.” “Percuma dok, aku justru makin sedih mendengar nasihat dokter,“ ujar pasien itu dengan wajah makin memelas, “Karena pelawak itu adalah saya sendiri.” “Penghiburan abadi”, ujar ayat yang kita baca hari ini. Alangkah indahnya ayat ini. Kita seakan mendengar musik di dalam ayat itu seperti harpa Daud yang bisa mengusir roh jahat lewat melodi yang dimainkannya. Barnabas mendapat penghormatan yang luar biasa ketika dipanggil “putra penghiburan”. Yesus Kristus disebut “Penghiburan Israel”. Apa yang disebut “penghiburan abadi” itu? Itu adalah dosa yang diampuni. Siapa yang tidak terhibur jika dosanya diampuni? Tidak hanya itu, Allah memberi umat-Nya perasaan damai karena diterima oleh Kristus. Kebersamaan dengan Tuhan yang bangkit merupakan penghiburan yang berlangsung abadi. Mungkin saja sakit penyakit membuat kita terbaring tak berdaya, tapi kita melihat bukti bahwa banyak orang Kristen yang tetap bersukacita di kala sakit. Panah maut mungkin saja menancap di hati kita, tapi penghiburan kita tidak mati, karena bukankah telinga kita mendengar pujian para kudus yang bersukacita karena kasih Allah dicurahkan justru di saat penderitaan? Perasaan damai karena diterima oleh Kristus telah cukup untuk membuat kita terhibur selamanya. (Aping)

Penghiburan abadi hanya bisa kita terima di dalam Kristus Yesus.

Rabu, 28 Maret 2007

LEMAH LEMBUT

Matius 5 : 5

Tak ada satupun orang di dunia ini ingin disebut sebagai orang yang kasar dan suka marah-marah. Tetapi sebaliknya semua orang siapapun ingin disebut orang yang lemah lembut. Akan tetapi orang yang lemah lembut bukan berarti orang yang dapat berkata-kata dengan lembut atau bertingkah laku dengan lembut. Seseorang disebut orang yang lemah lembut adalah mereka yang memiliki ketahanan dalam menghadapi tekanan atau tantangan. Seringkali ketika kita menghadapi tekanan dan merasa tidak aman dan nyaman kita akan bereaksi sesuai emosi kita. Kita marah dengan keadaan atau orang yang menyebabkan kita tertekan. Dan tidak rela menerima keadaan yang membuat kita tidak aman dan nyaman. Itulah keadaan yang seringkali terjadi. Hanya orang-orang yang tidak mengenal Tuhan-lah yang bersikap demikian, tetapi orang yang lemah lembut akan mampu menghadapi tekanan dengan kerelaan hati dan menerimanya sebagai suatu pembelajaran diri untuk lebih dewasa di dalam pengenalan akan Tuhan dan ia yakin bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan kepadanya. Kesetiaan kita dalam mengikut Tuhan dan pengenalan yang benar akan Tuhan itulah kunci yang akan membawa kita kepada karakter yang lemah lembut. (Maria)

Belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Kamis, 29 Maret 2007

MENANG ATAS PENCOBAAN

Matius 4 : 1-11

Setelah dibaptis, Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Seperti Yesus dicobai, Tuhan juga mengijinkan Iblis untuk mencobai manusia. Padang gurun berbicara tentang masalah atau ujian/pencobaan dalam hidup kita. Masalah akan mengajar kita untuk bergantung kepada Tuhan dan membuat kita menjadi kuat. Masalah membawa kita untuk bertumbuh dalam iman dan pengenalan kepada Tuhan, seperti Ayub yang diijinkan Tuhan untuk dicobai oleh Iblis (Ayub 42 : 5). Jika kita dicobai oleh Iblis dan menghadapi masalah yang datang dalam hidup kita, janganlah kita menjadi putus asa. Jangan melarikan diri dari Tuhan, tetapi mendekatlah kepada-Nya. Serahkan masalah kita kepada Tuhan. Penulis surat Ibrani berkata: ”Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4 :15-16). Karena sebagai Anak Manusia, Yesus sendiri juga telah dicobai, Ia dapat mengerti apa yang kita rasakan.
Dalam hal apa Iblis mencobai kita? Sama seperti Yesus, Iblis akan mencobai kita dengan keinginan-keinginan daging dan pemuasan hawa nafsu duniawi. Karena keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. Kita harus dapat mengalahkan keinginan daging kita. Yakobus berkata: ”Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” (Yakobus 1 : 14). Kita harus dapat menang melawan keinginan daging kita. Mari kita belajar seperti Yesus yang mengalahkan Iblis dengan firman Tuhan. Jika kita berpegang kepada firman, pasti kita akan menang melawan setiap ujian/pencobaan yang datang menguji iman kita. Yakobus berkata: ”Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yakobus 1 : 12). Bagaimana, maukah Anda? (Ginny)

Saat ujian datang, bersandarlah kepada Tuhan yang memberi kemenangan.

Jumat, 30 Maret 2007

YANG GAMPANG?

II Raja-raja 5 : 13

Renungan kita hari ini sangat cocok menggambarkan tindakan atau sikap kita pada masa sekarang. Sering kita juga seperti Naaman, mengira bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan itu pasti sulit, penuh sensasi, ramai, menggemparkan. Tetapi, kalau kita baca Alkitab, di antaranya digambarkan dalam bacaan hari ini, Allah justru adalah kebalikan dari harapan kita. Kalau kita senang gegap gempita, Dia akan datang dalam ketenangan, kesunyian. Kalau kita seperti Naaman, senang yang sulit-sulit, Allah akan menjawab dengan yang gampang. Kenapa Naaman gusar? Karena solusi kesembuhan dari kustanya ternyata gampang sekali, cuma ‘mandi’ di sungai Yordan! Coba renungkan dengan jujur, bukankah kita juga suka ‘gusar’ kalau ternyata jawaban atas doa kita juga cuma ‘sepele’? Mari, hari ini kita belajar, sama seperti Naaman, untuk taat, bahkan ketika cuma disuruh ‘mandi’, karena seperti yang Yesus katakan dalam Matius 11 : 30: “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (cubs)

Yang gampang saja belum tentu taat, apalagi yang susah!

Sabtu, 31 Maret 2007

ANAKKU YANG MALANG

Kolose 3 : 21

Ada sebuah keluarga kecil, mereka memiliki dua orang anak yang masih kecil. Andi anak yang pertama berumur 6 tahun dan adiknya berumur 4 tahun. Suatu ketika Andi bermain dengan adiknya. Lalu tanpa sengaja ia menjatuhkan gelas kaca yang ada di meja. Mendengar ada barang pecah lalu ibunya datang menghampiri Andi. Melihat gelas yang pecah itu ibunya memarahi Andi sambil memukulinya sehingga Andi menjadi sangat bersalah. Ia menjadi anak yang tidak berani mengambil keputusan yang beresiko, karena ia takut untuk melakukan kesalahan.
Terkadang kita tidak sadar saat kita memarahi anak terlalu keras kita akan menciptakan anak yang tidak kreatif dan tidak berani mengambil keputusan yang beresiko. Padahal dalam hidup ini kita akan diperhadapkan untuk memilih suatu pilihan yang sulit, yang biasanya di dalamnya terdapat suatu resiko yang akan kita terima ketika kita memilihnya. Semangat dan harga diri anak-anak jauh lebih penting dibandingkan dengan berbagai barang yang mereka pecahkan atau rusakkan. Barang-barang itu tidak ada artinya dibandingkan dengan kegembiraan yang mereka rasakan ketika sedang bermain. Janganlah menambah kehancuran dan kerusakan dengan mematahkan semangat bermain dan belajar anak-anak. Biarlah anak-anak kita bertumbuh menjadi orang yang kreatif dan berani mengambil keputusan. (Giant)

Jangan matikan kreatifitas anak karena hal yang tidak berharga..

Minggu,1 April 2007

KUASA DOA

Yakobus 5 : 13-18
Doa memungkinkan banyak perkara terjadi, bahkan yang tidak pernah terpikirkan oleh akal pikiran kita. Doa bisa mengubah banyak hal dan mengerjakan perbuatan-perbuatan besar. Doa membuat kita terheran-heran bahwa ternyata Tuhan sungguh melakukan apa yang kita harapkan. Jangan pernah kita meremehkan kuasa doa dan jangan pula kita malas untuk berdoa karena doa akan menuntun kita untuk melihat serta merasakan mujizat demi mujizat. Yakobus 6 : 16 berkata, ”Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Kuasa doa tidak pernah dibatasi oleh ruang dan waktu. Di manapun berada dan bagaimanapun keadaannya doa akan membawa dampak bagi orang yang kita doakan. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara Tuhan bekerja menyatakan kuasanya melalui doa-doa yang kita panjatkan, namun yang jelas sesuatu pasti terjadi. Tidak ada alasan untuk tidak berdoa. Bawalah segala beban dan keinginanmu kepada Tuhan melalui doa dan percayakanlah semuanya kepada Tuhan dan kita akan melihat bahwa Ia tidak pernah memalingkan wajah-Nya atau menutup telinga saat kita anak-anak-Nya berdoa dengan sungguh-sungguh. (Giant)

Berdoalah karena doa selalu membawa perubahan.

No comments: